You are on page 1of 9

Mine Scheduling Penambangan Batugamping

di Kuari Tuban P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. II-1


Periode Penambangan 2003-2005

BAB II
TINJAUAN UMUM dan PERUSAHAAN

II.1 Tinjauan Umum


II.1.1 Lokasi dan Ketersampaian
Daerah penambangan batugamping diusahakan oleh P.T. Semen Gresik (Persero)
Tbk. menempati areal seluas 797,44 Ha dengan ketinggian 30-115 m.

Gambar 2.1 Peta Lokasi Penambangan Batugamping

Daerah penambangan batugamping dapat dicapai melalui jalan darat. Perjalanan


ditempuh dari kota Surabaya menuju kota Tuban menggunakan bus antar kota selama
3 jam. Kemudian dari kota Tuban perjalanan dilanjutkan menuju desa Sumberarum,
Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban sejauh 20 km dengan menggunakan angkutan
pedesaan selama 30 menit.

Bab II. Tinjauan Umum dan Perusahaan


Mine Scheduling Penambangan Batugamping
di Kuari Tuban P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. II-2
Periode Penambangan 2003-2005

II.1.2 Keadaan geologi dan topografi


Daerah penambangan batugamping diusahakan oleh P.T. Semen Gresik (Persero)
Tbk. di daerah Temandang dan sekitarnya yang menempati areal seluas 797,44 Ha
dengan ketinggian 30 sampai 115 m.
Lokasi Pabrik Tuban P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk.:
 Pabrik unit I dan II di desa Sukomoro, Kebomas, Gresik, Jawa Timur.
 Pabrik unit III di desa Sumberarum, Kerek, Tuban, Jawa Timur yang terdiri
dari 3 pabrik yang sudah beroperasi dan pabrik Tuban IV yang sampai saat ini
masih dalam penyelesaian proyek dan belum dioperasikan.
Dalam penentuan lokasi daerah industri, maka perlu diperhatikan beberapa
syarat lokasi yang ideal:
 dekat dengan lokasi bahan baku
 jauh dari pemukiman penduduk
 mudah transportasinya
 tidak kesulitan dalam mendapatkan sumber energi, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, lokasi (penambangan) P.T. Semen Gresik (persero) di Tuban
telah memenuhi persyaratan lokasi yang ideal. Lokasi penambangannya dekat dengan
pabrik pengolahan (hanya berjarak lebih kurang 5 km) dan jauh dari pemukiman
penduduk sehingga akan mengurangi risiko yang ditumbulkan akibat-akibat dari proses
penambangan seperti ground vibration, fly rock, dan sebagainya.
Jalan-jalan dan prasarana pengangkutan lainnya telah cukup baik; telah
terdapat jalan aspal dengan kondisi yang baik. Sedangkan mengenai sumber energi,
telah lama menggunakan batubara, karena selain mudah diperoleh (disuplai dari
Kalimantan) dan murah.
Studi geologi terhadap batugamping meliputi :
 Geomorfologi
Secara umum keadaan morfologi daerah di sekitar kuari dapat dibagi
menjadi dua bagian :
1. Satuan morfologi dataran rendah, daerah ini mempunyai ketinggian 5-30
meter di atas muka laut. Morfologi daerah ini terbentuk oleh endapan
aluvial yang terdiri dari daerah lumpur, lanau, lempung yang berwarna
coklat kekuningan.
2. Satuan morfologi perbukitan bergelombang lemah, daerah ini mempunyai
ketinggian 30-115 m dpl. Daerah ini adalah perbukitan landai yang miring
ke utara dengan kemiringan 3o-5o terbentuk oleh satuan Batugamping

Bab II. Tinjauan Umum dan Perusahaan


Mine Scheduling Penambangan Batugamping
di Kuari Tuban P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. II-3
Periode Penambangan 2003-2005

Terumbu Lembah Sungai Kering dengan arah utara-selatan dan sejajar.


