Professional Documents
Culture Documents
KEMENTERIAN SOSIAL
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL
PANTI SOSIAL BINA DAKSA BUDI PERKASA PALEMBANG
Jl. Sosial No. 441 KM. 5 Palembang Kode Pos 30151
Telp. 410664 Fax. (0711) 415886 Email : psbd_bp@yahoo.co.id
Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
NOMOR :
TANGGAL :
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
Penyedia Barang/Jasa harus membaca dan mempelajari Rencana Kerja dan Syarat ini dengan
seksama untuk memahami benar-benar maksud dan isi dari dokumen tersebut secara keseluruhan
maupun setiap bagian. Klaim tidak akan dipertimbangkan jika disebabkan Penyedia Barang/Jasa
tidak membaca atau kurang memahami setiap isi dari dokumen ini.
PASAL 1
KETENTUAN DAN ISTILAH
6. Penyedia Barang/Jasa adalah Badan Hukum atau Perusahaan yang memiliki SBU dan SIUJK
yang masih berlaku, selanjutnya disebut Penyedia Barang/Jasa.
7. Penyedia Barang/Jasa yang telah ditetapkan dan diserahi tugas melaksanakan pekerjaan akan
dijelaskan lebih lanjut dalam Dokumen Surat Perjanjian (Kontrak).
PASAL 2
INSTRUKSI UMUM
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 2
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 3
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
BAB II
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
PASAL 3
PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)
2. Penjelasan dilakukan sesuai dengan jadwal waktu dalam Pengumuman yang diterbitkan oleh
Panitia.
7. Dari hasil penjelasan pekerjaan akan dimuat dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan yang
dapat diambil oleh Penyedia Barang/Jasa pada :
Hari :
Jam :
Tempat :
8. Berita Acara Penjelasan tersebut ditanda-tangani oleh Panitia dan Penyedia Barang/Jasa.
9. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan tersebut pada butir (5) disusun oleh Panitia, Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 4
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
PASAL 4
HARGA SATUAN PEKERJAAN DAN PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Harga satuan pekerjaan adalah harga selesainya suatu jenis pekerjaan, di dalamnya sudah
termasuk keuntungan Penyedia Barang/Jasa, harga bahan, gaji pegawai, peralatan,
transportasi/mobilisasi, resiko overhead, bea materai, pajak, asuransi/jamsostek serta biaya-
biaya lainnya, kecuali Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 % (sepuluh persen) yang dimuat
pada Rekapitulasi Akhir.
2. Harga Satuan Pekerjaan tersebut mengikat dan harus digunakan sebagai dasar Perhitungan
Harga Penawaran Pekerjaan, termasuk menentukan harga pekerjaan Tambah atau Kurang.
3. Di dalam penawaran ini tidak ada perhitungan kembali atas Harga Satuan maupun terhadap
fluktuasi harga bahan, upah serta peralatan.
PASAL 5
HARGA KONTRAK, PAJAK DAN BEA MATERAI
Harga Kontrak merupakan LUMPSUM dan FIXED PRICE, sehingga segala resiko menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
1. Harga kontrak tersebut telah mencakup seluruh lingkup pekerjaan, baik yang tercantum di
dalam RKS, Daftar Volume Pekerjaan dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan beserta
lampirannya, masing-masing saling melengkapi antara satu dengan lainnya serta menjadi
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
2. Bea materai sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Pajak Pertambahan Nilai sesuai dengan peraturan yang berlaku.
PASAL 6
SYARAT-SYARAT PENAWARAN
2. Surat Penawaran
a. Surat penawaran dibuat dalam rangkap 5 (lima) terdiri 1 (satu) asli diketik diatas kertas
kop perusahaan dan 4 (empat) copy dengan tanda tangan dan Stempel Asli. Surat
Penawaran harus ditandatangani oleh Direktur Utama Perusahaan dan dicap Perusahaan
di atas materai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) dan bertanggal. Apabila Direktur Utama
Perusahaan tidak dapat menandatangani sendiri Surat Penawaran, maka harus menunjuk
wakilnya yang tercantum dalam akte perusahaan dengan Surat Kuasa bermaterai Rp
6.000,- (enam ribu) dan bertanggal. Surat Kuasa tersebut harus dilampirkan pada Surat
Penawaran. Pada Surat Penawaran tidak boleh terdapat coretan-coretan/pengetikan
ulang/hapusan-hapusan yang tidak diparaf.
(17) Laporan Keuangan tersebut harus dilegalisir oleh Kantor Akuntan Publik yang
bersangkutan tersebut.
(18) Klarifikasi/Golongan.
(19) SIUJK dan SBU.
(20) Bidang : Sipil
(21) Sub Bidang :
Point (1) s/d (15) diketik/dibuat diatas kertas Kop Surat Perusahaan sesuai dengan
contoh dan ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan/Penandatangan Surat
Penawaran.
(22) Bukti fotocopy tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT), Pajak
Penghasilan (PPh) tahun terakhir, Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29 serta
dikuatkan dengan Tax Clearance yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pajak
setempat.
(23) Jaminan Penawaran 1 % (satu persen) s/d 3 % (tiga persen) dari HPS yang
diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat) atau
Perusahaan Asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond)
yang mempunyai dukungan reasuransi sebagaimana persyaratan yang ditetapkan
oleh Menteri Keuangan, dengan masa berlaku sekurang-kurangnya sesuai jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan sejak tanggal diterbitkannya surat penawaran dan
dapat diperpanjang apabila diperlukan.
(24) Akte Perusahaan beserta perubahannya, lengkap dengan lembar pengesahan dari
Menteri Kehakiman dan Lembar Tambahan Negara (khusus P.T.).
(25) S.I.U.P. Non Kecil bergerak di bidang Jasa Konstruksi dan Sertifikasi Badan
Usaha (SBU).
(26) N.P.W.P dan P.K.P
(27) Surat keterangan domisili perusahaan yang masih berlaku.
(28) Referensi Bank yang ditujukan kepada :
KEMENTERIAN SOSIAL
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL
PANTI SOSIAL BINA DAKSA BUDI PERKASA PALEMBANG
Jl. Sosial No. 441 KM. 5 Palembang Kode Pos 30151
(22)
Point (16) s/d (28) aslinya diperlihatkan kepada Panitia sebelum memasukkan
surat penawaran kekotak lelang dan fotocopynya rangkap 5 (lima) dilampirkan
pada surat penawaran. Apabila tidak diperlihatkan aslinya pada saat pelelangan,
maka calon Penyedia Barang/Jasa dapat memfotocopynya dan harus
diketahui/dilegalisir oleh Ketua Panitia paling lambat 2 (dua) hari sebelum
pembukaan surat penawaran.
(29) Menandatangani Surat Pernyataan diatas materai Rp 6.000,- (enam ribu) dan
bertanggal yang menyatakan bahwa :
(a) Perusahaan tidak dalam pengawasan pengadilan,
(b) Perusahaan tidak dalam keadaan pailit,
(c) Kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, Penandatanganan kontrak tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana,
(d) Penandatanganan kontrak secara umum mempunyai kapasitas
menandatangani kontrak,
(e) Perusahaannya dan pemimpin perusahaan tidak masuk dalam daftar hitam,
(f) Alamat perusahaan dapat dijangkau dengan pos.
Surat Pernyataan dari butir (a) s/d butir (f) dibuat terpisah.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 7
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
Surat Pernyataan Dukungan tersebut harus asli yang dikeluarkan oleh pabrik yang
bersangkutan dan ditanda tangani oleh Direktur Pemasaran, bertanggal dan
bermaterai cukup.
PASAL 7
JAMINAN PENAWARAN
1. Jaminan penawaran diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat)
atau Perusahaan Asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond) yang
mempunyai dukungan reasuransi sebagaimana persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan, dengan masa berlaku sekurang-kurangnya sesuai dengan jangka waktu
pelaksanaan sejak tanggal diterbitkannya surat penawaran dan dapat diperpanjang apabila
diperlukan.
2. Nilai jaminan penawaran sebesar 1 % (satu persen) s/d 3 % (tiga persen) dari jumlah HPS.
3. Jaminan penawaran ditujukan kepada :
KEMENTERIAN SOSIAL
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL
PANTI SOSIAL BINA DAKSA BUDI PERKASA PALEMBANG
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 8
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
PASAL 8
JAMINAN PELAKSANAAN
PASAL 9
TATA CARA PEMBUKAAN SURAT PENAWARAN
1. Tata Cara Pembukaan Penawaran dilaksanakan dengan tata cara Pelelangan sesuai dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 sebagai mana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2006.
PASAL 10
PENILAIAN PENAWARAN
Penilaian surat penawaran dilakukan oleh Panitia berdasarkan Evaluasi Administrasi, Teknis dan
Biaya serta berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2006.
1. Evaluasi Administrasi.
Panitia Pengadaan melakukan evakuasi administrasi atas kelengkapan dokumen penawaran
yang diminta berdasarkan ketentuan dalam dokumen pekerjaan yang mencakup :
a. Kebenaran isi dokumen penawaran, antara lain yang berhubungan dengan :
(1) Pemenuhan syarat, kebenaran dan keabsahan dokumen yang disyaratkan dalam
dokumen pekerjaan,
(2) Pemenuhan syarat, kebenaran dan keabsahan jaminan penawaran,
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 9
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
2. Evaluasi Teknis.
Panitia melakukan evaluasi teknis terhadap data yang diminta dalam dokumen pekerjaan
antara lain mencakup :
1. Pelaksanaan evaluasi penawaran dilakukan panitia pengadaan barang/jasa terhadap
semua penawaran yang dinyatakan lulus persayaratan administrasi pada saat pembukaan
dokumen penawaran. Evaluasi tersebut meliputi evaluasi administrasi, teknis dan harga
berdasarkan kriteria, metode dan tata cara evaluasi yang telah ditetapkan oleh dalam
dokumen lelang. Panitia tidak diperkenankan mengubah, menambah dan mengurangi
kriteria dan tata cara evaluasi tersebut dengan alasan apapun dan atau melakukan
tindakan lain yang bersifat ”post bidding”.
3. Hasil evaluasi dituangkan dalam berita acara. Terhadap penawaran yang memenuhi
persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi teknis.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 10
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
6. Apabila dalam evaluasi teknis ada hal-hal yang kurang jelas atau meragukan, panitia
melakukan klarifikasi dengan pihak calon penyedia barang/jasa. Hasil evaluasi teknis ini
dituangkan dalam berita acara. Terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan teknis
akan dilanjutkan dengan evaluasi kewajaran harga, sedangkan terhadap penawaran yang
tidak memenuhi persyaratan teknis dinyatakan gugur.
3. Evaluasi Biaya.
Penawaran yang sudah lulus administrasi dan lulus teknis, akan diteliti apakah harga yang
ditawarkan wajar, menguntungkan negara dan tidak melampaui HPS Panitia.
