You are on page 1of 18

KATA PENGANTAR

Sebagaimana telah kita pahami bersama, pelaksanaan otonomi daerah telah menjadi Komitmen
Nasional. Dalam kaitan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu berkewajiban mendorong
pelaksanaan otonomi daerah khususnya dalam rangka menciptakan pembangunan yang berdasarkan pada
visi penataan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkesinambungan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term Of Reference (TOR) merupakan pedoman dari pelaksanaan
Kegiatan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten
Indramayu Tahun Anggaran 2016 dan sebagai dasar penilaian teknis dalam Proses Pelaksanaan Pengadaan
Jasa Konsultasi.
Kami berharap semoga proses Pengadaan Jasa Konsultasi kegiatan ini dapat dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Akhirnya bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) ini, kami ucapkan terima kasih.

Indramayu, Januari 2018

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,

ANGGORO PURNOMO, ST, MT


NIP. 19690729 199901 1 001

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA1 2018
KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )
PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
P E R K O T A A N LELEA
TAHUN ANGGARAN 2018

1. LATAR BELAKANG

Kawasan Perkotaan Lelea merupakan kawasan yang pertumbuhannya relatif pesat, karena
merupakan pusat kegiatan pemerintahan kota kecamatan dan ekonomi kawasan sekitarnya, serta
tersedianya infrastruktur, seperti jalan lokal primer yang menghubungkan kawasan pusat Perkotaan Lelea
dengan akses jalan ke pusat kabupaten dengan jarak + 16 km. Percepatan pertumbuhan tersebut ditandai
dengan tumbuh dan berkembangnya permukiman perkotaan. Akan tetapi dalam perkembangnya perkotaan
di Kecamatan Lelea menghadapi permasalahan-permasalahan pembangunan terutama yang terkait dengan
penataan ruang. Kecamatan Lelea merupakan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang melayani kegiatan skala
kecamatan atau beberapa desa, difungsikan dalam rencana makro (RTRW) sebagai Kawasan Pertanian,
yang didalamnya merupakan Kawasan Resapan Air dan Kawasan Pertanian sehingga untuk untuk
mengantisipasi permasalahan yang akan muncul dimasa yang akan datang, akibat penambahan kebutuhan
lahan pembangunan untuk kegiatan non pertanian versus kegiatan pertanian, maka salah satunya
diperlukannya adanya dokumen perencanaan yang dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan
pembangunan Kota Kecamatan Lelea kedepan. Dokumen perencanaan pembangunan yang dimaksud
adalah Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan Lelea.
Penerapan Desentralisasi dan Otonomi Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa kewenangan pelaksanaan
pembangunan termasuk pelaksanaan perencanaan tata ruang wilayah kabupaten berada pada Pemerintah
Kabupaten, maka Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota bertanggungjawab
terhadap kegiatan penataan ruang di wilayahnya masing-masing.
Kewenangan pemerintah daerah yang besar tersebut, dituntut pula agar pemerintah daerah dapat
menangkap semua peluang ekonomi yang ada untuk tujuan kesejahteraan penduduknya. Hal ini ditetapkan
dalam UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. Peraturan ini mendukung usaha kecil dan
menengah agar berkembang dan mendapat dukungan dari sektor usaha-usaha besar dan strategis (primer).
Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten merupakan penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten kedalam rencana distribusi pemanfaatan ruang dan bangunan serta bukan bangunan pada
kawasan perkotaan maupun kawasan fungsional kabupaten. RDTR Kabupaten mempunyai fungsi untuk
mengatur dan menata kegiatan fungsional yang direncanakan oleh perencanaan ruang diatasnya dalam
wujud ruang yang serasi, seimbang, aman, nyaman dan produktif.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Republik Indonesia No. 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang dijelaskan bahwa setiap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten harus
menetapkan bagian dari wilayah kabupaten yang perlu disusun rencana detail tata ruangnya. Bagian yang
akan disusun dalam RDTR merupakan Kawasan Perkotaan, Kawasan Strategis Kota atau Kawasan Strategis
Kabupaten.

Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Indramayu telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah
Kabupaten Indramayu No. 01 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Indramayu Tahun 2011-2031. Dalam penyusunan rencana detail tata ruang kabupaten bahwa dalam
RTRW Kabupaten Indramayu telah menetapkan Bagian Wilayah yang akan disusun rencana detail tata
ruang perkotaannya.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA2 2018
Fungsi penyusunan RDTR dalam penataan ruang yang lebih rinci diantaranya :
a. Kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kabupaten berdasarkan RTRW ;
b. Acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang lebih rinci dari kegiatan pemanfaatan
ruang yang diamanatkan dalam RTRW ;
c. Acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang ;
d. Acuan bagi penerbitan izin pemanfataan ruang ;
e. Acuan dalam penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan serta rencana yang lebih rinci lainnya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu segera disusun Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan
Lelea sebagai penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Indramayu Tahun 2011-
2031 kedalam rencana distribusi pemanfaatan ruang dan bangunan serta bukan bangunan pada kawasan
perkotaan maupun kawasan fungsional kabupaten.

