Professional Documents
Culture Documents
KAKAO
Oleh :
Kelompok 3
Cecep Suseno Azis (F34110003)
Yoseva Anastasia BP (F34110004)
Irni Indriani Pramesti (F34110015)
Muhammad Nurdiansyah (F34110022)
Astridia Permatasari (F34110028)
Nataliya Sukmawati Putri (F34110031)
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengolahan biji kakao skala kecil
dengan memanfaatkan peralatan yang sederhana dan mendapatkankan
karakteristiknya , serta membuat produk olahan lanjut kakao.
II. METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah keranjang rotan, pemukul
kayu, wadah bambu, daun pisang, karung goni, ember, mesin pengering, wajan,
spatula, alat kempa, alat penghalus, mortar dan mesin pencuci.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah buah kakao, biji kakao,
cocoa liquor, cocoa butter, dan cocoa powder.
2.2 Metode
Mulai
Selesai
Mulai
Bersihkan biji kakao dari kotoran secara manual atau pun secara
mekanis
Selesai
c. Pengolahan produk berbahan baku coca liquor, cocoa butter dan cocoa powder
Mulai
Selesai
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan :
1/4 mangkok coklat
1/2 mangkok gula pasir
3 butir telur kuning
1/2 cangkir susu cair
2 sdk mkn tepung maizena
vanili secukupnya sebagai citra rasa
Cara membuat :
Masak gula pasir, susu dan vanili hingga mendidih.
Campurkan dengan tepung maizina, coklat dan air.
Masukkan kunung telus dan susu sedikit demi sedikit kemudian rebus lagi
hingga mendidih.
Setelah mendidih, angkat dan diamkan hingga panas berkurang.
Masukkan kedalam lemari es. Jika sudah keras berarti es krim Anda siap
dihidangkan
4) Bolu Kukus Coklat
Bahan :
200 gram mentega, lelehkan di atas api sedang
100 gram gula pasir
100 gram tepung terigu
50 gram coklat bubuk
10 gram 0valet sebagai pelembut kue
5 butir telur ayam
1/2 kaleng susu kental manis coklat sebagai penambah citra rasa
selai strawberry secukupnya
Cara Membuat :
Kocok gula, telur dan ovalet dengan kecepatan tinggi hingga mengembang.
Setelah itu masukkan tepung terigu, coklat bubuk dan susu kental manis,
aduk hingga rata.
Kemudian masukkan mentega yang telah dilelehkan, dan aduk lagi hingga
rata. Lalu tuang adonan ke dalam loyang persegi yang telah diolesi mentega
sebelumnya.
Kukus di atas api sedang selama 30 menit atau tunggu hingga matang, angkat
dan dinginkan.
Keluarkan kue dari cetakan, lalu belah kue menjadi dua bagian dengan rata.
Setelah itu olesi dengan selai strawberry pada bagian bawahnya, lalu tutup
kembali dengan bagian kue yang lain.
Potong-potong kue menurut selera.
Kue bolu kukus coklat siap untuk dihidangkan (Anonim 2013).
5) Kripik Pisang Coklat
Bahan
75 gram gula bubuk.
50 gram coklat bubuk.
2 sendok makan susu bubuk rasa vanila.
Minyak untuk menggoreng.
Bumbu, aduk.
Bahan 2 (pisang):
20 buah pisang kepok tua mentah.
4 sendok makan garam.
3 liter air, untuk merendam.
Cara Membuat Keripik Pisang Coklat:
Masukkan bahan bumbu ke dalam kantong plastik. Sisihkan.
Iris pisang secara memanjang menggunakan mandolin slicer.
Rendam irisan pisang di dalam air yang sudah bercampur garam hingga
lendir pisang hilang (± ... menit). Tiriskan hingga kering.
Goreng dalam minyak banyak dan panas hingga berwarna kuning
kecokelatan. Angkat, tiriskan.
Setelah tidak lagi panas, masukkan keripik ke dalam plastik isi bumbu, kocok
berkali-kali hingga benar-benar tersalut rata. Keluarkan. Sajikan(Anonim
2013)
6) Minuman Coklat
Bahan
Gula pasir 100 gram
Creamer 125 gram
Coklat bubuk 25 gram
Air 250 ml
Cara membuat minuman coklat
Didihkan air sebanyak 250 ml lalu masukkan ke dalam gelas
Tambahkan gula pasir 100 gram, coklat bubuk 25 gram dan creamer 125
gram
Aduk hingga merata, setelah itu minuman coklat dapat disajikan.
7) Coklat Batang
Bahan
Susu kental manis 20 gram
Dark Coklat 80 gram
Cocoa Butter 50 gram
Gula halus 50 gram
Cara membuat
Lelehkan dark coklat
Setelah itu tambahkan cocoa butter dan gula halus
Setelah tercampur merata tambahkan susu kental manis
Dinginkan coklat di lemari es
8) Lulur Coklat
Lemak coklat atau cocoa butter yang terkandung dalam lulur coklat berkhasiat
melembutkan, menghaluskan kulit, Lulur coklat juga dapat
memutihkan/mencerahkan kulit. Selain itu adanya katekin (catechin) yang
merupakan antioksidan yang kuat yang ada dalam coklat dapat mencegah penuaan
dini, mencegah keriput, dan melindungi kulit dari polusi menjadikan kulit bercahaya
dan awet muda.
