You are on page 1of 20

LAMPIRAN C

PERHITUNGAN VOLUME DAN TONASE


BATUGAMPING

I. Periode Penambangan 2003


I.1. Penambangan pada Musim Kering
► Daerah Klastik/Pedel (P1)
Berikut hasil perhitungan yang dipergunakan dengan hampiran pada blok
penambangan BB CC 15-16 sampai AA EE 17:

Nomor** Ploting pada Peta Koordinat* Luas


Jarak Terukur Ketinggian
Penampang X (m) Y (m) (m2)
di Peta (cm) (m)
0 110,5 100 210,5
0,75 110 175 210
2 108,5 300 208,5
2,15 108 315 208
P1 - I 4.769
2,9 106 390 206
3,55 104 455 204
3,9 102 490 202
4,65 96 565 196
0 114 100 214
0,5 112 150 212
0,68 110 168 210
1,28 108 228 208
P1 - II 3.375
1,95 104 295 204
2,8 102 380 202
3 100 400 200
3,5 96 450 196
0 114 100 214
0,3 110 130 210
P1 - III 0,95 100 195 200 1.420
1,95 98 295 198
2,5 96 350 196
P1 - IV 0 0 100 100 0

Keterangan:
* Koordinat titik yang akan dimasukkan ke dalam program AutoCAD® untuk menentukan Luas
daerah yang akan ditambang (teoritis).
** Untuk mengetahui lebih jelas posisi penampang, lihat Lembar Peta 3.

Dari hasil ploting secara manual dengan mengukur jarak antar kontur
menggunakan penggaris diperoleh Jarak Terukur (dalam centimeter) dan
Ketinggian kontur (dalam m). Agar lebih mudah dalam memasukkan data
ini ke dalam AutoCAD®, maka saya membentuk koordinat X (horizontal) dan
Y (vertikal) dengan titik awal pada koordinat (100,100) untuk
mempermudah pengerjaan. Besarnya nilai X adalah Jarak Terukur yang
dinayatakan dalam meter dengan mengalikannya 100 (skala 1:10.000) dan
ditambah titik koordinat awal (100). Y adalah besarnya nilai Ketinggian
pada jarak X ditambah dengan koordinat awal (100).

X = (Jarak Terukur x 100) + 100

Y = Ketinggian + 100

Setelah diperoleh titik-titik (X,Y) yang dibutuhkan dengan lantai (level


terbawah) sesuai dengan pit limit atau mengikuti jenjang yang telah
ditetapkan, maka nilai tersebut ditransformasikan ke dalam AutoCAD ®
untuk memperoleh luas penampang yang akan diukur (A). Berikut
merupakan contoh penampang P1-I, dari penampang tersebut kemudian
dihitung luas daerahnya (bagian yang diarsir).

meter dpl

114
P1-I

96

Kemudian, untuk menghitung Volume Teoritis, digunakan rumus:

 A  A2   A  A3   A  An 
V  1  L1   2  L2  ...   n 1  Ln 1
 2   2   2 

maka volume antara daerah P1-I dan P1-II (yang berjarak 100m), antara P1-II
dan P2-III (yang berjarak 200 m), serta P1-III dan P2-IV (berjarak 50 m)
adalah
 4769  3375   3375  1420   1420  0 
V  100   200   50
 2   2   2 
V   4072 x100    2398 x 200    710 x50 
V  407187,5  479500  35500  992187,5 m 3
Tonnase  V  
Tonnase  992187,5  1,8  1659937,5 ton

Karena baru memenuhi 15,0903% dari target total 11 juta, maka


diputuskan untuk menambah jumlah pedel yang akan ditambang, yaitu
pada blok AA14-17. Maka diambil sebuah penampang yang dapat mewakili
daerah tersebut (karena konturnya relatif homogen):

Ploting pada Peta Koordinat


Nomor Luas
Jarak Terukur Ketinggian
Penampang X (m) Y (m) (m2)
di Peta (cm) (m)

0 110,5 100 210,5


0,85 112 185 212
1 114 200 214
1,25 112 225 212
P1 - V 5.214,4191
1,5 110 250 210
3 114 400 214
3,35 102 435 202
3,55 96 455 196

