Professional Documents
Culture Documents
Keterangan
1. Lingkup Pekerjaan .
1.1. Nama pekerjaan untuk proyek ini adalah PEKERJAAN REHABILITASI ASRAMA
PUTRI (ASRAMA I,II,III) PANTI SOSIAL BINA DAKSA “BUDI PERKASA”
PALEMBANG.
1.2. Pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas harus dilaksanakan oleh Kontraktor
meliputi bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta
buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ini. Termasuk didalam lingkup
pekerjaan ini adalah :
Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat
bantu yang lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta
mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap
bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan
sempurna sampai dengan diserah terimakannya pekerjaan tersebut kepada
Pemberi Tugas.
Semua bagian pekerjaan yang merupakan satu kesatuan dengan pekerjaan
yang disebut dalam buku ini, menjadi lingkup pekerjaan yang tidak dapat
dipisahkan dan harus dilaksanakan oleh Kontraktor, sesuai dengan
petunjuk Konsultan Pengawas/ Direksi.
2. Sarana Bekerja
2.1. Tenaga Kerja / Tenaga Ahli.
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan
jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2.2. Peralatan Bekerja.
Menyediakan alat-alat bantu, seperti mesin las, alat-alat bor, alat-alat
pengangkat dan pengangkut serta peralatan-peralatan yang benar-benar
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
2.3. Bahan-bahan Bangunan.
Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk
setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan serta tepat pada waktunya.
3. Persyaratan Pelaksanaan.
Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan
syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang
dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis dan atau
petunjuk yang diberikan oleh Konsultan Pengawas. Sebelum melaksanakan setiap
pekerjaan dilapangan, Kontraktor wajib memperhatikan dan melakukan koordinasi
kerja dengan pekerjaan lain menyangkut pekerjaan Struktur, Arsitektur dan
1. Kontraktor wajib meneliti semua Gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing ).
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS), maka
yang mengikat/berlaku adalah RKS.
3. Ukuran.
3.1. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar kerja dan
Gambar Pelengkap meliputi :
As – as
Luar – luar
Dalam – dalam
Luar – dalam
3.2. Ukuran-ukuran yang dipergunakan disini semuannya dinyatakan dalam M
(meter), kecuali ukuran-ukuran untuk baja yang dinyatakan dalam inch
atau mM (milliMeter).
3.3. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya adalah
ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai (“finished”)
3.4. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan
meneliti terlebih dahulu ukuran-ukuran yang tercantum didalam Gambar
Kerja Arsitektur dan Gambar Kerja lainnya yang termuat di dalam Dokumen
Lelang / Dokumen Kontrak, terutama untuk peil ketinggian, lebar, ketebalan
luas penampang dan lain-lain.
3.5. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan secara
tertulis kepada Konsultan Pengawas yang selanjutnya akan memberikan
keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan.
3.6. Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum didalam Gambar Pelaksanaan tanpa sepengetahuan Direksi, dan
segala akibat yang terjadi adalah tanggung-jawab kontraktor baik dari segi
biaya maupun waktu.
4. Perbedaan Gambar.
4.1. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam suatu disiplin
kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang mengikat/
berlaku.
4.2. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sipil/Struktur,
maka yang berlaku adalah gambar kerja Struktur.
4.3. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sanitasi,
Elektrikal/Listrik dan Mekanikal, maka gambar yang dipakai sebagai
pegangan adalah ukuran fungsional dalam gambar kerja Arsitektur.
4.4. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak telitian didalam pelaksanaan
satu bagian pekerjaan akan selalu mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya,
maka didalam hal terdapat ketidakjelasan, kesimpangsiuran, perbedaan-
perbedaan, dan ataupun ketidaksesuaian dan keragu-raguan diantara setiap
Gambar kerja, Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Konsultan
Pengawas / Pengelola Proyek secara tertulis, mengadakan pertemuan dengan
Konsultan Pengawas/ Direksi dan Konsultan Perencana, untuk mendapatkan
keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan.
5. Shop Drawing.
Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan dilapangan yang harus
dibuat oleh Kontraktor berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah
disesuaikan dengan keadaan lapangan. Kontraktor wajib membuat shop drawing
pada setiap akan melaksanakan suatu pekerjaan dan untuk detail khusus yang
belum tercakup lengkap dalam Gambar kerja / Dokumen kontrak maupun yang
diminta oleh Konsultan Pengawas.
Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data
yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan, keterangan
produk, cara pemasangan dan atau spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan
spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap didalam Gambar kerja /
Dokumen kontrak maupun dalam buku ini.
F. JADWAL PELAKSANAAN
1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) ini maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang
akan dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi
syarat-syarat yang tercantum dalam Persyaratan Umum Bahan Bangunan
Indonesia (PUBI th,1982), Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan
termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang
berlaku di Indonesia.
2. Merk Pembuatan Bahan / Material dan Komponen Jadi.
2.1. Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat Teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan
kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat.
2.2. Bahan/ Material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai
dengan yang tercantum didalam Gambar, memenuhi Standar spesifikasi
bahan tersebut, mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan yang
berlaku.
2.3. Apabila dianggap perlu, Konsultan Pengawas berhak untuk menunjuk
tenaga ahli yang ditunjuk oleh pabrik dan atau supplier yang
bersangkutan tersebut sebagai pelaksana. Dalam hal ini Kontraktor tidak
berhak mengajukan claim sebagai pekerjaan tambah.
2.4. Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya
diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam
pekerjaan ini.
4. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan
diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari
kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
I. PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
6. Keselamatan Pekerjaan :
Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan,
kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, bahan dan
peralatan teknis serta konstruksi yang diserahkan Pemberi Tugas, dalam hal
terjadinya kerusakan-kerusakan, maka kontraktor harus bertanggung jawab
memperbaikinya.
7. Memasuki Lapangan.
Direksi dan Konsultan Pengawas atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya,
setiap waktu dapat memasuki tempat pekerjaan, atau semua bengkel dan tempat-
tempat dimana pekerjaan sedang dikerjakan/ dipersiapkan atau dimana bahan/
barang dibuat.
Kontraktor harus memberi fasilitas dan membantu untuk memasuki tempat-
tempat tersebut.
8. Pemeriksaan Pekerjaan.
8.1. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor, tetapi
karena bahan/ material ataupun komponen jadi, maupun mutu pekerjaan
sendiri ditolak oleh Konsultan Pengawas /Direksi harus segera dihentikan
dan selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu yang
ditetapkan oleh Konsultan Pengawas/ Direksi.
8.2. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat sebelum
mendapatkan persetujuan Pengawas dan Pemborong harus memberikan
kesempatan sepenuhnya kepada Pengawas ahli untuk memeriksa surat
permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari libur /hari raya ) tidak
dipenuhi /ditanggapi oleh Konsultan Pengawas / Direksi, maka Kontraktor
dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa oleh
Konsultan Pengawas/ Direksi.
8.3. Bila Kontraktor melalaikan perintah, Konsultan Pengawas / Direksi berhak
untuk membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk
diperbaiki.
Biaya pembongkaran dan pemasangan /perbaikan kembali menjadi
tanggungan Kontraktor, tidak dapat di “klaim” sebagai biaya pekerjaan
tambah maupun alasan untuk perpanjangan waktu pelaksanaan.
9. Kemajuan Pekerjaan.
9.1. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan
oleh Kontraktor demikian pula metode/cara pelaksanaan pekerjaan harus
diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga diterima oleh Pengawas/Direksi.
9.2. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu
menurut penilaian Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk menjamin
penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan atau pada waktu yang
diperpanjang, maka Pengawas harus memberikan petunjuk secara tertulis
langkah-langkah yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
A. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan
alat bantu lainya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjan ini, yaitu dan
tidak terbatas pada :
- Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan sebelum pelaksanaan
- Pekerjaan pengukuran kondisi tapak
- Pekerjaan pemasangan tugu patok dasar (Patok Ukur) dan Papan Ukur (
Bouwplank )
- Pekerjaan Pemancangan Mini Pile 20/20 cm dan Pile Cap
- Pekerjaan Galian, Pengurugan, Pemadatan dan Perataan Tanah
- Pekerjaan Perbaikan Kembali
- Pekerjaan Beton
-
2. Persyaratan Pelaksanaan.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus mempelajari dengan seksama
dilapangan
terhadap semua hal yang dinyatakan oleh Perencana/ Pengawas dan Direksi tidak
diantaranya :
PEKERJAAN KACA
1. Lingkup Pekerjaan
a) Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang
dinyatakan dalam gambar, serta petunjuk Pengawas, sehingga dapat dicapai
hasil yang bermutu baik dan sempurna.
b) Pekerjaan ini meliputi antara lain pintu-pintu dan jendela.
