You are on page 1of 10

1 Mulailah hari dengan shalat Subuh setelah mendirikan shalat nafilahnya.

Ini berfungsi
sebagai persiapan spiritual dan mencegah kemalasan dan kelesuan. Shalat nafilah ini
berfungsi juga sebagai penambal setiap kekurangan dalam shalat wajib.
2 Bacalah tasbih az-Zahra segera setelah selesai shalat, juga setiap usai shalat wajib
harian. Kemudian bacalah doa-doa khusus sebagaimana yang tercantum dalam Mafatih
al-Jinan. Sedikitnya satu kali dalam hidupnya, seorang mukmin harus membaca doa
‘Ahd (sebuah doa janji setia kepada Imam Mahdi) setiap hari selama empat puluh hari
berturut-turut. Bagaimanapun, adalah penting untuk tetap terjaga sampai matahari
terbit, sebuah amalan yang mungkin menambah rezeki seseorang, dan membaca 100
ayat al-Quran selama waktu ini.
3 Bacalah isti’adzah, memohon perlindungan kepada Allah dari setan dan kejahatan-
kejahatannya, di awal hari.
4 Berjanjilah pada dirimu sendiri, ketika engkau akan pergi bekerja atau bersekolah,
untuk tidak melakukan dosa dan maksiat apa pun selama hari itu. Kemudian awasi
dirimu sendiri secara cermat sepanjang hari, dan terakhir, evaluasilah amalanmu itu
sebelum engkau tidur!
5 Ingatkan dirimu sendiri bahwa engkau pergi bekerja karena Allah, dengan tujuan
mendapatkan kemandirian finansial.
6 Cobalah selalu untuk bersuci (wudhu, mandi) karena penyucian lahiriah menggiring
pada penyucian batiniah. Perbaharuilah wudhu Anda ketika wudhu Anda batal
7 Siapkanlah sedekah atau derma harian, sekalipun itu sesuatu yang kecil. Jika Anda tidak
menemukan seseorang yang miskin di dekat Anda, Anda dapat menyimpan sedekah
Anda itu sampai Anda menemukan orang yang tepat.
8 Ucapkan selamat tinggal kepada keluarga, mintalah mereka untuk berdoa demi
keberhasilan Anda, memaafkan setiap kesalahan Anda, khususnya istri Anda. Nasehati
mereka untuk menegakkan shalat wajib mereka pada awal waktu yang dianjurkan.
9 Jangan buang-buang waktu selama perjalanan menuju tempat kerja. Manfaatkan kaset
yang berguna, atau walkman, bagi Anda untuk menjauhkan Anda dari kelalaian,
khususnya ketika Anda bosan dan jenuh dengan membaca dan lebih suka menyimak.
Mendengarkan bacaan al-Quran lebih dianjurkan jika Anda nyaman dengan itu. Jangan
pernah mendengar hal-hal yang diharamkan seperti lagu atau nyanyian maksiat.
10 Pilihlah zikir tertentu untuk mengisi waktumu. Surah al-Ikhlas, zikir la ilaha illallah,
dan Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa aali Muhammad adalah contoh-contoh
bagus untuk dibaca berulang-ulang. Setelah beberapa waktu, Anda akan menemukan
betapa konyolnya mengucapkan sesuatu yang tidak membawa manfaat apa pun baik di
dunia ini maupun di akhirat!
11 Sediakanlah buku yang bermanfaat di tempat kerja Anda untuk dibaca pada waktu
istirahat Anda. Pada prinsipnya, seorang mukmin harus senantiasa memiliki
perpustakaan yang berharga dengan berbagai jenis buku di semua level, termasuk buku-
buku perempuan dan anak-anak, guna mendorong dirinya dan yang lain untuk
membaca.
12 Cobalah untuk tidak berbicara dengan lemah lembut, terutama dengan lawan jenis.
Berbicara yang tak perlu dan bercanda adalah sarana-sarana untuk tenggelam pada
problem-problem yang lebih berbahaya. Adalah bijak untuk merenungkan baik-
buruknya pembicaraan kita sebelum kita membuka mulut. Jika baik, tentu akan
mendapatkan ridha Allah dan jika tidak, maka Allah akan murka.