Penampang ini mewakili daerah sepanjang 100 m, maka volumenya


menjadi:
V  5214,4191  100
V  521441,91 m 3
Tonnase  521441,91  1,8
Tonnase  938595,44 ton

Keseluruhan tonase daerah pedel yang akan ditambang menjadi:


1659937,5 + 938595,44 = 2.598.532,94 ton
Sedangkan untuk menentukan kualitas (kadar CaO) dilakukan nilai rata-
rata analisis data hasil pengeboran eksplorasi BXIVA-Ga, yang kurang lebih
terdapat pada blok DD 15 hingga kedalaman 12 m dari permukaan (hingga
level 96 meter dpl). Maka diperoleh harga rata-rata = 46,4075 % CaO.
Untuk menentukan luas daerah lainnya, digunakan cara yang sama.

► Daerah Run Off Air Hujan (R1)


Blok yang ditambang adalah blok Q5-11 sampai dengan R6-10. Pada derah
ini terdapat kontur yang menyerupai kontur sungai sehingga berpeluang
untuk mengalirkan air selama musim hujan. Karena itulah maka daerah ini
sebaiknya ditambang pada saat musim kemarau.
Berikut hasil pengukuran dan perhitungan volume dan tonase batugamping
di daerah ini:

Nomor Ploting pada Peta Koordinat Luas


Penampang Jarak Terukur Ketinggian (m2)
di Peta (cm) (m)
X (m) Y (m)

0 78 100 178
0,35 76 135 176
R1 - I 0,85 72 185 172 2.795
2,1 66 310 166
3,35 60 435 160
0 78 100 178
1,5 72 250 172
2 72 300 172
3 74 400 174
R1 - II 6.325
3,9 72 490 172
4,35 70 535 170
4,65 66 565 166
5,55 60 655 160
0 78 100 178
0,7 72 170 172
1 66 200 166
1,35 68 235 168
R1 - III 3.115
2 69 300 169
2,2 68 320 168
2,55 66 355 166
4,5 60 550 160
0 78 100 178
0,5 74 150 174
1 72 200 172
R1 - IV 2.645
1,7 66 270 166
3 62 400 162
3,45 60 445 160

Jarak antar penampang:


R1 – I dan R1 – II : 100 m
R1 – II dan R1 – III : 100 m
R1 – III dan R1 – IV : 100 m
Dasar penambangan pada level 60 meter dpl.
Maka Volume-totalnya menjadi:
 2795  6325   6325  3115   3115  2645 
V    100     100     100
 2   2   2 
V  1216000 m 3

Tonnase  1216000  1,8  2.188.800 ton

Untuk menentukan kualitas, maka saya menggunakan lubang eksplorasi


BXIIIA-Hb yang terdapat pada blok T8. Meskipun tidak berada pada daerah
yang akan ditambang, namun posisinya paling dekat. Dari data tersebut
kemudian di rata-rata hingga kedalaman lubang bor 2,95 meter hingga
level 60 meter dpl. Dari hasil perhitungan, diperoleh harga 55,106% CaO.

► Daerah yang Mengandung Cap Rock (C1)


Penambangan dilakukan pada blok N11-15, O9-15, P9-13, Q9-14, sampai
R11-15. Daerah ini belum ditambang, sehingga masih terdapat lapisan cap
rock, lapisan ini mengandung banyak rekahan yang terisi oleh soil.

Nomor Ploting pada Peta Koordinat Luas


Penampang Jarak Terukur Ketinggian (m2)
di Peta (cm) (m)
X (m) Y (m)

0 88 100 188
0,35 86 135 186
0,65 84 165 184
0,8 80 180 180
C1 - I 553
1,2 79 220 179
2,2 78 320 178
2,8 79 380 179
3,4 78 440 178
0 89 100 189
1,5 88 250 188
2,3 87 330 187
3,6 86 460 186
C1 - II 4,3 84 530 184 4.388,5
5,2 80 620 180
5,5 78 650 178
6,8 78,5 780 178,5
7,2 78 820 178
0 96 100 196
0,25 94,5 125 194,5
0,4 94 140 194
C1 - III 1,05 92 205 192 4.000
1,4 90 240 190
2,5 84 350 184
5,1 78 610 178
C1 - IV 0 96 100 196 2.885
0,3 94 130 194
0,95 90 195 190
1,1 88 210 188
2,1 84 310 184
3 80 400 180
3,7 78 470 178
0 98 100 198
0,75 94 175 194
1,55 92 255 192
C1 - V 2,05 89,8 305 189,8 5.567
3,05 88 405 188
4,25 84 525 184
5,45 78 645 178