2. Bahan-bahan
a) Kaca bening Riben Biru, tebal 5 mm, produk setara Asahi untuk bidang pintu
panel kaca¸ jendela kaca dan bouvenlight.
b) Dempul kaca untuk pemasangan kaca pada kusen harus dari penyalur yang
disetujui serta masih baik, tidak bergumpal dan belum mengeras didalam
kaleng.
3. Pelaksanaan
a) Pemasangan kaca ini dilaksanakan pada semua pekerjaan pemasangan kaca
yang disebutkan dalam gambar.
b) Ukuran, tebal dan jenis kaca harus sesuai petunjuk gambar, serta petunjuk dari
Pengawas.
c) Tempat untuk kaca pada kusen harus dibersihkan. Kaca harus dipotong dengan
diberi sedikit toleransi untuk pemuaian, dipasang pada kusen dengan dempul
pengikat dan diperhitungkan pemuaiannya.
d) Bahan yang terpasang hendaknya tidak bergelombang, dan harus dilindungi
dari kerusakan, benturan serta diberi tanda agar mudah diketahui.
e) Potongan kaca harus rapi, lurus dan diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus.
f) Pemasangan kosen-kosen aluminium dipakai pelindung dan penjepit karet di
sekeliling tepi kaca yang terpasang pada kosen-kosen tersebut.
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan
kunci dan alat penggantung lain seperti tercantum dalam gambar dan RKS,
hingga dicapai hasil yang baik dan rapi. Bila terjadi perubahan/penggantian
‘hardware’ akibat kepemilikan kegiatan, kontraktor wajib melapor pada
owner/Konsultan Perencana/ Pengawas.
2. Bahan
a) Kunci dan grendel :
Kunci tanam untuk pintu tipe Tempert dengan pengunci di bawah,
setara Alpha
Selot tanam untuk pintu produk setara SES
Grendel pegas untuk jendela jungkit/BV
Tipe kunci harus sesuai dengan fungsi ruang, dipasang setinggi 100 cm
dari lantai atau sesuai petunjuk Pengawas.
b) Engsel
Engsel untuk pintu terbuat dari bahan stanless steel dngan uk. 4 inch
setara Malverik
Untuk jendela menggunakan 2 engsel produk setara Malverik
c) M e r k
Untuk kunci tanam dipakai setara merk Malverik tipe double turn
kunci silinder.
Untuk grendel putar, grendel tanam dan grendel pegas dan engsel
pivot dipakai produksi Dalam Negeri dan telah distandardisasi dalam
SII.
Semua alat penggantung dan pengunci harus kualitas baik sesuai
persetujuan Direksi.
Pemborong harus menyerahkan contoh tiap alat
penggantung/pengunci kepada Direksi sebelum melakukan pesanan.
3. Perlindungan
Semua bahan tersebut di atas harus dicopot dan dibungkus dalam plastik atau
dalam pembungkus aslinya setelah disetel. Pemasangan terakhir dilakukan
setelah pintu atau jendela selesai dan dicat.
PEKERJAAN PLAFOND
1. Lingkup Pekerjaan
a) Meliputi tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang berhubungan dengan
pekerjaan Plafond sesuai gambar.
b) Pemborong harus memberikan contoh-contoh yang akan dipasang. Untuk
warna dan texture akan ditentukan kemudian oleh Pengawas dan Pemberi
tugas.
c) Langit-langit harus terpasang dengan baik, permukaan harus rata, garis
vertikal dan horizontalnya harus saling tegak lurus membentuk sudut 90
(sembilan puluh) derajat atau sesuai disain. Jika terjadi lendutan atau
kekurangan-kekurangan lain, Pemborong wajib memperbaiki, jika Pengawas
memerintahkan dibongkar, Pemborong harus melaksanakannya atas biaya
Pemborong.
2. Langit-langit Datar
a) Plafond Calseboard t=3,5 mm
b) Sebelum memasang Plafond, kontraktor wajib memeriksa bahwa kerangka
untuk tumpuan pemasangan telah sesuai dengan gambar, baik letak, bentuk
maupun ukurannya
c) Semua bahan pada saat akan dipasang harus dalam keadaan bersih dan tanpa
cacat, kerusakan akibat pengangkutan/penyisipan sepenuhnya menjadi
tanggungan kontraktor.
d) Seluruh struktur kerangka harus kuat hubungannya ditahan dengan baik oleh
struktur atap (kuda-kuda) dan dinding, sesuai ukuran dalam gambar rencana.
e) Langit-langit harus dilengkapi dengan manhole ukuran 60x100 cm atau
menyesuaikan keadaan. Letaknya ditentukan dalam gambar instalasi, usul dari
Pemborong dan harus mendapat persetujuan Pengawas.
f) Kerusakan langit-langit akibat penyambungan ruangan/bangunan, dilakukan
penggantian sesuai dengan gambar.
g) List plafond dipasang keliling ruangan sesuai dengan gambar, menggunakan
list profil gypsump sesuai gambar detail.