2. DASAR PERTIMBANGAN

Pertimbangan yang mendasari perlunya disusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Perkotaan Lelea :
a. Lelea kebijakan yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Indramayu
Tahun 2011-2031 perlu dijabarkan pelaksanaannya dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Perkotaan ;
b. Perkembangan kegiatan perkotaan yang relative cepat
c. Adanya perkembangan sistem transportasi dalam bentuk prasarana dan sarana serta peningkatan fungsi
dan intensitasnya ;
d. Adanya perkembangan sumber dan jaringan energy serta perkembangan kawasan industri.

3. LANDASAN HUKUM
Dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Lelea Tahun anggaran
2017 ini berpedoman pada landasan hukum sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
dan Hayati (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3419) ;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3480) ;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3470) ;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kahutanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3888) ;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3881) ;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kahutanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3888) ;

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA3 2018
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4247) ;
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1226) ;
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
PerUndang-Undang Republik Indonesiaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4489) ;
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4377) ;
11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
132);
12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 68, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059) ;
14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman ;
15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil ;
16. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas
Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3529) ;
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan
Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 132, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3776) ;
19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa Dampak
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838) ;
20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952) ;
21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090) ;
22. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 No. 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
4242);

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA4 2018
23. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4385) ;
24. Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 4532) ;
25. Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4624);
26. Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4655) ;
27. Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833) ;
28. Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5103) ;
29. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara
Peran Serta Masyarakat dalam Penatan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160) ;
30. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka
Alam dan Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 56,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5217) ;
31. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata
Ruang ;
32. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2000 tentang Koordinasi Penataan Ruang
Nasional ;
33. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota ;
34. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 3 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Lingkungan Geologi
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2002 No. 2 seri E) ;
35. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 8 Tahun 2005 tentang Sempadan Sumber Air (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 No. 2 seri E) ;
36. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 No. 22 seri
E, Tambahan Lembaran Daerah No. 86) ;
37. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu No. 3 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan
Daerah Kabupaten Indramayu (Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu No. 3 Tahun 2006 seri E.2) ;
38. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Indramayu (Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu No. 01 Tahun 2012 seri D.1) ;

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA5 2018
4. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pekerjaan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) ini adalah menyusun
dokumen Perencanaan Kawasan Perkotaan Lelea dalam bentuk Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan
Lelea.
Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan
Lelea adalah merumuskan kebijakan dalam rencana pengembangan kawasan Perkotaan Lelea dan
dalam rangka mendukung pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan Lelea dan sekitarnya.
5. SASARAN
Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
a. Identifikasi wilayah pelayanan, wilayah perencanaan dan kebijakan terkait perwujudan PKL ;
b. Merumuskan strategi dan rencana perwujudan PKL ;
c. Merumuskan indikasi program untuk perwujudan PKW ;
6. RUANG LINGKUP
Sesuai dengan apa yang telah digariskan dalam Kerangka Acuan Kerja dan keputusan serta
ketentuan dalam rapat penjelasan pekerjaan, Ruang lingkup Kegiatan Perencanaan Tata Ruang
tentang Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan Lelea, maka Lingkup Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan Lelea, dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) lingkup
pembahasan sebagai berikut :

6.1 Ruang Lingkup Wilayah Perencanaan


Lingkup wilayah Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan Lelea sesuai
dengan Lelea didalam KAK meliputi pada 3 (tiga) wilayah administrasi desa yang dianggap secara
fungsional memiliki perkembangan perkotaan yaitu Desa Lelea, Desa Tamansari, Desa Pengauban,
Desa Telagasari, Desa Nunuk dan Desa Tugu dengan jumlah penduduk sekitar 13.200 jiwa.
luas wilayah studi yang akan masuk dalam lingkup penyusunan RDTR Perkotaan Lelea adalah
sekitar 3.000 Ha.

