You are on page 1of 14

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 PENGUMPULAN DATA


4.1.1 Deterministik Statis
Langkah 1
Menentukan besarnya demand setiap bulan selama satu tahun horizon planning
Tabel 4.1 Horizon Planning

Periode
Demand (unit)
(bulan)
1
2730
2 2730
3 2730
4 2730
5 2730
6 2730
7 2730
8 2730
9 2730
10 2730
11 2730
12 2730
Total 32760
(Sumber: Pengolahan Data)
Langkah 2
Menentukan besarnya nilai untuk setiap parameter

Harga barang (p) : Rp 1.000/unit

Ongkos pesan (A) : Rp 1.000.000/pesanan

Ongkos Simpan (h) : 10% /unit/tahun

20% dari harga barang/unit/tahun


Kecepatan uniform (R): 100.000/unit/periode

Lead Time (L) : 2 bulan

Langkah 3

Menghitung kebijakan inventori deterministic statis dengan Metode Transaksional

Cara dan Ongkos Beli Ongkos Ongkos Ongkos Total


Ukuran Ob = p x D Pesan Op = f x Simpan OT
Pengadaan A 𝟏
Os = 𝟐 q0 x h

F=1
Qo = 10

Langkah 4

Menghitung kebijakan inventori deterministic statis dengan Metode Wilson

D = 32760 unit
A = Rp 1.000.000
P = Rp 10.000
h = 20% = Rp, 2.000

a. Ukuran Lot Pemesanan Ekonomis (qo*)


2𝐴𝐷
𝑞0∗=√ ℎ

2(1.000.000)(32760)
𝑞0∗=√ 2000

𝑞0∗= 5724
b. Waktu Antar Pemesanan (T*)
2𝐴
T∗=√𝐷ℎ

2(1.000.000)
T∗=√(32760)(2.000)

T∗= 0,03 tahun


= 0,03 x 12 bulan
= 0,36 bulan  1 bulan

qo
5724

1 bulan 1 bulan 1 bulan 1 bulan 1 bulan 1 bulan 1 bulan 1 bulan 1 bulan 1 bulan
1 bulan 1 bulan

c. Ongkos Total Inventori Optimal (OT*)


𝐷 1
OT =Dp + A 𝑞𝑜 + h 2 qo
32760 1
OT = 32760 (10.000) + 1.000.000 + 2.000 2 5724
5724

OT = 327600000+ 5723270,5 + 5724000


= Rp 339.047.270

Langkah 5

Menghitung kebijakan inventori deterministik statik dengan adanya perubahan


waktu ancang-ancang (lead time)

D = 32760 unit
A = Rp, 1.000.000
P = Rp, 10.000
h = 20% = Rp, 2.000
L = 2 bulan
a. Ukuran Lot Pemesanan Ekonomis (qo*)
2𝐴𝐷
𝑞0∗=√ ℎ

2(1.000.000)(32760)
𝑞0∗=√ 2000

𝑞0∗= 5724
b. Waktu Antar Pemesanan (T*)
2𝐴
T∗=√𝐷ℎ

2(1.000.000)
T∗=√(32760)(2.000)

T∗= 0,03 tahun


= 0,03 x 12 bulan
= 0,36 bulan  1 bulan
c. Titik Pemesanan Ulang/ reorder point (r)
Jika L < T*, r = D x L
Jika L > T*, r = DL –nqo
L = 2 bulan
L = 2/12
= 0,167
Maka, L > T*
r = DL –nqo
= (32760 x 0,167) - ….. 5724
= ….
qo =
5724 r=

Jadi, apabila bahan baku sudah ada di titik .. maka dilakukan pemesanan
ulang
d. Ongkos Total Inventori Optimal (OT*)
𝐷 1
OT =Dp + A 𝑞𝑜 + h 2 qo
32760 1
OT = 32760 (10.000) + 1.000.000 + 2.000 2 5724
5724

OT = 327600000+ 5723270,5 + 5724000


= Rp 339.047.270

Langkah 6

Menghitung kebijakan inventori deterministik statis dengan adanya kondisi


barang dating serentak (uniform)

Diketahui :
D = 32760 unit
A = Rp, 1.000.000
P = Rp, 10.000
h = 20% = Rp, 2.000
L = 2 bulan
R = 100.000 unit

a. Ukuran Lot Pemesanan Ekonomis (qo*)


