You are on page 1of 6

DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Penyusunan RDTR Limboto Barat

D.1 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK


Setelah mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK) dari Pekerjaan Penyusunan RDTR Limboto
Barat, konsultan secara umum berkesimpulan bahwa KAK tersebut telah memenuhi prinsip
penulisan dan substansi KAK yang baik dan komprehensif, sehingga tidak menyebabkan
penafsiran yang jauh berbeda antara Pekerjaan dengan Konsultan. Secara umum, Kerangka
Acuan Kerja (KAK) telah memberikan gambaran teknis dan substansi pekerjaan secara jelas,
sehingga Konsultan dapat memahami arah dan produk akhir pekerjaan.
Tanggapan dan Saran konsultan terhadap kerangka acuan kerja antara lain sebagai berikut :
 Hal-hal yang melatarbelakangi pelaksanaan pekerjaan walaupun masih bersifat sangat
umum namun sudah cukup baik. Saran pihak konsultan dalam penjelasan latar belakang
dalam KAK perlu dirumuskan terlebih dahulu dengan membuat suatu kerangka
pemikiran sederhana. Dimana Kerangka dasar pemikiran tersebut kemudian dijabarkan
secara deskriptif, bersifat umum, ringkas dan padat.
 Secara garis besar maksud dan tujuan dari pekerjaan ini dapat dipahami dan dimengerti
oleh pihak konsultan. Karakter kunci dari pernyataan tujuan adalah : (1) keterpaduan
dalam penggunaan sumber daya alam, sumber daya buatan dengan
memperhatikan daya dukung lingkungan, (2) penetapan fungsi wilayah, (3)
pengendalian ruang, (4) keterpaduan program dan kegiatan.
 Menurut pihak konsultan lokasi pekerjaan masih belum jelas. Sebaiknya lokasi pekerjaan
sudah dijelaskan dalam KAK. Informasi yang diberikan berupa batas kawasan, luas
kawasan, lokasi di Desa/Kecamatan mana, dan diberikan informasi berupa peta yang
menunjukkan orientasi dan batas perencanaan.
 Penjelasan sumber pendanaan cukup jelas, yaitu sumber pendanaan dibiayai oleh APBD
Kabupaten Gorontalo Tahun Anggaran 2017. Dari pagu anggaran yang disiapkan,
biasanya PPK akan menyusun HPS. HPS adalah harga barang/jasa yang dikalkulasikan
secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Nilai total HPS
terbuka dan tidak rahasia. Yang dimaksud dengan nilai total HPS adalah hasil perhitungan
seluruh volume pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan ditambah dengan seluruh
beban pajak dan keuntungan. Berdasarkan HPS yang ditetapkan oleh PPK, ULP/Pejabat

D-1
DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Penyusunan RDTR Limboto Barat

Pengadaan mengumumkan nilai total HPS. Rincian Harga Satuan dalam perhitungan HPS
bersifat rahasia.
 Dalam pekerjaan ini Pengguna Jasa adalah PPK Penyusunan RDTR Limboto Barat. Sesuai
Pasal 1 Angka 6 Perpres No. 54 Tahun 2010, PPK selaku Kuasa Pengguna Anggaran
adalah pejabat yang ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.
Sebagaimana definisi PA, definisi KPA tersebut mengacu pada definisi KPA dalam pasal 1
angka 18 UU No. 1 Tahun 2004.
 Penjelasan mengenai standar teknis sudah cukup jelas yaitu dalam penyusunan Rencana
Detail Tata Ruang Limboto Barat ini harus mengacu kepada Peraturan Menteri No.
20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota.
 Penjelasan lingkup pekerjaan dalam penjelasan KAK dapat dipahami proses pelaksanaan
RDTR yang akan dijabarkan lebih rinci dalam pendekatan dan metodologi pekerjaan
berdasarkan Peraturan Menteri No. 20/PRT/M/2011.
 Penjelasan mengenai keluaran yang dimuat dalam KAK yaitu berupa produk yang harus
diserahkan pihak penyedian jasa. Namun muatan/materi dari keluaran tersebut akan
mengacu kepada Peraturan Menteri No. 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota.
 Penjelasan waktu pelaksanaan cukup jelas dan dapat dipahami. Hasil pekerjaan mencapai
presentasi 100% (seratus persen) paling lambat harus sudah selesai dan diserahkan
kepada PIHAK KESATU selambat-lambatnya dalam jangka waktu 150 hari kalender atau
5 (lima) bulan terhitung setelah tanggal dilaksanakan serah terima dari PIHAK PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN ke PIHAK PENYEDIA JASA. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan
yang dimaksud tidak dapat diubah oleh PIHAK KEDUA kecuali adanya keadaan memaksa
dan telah disetujui oleh PIHAK PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.
 Menurut pertimbangan pihak konsultan, tenaga ahli yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan ini sudah cukup untuk memadai untuk mengakomodir
pelaksanaan kegiatan ini.