6.2 Ruang Lingkup Kegiatan


Penyusunan RDTR mencakup kegiatan pra persiapan penyusunan, persiapan penyusunan,
pengumpulan data, pengolahan data, dan perumusan konsepsi RDTR.
Secara garis besar lingkup kegiatan dalam penyusunan RDTR Perkotaan Lelea, meliputi :
A. Tahap pengumpulan data dan informasi, berupa :
 Data wilayah administrasi ;
 Data fisiografi ;
 Data kependudukan ;
 Data ekonomi dan keuangan ;
 Data ketersediaan prasar ana dan sarana ;
 Data peruntukan ruang ;
 Data penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan lahan ;
 Data terkait kawasan dan bangunan (kualitas, intensitas bangunan, tata bangunan) ;
 Peta dasar rupa bumi dan peta tematik yang dibutuhkan, penguasaan lahan, penggunaan lahan,
peta peruntukan ruan, pada skala atau tingkatketelitian minimal 1 : 5.000.
- Peta Dasar yang digunakan harus ada Rekomendasi dari Badan Informasi Geospasial (BIG)
dan Instansi Pemerintah terkait ;
- Peta Tematik yang dibutuhkan pada skala peta minimal 1 : 5.000 ;

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA6 2018
- Peta Citra Satelit dengan ketentuan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
 Tutupan awan kurang dari 10 %.
 Kemiringan sudut pengambilan citra kurang dari 250.
 Bersumber dari tahun terkini.
B. Tahap identifikasi potensi dan permasalahan pembangunan serta perwujudan struktur ruang
kawasan :
 Tinjauan terhadap kebijaksanaan yang telah ditetapkan, diantaranya RTRW Kabupaten
Indramayu ;
 Tinjauan terhadap kemampuan fisik wilayah perencanaan ;
 Tinjauan terhadap isu-isu strategis di dalam wilayah perencanaan.
C. Tahap analisis yang meliputi :
 Analisis karakteristik wilayah, meliputi :
- Kedudukan dan peran bagian dari wilayah kabupaten dalam wilayah yang lebih luas
(kabupaten) ;
- Keterkaitan antar wilayah kabupaten dan antara bagian dari wilayah kabupaten ;
- Keterkaitan antar komponen ruang di BWP ;
- Karakteristik fisik bagian dari wilayah kabupaten ;
- Kerentanan terhadap potensi bencana, termasuk perubahan iklim ;
- Karakteristik sosial kependudukan ;
- Karakteristik perekonomian ;
- Kemampuan keuangan daerah.
 Analisis potensi dan masalah pengembangan BWP, meliputi :
- Analisis kebutuhan ruang ;
- Analisis perubahan pemanfaatan ruang.
 Analisis kualitas kinerja kawasan dan lingkungan (sebagai dasar Laporan KLHS)
Keluaran dari pengolahan data, meliputi :
- Potensi dan masalah pengembangan di BWP ;
- Peluang dan tantangan pengembangan ;
- Kecenderungan perkembangan ;
- Perkiraan kebutuhan pengembangan di BWP ;
- Intensitas pemanfaatan ruangsesuai dengan daya dukung dan daya tampung (termasuk
prasarana/infrastruktur dan utilitas) ;
- Teridentifikasinya indikasi Lelea penanganan kawasan dan lingkungan.
 Analisis pemanfatan lahan perumahan yang sudah ada berizin namun belum dibangun (lahan
tidur) yang mencakup :
o Identifikasi kebijakan perizinan yang sudah diterbitkan ;
o Ploting area sesuai perijinan yang sudah diterbitkan ;
o Kondisi eksisting dan rencana penggunaan sesuai ijin yang diterbitkan ;
o Sinkroisasi perencanaan antar kawasan pemukiman, baik pemanfaatan lahan maupun jaringan
prasarana dan sarana ;
o Optimalisasi pemanfaatan lahan ;