13 Bawalah selalu jadwal waktu shalat, yang memiliki posisi khusus di tengah-tengah
kesibukan bisnis, untuk mendirikan shalat wajib pada awal waktunya, tak peduli betapa
sibuknya Anda. Anda harus mengambil izin umum dari atasan Anda untuk selanjutnya
guna mendirikan shalat pada waktunya. Perbaikilah mutu shalat Anda selain lamanya!
14 Beristigfarlah sebanyak 70 kali setelah shalat Asar agar Allah Swt mengampuni 700
dosa-dosa Anda! Bacalah Surah al-Qadar 10 kali, agar Anda mendapatkan ganjaran
amal saleh setiap orang di hari itu! Beristigfar pada dasarnya merupakan perhatian
utama dan terus menerus dari seorang mukmin, khususnya setelah berbuat suatu
kesalahan. Istigfar setelah shalat Asar dan shalat malam adalah dua poin penting, yang
terpisah 12 jam, yang menjadikan orang mukmin hidup dengan kesucian terus menerus.
15 Cobalah berkomunikasi dengan sesama saudaramu di waktu luang, bukan sekadar
bersenang-senang, namun untuk mencapai tujuan komunikasi dengan orang mukmin
dan membahagiakan hati-hati mereka.
16 Problem utama bergaul dengan orang-orang lalai adalah menggunjing dan menghina
orang lain. Cobalah menghindari setiap pembicaraan yang berkaitan dengan orang lain.
Mendengarkan gunjingan adalah bentuk lain dari menggunjing! Ingatlah ibarat-ibarat
dalam al-Quran yang menilai perbuatan ini seperti memakan bangkai saudaramu
sendiri. Alangkah jijiknya!
17 Masukilah rumah dengan senyum di wajah, tinggalkan ketegangan kerja, untuk
menghindari kekecewaan istrimu yang menantimu dengan cinta dari pagi buta,
menyiapkan makanan, dan kenyamanan berbagi denganmu.
18 Memandang makan siang sebagai jamuan Ilahi di mana Anda adalah tamu. Jangan
lupakan adab-adab yang sama, seperti berada dalam keadaan suci (wudhu), memakan
makanan halal, mengucapkan basmalah sebelum makan dan hamdalah sesudahnya, dan
adab-adab (makan) lain yang terkait.
19 Memeriksa berita-berita penting dan program-program bermanfaat selama masa relaks,
seperti sesudah makan. Adalah penting untuk berbagi perhatian dengan sesama
Muslim, karena orang yang menghabiskan hari-harinya tanpa peduli pada urusan kaum
Muslim, bukanlah Muslim sejati! Doa al-Faraj, tak syak lagi, adalah suatu cara untuk
mempercepat kelapangan dan kebebasan umat ini.
20 Istirahat setelah makan siang amat dianjurkan guna melapangkan perut dan membantu
pencernaan. Sementara itu, sibukkan pikiranmu dengan doa-doa diam atau dengan apa
yang seharusnya engkau lakukan setelah bangun. Mengendalikan pikiran dan imajinasi
adalah pintu besar yang terbuka menuju kesuksesan!
21 Cobalah belanja dan mengerjakan tugas-tugas luar di jam-jam ketika kepadatan pembeli
dan berbaurnya lelaki–perempuan relatif sedikit. Hindarilah tempat-tempat belanja
yang terkenal karena kepadatan pembelinya, terutama ketika engkau tidak punya
kepentingan di dalamnya. Pasar adalah tempat yang paling dibenci oleh Allah dan
orang-orang yang paling dibenci Allah adalah mereka yang pergi ke sana paling awal
dan meninggalkannya paling akhir!
22 Buatlah program khusus untuk shalat magrib. Jangan pergi ke suatu tempat di mana
engkau akan kehilangan shalat ini pada awal waktunya. Itu artinya suatu kerugian yang
tak dapat diganti, tak peduli berapa banyak laba materi yang Anda peroleh
23 Waktu sebelum magrib adalah waktu yang diberkati. Ambillah keuntungan dari
seperempat jam terakhir untuk mengirim shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya.
