You are on page 1of 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah


chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM,
memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler
adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer. Meskipun
mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu computer pribadi dan
computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang
sama. Secara sederhana, computer akan menghasilkan output spesifik
berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan. (Muhammad
Syahwil : 2014)
Arduino adalah sebuah board minimum system mikrokontroler yang
bersifat open source. Didalam rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler
AVR seri ATMega 328 yang merupakan produk dari Atmel. (FeriDjuandi, 2011)
Arduino memiliki kelebihan tersendiri disbanding board mikrokontroler
yang lain selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa
pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino
sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan kita
ketika kita memprogram mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada
kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian
loader terpisah untuk memasukkan program ketika kita memprogram
mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa
juga difungsikan sebagai port komunikasi serial.
Pengertian lampu isyarat dalam Undang-Undang nomor 22 Tahun 2009
disebut dengan lampu penunjuk arah bukan lampu isyarat. Lampu isyarat bisa
dipadukan dengan sirene dan hanya digunakan pada kendaraan tertentu yang
diatur oleh peraturan perundangan yang berlaku.
Menurut pasal 59 ayat 1 dijelaskan bahwa untuk kepentingan tertentu,
kendaraan bermotor dapat dilengkapi dengan lampu isyarat dan/atau sirene.
Artinya penggunaan lampu isyarat dan atau sirene ini hanya diberikan kepada
kendaraan yang memiliki tugas atau kepentingan tertentu.
Pada saat ini penggunaan lampu isyarat masih sederhana dan tradisional,
nyala lampu untuk isyarat masih flat, searah, dan tidak bisa divariasikan. Atas
dasar tersebut maka penulis mempunyai gagasan untuk membuat isyarat lampu
dengan menggunakan mikrokontroler arduino, dimana kelebihan dengan
menggunakan mikrokontroler ini adalah, kita bias membuat variasi isyarat lampu
sesuai dengan keinginan kita, dalam penulisan ini penulis mengimplementasikan
lampu isyarat sebagai penanda kebakaran.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam pebulisan ini rumusan masalahnya dalah : Bagaimana cara
pembuatan lampu isyarat pemadam mini (mini fire effect) dengan menggunakan
arduino ?

1.3 Batasan Masalah


Dalam penulisan ini penulis hanya membatasi dalam pembuatan isyarat
lampu pemadam mini dengan menggunakan arduino.

1.4 Tujuan Penulisan


Dalam penulisan ini tujuan penulisannya adalah untuk mengetahui
Bagaimana cara pembuatan lampu isyarat pemadam mini (mini fire effect)
dengan menggunakan arduino.

1.5 Manfaat Penulisan


Manfaat yang bias diambil dlam penulisan ini adalah mahasiswa dapat
membuat isyarat lampu pemadam mini dengan menggunakan mikrokontroler
arduino.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 MIKROKONTROLER
2.1.1 Pengertian Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem computer fungsional dalam sebuah
chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM,
memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler
adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer. Meskipun
mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu computer pribadi dan
computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang
sama. Secara sederhana, computer akan menghasilkan output spesifik
berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan. (Muhammad
Syahwil : 2014)
Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan
instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan
utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat
oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan computer untuk
melakukan jalinan yang kompleks yang diinginkan oleh programmer.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran seryta kendali dengan program yang bias
ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya
membaca dan menulis data. Sekadar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai
belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bias melakukan hal itu Anda
bias membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel, dan sebagainya, dan
Andapun bias pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir
membaca dan menulis data maka Anda dapat membuat program untuk membuat
suatu sistem pengaturan otomatis menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan
Anda.
Mikrokontroler merupakan computer di dalam chip yang digunakan untuk
mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektivitas
biaya. Secara harfiahnya disebut “pengendali kecil” di mana sebuah sistem
elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen
pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya
terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini. (Muhammad Syahwil : 2014)
2.1.2 Pemanfaatan Mikrokontroler
Mikrokontroler ada pada perangkat elektronik disekeliling kita. Misalnya
handphone, mp3 player, DVD, televisi, AC, dan lain-lain. Mikrokontroler juga
dipakai untuk keperluan mengendalikan robot. Baik robot mainan maupun robot
industry. Mikrokontroler juga digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan
secara otomatis, seperti kontrol mesin, remot kontrol, mesin kantor, peralatan
rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan
konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroposesor
memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat
control elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan
penggunaan mikrokontroler ini, maka :
 Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
 Rancang bangun system elektronik akan lebih cepat karena sebagian
besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
 Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang
kompak
Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bias mereduksi
komponen IC TTL dan CMOS yang sering kali masih diperlukan untuk aplikasi
kecepatan tinggio atau sekadar menambah jumlah saluran masukan dan
keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari
sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa peripheral
yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port pararel, port serial, kaparator,
konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya
hanya menggunakan sistem mninimum yang tidak rumit atau kompleks.
Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler
tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem
minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock
dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem
clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah
beroperasi.
Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita
memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