100
HEA= x HP
100 + KP
Ket :
HEA = Harga Evaluasi Akhir
KP = Koefisien Preferensi (TKDN x Preferensi)
TKDN = Tingkat Komponen Dalam Negeri
HP = Harga Penawaran
Dalam hal penawaran komponen dalam negeri terlalu tinggi dengan perkiraan panitia
pengadaan dilakukan klarifikasi.
Apabila dari hasil klarifikasi terbukti penggunaan komponen dalam negeri terlalu tinggi,
dikenakan sanksi dari penyedia jasa (sanksi administrasi, finansial, perubahan tingkat
komponen dalam negeri yang mengubah peringkat pemenang).
e.
Dalam hal ini calon penyedia jasa diwajibkan menghitung Kandungan Lokal/Komponen
Dalam Negeri secara teliti dan akurat, agar dapat dilakukan evaluasi penawaran harga.
f.
Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan, syarat-
syarat dan spesifikasi yang ditetapkan dalam dokumen lelang, tanpa ada penyimpangan
yang bersifat material atau penawaran bersyarat.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 12
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
g.
Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah :
Jenis penyimpangan yang akan mempengaruhi lingkup atau kualitas pekerjaan.
Substansi pekerjaan tidak konsisten dengan dokumen pelelangan.
Adanya penawaran dari penyedia barang/jasa dengan persyaratan tambahan diluar
ketentuan dokumen pelelangan yang akan menimbulkan persaingan tidak sehat dan
atau tidak adil diantara peserta pelelangan yang memenuhu syarat.
5. Kebenaran total harga pada penawaran biaya harus sesuai dengan bagian atau uraian
biaya/unsur-unsurnya.
6. Angka dan tulisan yang berbeda pada penawaran biaya, akan dinyatakan gugur.
7. Panitia melakukan koreksi aritmatik terhadap hal-hal sebagai berikut :
a) Koreksi aritmatik atas kesalahan penjumlahan dan pengalian volume dengan harga satuan
pekerjaan, dilakukan dengan ketentuan bahwa harga satuan pekerjaan yang ditawarkan
peserta tidak boleh diubah.
b) Jenis dan volume pekerjaan tercantum dalam dokumen penawaran disesuaikan dengan
yang tercantum dalam dokumen pelelangan.
c) Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dalam penawaran dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap
dibiarkan kosong. Sedangkan jenis pekerjaan tersebut harus tetap dikerjakan sesuai
dengan volume yang tercantum dalam dokumen pelelangan.
d) Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran menjadi lebih tinggi
atau lebih rendah terhadap urutan penawaran semula.
8. Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran menjadi lebih tinggi
atau lebih rendah terhadap urutan penawaran semula.
9. Penilaian kwalifikasi
a. Untuk pelelangan umum dengan pasca kualifikasi, terhadap 3 (tiga) penawaran terendah
yang memenuhi persyaratan evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga yang
dilakukan penilaian kualifikasi sesuai Pedoman Kualifikasi Pelelangan Nasional
Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborong) yang ditetapkan Menteri Pekerjaan
Umum.
b. Terhadap penyedia jasa yang akan diusulkan sebagai pemenang dan pemenang cadangan
dilakukan pembukuan kualifikasi.
Dalam hal yang dievaluasi 3 (tiga) penawaran terendah terdapat penawaran yang
gugur/tidak lulus kualifikasi, maka sebelum diusulkan diperlukan evaluasi penawaran
terendah berikutnya (apabila ada).
PASAL 11
DAFTAR VOLUME PEKERJAAN (BILL OF QUANTITY/BQ)
1. Daftar Volime pekerjaan (BQ) yang dilampirkan dalam RKS hanyalah sebagai perkiraan saja.
Penyedia barang/jasa harus tetap menghitung volume dan butir pekerjaan sesuai RKS,
Gambar/Brosur serta Risalah Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 13
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
2. Bila terdapat ketidak sesuaian antara perhitungan Penyedia Barang/Jasa dengan rincian
Volume Pekerjaan (BQ) yang tercantum dalam RKS, maka kekurangan dan/atau kelebihan
butir dan/atau volume agar ditambahkan pada butir tambahan.
3. Penyedia Barang/Jasa melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian, RKS, serta
Risalah Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dan Petunjuk tertulis dari Pengawas Pekerjaan.
4. Tidak ada perhitungan kembali atau butir pekerjaan maupun Volume Pekerjaan diluar butir
(1) pada pasal ini, yang dapat dijadikan dasar perhitungan pekerjaan tambah dan kurang.
PASAL 12
PENARIKAN DIRI
1. Penarikan diri sebagai Penyedia Barang/Jasa hanya dapat dilakukan sebelum pembukaan
Dokumen Surat Penawaran.
2. Penarikan diri setelah Penbukaan Dokumen Penawaran mengakibatkan Jaminan Penawaran
yang telah diserahkan, dicairkan dan menjadi milik negara.
3. Penarikan diri setelah Penyedia Barang/Jasa ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan
mengakibatkan Jaminan Penawaran yang telah diserahkan dicairkan dan menjadi milik
negara.
PASAL 13
PEMBERIAN BORONGAN PEKERJAAN
1. Penyedia Barang/Jasa yang telah ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan ini tidak
diperbolehkan menyerahkan/memberikan pekerjaan tersebut baik keseluruhan atau sebagian
kepada Penyedia Barang/Jasa lain/pihak ketiga, tanpa adanya persetujuan tertulis dari
pemberi tugas. Ketentuan ini akan diterapkan dengan seksama dan ketat. Pelanggaran
terhadap ketentuan ini oleh Penyedia Barang/Jasa dapat mengakibatkan dibatalkan
penunjukannya sebagai pelaksana pekerjaan dan jaminan pelaksanaan yang telah
dilaksanakan, dicairkan dan menjadi milik negara.
2. Untuk pemberian pekerjaan ini akan dibuat Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan. Sambil
menunggu penyelesaian Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan, akan dibuat Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) yang harus sudah dikeluarkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kalender setelah Penetapan Pelaksana Pekerjaan.
3. Penunjukan Penyedia Barang/Jasa bawahan harus mendapat persetujuan tertulis dari pemberi
tugas atas rekomendasi Pengawas pekerjaan.
PASAL 14
AWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Untuk dapat mulai melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa akan menerima Surat
Perintah Mulai kerja (SPMK) dari pemberi tugas.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 14
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
2. Setelah Penyedia Barang/Jasa menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan dalam
waktu 7 (tujuh) hari kalender belum mulai melaksanakan pekerjaan, maka penunjukan
sebagai Penyedia Barang/jasa dibatalkan.
PASAL 15
PELELANGAN ULANG
Panitia dapat memutuskan diadakan pelelangan ulang karena adanya sesuatu hal yang berkenaan
dengan persyaratan Penyedia Barang/Jasa tidak memenuhi ketentuan yang diatur dalam
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Pereturan Presiden Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2006.
2. Pelelangan Ulang
Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, pengguna barang/jasa yang berwenang
memerintahkan pelelangan ulang dengan prosedur ;
a. Pelelangan yang gagal karena tersebut ayat (1) huruf a,b dan e dilakukan pelelangan
ulang, dengan cara mengumumkan kembali dan mengundang calon peserta calon
pelelangan yang baru selain calon peserta pelelangan yang telah masuk dalam daftar
calon peserta pelelangan.
b. Pelelangan yang gagal karena pada ayat (1) huruf c,d dan h dilakukan pelelangan ulang
dengan cara mengundang ulang semua peserta pelelangan yang tercantum daftar calon
peserta bila mana dianggap perlu dilakukan pelelangan ulang dengan mengundang calon
peserta calon pelelangan yang baru.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 15
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
c. Pelelangan yang gagal yang disebabkan sebagaimana tersebut pada ayat (1) f, dilakukan
sebagai berikut :
Apabila panitia pengadaan barang/jasa tidak terbukti KKN, panitia pengadaan
barang/jasa mengundang ulang semua peserta pelelangan yang tercantum dalam
daftar calon penyedia barang/jasa untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap
(administrasi, teknis dan harga). Bila mana dianggap perlu panitia pengadaan
barang/jasa melakukan pelelangan ulang dengan mengundang calon penyedia barang
atau jasa yang baru. Panitia pengadaan barang/jasa dilarang mengundang peserta
pelelangan yang terlibat KKN atau,
Apabila panitia pengadaan barang/jasa terbukti KKN, maka dibentuk panitia
pengadaan barang/jasa baru untuk pelelangan ulang. Panitia pengadaan barang/jasa
dilarang mengikutsertakan peserta pelelangan yang terbukti terlibat KKN.
d. Pelelangan yang gagal disebabkan sebagaimana tersebut pada ayat (1) g, dengan
mempertimbangkan jumlah peserta yang memenuhi syarat administrasi dan teknis,
dilakukan sebagaimana berikut :
Mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan penawaran harga
yang baru apabila peserta pelelangan yang memenuhi syarat sama dengan atau lebih
dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk peserta yang mengundurkan diri).
Mengumumkan kembali/mengundang kembali peserta pelelangan yang baru dan
lama yang memenuhi syarat untuk mengajukan penawaran apabila peserta yang
memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk peserta pelelangan yang
mengundurkan diri).
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 16
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
BAB III
SYARAT-SYARAT PEMBORONGAN (KONTRAK)
PASAL 16
SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN (KONTRAK)
DAN DOKUMEN KONTRAK
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 17
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
PASAL 17
KEWAJIBAN PEMBERI TUGAS DAN PENYEDIA BARANG/JASA
PASAL 18
LINGKUP PEKERJAAN
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 18
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
PASAL 19
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1. Waktu berlangsungnya pekerjaan ini adalah : 120 hari kalender, terhitung sejak tanggal Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari pemberi tugas.
2. Jangka waktu pelaksanaan tetap mengikat dan tidak berubah kecuali adanya force majeure
serta kesepakatan yang diputuskan antara panitia dengan peserta.
PASAL 20
PERPANJANGAN WAKTU
1. Bila sudah jelas bahwa kemajuan pekerjaan mengalami hambatan, Penyedia Barang/Jasa
harus segera memberitahukan secara tertulis penyebab dari hambatan tersebut.
2. Paling lambat 1 (satu) minggu sebelum berakhirnya jangka waktu pelaksanaan, sebelum
tanggal serah terima pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa diperbolehkan mengajukan
permohonan tertulis kepada Pemberi Tugas, untuk perpanjangan waktu lengkap dengan
alasan-alasannya.
3. Dengan pertimbangan bersama antara Pemberi Tugas/Pengawas Pekerjaan terhadap alasan-
alasan Penyedia Barang/Jasa, perpanjangan waktu yang adil dan layak untuk menyelesaikan
pekerjaan dapat disetujui dan diberikan secara tertulis.
