You are on page 1of 4

Arsitektur Modern Pada Wajah Kota Yogyakarta

Sebagai Kota Wisata


Arsitektur Sebagai Wajah Sebuah Kota
Kota merupakan perwujudan dari berbagai aspek perencanaan yang kompleks seperti
arsitektur, perencanaan kota, perencanaan transportasi, lansekap dan sebagai nya, semua
elemen tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna didalam nya. Hal tersebut
tentunya melahirkan sebuah wajah dari suatu kota untuk pengguna itu sendiri. Wajah sebuah
kota sangat lah perlu dalam sebuah kota,karena wajah kota menampikan sebuah identitas
masyarakat nya, seperti yang kita ketahui dentitas sangat penting pada suatu bangsa.

Kevin Lynch yang merupakan pakar tata kota dalam bukunya menuliskan bahwa wajah
kota atau imageabilyty adalah kesan yang timbul sebagai kualitas fisik suatu kawasan atau
lingkungan yang menghubungkan atribut identitas dengan strukturnya, dalam hal ini elemen
kota di tuntut menjadi sebuah kesatuan demi menampilkan suatu wajah dari kota, nilai-nilai
yang di kaitkan tentunya adalah keadaan social dan budaya pada sebuah kawasan tersebut.

Arsitektur adalah salah satu elemen di kota yang sangat berpengaruh , contoh nya pada
arsitektur kota bali yang terbilang sukses dalam menampilkan arsitektur sebagai wajah dari
sebuah kota,sacara penampilan fisik arsitektur bali memiliki karakter tersendiri dengan
memakai nilai-nilai lokalitas arsitektur tradisional bali sendiri, sehingga menghasilkan
pengalaman yang berbeda bagi para pengguna dan menciptakan wajah kota yang berkarakter,
arsitektur di bali yang kental dengan ketradisionalannya menggambarkan masyarakat nya yang
masih mencintai budaya mereka sendiri dan berprilaku sosial secara tradisional, tak heran kota
bali dikenal oleh seluruh dunia dengan budaya yang ramah dan mampu berbaur dengan budaya
luar, namun tidak meninggalkan budaya mereka sendiri, salah satu faktor nya adalah wajah
kota yang berkarakter tersebut.

Yogyakarta Sebagai Kota Wisata


Yogyakarta adalah kota yang kaya akan potensi budaya baik budaya yang bersifat fisik
maupun nonfisik, potensi yang fisik seperti cagar budaya dan benda-benda cagar budaya,
sedangkan nonfisik seperti nilai atau norma, gagasan dan system atau prilaku sosial yang ada
dalam masyarakatnya. hal ini telah menjadi identitas yang diketahui oleh seantero nusantara
bahkan dunia, sehingga Yogyakarta sendiri menjadi kota wisata yang sangat potensial karena
mampu mendatangkan puluhan ribu turis local maupun manca Negara untuk datang ke
Yogyakarta, hal ini menjadikan salah satu keuntungan tersendiri bagi kota Yogyakarta yaitu
mampu menghasilkan kas daerah yang melimpah untuk Yogyakarta. Wisata sendiri menjadi
salah satu fokus dari pemerintah kota Yogyakarta saat ini, di buktikan dengan pembangunan
infrastruktur pendukung yang terus di perbanyak untuk menunjang kawasan-kawasan wisata di
Yogyakarta.

Wisata di kota yogjakarta sendiri adalah berbasis wisata edukasi,sejarah dan tentunya
budaya, seperti keraton yogyakarta, malioboro , taman sari, kota gede dan banyak lagi wisata
yang kental dengan nilai kebudayaan. Dalam hal ini arsitektur sangatlah berperan penting
peran nya dalam menampilkan wajah kota Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis
budaya.

Arsitektur Modern Di Yogyakarta


Dengan wisatawan yang terus meningkat di Yogyakarta berbanding lurus dengan
pertumbuhan fasilitas dan infrastruktur yang juga meningkat di Yogyakarta,seperti hotel,
apartemen, pedestrian area, dan sebagai nya. saat ini banyak hotel yang terus tumbuh di
Yogyakarta, ketua perhimpunan hotel DIY Istidjab Danunegoro mencatat ada 1.160 hotel dan
60 diantara nya adalah hotel berbintang. Hal itu tentunya menjadi bukti nyata kekuatan dari
wisata di di kota Yogyakarta.

Hotel sebagai salah satu pendukung wisata sebuah kota, sangat lah besar peran nya
sebagai wajah dari sebuah kota itu sediri karena hotel merupakan hal yang pertama di lihat
oleh wisatawan, sifat bangunan hotel yang cenderung iconic pada suatu daerah atau lokasi
sangat lah memiliki nilai yang kuat dalam berperan sebagai wajah kota . hal tersebut lah yang
menjadi peran arsitektur sebagai elemen yang mampu memilih arah dari wajah suatu kota. Dari
banyak nya hotel di Yogyakarta khusus nya di daerah wisata seperti malioboro cenderung
memilih masuk dalam golongan arsitektur modern, Arsitektur modern memiliki banyak
pengertian dan aliran dengan pengertian masing-masing , tapi secara garis besar arsitektur
modern merupakan gambaran dari pemikiran-pemikiran yang baru dan kehidupan prilaku sosial
budaya yang modern pula. Adapun beberapa hotel tersebut adalah sebagai berikut :