 Sistem minimal mikrokontroler.


 Software pemrograman dan kompiler, serta downloader.
Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian
mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Sebuah IC mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada
dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama,
yang terdiri dari 4 bagian, yaitu :

 Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.


 Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai
dari awal.
 Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.
 Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya.

Pada mikrokontroler jenis tertentu (AVR misalnya), poin2 pada no 2 ,3


sudah tersedia didalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah
diseting dari vendornya, sehingga pengguna tidak perlu memerlukan rangkaian
tambahan, namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal
ingin komunikasi dengan PC atau handphone), maka pengguna hs
arumenggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP
tersebut.

2.1.3 Perkembangan Mikrokontroler


Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri
TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama.
Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971. Merupakan mikrokomputer dalam
sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian pada tahun 1976 Intel
mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi popular dengan nama 8748
yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari
keluarga MCS 48. Sekarang di pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler
mulai 8 bit sampai 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan
mikroprosesor sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler
dengan dilengkapi fasilitas yang cenderung memudahkan user untuk merancang
sebuah sistem dengan komponen luar yang relative lebih sedikit.
Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah
mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51(CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel
dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler
RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR
sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda). Dengan
mikrokontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem
untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak
jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun
menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital dan sebagainya.
Motorola mengeluarkan seri mikrokontroler 6800 yang terus
dikembangkan hingga sekarang menjadi 68HC05, 68HC08, 68HC11, 68HC12,
dan 68HC16. Zilog juga mengeluarkan seri mikroprosesor Z80-nya yang terkenal
dan terus dikembangkan hingga kini menjadi Z180 dan kemudian diadopsi juga
oleh mikroprosesor Rabbit. Intel mengeluarkan mikrokontrolernya yang populer di
dunia yaitu 8051, yang karena begitu populernya maka arsitektur 8051 tersebut
kemudian diadopsi oleh vendor lain seperti Phillips, Siemens, Atmel, dan vendor-
vendor lain dalam produk mikrokontroler mereka. Selain itu masih ada
mikrokontroler populer lainnya seperti Basic Stamps, PIC dari Microchip, MSP
430 dari Texas Instrument dan masih banyak lagi.
Selain mikroprosesor dan mikrokontroler, sebenarnya telah bemunculan
chip-chip pintar lain seperti DSP prosesor dan Application Spesific Integrated
Circuit (ASIC). Di masa depan, chip-chip mungil berkemampuan sangat tinggi
akan mendominasi semua desain elektronik di dunia sehingga mampu
memberikan kemampuan komputasi yang tinggi serta meminimumkan jumlah
komponen-komponen konvensional.

2.1.4 Jenis-jenis Mikrokontroler


Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroler. Pembagian ini
didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada
mikrokontroler tersebut. Pembagian nitu, yaitu RISC dan CISC serta masing-
masing mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-sendiri.

 RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer.


Instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.
 Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer.
Instruksinya bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasiliotas
secukupnya.
Pada umumnya jenis-jenis mikrokontroler yang umum digunakan adalah :

1. Keluarga MCS51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC.
Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock.
Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya
dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode
perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB
diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk
akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari
mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses boolean
yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan
secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM.
Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC
(programmable Logic Control).

2. AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat
AVR merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian
besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah
jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika
dan instrumentasi. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4
kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah
memori, peripheral dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah
keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.

3. PIC
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface
Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi
Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga
mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip
Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General
Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip telah
mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam. PIC cukup popular
digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena
biayanya yang rendah, ketersediaan dan penggunaan yang luas,
database aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman
ulang) melalui hubungan port serial yang terdapat pada komputer.

4. Arduino
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source
yang di dalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip
mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

5. ARM Cortex-M0
ARM adalah prosesor dengan arsitektur set intruksi 32bit RISC (Reduced
Instruction Set Computer) yang dikembvangkan oleh ARM Holdings. ARM
merupakan singkatan dari (Advanced RISC Machine) sebelumnya lebih
dikenal denmgan kepanjangan Acorn RISC Machine.

2.2 MIKROKONTROLER ARDUINO


2.2.1 Pengertian Arduino
Arduino adalah merupakan sebuah board minimum system mikrokontroler
yang bersifat open source. Didalam rangkaian board arduino terdapat
mikrokontroler AVR seri ATMega 328 yang merupakan produk dari Atmel.
(FeriDjuandi, 2011)
Arduino memiliki kelebihan tersendiri disbanding board mikrokontroler
yang lain selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa
pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino
sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan kita
ketika kita memprogram mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada
kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian
loader terpisah untuk memasukkan program ketika kita memprogram
mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa
juga difungsikan sebagai port komunikasi serial.
Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan
14 pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan
sebagai output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang
sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah
konfigurasi pin pada program. Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi
keterangan 0-13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin
analog yang pada keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. dengan
kata lain pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14-16.
Sifat open source arduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri
untuk kita dalam menggunakan board ini, karena dengan sifat open source
komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun
memungkinkan kita bisa memakai semua komponen yang ada dipasaran.

Secara umum Arduino terdiri dari dua bagian, yaitu:


1. Hardware papan input/output (I/O)
2. Software Software Arduino meliputi IDE untuk menulis program, driver
untuk koneksi dengan komputer, contoh program dan library untuk
pengembangan program.

2.2.2 Sejarah Arduino


Pembuatan Arduino dimulai pada tahun 2005, dimana sebuah situs
perusahaan komputer Olivetti di Ivrea, Italia membuat perangkat untuk
mengendalikan proyek desain interaksi siswa supaya lebih murah dibandingkan
sistem yang ada pada saat itu. Dilanjutkan pada bulan Mei 2011, dimana sudah
lebih dari 300.000 unit Arduino terjual.
Pendiri dari Arduino itu sendiri adalah Massimo Banzi dan David
Cuartielles. Awalnya mereka memberi nama proyek itu dengan sebutan Arduin
dari Ivrea tetapi seturut dengan perkembangan zaman, maka nama proyek itu
diubah menjadi Arduino yang berarti “teman yang kuat” atau dalam versi bahasa
Inggrisnya dikenal dengan sebutan “Hardwin”.
Awalnya Massimo Banzi membangun disekitar proyek Pengkabelan dari
Hernando Barragan. Pengkabelan ini adalah proyek tesis Hernando di Desain
Interaksi Institute Ivrea. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjadi versi elektronik
pengolahan yang digunakan di lingkungan pemrograman dan mengambil pola
sintaks Processing tetapi dengan berkembangnya teknologi maka Arduino
menjadi sangat popular dikalangan mahasiswa dan pelajar saat ini. Mereka
mengembangkan Arduino dengan bootloader dan software yang user friendly
sehingga menghasilkan sebuah board mikrokontroler yang bersifat open source
yang bisa dipelajari dan dikembangkan oleh mahasiswa, pelajar, professional,
pemula, dan penggemar elektronika maupun robotik di seluruh dunia.
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR
dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.

