Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Tujuan. Untuk menyajikan kriteria kualitas yang paling umum dalam intervensi
promosi diabetes mellitus tipe 2 (T2DM).
Hasil studi. Tujuh studi memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa intervensi promosi kesehatan umum yang paling banyak digunakan di T2DM
adalah program yang menargetkan perawatan kesehatan profesional. Tujuan utama
program ini adalah untuk meningkatkan kolaborasi antara petugas kesehatan
profesional dan pasien, dan antara pusat perawatan kesehatan, manajer program
dan pemangku kepentingan masyarakat.
Kesimpulan. Penelitian ini memperluas pengetahuan kita tentang intervensi
promosi kesehatan yang paling umum di T2DM beserta pengukuran, struktur, proses
dan hasil yang dilaporkan dalam intervensi tersebut. Penelitian di masa yang akan
datang bisa berguna untuk meneliti bagaimana efektivitas multikomponen dan
intervensi kompleks dapat dievaluasi dan memperluas asosiasi faktor-faktor ini ke
dalam setting lain dan gaya hidup yang berkaitan dengan penyakit kronis terkait.
PENDAHULUAN
Diabetes mellitus tipe 2 (T2DM) merupakan faktor yang semakin membebani sistem
perawatan kesehatan secara global [1]. Penderita penyakit kronis adalah perawat
dan petugas kesehatan pribadi , terlepas dari tingkat pengetahuan, mereka harus
bertindak sebagai konsultan pendukung pasien bagi diri mereka sendiri. Diabetes
adalah masalah sosial yang menuntut edukasi dan orientasi ulang bagi perawat
kesehatan profesional dan pengaturan kesehatan, kesiapan dari pembuat kebijakan
dan pemangku kepentingan yang relevan, serta kebijakan nasional yang kuat dan
strategi yang dikembangkan, dimiliki dan dipantau oleh otoritas nasional.
METODE
Strategi pencarian
• untuk diabetes tipe 2: Diabetes Mellitus, Tipe 2 (MeSH) ATAU Diabetes Mellitus,
Maturity Onset (MeSH) ATAU Diabetes Mellitus, Onset Dewasa ATAU Diabetes
Mellitus, Lambat
Onset ATAU Diabetes Mellitus, Stabil ATAU Diabetes Mellitus, Non Insulin ATAU
DM2 ATAU NIDDM ATAU Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus ATAU Non
Insulin Dependent Diabetes Mellitus Tipe 2 ATAU Diabetes Insulin Mandiri ATAU
Mellitus ATAU Penyakit Kronis (MeSH) ATAU Penyakit kronis ATAU Sakit Kronis
ATAU Sakit Kronis;
• peserta: studi di mana mayoritas, atau semua pasien memiliki T2DM; umur > 18
tahun;
• setting: penelitian yang dianggap relevan dilakukan di Eropa, Amerika Utara atau
Oceania, di bidang perawatan primer atau sekunder, di dalam komunitas lokal -
perkotaan atau distrik - atau sebagai bagian dari strategi nasional. Studi harus
memiliki praktek yang memasukkan konteks lingkungan, organisasi, sosial, ekonomi,
pendidikan, individu, dan / atau konteks populasi lokal.
Pengambilan data
Dua reviewer secara independen menilai judul dan abstrak dari semua publikasi
yang relevan dan membuat keputusan berdasarkan hasil yang didapat. Perbedaan
pendapat dibahas dan tidak ada pihak ketiga yang diperlukan dalam proses
pemilihan studi kasus. Teks lengkap dari semua artikel yang memenuhi kriteria
inklusi dicari dan dibaca (kecuali satu studi dengan teks yang tidak lengkap [5]). Jika
terdapat studi yang sama, kedua artikel dievaluasi untuk diambil informasinya
dengan maksimal. Satu peneliti mengambil data, dan peneliti kedua memeriksa
akurasi data tersebut. Setiap desain artikel mengambil data tentang penulis dan
tahun publikasi, tipe intervensi, metode evaluasi dan kriteria kualitas laporan.
287 catatan
dikecualikan
setelah
disinkronkan
dengan judul
dan abstrak *
19 artikel
dikecualikan setelah
skrining dengan
teks lengkap *
Kriteria eksklusi
• Tidak membahas tujuan utama
dari penelitian ini (n = 273)
• Tidak mengulas artikel, teknologi
kesehatan
laporan penilaian atau kebijakan (n =
14)
• Artikel dan abstrak konferensi yang
tidak dipublikasikan
(n = 15)
• Studi populasi tanpa diabetes tipe 2
(n = 4)
Hasil Penelitian
Dari 313 artikel yang disaring berdasarkan judul dan abstrak, tujuh artikel dianggap
relevan untuk dimasukkan [5-11]. 306 studi ditolak karena jatuh dalam empat kriteria
utama sebagaimana diuraikan pada Gambar 1. 273 publikasi segera ditolak karena
tidak membahas intervensi promosi kesehatan T2DM. 19 studi tambahan ditolak
karena tidak memenuhi kriteria inklusi kami pada desain studi, populasi pasien dan
lokasi geografis [12-30].