2𝐴𝐷
𝑞0∗=√ 𝐷
ℎ(1− )
𝑅

2(1.000.000)(32760)
𝑞0∗=√ 32760
2000(1− )
100000

𝑞0∗= 6980
b. Waktu Antar Pemesanan (T*)
2𝐴
T∗=√𝐷ℎ

2(1.000.000)
T∗=√
(32760)(2.000)

T∗= 0,03 tahun


= 0,03 x 12 bulan
= 0,36 bulan  1 bulan
c. Titik Pemesanan Ulang/ reorder point (r)
Jika L < T*, r = D x L
Jika L > T*, r = DL –nqo
L = 2 bulan
L = 2/12
= 0,167
Maka, L > T*
d. r = DL –nqo
= (32760 x 0,167) - ….. 5724
= ….
e. Ongkos Total Inventori Optimal (OT*)
𝐷 𝐷 1
OT* =Dp + A 𝑞𝑜 + h(1 − 𝑅 ) + qo
2
32760 32760 1
OT* = 32760(10.000)+ 1.000.000 ( 6980 ) + 2.000(1 − (100000)) + (6980)
2

OT* = 327600000 + 4693409,7 + 1344,8 + 3490

= Rp 332.298.244

Langkah 7

Kondisi 1 jika qo ≤ 3000, harga produk sebesar Rp 5%

a. Ukuran Lot Pemesanan Ekonomis (qo*)


2𝐴𝐷
𝑞0∗=√ ℎ

2(1.000.000)(32760)
𝑞0∗=√ 1900

𝑞0∗= 5872
b. Ongkos Total Inventori Optimal (OT*)
𝐷 1
OT1* =Dp + A + h qo
𝑞𝑜 2
32760 1
OT1* = 32760(9500) + 950.000( 5872 ) + 1900 (2 (5872))

OT1* = 311220000 + 5300068 + 5578400


= Rp 322.098.468

Kondisi 2 jika 3000 < qo ≤ 5000, harga produk sebesar Rp 10%

a. Ukuran Lot Pemesanan Ekonomis (qo*)


2𝐴𝐷
𝑞0∗=√ ℎ

2(1.000.000)(32760)
𝑞0∗=√ 1800

𝑞0∗= 6033
b. Ongkos Total Inventori Optimal (OT*)
𝐷 1
OT2* =Dp + A 𝑞𝑜 + h 2 qo
32760 1
OT2* =32760(9.000) + 900.000( 6033 ) + 1800 (2 (6033))

OT2* = 294840000 + 4887120,8 + 5429700


= Rp 305.156.820

Kondisi 3 jika qo > 5000 harga produk sebesar Rp 15%

2𝐴𝐷
a. 𝑞0∗=√ ℎ

2(1.000.000)(32760)
𝑞0∗=√
1700

𝑞0∗= 6208
b. Ongkos Total Inventori Optimal (OT*)
𝐷 1
OT3* =Dp + A 𝑞𝑜 + h 2 qo
32760 1
OT3* =32760(8500) + 850.000( 6208 ) + 1700 (2 (6208))

OT3* = 278460000 + 4485502,6+ 5276800


= Rp 328.592.002

Langkah 8

Pemesanan dengan model multi item

Tabel 4.2 Pemesanan Model Multi Item

Jenis Demand (unit per Harga Barang (Rp Ongkos Simpan (Rp per
Barang tahun) per unit) unit per tahun)
1 7000 1400
978
2 8000 1600
586
3 9000 1800
691
4 7000 1400
953
5 8000 1600
751
(Sumber: Pengolahan Data)

a. Waktu Antar Pemesanan (T*)


2𝐴
T* = √∑𝑁
𝑖=1 𝐷𝑖ℎ𝑖

2(1.000.000)
T* = √(978𝑥1400)+(586𝑥1600)+(691𝑥1800)+(953𝑥1400)+(751𝑥1600)

T* = 0,573
= 0,573 x 12 bulan = 7 juta/tahun
b. Ukuran Lot Pemesanan Ekonomis (qo*)
𝑞o1∗ = TD1
𝑞o1∗ = 0,573 x 978
= 560
𝑞o2∗ = TD2
𝑞o2∗ = 0,573 x 586
= 336
𝑞o3∗ = TD3
𝑞o3∗ = 0,573 x 691
= 396
𝑞o4∗ = TD4
𝑞o4∗ = 0,573 x 953
= 546
𝑞o5∗ = TD5
𝑞o5∗ = 0,573 x 751
= 430
4.1.2 Deterministik Dinamis
Langkah 1
Menentukan besarnya demand selama enam periode

