You are on page 1of 15

ALAT MUSIK TRADISIONAL

DARI SULAWESI TENGAH

OLEH:
NAMA : M. TRIYADI
KELAS : X(TSM
MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA

SMK NEGERI 3 LUBUKLINGGAU


ALAT MUSIK TRADISIONAL
DARI SULAWESI TENGAH

Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi di bagian tengah Pulau Sulawesi, Indonesia. Ibu
kota provinsi ini adalah Kota Palu. Luas wilayahnya 61.841,29 km², dan jumlah penduduknya
2.831.283 jiwa (2014). Sulawesi Tengah memiliki wilayah terluas di antara semua provinsi di
Pulau Sulawesi, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Pulau Sulawesi setelah
provinsi Sulawesi Selatan.

Musik dan tarian di Sulawesi Tengah bervariasi antara daerah yang satu dengan lainnya.
Musik tradisional memiliki instrumen seperti gong, kakula, lalove dan jimbe. Alat musik ini
lebih berfungsi sebagai hiburan dan bukan sebagai bagian ritual keagamaan. Di wilayah beretnis
Kaili sekitar pantai barat - waino - musik tradisional - ditampilkan ketika ada upacara kematian.
Kesenian ini telah dikembangkan dalam bentuk yang lebih populer bagi para pemuda sebagai
sarana mencari pasangan di suatu keramaian. Banyak tarian yang berasal dari kepercayaan
keagamaan dan ditampilkan ketika festival.

Ganda / Kanda

Ganda / Kanda
Ganda atau juga disebut dengan nama “Kanda” adalah alat musik tradisional Sulawesi.
Alat musik ini merupakan jenis alat musik pukul seperti gendang namun berukuran lebih kecil
dan lebih ramping dibanding dengan Gendang Jawa. Ganda ini juga memiliki bunyi yang hampir
sama dengan gendang kecil yang berasal dari provinsi lainnya. Cara memainkannya cukup
dengan memukul bagian kulit di ujung kayunya saja.

Geso-Geso

Geso-Geso

Geso-geso adalah sejenis alat musik gesek. Alat musik yang berasal dari Sulawesi
Tengah ini sama halnya dengan tutuba dan tatali, geso-geso merupakan alat musik khas suku To
Wana. Akan tetapi ada pula alat musik serupa yang dipergunakan oleh masyarakat toraja atau
tepanya di Kecamatan Saluputti.

Geso-geso terbuat dari kayu dan tempurung kelapa yang diberi dawai. Cara
membunyikannnya adalah dengan menggesek dawai dengan alat khusus yang terbuat dari bilah
bambu dan tali sehingga menimbulkan suara khas. Alat ini mengeluarkan nada sesuai dengan
tekanan jari si pemain pada dawai.
Gimba

Gimba

Gimba atau gendang berbentuk bulat dan panjang, alat musik ini terbuat dari kayu, kulit
Anoa atau kulit sapi atau kulit kerbau dan rotan. Alat musik ini digunakan untuk mengiringi tari-
tarian pada upacara Balia, dan juga sering digunakan untuk pertandingan atau latihan pencak
silat. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan, ada pula yang dipukul
menggunakan alat pemukul yang terbuat dari kayu atau rotan. Kedua tangan yang memukul
Gimba saling berbalasan dan bervariasi sehingga menimbulkan suara yang berirama sesuai
gerakan tarian. Jenis gimba bermacam-macam ada yang besar dan ada yang kecil masing-masing
mempunyai fungsi tertentu.

Lalove

Lalove
Lalove adalah alat kesenian jenis tiup (suling) yang awalnya berfungsi sebagai alat
pengiring Tarian Tradisional Balia disamping alat lain seperti gendang. Tari tradisional yang di
sebut Balia, merupakan ritual penyembuhan pada suku Kaili di Sulawesi Tengah. Pada mulanya
Lalove ini tidak boleh sembarangan ditiup, sebab bagi orang-orang yang biasa kerasukan roh,jika
mendengar suara Lalove maka dengan spontan orang tersebut akan kerasukan. Itulah sebabnya
pada awalnya lalove tersebut tidak bisa sembarang orang yang meniupnya, sebatas pada orang-
orang tertentu dan di sebut bule.