Jarak antar penampang:


C1 – I dan C1 – II : 100 m
C1 – II dan C1 – III : 200 m
C1 – III dan C1 – IV : 100 m
C1 – IV dan C1 – V : 100 m
Dasar penambangan pada level 78 meter dpl.
Jadi volume total teoritis yang dapat ditambang adalah:
 553  4.388,5   4.388,5  4.000   4.000  2.885 
V  100   200   100
 2   2   2 
 2.885  5.567 
 100
 2 
V  1.852.790 m 3

Tonnase  V  1,8  1.852.790  1,8  3.335.021,19 ton

Dalam daerah ini terdapat 3 data lubang bor eksplorasi, yaitu BXIII-Ha
(Q10), BXIII-Gc (Q13), dan BXIII-Ga (Q15). Namun log bor BXIII-Ga berada
dipinggiran daerah yang akan ditambang dan terlalu dekat dengan daerah
pedel, sehingga tidak saya perhitungkan. Lubang bor BXIII-Ha juga tidak
dapat dipakai karena adanya perbedaan yang jauh antara posisi ketinggian
awal pada saat eksplorasi dan ketinggiannya sekarang. Demikian saya
menganggap terjadi kesalahan pada saat pemindahan plot lubang bor, atau
telah terjadi penumpukan material yang berasal dari daerah/blok lain
sehingga tidak saya perhitungkan. Oleh karena itu, saya hanya
memperhitungkan data pada lubang bor BXIII-Gc. Dari hasil rataan data
analisis kandungan CaO hingga kedalaman 11,12 meter dari permukaan
atau hingga level 78 meter dpl diperoleh harga kualitas CaO 53,813%.

I.2. Penambangan pada Musim Hujan


Penambangan pada musim hujan dilakukan pada derah yang bukan
merupakan daerah aliran air dan/atau bukan batugamping berjenis pedel.
Direncanakan penambangan dilakukan pada blok N11-15, O9-15, P9-13, Q9-
14, sampai R11-15.

Nomor Ploting pada Peta Koordinat Luas


Penampang Jarak Terukur Ketinggian (m2)
di Peta (cm) (m)
X (m) Y (m)

0 102 100 202


0,8 92 180 192
1,45 90 245 190
H1 - I 2.080
2,2 88 320 188
2,5 86 350 186
3,25 84 425 184
0 102 100 202
0,9 96 190 196
1,3 94 230 194
H1 - II 2.505
1,75 90 275 190
2 88 300 188
3,15 84 415 184
0 102 100 202
0,1 100 110 200
H1 - III 1 94 200 194 1.950
1,2 90 220 190
2,5 84 350 184
0 102 100 202
0,5 100 150 200
0,98 96 198 196
1,15 94 215 194
H1 - IV 1,5 92 250 192 2.800
1,9 90 290 190
2,1 86 310 186
4,4 86 540 186
4,9 84 590 184
0 100 100 200
H1 - V 1,75 90 275 190 2.780
4,6 84 560 184
0 102 100 202
0,55 90 155 190
0,8 84 180 184
H1 - VI 1,7 84 270 184 910
2,7 86 370 186
3,1 86 410 186
3,6 84 460 184

Jarak antar penampang:


H1 – I dan H1 – II : 100 m
H1 – II dan H1 – III : 200 m
H1 – III dan H1 – IV : 200 m
H1 – IV dan H1 – V : 100 m
H1 – V dan H1 – VI : 100 m
Dasar penambangan pada level 84 meter dpl.
Jadi volume total teoritis yang dapat ditambang adalah:
 2.080  2.505   2.505  1950   1950  2.800 
V  100   200   200
 2   2   2 
 2.800  2.780   2780  910 
 100   100
 2   2 
V  1.613.250 m 3

Tonnase  V  1,8  1.613.250  1,8  2.903.850 ton

Data lubang bor yang dipergunakan adalah data lubang bor BXIIIA-Ga pada
blok T15 hingga data pada kedalaman lubang bor 13 meter dari permukaan
(84 meter dpl). Dari hasil perhitungan diperoleh kualitas rata-rata
batugamping adalah 54,587% CaO.

