You are on page 1of 3

Prioritas

Entah untuk keberapa kalinya pertanyaan ini aku ajukan lagi pada orang-orang. Biasanya hal
ini kutanyakan pada karyawan yang baru masuk kerja. Namun kali ini, pertanyaan ini harus
kuajukan pada seorang supervisor dan 3 orang staff-nya yang telah bekerja cukup lama untuk
perusahaan, dan saat ini mereka berada didepanku. Segera saja mereka menerima secarik
kertas berisi pertanyaan tersebut dan sekaligus berfungsi sebagai tempat menjawab secara
tertulis.

“Jika 3 hal terpenting dalam hidup adalah ; agama, pekerjaan, dan keluarga. Urutkan
mana yang paling prioritas utama sampai yang menjadi prioritas terakhir menurut versi
anda ? sebutkan alasannya ?”

Setelah beberapa saat, mereka mengumpulkan kembali kertas tersebut beserta jawabannya.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------

Jawaban versisi supervisor :

Prioritas pertama agama, karena jika kita selalu berpegang pada agama, maka kita pasti
tidak akan tersesat dunia dan akhirat.

Prioritas kedua keluarga, karena keluarga adalah orang-orang yang selalu menyayangi saya
sejak kecil dengan apa adanya.

Prioritas ketiga pekerjaan, karena dengan bekerja kita dapat memperoleh penghasilan untuk
diri sendiri maupun orang lain.

Jawaban versi staff A :

Prioritas pertama keluarga, karena kita bekerja (mencari uang) untuk membahagiakan
keluarga.

Prioritas kedua agama, karena membantu dalam ketenangan dalam segala aspek kehidupan.

Prioritas ketiga pekerjaan, karena untuk membahagiakan keluarga, dan untuk mendapatkan
teman/relasi yang mungkin membantu dalam hidup yang lebih baik.

Jawaban versistaff B :

Prioritas pertama agama, karena agama menentukan segalanya, karena semua kembali
kepada agama.
Prioritas kedua pekerjaan, karena tanpa bekerja saya tidak biisa memberikan yang terbaik
kepada keluarga.

Prioritas ketiga keluarga, karena keluarga yang dapat menerima hasil segalanya.

Jawaban versi staff C :

Prioritas pertama agama, karena agama merupakan landasan hidup.

Prioritas kedua keluarga, karena istri dan anak-anak adalah tempat kita berbagi suka dan
duka.

Prioritas ketiga pekerjaan, karena mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari


keluarga.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------

Mereka berempat, didalam kehidupan sehari-harinya adalah merupakan seorang pribadi yang
baik dan hangat dikeluarganya. Menjadi orangtua yang dicintai oleh anak-anak dan
pasangannya. Menjadi anak yang mencintai keluarga dan membanggakan orangtuanya.

Mereka juga merupakan hamba dan umat orang yang saleh dan taat dalam menjalankan
kehidupan beragama. Yang secara tetap dan rajin beribadah serta mengikuti kegiatan
keagamaan yang diadakan.

Namun di sisi lainnya, mereka belum mampu memberikan kinerja yang baik dan
berkontribusi positif kepada perusahaan dari sisi hasil kerja. Prestasi kerja kurang bagus dan
produktivitas rendah, padahal masa kerja sudah cukup lama.

Apakah ini ada hubungannya dengan jawaban yang telah mereka berikan ? yang
menempatkan pekerjaan diprioritas terakhir dibandingkan agama atau keluarga. Mungkin
hanya Tuhan dan diri mereka sendirilah yang tahu.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------

Jawaban versi aku (off the record dan tidak untuk di publish)

Prioritas pertama pekerjaan

Prioritas kedua keluarga

Prioritas ketiga agama


Alasannya adalah dengan pekerjaan kita dapat memperoleh karir dan kedudukan yang
bagus. Jika karir bagus maka otomatis pendapatan akan baik juga.Dengan pendapatan yang
mencukupi dan memadai kita akan dapat memenuhi kebutuhan dan membahagiakan
keluarga yang kita miliki. Setelah kehidupan rumah tangga telah nyaman dan tenang,
tentunya kita dapat beribadah dan melaksanakan kegiatan keagamaan dengan khusuk dan
tanpa terganggu.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------

Tentu saja karirku diperusahaan meningkat pesat. Hanya dalam beberapa tahun saja aku telah
mampu menempati posisi strategis diperusahaan. Sedangkan banyak rekanku yang masa
kerjanya jauh lebih lama dariku, posisi dan karirnya seakan tidak beranjak naik, meskipun
ada yang naik jabatan, itupun membutuhkan waktu yang cukup lama.

Namun di sisi lain, aku belum dapat memberikan yang terbaik untuk keluargaku. Aku belum
bisa menjadi orangtua yang baik bagi anak-anak dan pasangan hidupku. Bahkan menjadi
anak yang baik bagi ke dua orang tuaku rasanya semakin susah. Aku juga belum mampu
menjadi hamba dan umat yang baik bagi agama yang kuanut sejak dilahirkan. Semua itu
karena sebagian besar waktu dan hidupku tercurahkan untuk pekerjaan dan karir yang ku
jalani.

You might also like