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA7 2018
o Interkoneksitas dengan jaringan prasarana dan sarana yang telah ada (termasuk dengan
pemukiman tidak tertata) ;
o Analisis transportasi ;
o Analisis penanganan kawasan pemukiman; dan
o Analisis penanganan masalah sosial (pengangguran, keamanan, kesejahteraan, dan penyakit
masyarakat lainnya).
D. Perumusan Konsepsi Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi dengan mengacu dan
memperhatikan :
 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Indramayu ;
 Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang ;
 Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Jangka Panjang Menengah (RPJM)
Kabupaten Indramayu ;
Konsep RDTR dirumuskan berdasarkan berdasarkan hasil analisis dengan menghasilkan beberapa
alternatif konsep pengembangan wilayah yang berisi :
o rumusan tentang tujuan, kebijakan dan strategi pengembangan wilayah kabupaten ;
o konsep pengembangan wilayah kabupaten.
Hasil kegiatan perumusan konsepsi RDTR terdiri atas :
a. tujuan penataan BWP ;
b. rencana pola ruang dan rencana jaringan prasarana ;
c. penetapan dari bagian wilayah RDTR yang diprioritaskan penanganannya ;
d. ketentuan pemanfaatan ruang ;
e. Peraturan zonasi (zoning map, zoning teks, matrix ITBX)
E. Melakukan diskusi pebahasan dalam tahapan kegiatan penyusunan laporan pendahuluan, laporan
antara dan laporan akhir dengan melibatkan instansi terkait dan nara sumber lainnya demi
mendapatkan rancangan yang komprehensif dan operasional untuk diterapkan.
F. Menyusun Draft/Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RDTR Perkotaan Lelea dan
menyusun materi teknisnya.
6.3 Tingkat Kedalaman Rencana
Kedalaman materi yang terkandung didalam penyusunan RDTR Perkotaan Lelea terdiri atas :
A. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Perencanaan
Tujuannya dirumuskan sesuai dengan potensi dan permasalahan serta kebijakan berdasarkan
urgensi dalam pengelolaan/penanganan wilayah perkotaan.
B. Rencana Struktur, Rencana Jaringan Infrastruktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah
Perencanaan.
a. Rencana Distribusi Penduduk
 Materi yang diatur
Distribusi penduduk sampai dengan akhir tahun perencanaan.
 Kedalam materi yang diatur
Rencana distribusi penduduk kawasan perkotaan yang dirinci dalam blok-blok peruntukan.
 Pengelompokkan materiyang diatur.
Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk setiap blok peruntukan.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA8 2018
b. Rencana Stuktur Pelayanan Kegiatan
 Materi yang diatur
Tata jenjang kapasitas, intensitas dan jangkauan pelayanan menurut lokasi dan jenis pelayanan
kegiatan dalam kawasan.
 Kedalaman materi yang diatur
Distribusi pusat-pusat pelayanan kegiatan perkotaan dirinci sampai pusat pelayanan lingkungan
pemukiman kota.
 Pengelompokkan materi yang diatur
Perdagangan yang terdiri dari : perdagangan skala regional, perdagangan skala kota, perdagangan
skala lingkungan.
Pendidikan yang terdiri dari : perguruan tinggi, sekolah lanjutan tingkat atas, sekolah lanjutan
tingkat pertama, sekolah dasar dan taman kanak-kanak.
Pelayanan kesehatan yang terdiri dari : rumah sakit umum (kelas sesuai tipe wilayah
perencanaan), puskesmas, rumah bersalin, apotek.
Pelayanan Rekreasi dan atau Olah Raga yang terdiri dari pelayanan skala perkotaan,dan
pelayanan skala lingkungan.
Pelayanan Pemerintah yang terdiri dari pelayanan pemerintahan kecamatan maupun
desa/kelurahan.
Pelayanan keamanan yang terdiri dari pos keamanan/polisi/koramil, pos pemadam kebakaran
baik skala perkotaan maupun skala lingkungan.
Pelayanan Peribadatan yang terdiri dari masjid, mushola, gereja, vihara/kelenteng.
c. Rencana Sistem Jaringan Pergerakan
 Materi yang diatur
Sistem jaringan pergerakan dan prasarana penunjang (terminal, jalan, jalan lingkungan,
perparkiran) bagi angkutan jalan raya dan angkutan kereta api.
 Kedalaman materi yang diatur
Angkutan jalan raya, meliputi seluruh system primer, jaringan arteri sekunder dan kolektor
sekunder sampai jalan lokal sekunder.
 Pengelompokan materi yang diatur
Angkutan jalan raya, terdiri dari : jaringan jalan arteri sekunder, jaringan jalan kolektor
sekunder, jaringan jalan lokal sekunder, sistem primer (jumlah lajur, daerah pengawasan jalan,
daerah milik jalan, persimpangan pertama), jalur sepeda dan pejalan kaki (pelestarian), terminal
penumpang dan barang, halte dan tempat pemberhentian moda transportasi, jaringan trayek
angkutan penumpang dan jaringan lintas angkutan barang.
 Angkutan kereta api, terdiri dari jaringan jalan kereta api, stasiun kereta api, depo lokomotif.
d. Rencana Sistem Jaringan Utilitas
 Materi yang diatur
Sistem jaringan utilitas dalam kawasan hingga akhir tahun perencanaan.
 Kedalaman materi yang diatur
- Seluruh jaringan telekomunikasi, telepon fix line dan telepon (hingga jaringan kabel
sekunder)
- Seluruh jaringan listrik (tegangan menengah hingga gardu distribusi);