Selain itu, hendaknya Anda membaca isti’adzah 10 kali, dan tasbih-tasbih lain yang
disunnahkan pada waktu ini.
24 Apabila Anda tidak berhasil dalam menunaikan shalat nawafil yang berjumlah 34
rakaat, sedikitnya Anda tunaikan shalat Ghufailah, antara Magrib dan Isya serta shalat
sunnah wutairah (shalat sunnah dua rakaat yang ditunaikan sambil duduk) setelah
Isya. Sebaiknya hadiri shalat berjamaah di mesjid di lingkungan Anda.
25 Apabila Anda mendapati diri Anda dalam kondisi ruhani yang baik setelah shalat,
cobalah untuk terus mempertahankan kondisi ini sepanjang yang engkau bisa, baik di
masjid ataupun di rumah. Karunia-karunia Ilahi seperti ini mungkin tak mudah untuk
diulang sebagai sesuatu yang paling berharga dalam eksistensi. Jika setelah beberapa
waktu Anda terbiasa hidup dalam kondisi-kondisi tersebut, Anda akan berada dalam
keadaan perjalanan ruhani yang tidak pernah bisa dibandingkan dengan wisata di dunia
materi.
26 Bersegeralah makan malam dan ringankanlah sehingga hal itu tidak mencegahmu dari
bangun malam untuk mendirikan shalat tahajud.
27 Seyogianya Anda memiliki jadwal yang tersusun untuk bacaan-bacaan yang bermanfaat.
Bacalah buku-buku menurut jadwal tersebut, selesaikanlah serangkaian studi di bidang
akidah, tafsir al-Quran, sejarah atau hadis, di samping buku-buku profesional atau
akademik Anda. Bacaan acak tidak akan meningkatkan kebudayaan Anda!
28 Sediakanlah waktu yang cukup untuk keluarga dan anak-anak Anda. Bimbinglah
mereka pada kisah-kisah yang bermanfaat dan ingatkan mereka mengenai isu-isu
keprihatinan seperti dampak buruk internet, TV, dan media massa lainnya. Anda dapat
mengumpulkan keluarga Anda untuk membacakan sejumlah hukum-hukum Islam
menurut ulama, yang Anda yakini, paling berilmu di masanya.
29 Jadwalkan satu atau lebih dalam seminggu untuk menemani keluarga ke sebuah kebun,
taman, atau sejenisnya untuk menghibur mereka. Cobalah bergembira dan bersikap
lembut. Hindarilah segala jenis gangguan. Jangan bawa keluarga ke tempat-tempat
meragukan yang mereka berkemungkinan melihat hal-hal yang haram. Hindari juga
mengunjungi tempat-tempat makan yang meragukan, yang mungkin menjual kepada
Anda makanan yang tidak-halal sebagai halal!
30 Begitu banyak kehidupan kita yang hilang di depan televisi, melihat segala sesuatu yang
entah itu baik ataukah buruk! Sebagaimana orang mukmin itu waspada dengan apa
yang ia makan, demikian pula hendaknya ia waspada terhadap apa yang ia lihat. Kelak,
kita akan dimintai pertanggungjawaban tentang segala sesuatu yang sia-sia yang kita
lihat dan tentu saja hal-hal yang haram. Anda harus yakin bahwa televisi bukanlah
sumber penyimpangan bagi keluarga Anda ketika Anda jauh dari rumah, dengan
menggunakan kode-kode perlindungan. Jauhilah internet jika ada kemungkinan jatuh
ke dalam perbuatan haram, khususnya ketika Anda sendiri, di tengah malam, atau
ketika hasrat-hasrat Anda terbangkitkan.
31 Cobalah menjadikan keluarga mengunjungi tempat-tempat yang bermanfaat.
Hindarilah pergi ke tempat-tempat yang bercampur atau rumah orang-orang yang lalai.
Apabila Anda memang harus melakukannya—karena sejumlah alasan sosial—
kerjakanlah secara cermat dan cepat, sehingga niat baik Anda tidak akan berujung pada
perbuatan haram! Berhati-hatilah untuk mengasingkan perempuan dan laki-laki selama
kunjungan-kunjungan tersebut, sebagaimana dikatakan oleh Ahlulbait as.
32 Cobalah untuk tidur lebih awal, kecuali apabila Anda tidak dapat tidur, karena jika