Paree

Paree

Paree adalah Alat musik tradisional yang terbuat dari bambu berfungsi sebagai alat
hiburan diwaktu senggang dan dapat pula digunakan sebagai alat perkenalan atau pergaulan antar
anggota kelompok masyarakat. Alat musik ini biasanya berwarna kecoklatan sesuai dengan
warna bambu yang sudah kering. Alat musik ini terbuat dari bahan buluh tui dan rotan. Alat ini
dapat dimainkan dengan cara berdiri maupun duduk. Paree dimainkan dengan cara dipukul-
pukulkan pada telapak tangan kanan ataupun kiri.

Popondo

Popondo
Popondo yang merupakan Alat musik Sulteng juga disebut dengan Talindo atau Popondi
(Sulsel). Popondo ini terbuat dari kayu, tempurung kelapa, dan senar. Popondi merupakan alat
musik jenis sitar berdawai satu (one stringed stick zilher). Tempurung kelapa berfungsi sebagai
resonator. Alat musik ini dimainkan secara tunggal setelah para petani merayakan pesta panen
dan untuk mengisi waktu senggang bagi para remaja. Kata Tolindo adalah sebutan yang berasal
dari daerah Bugis. Sedangkan kata Popondi adalah sebutan dari daerah Makasar.

Alat musik tradisional Talindo / Popondi berbentuk busur seperti tanduk kerbau atau
tanduk sapi yang bertumpu pada sebuah tempurung kelapa, di ujungnya atas bagian tanduk
dipasang 1 buah senar dan dimainkan dengan cara dipetik. Biasanya alat musik ini dimainkan
secara tunggal setelah para petani merayakan pesta panen dan untuk mengisi waktu senggang
bagi para remaja.

Santu

Santu

Santu merupakan alat musik tradisional jenis sitar tabung yang termasuk dalam kelompok
idio-kodofon. Kulit ari pada bagian badan bambu dibentuk empat dan di tengah badan dibuat
lubang sebagai resonator. Alat musik Santu dimainkan dengan cara dipetik setelah para petani
merayakan pesta panen dan saat mengisi waktu senggang bagi para remaja.

Alat musik ini terbuat dari kayu, bambu, dan rotan dan berbentuk bulat panjang (bentuk
bambu). Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik atau dipukul dalam posisi duduk bersila.
Tangan kiri memegang alat pada bagian tengah dengan posisi miring atau ditidurkan diatas kaki
(paha) dan tangan kanan memetiknya, atau dipukul-pukul dengan kayu bulat yang kecil.
Yori

Yori

Yori adalah alat musik yang terbuat dari bambu sejenis harpa mulut. Bagian lidah-lidah
di tengah yori berfungsi sebagai vibrator, rongga mulut berperan sebagai resonator, sedangkan
tali pada alat tersebut berfungsi sebagai pengatur nada. Alat musik ini dimainkan saat melihat
gerhana bulan atau gerhana matahari pada masyarakat suku bangsa Kulawi.
ALAT MUSIK TRADISIONAL
DARI JAWAH TENGAH

OLEH:
NAMA : IRFAN FAUZI
KELAS : X(TSM
MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA

SMK NEGERI 3 LUBUKLINGGAU


ALAT MUSIK TRADISIONAL
DARI JAWA TENGAH

Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau
Jawa. Ibu kotanya adalah Semarang. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di
sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur
di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas wilayahnya 32.548 km², atau sekitar
28,94% dari luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di
sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut
Jawa.

Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah
Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun
demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan
suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain ada pula warga
Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi ini.

Alat Musik Tradisional yang ada di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) antara lain: Bonang,
Demung, Gambang, Gamelan, Gender, Gong, Kendang, Kentongan, Kenong, Saron, Siter dan
Celempung, Slenthem, Suling atau seruling.

Bonang

Bonang
Bonang adalah alat musik pukul yang terbuat dari logam-logam seperti kuningan,
perunggu, atau besi. Cara memainkannya, bonang dipukul menggunakan pemukul khusus yang
terbuat dari kayu yang dilapisi dengan kain atau karet. Ada 2 jenis bonang, pertama adalah
bonang barung yang berukuran lebih besar dan bonang penerus yang berukuran lebih kecil.
Bonang barung - Bonang barung berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah
satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam Ansambel. Khususnya dalam teknik tabuhan
pipilan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun
lagu instrumen-instrumen lainnya. Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan
pembuka gendhing (menentukan gendhing yang akan dimainkan) dan menuntun alur lagu
gendhing. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu
penuntun; ia membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan bonang panerus, dan pada aksen
aksen penting bonang boleh membuat sekaran (lagu-lagu hiasan), biasanya di akhiran kalimat
lagu.