4. Pelaksanaan
a) Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang
mempunyai hubungan erat dengan pelaksanaannya. Sebelum pemasangan
langit-langit dilaksanakan, pekerjaan lain yang terletak di atas langit-langit
harus sudah terlaksana.
b) Disiplin lain yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pekerjaan elektrikal,
berikut perlengkapan instalasi yang diperlukan.
c) Bila pekerjaan tersebut tidak tercantum pada gambar rencana langit-langit,
harus diteliti dulu pada gambar-gambar instalasi yang lain (elektrikal,
Plambing, AC dll). Untuk detail pemasangan harus berkonsultasi dulu dengan
pihak Perencana.
d) Rencana penggantung langit-langit harus sesuai dengan pola, gambar denah
dan agar diperhatikan benar-benar pengikat (fitting) dan peilnya.
e) Rangka harus datar (waterpass) sedang yang miring harus sesuai dengan
gambar detail arsitektur.
f) Pada pertemuan bidang langit-langit dengan dinding harus diperhatikan
pelaksanaannya dan harus sesuai dengan gambar.
g) Hubungan rangka utama dengan baja-baja struktural dilakukan dengan baut
dan mur.
2. Ketentuan Umum
Persyaratan-persyaratan konstruksi baja dan istilah teknik secara umum menjadi
satu kesatuan dalam bagian buku persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain
dalam buku persyaratan teknis maka semua pekerjaan baja harus sesuai dengan
standar dibawah ini :
a. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) 1983
b. Peraturan Pembebanan untuk Gedung Indonesia (PPUG) 1983
c. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI) NI - 3 1970
d. American Society for Testing Material (ASTM)
e. Steel Structural Painting Council (SSPC)
3. Material
a. Semua material yang digunakan harus baru dengan kualitas terbaik dan
disetujui oleh Konsultan manajemen konstruksi. Konsultan manajemen
konstruksi berhak untuk minta diadakan pengujian atas bahan-bahan
tersebut dan Pelaksana harus bertanggungjawab atas segala biaya yang
dikeluarkan untuk itu.
Cara Pelaksanaan
Atap Genteng Metal
a. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuannya. Material yang tidak disetujui harus diganti
tanpa biaya tambahan.
B.Proporsi Adukan :
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
A. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1. Umum
2. Persyaratan Pelaksanaan
2.1. Instalasi yang dinyatakan di dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan
sesuai dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku
saat ini di Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan dari
Jawatan Keselamatan Kerja.
2.2. Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang
tercantum dan telah ditetapkan sebagai peraturan pemasangan instalasi
ini oleh Badan yang berwenang dalam hal ini, bila tidak ada petuniuk
dari Konsultan Pengawas.
2.3. Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam
instalasi Elektrikal, untuk dapat dipertanggung jawabkan.
2.4. Tenaga ahli harus ditempatkan di lapangan oleh Kontraktor sehingga
dapat berdiskusi dengan Konsultan Pengawas pada waktu pelaksanaan
pekerjaan.
2.5. Kontraktor diharuskan melaksanakan pekerjaan test penuh di bawah
persyaratan operasionil. Testing harus dilaksanakan di hadapan
Konsultan Pengawas.
2.6. Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan
adalah tanggungjawab Kontraktor dan Kontraktor harus mengganti /
memperbaiki hal tersebut diatas.
2.7. Semua biaya dan pengurusan perijinan, lisensi, pengujian adalah
tanggung jawab kontraktor.
2.8. Semua syarat-syarat penerimaan bahan, peralatan, cara-cara
pemasangan kualitas pekerjaan dan lain-lain, untuk sistim instalasi
Elektrikal ini harus sesuai dengan standar-standar sebagai berikut :
2.8.1. Persyaratan Umum Instalasi Listrik th. 2000
2.8.2. Peraturan yang telah ditentukan PLN lainnya.
2.8.3. Penanggulangan Bahaya Kebakaran, Peraturan DKI No. 3 tahun
1975.