D.1.1 Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Pendekatan Penyusunan RDTR


Limboto Barat
Penyusunan RDTR Limboto Barat perlu mengacu kepada Undang-Undang No. 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang, dimana Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) merupakan penjabaran
dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Limboto ke dalam rencana distribusi
pemanfaatan ruang dan bangunan serta bukan bangunan pada Kawasan Limboto Barat.
Dalam jenjang perencanaan tata ruang, RDTR Limboto Barat merupakan produk rencana
untuk :
a. Rencana operasional arahan pembangunan kawasan (operasional action plan);
b. Rencana pengembangan dan peruntukan kawasan (area development plan);
c. Panduan untuk rencana aksi dan panduan rancang bangun (urban design guidelines).
Berdasarkan jenjang perencanaan tata ruang, maka rencana, aturan, ketentuan dan
mekanisme penyusunan RDTR Limboto Barat akan merujuk pada pranata rencana lebih
tinggi, baik pada lingkup kawasan maupun daerah. Kedudukan RDTR Limboto Barat dalam
pengaturan ruang diilustrasikan dalam gambar halaman berikut.

D-2
DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Penyusunan RDTR Limboto Barat

GAMBAR D.1
KEDUDUKAN RDTR LIMBOTO BARAT
DALAM HIRARKI PENATAAN RUANG

RTR Pulau
RTRW Nasional RTR Kawasan
Strategis Nasional

RTRW Provinsi RTR Kawasan


Gorontalo Strategis
Provinsi

Proses IMB dan


RTRW Kab. RDTR Limboto Penyelenggaran
Gorontalo Barat RTBL Bangunan Gedung
dan Lingkungan

Peraturan Daerah Peraturan daerah


Ijin Lokasi/ Bangunan Gedung
Peruntukkan
Lahan

PENATAAN RUANG PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Berdasarkan kedudukannya tersebut, maka perlu dilakukan tinjauan terhadap produk


Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gorontalo sebagai acuan dalam dalam penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang Limboto Barat. Hal ini bertujuan untuk mengintegrasikan
pedoman yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gorontalo
dengan sintesis berbagai perkembangan di Limboto Barat yang dituangkan dalam
penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan PZ, sehingga terjaga konsistensi, dan
keterpaduan serta keselarasan antara pembangunan di Limboto Barat dengan pembangunan
wilayah Kabupaten Gorontalo secara keseluruhan.
Pada dasarnya RDTR Limboto Barat mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam, sumber daya
buatan dengan memperhatikan daya dukung lingkungan.
2. Terumuskan penetapan fungsi wilayah, penyebaran fasilitas dan utilitas yang
diperlukan serta meningkatkan kualitas kehidupan bagi masyarakatnya;
3. Tersusunnya zonasi, dan pemberian perijinan kesesuaian pemanfaatan bangunan
dengan peruntukan lahan.
4. Terwujudnya, kepastian hukum, sehingga akan dapat meningkatkn peran masyarakat
dan swasta dalam bidang pembangunan;
5. Terpadunya program dan kegiatan berorientasikan pada bottom-up planning serta
mampu menyerap down planning, memadukan kepentingan dan aspirasi pemerintah

D-3
DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Penyusunan RDTR Limboto Barat

baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten, serta


masyarakat;
6. Tersusunnya arahan atau pedoman bagi pemerintah daerah dalam pelaksanaan
pembangunan khususnya di wilayah perencanaan.
Dengan sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini, yaitu:
1. Teridentifikasi potensi dan permasalahan sumber daya alam, sumber daya buatan
dan sumber daya manusia pada wilayah perencanaan
2. Merumuskan kebijakan, konsep dan strategi dalam penataan ruang kawasan
3. Menyusun pedoman teknis yang merinci syarat-syarat, ketentuan dan kriteria
pengaturan dan rencana kegiatan fungsional kota.
4. Merumuskan matriks Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagai pendukung
didalam mendapatkan persetujuan Gubemur.
5. Merumuskan pengendalian kawasan dalam bentuk legal drafting yang diharapkan
dapat menjadi panduan yang berkekuatan hukum untuk mewujudkan arahan
pembangunan yang lebih harmonis, serasi, selaras dan seimbang dan terkoordinasi
antar sektor, antar wilayah, maupun antar pemangku kepentingan dalam pelaksanaan
pembangunan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, maka pendekatan yang dilakukan dalam
menyusun RDTR Limboto Barat adalah :
1. Pemahaman/pengenalan terhadap kebijakan RTRW Kabupaten Gorontalo terhadap
pengembangan Limboto Barat.
2. Pengenalan watak wilayah Limboto Barat guna mengetahui :
- Peran dan kedudukan Limboto Barat dalam lingkup yang lebih luas.
- Karakteristik keterkaitan fungsional di Limboto Barat.
- Karakteristik dan kondisi fisik, sosial, ekonomi, dan ketersediaan sarana dan
prasarana di Limboto Barat.
- Sektor-sektor strategis yang terdapat di Limboto Barat.
Pemahaman dan pengenalan tersebut akan menghasilkan suatu pemahaman terhadap
tipologi perkembangan Limboto Barat, karakteristik keterkaitan fungsional pada sistem
pusat dan kebutuhan pengembangan sarana dan prasarana di Limboto Barat. Pemahaman
tersebut akan sangat membantu dalam merumuskan konsep dan strategi rencana serta
penjabarannya dalam rencana detail tata ruang dan aspek pengendaliannya.
Secara diagramatis, Pendekatan penyusunan RDTR Limboto Barat dapat dilihat pada gambar
D.1 halaman berikut.

