You are on page 1of 11

USULAN PROPOSAL PEMBUATAN ALAT

RANCANGAN PEMBUATAN ALAT SEDERHANA UNTUK


MEMUDAHKAN SISWA DALAM PRAKTIKUM HUKUM
ARCHIMEDES

DiusulkanOleh :
Dina Rosdiana 2280150033 TA.2015
Kissi Marwanti 2280150034 TA.2015
Sul Ikhsan 2280140029 TA.2016
Tarich Aulia 2280150029 TA.2015

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2018
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan di
atas zat cair. Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam
zat cair, zat cair akan memberikan gaya keatas ( gaya apung ) sama berat
dengan zat cair yang dipindahkan. Bila benda di masukkan dalam zat cair,
maka ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu tenggelam, melayang dan
terapung. Pada prinsip Archimedes, sebuah benda akan mengapung di dalam
fluida jika massa jenis suatu benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair.
Benda akan tenggelam di dalam fluida jika massa jenis suatu benda lebih
besar daripada massa jenis suatu zat cair. Dan benda akan melayang di dalam
fluida jika massa jenis suatu benda sama besar dengan massa jenis suatu zat
cair.
Massa jenis adalah kuantitas yang menggambarkan massa per satuan
volume suatu zat. Zat cair yang biasa diukur massa jenisnya yaitu produk air,
oli, minyak goreng, susu. Air, oli dan minyak goreng serta susu umumnya
telah mempunyai standar massa jenis yang telah ditetapkan untuk
menunjukkan kualitas dari zat cair tersebut.
Dalam perkembangannya, hingga saat ini alat ukur untuk mengukur massa
jenis benda dan fluida masih sangat langka keberadaannya di sekolah-sekolah
SMA, khususnya SMA yang kita datangi di Tangerang tersebut. Alat
pengukur Archimedes yang kita rangkai ini prinsip kerjanya sama dengan alat-
alat Archimedes yang sederhana yaitu dapat menghitung massa jenis fluida
dengan mencari variabel benda, massa benda diudara dan di dalam fluida.
Walaupun alat ini terlihat sederhana namun kenyataannya masih banyak
sekolah yang memiliki Laboratorium dan alat-alat laboratorium yang lengkap
namun tidak memiliki alat untuk mengukur massa jenis fluida dan benda ini.
Sehingga siswa kurang memahami cara kerja Archimedes dengan baik karena
hanya diberikan teorinya saja di sekolah.
Maka berdasarkan hal tersebut kami berencana membuat sebuah alat
sederhana untuk memudahkan siswa dalam memahami hukum Archimedes
tersebut, karena siswa biasanya akan lebih mudah mengerti jika diberikan
kasus yang real seperti praktikum ini.
1.2 Perumusan Masalah
 Bagaimana siswa dapat menentukan massa jenis benda ?
 Bagaimana siswa dapat menentukan massa jenis fluida ?
 Bagaimana siswa dapat mengetahui cara kerja alat sederhana Hukum
Archimedes ini ?
1.3 Tujuan
Meninjau latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari
perancangan alat ini adalah :
1. Siswa dapat menentukan massa jenis benda melalui praktikum
2. Siswa dapat menentukan massa jenis fluida melalui praktikum
3. Siswa dapat mengetahui cara kerja alat sederhana Hukum Archimedes
yang digunakan saat praktikum
1.4 Luaran yang Diharapkan
Pembuatan alat ini diharapkan mampu menghasilkan karsa cipta sebuah alat
yang mampu membuat siswa mudah memahami dalam proses belajar Hukum
Archimedes ini. Walaupun alat ini terbilang cukup sederhana namun semoga
dapat sedikit banyak membantu siswa yang masih merasa cukup puas dan
kurang mengerti apabila di jelaskan hanya melalui teori saja.
1.5 Kegunaan
Adapun kegunaan dari alat ini adalah :
1. Aspek Fisik
Dapat membantu siswa agar lebih mudah memahami materi yang tidak
biasa hanya dijelaskan melalui teori saja, dibutuhkan praktikum seperti
Hukum Archimedes
2. Aspek Sosial
Dapat membuat siswa dan guru menyadari bahwa sebenarnya alat
sederhana juga mampu untuk dipraktikumkan dan berguna dalam proses
pembelajaran, sehingga kedepannya siswa dan guru akan lebih kreatif lagi
3. Aspek Ekonomi
Dengan alat sederhana ini, jika memang keuangan sekolah belum
tercukupi atau ketika sekolah sudah mengajukan alat keperintah namun
belum dikirim-kirim atau belum sampai sekolah dalam waktu yang sangat
lama, alat sederhana ini mampu untuk menggantikannya walaupun
memang tidak seakurat alat yang sebenarnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hukum Archimedes