4. Alasan yang diajukan Penyedia Barang/Jasa karena kelalaian dalam melaksanakan pekerjaan,
memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan Penyedia Barang/Jasa, tidak dapat
dijadikan alasan untuk perpanjangan waktu.
PASAL 21
RESIKO UPAH DAN HARGA
Di dalam pelaksanaan pekerjaan ini, fluktuasi besarnya upah/harga bahan yang terjadi selama
pelaksanaan pekerjaan menjadi resiko Penyedia Barang/Jasa sendiri.
PASAL 22
CARA PEMBAYARAN
1. Cara pembayaran akan diatur dalam Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan (Kontrak).
2. Pada tahap-tahap pembayaran, Penyedia Barang/Jasa mengajukan surat permohonan
pembayaran angsuran kepada Pemberi Tugas yang tembusannya disampaikan kepada
Pengawas Pekerjaan.
3. Berdasarkan surat permohonan tersebut, Pengawas Pekerjaan menyiapkan Laporan
Kemajuan Pekerjaan.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 19
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
4. Pelaksanaan dan isi perjanjian akan dibicarakan bersama antara Penyedia Barang/Jasa dan
Pemberi Tugas.
PASAL 23
PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG
1. Pelaksanaan pekerjaan tambah dan kurang dapat dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa
setelah diberikan perintah tertulis dari Pemberi Tugas dan dituangkan dalam Addendum
Kontrak.
2. Untuk mendapatkan ijin tertulis dari Pemberi Tugas, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan segera
memberitahukan biaya pekerjaan tambah/kurang tersebut berdasarkan Daftar Harga Satuan
pekerjaan yang dilampirkan dalam surat penawaran. Apabila tidak terdapat harga satuannya,
maka diadakan negosiasi. Pembayaran pekerjaan tambah/kurang diperhitungkan pada saat
pembayaran pekerjaan yang terakhir.
PASAL 24
PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Penyerahan pertama tanpa adanya force majeure, tetap dilakukan paling lambat pada akhir
jangka waktu pelaksanaan sebagaimana disebut dalam butir (1) Pasal 19.
2. Bila terdapat kekurangan, cacat atau kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga tidak
sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat, Pemberi Tugas/Pengawas
Pekerjaan/Konsultan Pengawas harus segera menyerahkan daftar perbaikan kepada Penyedia
Barang/Jasa, selanjutnya Penyedia Barang/Jasa segera melaksanakan perbaikan dengan biaya
sendiri dan bertanggung jawab penuh.
3. Tiap penyerahan pekerjaan dibuat Berita Acara Penyerahan Pekerjaan.
4. Jika tidak ada persoalan yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian ini, baik dengan Arbitrasi
atau tidak ada suatu permohonan tertulis dari salah satu pihak mengenai pengangkatan
Arbitrasi dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah penyerahan pekerjaan, maka Berita
Acara yang dikeluarkan akan menjadi bukti, bahwa pekerjaan telah dilaksanakan dan
diselesaikan sesuai dengan Rencana Kerja danSyarat-Syarat dan Berita Acara Penjelasan
RKS.
PASAL 25
PERINTAH PEMBERI TUGAS DAN PENGAWAS PEKERJAAN
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 20
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
PASAL 26
PENUGASAN DAN PENGOPERASIAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan hanya dapat diserahkan kepada Penyedia Barang/Jasa lain jika ada persetujuan
tertulis dari Pemberi Tugas berdasarkan rekomendasi Pengawas Pekerjaan/Konsultan
Pengawas.
2. Jika Penyedia Barang/Jasa utama berhenti atau diberhentikan, Penyedia Barang/Jasa
bawahannya juga harus berhenti.
PASAL 27
DENDA KELAMBATAN
1. Terhadap kelambatan penyerahan pertama tanpa adanya alasan-alasan yang cukup kuat,
Penyedia Barang/Jasa dapat diancam dengan denda sebesar 1/000 (satu per seribu) untuk
setiap hari kelambatan dan apabila denda sudah melampaui nilai jaminan pelaksanaan maka
Pemberi Tugas dapat memutuskan kontrak dan Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menuntut
kerugian atas pemutusan kontrak.
2. Pelaksanaan pembayaran denda ini akan diperhitungkan dan dilaksanakan pada saat
penyerahan pekerjaan (tahap pekerjaan 100 % dan tahap pembayaran 100 %).
3. Apabila jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tidak dapat dipenuhi dan diperlukan
perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan, maka biaya yang timbul sehubungan
pengawasan yang dilaksanakan oleh Pengawas Pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia
Barang/Jasa berdasarkan atas perhitungan Billing Rate sesuai Surat Keputusan bersama
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor :
PASAL 28
RENCANA KERJA DAN PERINGATAN
1. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan Rencana Kerja yang terperinci, antara lain berisi :
a. Tanggal yang diusulkan untuk memulai dan menyelesaikan masing-masing pekerjaan.
b. Tanggal yang diusulkan untuk memperoleh peralatan.
2. Pelaksanaan kemajuan pekerjaan yang terlambat apabila dibandingkan dengan Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat, Pemberi Tugas/Pengawas Pekerjaan/Konsultan Pengawas akan
memberi saran/petunjuk secara tertulis untuk mempercepat pelaksanaannya.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 21
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
Apabila terjadi penyimpangan, baik mengenai lokasi, jenis pekerjaan, kualitas dan kuantitas
maupun cara pelaksanaan pengamanan, maka segera pada saat diketahui adanya penyimpangan,
Pemberi Tugas/Pengawas Pekerjaan/Konsultan Pengawas memberikan teguran/peringatan.
Teguran/peringatan tersebut pada butir (3) Pasal ini oleh Pemberi Tugas/Pengawas
Pekerjaan/Konsultan Pengawas kepada Penyedia Barang/Jasa dilakukan dengan lisan dan tertulis
secara bertahap adalah sebagai berikut :
a. Teguran Lisan.
Segera pada saat diketahui adanya penyimpangan.
b. Teguran I
Dikeluarkan 1 (satu) hari setelah Teguran Lisan dan menyebutkan dengan jelas lokasi,
jenis pekerjaan, kuantitas maupun jadual yang dianggap tidak sesuai dengan Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat.
c. Teguran II
Dikeluarkan bila Penyedia Barang/Jasa ternyata tidak melaksanakan isi Surat Teguran I.
d. Peringatan I
Dikeluarkan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah Surat Teguran II
disampaikan kepada Penyedia Barang/Jasa.
e. Peringatan II
Selambat-lambatnya setelah 3 (tiga) hari kerja, Penyedia Barang/Jasa masih belum
melaksanakan isi dari Surat Peringatan I, maka dikeluarkan Surat Peringatan II, yang
merupakan Surat Peringatan terakhir.
Setelah Penyedia Barang/Jasa menerima Surat-surat Teguran I, Teguran II, Peringatan I dan
Peringatan II, Penyedia Barang/Jasa wajib melaksanakan isi surat-surat tersebut selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari kerja.
Surat-surat teguran dan atau peringatan yang telah dikeluarkan tidak dapat dicabut kembali.
PASAL 29
DENDA KELALAIAN
Bila batas waktu yang ditetapkan dalam Surat Peringatan II diabaikan, Penyedia Barang/Jasa
akan dikenakan sanksi denda kelalaian sebesar 1 (satu) per mil per hari dan maksimum 5 % dari
harga borongan. Denda kelalaian tersebut dapat diperhitungkan dalam tahap pembayaran.
PASAL 30
TUNTUTAN DAN FORCE MAJEURE
1. Kenaikan harga barang dan upah yang terjadi sesudah kontrak ditandatangani dan selama
pekerjaan berlangsung, tidak dapat digunakan sebagai dasar oleh Penyedia Barang/Jasa untuk
mengajukan tuntutan/klaim.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 22
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
2. Yang dianggap sebagai force majeure ialah akibat-akibat dari kejadian-kejadian diluar
kekuasaan Penyedia Barang/Jasa antara lain malapetaka alam dan sabotase yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan antara lain :
Gempa Bumi
Taufan
Kebakaran akibat sabotase
Ledakan akibat sabotase
Kerusuhan dan huru hara
Banjir
Keputusan pemerintah dibidang moneter (devaluasi)
3. Kejian dan akibat yang dimaksud pada butir 2 Pasal ini timbul selama pelaksanaan
berlangsung, Penyedia Barang/Jasa diharuskan melaporkan kepada Pemberi Tugas/Pengawas
Pekerjaan dalam waktu paling lambat 3 x 24 jam.
4. Jika waktu sebagaimana dinyatakan pada butir 3 Pasal ini telah dilampaui, sedangkan laporan
belum juga disampaikan, maka Penyedia Barang/Jasa kehilangan hak nya untuk mengajukan
klaim dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Pasal ini.
5. Force Majeure dibidang moneter (devaluasi) hanya disetujui apabila ada keputusan dari
pihak Pemerintah.
6. Jika terjadi hal demikian seperti tersebut pada butir 5 Pasal ini, maka penilaian kembali
dihitung berdasarkan bagan kemajuan pekerjaan pada saat terjadinya force majeure tersebut.
PASAL 31
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. Pemberi Tugas dapat memutuskan hubungan kerja, jika Pemberi Barang/Jasa melakukan
kelalaian mengenai satu atau beberapa hal dibawah ini, seperti :
a. Jika Penyedia Barang/Jasa tanpa alasan yang dapat diterima menangguhkan atau
menunda samasekali pelaksanaan pekerjaan yang belum selesai.
b. Jika Penyedia Barang/Jasa tidak dapat melanjutkan pekerjaan dengan kesungguhan dan
teratur.
c. Jika Penyedia Barang/Jasa mengabiakan peringatan tertulis dari Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
d. Dan hal-hal lain yang akan diatur di dalam Surat Perjanjian Pemborongan.
2. Bila pekerjaan ternyata tidak dapat diselesaikan walaupun Penyedia Barang/Jasa telah
dikenakan denda kelambatan dan denda tersebut telah melampaui nilai jaminan pelaksanaan
(5 % (lima persen) dari harga kontrak), dan Pemberi Tugas/Pengawas Pekerjaan menilai
bahwa pekerjaan tidak mungkin dapat diselesaikan, maka Pemberi Tugas dapat memutuskan
secara sepihak dan berhak menunjuk Penyedia Barang/Jasa lain guna menyelesaikan
pekerjaan atas biaya Penyedia Barang/Jasa yang lama.
PASAL 32
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 23
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
1. Jika terjadi perselisihan yang tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah, maka
penyelesaian selanjutnya kepada suatu Tim Arbitrasi terdiri dari 3 (tiga) orang wakil : 1
(satu) orang Pemberi Tugas, 1 (satu) orang wakil Penyedia Barang/Jasa, 1 (satu) orang atas
persetujuan kedua belah pihak.
2. Dan jika Tim Arbitrasi ini tidak dapat mengambil keputusan, maka masalah ini akan
diteruskan ke Pengadilan Negeri domisili tergugat. Dalam hal ini kedua belah pihak harus
memiliki tempat tinggal (domisili) yang tetap.