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA9 2018
- Seluruh jaringan gas (jika menetapkan sistem jaringan gas);
- Seluruh jaringan air bersih (hingga jaringan distribusi sekunder/per blok peruntukan)
- Seluruh jaringan drainase;
- Seluruh jaringan air limbah;
- Seluruh jaringan persampahan (hingga TPS komunal).
 Pengelompokan materi yang diatur
- Sistem saluran telepon, yang terdiri dari : stasiun telepon otomat, rumah kabel dan kotak
pembagi, jaringan kabel sekunder, jaringan telepon seluler.
- Sistem jaringan listrik, yang terdiri dari bangunan pembangkit, gardu induk tegangan ekstra
tinggi, gardu induk, gardu distribusi, lokasi pembangkit, sistem distribusi, jaringan saluran
udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT).
- Sistem jaringan gas, yang terdiri dari pabrik pengisian gas, seluruh jaringan gas.
- Sistem penyediaan air bersih, yang terdiri dari : bangunan pengambil air baku, seluruh pipa
transmisi air baku instalasi produksi, seluruh pipa transmisi air bersih, bak penampung,
hingga pipa distribusi sekunder/distribusi hingga blok peruntukan.
- Sistem pengembangan jaringan drainase pencegahan banjir.
- Sistem pembuangan air limbah, yang terdir dari seluruh; bangunan pengolahan,
waduk/kolam penampungan, instalasi tambahan untuk air limbah yang mengandung B3.
- Sistem persampahan, yang terdiri dari; tempat pembuangan akhir, bangunan pengolah
sampah, penampungan sementara, sistem pembuangan dan pengolahan persampahan,
kebutuhan penyadiaan sistem penanganan dan pengolahan sampah.
C. Rencana Blok Pemanfaatan Ruang (Block Plan)
Rencana pemanfaatan ruang kawasan perkotaan yang menggambarkan ukuran, fungsi serta
karakter kegiatan manusia dan atau kegiatan alam yang dituangkan dalam blok-blok
peruntukan.
 Materi yang diatur, luas dan lahan peruntukan sampai akhir tahun perencanaan.
 Kedalaman materi yang diatur
Pemanfaatan ruang kawasan perkotaan yang dirinci dalam blok-blok peruntukan.
 Pengelompokan materi yang diatur
a. Kawasan Budidaya, meliputi :
 Perumahan dan pemukiman, yang dirinci menurut ketinggian banguanan, jenis bangunan,
pengelompokan berdasarkan besaran perpetakan ;
 Perdagangan yang dirinci menurut jenis dan bentuk bangunannya, antara lain pasar,
pertokoan, pasar modern (mall), dan lain-lain ;
 Perkantoran yang meliputi perkantoran pemerintah dan swasta ;
 Industri, yang dirinci menurut jenisnya ;
 Pendidikan, yang dirinci menurut tingkat pelayanan mulai dari pendidikan tinggi, SLTA,
SLTP, SD dan TK ;
 Kesehatan, yang dirinci menurut tingkat pelayanan mulai dari RS umum (sesuai tipe)
puskesmas, rumah bersalin dan apotek ;
 Peribadatan, yang dirinci menurut jenisnya mulai dari masjid, mushollah, gereja, kelenteng,
pura dan vihara ;

