Professional Documents
Culture Documents
5) Kesan formal.
b. Kompak
3) Cocok dikembangkan pada tapak yang luas terbatas dan hargga mahal
5) Kesan informal.
c. Linear
e. cluster
5) Kesan informal.
f. Memusat
5) Kesan informal.
Menurut Dharma Yadnya (2012) pengembangan konsep bentuk dan pola
massa pada tapak memenuhi kreteria memenuhi tuntutan fungsi bangunan
pada tapak, kaidah-kaidah orientasi dan kaidah-kaidah estetika berupa irama,
tekanan, keseimbangan, proporsi dan skala. Tidak seluruh bentuk dasar dari
massa dapat dikembangkan, pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan
dengan memperhatikan kriteria tersebut.
Pengembangan pola massa dengan bentuk dasar sama dengan
menggunakan teknik pengurangan dan penambahan.
4. sirkulasi
5. POLA SIRKULASI
Pola sirkulasi dapat dibagi menjadi tiga, yakni sebagai berkut (Sofyan,
2010 ; Tofani, 2011):
a. Linier: Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan
ruang. Jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong
jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop). Ciri-ciri
pola sirkulasi linier, antara lain (Sofyan, 2010 ; Tofani, 2011 ; Yadnya, 2012):
1) Orientasi jelas.
Masalah yang ditimbulkan merupakan masalah yang sulit di
tanggulangi
6) Pergerakan resmi.
c. Pola Grid: Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling
berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau
kawasan ruang segi empat. Ciri-ciri pola sirkulasi grid adalah sebagai
berikut (Sofyan, 2010 ; Tofani, 2011 ; Yadnya, 2012):
7) Akibat dimensi yang sama pada grid secara visual akan menciptakan
kesan monoton.
9) Semakin jauh dari simpul jalan pergerakan semakin baik namun pada
titik simpulnya dapat menimbulkan kemacetan akibat banyak arah
sirkulasi yang ditampung pada titik simpul tersebut.
a. Imanuel Kant berpendapat bahwa ruang bukanlah sesuatu yang obyektif atau
nyata, tetapi merupakan sesuatu yang subyektif sebagai hasil pikiran dan
perasaan manusia.
b. Plato berpendapat bahwa ruang adalah suatu kerangka atau wadah dimana
obyek dan kejadian tertentu berada.
c. Aristoteles mengatakan bahwa ruang adalah suatu yang terukur dan terlihat,
dibatasi oleh kejelasan fisik, enclosure yang terlihat sehingga dapat dipahami
keberadaanya dengan jelas dan mudah (Hutagulung, 2010).
SARAN