Professional Documents
Culture Documents
WISATA KOPI
NGRANGKAH SEPAWON
Ardi Feriyantoko/13430022
LAPORAN AWAL
interaksinya dengan masyarakat serta budaya lain. Oleh karena itu, kearifan lokal tidak selalu
bersifat tradisional karena dia dapat mencakup kearifan masa kini dan karena itu pula lebih
luas maknanya daripada kearifan tradisional.
Untuk membedakan kearifan lokal yang baru saja muncul dengan kearifan lokal yang
sudah lama dikenal komunitas tersebut, dapat digunakan istilah: kearifan kini, kearifan baru,
atau kearifan kontemporer. Kearifan tradisional dapat disebut kearifan dulu atau kearifan
lama.
Wisata Kopi
Sepawon
Produksi Identitas
Promosi Daerah Asal
Edukasi
Ke-Khasan
Lokal
Local
Wisdom
Material Budaya
Lokal Lokal
Sebagai wisata agrikultural proyek ini harus mampu mengakomodasi kebutuhan ruang
produksi dan wisata edukasi. Kopi adalah produk pertanian yang dapat menjadi identitas suatu
daerah, apalagi Pulau Jawa sudah terkenal kopi nya sampai salah satu sistem operasi telefon
genggam menggunakan nama Java dengan Kopi sebagai simbolnya. Karena itu diharapkan Kopi
juga bisa menjadi Desa Sepawon dan Kabupaten Kediri. Dengan semakin terangkatnya produk
Kopi Sepawon tentunya berimbas kepada pemintaan konsumen yang meningkat sekaligus
menjadi tuntutan agar semakin baiknya kualitas Produk Kopi Sepawon. Untuk mewujudkan
proyek ini perlu di kumpulkan data dan informasi sebagai berikut.
1. Pengolahan Kopi
Tanaman kopi sudah mulai berbuah pada umur 2,5-3 tahun untuk robusta dan 3-4 tahun
untuk arabika. Namun buah kopi pertama biasanya hanya sedikit. Produktivitasnya mulai naik
maksimal setelah berumur 5 tahun ke atas.
Jenis arabika dan robusta berbuah secara musiman. Robusta memerlukan waktu 8-11 bulan
dari mulai kuncup hingga matang. Sedangkan arabika memerlukan waktu 6-8 bulan. Jenis kopi
lain seperti liberika bisa berbuah sepanjang tahun.
Tingkat kematangan buah kopi tidak terjadi secara serentak. Sehingga proses pemanenan
memerlukan waktu yang lama. Musim panen kopi di Indonesia biasanya dimulai pada bulan Mei
/ Juni dan berakhir sekitar Agustus/September. Periode panen raya berlangsung 4-5 bulan
dengan frekuensi pemetikan buah kopi bisa setiap 10-14 hari sekali.
Berikut adalah uraian dari setiap proses produksi yang dilalui oleh buah kopi sampai menjadi biji
kopi bersih jenis green beans:
1. Pemetikan
masing – masing petani. Hasil sortasi tersebut kemudian dikumpulkan di pabrik untuk kemudian
mengalami proses selanjutnya.
5. Pencucian
Pada proses sortasi ini akan dilihat apakah terdapat biji kopi
yang rusak atau tidak sesuai dengan standar yang diminta oleh konsumen. Proses ini dilakukan
secara manual oleh tenaga manusia. Biasanya dalam sehari maksimal dapat dilakukan proses
sortasi sekitar 30 kg per orang.
10. Grading
2. Studi Preseden
Gambar 2. Perkebunan kopi Karanganyar milik PT. Harta Mulia yang terletak di Kabupaten Blitar.
Gambar 3. Wisata Kopi DeKaranganyar memiliki beberapa fasilitas antara lain : Kantor, Museum, Rumah
Loji, Café, Restauran, Outbound, dan Pabrik Kopi.
Gambar 4. Sebelum dijadikan wisata, DeKaranganyar merupakan pabrik pengolahan kopi peninggalan
Belanda yang dikelola PT. Harta Mulia yang hampir bangkrut sampai sulit melunasi gaji karyawan-nya,
untuk mengatasi permasalahan finansial tersebut, PT. Harta Mulia menjadikan area pabriknya sebagai
wisata Kopi dengan tema Kolonial.
Gambar 5 dan 6. Parkiran motor memanfaatkan bangunan yang sudah tidak terpakai, sedang parkir
mobil memanfaatkan lapangan olahraga milik kelurahan.
Gambar 7. Selain menyediakan fasilitas – fasilitas wisata, pihak pengurus juga menghadirkan hiburan
live musik setiap hari libur. Live musik tersebut berada di teras kantor pengurus yang merupakan pusat
keramaian wisata tersebut.