PASAL 33
KEWAJIBAN MEMENUHI UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN-
PERATURAN
Semua biaya akibat peraturan-peraturan Pemerintah atau ijin-ijin yang harus diperoleh dari
Pemerintah, menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
PASAL 34
PERATURAN TEKNIS UMUM
PASAL 35
URAIAN/PENJELASAN UMUM TENTANG TATA TERTIB
PELAKSANAAN
PASAL 36
ALAT-ALAT KERJA DAN ALAT-ALAT BANTU
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan alat-alat kerja dan alat-alat bantu yang diperlukan
untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara sempurna dan efesien, antara lain
berupa :
Alat Transportasi, kendaraan roda 4, kendaraan roda 2, sepeda kayuh, Handy Talky dll, untuk
membantu transportasi, atau mobilisasi pada saat pelaksanaan pekerjaan pengamanan.
PASAL 37
KECELAKAAN DAN KESEHATAN
1. Kecelakaan yang timbul selama pekerjaan berlangsung menjadi beban dan tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa.
2. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyediakan kotak PPPK yang berisi menurut kebutuhan,
lengkap dengan seorang petugas yang terlatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama
(P3K).
3. Terhadap kecelakaan yang timbul akibat kecerobohan atau Bencana Alam, segala biayanya
menjadi beban Penyedia Barang/Jasa.
4. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyediakan alat-alat penanggulangan bahaya kebakaran
(racun api dsb).
5. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan memperhatikan kesehatan dan keselamatan karyawan-
karyawannya.
6. Sejauh tidak disebutkan dalam RKS ini, maka Penyedia Barang/jasa harus mengikuti semua
ketentuan umum lainnya yang dikeluarkan oleh instansi Pemerintah. Undang-Undang
Keselamatan Kerja dan lain sebagainya termasuk semua perubahan-perubahannya yang
sampai saat ini tetap berlaku.
PASAL 38
PENGAWASAN
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 25
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
1. Setiap saat Konsultan Pengawas harus dapat dengan mudah mengawasi, memeriksa dan
menguji setiap Hasil pekerjaan, jumlah tenaga yang ditempatkan dan peralatan yang
digunakan. Untuk itu maka Penyedia Barang/Jasa harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang
diperlukan.
2. Jika Penyedia Barang/Jasa perlu melaksanakan di luar jam kerja sehingga diperlukan
pengawasan oleh Konsultan Pengawas, maka segala biaya untuk itu menjadi beban Penyedia
Barang/Jasa. Permohonan oleh Penyedia Barang/Jasa untuk bekerja lembur tersebut harus
dengan surat yang ditujukan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Pekerjaan,
PASAL 39
PEMERIKSAAN DAN PENYEDIAAN TENAGA PENGAMANAN
Ketentuan Umum :
Bila dalam RKS disebutkan nama dan lembaga tempat penyiapan/pelatihan tenaga keamanan
dipersiapkan, maka ini dimaksudkan menunjukkan standard minimal mutu/kualitas tenaga
yang akan digunakan.
Jumlah tenaga dan peralatan yang akan digunakan harus disampaikan kepada Konsultan
Pengawas oleh penyedia Barang/Jasa untuk mendapat persetujuan Pemberi Tugas. Waktu
penyampaiannya dilaksanakan sebelum pekerjaan dimulai.
Setiap usulan penggunaan nama dan pabrik pembuat dari suatu bahan dan barang yang akan
digunakan harus mendapat rekomendasi dari Pemberi Tugas serta berdasarkan petunjuk dalam
RKS dan risalah penjelasan.
Contoh bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan harus diadakan atas biaya
Penyedia Barang/Jasa, setelah disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, maka bahan
dan barang tersebut seperti di atas yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh bahan dan peralatan tersebut disimpan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk
dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai dengan
contoh, baik kualitas maupun sifatnya.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 26
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
BAB IV
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PASAL 40
LINGKUP PEKERJAAN PEMBANGUNAN REHABILITASI GEDUNG
ASRAMA PUTRI (ASRAMA PUTRI I,II DAN III) PSBD “BUDI PERKASA
“ PALEMBANG
LINGKUP PEKERJAAN yang akan diadakan dan akan dilaksanakan antara lain :
PEMBANGUNAN REHABILITASI GEDUNG ASRAMA PUTRI (ASRAMA PUTRI I,II
DAN III) PSBD “BUDI PERKASA “ Palembang.
Lingkup pekerjaan ini akan meliputi pengadaan, pembangunan dan pemasangan, pengujian,
garansi, sertifikasi, pemeliharaan, penyedian gambar ter-laksana (as built-drawings), petunjuk
operasi dan pemeliharaan dari pihak pengelola dan Pemeliharaan REHABILITASI GEDUNG
ASRAMA PUTRI (ASRAMA PUTRI I,II DAN III) PANTI SOSIAL BINA DAKSA (PSBD).
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengenai (dengan mengenali terlebih dahulu kendala
dilapangan) dengan baik semua persyaratan yang diminta di dalam spesifikasi ini, termasuk
gambar-gambar, perincian penawaran (bills of item/quantity), standar dan peraturan yang terkait,
petunjuk dari pabrik pembut, peraturan setempat dan perintah dari Direksi/Konsultasi Pengawas
selama masa pelaksanaan pekerjaan. Klaim yang terjadi atas pengabaian hal-hal di atas tidak
akan diterima. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi material dan / atau peralatan
yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
menggantinya tanpa adanya penggantian biaya.
PASAL 41
PENINJAUAN LOKASI PEKERJAAN
Kontraktor wajib meninjau Lokasi Pekerjaan atas resiko dan biaya sendiri untuk mendapatkan
segala keterangan yang diperlukan mengenai keadaan lapangan, jalan masuk, kondisi setempat
dan kondisi serta keadaan bangunan-bangunan pihak ketiga yang ada disekitarnya. Segala resiko
yang timbul dari kondisi dan keadaan tersebut diatas menjadi tanggung jawab Kontraktor.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 27
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
PASAL 42
DOKUMEN PENGADAAN BARANG/JASA
b. Ketentuan Administrasi Pelaksanaan yaitu penjelasan tentang kontrak yang harus dibuat,
meliputi :
Judul Nomor, Tanggal, Penandatanganan dan Para Pihak dalam kontrak.
Jangka waktu pelaksanaan dan batas waktu penyerahan pekerjaan.
Tata cara dan syarat pembayaran.
Sanksi-sanksi.
Besarnya jaminan penawaran dan jaminan pelaksanaan.
c. Ketentuan Teknis Umum yaitu penjelasan tentang syarat-syarat dan spesifikasi teknis
pelaksanaan pekerjaan, meliputi :
Lingkup, Jenis dan uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Jenis dan persyaratan bahan yang akan digunakan, dengan catatan :
Tidak mengarah kepada suatu merk/produk tertentu.
Semaksimal mungkin menggunakan produksi dalam negeri dengan
memperhatikan potensi nasional.
Tidak menunjuk merk/produk dari barang yang akan digunakan.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 28
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
Kontrak.
Surat Jaminan Penawaran.
Surat Jaminan Pelaksanaan.
Surat Jaminan Uang Muka Kerja.
PASAL 43
PERSYARATAN DAN KRITERIA CALON PESERTA PELELANGAN
1. Penyedia barang/jasa yang dapat mengikuti pelelangan adalah penyedia barang/jasa yang
telah memenuhi kualifikasi, klasifikasi dan memiliki kemampuan sumber daya sesuai dengan
dokumen prakualifikasi dan syarat-syarat yang ditetapkan.
2. Secara hukum mempunyai kapasitas melakukan ikatan kontrak pengadaan barang/jasa.
3. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan.
4. Direksi yang berwenang menandatangani kontrak atau kuasanya tidak sedang menjalani
hukuman pidana atau belum pernah di hukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan
yang berkaitan dengan kondite profesional perusahaan/perorangan.
5. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kualifikasi, klasifikasi dan sertifikasi
yang dimilikinya.
6. Peserta yang dilarang ikut sebagai peserta pelelangan atau penjamin penawaran adalah :
a. Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan Pegawai Bank
Milik Pemerintah/Daerah.
b. Mereka yang keikutsertaannya akan bertentangan dengan kepentingan tugasnya (confict
of interest).
Persyaratan dan kriteria untuk menilai calon penyedia barang/jasa yang diperlukan, disiapkan
oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa dengan memperhatikan informasi yang terdapat didalam
sertifikat yang dikeluarkan oleh Asosiasi/LPJK/KADIN dan informasi lain melalui internet yang
dikelola oleh LPJK/KADIN.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 29
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
6. Melampirkan laporan keuangan yang telah diaudit (Neraca Perusahaan, Laporan a\Arus Kas,
Rugi/Laba, catatan hasil laporan yang telah dilegislasi oleh auditor yang terdaftar/diakui oleh
Departemen Keuangan.
7. Melampirkan NPWP dan Audit Payroll.
8. Memiliki Surat Keterangan dukungan keuangan dari Bank atau Rekaman Rekening Koran
dari Bank dengan jumlah saldo yang cukup selama periode 3 (tiga) bulan terakhir.
9. Melengkapi Bukti Pengalaman Tertinggi pada Sub Bidang/Jenis Pekerjaan yang sesuai dan
disertai rekaman bukti pembayaran PPN untuk kontrak yang bersangkutan dan dapat
menunjukkan aslinya.
10. Melengkapi Daftar Perolehan Pekerjaan yang sedang sedang dilaksanakan.
11. Dalam hal penyedia barang/jasa melakukan kemitraan, membuat rekaman kerjasama
operasi/kemitraan yang memuat pula presentasi kemitraan dari perusahaan yang mewakili
kemitraan tersebut.
12. Untuk pekerjaan khusus/spesifik/Teknologi Tinggi, melengkapi tambahan persyaratan lain
seperti ; peralatan khusus, tenaga ahli spesialis yang diperlukan atau pengalaman tetentu.
13. Memiliki pengalaman dalam pembangunan Gedung Olah Raga.
14. Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam Daftar Sanksi atau Daftar Hitam sesuai
informasi yang dikeluarkan oleh LPJK/KADIN.
PASAL 44
PERSYARATAN PELAKSANAAN
1. Kontraktor menyampaikan pengalaman pekerjaan untuk setiap personil kunci yang akan
ditempatkan yang berpengalaman dalam bidang bangunan gedung dan renovasi bangunan,
dilengkapi dengan ijazah (scan-data) yang telah disahkan, Sertifikat Tenaga Ahli (scan-data)
yang disahkan LPJKN, surat referensi dari pengguna jasa (scan-data), daftar gaji yang telah
diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan/Audit Payroll tenaga ahli yang bersangkutan
beserta surat pernyataan kesanggupan atas penempatan pada pekerjaan tersebut.
