Professional Documents
Culture Documents
PROGRAM DIPLOMA
2015
PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN MAGANG MANDIRI DAN
SUMBER INFORMASI
ii |
SMK3 PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK INDARUNG VI PT SEMEN
PADANG
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK INDARUNG VI PT SEMEN
PADANG
PROGRAM DIPLOMA
2015
iii |
SMK3 PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK INDARUNG VI PT SEMEN
PADANG
Judul Laporan Magang : Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Proyek Pembangunan Pabrik Indarung VI
PT Semen Padang
NIM : J3M213132
Disetujui
Hentris Saputra
Pembimbing Lapangan
Diketahui oleh
iv |
SMK3 PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK INDARUNG VI PT SEMEN
PADANG
PRAKATA
Puji dan syukur penulis kepada Allah SWT karena ridho dan berkah-Nya
laporan magang ini berhasil diselesaikan dengan judul “Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek Pembangunan Pabrik Indarung VI”.
Penulisan laporan magang ini hasil magang mandiri di Proyek Indarung VI PT
Semen Padang yang dilaksanakan 1 Juli 2015 sampai 14 Agustus 2015.
1. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan
materil selama kegiatan magang dilaksanakan,
2. Kepala Program Keahlian Dr Ir Sulistijorini,MSi dan Dosen Teknik dan
Manajemen Lingkungan yang telah membantu sehingga magang madiri
ini dapat terlaksana,
3. Bapak Gesrianto dan Bapak Hentris Saputra selaku pembimbing
lapangan yang telah membantu memberikan bimbingan dan pemahaman
yang bermanfaat,
4. Bapak Nursyam, Bapak Irwan Ramli dan Bapak Ramli Chan yang telah
memberikan bimbingan selama pelaksanaan magang,
5. Bapak Herozi Firdaus dan Ibu Shara Jean yang telah membantu selama
pelaksanan magang,
6. Rekan-rekan safety man SHE Proyek Indarung VI Bapak Kestanto,
Bapak Budi Prasetyo, Bapak Nopri, dan Bapak Salman yang telah
membantu dalam pelaksanaan magang kegiatan lapangan di area Proyek
Indarung VI,
7. Biro K3LH PT Semen Padang yang telah membantu memberikan
fasilitas peralatan dalam pengambilan data primer parameter lingkungan,
8. Pusdiklat PT Semen Padang yang telah membimbing penulis dalam
orientasi pelaksanaan dan penulisan laporan magang.
vi |
SMK3 PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK INDARUNG VI PT SEMEN
PADANG
4.1.3.6 Implementasi dan Monitoring She Proyek Indarung VI ................. 33
4.1.3.7 Safety Induction dan Training ......................................................... 36
4.1.3.8 Alat Pelindung Diri ......................................................................... 36
4.1.3.9 Inspeksi Safety Health Environment (SHE) / SHE Inspection ....... 37
4.1.3.10 Pengelolaan Linkungan Hidup ...................................................... 38
4.1.3.11 Evaluasi Kinerja She Proyek Indarung VI .................................... 40
4.1.3.12 Evaluasi SHE Proyek .................................................................... 42
4.2 PEMBAHASAN .............................................................................. 43
4.2.1 FAKTOR DAN POTENSI BAHAYA PIND VI ............................ 43
4.2.2 SMK3 Proyek Indarung VI ............................................................. 48
4.2.3 Kebijakan Dan Komitmen SHE Proyek Indarung VI ...................... 51
4.2.4 Struktur SHE Proyek Indarung VI ................................................... 52
4.2.5 Manajemen Risiko Proyek Indarung VI ........................................... 52
4.2.6 Implementasi Dan Montiring Proyek Indarung VI .......................... 53
4.2.7 Pengelolaan Lingkungan .................................................................. 56
4.2.8 Evaluasi Kerja Proyek Dan Peningkatan .......................................... 57
5 SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 58
5.1 Simpulan ........................................................................................... 58
5.2 Saran ................................................................................................. 58
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu sistem yang dibuat oleh
pelaksana suatu kegiatan sebagai upaya untuk pencegahan timbulnya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja serta tindakan yang bersifat antisipasi terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pelaksanaan K3 merupakan salah satu
upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan kondusif
sehingga meningkatkan produktifitas dan efesiensi dalam melaksanakan suatu
kegiatan.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Salah satu ciri khas dari proyek adalah, bahwa proyek harus dapat mencapai
satu tujuan tertentu. Yang jika diselesaikan secara sukses maka hal itu akan
berdampak terhadap kehidupan orang, dengan kata lain proyek dibuat untuk
dapat menghasilkan perubahan dengan cara yang terkontrol. Ciri khas utama dari
proyek yaitu ( Mark Brown: 1992)[36]
Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan dari keselamatan dan kesehatan
kerja antara lain : Menurut Gary J. Dessler (1993), untuk sedapat mungkin
memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat kepada setiap pekerja
dan untuk melindungi sumber daya manusia. Menurut Suma’mur (1992), tujuan
dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah :
Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan
pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja.