2.2.3 Kelebihan Arduino


Tentu saja ada banyak mikrokontroler maupun platform mikrokontroler
tersedia, misalnya saja Basic Stamp-nya Parallax, BX-24-nya Netmedia. Phidget
MIT’s Handyboard, dan lain sebagainya. Semua alat tersebut bertujuan untuk
menyederhanakan berbagai macam kerumitan maupun detail rumit pada
pemrograman mikrokontroler sehingga menjadi paket mudah digunakan (easy-
to-use). Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler,
sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain :
 Murah – Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah
(antara 125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan
platform mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa
dibuat sendiri dan itu sangat mungkin sekali karena semua sumber daya
untuk membuat sendiri Arduino tersedia lengkap di website Arduino
bahkan di website-website komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok
untuk Windows, namun juga cocok bekerja di Linux.
 Sederhana dan mudah pemrogramannya – Perlu diketahui bahwa
lingkungan pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula,
dan cukup fleksibel bagi mereka yang sudah tingkat lanjut. Untuk
guru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan pemrograman Processing,
sehingga jika mahasiswa atau murid-murid terbiasa menggunakan
Processing tentu saja akan mudah menggunakan Arduino.
 Perangkat lunaknya Open Source – Perangkat lunak Arduino IDE
dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi para pemrogram
berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut. Bahasanya bisa
dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis
pada Bahasa C untuk AVR.
 Perangkat kerasnya Open Source – Perangkat keras Arduino berbasis
mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan
ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa
saja bisa membuatnya (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras
Arduino ini, apalagi bootloader tersedia langsung dari perangkat lunak
Arduino IDE-nya. Bisa juga menggunakan breadoard untuk membuat
perangkat Arduino beserta periferal-periferal lain yang dibutuhkan.
 Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada
bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.
 Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop
yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakan nya.
 Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi
dengan kumpulan library yang cukup lengkap.
 Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board
Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dan lain-lain.

2.2.4 Penggunaan dan Pemanfaatann Arduino


Kegunaan Arduino tergantung kepada kita yang membuat program.
Arduino bisa digunakan untuk mengontrol LED, mengontrol lampu lalu lintas, bisa
juga digunakan untuk mengontrol helikopter. Sudah banyak contoh yang sudah
pernah dibuat diantaranya mp3 player, pengontrol motor, mesin CNC, monitor
kelembaban tanah, pengukur jarak, penggerak servo, balon udara, drum
elektronik, GPS logger, monitoring bensin, dan masih banyak lagi.

2.2.5 Jenis-jenis Perangkat Keras Arduino (Arduino Hardware)


Arduino Uno adalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler ATmega328. IC
(integrated circuit) ini memiliki 14 input/output digital (6 output untuk PWM), 6
analog input, resonator kristal keramik 16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor, pin
header ICSP, dan tombol reset. Hal inilah yang dibutuhkan untuk mensupport
mikrokontrol secara mudah terhubung dengan kabel power USB atau kabel
power supply adaptor AC ke DC atau juga baterai.

Gambar 1 (Board Arduino)


Sumber : http://www.caratekno.com/2015/07/pengertian-arduino-uno-mikrokontroler.html
Arduino uno adalah pilihan yang baiok untuk pertama kali atau bagi
pemulka yang ingi mengenal Arduino. Disamping sifatnya yang reliable juga
harganya murah. Spesifikasi Board Arduino Uno :
Mikrokontroler ATmega328
Operating Voltage 5V
Input Voltage
7-12V
(recommended)
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
32 KB (ATmega328) of which 0.5 KB used by
Flash Memory
bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
Length 68.6 mm
Width 53.4 mm
Weight 25 g

Gambar 2 papan Arduino


Sumber : http://www.caratekno.com/2015/07/pengertian-arduino-uno-mikrokontroler.html
Refersin desain dan gambar Rangkaian Arduino UNO

 EAGLE files: arduino-uno-Rev3-reference-design.zip (NOTE: dibuka


dengan software Eagle 6.0 atau yang terbaru)
 Rangkaian/ Schematic: arduino-uno-Rev3-schematic.pdf

Note: Referensi desain Arduino dapat digunakan ATmega8, 168, atau 328,
model disini yang tertera menggunakan ATmega328 tetapi versi ATmega8 hanya
sebagai referensi saja.