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA102018
 Rekreasi, yang dirinci menurut jenisnya, antara lain taman bermain, taman rekreasi, taman
lingkungan, taman kota, dan lain-lain ;
 Olah raga, yang dirinci menurut tingkat pelayanannya, antara lain stadion, gelanggang, dan
lain-lain ;
 Fasilitas sosial lainnya, yang dirinci menurut jenisnya, seperti panti asuhan, panti werda,dan
lain-lain ;
 Perkotaan pemerintah dan niaga, yang dirinci menurut intansinya ;
 Terminal angkutan jalan raya baik untuk penumpang atau barang ;
 Kawasan pertanian tanaman pangan, hutan rakyat, peternakan, perikanan ;
 Taman pemakaman umum, taman pemakaman pahlawan ;
 Tempat pembuangan sampah akhir ;
 Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sector informal (lokasi, jenis sektor informal, waktu
kegiatan, pengelolaan lokasi kegiatan sektor informal).
b. Kawasan Lindung, meliputi :
 Kawasan resapan air dan kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahan
lainnya ;
 Sempadan sungai, sekitar danau/waduk/rawa, sekitar mata air ;
 Kawasan terbuka hijau kota termasuk jalur hijau dan taman kota/taman wisata (jenis, luasan,
dan pemanfaatan) ;
 Kawasan cagar budaya ;
 Kawasan bencana alam/daerah rawan banjir/abrasi ;
 Kawasan pertanian tanaman pangan, hutan rakyat, peternakan, perikanan ;
 Taman pemakaman umum, taman pemakaman pahlawan.
D. Pedoman pelaksanaan pembangunan
a. Lelea Kepadatan Bangunan
 Materi yang diatur
Perbandingan luas lahan yang menutup bangunan dan bangunan-bangunan dalam tiap
petak peruntukan dengan luas petak peruntukan
 Kedalaman materi yang diatur
b. Kepadatan bangunan yang dirinci untuk setiap blok-blok peruntukan
 Pengelompokkan materi yang diatur
o Blok peruntukan dengan koefisien dasar bangunan sangat tinggi ;
o Blok peruntukan dengan koefisien dasar bangunan menengah ;
o Blok peruntukan dengan koefisien dasar bangunan rendah ;
o Blok peruntukan dengan koefisien dasar bangunan sangat rendah.
c. Lelea ketinggian dan jarak bangunan.
Tinggi bangunan adalah tinggi suatu bangunan atau bagian bangunan, yang diukur dari rata-rata
permukaan tanah sampai setengah ketinggian atap miring atau sampai puncak dinding atau
parapet, dipilih yang tertinggi. Jarak bangunan adalah jarak yang terkecil, diukur diantara
permukaan-permukaan denah dari bangunan-bangunan atau jarak antara dinding terluar yang
berhadapan dua bangunan.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA112018
d. Lelea garis sempadan.
Lelea garis sempadan ini mengatur :
 Sempadan bangunan ;
 Sempadan pagar ;
 Sempadan sungai ;
 Sempadan tegangan tinggi ;
 Jenis sempadan lainnya.
e. Rencana penanganan blok peruntukan.
 Materi yang diatur
Penanganan blok peruntukan dan jaringan pergerakan serta utilitas yang akan dilaksanakan
dalam kawasan, baik kebutuhan akan konversi, pengembangan baru, pemugaran atau
penanganan khusus.
 Kedalaman materi yang diatur
Penanganan blok peruntukan dan jaringan pergerakan yang dirinci untuk setiap blok
peruntukan dan penggal jalan.
 Pengelompokkan materi yang diatur
o Bangunan/Jaringan baru yang akan dibangun ;
o Bangunan/Jaringan yang akan ditingkatkan ;
o Bangunan/Jaringan yang akan diperbaiki ;
o Bangunan/Jaringan yang akan diperbaharui ;
o Bangunan/Jaringan yang akan dipagar ;
o Bangunan/Jaringan yang akan dilindungi.
f. Rencana penanganan prasarana dan sarana
 Materi yang diatur
Penanganan prasarana dan sarana yang akan dilaksanan dalam kawasan, baik kebutuhan akan
konservasi, pengembangan baru pemugaran atau penanganan khusus.
 Kedalaman materi yang diatur
Penanganan prasarana dan sarana yang dirinci untuk setiap blok peruntukan penggal jalan.
 Pengelompokkan materi yang diatur
o Jaringan prasarana dan sarana baru yang akan dibangun ;
o Jaringan prasarana dan sarana yang akan ditingkatkan ;
o Jaringan prasarana dan sarana yang akan diperbaiki ;
o Jaringan prasarana dan sarana yang akan diperbaharui ;
o Jaringan prasarana dan sarana yang akan dipagar.
g. Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang
Pengendalian pemanfaatan ruang yang diselenggarakan melalui kegiatan pengawasan dan
penertiban terhadap pemanfaatan ruang berdasarkan :
 Mekanisme perijinan ;
 Mekanisme pelaporan ;
 Mekanisme pemantauan ;
 Mekanisme evaluasi ;
 Mekanisme pengenaan sanksi.
E. Jangka Waktu Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan Lelea adalah 20 Tahun.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA122018
7. KEWAJIBAN KONSULTAN
Dalam penyusunan RDTR Perkotaan Lelea, Konsultan (pihak ketiga) berkewajiban :
a) Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan perjanjian
kerja sama yang telah ditetapkan ;
b) Menyusun kajian tersebut berdasarkan ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam kerangka acuan
kerja ;
c) Melaksanakan pekerjaannya sampai batas waktu yang telah disepakati ;
d) Mempresentasikan pekerjaannya dalam forum terbuka. Dalam kesempatan ini, konsultan harus