Gambar 8. Play ground sebagai fasilitas anak untuk bermain. Selain bermain anak – anak juga bisa
memberi makan rusa dari luar kandang.
Gambar 9. Wisata perkebunan kopi Karanganyar juga dilengkapi café sebagai tempat istirahat sekaligus
merasakan kopi hasil perkebunan Karanganyar.
Studio Perancangan Arsitektur 6 Page 11
Wisata Kopi Sepawon
Gambar 10 dan 11. Interior café mempertahankan kesan kolonial dari bangunan peninggalan Belanda
tersebut. Café juga dilengkapi Bar sehingga pengunjung bisa melihat barista meracik kopi.
Gambar 12. DI luar café juga terdapat Roastery kecil sebagai penjualan kopi Karanganyar. Selain kopi
dari Karanganyar, disini juga menjual kopi Nusantara yang bisa untuk oleh – oleh.
Gambar 13. Di belakang ada perkebunan kopi yang dimanfaatkan sebagai track motocross dan ATV.
Gambar 14 dan 15. Area Outbound yang terdapat di Wisata Kopi DeKaranganyar cukup luas dengan
namun fasilitas di dalamnya sedikit.
Gambar 16 dan 17. Pabrik peninggalan belanda namun jarang beroprasi karena tidak semua petani kopi
di Karanganyar menjual kopi-nya ke pabrik milik PT. Harta Mulia tersebut. Gambar kanan terlihat masih
terdapat mesin yang masih berfungsi baik.
Gambar 18 dan 19. Di bagian tengah pabrik terdapat ruang untuk menjemur biji kopi. Selain di bawah
diatas bangunan juga terdapat ruang penjemuran dengan ukuran sekitar 15 x 20 meter, namun alasnya
terdapat lubang-lubang kecil agar kopi yang setelah direndam air cepat kering.
Gambar 20 dan 21. Pabrik Kopi Karanganyar memiliki 3 gedung termasuk untuk penyimpanan, produksi
dan pengemasan.
Gambar 22 dan 23. Area wisata DeKaranganyar juga dilengkapi fasilitas penunjang seperti penginapan,
mushola, toilet dan took sourvenir. Penginapan sebanyak 6 kamar untuk tamu yang ingin menginap.
LAPORAN ANTARA
2.1 Gagasan Aksesbilitas
Lokasi Site terpilih berada di Kabupaten Kediri, tepat nya di Jl. Ngrangkah Sepawon Desa
Sepawon Kecamatan Plosoklaten. Site merupakan ruang terbuka yang biasa digunakan bermain
pemuda sepawon. Di belakang site terdapat sungai dan perkampungan pekerja PTPN XII.
Luasan Site yang didapat adalah 19.572 m2 (1,95 Hektar)
Analisis Asesbilitas
Akses menuju lokasai bisa di jangkau dengan menggunakan kendaraan pribadi, seperti
mobil, motor dan bus rombongan.
Penentuan Enterance dan Exit berguna untuk mengatur alur lalu lintas kendaraan agar tidak
croos antara kendaraan yang keluar dan masuk.
Enterance
Exit
Muka site menghadap ke barat yang pastinya akan silau pada saat sore hari, oleh karena itu
di lakukan analisis matahari untuk menentukan material perkerasan dana rah muka bangunan.
Untuk cahaya matahari dirasa tidak masalah berkat lebatnya vegetasi di lokasi tapak,
sementara yang dirasa kurang bisa di atasi dengan pemilihan material perkerasan dan
dimanfaatkan sebagai site bangunan pabrik.
Analisa Pengguna
KEBUTUHAN
PELAKU KEGIATAN
RUANG
PENGUNJUNG
a. Pengunjung Biasa Datang, Parkir, Membeli Tiket, Belajar Parkir, Loket, Toilet,
Mengolah Kopi, Bermain Outbound, Tour Pabrik Kopi, Arena
Perkebunan Kopi, Beribadah, Istirahat, Outbound, Persewaan
Makan, Minum, Membeli Oleh-oleh. Mobil Offroad,
Persewaan Motocross
dan ATV, Cafe, Resto,
Taman, Mushola Gazebo.
b. Pengunjung Menginap Datang, Parkir, Membeli Tiket, Belajar Parkir, Loket, Cottage,
Mengolah Kopi, Pembelajaran dan Mushola, Toilet, Pabrik
Penelitian, Beribadah, Tidur, Mandi, Kopi, Arena Outbound,
Bermain Outbound, Tour Perkebunan Kopi, Persewaan Mobil
Istirahat, Makan dan Minum. Offroad, Persewaan
Motocross dan ATV, Cafe,
Resto, Taman, Gazebo.
c. Pengunjung Datang, Parkir, Membeli Tiket, Belajar Parkir, Loket, Camp
Rombongan Studi Mengolah Kopi, Pembelajaran dan Ground, Mushola, Toilet,
Penelitian, Beribadah, Membuka Tenda, Pabrik Kopi, Arena
Tidur, Mandi, Bermain Outbound, Tour Outbound, Persewaan
Perkebunan Kopi, Istirahat, Masak, Makan Mobil Offroad,
dan Minum. Persewaan Motocross
dan ATV, Cafe, Resto,
Taman, Gazebo.