Bonang Penerus - Bonang Penerus adalah bonang yang paling kecil, beroktaf tinggi.
Pada teknik tabuhan pipilan, bonang panerus berkecepatan dua kali lipat daripada bonang
barung. Walaupun mengantisipasi nada-nada balungan, bonang panerus tidak berfungsi sebagai
lagu tuntunan, karena kecepatan dan ketinggian wilayah nadanya. Dalam teknik tabuhan imbal-
imbalan, bekerja sama dengan bonang barung, bonang panerus memainkan pola-pola lagu jalin
menjalin.

Demung

Demung
Demung adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk keluarga balungan.
Demung adalah saron yang berukuran besar. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul
menggunakan pemukul khusus. Ada 2 jenis demung yang biasanya dimainkan, yaitu demung
Slendro dan demung Pelog. Perbedaan keduanya terletak pada ukuran dan bunyi yang dihasilkan.

Dalam satu set gamelan biasanya terdapat 2 demung, keduanya memiliki versi pelog dan
slendro. Demung menghasilkan nada dengan oktaf terendah dalam keluarga balungan, dengan
ukuran fisik yang lebih besar. Demung memiliki wilahan yang relatif lebih tipis namun lebih
lebar daripada wilahan saron, sehingga nada yang dihasilkannya lebih rendah. Tabuh demung
biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu, lebih besar dan lebih berat daripada tabuh
saron.

Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau menabuh bergantian
antara demung 1 dan demung 2, menghasilkan jalinan nada yang bervariasi namun mengikuti
pola tertentu. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada komando dari
kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing Gangsaran yang menggambarkan kondisi
peperangan misalnya, demung ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing Gati yang
bernuansa militer, demung ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu ditabuh pelan.
Ketika sedang dalam kondisi imbal, maka ditabuh cepat dan keras.

Gambang

Gambang
Gambang adalah alat musik tradisional Jawa Tengah yang terbuat dari bahan kayu dan
difungsikan sebagai pangrengga lagu. Instrumen ini berbentuk rangkaian 20 bilah nada
dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tabung khusus. Irama gambang bisa menghasilkan
irama do re mi fa so la si do.

Gamelan

Gamelan
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang,
gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan
satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari
bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya
kata benda.
Gamelan Jawa adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang,
gendang, dan gong. Musik yang tercipta pada Gamelan Jawa berasal dari paduan bunyi gong,
kenong dan alat musik Jawa lainnya. Irama musik umumnya lembut dan mencerminkan
keselarasan hidup, sebagaimana prinsip hidup yang dianut pada umumnya oleh masyarakat Jawa.
Gender

Gender
Gender (dibaca:"gendèr", IPA:gəndɛr) adalah alat musik pukul logam (metalofon) yang
menjadi bagian dari perangkat gamelan Jawa dan Bali. Alat ini memiliki 10 sampai 14 bilah
logam (kuningan) bernada yang digantungkan pada berkas, di atas resonator dari bambu atau
seng, dan diketuk dengan pemukul berbetuk bundaran berbilah dari kayu (Bali) atau kayu
berlapis kain (Jawa). Nadanya berbeda-beda, tergantung tangga nada yang dipakai. Pada
gamelan Jawa yang lengkap terdapat tiga gender: slendro, pelog pathet nem dan lima, dan pelog
pathet barang. Bentuk gender menyerupai gangsa pada gamelan Bali dan slenthem pada gamelan
Jawa.

Gong

Gong
Gong merupakan sebuah alat musik pukul, instrumen (waditra) yang terbuat dari
perunggu atau logam lain, berbentuk bundar dan besar seperti kuali. Sebagai waditra berpenclon
yang sangat besar, gong mempunyai garis tengah 69 cm s/d 105 cm. Di atas mistranya diberi
variasi ular naga yang dibuat dari kayu. Dalam kesenian Betawi instrumen gong juga tergabung
dalam Gambang Rancag, mengiringi tari Topeng Gong, dan sebagainya. Dipukul dengan alat
pemukul yang empuk bunyinya sangat rendah dan bergelombang suara, digantung dengan
mempergunakan tali (digayor).

