Professional Documents
Culture Documents
GSL adalah team yang terdiri dari para Surveyor, Drafman, dan Engeneering.
Kami menerima borongan Dan juga mengajak para Profesional untuk bergabung
PENGUKURAN POLIGONE
Cara cepat belajar TS
Poligon sendiri ada dua macam yakni poligon tertutup dan poligon terbuka.
Poligon tertutup adalah poligon yang diawali dan diakhiri pada titik
yang sama.
Sedangkan Poligon terbuka adalah poligon yang diawali dan diakhiri
pada titik yang berbeda.
1. Set-up alat
Lakukan set-up alat seperti diterangkan sebelumya, dan lakukan centering sampai setimbang sehingga alat
siap untuk digunakan, (TS siap pakai).
Note : Prosedure set-up instrumen bisa dilihat di MANUAL TOTAL STATION.
2. Membuat Job
Untuk membuat Job pengukuran yaitu dengan cara menekan tombol MENU
Muncul seperti gambar disamping
Pilih JOB atau tekan tombol angka 1
ENTER sehingga akan muncul seperti berikut :
• Putar alat secara horizontal (ke kanan atau ke kiri) sehingga teropong menghadap ke arah Utara
sesuai dengan arah utara kompas, kemudian kunci alat.
Arah Utara Kompas = Arah Teropong.
Untuk menyesuaikan alat dengan arah utara berarti sudut horizontal (HA) harus disetting sama
dengan nol.
• Bacaan sudut horizontal di alat ( HA ) dibuat menjadi 0 ( nol ) dengan cara tekan tombol ANG
kemudian pilih 0 set. . . . (Ingat setelah alat dikunci mengarah utara).
• Setelah bacaan sudut horisontal menjadi 0 ( nol ), putar teropong ke arah backsight ( seperti
diterangkan diatas adalah titik BS ).
Disini nilai HA akan berubah sesuai putaran teropong . . good.
• Selain itu bacaan sudut horizontal alat tersebut adalah sama dengan sudut azimuth (Nilai
Pendekatan) dan catatlah sebelum alat digerakan.
Sampai disini alat telah berdiri sempurna dan teropong menghadap ke backsight
• Tinggi alat.
Diukur menggunakan meteran.
Untuk memasukan koordinat tempat berdiri alat kita pilih KNOWN atau tekan tombol
1.
Selanjutnya kita diminta untuk memasukkan nomer titik dan koordinat STN
(koordinat X,Y,Z) tempat berdiri alat, serta kode-nya.
Kode dapat berupa nama BM, No.patok, dll.
Kode ini boleh diisi atau dapat juga dikosongkan.
• ST : nomor titik tempat berdiri alat / Station (misal titik P0 )
Kemudian tekan tombol ENT atau tombol panah ke bawah.
• X : masukkan koordiat X kemudian tekan tombol EnNT atau tombol panah ke bawah.
• Y : masukkan koordinat Y kemudian tekan tombol ENT atau tombol panah ke bawah .
• Z : masukkan elevasi titik kemudian tekan tombol ENT atau tombol panah ke bawah
• CD : Kode
• Untuk memasukkan koordinat sesuai dengan data di lapangan , atau jika tidak diketahui
koordinatnya bisa diasumsikan lokal / dimisalkan saja .
5.Memasukkan Backsight ( BS )
Setelah koordinat tempat berdiri alat dimasukkan, maka secara otomatis alat akan meminta untuk
memasukkan informasi data backsight ( BS ).
Ini juga merupakan syarat pengukuran dan informasi ini dapat berupa . . . (Pilih salah satu) :
- Informasi Koordinat backsight.
- Informasi azimuth dari titik koordinat berdiri alat ke titik Backsight.
Disini pada awal pengukuran yang kita ketahui adalah sudut HA kompas (Azimuth), yang diperoleh dari
pendekatan sudut azimuth dengan kompas (dan sudah dicatat Lihat langkah no.3).
Untuk memasukkan bacaan sudut, kita tekan tombol no 2 atau dengan panah ke atas / ke bawah kita pilih
Angle, maka akan muncul seperti berikut -
Yang berbeda pada saat melakukan pengukuran backsight, yang kita inputkan adalah
Koordinat backsight titik P0 . . . (bukan azimut lagi).
Koordinat backsight ini diperoleh dari hasil pengukuran pada saat berdiri di titik P0.
Keterangan :
BS : Masukkan nomor titik backsight ( nomor P0 )
HT : Tinggi target / prisma
CD : Kode
Apabila koordinat untuk Backsight belum ada / belum pernah terekam di alat maka secara otomatis kita
diminta untuk menginputkan koordinat Backsight tersebut.
INDONESIA DAMAI
GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.
KLIK HOME
7 komentar :