Sungai-sungai pongpongan ada di sebelah timur kuari batugamping.
 Geografi
Secara regional daerah penambangan termasuk Cekungan Rembang bagian
timur. Sedimentasi di cekungan ini berkembang sejak Zaman Miosen sampai
Resen. Struktur antiklin dan sinklin terbentuk di beberapa tempat dan secara
umum sumbu perlipatannya berarah timur-barat. Akibat adanya perlipatan
tersebut terjadilah struktur sesar, baik sesar geser maupaun sesar normal.
Terutama pada batuan yang bersifat getas.
Di samping itu perlipatan tersebut juga mengakibatkan terjadinya kekar
melintang, memanjang, maupun diagonal. Kekar-kekar tersebut berkembang
baik di puncak antiklin dan di lembah sinklin. Pada bagian sayap-sayap antiklin
dan sinklin kurang berkembang.
Batuan tertua adalah Formasi Tawon yang berumur miosen bawah.
Selanjutnya adalah Formasi Ngrayon yang berakhir pada awal miosen tengah.
Formasi tersebut kedap air kemudian diendapkan berturut-turut Formasi Bolo,
Wonocolo, dan kemudian Lodala yang berakhir pada Zaman Miosen Atas. Diatas
formasi tersebut, secara tidak selaras, diendapkan berturut-turut Formasi
Paciran, Medu, dan Lidah mulai dari Zaman Pliosen-Plesitosen. Cekungan
Rembang ini terdiri dari batugamping pejal dan dolomitan. Formasi Batuan
Lidah bersifat lempung terletak tidak selaras diatas Formasi Mundu.
 Stuktur Geologi
Struktur geologi daerah ini termasuk pada fisiografi Cekungan Rembang
bagian timur. Endapan batugamping di daerah ini miring ke arah utara dengan
jurus N235oE sampai N250oE dengan kemiringan 10o sampai 15o. Di beberapa
tempat terdapat struktur kekar gerus berpasangan. Sesar normal terdapat di
sepanjang Sungai Pongpongan bagian barat adalah daerah yang relatif naik
sedangkan yang bagian timur adalah daerah yang relatif turun.
 Iklim dan Curah Hujan
Daerah Tuban termasuk beriklim tropis, dengan dua musim, yaitu musim
hujan dan kemarau. Musim hujan berlangsung dari bulan oktober sampai
dengan april, dan musim kemarau berlangsung enam bulan berikutnya. Pada
musim hujan angin bertiup dari arah barat ke arah timur, sedangkan saat
musim kemarau angin berhembus dari arah sebaliknya. Curah hujan maksimum

Bab II. Tinjauan Umum dan Perusahaan


Mine Scheduling Penambangan Batugamping
di Kuari Tuban P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. II-4
Periode Penambangan 2003-2005

rata-rata berkisar antara 153,73 mm/hari. Sedang curah hujan terbesar terjadi
pada bulan desember.

II.1.3 Kegiatan Penambangan


Kegiatan penambangan dilakukan oleh anak perusahaan P.T. Semen Gresik, yaitu
P.T. United Tractors Semen Gresik atau disingkat UTSG. Sistem penambangan
menggunakan penambangan terbuka dengan sistem jenjang tunggal atau single bench,
yaitu awal penambangannya dilakukan pada level tertinggi (115 m) sampai garis dasar
30 m dari permukaan laut. Adapun tahapan penambangannya meliputi:
1. Tahap Persiapan meliputi pembersihan semak yang menggunakan alat
bulldozer tipe D115 karena lapisan penutup batugamping ini terlalu tipis,
yaitu 0,1–0,5 meter sehingga tidak dilakukan stripping.
2. Kegiatan Pembongkaran. Untuk membongkar batugamping menggunakan
metode pemboran dan peledakan. Pemboran dilakukan dengan
menggunakan CRP jenis ROC buatan Atlas Copco dengan diameter bit 3,5
inchi, kedalaman lubang tembak 6 meter, dengan jarak burden 3 meter,
dan spasi 3,5 meter. Kegiatan peledakan menggunakan cara listrik dengan
delay detonator untuk mengatur peledakan dan cara non listrik (NONEL).
Bahan peledak menggunakan ANFO dan powergel. Balsting machine
adalah tipe T500 yang mampu meledakkan 500 buah detonator.
Peledakan menghasilkan boulder dengan jumlah yang cukup besar yang
kemudian diatasi dengan alat pemecah batu (Stone Breaker) dengan
mesin penggerak tipe PC200.
3. Kegiatan Pemuatan. Batugamping yang telah terbongkar, diangkut ke
alat angkut dengan menggunakan alat muat jenis Front Shovel tipe PC650
dengan kapasitas munjung 3,8 m3. Dengan rata-rata tiga kali pengisian
maka muatan dumptruck telah penuh. Sedangkan alat muat yang
diagunakan di daerah stock yard memakai jenis wheel loader WA500
dengan kapasitas 4 m3.
4. Kegiatan Pengangkutan. Untuk mengangkut batugamping dari kuari
menuju stock yard atau ke crusher digunakan alat angkut jenis dumptruck
tipe CWA dan CWB dengan kapasitas muatan sebesar 20 ton.
Kuari batugamping Tuban terletak 5 km disebelah tenggara pabrik pengolahan
semen P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. Luas area 797,44 ha pada ketinggian
bervariasi antara 30 sampai 115 m di atas permukaan laut. Kuari terletak di desa