Maka jumlah total batugamping yang akan ditambang pada tahun 2003
adalah:
= TP1 + TR1 + TC1 + TH1
= 2.598.532,94 + 2.188.800,00 + 3.335.021,19 + 2.903.850,00
= 11.026.204,13 ton
Kadar rataan keseluruhan dihitung dengan persamaan ini:

K p .T p  K r .Tr  K c .Tc  K hTh 


K 
T p  Tr  Tc  Th 

K 
 46,408  2.598.532,94  55,106  2.598.532,94  53,183  3.335.021,19  54,587  2.903.850
 2.598.532,94  2.598.532,94  3.335.021,19  3.335.021,19 
K  52,338%

Jadi kadar batugamping yang ditambang secara keseluruhan adalah 52,338%


CaO yang mana ini masih berada pada kisaran yang diinginkan yaitu 52-54%
CaO.

II. Periode Penambangan 2004


II.1. Penambangan pada Musim Kering
► Daerah Klastik/Pedel (P2)
Penambangan pedel tahun kedua dilakukan pada dua tempat yang
berbeda, karena adanya jalan tambang di sebelah selatan dan untuk
memeratakan penambangan. Berikut hasil perhitungan areal 1 (P21) yang
dipergunakan dengan hampiran pada blok blok V~X 17-18 sampai dengan
Y~Z 15-18:

Nomor Ploting pada Peta Koordinat Luas


Penampang Jarak Terukur Ketinggian (m2)
di Peta (cm) (m)
X (m) Y (m)

0 113 100 213


0,55 112 155 212
P21 - I 1,2 110 220 210 1.583
1,5 108 250 208
2,2 102 320 202
0 113 100 213
1,1 112 210 212
P21 - II 1.755
1,7 108 270 208
2,1 102 310 202
0 112,5 100 212,5
1,6 112 260 212
P21 - III 1,8 110 280 210 2.010
1,9 108 290 208
2,3 102 330 202
0 112,5 100 212,5
1,5 112 250 212
2,1 110 310 210
P21 - IV 2.557,5
2,2 108 320 208
2,5 106 350 206
3,8 102 480 202
0 111 100 211
1,4 112 240 212
2,2 113 320 213
2,7 112 370 212
P21 - V 3.955
3 113 400 213
3,7 112 470 212
3,8 110 480 210
4,1 102 510 202

Jarak antar penampang:


P21 – I dan P21 – II : 200 m
P21 – II dan P21 – III : 100 m
P21 – III dan P21 – IV : 100 m
P21 – IV dan P21 – V : 100 m
Dasar penambangan pada level 102 meter dpl.
Jadi volume total teoritis yang dapat ditambang adalah:
 1.583  1.775   1.775  2.010   2.010  2.557,5 
V  200   100   100
 2   2   2 
 2.557,5  3.955 
 100
 2 
V  1.076.000 m 3

Tonnase  V  1,8  1.613.250  1,8  1.936.800 ton

Jadi, total berat kotor yang akan ditambang pada daerah P21 adalah
1.936.800 ton.
Untuk menentukan kadar rata-rata di daerah ini, maka saya menggunakan
data rataan masing-masing dari lubang bor BXIV-Ga dan BXIIIA-Gb dari
permukaan hingga elevasi 96 meter dpl yang kemudian dirata-ratakan,
sehingga dihasilkan angka 49,4004% CaO.