Kendang

Kendang
Kendang adalah alat musik pukul yang terbuat dari kayu nangka, kelapa atau cempedak.
Kulit kerbau sering digunakan untuk bam (permukaan bagian yang memancarkan ketukan
bernada rendah) sedangkan kulit kambing digunakan untuk chang (permukaan luar yang
memancarkan ketukan bernada tinggi). Pada tali kulit yang berbentuk "Y" atau tali rotan, yang
dapat dikencangkan atau dikendurkan untuk mengubah nada dasar. Semakin kencang tarikan
kulitnya, maka semakin tinggi pula suara yang dihasilkannya. Cara memainkannya adlah dengan
memukul permukaan kulit dengan telapak tangan.

Kenong

Kenong
Kenong merupakan salah satu alat musik yang menyusun gamelan Jawa. Kenong
biasanya dimainkan dengan dipukul oleh satu alat pemukul. Alat ini merupakan pengisi akor atau
harmoni dalam permainkan gamelan, kenong berfungsi sebagai penentu batas-batas gatra,
menegaskan irama. Kenong juga termasuk dalam alat musik berpencu, namun ukuran lebih besar
daripada bonang. Alat ini juga dipukul menggunakan alat pemukul kayu yang dililitkan kain.
Jumlah dalam satu set bervariasi tapi biasanya sekitar 10 buah.

Saron

Dari kiri-kanan; saron panerus, saron barung, dan demung.


Saron atau yang biasanya disebut juga ricik ,adalah salah satu instrumen gamelan yang
termasuk keluarga balungan. Instrumen yang terbuat dari lembaran-lembaran logam ini
dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul khusus yang terbuat dari kayu.
Dalam satu set gamelan biasanya mempunyai 4 saron, dan semuanya memiliki versi pelog dan
slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi daripada demung, dengan ukuran fisik
yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu.

Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau menabuh bergantian
antara saron 1 dan saron 2. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada
komando dari kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing Gangsaran yang menggambarkan
kondisi peperangan misalnya, ricik ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing Gati yang
bernuansa militer, ricik ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu ditabuh pelan.

Dalam memainkan saron, tangan kanan memukul wilahan / lembaran logam dengan
tabuh, lalu tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangkan
dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya. Teknik ini disebut memathet (kata
dasar: pathet = pencet)
Siter

Celempung dan Siter


Siter adalah alat musik petik di dalam gamelan Jawa. Sumber bunyi yang berasal dari
string (kawat) pada instrumen ini menghasilkan nada-nada harmonis yang kian memperindah
untaian musik gamelan. Ada 2 jenis siter, yaitu siter penerus (kecil) dan clempung (besar). Siter
dan Celempung masing-masing memiliki 11 dan 13 pasang senar, direntang kedua sisinya di
antara kotak resonator. Ciri khasnya satu senar disetel nada pelog dan senar lainnya dengan nada
slendro. Umumnya sitar memiliki panjang sekitar 30 cm dan dimasukkan dalam sebuah kotak
ketika dimainkan, sedangkan celempung panjangnya kira-kira 90 cm dan memiliki empat kaki,
serta disetel satu oktaf di bawah siter. Siter dan celempung dimainkan sebagai salah satu dari alat
musik yang dimainkan bersama (panerusan), sebagai instrumen yang memainkan cengkok (pola
melodik berdasarkan balungan). Baik siter maupun celempung dimainkan dengan kecepatan
yang sama dengan gambang (temponya cepat).

Nama "siter" berasal dari Bahasa Belanda "citer", yang juga berhubungan dengan Bahasa
Inggris "zither". "Celempung" berkaitan dengan bentuk musikal Sunda celempungan.
Senar siter dimainkan dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk menahan getaran
ketika senar lain dipetik, ini biasanya merupakan ciri khas instrumen gamelan. Jari kedua tangan
digunakan untuk menahan, dengan jari tangan kanan berada di bawah senar sedangkan jari
tangan kiri berada di atas senar.

You might also like