Bab II. Tinjauan Umum dan Perusahaan


Mine Scheduling Penambangan Batugamping
di Kuari Tuban P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. II-5
Periode Penambangan 2003-2005

Temandang dan Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa


Timur.
Direncanakan penambangan batugamping dilakukan di empat kuari, sebagai
berikut:
 Kuari Tuban I dengan jumlah cadangan 114.978.000 ton (1996-2038)
 Kuari Tuban II dengan jumlah cadangan 128.670.000 ton (1997-2039)
 Kuari Tuban III dengan jumlah cadangan 157.305.000 ton (1997-2038)
 Kuari Tuban IV dengan jumlah cadangan 161.886.000 ton (1998-2039)
Target produksi tahunan mencapai 4.600.000 ton, dengan kebutuhan
batugamping 3.074.600 ton per tahunnya.
Sistem penambangan yang diterapkan adalah sistem penambangan terbuka,
sehingga sangat bergantung pada kondisi iklim dan cuaca. Hal ini akan mempengaruhi
perencanaan penambangan dan penjadwalan, serta membutuhan penanganan sistem
penyaliran yang baik.

II.2 Tinjauan Perusahaan


II.2.1 Sejarah singkat P.T. Semen Gresik
Sejarah dan perkembangan P.T. Semen Gresik dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
masa perintisan, masa pesiapan, dan masa pelaksanaan pembangunan.

II.2.1.1 Masa Perintisan


Masa perintisan dimulai pada tahun 1935 hingga tahun 1938 ketika seorang
sarjana Belanda bernama Ir. Van Ess mengadakan penelitian geologis di sekitar
Gresik. Hasil survei menunjukkan adanya deposit batugamping dalam jumlah besar.
Penemuan ini mendorong pemerintah Belanda untuk mendirikan pabrik semen.
Sayangnya, survei tersebut tidak berkelanjutan karena pecahnya perang dunia ke
dua.
Pada tahun 1950 Moh. Hatta, wakil presiden RI saat itu, mendorong
pemerintah untuk merealisasikan pendirian pabrik semen yang sempat terhenti.
Hasil penyelidikan ulang—Dr. A Kraeff, seorang sarjana Jerman—yang dilakukan
menunjukkan prospek pendirian pabrik semen di Gresik sangat baik. Dilaporkan
bahwa deposit batugamping yang ada diperkirakan mampu memenuhi produksi
pabrik semen dengan kapasitas 250.000 ton per tahun selama 60 tahun.
Pada tanggal 26 Maret 1953, dengan akta notaris Raden Meester Soewandi
nomor 41 Jakarta, didirikanlah badan hukum NV Semen Gresik.

Bab II. Tinjauan Umum dan Perusahaan


Mine Scheduling Penambangan Batugamping
di Kuari Tuban P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. II-6
Periode Penambangan 2003-2005

II.2.1.2 Masa Persiapan


Realisasi pembangunan pabrik Semen Gresik tersebut oleh pemerintah
diserahkan kepada BIN (Bank Industri Negara). Dengan penugasan tersebut, BIN
mulai mengadakan persiapan-persiapan terutama yang menyangkut penyediaan
pembiayaan lokal yang berupa rupiah.
Sedangkan untuk pembiayaan valuta asing digunakan kredit Bank USA.
Konsultan untuk persiapan pelaksanaan pembangunan pabrik ini adalah White Engas
dan McDonald Co. yang ditugaskan untuk menentukan lokasi sekaligus merancang
pembangunan pabrik.