menghadirkan Tenaga Ahli sesuai dengan yang diusulkan dalam dokumen teknis yang dibuat saat
mengikuti seleksi pengadaan jasa konsultan, adapun Tahapan Presentasi adalah sebagai berikut :
 Laporan Pendahuluan
 Laporan Data dan Analisis
 Draft Rencana
 Focum Group Discusion (FGD)/Diskusi Terarah
 Exspose Rencana
e) Konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya dapat meminta bantuan teknis, baik kepada tim teknis
maupun instansi terkait lainnya untuk memperoleh petunjuk dan pengarahan agar mencapai hasil
yang optimal ;
f) Melaksanakan proses asitensi secara berkala yaitu pada saat :
 Sebelum dilaksanakan ekspose laporan pendahuluan, ekspose laporan antara dan ekspose draft
laporan akhir, konsultan wajib melakukan asistensi kepada Tim Teknis yang telah ditunjuk baik
dari provinsi maupun kabupaten ;
 Melakukan Focum Group Discusion (FGD)/Diskusi Terarah di lokasi terkait yang dilengkapi
dengan Berita Acara Focum Group Discusion (FGD)/Diskusi Terarah ;
 Setelah pelaksanaan ekspose draft laporan akhir hingga laporan siap untuk dicetak.
g) Dalam melaksanakan pekerjaannya, konsultan wajib melakukan alih pengetahuan tentang rencana
terhadap aparat pelaksana daerah dengan cara yang disepakati antara pemerintah daerah dengan
konsultan ;
h) Sebelum melaksanakan pekerjaan, konsultan diwajibkan untuk menyusun usulan teknis dan biaya
yang terdiri dari :
 Usulan teknik dengan penjelasan terinci tentang metode teknik tahapan kegiatan, waktu
penyelesaian dan lain-lain ;
 Usulan biaya dengan perincian biaya pada setiap kegiatan yang akan dilakukan ; dan
 Program kerja, daftar tenaga ahli, dan lain-lain.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA132018
8. MOBILISASI TENAGA AHLI
Pekerjaan penyusunan RDTR Perkotaan Lelea dibutuhkan team leader, tenaga ahli
berpengalaman, dan tenaga pendukung dengan spesifikasi berikut :
 Team Leader
o Ahli Madya Perencanaan Wilayah/Kota (S-2 Planologi) dan berpengalaman minimal
8 (delapan) tahun dibidang perencanaan wilayah dan kota.
 Tenaga Ahli
o Ahli Madya Sipil/Transportasi (S-1 Tehnik Sipil), pengalaman 9 tahun ;
o Ahli Madya Geodasi (S-2 Teknik Geodasi), pengalaman 9 tahun ;
o Ahli Madya Lingkungan (S-1 Teknik Lingkungan), pengalaman 9 tahun ;
o Ahli Madya Arsitektur (S-1 Teknik Arsitektur), pengalaman 9 tahun ;
o Ahli Ekonomi Pembangunan (S-1 Ekonomi Pembangunan), pengalaman 9 tahun ;
o Ahli Madya Hukum (S-1 hukum), pengalaman 9 tahun ;
o Ahli Sosial Budaya (S-1 Sosbud), pengalaman 9 tahun ;
o Ahli Muda (S-1 Perencana Wilayah), pengalaman 6 tahun ;
Selain tenaga ahli tersebut diatas, dibutuhkan pula tenaga pendukung antara lain :
o Tenaga Ofice Manager, minimal D.3 ;
o Tenaga Drafter (spesial Techician) (gambar), pendidikan D.3 ;
o Tenaga Operator Komputer, 3(tiga) orang pendidikan D.3 ;
o Tenaga Surveyor sebanyak 3 (tiga) orang, pendidikan D.3.
(lampiran pengalaman pekerjaan 5 tahun terakhir sesuai dengan bidangnya dan dilengkapi dengan SKA Ahli
Madya).
9. JANGKA WAKTU PENYUSUNAN RDTR
Pelaksanaan penyusunan RDTR Perkotaan Lelea dilakukan dalam waktu 7 (tujuh) bulan terhitung sejak
keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
10. SISTEM PELAPORAN
Proses pelaporan RDTR Perkotaan Lelea meliputi :
A. Laporan Pendahuluan
 Buka laporan pendahuluan, berisi uraian konsultan mengenai hasil analisis pendahuluan
terhadap potensi dan permasalahan/isu strategis, metodelogi serta kriteria analisis yang akan
dilakukan sesuai dengan hasil survey pendahuluan dan
kajian data sekunder dan rencana kerja. Dilengkapi pula oleh contoh daftar isian/kuesioner
serta daftar pertanyaan dalam wawancara ;
 Buku laporan pendahuluan, memuat kelengkapan penulisan naskah akademis antara lain:
cover, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar pustaka ;
 Buku laporan pendahuluan, sebanyak 10 (sepuluh) buku dengan kertas format ukuran A4 ;
 Semua peta dan gambar berwarna, untuk peta penyajian dalam buku laporan pendahuluan
menggunakan kertas format A3 dan tercover dalan format CD.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA142018
B. Laporan Antara (Data Analisis)
 Buku laporan antara (fakta analisis), berisi kumpulan data dan informasi (primer dan
sekunder) termasuk diantaranya kebijakan dan program pemerintah, hasil analisis sesui
dengan metodelogi dan criteria analisis yang disepakati pada laporan pendahuluan. Sudah
dilengkapi dengan peta-peta yang mendukung analisis ;
 Buku laporan antara (fakta analisis), memuat kelengkapan penulisan naskah akademis antara
lain: cover, daftar isi, daftar table, daftar gambar, daftar pustaka.
C. Laporan Akhir (Buku Rencana).
 Buku laporan akhir (rencana), merupakan penyempurnaan terhadap seluruh rencana yang
telah dijabarkan didalam draft laporan akhir ; dan
 Sistematika penyajian laporan akhir (rencana), RDTR di wilayah perencanaan adalah sebagai
berikut :
BAB I Pendahuluan
1.1 Dasar Hukum Penyusunan RDTR
1.2 Tinjauan Terhadap RTRW Kabupaten
1.3 Tinjauan Kebijakan dan Strategi RTRW Kabupaten
1.4 Tujuan RDTR