tidak, mungkin Anda diganggu dengan delusi-delusi dan pikiran-pikiran buruk.
Mungkin saja bahwa beberapa jenis pemikiran mendorong Anda kepada perbuatan-
perbuatan terlarang, entah di tempat tidur ataukah setelah bangun.
33 Sebelum tidur, ada beberapa amalan sunnah untuk dilakukan seperti membaca tasbih
az-Zahra, membaca Surah al-Ikhlas 3 kali, ayat terakhir Surah al-Kahfi agar Anda dapat
terjaga untuk shalat malam—dengan menyiapkan alarm tentu lebih baik—tidur dalam
keadaan wudhu, beristigfar, tidur dalam posisi tubuh bertumpu ke bagian kanan seraya
menghadap kiblat, dan seterusnya.
34 Jam-jam tidur hendaknya dikontrol, karena orang pada umumnya tidur lebih dari yang
dibutuhkan mereka, khususnya pada akhir pecah dan masa liburan!
35 Shalat tahajud adalah salah satu ibadah paling penting. Bangunkanlah istri Anda,
anggota keluarga, untuk shalat tahajud. Jika Anda tidak dapat menunaikannya secara
sempurna, hendaknya tidak ketinggalan dua rakaat shalat syafa dan satu rakaat witir
sebelum fajar. Bahkan jika Anda ketinggalan dua shalat ini, maka tebuslah dengan pada
siang harinya untuk menunjukkan tekad Anda kepada Allah Swt dalam mendekatkan
diri kepada-Nya.
36 Memelihara silaturahim tidak berarti mengunjungi mereka. Jika ada pengaruh
keagamaan yang negatif di antara mereka, lebih baik menanyakan tentang mereka
melalui telepon.
37 Hal yang disunnahkan dalam agama adalah menjaga kesehatan. Cobalah untuk
memiliki program olahraga yang cocok, tanpa perlu pergi ke tempat yang meragukan
secara syar’i. Dianjurkan memiliki program semacam itu di rumah, seraya
mendengarkan sesuatu yang mengingatkan Anda tentang Allah Swt.
38 Selayaknya Anda memiliki program khusus untuk malam dan hari Jumat, membaca
shalawat atas Muhammad dan keluarganya, bermunajat, mengunjungi yang sakit,
menziarahi kuburan orang mukmin, dan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat lainnya.
Doa Kumail juga menjadi ciri utama pada malam Jumat, sementara doa Nudbah atau
mandi di hari Jumat adalah ciri utama ibadah di hari Jumat.
39 Masa-masa amalan khusus sepatutnya disiapkan untuk selanjutnya, dengan merujuk
pada buku-buku yang terkait dalam hal ini. Adalah penting untuk mendirikan shalat
hari pertama di bulan Hijriah, untuk mendapatkan keamanan di sepanjang bulan itu.
Caranya, pada rakaat pertama membaca Surah Fatihah sekali diikuti al-Ikhlas 30 kali,
dan pada rakaat kedua membaca Fatihah sekali diteruskan dengan membaca al-Qadar
30 kali. Selanjutnya berdoa dengan doa yang disunnahkan dan bersedekah untuk bulan
itu.
40 Sangatlah penting bagi kaum Muslim taat untuk mencurahkan waktu guna mengingat
tragedi-tragedi yang menimpa keluarga suci Nabi Muhammad saw. Muslim yang taat
selayaknya mengingat musibah yang menimpa Imam Husain dan keluarganya,
sekalipun sekali dalam seminggu. Apabila tidak mungkin baginya menghadiri ceramah
umum, maka momen ini dapat diperoleh melalui rekaman-rekaman dan barangkali ia
akan mampu mendapatkan suatu pemahaman ihwal peristiwa tersebut. Penting juga
untuk tidak mengabaikan ziarah kepada Imam Husain pada malam Jumat. Ini
merupakan salah satu kesempatan untuk keberhasilan, sekalipun dari jauh.[]
1. Agenda Pada Sepertiga Malam Akhir
a. Menunaikan shalat Tahajud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud
di dalamnya,
b. Menunaikan shalat Witir,
c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga adzan Subuh.

