You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Mobil merupakan salah satu alat trasportasi di gunakan oleh masyarakat.semakain
handal mobil maka semakin cocok mobil itu dengan si pengguna. Keandalan
sebuah mobil dapan di lihat dari komponen komponen yang menyusun mobil
tersebut. Seperti, Mesin, breaking system, steering system dan lain lain.
Setiap mobil memiliki keandalan yang berbeda beda. Di sini kami mengambil salah
satu contoh mobil sebagai studi kasus kami yakni “Smart Roadster”. Mobil
keluaran produsen mobil pabrikan Jerman Smart Automobile ini di produksi
antara taun 2003-2006.
Di dalam menguji keaandalan dari mobil smart roadster ini kami mengambil
beberapa komponen komponen penting yang sebagai acuan keandalan mobil ini.
Komponen yang kami ambil adalah mesin, breaking system, steering system,
listrik, transmission dan suspension. Kami mengambil komponen tersebut di
karenalan jika salah satu dari komponen tersebut ada masalah atau mengalami
kegagalan sistem maka otomatis mobil smart roadster ini tidak akan dapan di
gunakan.
Salah satu cara untuk menghitung keandalan setia komponen mobil tersebut dengan
menggunakan Matematika rekayasa. Dengan mengunakan data kerusakan tiap
komponen pada mobil maka kita dapat mengetahui keandalan setiap komponen
yang nantinya akan di satukan menjadi keandalan keseluruahan mobil.
Dari keandalan tiap komponen komponen smart roadster tersebut dapat kita ketahui
seberapa andalkah mobil Smart Roadster tersebut.
1.2 TUJUAN
1. Mencari keandalan Mobil Smart Roadster
1.3 RUMUSAN MASALAH
Adapun makalah ini dibuat dengan tujuan, yaitu :
1. Mengetahui keandalan produk Mobil Smart Roadster
2. Mengatahui umur mobil Smart Roadster dengan mengetahui statistik keandalan
dari setiap komponen mobil Smart Roadster.
BAB II

PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
a. Pengertian TTF (time to failure)
TTF (time to failure) merupakan waktu kegagalan yang terdapat pada suatu
system.TTF (time to failure) memiliki tujuan untuk menilai komponen
komponen yang tidak dapat di perbaiki.
b. Pengertian TBF (time between failure)
TBF (time between failure) merupakan waktu antara kegagalan dengan periode
yang di harapkan. TBF (time between failure) ini memiliki tujuan untuk menilai
komponen konponen yang dapat di perbaiki (komponen replacement).

Reliability atau keandalan adalah : peluang sebuah komponen, sub-sistem atau


sistem melakukan fungsinya dengan baik, seperti yang dipersyaratkan, dalam kurun
waktu tertentu dan dalam kondisi operasi tertentu pula.

Karena mengandung komponen peluang, maka secara inheren didalamnya ada


masalah statistik termasuk :

1. Uncertainty
2. Probability
3. Probability Distributions (Weibull, Normal, Exponensial, Log-normal, dsb).

Karena mengandung komponen “melakukan fungsi dengan baik”, maka


didalamnya secara inheren pula terdapat faktor kegagalan sistem. Sebab peluang
kegagalan dari sebuah sistem adalah kebalikan dari peluang keandalannya seperti
digambarkan dalam ekspresi berikut:

P(Ā) = 1 – P(A)

P(Ā) = peluang kegagalan

P(A) = peluang peristiwa A berhasil

P(S) = semesta = 1

Jika suatu sistem telah dijalankan sebanyak 100% dan 90% berhasil atau sukses
maka peluang terjadinya kegagalan adalah 10%.

Reliability mengandung komponen waktu, artinya sebuah komponen yang reliable


sekarang belum tentu reliable satu tahun kemudian jika ada :

1) mekanisme kerusakan yang beroperasi (”operative damage mechanism”)


2) dengan laju kerusakan tertentu (misalnya laju korosi atau aus 0.01 mm/year).
Reliability mengandung faktor komponen atau sub-sistem, artinya untuk
mengevaluasi sebuah sistim yang lebih besar (terdiri dari sub-sistem atau
kompenen), maka reliabilty masing-masing komponen penunjang haruslah dihitung
terlebih dahulu baru kemudian dijumlahkan (atau dikalikan) sesuai dengan
hubungan seri, paralel (atau keduanya) dengan mengacu pada teori penjumlahan /
kombinasi peluang.