2.8.4. Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik, Departemen Tenaga Kerja
& Transmigrasi No. 59/DP/1980.
2.8.5. Pedoman dan Petunjuk Keselamatan Kerja PLN No. 48.
2.8.6. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP).
2.8.7. International Electrotechnical Commission (IEC)
2.8.8. British Standard (BS)
2.8.9. Verband Deutscher Electrotechniker (VDE)
2.8.10. N.F.P.A dan F.O.C sebagai pelengkap.
2.8.11. Peraturan Telekomunikasi 1989.
2.8.12. Peraturan-peraturan lain yang berlaku setempat.
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistim Elektrikal ini
selain dari persyaratan-persyaratan tersebut diatas, juga tidak boleh
menyimpang dari persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
2.9. Pekerjaan dianggap selesai apabila
2.9.1. Telah mendapat surat pernyataan bahwa instalasi baik dari
Konsultan Pengawas.
2.9.2. Semua persoalan mengenai kontrak dengan Pemilik telah
dipenuhi, sehingga Pemilik dapat membenarkannya.
2.18. Bahan
2.18.1 Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis
asli peralatan utama Elektrikal juga brosur asli, kabel, pipa
konduit, detektor, sensor dan lainnya beserta data-data teknis dan
mengisi daftar skedul dari peralatan tersebut. Pada bosur-brosur
peralatan / bahan yang ditawarkan harus diberi tanda dengan
warna yang jelas.
2.18.2 Apabila ada tanda-tanda serta bahan yang diajukan menyimpang
dari yang disebutkan di dalam gambar-gambar dan
spesifikasirlya, maka nilai evaluasi penawaran Kontraktor
tersebut akan dikurangi dan Kontraktor tetap harus mengantinya
sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
2.18.4 Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru,
dalam keadaan baik, tidak bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan
gambar. Kontraktor harus menjaga kebersihan serta melindungi
semua bahan-bahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum
dipasang.
2.18.5 Bilamana ternyata dipakai / digunakan bahan / peralatan sama,
bekas dipergunakan bercacat atau rusak, Kontraktor harus
menggantinya dengan bahan-bahan atau peralatan yang baru
dan tetap sesuai dengan spesifikasi dan gambar, atas biaya
tanggungan Kontraktor.
2.18.6 Tidak diperkenankan mendatangkan bahan / peralatan masuk ke
site sebelum contoh atau brosur disejujui oleh Konsultan
Pengawas. Semua bahan yang telah masuk di site dan
menyimpang dari ketentuan dalam spesifikasi, contoh ataupun
brosur yang telah disejutui, maka bahan / peralatan tersebut
harus dikeluarkan dari site dalam waktu 3 x 24 jam sejak
diketahuinya penyimpangan itu oleh Konsultan Pengawas.
3. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi sistim ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan
bahan-bahan serta peralatan-peralatan utama, beralatan bantu, peralatan
untuk instalasi, tenaga keija, pembuatan slat-alat pemasangan, termasuk
pengadaan listrik dan air untuk keperluan pengujian dan keperluan keija.
Keterangan-keterangan yang tidak dicantumkan di dalam spesifikasi maupun
dalam gambar tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara
keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.
Perincian umum pekerjaan instalasi ini adalah sebagai berikut (perincian lebih
lanjut dapat dilihat pada syarat-syarat Khusus Teknik)
3.1. Sistim Elektrikal
3.1.1. Instalasi sistim distribusi listrik berikut panel-panel daya.
3.1.2. Instalasi penerangan dan stop kontak.
3.1.3. Instalasi penangkal petir.
3.2. Penyetelan seluruh sistim agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik
sesuai dengan persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar
yang ada.
3.3. Pengadaan pemasangan seluruh sistim instalasi Elektrikal sesuai gambar
dokumen, spesifikasi dan lainnya sesuai dengan kontrak.
3.4. Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas,
kontraktor dapat menanyakan lebih lanjut kepada Konsultan Pengawas,
Konsultan atau pihak lain yang ditunjuk untuk ini.
3.5. Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, Kontraktor harus
bertanggung jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin terjadi.
1. Umum
Syarat-syarat Khusus Teknis yang diuraikan disini adalah persyaratan yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan
material dan peralatan untuk seluruh pekerjaan listrik di dalam maupun diluar
bangunan gedung. Dalam hal ini Syarat-syarat Teknis Umum Pekerjaan Elektrikal
adalah bagian dari Syarat-syarat Khusus Teknis ini.