Sumber (Catu Daya)


Arduino Uno dapat disupply langsung ke USB atau power supply
tambahan yang pilihan power secara otomatis berfungsi tanpa saklar.
Kabel external (non-USB) seperti menggunakan adaptor AC ke DC atau baterai
dengan konektor plug ukuran 2,1mm polaritas positif di tengah ke jack power di
board. Jika menggunak baterai dapat disematkan pada pin GND dan Vin di
bagian Power konektor.

Gambar 3 Power Supply Arduino Port


http://4.bp.blogspot.com

Papan Arduino ini dapat disupplai tegangan kerja antara 6 sampai 20 volt,
jika catu daya di bawah tengan standart 5V board akan tidak stabil, jika
dipaksakan ke tegangan regulator 12 Volt mungkin board arduino cepat panas
(overheat) dan merusak board. Sangat direkomendasikan tegangannya 7-12 volt.

Penjelasan Power PIN:


 VIN - Input voltase board saat anda menggunakan sumber catu daya luar
(adaptor USB 5 Volt atau adaptor yang lainnya 7-12 volt), Anda bisa
menghubungkannya dengan pin VIN ini atau langsung ke jack power 5V.
DC power jack (7-12V), Kabel konektor USB (5V) atau catu daya lainnya
(7-12V). Menghubungkan secara langsung power supply luar (7-12V) ke
pin 5V atau pin 3.3V dapat merusak rangkaian Arduino ini, jangan
salahkan saya ya?!
 3V3 - Pin tegangan 3.3 volt catu daya umum langsung ke board.
Maksimal arus yang diperbolehkan adalah 50 mA.
 GND - Pin Ground.
 IOREF - Pin ini penyedia referensi tengangan agar mikrokontrol
beroperasi dengan baik. Memilih sumber daya yang tepat atau
mengaktifkan penerjemah tegangan pada output untuk bekerja dengan
5V atau 3.3V.

Memori
ATmega328 memiliki memory 32 KB (dengan 0.5 KB digunakan sebagai
bootloader). Memori 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat baca tulis
dengan libari EEPROM).

Input and Output


Masing-masing dari 14 pin UNO dapat digunakan sebagai input atau
output, menggunakan perintah fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead()
yang menggunakan tegangan operasi 5 volt. Tiap pin dapat menerima arus
maksimal hingga 40mA dan resistor internal pull-up antara 20-50kohm, beberapa
pin memiliki fungsi kekhususan antara lain:

 Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Sebagai penerima (RX) dan pemancar (TX)
TTL serial data. Pin ini terkoneksi untuk pin korespondensi chip
ATmega8U2 USB-toTTL Serial.
 External Interrupts: 2 dan 3. Pin ini berfungsi sebagai konfigurasi trigger
saat interupsi value low, naik, dan tepi, atau nilai value yang berubah-
ubah.
 PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Melayani output 8-bit PWM dengan fungsi
analogWrite().
 SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin yang support
komunikasi SPI menggunakan SPI library.
 LED: 13. Terdapat LED indikator bawaan (built-in) dihubungkan ke digital
pin 13, ketika nilai value HIGH led akan ON, saat value LOW led akan
OFF.
 Uno memiliki 6 analog input tertulis di label A0 hingga A5, masing-
masingnya memberikan 10 bit resolusi (1024). Secara asal input analog
tersebut terukuru dari 0 (ground) sampai 5 volt, itupun memungkinkan
perubahan teratas dari jarak yang digunakan oleh pin AREF dengan
fungsi analog.
Sebagai tambahan, beberapa pin ini juga memeliki kekhususan fungsi antara
lain:
- TWI: pin A4 atau pin SDA dan and A5 atau pin SCL. Support TWI
communication menggunakan Wire library. Inilah pin sepasang lainnya di
board UNO:
- AREF. Tegangan referensi untuk input analog. digunakan fungsi
analogReference().
- Reset. Meneka jalur LOW untuk mereset mikrokontroler, terdapat tambahan
tombol reset untuk melindungi salah satu blok.