Penambangan kedua dilakukan pada daerah P22 yaitu pada blok P 14-16,
Q~R 15-16, sampai dengan S~T 16. Berikut perhitungan luasnya:

Nomor Ploting pada Peta Koordinat Luas


Penampang Jarak Terukur Ketinggian (m2)
di Peta (cm) (m)
X (m) Y (m)

0 98 100 198
0,5 96,3 150 196,3
P22 - I 118,00
1,2 97 220 197
1,5 96 250 196
0 103 100 203
0,45 102 145 202
P22 - II 852,50
1,7 98 270 198
2,3 96 330 196
P22 - III 0 105 100 205 442,50
0,35 102 135 202
0,95 96 195 196

Jarak antar penampang:


P22 – I dan P22 – II : 65 m
P22 – II dan P22 – III : 235 m
Dasar penambangan pada level 96 meter dpl.
Jadi volume total teoritis yang dapat ditambang adalah:
 118  852,5   852,50  442,5 
V  65   235
 2   2 
V  330.665,75 m 3

Tonnase  V  1,8  330.665,75  1,8  183.703,75 ton

Jadi berat kotor batugamping yang akan ditambang adalah 183.703,75


ton.
Karena tidak ada data lubang bor yang berada di daerah yang akan
ditambang, maka dipakailah data dari lubang BXIIIA-Gb di blok T18.
Hasilnya, diperoleh rataan 44,9233% CaO (sampai elevasi 96 meter dpl).

► Daerah Run Off Air Hujan (R2)


Blok yang ditambang adalah blok J~K~L 9-12. Pada derah ini terdapat
kontur yang menyerupai kontur sungai sehingga berpeluang untuk
mengalirkan air selama musim hujan. Karena itulah maka daerah ini
sebaiknya ditambang pada saat musim kemarau.

Nomor Ploting pada Peta Koordinat Luas


Penampang Jarak Terukur Ketinggian (m2)
di Peta (cm) (m)
X (m) Y (m)

0 72 100 172
1,3 66 230 166
2,1 65 310 165
I 2,9 66 390 166 3.260
3,5 70 450 170
4 68 500 168
4,7 60 570 160
0 77 100 177
0,8 72 180 172
1,4 70 240 170
II 1,8 72 280 172 4090
2,3 72 330 172
3,4 66 440 166
4,2 60 520 160
0 78 100 178
1,45 72 245 172
III 3390
2,5 66 350 166
3,4 60 440 160
0 77 100 177
0,6 74 160 174
1,15 74,5 215 174,5
IV 1,35 74 235 174 2883,75
1,5 72 250 172
2,05 66 305 166
2,7 60 370 160

Jarak antar penampang:


R21 – I dan R21 – II : 200 m
R21 – III dan R21 – IV : 100 m
Dasar penambangan pada level 60 meter dpl.
Jadi volume total teoritis yang dapat ditambang adalah:
 3260  4090   3390  2883,75 
V   200   100
 2   2 
V  1.048.687,5 m 3

Tonnase  V  1,8  1.048.687,5  1,8  1.887.637,5 ton

Jadi berat kotor batugamping yang secara teoritis dapat ditambang adalah
1.887.637,5 ton.
Kadar batugamping diketahui dari lubang bor BXIIA-H yang terdapat pada
blok J10. Maka diketahui kadarnya 52,278% CaO.

► Daerah yang Mengandung Cap Rock (C2)


Dalam hal ini dilakukan dua kali perhitungan karena ada perbedaan secara
geometris dalam perhitungannya. Daerah pertama (C21) berada di blok M 9-
14 sampai N 9-10:

Nomor Ploting pada Peta Koordinat Luas


Penampang Jarak Terukur Ketinggian (m2)
di Peta (cm) (m)
X (m) Y (m)

0 66 100 166
0,8 64 180 164
I 940
2,45 62 345 162
2,9 60 390 160
0 78 100 178
0,95 72 195 172
II 3135
2,6 66 360 166
3,35 60 435 160
0 62 100 162
0,55 66 155 166
1,4 72 240 172
1,75 74 275 174
III 3685
2,2 72 320 172
2,6 68 360 168
3,2 72 420 172
4,2 78 520 178
0 66 100 166
1,2 72 220 172
1985*
2,3 77 330 177
2,9 78 390 178
IV 5055
3,2 79 420 179
3,7 78 470 178
4,25 77 525 177 3070
5,5 78 650 178
0 77 100 177
0,5 78,5 150 178,5
V 135,5
1,3 77,2 230 177,2
1,8 78 280 178
Jarak antar penampang:
C21 – I dan C21 – II : 400 m
C21 – III dan C21 – IV : 100 m
C21 – IV* dan C21 – V : 100 m
Dasar penambangan pada level 78 meter dpl.
Jadi volume total teoritis yang dapat ditambang adalah:
 940  3.135   3.685  5.055   1985  135,5 
V  400   100   100
 2   2   2 
V  1.358.025,0 m 3

