You are on page 1of 1

ARCHITECTURAL FORM

Bentuk arsitektural adalah titik temu antara massa dan ruang. Bentuk-bentuk arsitektural,
tekstur, material, pemisahan antara cahaya dan bayangan, warna, merupakan perpaduan dalam
menentukan mutu atau jiwa dalam penggambaran ruang. Mutu arsitektur akan ditentukan oleh
keahlian seorang perancang dalam menggunakan dan menyatukan unsure-unsur tadi, baik dalam
pembentukan ruang dalam (interior) maupun ruang-ruang luar (eksterior) di sekeliling bangunan-
bangunan. Perwujudan hasil sebuah desain seorang arsitek yang bertransformasi menjadi sebuah
bentuk haruslah mengandung arti yang mendalam, pemaknaannya dapatlah menjadi sebuah
bahasa yang akan mengkomunikasikan citra dari bangunan tsb.

Piramida Louvre merupakan sebuah piramida kaca dan besi besar, dikelilingi oleh tiga
piramida kecil, di taman Museum Louvre (Musée du Louvre) di Paris, Perancis. Piramida utama
berperan sebagai pintu masuk utama ke museum. Selesai dibangun tahun 1989, bangunan ini
menjadi markah tanah bagi kota Paris. Dicetuskan oleh Presiden Perancis François Mitterrand
tahun 1984, bangunan ini dirancang oleh arsitek I. M. Pei. Struktur dibangun seluruhnya dari kaca
mencapai tinggi 20.6 meter dan bagian dasarnya memiliki panjang sisi 35 meter. Terdiri dari 603
kaca belah ketupat dan 70 kaca segitiga.
Piramida Louvre memiliki gaya arsitektural yang kontras sebagai penggabungan berhasil
antara bangunan lama dan baru, klasik dan ultra-modern. Dibangun dari bentuk dasar segitiga,
lebih tepatnya piramida yang mencerminkan suatu bentuk klasik dan sangat indah. Bentuk segitiga
juga menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu sisinya, segitiga merupakan bentuk
yang sangat stabil.

Oleh :
Celine Titania Thambrin
03061381621074

You might also like