Hukum Archimedes menyatakan bahwa, sebuah benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya. Sebuah benda yang
tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida akan mendapatkan
gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat fluida yang dipindahkan.
Besarnya gaya ke atas menurut Hukum Archimedes ditulis dalam persamaan:
𝐹𝑎 = 𝜌𝑔ℎ … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . . (1)
Keterangan :
Fa = gaya ke atas (N)
V = volume benda yang tercelup (m3)
𝜌 = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (N/kg)

Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan
darihukum newton juga.
a. Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya = 0
dan benda melayang.
b. Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan terapung.

c. Bila FA<W maka benda akan terdorong kebawah dan tenggelam.

Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam


zat cair akan mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W)
dan gaya ke atas (Fa) dari zat cair itu. Dalam hal ini ada tiga peristiwa yang
berkaitan dengan besarnya kedua gaya tersebut yaitu seperti berikut. Hukum
Archimedes menyatakan sebagai berikut, Sebuah benda yang tercelupsebagian
atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yangbesarnya
sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya.
Daya apung (bouyancy) ada 3 macam, yaitu :

a. Daya apung positif (positive bouyancy) : bila suatu benda


mengapung.

b. Daya apung negatif (negative bouyancy) : bila suatu benda


tenggelam.

c. Daya apung netral (neutral bouyancy) : bila benda dapat melayang.

2.2 Massa Jenis


Massa jenis sebuah benda adalah suatu harga yang menunjukan
perbandingan antara massa tiap satuan volume yang dinyatakan dengan:
𝑚
𝜌 = … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … (2)
𝑉
Dalam hal ini, 𝜌 adalah mass jenis benda (kg.m-3), m adalah massa benda
(kg), dan V adalah volume (m3). Berdasarkan element rapat massa per volume
ada benda yang homogeny dan heterogen. Secara umum kita akan
menggunakan massa jenis rata-rata yang menggambarkan jumlah massa total
benda dibagi dengan jumlah volume total benda.
Massa jenis juga merupakan salah satu sifat dari suatu zat karena setiap zat
memiliki massa jenis yang berbeda-beda. Zat cair yang biasa diukur massa
jenisnya yaitu produk susu, minyak goreng atau oli. Susu, minyak goreng, dan
pelumas umumnya telah mempunyai standar massa jenis yang telah ditetapkan
untuk menunjukkan kualitas dari zat cair tersebut.
Alat ukur massa jenis suatu zat cair adalah hidrometer. Prinsip kerja dari
hidrometer didasarkan pada prinsip Archimedes. Semakin rendah kerapatan
zat cair, maka hidrometer akan semakin tenggelam (Giancoli, 2001). Dalam
perkembangannya, hingga saat ini alat ukur hidrometer sangat langka
keberadaannya. Kalaupun ada, pemakaiannya terbatas untuk keperluan
industri dan penelitian di laboratorium. Sehingga, pengukuran nilai massa
jenis masih banyak yang menggunakan metode konvensional (menghitung
massa dibagi volume) dan dengan menerapkan hukum Archimedes.
BAB 3