BAB II Ketentuan Umum


2.1 Istilah dan Definisi
2.2 Kedudukan RDTR dan Peraturan Zonasi
2.3 Fungsi dan Manfaat RDTR dan Peraturan Zonasi
2.4 Kriteria dan Lingkup wilayah Perencanaan RDTR dan Peraturan Zonasi
2.5 Masa Berlaku RDTR

BAB III Tujuan Penataan BWP


BAB IV Rencana Pola Ruang
BAB V Rencana Jaringan Prasarana
BAB VI Penetapan Sub BWP yang Diperioritaskan Penanganannya
BAB VII Ketentuan Pemanfaatan Ruang
BAB VIII Peraturan Zonasi
8.1 Text Zonasi (Zoning Text)
8.1.1 Ketentuan Kegiatan dan Pengunaan Lahan
8.1.2 Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
8.1.3 Ketentuan Tata Bangunan
8.1.4 Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
8.1.5 Ketentuan Pelaksanaan
8.1.5.1 Variansi Pemanfaatan Ruang
8.1.5.1 Insentif dan Disinsentif
8.1.5.1 Penggunaan Lahan yang tidak sesuai
8.2 Materi Opsional
8.2.1 Ketentuan Tambahan
8.2.2 Ketentuan Khusus
8.2.3 Ketentuan Standar Teknis
8.2.4 Ketentuan Pengaturan Zonasi
D. Album Peta Warna sebanyak 5 (lima) eksemplar.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA152018
E. Laporan Draft Rancangan Peraturan Daerah (Raperda).
Draft /Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RDTR Perkotaan Lelea meliputi:
 Naskah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang RDTR Perkotaan Lelea merupakan
hasil perumusan pasal per pasal dari buku rencana yang disajikan dalam format A4.
 Lampiran yang terdiri atas peta rencana pola ruang, rencana jaringan prasarana, rencana
kawasan yang diprioritaskan penangannya dan peta zona-zona khusus disajikan dalam format
A3 serta menyusun indikasi program utama.
F. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
G. Materi Muatan Teknis.
H. Laporan dan Peta dalam bentuk Softcopy (CD dan Hardisk External) dengan penyajian peta dengan
Sistem Informasi Geografis.
I. Laporan dan Peta pengukuran ICP dan GCP telah mendapat berita acara persetujuan oleh Badan
Informasi Geospasial (BIG).
J. Lain-Lain
 Dalam Tahun Anggaran 2018, Kegiatan Penyusunan RDTR Perkotaan Lelea diharapkan
dapat berjalan dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indramayu
2011–2031 agar hasil yang diharapkan dapat terjalin keterpaduan antara RTRW dan RDTR
Perkotaan Lelea yang berkesinambungan, saling menunjang dan applicable.
 SPJ Pembayaran Salary Tenaga Ahli dan administrasi berikut bukti pembayaran pajaknya
(invoice).

Indramayu, Januari 2018


Pejabat Pembuat Komitmen,

ANGGORO PURNOMO, ST, MT


NIP. 19690729 199901 1 001

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA162018
PETA LOKASI :

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA172018
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA DETAIL
TATA RUANG (RDTR) PERKOTAAN LELEA
TAHUN ANGGARAN 2018

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN LELEA182018

You might also like