Tonnase  V  1,8  1.358.025,0  1,8  2.444.445 ton

Jadi berat kotor batugamping yang secara teoritis dapat ditambang adalah
2.444.445,0 ton.
Kadar batugamping diketahui dari lubang bor BXIII-Ha yang terdapat pada
blok Q5. Maka diketahui kadarnya 51,21 % CaO.

Yang kedua (C22) berada di sebelah selatannya, yaitu pada blok J~K~L 13-
15, sampai I 13-14:

Ploting pada Peta Koordinat


Nomor Luas
Jarak Terukur Ketinggian
Penampang X (m) Y (m) (m2)
di Peta (cm) (m)
0 78 100 178
1,15 84 215 184
1,65 87 265 187
I 1.373
1,9 86 290 186
2,2 84 320 184
3 78 400 178
0 86 100 186
0,55 88 155 188
0,8 89 180 189
II 1,2 88 220 188 2.397,5
2,1 84 310 184
2,8 78 380 178
3 77 400 177
0 96 100 196
1,2 82 220 182
III 1.997,5
2,35 80 335 180
3 77 400 177
IV 0 0 100 100 0

Jarak antar penampang:


C21 – I dan C21 – II : 130 m
C21 – II dan C21 – III : 200 m
C21 – III dan C21 – IV : 90 m
Dasar penambangan pada level 78 meter dpl.
Jadi volume total teoritis yang dapat ditambang adalah:
 1.373  2.397,5   2.397,5  1.997,5   1.997,5  0 
V  130   200   90
 2   2   2 
V  707.812,5 m 3

Tonnase  V  1,8  707.812,5  1,8  1.274.062,5 ton

Jadi berat kotor batugamping yang secara teoritis dapat ditambang adalah
1.274.062,5 ton.
Kadar batugamping tidak dapat diketahui dari data lubang bor secara
langsung. Untuk mengetahuinya, maka saya menggunakan data lubang
BXIIA-Ha yang berada di dekat areal tersebut dan berada pada elevasi yang
tidak jauh berbeda. Maka diketahui kadarnya 55,278 % CaO.

II.2. Penambangan Musim Hujan


Penambangan pada musim hujan dilakukan pada derah yang bukan
merupakan daerah aliran air dan/atau bukan batugamping berjenis pedel:

Ploting pada Peta Koordinat


Nomor Luas
Jarak Terukur Ketinggian
Penampang X (m) Y (m) (m2)
di Peta (cm) (m)

0 84 100 184
0,45 82 145 182
I-1 465
0,9 80 190 180
1,2 78 220 178
0 84 100 184
0,9 92 190 192
1,8 80 280 180
I-2 1980
2,4 83 340 183
2,75 80 375 180
3 78 400 178
II 0 84 100 184 847,5
0,2 82 120 182
1 80 200 180
1,4 81 240 181
1,8 80 280 180
2,35 80 335 180
2,45 81 345 181
2,55 80 355 180
2,65 79 365 179
2,8 80 380 180
3,9 78 490 178
0 84 100 184
0,7 80 170 180 465
III 2,55 78 355 178 537,5
3,5 79 450 179
72,5
4 78 500 178
0 84 100 184
0,45 82 145 182
IV 610
1,5 80 250 180
2,2 78 320 178
0 84 100 184
0,6 84 160 184
1,1 84,5 210 184,5
V 2,1 87 310 187 2395
2,75 84 375 184
3,25 82 425 182
4,3 78 530 178
0 84 100 184
0,55 81 155 181 390*
1,5 78 250 178
VI 495
2,2 78 320 178
3,3 79 430 179 105
4,3 78 530 178
0 94 100 194
0,25 90 125 190
0,65 80 165 180
VII 822,5
0,85 81 185 181
1,1 80 210 180
1,9 78 290 178
0 96 100 196
VIII 0,5 80 150 180 520
0,7 78 170 178
0 96 100 196
0,1 94 110 194
IX 0,35 92 135 192 980
0,75 80 175 180
1,9 78 290 178
0 96 100 196
0,2 94 120 194
X 0,6 92 160 192 1430
1,2 80 220 180
1,3 78 230 178
0 96 100 196
0,65 94 165 194
XI 1 90 200 190 2300
1,9 80 290 180
2,65 78 365 178
XII 0 87 100 187 787,93
0,25 86 125 186
0,5 84 150 184
0,8 82 180 182
1,6 80 260 180
1,7 78 270 178
0 83 100 183
0,5 82 150 182
XIII 405
1,05 80 205 180
1,2 78 220 178