Tabel 4.3 Demand selama enam periode


Periode (t) 1 2 3 4 5 6

Demand (dt) 29 14 32 15 23 27

(Sumber: Pengolahan Data)

Langkah 2
Menentukan besarnya nilai untuk setiap parameter
Harga Barang (p) : 1.000/unit
Ongkos Pesan (A) : 1.000.000/pesanan
Ongkos Simpan (h) : 20%/unit/tahun
20% dari Harga Barang/unit/tahun
Lead time (L) : 2 bulan
Langkah 3
Menghitung kebijakan inventori deterministik dinamis dengan Metode Algoritma
Wagner-Within
a. Ongkos Total dari periode e sampai n
Oen = A + h ∑𝑛𝑡=𝑒(𝑞𝑒𝑛 − 𝑞𝑒𝑡 ) dimana 𝑞𝑒𝑡 = ∑𝑛𝑡=𝑒 𝐷𝑡
O11 = 1.000.000 + 2.000 [(29-29 )]
= 1.000.000
O12 = 1.000.000 + 2.000 [(43-29 ) + (43-43 )]
= 1.028.000
O13 = 1.000.000 + 2.000 [(75-29) + (75-43 ) + (75-75 )]
= 1.156.000
O14 = 1.000.000 + 2.000 [(90-29) + (90-43) + (90-75) + (90-90 )]
= 1.246.000
O15 = 1.000.000 + 2.000 [(113-29) + (113-43) + (113-75) + (113-90) +
(113-113 )]
= 1.430.000
O16 = 1.000.000 + 2.000 [(140-29) + (140-43) + (140-75) + (140-90) +
(140-113) + (140-140 )]
= 1.700.000
O22 = 1.000.000 + 2.000 [(14-14 )]
= 1.000.000
O23 = 1.000.000 + 2.000 [(46-14) + (46-46 )]
= 1.064.000
O24 = 1.000.000 + 2.000 [(61-14) + (61-46) + (61-61)]
= 1.124.000
O25 = 1.000.000 + 2.000 [(84-14) + (84-46) + (84-61) + (84-84)]
= 1.262.000
O26 = 1.000.000 + 2.000 [(111-14) + (111-46) + (111-61) + (111-84) +
(111-111)]
= 1.478.000
O33 = 1.000.000 + 2.000 [(32-32 )]
= 1.000.000
O34 = 1.000.000 + 2.000 [(47-32) + (47-47)]
= 1.030.000
O35 = 1.000.000 + 2.000 [(70-32) + (70-47) + (70-70)]
= 1.076.023
O36 = 1.000.000 + 2.000 [(97-32) + (97-47) + (97-70) + (97-97 )]
= 1.130.077
O44 = 1.000.000 + 2.000 [(15-15 )]
= 1.000.000
O45 = 1.000.000 + 2.000 [(38-15) + (38-38 )]
= 1.046.000
O46 = 1.000.000 + 2.000 [(65-15) + (65-38) + (65-65)]
= 1.100.027
O55 = 1.000.000 + 2.000 [(23-23)]
= 1.000.000
O56 = 1.000.000 + 2.000 [(50-23) + (50-50 )]
= 1.054.000
O66 = 1.000.000 + 2.000 [(27-27 )]
= 1.000.000

Tabel 4.4 Ongkos Total Periode e sampai n


e
1 2 3 4 5 6
n
1 1.000.000 1.028.000 1.156.000 1.246.000 1.430.000 1.700.000
2 1.000.000 1.064.000 1.124.000 1.262.000 1.478.000
3 1.000.000 1.030.000 1.122.000 1.284.000
4 1.000.000 1.046.000 1.154.000
5 1.000.000 1.054.000
6 1.000.000
(Sumber: Pengolahan Data)