Jika dalam peleksanaan pekerjaan, penyedia jasa/kontraktor tidak menempatkan Tenaga Ahli
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam RKS maka kontraktor akan diberikan sanksi.
2. Kontraktor diwajibkan menyelesaikan (termasuk biaya pengurusan) pengurusan :
Membantu menyelesaikan semua persyaratan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) termasuk
ijin pendahuluan, Ijin Pelaksanaan Pondasi bersama-sama dan dibantu Konsultan
Pengawas dan Pemberi Tugas.
Ijin penggunaan peralatan Pemadam Kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran
setempat.
Ijin Keselamatan Kerja untuk peralatan Transportasi Vertikal dan Bejana Bertekanan.
Penyambungan Daya Listrik dari PLN sesuai dengan kebutuhan atau pengamanan
sambungan listrik yang ada sesuai dengan persyaratan keselamatan kerja.
Penyambungan Sambungan Telepon dari PT. Telkom sesuai dengan kebutuhan atau
pengamanan sambungan telepon yang ada.
Penyambungan Air Minum dari PDAM dan perijinan untuk penggunaan sumur dalam.
3. Kontraktor wajib menyampikan jadwal waktu terinci dari rencana kerja, lengkap pada waktu
pelaksanaan yang disyaratkan, dan menjelaskan saat mulai dan selesainya tiap
kelompok/jenis pekerjaan tersebut, serta menyampaikan pula perhitungan nilai bobot
kelompok pekerjaan dalam kurva – S.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 30
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
PASAL 45
PENGUMUMAN DAN PENDAFTARAN PESERTA PELELANGAN
1. Panitia mengumumkan secara luas tentang adanya pelelangan melalui media cetak, papan
pengumuman resmi untuk penerangan umum serta bila memungkinkan melalui media
elektronik.
2. Pada pengumuman di media massa dan media cetak sekurang-kurangnya memuat :
a. Nama Unit/Satuan Kerja yang akan melakukan pelelangan.
b. Uraian singkat tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan.
c. Syarat kualifikasi calon peserta pelelangan.
d. Tempat, hari dan waktu pendaftaran calon peserta pelelangan.
3. Calon peserta pelelangan yang berminat ikut dalam pelelangan harus mendaftarkan diri
kepada Panitia untuk mengikuti prakualifikasi.
4. Bagi calon peserta lelang yang berkehendak didalam lelang didalam sistem konsorsium agar
didalam pendaftaran tersebut mendaftar secara tersendiri dahulu. Apabila sudah ditetapkan
didalam daftar Pendek, maka bagi rekanan yang masuk dalam daftar pendek dapat
melaksanakan Kerja Sama dalam bentuk konsorsium/Joint Operation. Selanjutnya agar
segera menyelessaikan semua persyaratan berkenan dengan ini, seperti akte notaris untuk
pengikatan konsorsium, Nama Account dan nomor NPWP atas nama konsorsium/JO dan
didalam penawaran lelang sudah dalam bentuk kerja sama yang sah yang dikuatkan didalam
akta kerja sama di depan notaris.
5. Calon peserta pelelangan yang tidak mendaftarkan secara resmi kepada Panitia Pengadaan
Barang/Jasa, tidak akan diikut sertakan sebagai peserta pelelangan.
PASAL 46
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 31
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
PASAL 47
KEPUTUSAN PENETAPAN PEMENANG PELELANGAN
Apabila harga dalam penawaran telah dianggap wajar dan dalam batas ketentuan mengenai harga
satuan (harga standar) yang telah ditetapkan, serta telah sesuai dengan ketentuan maka Panitia
menetapkan calon pemenang pelelangan yang memasukkan penawaran yang menguntungkan
bagi daerah dalam arti :
a. Penawaran secara administrasi dan teknis dapat dipertanggung jawabkan.
b. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan.
c. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi dalam negeri.
d. Penawaran tersebut adalah penawaran terendah diantara penawaran yang memenuhi syarat
administrasi, teknis dan memenuhi kewajaran harga.
Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang mengajukan harga penawaran yang sama, maka
panitia meneliti kembali data kualifikasi peserta yang bersangkutan dan memilih peserta yang
menurut pertimbangannya mempunyai kemampuan yang lebih besar dan hal ini dicatat dalam
berita acara sesuai PERMEN PU NO. 43/KRT/2007 tentang standart dan pedoman pengadaan
jasa konstruksi.
Penetapan calon pemenang pelelangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 dan 2 diatas,
diambil melalui suatu rapat yang dihadiri oleh lebih dari dua pertiga jumlah anggota panitia.
Apabila dalam rapat pertama tidak dicapai quarum, dapat diambil keputusan bilamana dihadiri
oleh lebih dari setengah dari anggota Panitia Pelelangan.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 32
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
Pejabat yang berwenang mengambil keputusan untuk menetapkan pemenang pelelangan, melalui
Pengguna Barang/Jasa adalah :
Pemimpin Proyek untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai sampai dengan Rp.
50.000.000.000,00 (Lima Puluh Milyar Rupiah).
Untuk mendapatkan penetapan pemenang pelelangan oleh Panitia, Kepala Unit/Satuan
Kerja membuat Surat Pernyataan mengenai hasil penelitian/pelaksanaan evaluasi
pelelangan.
Usulan penetapan pemenang pelelangan disusun sesuai dengan urutan calon pemenang dan harus
memuat :
a. Nama dan alamat penyedia barang/jasa.
b. Harga penawaran setelah koreksi.
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang pelelangan antara lain :
a. Dokumen pelelangan beserta addendum (bila ada).
b. Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP).
c. Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP).
d. Ringkasan proses pelelangan dan hasil pelelangan.
e. Dokumen penawaran dari calon pemenang pelelangan dan cadangan calon pemenang yang
telah diparaf panitia pengadaan barang/jasa dan 2 (dua) wakil peserta pelelangan.
PASAL 48
PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN
PASAL 49
SANGGAHAN PESERTA PELELANGAN
1. Kepada peserta yang keberatan atas keputusan penetapan pemenang pelelangan diberi
kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat-lambatnya dalam waktu 5
(lima) hari kerja terhitung setelah pengumuman pemenang pelelangan.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 33
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
PASAL 50
SURAT KEPUTUSAN PENUNJUKKAN PEMENANG PELELANGAN
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 34
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
PASAL 51
PELELANGAN GAGAL DAN PELELANGAN ULANG
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 35
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
2. Pelelangan Ulang.
Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, penyedia barang/jasa yang berwenang
memerintahkan pelelangan ulang dengan prosedur :
a. Pelelangan yang gagal karena tersebut ayat (1) huruf a, b dan e dilakukan pelelangan
ulang dengan cara mengumumkan kembali dan mengundang calon peserta pelelangan
yang baru selain calon peserta pelelangan yang telah masuk daftar calon peserta
pelelangan.
b. Pelelangan yang gagal karena tersebut ayat (1) huruf c, d dan h dilakukan pelelangan
ulang dengan cara mengumumkan kembali dan mengundang calon peserta pelelangan
untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan harga).
Bilamana dianggap perlu dilakukan pelelangan ulang dengan mengundang calon peserta
pelelangan yang baru.
c. Pelelangan yang gagal yang disebabkan sebagaimana tersebut pada ayat (1) f, dilakukan
sebagi berikut :
Apabila panitia pengadaan barang/jasa tidak terbukti KKN, panitia pengadaan
barang/jasa mengundang ulang semua peserta pelelangan yang tercantum dalam
daftar calon penyedia barang/jasa untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap
(administrasi, teknis dan harga). Bilamana dianggap perlu dilakukan pelelangan ulang
dengan mengundang calon penyedia barang/jasa yang baru. Panitia pengadaan
barang/jasa dilarang mengundang peserta pelelangan yang terlibat KKN atau,
Apabila panitia pengadaan barang/jasa terbukti KKN, maka dibentuk panitia
pengadaan barang/jasa baru untuk pelelangan ulang. Panitia pengadaan barang/jasa
dilarang mengikutsertakan peserta pelelangan yang terbukti terlibat KKN.
d. Pelelangan yang gagal disebabkan sebagaimana tersebut pada ayat (1) g, dengan
mempertimbangkan jumlah peserta yang memenuhi syarat administrasi dan teknis,
dilakukan sebagaimana berikut :
Mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan penawaran harga
yang baru apabila peserta pelelangan yang memenuhi syarat sama dengan atau lebih
dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk peserta yang mengundurkan diri).
Mengumumkan kembali atau mengundang kembali peserta pelelangan yang baru dan
lama yang memenuhi syarat untuk mengajukan penawaran apabila peserta yang
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 36
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk peserta pelelangan yang
mengundurkan diri).
Pejabat yang berwenang atau pengguna barang/jasa wajib memberikan informasi yang diminta
oleh peserta pelelangan mengenai penawaran yang ditolak atau pelelangan dinyatakan gagal atau
dihentikan.
PASAL 53
LARANGAN MEMBERIKAN GANTI RUGI
Pejabat yang berwenang atau pengguna barang/jasa dilarang memberikan ganti rugi kepada
peserta pelelangan yang telah menyampaikan dokumen penawaran bila penawarannya ditolak
atau pelelangannya gagal.
PASAL 54
KEWAJIBAN MENYIMPAN DAN MEMBERIKAN DOKUMEN
PASAL 55
ACUAN DAN PEDOMAN PELAKSANAAN
4. Peraturan pembangunan yang ditetapkan oleh Propinsi Sumatera Selatan dan kota palembang
berkenan dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan semua peraturan berkaitan dengan
penyelesaian IMB dan IPB.
5. Peraturan Umum (Algemene Voorwaarden) AV-1941.
6. Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya No. 29/KPT/CK/1997.
7. Peraturan Beton Indonesia (PBI) : PBI-2/1995 dan PBI-NI-2/1971 dan Standar Nasional
Indonesia Tahun 1992 (SNI-1992).
8. Peraturan Kayu Indonesia (PPKI) : PPKI-NI-5/1961.
9. Peraturan Portland Cement Indonesia Tahun 1972 (NI-8).
10. Pedoman Perencanaan Tahan Gempa Indonesia Untuk Gedung Tahun 1983.
11. SII 0013-81”Mutu dan Cara Uji Cement Portland”.
12. SII 0052-80 “Mutu dan Cara Uji Agregat Beton”.
13. SII 0136-84 “Baja Tulang Beton”.
14. SII 0784-83 “Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulang Beton”.
15. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) : PPBBI-1983.
16. Peraturan Muatan Indonesia (PMI) : PMI-NI-18/1987.
17. Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL) : PUIL-1987.
18. Peraturan Plumbing Indonesia Tahun 1979.
19. Pemeriksaan Umum untuk Bahan-Bahan Bangunan NI-3-PUBB/1956, NI-3/1963 dan
PUBB-1966.