Tabel 1
Karakteristik studi dan ringkasan hasil penelitian yang disertakan (intervensi dan
kriteria evaluasi mencerminkan deskripsi dibuat oleh penulis penelitian)
Komponen utama
perawat:
Sebuah kelas
pendidikan untuk
manajemen terapi
dan rekonsiliasi
pengobatan
Konsultasi nefrologi
dengan rekomendasi
medis pada ko-
morbiditas dan
kelainan metabolik
Peninjauan depresi
menggunakan
kuisioner
InstrumenKesehatan
Pasien
(PHQ-9) (dengan
pengobatan dan /
atau rujukan yang
tepat)
Peninjauan diet
dengan rekomendasi
Rencana perawatan
menyeluruh
berdasarkan
masukan dari semua
tim
anggota
dikembangkan untuk
tim dan pasien.
Manajemen diri
pasien secara
khusus
didorong oleh tim
multidisiplin
termasuk anjuran
untuk
mendapatkan tes
laboratorium yang
diperlukan, menjaga
tekanan darah dan /
atau gula darah di
rumah.
PEMBAHASAN
Promosi kesehatan di T2DM terdiri dari beberapa intervensi yang saling terkait dan
multikomponen yang menargetkan pasien, perawat kesehatan profesional dan
pembuat kebijakan. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa yang intervensi
promosi kesehatan paling umum di T2DM adalah inisiatif yang menargetkan perawat
kesehatan profesional Metode evaluasi untuk menilai dampak berbasis populasi dari
program ini di dunia yang sibuk, kekurangan tenaga kesehatan, beragam sistem
kesehatan, atau pengaturan komunitas terbatas. Indikator kualitas dari promosi
kesehatan yang bagus memperhatikan keterwakilan latar belakang dan konteks
sasaran populasi, yang meliputi antara lain, sosial ekonomi, kesadaran kesehatan,
berbagai tingkat penentu penyakit, pengorganisasian perawatan kesehatan, dan
promotor ekonomi di masyarakat. Dengan mempertimbangkan variabel dan batasan
ini, validitas intervensi eksternal bisa ditingkatkan dan memberikan saran yang baik
kepada pembuat kebijakan dan penggagas program saat mengembangkan strategi
untuk memperbaiki kesehatan masyarakat atau nasional.
Tabel 1 menunjukkan kriteria dan indikator evaluasi yang dilaporkan dari studi yang
dipilih. Karakteristik ini harus ditafsirkan dengan hati-hati, karena dengan karena
mereka tidak memberikan gambaran lengkap indikator yang digunakan dalam
intervensi promosi kesehatan. Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah bahwa
kami membatasi pencarian untuk meninjau semua artikel sehingga kami bisa
mencapai tujuan utama kami mendapatkan gambaran singkat tentang kegiatan yang
menargetkan tidak hanya pasien, namun juga melibatkan perawat kesehatan
profesional, pembuat kebijakan dan masyarakat lokal. Implikasinya adalah bahwa
hasil penelitian secrara umum mungkin terbatas pada populasi spesifik dan latar
belakang daerah.
Efek medis dan ekonomi dari kegiatan promosi kesehatan biasanya dilaporkan
dalam penelitian observasional, namun penggabungan penelitian utama berada di
luar cakupan artikel ini. Contoh penelitian yang bagus dan dampak yang mungkin
terjadi dari proyek peningkatan kualitas dan pelajaran yang didapat dari penerapan
indikator kualitas dalam perawatan primer dilaporkan oleh Mata-Cases et al [27] dan
Bodicoat et al [30], yang menyajikan hasil dari lima belas tahun proyek peningkatan
kualitas berkensinambungan pada diabetes melitus tipe 2 di perawatan primer di
Catalonia, Spanyol (program GEDAPS). Di sisi lain, kriteria inklusi dan eksklusi yang
ketat adalah kekuatan dari peneltian ini. Intervensi menarget penderita diabetes
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas perawatan yang kurang memiliki
perspektif promosi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Pernyataan
Publikasi ini muncul dari Joint Action CHRODIS, yang telah menerima dana dari
Eropa Union, dalam rangka Program Kesehatan (2008-2013). Tanggung jawab
tunggal terletak pada penulis dan Konsumen, Kesehatan, Pertanian dan Pangan.
