Professional Documents
Culture Documents
BAB IV
KESIMPULAN
IV.1. Kesimpulan
Penambangan batugamping yang dilakukan di P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk.
merupakan jenis penambangan terbuka, yang bersentuhan langsung dengan udara
bebas. Oleh karena itu penambangannya akan sangat bergantung pada kondisi iklim
dan cuaca yang terjadi di atmosfer.
Seperti halnya sebagian besar wilayah Indonesia yang beriklim tropis, maka di
kuari Tuban dan daerah sekitarnya terdapat dua macam musim; yaitu penghujan dan
kemarau.
Melalui hasil analisis curah hujan di stasiun hujan Temandang yang berada di
dalam areal penambangan, atau lebih tepatnya di blok AA15, dapat diketahui
kecenderungan terjadinya musim hujan dan kemarau:
- Musim hujan terjadi pada bulan November hingga April, dengan intensitas
hujan rata-rata (dari data Januari 1998 – Mei 2003) mencapai 212,06 mm
tiap bulannya, dan
- Musim kemarau terjadi pada bulan Mei sampai Oktober, dengan intensitas
rata-rata hanya 65,95 mm tiap bulannya.
Berbagai kendala dalam usaha penambangan muncul ketika musim hujan.
Misalnya, batugamping low grade atau pedel akan menyerap lebih banyak air
sehingga akan lengket dan akan mengganggu kinerja crusher. Hal inilah yang
kemudian akan membatasi areal penambangan pada musim hujan.
Keterbatasan penambangan pada musim hujan inil juga akan mempengaruhi
penambangan pada musim kemarau, karena adanya syarat kualitas batugamping dari
52 sampai 54 % CaO dan diharapkan agar penambangan dapat dilakukan di seluruh
areal secara merata. Oleh karena itulah maka diperlukan mine scheduling sebagai
berikut:
A. Periode 2003
A.1. Penambangan pada musim kemarau
Pada peiode ini, direncanakan penambangan dilakukan pada daerah-daerah
sebagai berikut:
- Daerah Pedel (Klastik), yaitu pada blok AA14-17, BB14-17, CC14-17,
sampai DD15-17 (diberi kode P1);
- Daerah Run Off, yaitu pada blok Q5-11 sampai dengan R6-10 (diberi kode
(R1);
- Daerah yang masih mengandung Cap Rock (kode C1), pada blok N11-15,
O9-15, P9-13, Q9-14, sampai R11-15.
A.2. Penambangan pada musim penghujan
Penambangan dilakukan pada daerah yang telah dikupas sebelumnya (tidak
mengandung soil atau cap rock), yaitu pada daerah S12-15, T13-15, U~V14-
16, W13-16, X12-16, sampai dengan Y12-14 (kode H1).
Total berat batugamping yang diperoleh: 11.026.204,13 ton.
Kadar rata-rata : 52,34% CaO.