20. Peraturan yang ditetapkan oleh PDAM di Palembang.
21. Peraturan yang ditetapkan oleh PLN di Palembang.
22. Standar-standar Internasional yang digunakan secara luas di Indonesia, seperti ASTM, NFPA,
FOC, SNACNA, ASHRAE, IEC, DIN dan JIS sebagai referensi persyaratan teknis untuk
bahan, peralatan dan instalasi khusus.
23. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PBUI) : PBUI-NI-3/1992.
24. Bahan Aluminium, sesuai SII Extrusi 0695-82 dan SII 0649-82 Alloy 6063 T5/Billet.
25. Peraturan Departemen Pekerjaan Umum No. 27 Tahun 1987, perihal keamanan gedung
terhadap bahaya kebakaran, peraturan Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Palembang.
26. Peraturan Direktur Jenderal Perawatan, Departemen Tenaga Kerja tentang penggunaan
tenaga kerja, keselamatan kerja dan kesehatan kerja.
PASAL 56
KONSULTAN PENGAWAS
Tugas dari Konsultan Pengawas dalam pekerjaannya sehari-hari memberikan pengarahan dan
konsultasi pelaksanaan pekerjaan, pengujian-pengujian dan pemeriksaan atas semua bahan dan
atas kecakapan pekerja yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dan mengkoordinir para
penyedia jasa. Konsultan Pengawas selalu berkoordinasi dengan Konsultan Perencana dalam
setiap proses persetujuan bahan material dan sistem bangunan yang akan dilaksanakan.
Untuk setiap instruksi yang harus dilaksanakan oleh pemborong, Konsultan Pengawas akan
mendelegasikan wewenang yang ada secara tertulis kepada Pengawas Lapangan atau Supervisor
Lapangan yang ditunjuk dan memberikan salinan kepada Pemborong dan Pemberi Tugas.
Setiap instruksi atau persetujuan tertulis kepada Pemborong yang diberikan oleh Staf
Pengawasan Proyek yang ditunjuk dalam lingkup wewenang yang telah didelegasikan
kepadanya akan mengikat Pemborong dan Pemberi Tugas, sebagaimana instruksi/persetujuan
tertulis dari Konsultan Pengawas.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 38
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
PASAL 57
PENGALIHAN PEKERJAAN DAN DI BAWAH TANGAN
PASAL 58
DOKUMEN PERJANJIAN KERJA
1. Pengertian Pemborong.
Pemborong menyadari dan menyetujui, bahwa dalam penawarannya, setelah melakukan
pemeriksaan-pemeriksaan secara seksama dan teliti sudah memperhitungkan dengan baik
hal-hal yang tertera di bawah ini :
Keadaan dan lokasi lapangan pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
Lokasi (Peraturan-peraturan Propinsi setempat).
Hal-hal lain yang dapat mempengaruhi pekerjaan.
Pemborong juga menyadari dan menyetujui bahwa Harga Penawaran dan jadwal adalah
mengikat.
Penyelesaian pekerjaan serta lingkup pekerjaan yang dinyatakan oleh Pemborong dalam
perincian penawaran adalah benar, dan mencukupi untuk dapat melaksanakan semua
kewajiban-kewajibannya sesuai dengan Perjanjian Kerja ini.
menentukan adalah yang mempunyai nilai teknis dan biaya tertinggi dan Konsultan
Pengawas akan memberikan penjelasan dan instruksi kepada Pemborong dengan tidak
merubah Dokumen Kontrak. Urutan prioritasnya adalah keberlakuan dokumen :
Surat Perjanjian Borongan.
Instruksi dari Pemberi Tugas selaku Pemilik atau Tim Manajemen Proyek.
Surat Perjanjian Pemborongan.
Durat Perintah Kerja.
Berita Acara Rapat Penjelasan Pelelangan/Aanwijzing dan Addendum.
Berita Acara Klarifikasi.
Syarat-Syarat Administrasi Umum dan Khusus.
Spesifikasi atau Syarat-Syarat Teknis Pelaksanaan.
Gambar Pelaksanaan (dengan urutan gambar detail pada skala besar lebih dahulu
menyusul kemudian gambar pada skala kecil).
Gambar Pelelangan (idem).
Rincian Nilai Kontrak (Bill of Quantity).
Instruksi dari Konsultan Perencana.
Instruksi dari Konsultan Pengawas.
4. Rincian Penawaran.
Besar-besaran (volume) serta jenis-jenis pekerjaan dalam perincian penawaran (jika ada)
dipersiapkan untuk memberikan gambaran tentang ukuran pekerjaan secara jelas. Pemborong
diwajibkan melakukan pemeriksaan dan perhitungan-perhitungan kembali serta mengajukan
perbaikan-perbaikan yang dianggap perlu untuk mendapatkan suatu penawaran yang
mengikat. Kekeliruan maupun kesalahan-kesalahan yang terdapat didalamnya, tidak dapat
dijadikan dasar untuk melakukan perubahan, revisi maupun amandemen terhadap Harga
Kontrak.
7. Dokumen Pelaksanaan.
Selama dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlangsung, Pemborong diwajibkan membuat
gambar-gambar dokumentasi atau disebut sebagai dokumen terlaksana yang menjelaskan
secara detail hasil pekerjaannya di lapangan. Perubahan-perubahan yang dimaksud harus
meliputi :
Perubahan-perubahan karena adanya perbedaan antara informasi didalam gambar-gambar
dengan keadaan lapangan yang asli.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 40
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
b. Rekaman Foto.
Pemborong pada saat penyerahan pertama menyampaikan rekaman foto (digital) dalam
rangkap 5 ( hard copy-tercetak maupun digital file) disusun secara sistematis dan diberi
penjelasan rinci maksud dari foto. Rekaman foto disampaikan sejak dari awal pekerjaan
sampai selesainya pekerjaan. Rekaman foto meliputi semmua kegiatan fisik pelaksanaan
bangunan Struktur, penyelesaian Finishing Arsitektur, PEMBANGUNAN pelasanaan
pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal pada setiap blok bangunan dan peralatan rekaman
dan proses Testing dan Commisioning peralatan.
f. Lain-lain
Setiap bulan Pemborong wajib menyerahkan 1 (satu) copy gambar-gambar terlaksana
untuk setiap paket pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan kepada Konsultan
Pengawas.
Pada saat pembuatan BAP penyerahan pertama, Pemborong wajib menyerahkan seluruh
gambar terlaksana dengan jumlah seperti tersebut diatas yang merupakan lampiran dari
Berita Acara tersebut.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 41
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
8. Gambar Kerja.
Gambar yang disampaikan kepada Pemborong adalah gambar Panutan. Guna untuk
melengkapi, Pemborong harus membuat gambar kerja dan melengkapinya dengan gambar
detail yang dasarnya dari gambar pelaksanaan.
a. Gambar Kontrak.
Gambar-gambar yang telah disetujui didalam usulan teknik Perencanaan terperinci untuk
sistim Bangunan yang ditawarkan. Selanjutnya gambar-gambar dipakai sebagai dasar
pembuatan Daftar Uraian dan Perhitungan Volume Pekerjaan dan gambar-gambar
Pererencanaan terinci yang diajukan dan disetujui selama masa pelelangan akan menjadi
dasar pelaksanaan Pembangunan.
b. Gambar Pelaksanaan.
Semua gambar-gambar acuan, gambar-gambar kontrak dan gambar-gambar
pengembangan Terinci yang diajukan dan disetujui selama masa pekerjaan oleh Pemberi
Tugas dan Konsultan Perencana dan telah dicatatkan kepada Konsultan Pengawas.
Selanjutnya semua gambar-gambar pengembangan menjadi dasar pelaksanaan
Pembangunan dan gambar-gambar revisi selama pelaksanaan pekerjaan.
Mengembangkan detail Perencanaan arsitektur dan detail Perencanaan untuk sistim
Mekanikal dan Elektrikal yang handal dan mudah didalam pemeliharaan maupun
penggunaannya. Perencanaan yang dihasilkan adalah pengembangan dari sistim yang
ada. PEMBANGUNAN sistim agar mengacu kepada gambar penuntun (Guide
Drawing) dari Pemberi Tugas dan Konsultan Perencana.
Usulan perencanaan hendaknya dilengkapi dengan Laporan Perencanaannya. Seluruh
perencanaan terinci disajikan didalam ukuran kertas A-1, dengan menggunakan
program Autocad pada sistim operasi Windows XP, sedangkan laporan tertulis untuk
persyaratan teknik pelaksanaan disajikan dengan Office Word-2007, dan perhitungan
untuk anggaran rencana dan biaya disampaikan dengan Excel-2007.
9. Shop Drawing.
Shop Drawing (Gambar Kerja) adalah gambar yang dibuat Pemborong lengkap dengan
detailnya berdasarkan kebutuhan pelaksanaan yang diminta oleh Konsultan Pengawas yang
telah ditetapkan perubahan dan kesesuaiannya guna memudahkan penyelesaian pekerjaan.
Shop Drawing disiapkan untuk bagian pekerjaan yang memerlukan koordinasi antar disiplin
baik untuk pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal dan Elektrikal pada pelaksanaan
dilapangan berkaitan dengan ukuran pelaksanaan, mock-up pelaksanaan maupun material
dan spesifikasi teknis yang digunakan maupun langkah pelaksanaan dan jadwal
pelaksanaannya. Shop Drawing diantaranya diperlukan :
Sistim pembongkaran dan perkuatan Struktur RJA.
Semua gambar kosen aluminium dan spandrel.
Gambar interior.
Sistim ME terutama untuk peningkatan sistim sarana prasarana Plumbing dan Sewerage
System kawasan maupun perbaikan sistim pengolahan limbah, dll.
Khususnya Shop Drawing harus dibuat dan dilengkapi pada pelaksanaan bagian pekerjaan
Mekanikal seperti sistim VAC dan Plumbing, yang juga harys menampilakan penyelesaian
Arsitektir akhir. Demikian juga Shop Drawing dibuat dan dilengkapkan pada pelaksanaan
bagian pekerjaan Elektrikal dan Elektronika. Data kelengkapan Shop Drawing khusus untuk
pekerjaan ME, harus memperhitungkan semua persyaratan kebersihan maupun prosedur
Testing dan Commisioning hingga diperoleh dokumen serah terima yang lengkap.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 42
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
Permohonan Persetujuan dari Pemberi Tugas dan Konsultan Perencana atas gambar kerja ini
menyangkut kesesuaian gambar-gambar tersebut terhadap pekerjaan-pekerjaan laian yang
ada, sehingga tidak melepaskan tanggung jawab Pemborong dari kesalahan-kesalahan yang
mungkin ada padanya.
Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar seperti itu sebanyak 4 (empat) set kepada
Konsultan 2 (dua) set yang telah disetujui Konsultan akan diserahkan kembali kepada
Pemborong.