b. Ongkos Minimum yang mungkin dari periode e sampai n


𝑓𝑛=[𝑂𝑒𝑛+𝑓𝑒−1] dimana e = 1, 2, …, n dan n = 1, 2, …, N
f0 = 0
f1 = Min [O11 + f0]
= 1.000.000 untuk O11 + f0
f2 = Min [O12 + f0, O22 + f1]
= (1.028.000 + 0), (1.000.000 + 1.000.000)
= 1.028.000 untuk O12 + f0
f3 = Min [O13 + f0, O23 + f1, O33 + f2]
= (1.156.000 + 0), (1.064.000 + 1.000.000), (1.000.000 + 1.028.000)
= 1.156.000 untuk O13 + f0
f4 = Min [O14 + f0, O24 + f1, O34 + f2, O44 + f3]
= (1.246.000 + 0), (1.124.000 + 1.000.000), (1.030.000 + 1.028.000),
(1.000.000 + 1.156.000)
= 1.246.000 untuk O14 + f0
f5 = Min [O15 + f0, O25 + f1, O35 + f2, O45 + f3, O55 + f4]
= (1.430.000 + 0), (1.262.000 + 1.000.000), (1.122.000 + 1.028.000),
(1.046.000 + 1.156.000), (1.000.000 + 1.246.000)
= 1.430.000 untuk O14 + f0
F6 = Min [O16 + f0, O26 + f1, O36 + f2, O46 + f3, O56 + f4, O66 + f5]
= (1.700.000 + 0), (1.478.000 + 1.000.000), (1.284.000 + 1.028.000),
(1.154.000 + 1.156.000), (1.054.000 + 1.246.000), (1.000.000 +
1.430.000)
= 1.700.000 untuk O16 + f0

Tabel 4.4 Ongkos Minimum e sampai n


e n 1 2 3 4 5 6

1 1000000 1028000 1156000 1246000 1430000 1700000

2 2000000 2064000 2156000 2262000 2478000

3 2028000 2124000 2246000 2430000

4 2058000 2202000 2312000

5 2150000 2310000

6 2300000

(Sumber: Pengolahan Data)

c. Kebijakan Inventori dengan Algoritma Wagner-Within


Tabel 4.5 Kebijakan Inventori Algoritma
Periode (t) 0 1 2 3 4 5 6
Demand (Dt) 29 14 32 15 23 27
Ukuran Lot Pemesanan (qo) 140
Saat Pemesanan (POR) 140
(Sumber: Pengolahan Data)
Langkah 4
Menentukan besarnya ukuran lot pemesanan berdasarkan demand pada langkah 1
dengan menggunakan metode Lot For Lot (LFL)
Tabel 4.6 Ukuran Pemesanan berdasarkan Demand
Periode (t) 1 2 3 4 5 6
Demand (Dt)
Ukuran Lot Pemesanan (qo)
Saat Pemesanan (POR)
(Sumber: Pengolahan Data)
Menghitung Ongkos Total yang dikeluarkan dengan metode Lot For Lot (LFL)
Ob =pxD
Ob =
Op =Axf
Op =
Os = qo x h
Os =
OT = Ob + Op + Os
OT =
Langkah 5
Menentukan besarnya ukuran lot pemesanan berdasarkan demand pada langkah 1
dengan menggunakan metode Period Order Quantity (POR)
a. Ukuran Lot Pemesanan Ekonomis (qo)
2𝐴𝐷
𝑞03∗=√

2𝐴𝐷
𝑞03∗=√

𝑞03∗=

Dimana,
𝑁

D= ∑ 𝐷𝑡
𝑡=1

b. Menghitung jumlah frekuensi pemesanan (f)


𝐷
f=𝑞
𝑜
𝐷
f=𝑞
𝑜
f=
c. Menghitung nilai cakupannya (T)
𝑁
T=𝑓
𝑁
T=𝑓

T=
d. Tabel kebijakan inventori dengan menggunakan metode Period Order
Quantity (POQ)
Tabel 4.7 Kebijakan inventori metode Period Order Quantity (POQ)

Periode (t) 1 2 3 4 5 6
Demand (Dt)
Ukuran Lot Pemesanan (qo)
Saat Pemesanan (POR)
(Sumber: Pengolahan Data)
e. Menghitung Ongkos Total yang dikeluarkan dengan metode Period Order
Quantity (POQ)

Ob =pxD
Ob =
Op =Axf
Op =
Os = qo x h
Os =
OT = Ob + Op + Os
OT =

You might also like