You are on page 1of 6

Tugas

Landasan Ilmu Pendidikan

KEBUDAYAAN DAN PENDIDIKAN

By:
DONA SURIZAL
15178058

ENGLISH EDUCATION PROGRAM


GRADUATE PROGRAM OF LANGUAGE AND ARTS FACULTY
STATE UNIVERSITY OF PADANG
2016
A. Pendahuluan
Pendidikan secara praktis tak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam
menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses mantransfernya yang
paling efektif dengan cara pendidikan. Keduanya sangat erat sekali hubungannya
karena saling melengkapi dan mendukung antara satru sama lainnya.
Tujuan pendidikan pun adalah melestarikan dan selalu meningkatkan kebudayaan
itu sendiri, dengan adanya pendidikanlah kita bisa mentransfer kebudayaan itu
sendiri dari generasi ke generasi selanjutnya. Kita sebagai masyarakat mencita-
citakan terwujudnya masyarakat dan kebudayaan yang lebih baik ke depannya,
maka sudah dengan sendirinya pendidikan kitapun harus lebih baik lagi.
B. Pembahasan
1. Kebudayaan
Kebudayaan sebagai hasil budi manusia, dalam hal berbagai bentuk dan
menifestasinya, dikenal sepanjang sejarah sebagai milik manusia yang tidak kaku,
melainkan selalu berkembang dan berubah dan membina manusia untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan kultural dan tantangan zaman
tradisional untuk memasuki zaman modern.
Manusia sebagai mahluk berakal dan berbudaya selalu berupaya untuk
mengadakan perubahan-perubahan. Dengan sifatnya yang kreatif dan dinamis
manusia terus berevolusi meningkatkan kualitas hidup yang semakin terus maju,
ketika alamlah yang mengendalikan manusia dengan sifatnya yang tidak iddle
curiousity (rasa keinginantahuan yang terus berkembang) makin lama daya rasa,
cipta dan karsanya telah dapat mengubah alam menjadi sesuatu yang berguna,
maka alamlah yang dikendalikan oleh manusia.
Kebudayaan merupakan karya manusia yang mencakup diantaranya filsafat,
kesenian, kesusastraan, agama, penafsiran dan penilaian mengenai lingkungan.
Kebudayaan adalah milik manusia yang membedakannya dari makhluk lainnya di
muka bumi ini. Hanya masyarakat manusialah yang punya kebudayaan.
2. Karakteristik kebudayaan
Karakteristik kebudayaan yang besifat universal menurut Murdock, antara lain:
 Kebudayaan dipelajari dan bukan bersifat instingtif, karena itu kebudayaan
tidak dapat dicari asal usulnya dari gen atau kromosom
 Kebudayaan ditanamkan
 Kebudayaan bersifat sosial dan dimiliki bersama oleh manusia dalam
berbagai masyarakat yang terorganisir
 Kebudayaan bersifat gagasan
 Kebudayaan sampai pada satu tingkat memuaskan individu-individu,
memuaskan kebutuhan-kebutuhan biologis
 Kebudayaan bersifat integratif
3. Fungsi kebudayaan dalam kehidupan manusia
 Pelanjut keturunan dan pengasuhan anak, penjamin kelangsungan hidup
biologis dari kelompok sosial.
 Pengembangan kehidupan ekonomi, menghasilkan dan memakai benda-
benda ekonomi.
 Transmisi budaya, cara-cara mendidik dan membentuk generasi baru
menjadi orang-orang dewasa yang berbudaya.
 Keagamaan
 Pengendalian sosial
 Rekreasi
Dalam kehidupan nyata fungsi-fungsi ini dikerjakan oleh berbagai institusi
budaya dan institusi sosial. Institusi atau pranata adalah sistem aktivitas manusia
yang terorganisasi. Menurut Malinowski, institusi sebagai kelompok orang yang
bersatu untuk melaksanakan suatu aktifitas yang sederhana atau komplek.
Berbagai contoh institusi dalam suatu masyarakat, mislanya, institusi kekerabatan
(pelamaran, perkawinan, perceraian), institusi pendidikan (pengasuhan anak,
pendidikan dasar, menengah, tinggi), institusi ilmiah (metode ilmiah, penelitian).
Pendidikan membudayakan atau memasyarakatkan institusi-institusi guna
kestabilan dan kesinambungan masyarakat. Tetapi karena pendidikan juga dapat
menagasah kemampuan kritis generasi muda,maka pendidikan dapat pula
menghasilkan orang-orang yang berkemauan untuk merubah dan menciptakan
institusi baru yang lebih cocok dengan tuntutan zaman. Jadi pendidikan dapat
berfungsi melestarikan institusi sosial atau pendidikan dapat dijadikan wahana
untuk mendorong pengembangan institusi baru.
4. Pendidikan
Dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan adalah sebagai
usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi
pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat.
Adapun menurut Carter V.Good dalam Dictionary of Education bahwa
pendidikan itu mengandung pengertian:
1. Proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku
yang berlaku dalam masyarakatnya
2. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang
terpimpin (misalnya sekolah) sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial dan
mengembangkan pribadinya.
Dalam masyarakat dewasa ini orang lebih banyak berbicara tentang pendidikan
dan persekolahan.pendidikan menurut Hansen merupakan sub bahagian dari
enkulturasi yaitu usaha yang disengaja atau bersifat sistematis untuk
menyampaikan keterampilan-keterampilan dan pengetahuan, kebiasaan berfikir
dan bertingkah laku yang dituntut harus dimiliki oleh para pelajar sebagai anggota
baru.. sedangkan persekolahan adalah pendidikan yang dilembagakan.