II.2.1.3 Masa Pelaksanaan Pembangunan


Pembangunan fisik pabrik dimulai pada bulan april 1955. Pembangunan tahap
pertama pabrik dimaksudkan untuk membangun pabrik yang memiliki tanur
pembakaran yang berkapasitas 250.000 ton per tahun dengan kemungkinan
perluasan di masa yang akan datang.
Pada tahun 1961, pabrik Semen Gresik mengadakan perluasan yang pertama
dengan manambah satu tanur pembakaran sehingga kapasitas produksi meningkat
menjadi 375.000 ton per tahun.
Pada tanggal 1 April 1960 status NV Semen Gresik berubah menjadi Perusahaan
Negara, yaitu P.N. Semen Gresik. Dan terakhir, tanggal 24 Oktober 1969 status
berubah lagi menjadi P.T. Semen Gresik (Persero) hingga sekarang.
Pada tahun 1972, pabrik Semen Gresik mengadakan perluasan yang kedua
dengan menambah satu buah Kiln sehingga kapasitasnya meningkat menjadi 500-600
ribu ton per tahun. Keempat Kiln di atas adalah untuk proses basah.
Pada tahun 1979 dilakukan perluasan ketiga dengan menambah dua buah Kiln
proses kering sehingga produksi menjadi 1,5 juta ton per tahun. Pada tahun 1988
dilakukan konversi bahan bakar dari minyak ke batubara sebagai upaya untuk
menekan biaya bahan bakar. Optimalisasi pabrik Semen Gresik dilakukan pada tahun
1992 dengan dilakukannya penggantian suspension preheater dari gepol ke cyclone
sehingga kapasitas terpasang pabrik Semen Gresik unit I dan II menjadi 1,8 juta ton
per tahun.
Pada tanggal 19 November 1994 ditandatangani kerjasama perjanjian antara
P.T. Semen Gresik dengan Fuller Internaional untuk pembangunan perluasan
keempat, yaitu pabrik Semen Gresik unit III di Tuban (Tuban I), yang berkapasitas

Bab II. Tinjauan Umum dan Perusahaan


Mine Scheduling Penambangan Batugamping
di Kuari Tuban P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. II-7
Periode Penambangan 2003-2005

2,3 juta ton per tahun dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 24 September
1994.
Salah satu alasan didirikannya unit III ini adalah karena struktur geografis kota
Tuban dan sekitarnya, yaitu pegunungan kapur yang dimungkinkan dilakukannya
penggalian bahan baku hingga seratus tahun mendatang. Denbgan didirikannya
pabrik Tuabn III ini maka total kapasitas produksi menjadi 6,3 juta ton per tahun.
Unit pabrik I dan II terletak di desa Sidomoro kabupaten Gresik, sedangkan unit III
terletak di desa Sumberarum, kecamatan Kerek, kabupaten Tuban. Pada masa ini
pabrik yang beroperasi adalah unit III, sedangkan unit I dan II digunakan untuk
finishing dan analisis (laboratorium) saja.
Bulan september 1995 P.T. Semen Gresik (Persero) melakukan penjualan
sahamnya untuk kedua kalinya kepada masyarakat, sehingga komposisi kepemilikan
berubah menjadi 65% milik pemerintah dan 35% masyarakat. Namun, pada saat ini
komposisi kepemilikan saham P.T. Semen Gresik adalah sebagai berikut pemerintah
RI 45%, masyarakat 35%, dan Cemex 20%.
Berkat displin dan kerjasama yang baik di antara pegawai maka tanggal 29 Mei
1996, P.T. Semen Gresik (Persero) memperoleh sertifikat ISO 9002 untuk unit I, II,
dan III di Gresik dan Tuban.
Setelah kemerdekaan Indonesia 1945 memberi gagasan kepada pemerintah
Indonesia pada tahun 1951 diterima. Maka kemudian diadakan penyelidikan oleh Dr.
A. Kraeff—seorang sarjana Jerman—secara lebih intensif.
Pada tahun 1953 Bank Industri Negara (Bapindo) ditugasi oleh pemerintah RI
untuk merealisasikan pabrik semen pertama di Indonesia. Untuk itu dilakukan hal-
hal sebagai berikut:
1. Dibentuk badan hukum NV Semen Gresik dengan akta notaris No. 14 dari
Raden Meester Soerandi di Jakarta. Ir. Ibrahim bin Muhammad Zahiyer
(pegawai tinggi kementrian perekonomian) kemudian diangkat menjadi
komisaris dan direktur utama.
2. Berikut perkembangan yang dialami oleh P.T. Semen Gresik (Persero)
Tbk.:
- Pada tanggal 7 Agustus 1957 dilakukan peresmian pabrik di Gresik
oleh Presiden Soekarno. Pabrik tersebut berkapasitas 250.000 ton
per tahun.