Komunikasi
Arduino Uno memiliki fasilitas nomer untuk komunikasi dengan komputer
atau hardware Arduino lainya, atau dengan mikrokontroler. Pada ATmega328
menerjemahkan serial komunikasi UART TTL (5V) pada pin 0 (RX) dan 1 (TX).
Pada ATmega16U2 serial komunikasinya dengan USB dan port virtual pada
software di komputer. Perangkat lunak (firmware) 16U2 menggunakan driver
standart USB COM dan tidak membutuhkan driver luar lainnya. Bagaimanapun
pada OS Windows file ekstensi .inf sangar diperlukan. Software Arduino bawaan
telah menyertakan serial monitor yang sangat mudah membaca dan mengirim
data dari dan ke Arduino. LED indikator TX dan RX akan kedip ketika data telah
terkirim via koneksi USB-to-serial dengan USB pada komputer (tetapi tidak pada
serial com di pin 0 dan pin 1).
Software Serial library membolehkan banyak pin serial communication
pada Uno. ATmega328 juga support I2C (TWI) dan SPI communication. Software
Arduino terbenam di dalamnya Wire library untuk memudahkan penggunaan bus
I2C.
Pemrograman
Arduino UNO dapat di program dengan software Arduino
(silahkan download). Pilih "Arduino Uno dari Tools > Board menu (akan terlacak
mikrokontroler pada board). Untuk lebih lengkapnya silahkan baca referensi dan
tutorialnya.
Mikrokontroler ATmega328 pada Arduino Uno dapat preburned dengan
bootloader yang dapat anda upload kode baru tanpa menggunakan programmer
perangkat lainnya. Komunikasi menggunakan protokol original STK500. Anda
dapat pula langsung bootloader dan program pada mikrokontroler melalui ICSP
(In-Circuit Serial Programming) menggunakan Arduino ISP atau yang
semisalnya.
Pada ATmega16U2 (atau 8U2 di rev1 dan rev2 board) dapat melihat
firmware source code. Pada ATmega16U2/8U2 load-nya dengan DFU
bootloader, yang dapat diaktifkan di antaranya:

On Rev1 boards: menyambung jumper solder di balik board dan kemudian


mereset 8U2.
On Rev2 or later boards: Resistor suntikan pada 8U2/16U2 HWB ke jalur
ground, hal ini dapat membuat mudah masuk ke mode DFU.

Automatic (Software) Reset


Agak dibutuhkan tekan tombol reset sebelum upload, sebab Arduino Uno
dirancang reset dulu oleh software ketika terhubung dengan komputer. Satu
komponen jalur kontrol aliran (DTR) dari ATmega8U2/ 16U2 yang terhubung di
reset seperti halnya ATmega328 dengan 100 nanofarad kapasitor. Software
upload kode ini dapat mengupload secara mudah tanpa kehilangan waktu lama
saat di tekan start uploadnya.

USB Overcurrent Protection


Arduino Uno memiliki fungsi resettable polyfuse untuk memproteksi dari
port USB komputer akibat hubung singkat atau kelebihan arus. Jika arus yang
melebihi 500mA dari port USB maka fuse secara otomatis putus koneksi hingga
short atau overload dilepaskan dari board ini, canggih kan?!
Karakteristik Fisik
Panjang PCB Uno 2.7 dan lebar maksimal 2.1 inchi dengan konektor USB
dan power jack diluar hitungan. Lengkap dengan empat lubang skrup di setiap
pojok untuk dipasang. Catatan, jarak antara tiap pin 7 dan 8.

2.2.6 Macam-macam Arduino


Saat ini ada bermacam-macam bentuk papan Arduino yang disesuaikan
dengan peruntukannya seperti diperlihatkan berikut ini:
ARDUINOUSB

Menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi


komputer. Contoh:

Arduino Uno

Arduino Duemilanove

Arduino Diecimila

Arduino NG Rev. C

Arduino NG (Nuova Generazione)

Arduino Extreme dan Arduino Extreme v2

Arduino USB dan Arduino USB v2.0

ARDUINOSERIAL

Menggunakan RS232 sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi


komputer.
Contoh: Arduino Serial dan Arduino Serial v2.0
ARDUINOMEGA

Papan Arduino dengan spesifikasi yang lebih tinggi, dilengkapi


tambahan pin digital, pin analog, port serial dan sebagainya. Contoh:

Arduino Mega
Arduino Mega 2560

ARDUINOFIO

Ditujukan untuk penggunaan nirkabel.