5. Hubungan Kebudayaan dengan Pendidikan


Menurut DR. Sahiq Sama’an dalam al-Syaibany (1979) pendidikan adalah
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik-pendidik dan filosofis untuk menerangkan,
menyelaraskan, mengecam dan merubah proses pendidikan dengan persoalan-
persoalan kebudayaan dan unsur-unsur yang bertentangan didalamnya.
Pendidikan adalah proses pembudayaan melalui masing-masing anak, yang
dilahirkan dengan potensi belajar yang lebih besar dari makhluk yang menyusui
lainnya, dibentuk menjadi anggota penuh dari suatu masyarakat, menghayati dan
mengamalkan bersama-sama anggota-anggota lainnya suatu kebudayaan tertentu.
Dilihat dari sudut pandang individu, pendidikan merupakan usaha untuk
menimbang dan menghubungkan potensi individu. Adapun dari sudut pandang
kemasyarakatan, pendidikan merupakan usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari
generasi tua kepada generasi muda, agar nilai-nilai budaya tersebut tetap
terpelihara.
Maka sudah jelas bahwa pendidikan dan kebudayaan sangat erat sekali hubugan
karena keduanya berkesinambungan, keduanya saling mendukung satu sama
lainnya.
Dalam konteks ini dapat dilihat hubungan antara pendidikan dengan tradisi
budaya serta kepribadian suatu masyarakat betapapun sederhananya masyarakat
tersebut. Hal ini dapat dilihat bahwa tradisi sebagai muatan budaya senantiasa
terlestarikan dalam setiap masyarakat, dari generasi ke generasi. Hubungan ini
tentunya hanya akan mungkin terjadi bila para pendukung nilai tersebut dapat
menuliskannya kepada generasi mudanya sebagai generasi penerus.
Transfer nilai-nilai budaya dimiliki paling efektif adalah melalui proses
pendidikan. Dalam masyarakat modern proses pendidikan tersebut didasarkan
pada program pendidikan secara formal. Oleh sebab itu dalam penyelenggarannya
dibentuk kelembagaan pendidikan formal.
Seperti dikemukakan Hasan Langgulung bahwa pendidikan mencakup dua
kepentingan utama, yaitu pengembangan potensi individu dan pewarisan nilai-
nilai budaya. Maka sudah jelas sekali bahwa kedua hal tersebut pendidikan dan
kebudayaan berkaitan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat atau bangsa
itu masing-masing, kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling
membutuhkan antara satu sama lainnya.
Dikatakan dengan pendapat Hasan Langgulung bahwa pendidikan dalam
hubungan dengan individu dan masyarakat, akan tetapi dapat dilihat bagaimana
garis hubung antara pendidikan dan sumber daya manusia. Dari sudut pandangan
individu pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan potensi individu,
sebaliknya dari sudut pandang kemasyarakatan pendidikan adalah sebagai
pewarisan nilai-nilai budaya.
Dalam pandangan ini, pendidikan mengemban dua tugas utama, yaitu peningkatan
potensi individu dan pelestarian nilai-nilai budaya. Manusia sebagai mahluk
berbudaya, pada hakikatnya adalah pencipta budaya itu sendiri. Budaya itu
kemudian meningkatkan sejalan dengan peningkatan potensi manusia pencipta
budaya itu.

Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan dengan
pendidikan sangat erat sekali keduanya saling berkesinambungan dan tidak dapat
dipisahkan karena saling dan membutuhkan antara satu sama lainnya.
Dalam konteks, dapat dilihat hubungan antara pendidikan dan kebudayaan.
Kebudayaan akan terlestarikan dalam hal ini tentunya hanya akan mungkin terjadi
bila para generasi mudanya sebagai generasi penerus.
Transfer nilai-nilai budaya atau cara yang paling efektif dalam mentrasnfer nilai-
nilai budaya adalah dengan cara proses pendidikan, karena keduanya sangat erat
hubungannya.

You might also like