You are on page 1of 2

patofisiologi

Terlepas dari awal mula prosesnya, ARDS selalu berhubungan dengan penambahan cairan dalam paru-
paru sehingga membentuk edema paru-paru. Namun hal ini berbeda dengan edema paru-paru
kardiogenik karena tekanan hidrostaltik kapiler paru-paru tidak meningkat. Awalnya terdapat cidera
pada membrane alveola kapiler yang menyebabkan kebocoran cairan, makro molekul, dan komponen-
komponen sel darah kedalam ruang interstisial. Seiring dengan bertambah parahnya penyakit,
kebocoran tersebut masuk ke dalam alveoli. Peningkatn permeabilitas vascular terhadap protein
membuat perbedaan hidrostatik yang besar sehingga peningkatan tekanan kapiler yang ringanpun
dapat meningkatkan edema interstisial dan alveolar. Colaps alveolar terjadi sekunder terhadap efek
caira alveolar, terutama fibrinogennnya yang mengganggu aktvitas surfaktan normal dan Karena
kemungkinan gangguan produksi surfaktan lanjutan oleh cidera pada pneumocyt granular. Kapasitas
pengisian paru-paru menjadi kurang yaitu menjadi kaku karena edema interstisial dan colaps alveoli.
Somantri, Irman.2007. Keperawatan Medikal Bedah : Asuhan Keperawatan Pasien dengan gangguan
sistem pernapasan. Jakarta : Salemba Medika

You might also like