Kebutuhan SMK3 ditentukan oleh faktor risiko dan tingkat kerumitan yang
berkaitan dengan proses, unit kegiatan, dan sifat kegiatannya. Bagi organisasi
atau kegiatan kecil dengan skala kegiatan sederhana dan risiko rendah cukup
membangun sistem manajemen yang sederhana dengan sistem pengawasan dan
pengendalian K3 yang sederhana pula. Sedangkan untuk organisasi atau
kegiatan dengan tingkat risiko tinggi dimana kegiatannya luas dan rumit,
diperlukan sistem manajemen K3 yang komprehensif disertai dengan sistem
pengendalian dan pengawasan yang intensif.
Dalam pelaksanaan analisa risiko ada dua pendekatan yang umum digunakan,
yaitu :
Kejadian (event)
Bahaya yang penting dan umum yang mungkin ada di tempat kerja Namun,
penting untuk diingat bahwa praktik keselamatan dan kesehatan kerja yang baik
tidak hanya melihat salah satu bahaya dan cara mengatasinya, tapi membuat
sebuah sistem yang memungkinkan untuk mengidentifikasi semua bahaya dan
risiko di perusahaan dan untuk menanganinya secara berkelanjutan serta
melibatkan kemitraan dengan pekerja. Suatu bahaya kesehatan akan muncul bila
seseorang kontak dengan sesuatu yang dapat menyebabkan gangguan/kerusakan
bagi tubuh ketika terjadi pajanan (“exposure”) yang berlebihan. Bahaya
kesehatan dapat menyebabkan penyakit yang disebabkan oleh pajanan suatu
sumber bahaya di tempat kerja. Potensi bahaya kesehatan yang biasa di tempat
kerja berasal dari lingkungan kerja antara lain faktor kimia, faktor fisik, faktor
biologi, faktor ergonomis dan factor psikologi. Bahaya faktor-faktor tersebut
akan dibahas secara rinci lebih lanjut di bawah ini antara lain kimia, fisik,
biologi dan ergonomis.
Faktor fisik adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat fisika antara
lain kebisingan, penerangan, getaran, iklim kerja, gelombang mikro dan sinar
ultraungu. Faktor-faktor ini mungkin bagian tertentu yang dihasilkan dari proses
produksi atau produk samping yang tidak diinginkan. Faktor biologi penyakit
4.1 HASIL
B. Faktor Kimia
Faktor Bahaya Kimia yang terdapat pada Proyek Indarung VI yaitu :
Tabel 2 Faktor Bahaya Kimia Proyek Indarung VI
Faktora Bahaya
No Kimia Intensitas Keterangan
1 Debu Terus Menerus -
Aerosol akibat pengecetan
2 Partikel Aerosol Terus Menerus plat besi dan baja
C. Faktor Biologi
Faktor Bahaya Biologi yang terdapat pada Proyek Indarung VI yaitu :
Tabel 3 Faktor Bahaya Biologi Proyek Indarung VI
Faktor Bahay
No Biologi Intensitas Keterangan
Tidak Bakteri akibat kontak langsung
1 Bakteri Teratur dengan alat dan barang
Tidak Virus akibat kontak langsung
2 Virus Teratur dengan pekerja yang sakit
Tidak Penyebaran penyakit melalu
3 Binatang Teratur binatang (nyamuk Aedes aegypti)
No Potensi
Jenis Pekerjaan Penyebab
Bahaya
Crane
Jack crane tidak rata dan tidak diganjal
terbalik
Tangan Operator menggerakan jack saat diberi
terjepit jack ganjalan
Terkena Orang lain yang lalu lalang di area
sling pekerjaan
Terkena
Orang lain yang lalu lalang di area
swing
Pekerjaan Bore pekerjaan
1 crane
Pile
Tidak adanya komunikas dua arah antara
Tertimpa
operator dan rigger dan terdapat orang lain
material
lalu lalang di area pekerjaan
Area pekerjaan belum dibarikade, tidak ada
Tertimpa
inspeksi crane, tidak adanya komunikasi
boom
dua arah
Tertimpa Kondisi sling tidak baik, tidak ada inspeksi
pancang crane, tidak ada komunikasi dua arah