Jarak antar penampang:


H2 – I-1 dan H2 – I-2 : 300 m
H2 – II mewakili daerah sepenjang : 100 m
H2 – III mewakili daerah sepenjang : 200 m
H2 – IV mewakili daerah sepenjang : 100 m
H2 – V dan H2 – VI : 100 m
H2 – VI* ~ 0 : 100 m
H2 – VII dan H2 – VIII : 200 m
H2 – VIII dan H2 – IX : 100 m
H2 – IX dan H2 – X : 100 m
H2 – X dan H2 – XI : 100 m
H2 – XI dan H2 – XII : 200 m
H2 – XII dan H2 – XIII : 100 m
Dasar penambangan pada level 78 meter dpl.
Dari hasil perhitungan diperoleh Volume total: 1.668.689,42 m3.
Maka berat totalnya menjandi = 1.668.689,42 x 1,8 ton
/m3 = 3.003.640,96
ton.
Kadar batugamping tidak dapat diketahui dari data lubang bor secara
langsung. Untuk mengetahuinya, maka saya merata-ratakan masing-masing
data lubang BXIV-H di blok Y10 dan BXIV-Gc di blok Y13. Hasil rataan
tersebut kemudian dirata-ratakan, maka diketahui kadarnya 53,755 %
CaO.

Maka jumlah total batugamping yang akan ditambang pada tahun 2004
adalah:
= 10.877.252,71 ton
Kadar rataan keseluruhan dihitung dengan persamaan ini:
= 52,582% CaO
Atau masih berada pada kisaran target yang telah ditentukan.
III. Periode Penambangan 2005
III.1. Penambangan Musim Kering
► Daerah campuran Pedel (Klastik) dan batugamping High-grade, yaitu di
sekitar blok J-O 16-18 (kode P3):
Ploting pada Peta Koordinat
Nomor Luas
Jarak Terukur Ketinggian
Penampang X (m) Y (m) (m2)
di Peta (cm) (m)

0 82,8 100 182,8


0,9 82 190 182
1,3 80 230 180
I 986
1,5 79 250 179
1,7 80 270 180
3 82 400 182
0 96,7 100 196,7
0,25 96 125 196
II 4.304,75
2,4 90 340 190
3 86,7 400 186,7
0 96 100 196
0,25 94 125 194
III 0,6 92 160 192 2.064,75
0,95 90 195 190
1,6 86,3 260 186,3
0 96 100 196
0,9 90 190 190
IV 3.135
2,05 88 305 188
2,7 84 370 184
0 96 100 196
V 0,65 90 165 190 1.290
1 84 200 184
0 98 100 198
0,5 96,3 150 196,3
VI 2.818
1,2 97 220 197
1,5 96 250 196

Jarak antar penampang:


P3 – I dan P3 – II : 200 m
P3 – II dan P3 – III : 100 m
P3 – III dan P3 – IV : 100 m
P3 – IV dan P3 – V : 100 m
P3 – V dan P3 – VI : 100 m
Dasar penambangan pada level 84 meter dpl.
Jadi volume total teoritis yang dapat ditambang adalah:
 986  4.304,75   4.304,75  2.064,75   2.064,75  3.135 
V   200   100   100
 2   2   2 
 3.135  1.290   1.290  2.818 
 100   100
 2   2 
V  1.534.188 m 3

Tonnase  V  1,8  1.534.188  1,8  2.761.537,5 ton

Jadi berat kotor batugamping yang dapat ditambang adalah sebesar


2.761.537,5 ton.
Data lubang bor yang dipergunakan adalah data lubang bor BXIIA-Gb pada
blok J18. Dari hasil perhitungan diperoleh kualitas rata-rata batugamping
adalah 52,939% CaO.