10. Lanjutan.
Konsultan Pengawas mempunyai kekuasaan dan wewenang penuh untuk memberikan
kepada Pemborong dari waktu ke waktu selama masa pelaksanaan pekerjaan, gambar-
gambar petunjuk-petunjuk dan atau instruksi-instruksi yang perlu untuk pelaksanaan dan
pemeliharaan pekerjaannya, dalam hal mana Pemborong terikat untuk melaksanakannya.
PASAL 59
KEWAJIBAN UMUM
1. Perjanjian Pemborongan.
Pemborong, apabila penawarannya telah diluluskan, harus bersedia menandatangani
perjanjian Pemborongan sesuai dengan bentuk yang telah ditentuka, dengan perubahan-
perubahan yang dianggap perlu yang disetujui oleh kedua belah pihak.
2. Jaminan Pelaksanaan.
a. Kecuali bilamana ditentukan lain, maka Pemborong didalam melaksanakan pekerjaannya
harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas suatu jaminan pelaksanaan, berupa surat
jaminan pelaksanaan yang disetujui oleh Pemberi Tugas dalam jumlah sebesar 5 % dari
Nilai Kontrak. Masa berlaku jaminan pelaksanaan adalah sampai saat dikeluarkan
sertifikat penyerahan pertama pekerjaan oleh Konsultan Pengawas.
b. Jaminan pelaksanaan harus diserahkan paling lambat 2 (dua) minggu setelah Surat
Perintah Kerja (SPK) dikeluarkan.
3. Pemeriksaan Lapangan.
Pemborong diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan dan peninjauan dilokasi dan daerah
sekitarnya dan sudah harus memperhitungkan didalam penawarannya, mengenai volume dan
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 43
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
bentuk pekerjaan, material dan alat-alat pelaksanaan yang diperlukan dalam penyelesaian
pekerjaan, jalan masuk, akomodasi yang diperlukan serta informasi penting yang akan
mengakibatkan biaya tak tertuga yang mempengaruhi harga penawarannya.
4. Kesempurnaan Penawarannya.
Pemborong dianggap telah meneliti seluruh isi dan kelengkapan surat penawarannya beserta
perinciannya (Bill Of Quantities), Daftar Alat-alat Pelaksanaan Daftar Upah dan Harga
Bahan, terutam sehubungan dengan pasal dan ketetapan diatas, dimana upah dan harga bahan
tersebut telah mencakup semua kewajibannya didalam kontrak dan hal-hal yang penting
untuk penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan dengan sempurna.
5. Kesempurnaan Pekerjaan.
Pemborong wajib melaksanakan, menyelesaikan dan memelihara pekerjaan sesuai dengan
Perjanjian Pemborongan dan akan tunduk terhadap perintah dan petunjuk-petunjuk dari
Konsultan Pengawas, dan Pemborong tetap bertanggung jawab penuh terhadap kebenaran
dan kesempurnaan pekerjaan.
6. Rencana Kerja.
a. Tidak lebih dari 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya SPK, pemborong harus
menyerahkan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui. Suatu program kerja yang
menunjukkan metoda dan prosedur yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dan
tata cara melaksanakan pekerjaan, pengaturan atau penggunaan alat-alat pelaksanaan dan
pekerjaan sementara yang diperlukan. Pengajuan dan persetujuan oleh Konsultan
Pengawas untuk program tersebut tidak membebaskan Pemborong dari kewajiban-
kewajibannya dalam Perjanjian Kerja.
b. Pemborong harus membuat atau menyusun Time-Schedule beserta rencana kerja terinci
yang menjelaskan saat mulai dan selesainya tiap kelompok atai jenis pekerjaan tertentu.
Rencana Kerja harus disusun dengan perangkat lunak atau Program Microsoft Project –
2007.
c. Dari Time-Schedule tersebut, harus dihitung nilai bobot kelompok pekerjaan untuk
mendapatkan S-Curve (Kurva Progress). Perhitungan dilaksanakan dengan Program
Excel For Windows XP. Dari S-CURVE tersebut, akan dapat ditetapkan jadwal
penyelesaian berdasarkan milestone yang telah ditentukan.
menolak dan memindahkan dari pekerjaan tenaga-tenaga kerja yang dianggapnya tidak
cakap. Tenaga kerja yang telah dipindahkan ini tidak boleh ditempatkan lagi dipekerjaan,
tanpa persetujuan kembali dari Konsultan Pengawas.
13. Pemeliharaan.
Dari saat dimulainya sampai penyelesaian pekerjaan, Pemborong harus bertanggung jawab
penuh tehadap pekerjaan dan semua pekerjaan sementara. Didalam hal terjadinya kerusakan-
kerusakan, kehilangan-kehilangan pada pekerjaan sementara, Pemborong atas biayanya
sendiri harus mengadakan perbaikan-perbaikansehingga pada saat penyelesaian atau
penyerahan pekerjaan harus berada dalam kondisi yang baik sesuai dengan syarat-syarat
kontrak dan instruksi Konsultan (kecuali terhadap “Force Majeure dan resiko yang
dikecualikan” seperti tersebut dalam ayat (15) dan (16) pasal ini). Pemborong harus juga
memperbaiki segala kerusakan (atas biaya sendiri) yang diakibatkan olehnya sendiri pada
waktu melaksanakan pekerjaan untuk tujuan memenuhi kewajiban-kewajibannya.
Pemborong bertanggung jawab atas keselamatan dari pejabat atau pelaksana dari Pemberi
Tugas atau pihak yang diberi tugas oleh Pemberi Tugas untuk ikut serta dalam pembangunan
ini. Pemborong bertanggung jawab atas terhentinya kegiatan pelaksanaan yang diakibatkan
oleh hal-hal tersebut diatas dan semua biaya yang diakibatkannya menjadi beban Pemborong
yang bersangkutan.
Pemborong dibebaskan dari segala macam klaim, terhadap hal-hal tersebut dibawah ini :
Penggunaan tanah secara tetap untuk pekerjaan atau sebagian dari pekerjaan.
Kecelakaan atau kerusakan pada orang-orang yang disebabkan oleh kelalaian Pemberi
Tugas, agen-agen atau pembantu-pembantu atau Pemborong lain (yang tidak
dipekerjakan oleh Pemborong) atau klaim biaya kerusakan dalam hubungannya dengan
hal-hal tersebut diatas.
22. Kerusakan-Kerusakan Pada Jalan Raya atau Jalan dan Fasilitas Lainnya.
Pemborong harus bertanggung jawab atas kebersihan dan perbaikan kerusakan-kerusakan
pada jalan (jalan dan jembatan Perumnas) yang menghubungkan proyek sebagai akibat
dari lalu lalang kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut bahan-bahan material
guna keperluan proyek.
Pemborong bertanggung jawab sepenuhnya dalam hal mengurus dan mendapatkan izin-
izin dari instansi terkait sehubungan dengan kegiatan pelaksanaan pekerjaan didalam
proyek maupun kegiatan pelaksanaan angkutan kedalam dan keluar proyek.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 47
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
PASAL 60
PEKERJA
menggunakan tanda pengenal, topi pengaman (helm), sepatu, sarung tangan dan peralatan
pengaman lainnya sesuai dengan penugasan dilapangan dan keselamatan lingkungan kerja
yang ditetapkan.
3. Penjagaan Pengamanan
Pemborong harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan yang perlu dan berusaha dengan
sebaik-baiknya untuk menjaga agar jangan sampai timbul kerusakan atau pelanggaran
hukum, oleh atau diantara pekerja atau Sub Pemborong dan memelihara serta melindungi
para penghuni dan barang milik disekitar tempat pekerjaan.
4. Kesehatan Umum.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam bidang pemeliharaan kesehatan
pekerjaan, Pemborong harus menjamin pemeliharaan kesehatan ditempat pekerja serta
mengadakan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan menyediakan
perlengkapan PPPK yang cukup.
5. Tanggung Jawab.
Pemborong dan Sub Pemborong dan semua orang yang dipekerjakan oleh Pemborong dan
Sub Pemborong harus bertanggung jawab atas pelaksanaan segala ketentuan yang termasuk
dalam pasal ini.
6. Keet Pekerja
Semua pekerja tidak diperkenankan untuk menginap dalam lokasi proyek.
PASAL 61
PEKERJAAN, MATERIAL DAN PERALATAN
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 49
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
3. Biaya Pengujian.
Semua biaya untuk pembuktian pengujian menjadi beban Pemborong apabila persyaratan
tersebut disebutkan dalam syarat-syarat teknis atau menjadi syarat pekerjaan atau instalasi
pekerjaan sebelum dilakukan acceptance test atau guna memperoleh dokumen serah terima,
baik tertulis didalam persyaratan ini maupun tidak tercantum didalam persyaratan ini tetap
menjadi beban pemborong.
Apabila bagian pekerjaan-pekerjaan yang telah selesai ditutup telah memenuhi syarat-syarat
kontrak, maka biaya pembongkaran atau pembuatan lubang pemeriksaan tersebut dan biaya
perbaikannya kembali akan menjadi beban Pemberi Tugas.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 50
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
11. Material Yang Disediakan atau Dipasok (Supply) Oleh Pemberi Tugas.
Pengertian untuk bahan atau material atau peralatan termasuk suku cadang yang di suplay
Pemberi Tugas adalah bahan atau material atau peralatan yang dibeli langsung oleh
Pemberi Tugas dari pabrik pembuat atau supplier atau agen tertentu dimana bahan atau
material atau peralatan tersebut (barang) akan di supply langsung kelokasi proyek
bersangkutan.
Semua biaya transport, asuransi, pajak-pajak dan lain-lain yang dikeluarkan sampai
tibanya barang dilokasi proyek menjadi tanggung jawab dan beban Pemberi Tugas.
Keterlambatan tibanya barang dilokasi proyek menjadi tanggung jawab Pemberi Tugas.
Jika terjadi keterlambatan didalam skedul pengiriman bahan atau material atau peralatan,
maka extra biaya yang dikeluarkan jika bahan atau material atau peralatan tersebut harus
dikirim dengan airfreigt menjadi tanggung jawab Pemberi Tugas.
Proses pengadaan termasuk masalah administrasi pembelian dengan pihak pabrik
pembuat, supplier atau agen hingga terlaksananya pengiriman barang tersebut sampai
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 51
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
dilokasi proyek menjadi tanggung jawab Pemberi Tugas. Proses evaluasi prestasi
pekerjaan dan pembayaran akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas. Supervisi
selama pelaksanaan pemasangan akan dilaksanakan oleh personil dari pabrik pembuat,
supplier atau agen yang ditunjuk.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 52
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
PASAL 62
WAKTU MULAI PELAKSANAAN, KETERLAMBATAN DAN
KEMAJUAN
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 54
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
Pada prinsipnya Pemborong tidak diijinkan untuk bekerja diluar jam kerja normal dan
libur, kecuali ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
Persejuan tertulis tersebut pada ayat 1 diatas mengakibatkan Pemborong harus membayar
biaya lembur Konsultan Pengawas dan team konsultan lainnya sesuai dengan jumlah jam
kerja lembur Konsultan Pengawas dan team konsultan lainnya dengan tarif yang
ditentukan.