Mobilisasi Crane Tidak ada pengawalan dan pengawasan
2 crane dan alat menabrak mobilisasi crane, tidak ada komunikasi dua
bore pile kendaraan arah
Senior Manager
SHE & Security
Manager
Manager SHE
Security
Safety Inspektor
2. SHE Manager
Membantu Senior Manager dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan serta
aturan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Melaksanakan program kerja untuk meningkatkan pelaksanaan SHE di
area proyek Indarung VI
Memverifikasi izin kerja berbahaya yang dilakukan oleh unit kerja seluruh
area kera proyek Indarung VI
Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan implementasi
K3LH sesuai dengan Sistem Manajemen Semen Padang dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku selama proyek berlangsung.
4. SHE Office
Rekapitulasi pelaksanaan inspeksi dan pengawasan terhadap keselamatan
kerja, pengelolaan lingkungan, kesehatan pekerja, dan pencegahan terhadap
kecelakaan kerja
Memverivikasi dan merekapitulasi laporan investigasi kecelakaan
Berkoordonasi dengan SHE Inspektor dalam pelaksanaan inspeksi
peralatan K3 dan penerapan pengelolaan K3LH di Proyek Indarung VI
Melakukan pengecekan dan verifikasi awal terhadap pekerjaan beresiko
tinggi
Penyusunan laporan pemantauan dan pengukuran rona lingkungan
Rekapitulasi Work Plan dan HIRAC (Identifikasi Bahaya Resiko)
kontraktor
Pengelolaan peralatan keselamatan kerja dan pencegahan kebakaran
5. Safety man
Pelaksanaan inspeksi dan pengawasan terhadap keselamatan kerja,
pengelolaan lingkungan, kesehatan pekerja, dan pencegahan terhadap
kecelakaan kerja.
Melakukan pengecekan dan verifikasi awal terhadap izin kerja
Pelaksanaan pemantauan dan pengukuran rona lingkungan kerja dan
linfkunfan sekitar di area proyek Indarung VI
Pemasangan rambu dan peralatan keselamatan kerja pada area proyek
Pemeriksaan dan pemelirahaan peralatan keselamatan kerja dan
pencegahan kebakaran.
2. Safety Talk
Safety talk dilakukan oleh jajaran manajemen terhadap seluruh karyawan
termasuk karyawan kontraktor dan sub-kontraktor.
7. Inspeksi komite K3
Inspeksi dilaksanakan dengan komite K3, yang terdiri dari unsure manajemen,
karyawan, kontraktor dan sub kontraktor. Inspeksi komote K3 sebagai bentuk
komitmen dalam mencegah daftar temuan abnormalitas, unsafe condition dan
unsafe act. Temuan tersebut harus segera ditindak lanjut oleh unit penanggung
jawab terkait dan progress perbaikan di review pada monthly safety committe
meeting.
9. Konsultasi K3LH
Konsultasi dan diskusi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja diwadahi
oleh rapat komite keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang terdiri dari unsur
manajemen, karyawan, kontraktor serta sub kontraktor. Rapat komite K3
dilakukan 1 (satu) kali dalam sebulan.
Kinerja pengelolaan SHE dicatat secara periodic dalam bentuk data statistic.
Laporan kinerja SHE dimasukan ke laporan manajemen untuk mengetahui
sejauh mana manajemen proyek dan kontraktor telah mengimplementasikan
program-program SHE. Laporan kinerka akan disampaikan pada Weekly
Construction Safety Meeting dan dirangkum setiap pertemuan bulanan.
Efektivitas penerapan SHE Management Plan dirangkum dalam laporan tahunan
keselamatan terdiri dari :
D. Perbaikan Berkesinambungan
A. Faktor Pencahayaan
Pencahayaan di area kerja merupakan salah satu faktor bahaya fisik.
