Professional Documents
Culture Documents
DI BANTEN
Nama Anggota
1. Hilda Nurwiyanti
2. Miftakhuluza Oktavia
3. Nurhesa Mutiara
4. Tarich Aulia
Studi Kebantenan
Pendidikan Fisika 2015
DAFTAR ISI
2
Struktur Masyarakat Banten
3
keris), Pawilahan (tempat kerajinan bambu), Pakawatan (tempat mebuat
jala), Pratok (tempat membuat obat), Kepandean (tempat membuat
senjata).
4. Pengelompokkan atas dasar Status dalam Pemerintahan dan Masyarakat
Pengelompokkan atas dasar Status dalam Pemerintahan dan Masyarakat
terdiri dari Kawangsan (tempat pemukiman Pangeran Wangsa), Kaloran
(tempat pemukiman Pangeran Lor), Kawiragunan (tempat pemukiman
Pangeran Wiraguna), Kapurban (pemukiman Pangeran Purba),
Kebantenan (pemukiman pejabat Pemerintah), Kamandalikan
(pemukiman Pangeran Mandalika), Keraton (pemukiman Sultan dan
keluarganya), dan Kesatrian (pemukiman tentara).
4
Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, kehidupan sosial
masyarakat Banten semakin meningkat karena pasa saat itu Sultan sangat
memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Usaha yang ditempuh Sultang Ageng
Tirtayasa salah satunya adalah dengan menerapkan sistem perdagangan bebas
yang mampu mengusir VOC dari Batavia. Meskipun agama islam telah
menduduki sebagian besar Kesultanan Banten, namun penduduk Banten telah
menjalankan dan menunjukkan praktek toleransi terhadap keberadaan pemeluk
agama lain. Hal ini dibuktikan dengandibangunnya sebuah klenteng di pelabuhan
Banten pada tahun 1673.
Perkampungan di Banten
Perkampungan di Banten terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Perkampungan Pedagang Asing
a. Keling
b. Pekoyan (Arab)
c. Pecinan (Cina)
2. Perkampungan yang dibentuk berdasarkan pekerjaan
a. Pande (Pandai besi)
b. Panjunan (Pembuat pecah belah)
c. Kauman (Para ulama)
Suku yang terdapat di Banten ada 3, yaitu suku Banten, suku Baduy, dan suku
Sunda.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://htirtayasa.wordpress.com/2010/12/03/struktur-masyarakat-banten/
https://anggibrillianpridyaputri.wordpress.com/2013/04/17/kehidupan-sosial-
dan-budaya-masyarakat-di-kerajaan-banten/