2. Prinsip Penyediaan Daya Listrik
Sumber daya listrik bagi-gedung diperoleh dari jaringan tegangan rendah PLN
dengan daya terpasang sebesar 164 kVA.'
Daya dari PLN tersebut disalurkan ke transformer dengan kapasitas 200 KVA
sampai dengan panel ukur (kwh meter). Selanjutnya didistribusikan ke panel-panel
utama (LVMDP), sub-distribusi dan panel daya / penerangan gedung secara
radial.
Sistim distribusi tegangan rendah yang digunakan adalah distribusi tiga fase -
empat kawat 220/380 V mengikuti sistim PP (Pentanahan Pengaman).
Sebagai sumber daya cadangan digunakan 1 (satu) unit diesel-generator
berkapasitas 200 kVA antara sumber daya PLN dengan diesel-genset yang bekerja
secara manual.
3. Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistem listrik
sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera
pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.
Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi, testing /
pengujian, pengesahan terhadap seluruh material berikut pemasangan /
instalasinya oleh badan resmi PLN, LMK dan / atau Badan Keselamatan Kerja, serta
serah terima dan pemeliharaan / garansi selama 12 bulan. Ketentuan-ketentuan
yang tidak tercantum dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis
tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga
dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material,
peralatan dan perlengkapan sistem listrik sesuai dengan peraturan / standar yang
berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang
bekerjanya sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada syarat-syarat
Khusus Teknik atau gambar dokumen.
Pekerjaan inl meliputi :
3.1. Pekerjaan di Ruang Genset
3.1.1 Pengadaan dan pemasangan seluruh kabel daya tegangan rendah jenis
NYY dan NYFGbY yang menghubungkan
a. Dari KWH Meter ke panel daya / penerangan bangunan
b. Dan kabel daya lainnya.
Kabel penghubung tersebut lengkap dengan terminasi (sepatu kebel)
yang diperlukan.
5. Kententuan-Ketentua Instalasi
5.1. Peralatan Instalasi Tegangan Rendah
Meliputi pengadaan dan pemasangan power receptacle outlet (stop kontak),
saklar, kontak-kontak tarik (pull box), cabinet / penel daya, kebel, alai-alai
bantu dan semua peralatan lain yang diperlukan untuk mendapatkan
penyelesaian yang memuaskan dari sistern instalasi daya tegangan rendah
220 / 380 V dan penerangan.
5.1.1. Kotak-kotak(doos) Outlet.
a. Jenis
Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE, PULL,
AVE atau standar lain. Kotak-kotak ini bisa berbentuk single / multi
gang box empat persegi atau segi delapan.
Ceiling box dan kotak-kotak lainnya yang tertutup rapi harus
dipasang dengan balk dan benar.
b. Ukuran
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk kondulit hanya di
tempat yang diperlukan.
Setiap kotak harus cukup besar unutk menampung jumlah dan
ukuran condulit, sesuai dengan persyarata, tetapi kurang dad
ukuran yang ditunjuk atau dipersyaratkan.
c. Tipe Tahan Cuaca (Weatherproof Type)
Kotak-kotak outlet di tempat-tempat tersebut dibawah ini harus
dari tipe yang diberi gasket tahan cuaca :
peralatan.
i. Pendukung Kabel
Setiap kotak tarik (pull box) termusuk kotak-kotak yang ada diatas
daya dan panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan
peralatan pendukung Iain-lainnya .
j. Konduit Tertanam
Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi
harus juga dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap
dinding atau langit-langit.
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi,
laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung
jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah.
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba,
pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan
kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN
(Pajak Pertambahan Nilai).
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan
Konstruksi ini di antara bagian-bagian pekerjaan lain.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata
Pembayaran Pekerjaan Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Kepada Yth.
__________
di __________
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan
menandatangani Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Anda untuk menerima penunjukan ini
yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Anda, akan dikenakan
sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Panitia Pengadaan Barang/Jasa]
......... dst
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, sanggahan banding yang diajukan
oleh YANG DIJAMIN dinyatakan tidak benar.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PELAKSANAAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan __________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. _______________ tanggal
________________untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
______________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima
Jaminan atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan _______________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan
Kontrak No. _______________ tanggal _____________________ dari
PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PEMELIHARAAN
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]