Mengukur tingkat intensitas cahaya sangat bermanfaat untuk mengetahui
seberapa besar intensitas cahaya yang terdapat di area kerja sehingga jika tingkat
intensitas cahaya yang terdapat di area kerja tidak sesuai wajib dialaksanakan
tindakan perbaikan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Proyek
Indarung VI sebagai kegiatan kontruksi pembangunan industri dengan intensitas
pekerjaan yang cukup tinggi, dengan jenis pekerjaan yang beragam sangat
diperlukan pengukuran intensitas cahaya. Pekerjaan yang terdapat di Proyek
Indarung VI yaitu pekerjaan kantor, pekerjaan kontruksi bangunan, dan
pekerjaan pembuatan mesin dan peralatan kontruksi ,yang khususnya pada
pekerjaan kontruksi yang dilaksanakan selama 24 jam.
Penulis mengukur 4 (empat) titik pengukuran yaitu kantor Proyek Indarung
VI, Area kontruksi, Storage Barat Proyek Indarung VI, dan Site Shop.
Pengukuran menggunakan Enviromental Thermal ,pembacaan parameter satu
kali dalam 10 menit. Hasil pengukuran intensitas cahaya di lokasi-lokasi terebut
terdiri dari 15.1 lux sampai dengan 418.7 lux. Menurut Peraturan Mentri
Peruburuhan No.7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersehian Serta
Penerangan dalam Tempat Kerja nilai minimum intensitas cahaya yang terdapat
di ruang kerja kantor yaitu 300 lux – 1000 lux, sehingga intensitas cahaya kantor
Proyek Indarung VI. Kemudian, menurut Kepmenkes No.
261/MENKES/SK/II/1998 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
nilai minimum pekerjaan dengan mesin dan perakitan membutuhkan
pencahayaan minimal 100 lux. Pada area kontruksi Proyek Indarung VI
B. Faktor Kebisingan
Kebisingan merupakan salah satu factor bahaya fisik, jika diabaikan akan
menyebabkan gangguan keshatan dan kecelakaan pekerja. Pengukuran
dilakukan di 5 (lima) titik ,dengan waktu pengukuran masing-masing selama 10
menit. Hasil pengukuran kebisingan yang dilakukan oleh penulis dengan
menggunakan sound level meter 82 dBA – 96 dBA. Lokasi pengukuran yang
melebihi NAB menurut Permenkes No. 261/MENKES/SK/II/1998 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja sebesar 85 dBA dengan intensitas
pekerjaan selama 8 jam setiap hari yaitu Clinker dan Cement Mill Feed. Faktor
yang menyebabkan tingkat kebisingan di lokasi tersebut tinggi adalah
dikarenakan sumber kebisingan yang terdapat pada lokasi tersebut sangat banyak
sehingga terakumulasi menjadi tingkat kebisingan yang melebihi NAB. Upaya
pengendalian yang dapat dilakukan Proyek Indarung VI yaitu pengadaan APD
dan pengaturan waktu pekerjaan, karena jika tetap melaksanakan kegiatan
dengan waktu pekerjaan normal akan menyebabkan gangguan kesehatan kepada
pekerja yang dapat menghilangkan hari kerja sehingga pekerjaan proyek tidak
efisien. Selain mengatur waktu pekerjaan upaya lain untuk mengatasi kebisingan
yaitu penggunaan ear plug/ ear muff untuk meredam kebisingan jika diperlukan.
2. Faktor Kimia
A. Debu
Baku mutu udara ambien nasional NAB debu untuk waktu pemaparan 24
jam adalah 230 μg/m3 (PP No.41 tahun 1999) . Proyek Indarung VI yang
bebatasan langsung dengan area 5 area pabrik PT Semen dan juga pengaruh
suhu lingkungan di area proyek yang cukup tinggi menyebabkan partikel debu
yang menyebar di udara, sehingga kualitas udara di waktu tertentu tidak baik
untuk kesehatan pekerja. Penulis tidak mengukur tingkat debu yang terdapat di
Proyek Indarung VI karena keterbatasan alat dan keterbatasan data sekunder
mengenai parameter lingkungan di area proyek, sehingga tidak mengetahui
tingkat partikel debu di area proyek. Secara fisik kualitas udara di area proyek
pada waktu tertentu sangat memiliki kadar debu yang tinggi. Upaya
pengendalian debu SHE Proyek Indarung VI untuk pencegahan debu yaitu
mengairi jalan area proyek dan melakukan penanaman pohon yang diharapkan
dapat memperbaiki kualitas udara di area Proyek Indarung VI.