Bab II. Tinjauan Umum dan Perusahaan


Mine Scheduling Penambangan Batugamping
di Kuari Tuban P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. II-8
Periode Penambangan 2003-2005

- Tahun 1961 dilakukan perluasan pertama pabrik dengan kapasita


125.000 ton per tahun. Kapasitas terpasang mencapai 375.000 ton
per tahun.
- Tahun 1969 terjadi perubahan status P.T. Semen Gresik dari BUMN
menjadi P.T. (Persero).
- Tahun 1972 dilakukan perluasan kedua pabrik dengan kapasitas
125.000 ton per tahun yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada
tanggal 10 Juli.
- Tahun 1979 dilakukan perluasan ketiga dengan kapasitas 1 juta ton
per tahun yang diresmikan pada tanggal 2 Agustus 1979 oleh mentri
perindustrian A.R. Soehoed. Kapasitas terpasang menjadi 1,5 juta
ton per tahun.
- Tahun 1988 dilakukan konversi bhan bakar operasi dari minyak ke
batubara untuk menekan ongkos produksi.
- Tahun 1991 P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. mulai go public dan
listing pada tanggal 8 Juli dengan kepemilikan saham 73,1%
pemerintah serta 26,9% masyarakat.
- Tahun 1992 terjadi penggantian suspension preheater dari gepol ke
cyclone untuk meningkatkan kapasitas menjadi 2,3 juta ton per
tahun. Kapasitas terpasang menjadi 4,1 juta ton per tahun.
- Tahun 1994 dilakukan persemian pabrik Tuban I dengan kapasitas
2,3 juta ton per tahun. Kapasitas terpasang menjadi 4,1 juta ton
per tahun.
- Tahun 1995 P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. mengadakan
konsolidasi dengan P.T. Semen Padang dan P.T. Semen Tonasa
untuk bekerja sama dalam bidang pemasaran, distribusi, proyek
dan investasi, sumber daya manusia, penelitian dan
pengembangan, sistem informasi, logistik taua inventory serta
pengawasan intern dan hukum. Kapasitas terpasang menjadi 8,5
juta ton per tahun.
- Bulan Sepetmber 1995 dilakukan penawaran umum terbatas I
(Right Issue I) untuk mengubah kepemilikan saham menjadi negara
65% dan masyarakat 35%.
- Tanggal 29 Mei 1996 P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. memperoleh
sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9002.

Bab II. Tinjauan Umum dan Perusahaan


Mine Scheduling Penambangan Batugamping
di Kuari Tuban P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. II-9
Periode Penambangan 2003-2005

- Tanggal 10 September 1996 dilakukan peresmian Pabrik Semen


Tonasa IV yang berkapasitas terpasang 2,3 juta ton per tahun. Maka
kapasitas terpasang P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. mencapai
10,8 juta ton per tahunnya.
- Tanggal 17 April 1997 dilakukan peresmian pabrik Tuban II dengan
kapasitas 2,3 juta ton per tahun, sehingga kapasitas terpasng
mencapai 13,1 juta ton per tahun.
- Tanggal 20 Maret 1998 dilakukan peresmian pabrik Tuban III,
sehingga kapasitas produksi P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk.
meningkat menjadi 14,9 juta ton per tahun.
- Tanggal 17 September 1998 pemerintah melepas kepemilikan
sahamnya di P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. melalui penawaran
terbuka sebesar 14% kepada mitra strategis yang dimenangkan oleh
Cemex S.A. de C.V., sebuah perusahaan semen dunia yang berpusat
di Mexico. Komposisi kepemilikan saham menjadi 51% pemerintah,
24% masyarakat, dan 14% Cemex.
- Bulan Februari 1999 dilakukan peresmian Pabrik Semen Indarung V
yang berkapasitas 2,3 juta ton per tahun. Kapasitas terpasang P.T.
Semen Gresik (Persero) Tbk. menjadi 17,2 juta ton per tahunnya.
- Tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan saham berubah
menjadi 51% pemerintah, 23,5% masyarakat, dan 25,5% Cemex.
- Tanggal 21 Maret 2001 P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. menerima
sertifikat sistem manjemen lingkungan ISO 14001.

Bab II. Tinjauan Umum dan Perusahaan

You might also like