► Daerah Run Off dan cap Rock di sekitar blok E-I 10-15(kode C3):

Ploting pada Peta Koordinat


Nomor Luas
Jarak Terukur Ketinggian
Penampang X (m) Y (m) (m2)
di Peta (cm) (m)

0 78 100 178
0,4 76 140 176
0,8 74 180 174
I 3131
1,04 72 204 172
2,45 66 345 166
3,35 60 435 160
0 77,5 100 177,5
0,25 76 125 176
1,15 72 215 172
II 2,4 66 340 166 3580
2,75 64 375 164
4,1 62 510 162
4,2 60 520 160
0 61,3 100 161,3
III 0,25 60 125 160 16,25
1 58 200 158
0 73 100 173
0,15 72 115 172
0,55 69 155 169
IV 4160
1 72 200 172
2,2 78 320 178
3 74 400 174
V 0 78 100 178 3205
0,7 72 170 172
1 68 200 168
1,3 69 230 169
1,7 68 270 168
3,1 70 410 170
0 79 100 179
0,2 78 120 178
1,75 70 275 170
VI 3170
2,15 66 315 166
3 61 400 161
3,25 60 425 160
0 70 100 170
0,95 68 195 168
1,7 66 270 166
VII 1975
2,2 62 320 162
3 63 400 163
4,3 60 530 160

Jarak antar penampang:


R3 – I dan R3 – II : 30 m
R3 – II dan R3 – III : 270 m
R3 – IV dan R3 – V : 70 m
R3 – V dan R3 – VI : 100 m
R3 – VI dan R3 – VII : 200 m
Dasar penambangan pada level 84 meter dpl.
Jadi volume total teoritis yang dapat ditambang adalah:
 3131  3580   3580  16,2   4160  3205 
V  30   270   70
 2   2   2 
 3.205  3170   3170  2572,5 
 100   200
 2   2 
V  1.677.184 m 3

Tonnase  V  1,8  1.677.184  1,8  3.018.930,75 ton

Jadi berat kotor batugamping yang dapat ditambang adalah sebesar


3.018.930,75 ton.
Data lubang bor yang dipergunakan adalah data lubang bor BXIIA-H pada
blok J10 hingga data pada elevasi 60 meter dpl. Dari hasil perhitungan
diperoleh kualitas rata-rata batugamping adalah 54,72% CaO.

III.2. Penambangan Musim Hujan


Penambangan dilakukan pada daerah yang telah ditambang sebelumnya
(C1), yaitu di sekitar blok N-R 9-14, sehingga mencapai level 60 dpl (H3).
Dari hasil perhitungan luas diperoleh bahwa:
Dari penampang AB diperoleh luas daerah yang dapat ditambang adalah
1.925 m2, dari penampang CD 9.823 m2, serta dari penampang EF 5.252 m2.
Maka dapat ditentukan volume batugamping yang secara teoritis dapat
ditambang adalah: 3.269.659 m3. Sehingga tonasenya menjadi:
Tonase = V . 1,8
= 3.269.659 x 1,8 = 5.885.387 ton
Penentuan kadar juga memakai data lubang bor BXIII-Gc, mulai kedalaman
9 sampai dengan 30 meter (dari permukaan tanah pada saat eksplorasi).
Sehingga diperoleh harga rata-rata: 54,72% CaO.

Maka jumlah total batugamping yang akan ditambang pada tahun 2005
adalah:
= 2.761.537,5 + 3.018.930,75 + 5.885.387
= 11.665.855,11 ton
Kadar rataan keseluruhan dihitung dengan persamaan ini:

K 
 52,939  2.761.537,5  52,556  3.018.930,75  54,72  5.885.387
 2.761.537,5  3.018.930,75  5.885.387
K  53,738%

You might also like