ARDUINOLILYPAD
Papan dengan bentuk yang melingkar. Contoh: LilyPad Arduino 00, LilyPad
Arduino 01, LilyPad
Arduino 02, LilyPad Arduino 03, LilyPad Arduino 04
ARDUINOBT

Mengandung modul bluetooth untuk komunikasi nirkabel.

ARDUINONANODANARDUINOMINI

Papan berbentuk kompak dan digunakan bersama breadboard. Contoh:

Arduino Nano 3.0, Arduino Nano 2.x


Arduino Mini 04, Arduino Mini 03, Arduino Stamp 02

Komponen utama di dalam papan Arduino adalah sebuah microcontroller


8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation.
Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda
tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino Uno menggunakan
ATmega328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan
ATmega2560.
Untuk memberikan gambaran mengenai apa saja yang terdapat di dalam
sebuah microcontroller, pada gambar berikut ini diperlihatkan contoh diagram
blok sederhana dari microcontroller ATmega328 (dipakai pada Arduino Uno).

2.2.7 Bahasa Pemrograman Arduino


Seperti yang telah dijelaskan diatas program Arduino sendiri
menggunakan bahasa C. walaupun banyak sekali terdapat bahasa
pemrograman tingkat tinggi (high level language) seperti pascal, basic, cobol,
dan lainnya. Walaupun demikian, sebagian besar dari para programer
profesional masih tetap memilih bahasa C sebagai bahasa yang lebih unggul,
berikut alasan-alasannya:
Bahasa C merupakan bahasa yang powerful dan fleksibel yang telah
terbukti dapat menyelesaikan program-program besar seperti pembuatan sistem
operasi, pengolah gambar (seperti pembuatan game) dan juga pembuatan
kompilator bahasa pemrograman baru.
Bahasa C merupakan bahasa yang portabel sehingga dapat dijalankan di
beberapa sistem operasi yang berbeda. Sebagai contoh program yang kita tulis
dalam sistem operasi windows dapat kita kompilasi didalam sistem operasi linux
dengan sedikit ataupun tanpa perubahan sama sekali.
Bahasa C merupakan bahasa yang sangat populer dan banyak
digunakan oleh programer berpengalaman sehingga kemungkinan besar library
pemrograman telah banyak disediakan oelh pihak luar/lain dan dapat diperoleh
dengan mudah.
Bahasa C merupakan bahasa yang bersifat modular, yaitu tersusun atas
rutin-rutin tertentu yang dinamakan dengan fungsi (function) dan fungsi-fungsi
tersebut dapat digunakan kembali untuk pembuatan program-program lainnya
tanpa harus menulis ulang implementasinya.
Bahasa C merupakan bahasa tingkat menengah (middle level language)
sehingga mudah untuk melakukan interface (pembuatan program antar muka) ke
perangkat keras.
Struktur penulisan program dalam bahasa C harus memiliki fungsi utama,
yang bernama main(). Fungsi inilah yang akan dipanggil pertama kali pada saat
proses eksekusi program. Artinya apabila kita mempunyai fungsi lain selain
fungsi utama, maka fungsi lain tersebut baru akan dipanggil pada saat
digunakan.
Oleh karena itu bahasa C merupakan bahasa prosedural yang
menerapakan konsep runtutan (program dieksekusi per baris dari atas ke bawah
secara berurutan), maka apabila kita menuliskan fungsi-fungsi lain tersebut
dibawah fungsi utama, maka kita harus menuliskan bagian prototipe (prototype),
hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan terlebih dahulu kepada kompiler daftar
fungsi yang akan digunakan di dalam program. Namun apabila kita menuliskan
fungsi-fungsi lain tersebut diatas atau sebelum fungsi utama, maka kita tidak
perlu lagi untuk menuliskan bagian prototipe diatas. (Djuandi, Feri. (2011) )
Selain itu juga dalam bahasa C kita akan mengenal file header, biasa
ditulis dengan ekstensi h(*.h), adalah file bantuan yang yang digunakan untuk
menyimpan daftar-daftar fungsi yang akan digunakan dalam program. Bagi anda