Bahan
Butter coklat 100 gram
Madu 10 gram
Air mawar
Cara pembuatan
Butter coklat dicampur dengan air mawar
Tambahkan madu lalu diaduk
Setelah itu gosokkan ke seluruh badan sehingga kotoran pada badan keluar
(Anonim 2012).
9) Masker coklat
Cara pembuatan
Butter coklat dicampur dengan air mawar
Tambahkan putih telur lalu diaduk
Setelah itu oleskan secara merata ke wajah, biarkan selama 15 menit
Basuh wajah dengan air (Anonim 2012).
Cara pembuatan
Didihkan air sebanyak 600 ml
Tambahkan agar-agar powder, bubuk coklat, gula dan santan
Aduk aduk setelah itu tuangkan dalam cetakan, dinginkan
Buat fla dengan menyeduhkan pudding fla powder dengan air
Setelah pudding dingin, tuangkan fla ke atas pudding
Pudding coklat siap dihidangkan.(Anonim 2013).
4.1 Kesimpulan
Kakao dapat diolah menjadi produk primer yaitu kokoa liquor, kokoa butter
dan kokoa powder. Kakao dikupas dan diambil bijinya kemudian di fermentasi
dengan perlakuan alkalisasi atau tidak setelah itu dikeringkan. Biji kakao kering
disangrai dan digiling maka didapatkan kokoa liquor. Jika kokoa liquor dipress maka
didapatkan kokoa butter dan sisanya dihaluskan maka didapatkan kokoa powder.
Semua produk primer ini dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi produk sekunder.
Dari hasil pengolahan kakao setiap kelompok, setiap biji kakao mengalami
penyusutan pada masing-masing prosesnya. Penyusutan ini dapat disebabkan oleh
adanya penguapan air pada proses fermentasi, pengeringan dan penyangraian.
Sementara pada proses pengupasan serta penggilingan, terjadi penyusutan bobot
akibat lost (hilang).
Berdasarkan hasil pengolahan kakao keempat kelompok, penyusutan bobot
proses fermentasi terbanyak pada biji coklat yang difermentasi selama 7 hari.
Sementara penyusutan bobot akibat pengeringan terbanyak pada biji kakao yang
dialkalisasi, karena air yang menguap mencapai 28,8%. Sementara biji kakao yang
telah difermentasi selama 3 hari memiliki penyusutan bobot akibat penyangraian
yang paling banyak yaitu sebesar 13,2%. Kualitas produk primer maupun
sekundernya ditentukan oleh lama fermentasi dan ada tidaknya alkalisasi. Dari
neraca massa yang didapat, fermentasi 5 hari memiliki rendemen paling besar. Jadi
secara neraca massa waktu optimum fermentasi kakao adalah 5 hari.
Dari hasil uji sensori produk brownis, untuk parameter warna adalah sampel
dengan kode 108, untuk parameter rasa yang paling disukai adalah sampel dengan
kode 721, sedangkan parameter aroma yaitu sampel 721. Kemudian produk jenis
minuman coklat yang paling disukai panelis berdasarkan parameter warna adalah
sampel dengan kode C, untuk parameter rasa sampel dengan kode B, sedangkan
parameter warna yaitu sampel A dan B. Terakhir, produk coklat batang yang paling
disukai panelis untuk parameter warna sampel 153, untuk parameter rasa sampel 153,
dan pada parameter aroma juga sampel 153. Pada hasil uji organoleptik, perbedaan
yang nyata hanya terjadi pada warna brownies. Sementara pada produk lain, tidak
ada perbedaan nyata yang tampak pada berbagai parameter. Hal ini disebabkan oleh
ketentuan pelaksanaan uji organoleptik kurang memenuhi standar.
4.2 Saran
Praktikum dapat dilaksanakan lebih sistematis. Pembagian tugas atau produk
yang dilakukan lebih merata. Produk sekunder kakao yang dibuat lebih bervariasi
lagi sehingga wawasan praktikan akan bertambah.
Daftar Pustaka
Anonim. 2005. Biskuit Halal Banyak Ragamnya. Diakses melalui Republika Online,
15 Desember 2013.
Anonim, (2006), Laporan Akhir Tahunan 2006 PPKS: Produksi Specialty Fat dan
Nutraceutical dari Minyak Sawit dan Fraksi-Fraksinya, Pusat Penelitian Kelapa
Sawit, Medan.
Anonim.2007.DarkCokelat.http://www.pacific.net.id/pakar/khomsan/010502.html.(
18 Desember 2013)
Anonim.2012 . Coklat Praline. http://www.bolaria.net/2013/02/cara-membuat-
coklat-pralinecetakbatanga.html (18 Desember 2013).
Anonim.2013 . Resep Eskrim Coklat. http://resepmasakanku.com/resep-es-
krim/resep-masakan-es-krim-coklat.html.(18 Desember 2013).