1. Hotel top malioboro berada di jalan cokro aminoto yang tidak jauh dari wilayah
mangkubumen, dari kesan pertama saat melihat dari luar bangunan langsung
mengetahui bahwa hotel ni termasuk kedalam aliran arsitektur modern dikarenakan
tampak bangunan ini memiliki tampilan yang mengekspos material berupa baja,
arsitektur modern dikenali cenderung memamerkan tekstur dari material nya itu
sendiri, sama seperti hotel top malioboro ini memamerkan tekstur dari baja itu sendiri
dengan kolom baja yang sengaja di ekspos dan di kombinasikan dengan dinding kaca
sehingga bagian dalam yang luas mampu terlihat dari luar, pada bagian dalam bangunan
ini juga kental akan modernism dengan tidak memakai ornament dengan skat-skat dari
baja dengan pola garis horizontal yang cenderung dekonstruktif.
2. Hotel cavinton merupakan hotel berbintang 4, berada di daerah yang strategis di
persimpangan jalan raya jogja, sehingga sangat memiliki peran kuat jika di lihat dari
letak site yang berada di persimpangan jalan besar kota. Dari tampak hotel cavinton
langsung menarik mata dengan pemilihan warna oranye pada eksterior nya, nuansa
modern sangat jelas terlihat pada dinding bangunan dengan menggunakan kaca yang
besar dan tidak memakai ornament, dari bentuk bangunan hotel ini memiliki bentuk
persegi panjang yang membentuk leter L dengan bentuk setengah lingkaran pada bagian
tengah yang befungsi sebagai ruang yang menghubungkan kedua bentuk persegi
tersebut, arstektur moder juga sangat kental pada bagian lobby lantai satu bangunan
yang menyesuaikan dengan bentuk setengah lingakaran, lobby dengan kaca yang besar
tidak memakai ornament dan mengekpos garis horizontal melengkung pada fasad
dinding.
3. Hotel cordela kartika dewi Yogyakarta, terletak di kawasan objek wisata candi dono
tirto, kesan arsitektur modern sangat kental dengan banguna ini, sangat berlwanan
dengan candi donotirto sendiri, fasad dari hotel ini sangat mudah dikeali sebagai
bangunan modern dengan fasad khas mnimalis dengan garis horizontal yang panjang
kemudian di kombinasikan dengan garis horizontal pada jendela dan garis horizontal
lantai yag di tonjolkan keluar, di bungkus dengan warna yang cerah yaitu merah pada
garis vertical dan biru pada garis horizontal, pada fasad bagian depan sangat menonjol
bagian pintu entrance yaitu dengan penggunan material besi sebagai kolom kanopi yang
di silangkan khas dekontruktif menggambarkan dengan jelas modernism pada bangunan
ini, kemudian pemakaian kaca-kaca selebar 3 sampai dengan 4 meter pada ruang lobby
dan ruang public lainnya.
4. Hotel 101 merupakan hotel yang sangat dikenal oleh tempat nya yang strategis yaitu
berada di bagian koridor garis imajinier dan dekat dengan tugu Yogyakarta, dari site nya
hotel ini mempunyai potensi sebagai wajah arsitektur Yogyakarta sebagai kota wisata,
bangunan hotel ini memiliki ciri sebagai bangunan modernism, dengan bentuk leter L
dan memiliki court di tengah yang dgunakan sebagai kolam renang, fasad bangunan ini
memiliki garis horizontal yang besar mewadahi ruang balkoni kemudian dengan garis
permainan garis horizontal dan vertical yang kecil pada garis jendela yang menonjol, di
buat dengan tidak harmoni atau acak sedemikian rupa sehingga termasuk ke dalam
arsitektur modern, namun tidak seperti hotel cardila Yogyakarta permainan warna pada
bangunan ini tidak terlalu modernism, bangunan ini dengan warna yang cream
berupaya untuk menyatu dengan lingkungan sekitar seperti bangunan colonial yang
banyak terdapat di Yogyakarta.

Keempat hotel tersebut diambil karena memiliki kekuatan sebagai wajah dari kota
Yogyakarta, para investor property tak jarang memilih tempat yang strategis, yaitu tempat yang
dekat dengan objek-objek wisata di kota Yogyakarta.
Kesimpulan
Arsitektur sebagai salah satu alat yang mampu menjadi wajah dari kota Yogyakarta
harus lah mampu menjadi identitas yang sesuai dengan keadaan sosial budaya kota Yogyakarta,
arsitektur modern di Yogyakarta secara langsung adalah tidak mewakili kota Yogyakarta sebagai
tempat wisata yang berbasis kearifan kebudyaan lokal, namun arsitektur modern bisa sesuai
jika memiliki pendekatan tertentu sperti mengadopsi filosofi atau gagasan yang berhubungan
dengan kebudayaan Yogyakarta yang kaya, pengabdobsian ornament dan nuansa pada interior
seringkali tidaklah cukup, banyak bangunan di Yogyakarta yang sudah layak menjadi wajah kota
Yogyakarta sebagai kota wisata contoh nya beberapa hotel yang menghadir kan bentuk indis
atau bangunan colonial pada bangunan nya, tentunya hal tersebut dapat berkaitan dengan
sejarah kota Yogyakarta sendiri, namun banyak juga bangunan yang meninggalkan nilai-nilai
kearifan budaya local tersebut, sehingga di perlukan sebuah gagasan pendekatan arsitektur
modern di Yogyakarta khusus nya bangunan yang mempunyai peran penting dalam wisata
Yogyakarta agar mampu untuk mendukung wajah arsitektur kota yang sesuai dengan
kebudayaan dan kearifan local.

You might also like