Pembayaran biaya lembur kepada Konsultan Pengawas dan team konsultan lainnya akan
diperhitungkan langsung dari Nilai Pembayaran kemajuan pekerjaan yang dibayarkan
Pemberi Tugas kepada Pemborong.
6. Kemajuan Pekerjaan
Seluruh material, peralatan dan tenaga kerja yang harus disediakan Pemborong sehubungan
dengan cara-cara atau kecepatan pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan harus tersusun
sedemikian rupa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. Apabila kemajuan pekerjaan atau
sebagian pekerjaan menurut Konsultan Pengawas terlalu lambat dan meragukan dalam
penyelesaian seluruh pekerjaan, Konsultan Pengawas berhak menegur Pemborong untuk
mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mempercepat kemajuan pekerjaan. Apabila
untuk mempercepat proses tersebut Konsultan Pengawas menyetujui Pemborong untuk
bekerja pada malam hari, maka Pemborong tidak berhak untuk tambahan biaya sehubungan
dengan hal tersebut.
Pemborong harus membebaskan Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas dari segala
tuntutan ganti rugi sehubungan dengan kerusakan-kerusakan atau gangguan-gangguan yang
ditimbulkan oleh pelaksanaan pekerjaan pada malam hari.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 55
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
.b Jika jumlah hari keterlambatan pada milestone terakhir lebih kecil dari milestone
pertama, maka perhitungan denda ditentukan berdasarkan jumlah hari keterlambatan
pada milestone terakhir dengan batas maksimum 5 % dari nilai kontrak.
Jika denda tahapan sudah melebihi batas maksimal 5 % dari Nilai Kontrak atau terlihat
kecenderungan makin besar jumlah hari keterlambatan pada milestone berikutnya dan
terdapat indikasi bahwa Pemborong tidak sanggup atau tidak mampu menyelesaikan
seluruh pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan hal ini telah dikonfirmasikan
secara tertulis oleh Konsultan Pengawas, dengan mengabaiakan ketentuan KUHP-
Perdata pasal 1266 dan 1267, Pemberi Tugas berhak memutuskan hubungan kontrak
dengan Pemborong secara sepihak dan menunjuk pihak ketiga untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut dan seluruh biaya yang timbul akibat pengalihan pekerjaan menjadi
tanggung jawab Pemborong.
a. Pemutusan hubungan kontrak tersebut tidak mengurangi tanggung jawab Pemborong
untuk menanggung denda keterlambatan.
b. Apabila ada klaim dari kontraktor paket pekerjaan lainnya atas keterlambatan ini,
maka klaim tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor yang menyebabkan
keterlambatan.
c. Pelaksanaan denda ini dilakukan dengan jalan memotong pembayaran berikutnya
yang menjadi hak kontraktor.
d. Kontraktor tidak berhak mengajukan klaim overhead atau harga satuan yang baru
akibat keterlambatan tersebut diatas.
Evaluasi dan perhitungan jumlah hari keterlambatan pada setiap periode milestone akan
dibahas bersama antara Konsultan Pengawas dan Kontraktor. Hasil dari perhitungan
diatas yang telah disepakati dan disetujui bersama akan dijadikan dasar perhitungan
denda pada periode milestone bersangkutan.
PASAL 63
PEMELIHARAAN DAN KERUSAKAN-KERUSAKAN
2. Perbaikan-Perbaikan
Selama masa perbaikan ini, Pemborong harus melaksanakan perbaikan-perbaikan,
perubahan-perubahan, rekonstruksi, pembetulan-pembetulan terhadap segala kesalahan-
kesalahandan penyimpangan selama pelaksanaan sesuai dengan permintaan Konsultan
Pengawas pada masa pemeliharaan (sehubungan dengan pemeriksaan yang diadakan oleh
Konsultan Pengawas).
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 56
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
6. Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan untuk pekerjaan ini ditetapkan selama 30 (tiga puluh) hari kalender
terhitung sejak selesainya seluruh lingkup pekerjaan, yang ditetapkan dengan
dikeluarkannya sertifikat penyelesaian pekerjaan pertama oleh Konsultan Pengawas
bersama-sama dengan Pemberi Tugas.
Pada akhir masa pemeliharaan, Pemborong harus menyampaikan surat permohonan
kepada Konsultan pengawas, untuk dapat dilakukan penyerahan pekerjaan kedua dan
apabila seluruh kewajiban serta melengkapi persyaratan-persyaratan administrasi.
Atas dasar sertifikat penyelesaian pekerjaan kedua yang dikeluarkan oleh Konsultan
Pengawas, akan dibuat dan ditanda tangani Berita Acara serah terima pekerjaan kedua,
antara Pemberi Tugas dan Pemborong. Dengan ditanda tanganinya Berita Acara
penyerahan pekerjaan kedua tersebut, maka seluruh kewajiban dan tanggung jawab
Pemborong kepada Pemberi Tugas telah berakhir, dan untuk sesuatu ”garansi” atas
pekerjaan Struktur dan Arsitektur, Mekanikal dan Elektrikal yang ditetapkan dalam RKS
tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sampai habis masa berlaku jaminan/garansi.
PASAL 64
PERUBAHAN-PERUBAHAN / PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG
a. Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang tercantum didalam gambar, syarat
teknis pelaksanaan dan Bill Of Quantities (BQ).
b. Meniadakan beberapa bagian-bagian pekerjaan yang tercantum didalam gambar syarat
teknis pelaksanaan dan Bill Of Quantities (BQ).
c. Mengubah level, garis-garis, posisi dan dimensi bagian-bagian pekerjaan.
d. Melaksanakan pekerjaan tambah yang dianggap perlu untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan.
e. Instruksi-instruksi perubahan pekerjaan tersebut diatas berlaku pula untuk bagian-bagian
pekerjaan yang tercantum didalam gambar pelelangan tapi tidak yercantum didalam
syarat-syarat teknis dan Bill Of Quantities (BQ) atau sebaliknya.
f. Perintah untuk melaksanakan pekerjaan perubahan tersebut akan diberikan oleh
Konsultan Pengawas secara tertulis dan perubahan-perubahan ini akan diperhitungkan
sebagai pekerjaan tambah atau kurang.
g. Untuk pekerjaan tambah atau kurang pada bagian pekerjaan yang belum tercantum
sebelumnya didalam Bill Of Quantities (BQ), maka harga satuan yang digunakan
berdasarkan harga yang berlaku dipasaran tidak terkecuali dikarenakan oleh sesuatu hal
seperti terbatasnya stok barang yang ada dipasaran dan delivery time yang cukup lama,
sehingga untuk memperoleh barang tersebut dengan kondisi dapat memenuhi jumlah dan
waktu yang diperlukan harga lebih tingggi dari yang berlaku dipasaran.
h. Untuk pekerjaan tambah atau kurang yang disebabkan adanya perbedaan-perbedaan
antara gambar pelelangan dan gambar pelaksanaan karena adanya perubahan design,
maka volume atau quantity yang dihitung kembali adalah hanya bagian pekerjaan yang
mengalami perubahan tambah atau kurang saja dan nilai dari bagian tersebut yang akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah atau kurang.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 58
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
Dalam hal jumlah absolut pekerjaan tambah atau kurang melebihi 10 % (sepuluh persen),
maka apabila Pemborong tidak bersedia melaksanakan suatu pekerjaan tambah Pemberi
Tugas akan menunjuk pihak ketiga untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Selisih harga
dengan pihak ketiga tetap menjadi tanggung jawab Pemborong.
4. Prosedur Pekerjaan
Pengertian perubahan kerja, perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang sifatnya
prinsipal, misalnya :
Perubahan spesifikasi yang akan mempengaruhi segi performance dari bangunan.
Perubahan struktur yang akan mempengaruhi segi design dan performance.
Perubahan-perubahan lainnya termasuk pada diatas yang dapat mempengaruhi dari segi
performance dan waktu.
Kategori Perubahan Pekerjaan, perubahan ini dikategorikan menjadi 2 bagian, yaitu :
)1 Perubahan untuk pekerjaan dengan nilai tertentu dimana pekerjaan perubahan ini
dapat dilaksanakan setelah Nilai Pekerjaan perubahan yang diajukan Pemborong
dievaluasi, ditetapkan, disepakati dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
)2 Perubahan untuk pekerjaan dengan nilai tertentu dimana pekerjaan perubahan ini
dapat dilaksanakan sebelum Nilai Pekerjaan perubahan yang diajukan Pemborong
dievaluasi, ditetapkan, disepakati dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
PASAL 65
MASA GARANSI
Untuk pekerjaan ini ditetapkan Masa Garansi bagi peralatan Mekanikal, Elektrikal dan Material
Finishing tertentu. Dalam masa garansi tersebut apabila terdapat kerusakan akibat kesalahan
pabrik (Favtory Fault), maka Pemborong wajib mengganti peralatan tersebut dengan jenis,tipe
dan kualitas yang sama.
Demikian pula apabila terjadi cacat/kerusakan akibat kesalahan pabrik, kesalahan pemasangan
serta akibat pengaruh cuaca terhadap material finishing tertentu, maka Pemborong wajib
mengganti material finishing tersebut dengan jenis dan kualitas yang sama atau lebih baik.
PASAL 66
PENGUASAAN MATERIAL DAN PERALATAN
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 59
Pembangunan Rehabilitasi Gedung Asrama Putri (Asrama Putri I,II DAN III) PSBD "BUDI PERKASA" PALEMBANG
Dalam pengertian ini alat pelaksanaan tidak meliputi kendaraan yang digunakan untuk
mengangkut alat pelaksanaan atau material dari atau kelapangan pekerjaan.
1. Kepemilikan
Semua perlengkapan direksi kantor, pekerjaan sementara dan material terpakai yang telah
masuk kelapangan dianggap dibawah milik Pemberi Tugas dan tidak boleh dibawa keluar
lapangan tanpa izin Konsultan Pengawas.
PASAL 67
PENGUKURAN
1. Volume
Volume yang tercantum dalam perincian penawaran atau Bill Of Quantities (BQ) adalah
lump sum kecuali untuk lingkup pekerjaan yang diberi tanda ”Provosional” serta
pekerjaan tambah kurang , dimana akan diperhitungkan kembali (Remeasurement) sesuai
dengan pelaksanaan.
Pemborong berkewajiban untuk melaksanakan seluruh item pekerjaan baik yang
tercantum didalam Bill Of Quantities (BQ), gambar, spesifikasi maupun instruksi-
instruksi yang dikeluarkan secara tertulis oleh Konsultan Perencana atau Konsultan
Pengawas.
___________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Hal ke 60