yang sebelumnya pernah mempelajari bahasa pascal, file header ini serupa
dengan unit. Dalam bahasa C, file header standar yang untuk proses input/output
adalah <stdio.h>.
Perlu sekali untuk diperhatikan bahwa apabila kita menggunakan file
header yang telah disediakan oleh kompilator, maka kita harus menuliskannya
didalam tanda‘<’ dan ‘>’ (misalnya <stdio.h>). Namun apabila menggunakan file
header yang kita buat sendiri, maka file tersebut ditulis diantara tanda “ dan ”
(misalnya “cobaheader.h”). perbedaan antara keduanya terletakpada saat
pencerian file tersebut. Apabila kita menggunakan tanda <>, maka file tersebut
dianggap berada pada direktori deafault yang telah ditentukan oleh kompilator.
Sedangkan apabila kita menggunakan tanda “”, maka file header dapat kita dapat
tentukan sendiri lokasinya.
File header yang akan kita gunakan harus kita daftarkan dengan
menggunakan directive #include. Directive #include ini berfungsi untuk memberi
tahu kepada kompilator bahwa program yang kita buat akan menggunakan file-
file yang didaftarkan. Berikut ini contoh penggunaan directive #include.
#include<stdio.h>
#include<stdlib.h>
#include”myheader.h”
Setiap kita akan menggunakan fungsi tertentu yang disimpan dalam
sebuah file header, maka kita juga harus mendaftarkan file headernya dengan
menggunakan directive #include. Sebagai contoh, kita akan menggunakan fungsi
getch() dalam program, maka kita harus mendaftarkan file header<conio.h>.
2.3 VIRTUAL BREADBOARD
Simulasi secara visual untuk mikrokontroler arduino salah satunya dapat
menggunakan software virtual Breadboard. Virtual Breadboard adalah software
simulasi dan pengembangan untuk aplikasi embedded yang menggunakan
mikrokontroler. Sangat mudah digunakan dan dapat menggantikan protoboard
untuk bereksperimen dengan desain baru. VBB mensimulasikan banyak PIC16
dan perangkat mikrokontroler PIC18 dan sekarang dengan Arduino dan emulasi
Netduino. (Muhammad Syahwil : 2014)
Selain itu, VBB dapat digunakan untuk simulasi berbagai komponen
seperti LCD, Servos, logika, dan Input/Output lainnya. Virtual Breadboard (VBB)
mampu memvisualisasikan komponen elektronika seolah-olah seperti komponen
sebenarnya dalam lingkungan desain yang terintegrasi tunggal. Dengan kata
lain, Virtual Breadboard seperti menggantikan prototype board/Hardware yang
akan kita gunakan.

2.4 LED
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering
kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat
elektronik lainnya. (Muhammad Syahwil : 2014)

Gambar LED
(http://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2014/12/Cara-Melihat-Kaki-LED.png)
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan
dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika.
Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen
sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena
itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak
digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube
Dalam LED digunakan konduktor dengan gabungan unsur logam
aluminium-gallium-arsenit (AIGaAs). Konduktor AIGaAs murni tidak memiliki
pasangan electron bebas sehingga tidak dapat mengalirkan arus listrik. Oleh
karena itu dilakukan proses doping dengan menambahkanelektron bebas untuk
mengganggu keseimbangan konduktor tersebut, sehingga material yang ada
menjadi semakin konduktif.
DAFTAR PUSTAKA

http://xcontohmakalah.blogspot.co.id/2014/02/sejarah-mikrokontroler-dan-
perkembangan.html 8-12-15
https://gudanglinux.wordpress.com/2014/03/29/ihwal-pengembangan-arduino/
http://mahretasmk.blogspot.com/2015/03/sejarah-arduino.html
https://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/arduino-adalah/

You might also like