D-4
DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Penyusunan RDTR Limboto Barat

GAMBAR D.1
KERANGKA PENDEKATAN
PENYUSUNAN RDTR Limboto Barat

Kebijakan RTRW Pemahaman Terhadap


Kabupaten Karakteristik
Gorontalo Limboto Barat

Kebijakan Peran dan keterkaitan fungsional Karakteristik dan kondisi Sektor-


Pengembangan kedudukan dalam sistem pusat-pusat fisik, sosial,ekonomi, sektor
Limboto Barat lingkup Makro pelayanan sarana dan prasarana strategis

Analisis Kawasan
Perencanaan Pengumpulan Data
dan Informasi

Tipologi perkembangan, keterkaitan


fungsional sistem pusat pelayanan
dan kebutuhan pengembangan
sarana dan prasarana

Konsep Rencana

Stake holders

Rencana Detail Tata Ruang Limboto


Barat

D.1.2 Tanggapan dan Saran Terhadap Penanganan Pekerjaan

Pada penanganan pekerjaan ini, penekanan lebih kepada upaya pencapaian sasaran yang
diinginkan, tidak semata-mata untuk mencapai produk fisik semata. Dengan demikian
pelaksanaan pekerjaan ini sangat menekankan pada tahap proses yang akan menunjang
tercapainya sasaran yang diinginkan. Pendekatan penanganan pekerjaan sangat berkaitan
dengan pihak-pihak yang terlibat dalam perumusan konsep rencana.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pekerjaan sebelum merancang langkah-langkah konkrit
dalam penanganan pekerjaan ini, maka terlebih dahulu perlu diidentifikasikan pihak-pihak
yang terlibat dalam proses perencanaan. Secara garis besar ada tiga pihak yang terlibat dalam
pekerjaan ini yaitu sebagai berikut :
 Pihak Pengguna Jasa, yang diwakili oleh pejabat-pejabat Pemerintah Kabupaten
Gorontalo yang terkait memberikan arahan pada pekerjaan ini dan menyediakan data
baik sekunder maupun primer yang diperlukan.

D-5
DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Penyusunan RDTR Limboto Barat

 Pihak Tim Teknis, menyediakan dan mengoreksi data maupun aspirasi mereka untuk
masukan bagi perencanaan ini.
 Pihak Konsultan, yang berperan aktif untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang
diperlukan sebagai bahan analisis dalam penyelesaian pekerjaannya.

D.2 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG


DARI KPA

Kebutuhan personil yang diperlukan dalam kegiatan ini yang tertuang dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK), menurut pihak konsultan sudah cukup untuk dapat mengakomodir kegiatan ini
sesuai dengan jenis, lingkup kegiatan dan volume kegiatan yang ditangani. Konsultan akan
mempersiapkan personil-personil tersebut yang profesional dan handal sesuai dengan
spesifikasi dan kualifikasi yang disyaratkan KAK. Konsultan akan mendiskripsikan tugas dan
tanggung jawab masing-masing personil dan mengatur jadwal penugasan baik kunjungan
lapangan maupun tugas di kantor.
Mengenai fasilitas pendukung dari PPK belum tertuang secara jelas dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK), maka dengan ini konsultan mengusulkan beberapa fasilitas pendukung untuk
kelancaran pelaksanaan kegiatan, seperti :
1. Kemudahan untuk memfasilitasi penyediaan Citra Satelit di BIG.
2. Kemudahan dalam penyediaan ruang untuk rapat/diskusi dalam kegiatan ini.
3. Kemudahan untuk dapat berkoordinasi dengan tim teknis.
4. Kemudahan untuk dapat mendapatkan ijin dalam melakukan kegiatan survey.

D-6

You might also like