1.2 Dasar Teori


Keandalan dihitung sebagai MTBF (Mean Time Between Failure) untuk produk
yang dapat diperbaiki dan MTTF (Mean Time To Failure) untuk produk yang tidak
dapat diperbaiki. MTBF merupakan rerata dari Time Between Failure yang telah
dijelaskan sebelumnya, serta MTTF merupakan rerata dari Time To Failure.
1. MTBF adalah prediksi waktu antara suatu sistem dapat berjalan hingga masa
perbaikannya. MTBF dapat dihitung dengan rata rata waktu perbaikan sistem.
MTBF dapat dihitung dengan menggunakan rumusan berikut:

atau
Ө = T / R.
Ө = MTBF
T = total waktu
R = jumlah kegagalan
2. MTTF adalah nilai rata-rata waktu kerusakan dari sebuah sistem. MTTF dapat
dihitung dengan menggunakan rumusan :

atau
ϒ=T/N
ϒ = MTTF
T = total waktu
N = Jumlah unit yang diuji
3. MTTR (Mean Time To Repair) adalah nilai rata-rata waktu perbaikan dari
distribusi data waktu perbaikan yang telah diketahui. Secara umum waktu
perbaikan dapat diberlakukan sebagai variable random karena kejadian yang
berulang-ulang dapat mengakibatkan waktu perbaikan yang berbeda-beda.
MTTR ini dapat berfungsi sebagai penentu apakah suatu sistem tersebut telah
termanajemenkan dengan baik atau tidak.
4. A (Availibility) atau ketersediaan adalah parameter yang menentukkan pada
suatu sistem untuk mendapatkan omset pendapatan terbaik. Nilai A ini
ditunjukkan apabila mendekati nilai 1 maka akan semakin baik. Ketersediaan
dapat dirumuskan dengan :
𝑀𝑇𝐵𝐹
𝐴=
𝑀𝑇𝐵𝐹 + 𝑀𝑇𝑇𝑅
1.3 Permasalahan

Sebagaimana telah dijelaskan di bab sebelumnya, permasalahan yang diambil disini


adalah terkait pengujian pada suatu sistem yang disini kami mengambil sistem
mobil. Suatu sistem mobil tentu memiliki sub-sistem yang apabila tidak ada sub-
sistem tersebut menjadi tidak bisa berjalan dengan baik. Disini kami menyebutnya
dengan suku cadang kritis yang terdiri dari mesin, breaking system, steering system,
listrik, suspension, dan transmission. Untuk data dari nilai keandalaan masing-
masing sub-sistem diambil dari http://www.reliabilityindex.com/reliability/search/320.

Sub-sistem keandalan(%)
mesin 9.8
breaking system 11.76
steering system 7.84
listrik 29.41
suspension 31.37
transmission 9.8

Dari data diatas dapat diketahui masing-masing keandalan sub-sistem. Dengan


diketahuinya keandalan, maka dapat diketahui keandalan mobil seluruhnya.

Langkah pertama yaitu menetukkan laju kegagalannya.

Langkah kedua yaitu menentukkan nilai MTBF.

Langkah ketiga yaitu menentukan nilai Ketersediaan.

Langkah keempat yaitu menentukan nilai MTTR.

laju MTBF(untuk 5 MTTR(untuk 5


Sub-sistem kegagalan tahun) tahun) ketersediaan keandalan(%)
mesin 0.902 1.10864745 1.10866E-05 0.99999 9.8
breaking system 0.8824 1.133272892 1.13328E-05 0.99999 11.76
steering system 0.9216 1.085069444 1.08508E-05 0.99999 7.84
listrik 0.7059 1.416631251 1.41665E-05 0.99999 29.41
suspension 0.6863 1.457088737 1.4571E-05 0.99999 31.37
transmission 0.902 1.10864745 1.10866E-05 0.99999 9.8

Dari data tersebut maka dapat diketahui bahwa keandalan dari sistem tersebut
adalah Σ(keandalan per sub-sistem) atau 16.6633% dengan waktu reparasi 1.4571
tahun.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil analisa tersebut dapat dilihat bahwa sistem memiliki keandalan yang rendah
dengan hanya 16.6633% serta melihat dari keandalan masing-masing sub-sistemnya
yang juga sangat rendah. Dari umur 5 tahun yang dicanangkan terdapat sub-sistem yang
tidak bekerja hingga masa tersebut, yang mengakibatkan harus memasukkan mobil
kedalam bengkel dan melakukan pergantian perangkat.

You might also like