B. Aerosol
Partikel Aerosol di area Proyek Indarung VI terdapat di lokasi tertentu,
terutama lokasi pengecatan. Partikel aerosol yang dikeluarkan saat pekerjaan
3. Faktor Biologi
Faktor biologi seperti baketri, virus, dan binatang juga dapat menjadi faktor
terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan pekerja. Kebersihan dan
kesehatan lingkungan yang tidak sehat salah satu penyebab terjadinya factor
bahaya biologi seperti virus flu, bakteri pathogen, dan binatang seperti nyamuk.
Upaya pengendalian factor bahaya secara biologis diantaranya mengistirahatkan
pekerja yang sakit, menjaga kebersihan dan kerapihan di lingkungan kerja,
pemeriksaan kesehatan secara berkala, menggunakan pakaian yang sesuai
dengan pekerjaan, dan melaksanakan kegiatan kebugaran seperti olahraga rutin.
SHE Plan kontraktor diperlukan untuk kegiatan yang akan dilakukan yang
memuat pengelolaan semua elemen keselamatan dan kesehatan kerja selama
pelaksanaan kerja berdasarkan SHE Management Plan Proyek Indarung VI.
SHE Plan kontraktor dibutuhkan untuk memastikan tindkan pengendalian
terukur dan mengidentifikasi resiko SHE untuk seluruh kegiatan konstruksi.
SHE plan memuat identifikasi dan penilaian bahaya, formulir investigasi
5. Inspeksi SHE
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Pengadaan Tempat
Pembuangan Sampah
Komunal
Safety Talk
Kampanye
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
dan Lingkungan
Rapat Koordinasi
SHE
Keterangan :
P1 : Pembacaan 1
P2 : Pembacaan 2
P3 : Pembacaan
1. Sekretraiat
Satu titik pengukuran mewakili 3 m2 yang terdapat pada area kerja sekretariat
Satu titik pengukuran mewakili 3 m2 yang terdapat pada area kerja ruang SHE
Satu titik pengukuran mewakili 3 m2 yang terdapat pada area kerja ruang
Operation Preparation Office
Satu titik pengukuran mewakili 3 m2 yang terdapat pada area kerja ruang Elin
Mechanical Office
Satu titik pengukuran mewakili 3 m2 yang terdapat pada area kerja ruang Offsite
Mining Office
Satu titik pengukuran mewakili 6 m2 yang terdapat pada area kerja Site Shop
Mechanical
Satu titik pengukuran mewakili 6 m2 yang terdapat pada area 1 (satu) kerja
Storage Barat
Satu titik pengukuran mewakili 6 m2 yang terdapat pada area kerja 2 (dua)
Storage Barat
Satu titik pengukuran mewakili 6 m2 yang terdapat pada area kerja Kontruksi
Cement Silo
BOLA BOLA
LOKASI BASAH KERING GLOBE RH WAKTU ISBB
(oC) (oC) (oC) (%) (oC)
Silo &
Preheater
Cyclone 31.7 34.4 41.7 46 14:20 29/7/15 32.4
Direksi
Keet 21.8 27.1 27 52 13:20 29/7/15 23.3
Site Shop 32.4 36 43.7 46 15:10 29/7/15 34.1
Clinker
PP 25.8 31.9 44.1 55 15:31 4/8/15 28.2
Perhitungan Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di luar ruangan dengan panas
radiasi :
ISBB : 0,7 Suhu basah alami + 0,2 Suhu bola + 0, 1 Suhu kering.
Silo & Preheater = 31.7 oC (0.7) + 34.4 oC (0.2) + 41.7 oC (0.1) = 32.4 oC
Site Shop = 32.4 oC (0.7) + 36 oC (0.2) + 43.7 oC (0.1) = 34.1 oC
Clinker PP = 25.8 oC (0.7) + 31.9 oC (0.2) + 44.1 oC (0.1) = 28.2 oC
Perhitungan lndeks Suhu Basah dan Bola untuk di dalam atau di luar ruangan
tanpa panas radiasi :