RANCANGAN ALAT

3.1 Gambar/Skema Alat

3.2 Langkah-langkah Pembuatan Alat


1. Buatlah statif dengan menggunakan bahan kayu
2. Siapkan 1 buah beban 90 gram dan 1 buah beban 125 gram
3. Siapkan minyak sayur dan air 500 ml
4. Siapkan 2 gelas ukur plastic 500 ml
5. Siapkan neraca pegas 3 N
6. Siapkan jangka sorong untuk menentukan diameter beban 90 gr dan 125 gr

3.3 Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan dalam pembuatan alat ini adalah :
1. Air dan minyak
2. Beban 90 gram dan 125 gram
3. Jangka sorong
4. Neraca pegas 3 N
5. Gelas ukur 500 ml 2 buah
6. Tiang statif

3.4 Cara Kerja


Percobaan 1
1. Tuang air ke dalam gelas ukur sebanyak 150 ml
2. Ukur dimensi benda menggunakan jangka sorong dan catat
hasilnya.
3. Timbang massa beban 90 gram dan 125 gram di udara
menggunakan neraca pegas, catat massanya
4. Timbang massa benda di dalam fluida (melayang), catat massa
benda tersebut
5. Lakukan poin 2-4 sebanyak 3 kali pengulangan
Percobaan 2
1. Tuang minyak ke dalam gelas ukur sebanyak 150 ml
2. Ukur dimensi benda menggunakan jangka sorong dan catat
hasilnya.
3. Timbang massa benda di udara menggunkan neraca pegas, catat
massanya
4. Timbang massa benda di dalam fluida (1/3 bagian benda tercelup
ke dalam fluida), catat massa benda tersebut
5. Lakukan poin 2-4 sebanyak 3 kali pengulangan

3.5 Monitoring
Monitoring yang digunakan dapat berupa pengamatan tentang penggunaan
alat sederhana praktikum sederhana.
BAB 4

PENGUJIAN EFEKTIVITAS ALAT

4.1 Tabel Pengamatan

Massa W1 W2 W1-W2 V0 V1 V1-V0

4.2 Analisis Data Pengamatan


1. Hitung massa jenis zat cair
menggunakanpenerapanhukumArchimedes
2. Apakahzatcairtersebut memilikimassajenisyang samapadabenda
yang berbeda? Jelaskan! (percobaan 1)
3. Hitung massa jenis benda
4. Apakah setiap benda memiliki massa jenis sama pada setiap zat
fluida yang berbeda? Jelaskan (percobaan 2)

4.1 Kekurangan dan kelebihan alat

1. Kelebihan
- Alat dan bahannya cukup sederhana
- Tidak memerlukan biaya yang cukup banyak
- Dapat digunakan untuk menghitung massa jenis fluida dan
benda
- Alat dan bahannya mudah didapat dan dicari
2. Kekurangan
- Statif yang digunakan pada alat ini terlalu tinggi
- Gelas ukur yg digunakan skalanya terlalu besar dan tidak dapat
digunakan untuk mengukur volume air yang tumpah
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari proposal ini, dapat disimpulkan bahwa alat ukur ini digunakan untuk
menghitung massa jenis air dan benda serta untuk membuktikan percobaan
archimedes. Kelompok kami menyadari atas kekurangan dalam proposal alat
praktikum sederhana, semoga untuk ke depannya proposal ini dapat digunakan
dengan sebenarnya.

5.2 Saran

Sebaiknya menggunakan gelas ukur yg berbentuk tabung kecil sehingga


kita dapat mengetahui volume air yang tumpah.
DAFTAR PUSTAKA

Digilib.Unila.ac.id

Fisika zone.com

Halliday & Resnik. 1978. FISIKA Edisi ketiga Jilid: 1 (Terjemah Pantur Silaban
PhD). Jakarta. Erlangga

Laboratorium fisika dasar jurusan pendidikan fisika FP MIPA UPI

Tim Laboratorium Fisika FKIP UNTIRTA

You might also like