Badan Eksekutif tidak bertanggung jawab atas penggunaan tulisan ini dan informasi
yang terkandung di dalamnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Astrid
Merete Nøstberg di Direktorat Kesehatan Norwegia yang melakukan pencarian
literatur yang sistematis.
Tidak ada potensi konflik atau hubungan finansial atau pribadi dengan orang lain
atau organisasi yang bisa melakukan tindakan bias yang tidak tepat pada hasil
penelitian ini.
2. World Health Organization. The Ottawa charter for health promotion: first
international conference on health promotion, Ottawa, 21 November 1986. Available
from: www.who.int/ healthpromotion/conferences/previous/ottawa/en/.
3. The Jakarta declaration on leading health promotion into the 21st century. Health
Promot Int 1997;12(4):261-4.
9. Thomas B. Improving blood pressure control among adults with CKD and
diabetes: provider-focused quality improvement using electronic health records. Adv
Chronic kidney Dis 2011;18(6):406-11.
10. Comino E, Davies G, Krastev Y, Haas M, Christl B, Furler J, Raymont A, Harris
M. A systematic review of interventions to enhance access to best practice primary
health care for chronic disease management, prevention and episodic care. BMC
Health Services Res 2012;12(1):415.
11. Harris SB, Green ME, Brown JB, Roberts S, Russell G, Fournie M, Webster-
Bogaert S, Paquette-Warren J, Kotecha J, Han H, Thind A, Stewart M, Reichert S,
Tompkins JW, Birtwhistle R. Impact of a quality improvement program on primary
healthcare in Canada: A mixed-method evaluation. Health Policy 2015;119(4).
13. Baker MK, Simpson K, Lloyd B, Bauman AE, Singh MA. Behavioral strategies in
diabetes prevention programs: a systematic review of randomized controlled trials.
Diabetes Res Clin Pract 2011;91(1):1-12.
16. Brown III HS, Wilson KJ, Pagán JA, Arcari CM, Martinez M, Smith K, Reininger
B. Cost-effectiveness analysis of a community health worker intervention for
lowincome hispanic adults with diabetes. Preventing Chronic Dis 2012;9:120074.
17. Chaker L, Falla A, van der Lee SJ, Muka T, Imo D, Jaspers L, Colpani V, Mendis
S, Chowdhury R, Bramer WM, Pazoki R, Franco OH. The global impact of
noncommunicable diseases on macro-economic productivity: a systematic review.
Eur J Epidemiol 2015;30(4):251-77.
18. Chan, JC, Sui Y, Oldenburg B, Zhang Y, Chung HH, Goggins W, Au S, Brown N,
Ozaki R, Wong RY, Ko GT, Fisher E. Effects of telephone-based peer support in
patients with type 2 diabetes mellitus receiving integrated care: a randomized clinical
trial. JAMA Intern Med 2014;174(6):972-81.
21. Jepson RG, Harris FM, Platt S, Tannahill C. The effectiveness of interventions to
change six health behaviours: a review of reviews. BMC Public Health
2010;10(1):538.
22. Joshi R, Alim M, Kengne AP, Jan S, Maulik PK, Peiris D, Patel AA. Task shifting
for non-communicable disease management in low and middle income countries-a
systematic review. PLoS One 2014;9(8)e103754.
23. Kloos C, Muller N, Wolf G, Hartmann P, Lehmann T, Muller UA. Better HbA1c
and blood pressure control in patients with diabetes mellitus treated at a primary
health care level 10 years after initiation of a diabetes quality improvement program.
Exp Clin Endocrinol Diabetes 2011;119(8)459-62.
26. Harrison RL, Mattson LK, Durbin DM, Fish AF, Bachman JA. Wellness in
community living adults: the weigh to life program. Patient Educ Couns
2012;86(2)270-6.
27. Mata-Cases M, Roura-Olmeda P, Berengué-Iglesias M, Birulés-Pons M, Mundet-
Tuduri X, Franch-Nadal J, Benito-Badorrey B, JF Cano-Pérez, on behalf of the
Diabetes Study Group in Primary Health. Fifteen years of continuous improvement of
quality care of type 2 diabetes mellitus in primary care in Catalonia, Spain. Int J Clin
Pract 2012;66(3):289-98.
29. Hull S, Chowdhury TA, Mathur R, Robson J. Improving outcomes for patients
with type 2 diabetes using general practice networks: a quality improvement project
in East London. BMJ Quali Saf 2014;23(2):171-6.
30. Bodicoat DH, Mundet X, Gray LJ, Cos X, Davies MJ, Khunti K, Cano JF.
Identifying effective pathways in a successful continuous quality improvement
programme: the GEDAPS study. J Eval Clin Pract 2014;20(6)1137-43.