KEBUTUHAN
PELAKU KEGIATAN
RUANG
PENGELOLA
a. Karyawan Zona Datang, Parkir, Ganti Pakaian, Bekerja, Parkir, Toilet, Ruang
Industri Laporan, Pulang. Sortir, Tempat
Penjemuran, Ruang
Perendaman, Ruang
Penyimpanan, Ruang
Penggilingan, Ruang
Roasting, Ruang
Pengemasan, Kantor.
b. Satpam Datang, Parkir, Absensi, Menjaga Parkir, Toilet, Pos
keamanan, Laporan, Pulang. Satpam.
c. Karyawan Parkir Datang, Parkir, Absensi, Menjaga Parkir, Toilet, Tempat
Kendaraan, Laporan, Pulang. Parkir.
d. Petugas Tiket Datang, Parkir, Absensi, Menjual dan Parkir, Toilet, Loket.
mengecek tiket, Laporan, Pulang.
e. Karyawan Café Datang, Parkir, Ganti seragam, Absensi, Parkir, Toilet, Cafe.
Bekerja, Laporan, Pulang.
f. Karyawan Datang, Parkir, Ganti seragam, Absensi, Parkir, Toilet, Wahana
Outbound. Menyiapkan alat, Membantu Pengunjung, Outbound, Gudang
Menyimpan alat, Laporan, Pulang. penyimpanan.
g. Petugas Datang, Parkir, Ganti seragam, Absensi, Parkir, Toilet, Track, Loket
Pesewaan ATV, Menyiapkan Kendaraan, Membantu Pesewaan, Parkir
Motocross dan Pengunjung, Memandu pengunjung, kendaraan, Garasi.
Mobil Offroad. Merawat Kendaraan dan Track,
Menyimpan Kendaraan, Laporan, Pulang.
h. Menejemen Datang, Parkir, Bekerja, Pulang Parkir, Toilet, Kantor.
Kelompok Kegiatan
Kelompok Kegiatan
Kebutuhan Ruang
NO RUANG FASILITAS
1 Zona Parkir Parkir Motor
Parkir Mobil
Parkir Khusus Pengelola
2 Zona Media Informasi dan Pengelola Penjualan Tiket
R. Kepala Bagian
R. Administrasi
R. Petugas Kebersihan
WC dan Toilet
R. Kesehatan / P3K
R. Mekanikal Elektrikal
R. Security
Gudang
3 Pabrik Kopi Loading Dock
R. Sortir
R. Penjemuran
R. Fermentasi
R. Penyimpanan
R. Roasting
R. Pengujian
R. Pengemasan
Toilet
Kantor
Besaran Ruang
1. Pabrik Kopi
Dimensi
No Keterangan Gambar
p L T
Jumlah Dimensi
Sirkulasi Luas
No Ruang Sumber P L Luas Jumlah
40% Total
Daya (m) (m) (m2)
1 Receiving 1 6 5 30 1 12 42
6 R. Pengeringan Mekanik 1 7 5 35 1 14 49
12 R. Roasting 2 5 5 25 1 10 35
13 R. Tester 2 5 4 20 1 8 28
14 R. Pengemasan 25 7 5 35 1 14 49
16 Kantor 4 4 16 1 7 24.5
19 R. Tamu 4 4 20 1 8 28
2. Café
Total 18.6 m2
3. Mushola
Mushola
4. Penginapan
Teras 1.5 m x 2 m 3 m²
37 m²
Jumlah 6
Total 222 m2
Dalam merancang wisata kopi ini perlu diperhatikan pola sirkulasi yang akan digunakan.
Sirkulasi yang digunakan adalah sirkulasi campuran antara lain adalah berikut.
Gambaran penempatan ( Block Plan ) Wisata Kopi Sepawon. Jalur pengunjung yang dirancang
adalah dari parkir ke pabrik pengolahan – Café – Taman atau Outbound. Untuk pengunjng yang ingin
menginap disediakan cottage yang diletakan di belakang dekat dengan sungai agar menambah suasana
tenang. Vegetasi yang sudah ada juga akan dijaga dan seminimal mungkin untuk dirubah.