Anonim.2013 . Resep Coklat Batang. http://resepmasakanku.com/resep-coklat/resep-
coklat-batang.html.(18 Desember 2013).
Anonim.2012 . Lulur dan Masker Coklat. http://www.bolaria.net/2013/02/cara-
membuat-lulur-danmaskercoklat.html (18 Desember 2013).
Anonim.2013 . Resep Pudding Coklat. http://resepmasakanku.com/resep-
pudding/resep-pudding-coklat.html.(18 Desember 2013).
Anonim. 2013. Resep Brownis. http://www.likethisya.com/resep-brownies.html ( 18
Desember 2013)
Anonim. 2013. Resep Kue Bolu. http://www.likethisya.com/resep-kue-bolu.html
(18 Desember 2013)
Anonim. 2013. Resep Kripik Pisang Coklat.
http://resep69.blogspot.com/2013/04/Cara-Membuat-Keripik-Pisang-
Coklat.html (18 Desember 2013).
Atmawinata, O., Sri Mulato, S. Widyotomo, dan Yusianto. 1998. Teknik Pra
Pengolahan Biji Kakao Segar Secara Mekanis untuk Mempersingkat Waktu
Fermentasi dan Menurunkan Kemasaman Biji. Pelita Perkebunan, Jurnal
Penelitian Kopi dan Kakao, Volume 14, Nomor 1, April 1998.
Basiron, Y., Jalani, B. S. and Weng., C. K. 2000. Advances Oil Palm Research
Volume II, Malaysian Palm Oil Board, Malaysia pp. 815-820.
Beckett, ST. 1994. Industrial Chocolate Manufacture and Use. United Kingdom :
Chapman and Hall.
Hatta, Sunanto., 1992. Cokelat Budidaya, Pengolahan Hasil dan Aspek
Ekonomisnya. Yogyakarta : Kanisius.
Hartanto, Hondy. 2012. Identifikasi Potensi Antioksidan Minuman Cokelat Dari
Kakao Lindak (Theobroma Cacao L.) Dengan Berbagai Cara Preparasi:
Metode Radikal Bebas 1,1 Diphenyl-2-Picrylhydrazil (Dpph). (terhubung
berkala). http://repository.unhas.ac.id (16 Desember 2013).
Iswanto, Hadi. 2004. Panduan Lengkap Budi Daya Kakao. Jakarta: AgroMedia
Pustaka.
Kiki. 2013. Fermentasi, Kunci Utama Penghasil Coklat. Berkualitas [Terhubung
Berkala] http://www.kulinologi.co.id/index1.php?view&id=987885 (14
Desember 2013).
Lipp, M., and Anklam, E. 1998. Review on Cocoa Butter and Alternatives for Use in
Chocolate, Part A: Compositional Data, J. of Food Chemistry, Vol 62 No 1,
pp 73-79.
Lopez, AS dan Mc. Donald. 1981. A definition of descriptors to be used for the
qualification of chocolate flavours in flavor testing, Revista Theobroma, 11,
209—217.
Minifie, W. Belnard., 1999. Chocolate, cocoa and Confectinery Sains Technology.
London : An Aspen Publication.
Misnawi. 2005. Peranan Pengolahan Terhadap Pembentukan Citarasa Cokelat. Warta
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Vol. 21 (3). Oktober 2005, Jember.
Muchdori. 2009. Pemerintah Wajib Terapkan SNI Wajib pada Produk Kakao. [
terhubung berkala]. http : // www. Kemenperin.go.id// (23 Desember 2013).
Pangkalan Ide. 2008. Dark Chocolate Healing. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo. http://chocolatemonggo.com (11 Desember 2013).
Rohmatussolihat. 2009. Antioksidan, Penyelamat sel-sel Tubuh. (terhubung berkala).
www.lipi.go.id. (16 Desember 2013).
Soematmaji, D.W. 1998. Peran stress oksidatif dalam Patogenesis Angiopati Mikro
dan Makro DM. dalam: Medica. 5 (24): 318-325.
Stardley, L. 2004. Types of Cocoa. [Terhubung Berkala]
http://whatscookingamerica.net/Q-A/CocoaTypes.htm (15 Desember 2013)
Suharyanto. 2007. Pengaruh Fermentasi Biji Kakao Terhadap Mutu Produk Olahan
Setengah Jadi Cokelat. [Terhubung Berkala]
http://ntb.litbang.deptan.go.id/ind/2007/TPH/pengaruhfermentasi.doc
Susanto. 1994. Tanaman Kakao. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Wahyudi, T, PangabeandanPujiyanto. 2008. Panduan Lengkap Kakao. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Widyotomo, S, Sri Mulato, dan Handaka. 2004. Mengenal Lebih Dalam Teknologi
Pengolahan Biji Kakao. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Vol.
26 No. 2, 2004.
Zock, P.L., Blijlevens, R.A.M.T., de Vries, J.H.M. and Katan, M.B. 1993. Effects of
stearic acid and trans fatty acid versus linoleic acid on blood pressure in
normotensive.