Rasulullah SAW bersabda :

‫يب لَهُ َم ْن‬ َ ‫ث اللَّ ْي ِل ْاْل ِخ ُر فَيَقُو ُل َم ْن يَدْعُونِي فَأ َ ْست َِج‬
ُ ُ‫اء الدُّ ْنيَا ِحينَ يَ ْبقَى ثُل‬ َّ ‫اركَ َوتَعَالَى ُك َّل لَ ْيلَ ٍة إِلَى ال‬
ِ ‫س َم‬ َ َ‫يَ ْن ِز ُل َربُّنَا تَب‬
ِ ‫َي ْسأَلُنِي فَأُع‬
ُ‫ْط َيهُ َم ْن َي ْستَ ْغ ِف ُرنِي فَأ َ ْغ ِف َر لَه‬

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3
malam terakhir, dan Dia berkata : “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku
kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan
barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari dan
Muslim)

2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan adzan untuk shalat Subuh,

ِ َ‫ت ُم َح َّمدا ْال َو ِس ْيلَةَ َو ْالف‬


” ُ‫ض ْيلَةَ َوا ْبعَثْهُ َمقَاما َمحْ ُم ْودا الَّذِي َو َعدْتَه‬ ِ ‫صالَةِ ْالقَائِ َم ِة آ‬
َّ ‫“ الَّل ُه َّم َربَّ َه ِذ ِه الدَّع َْوةِ التَّا َّم ِة َوال‬

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan,
berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat
yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan”. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah Fajar di rumah dua rakaat,

Rasulullah SAW bersabda :

‫َر ْكعَت َا ْالفَجْ ِر َخي ٌْر ِمنَ الدُّ ْنيَا َو َما ِف ْي َها‬

“Dua rakaat sunnah Fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (HR. Muslim)

َ‫سلَّ َم فِي َر ْكعَت َي ْالفَجْ ِر قُ ْل يَا أَيُّ َها ْالكَافِ ُر ْونَ َوقُ ْل ُه َو هللاُ أَ َحد‬
َ ‫ى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َّ ‫صل‬ ُّ ِ‫َو قَدْ قَ َرأ َ النَّب‬
َ ‫ي‬

“Nabi SAW pada dua rakaat sunnah Fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul
huwallahu ahad.”

c. Menunaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, khususnya bagi laki-laki,

Rasulullah SAW bersabda :

ُّ ‫َولَ ْو يَ ْعلَ ُم ْونَ َما فِي ْالعَتْ َم ِة َوال‬


‫صبْحِ ألَت َْو ُه َما َولَ ْو َحبْوا‬

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan
mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh”. (Muttafaqun ‘alaih)

‫اج ِد ِبالنُّ ْو ِر التَّا ِ ّم يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة‬


ِ ‫س‬َ ‫ظلَ ِم ِإلَى ْال َم‬ َّ ‫ش ِِر ْال َم‬
ّ ‫شائِيْنَ فِي ال‬ ّ َ‫ب‬
“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya
yang sempurna pada hari Kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al Qur’an hingga waktu iqamat shalat,

Rasulullah SAW bersabda :

‫اإلقَا َم ِة‬ ِ َ‫الدُّ َعا ُء الَ ي َُردُّ بَيْنَ األَذ‬


ِ ‫ان َو‬

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak”. (HR. Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki/mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir
waktu pagi,

Dalam hadits Nabi SAW disebutkan :

َ ‫س ْال َح‬
‫سنَا ُء‬ َّ ‫صلَّى ْالفَجْ َر ت ََربَّ َع فِي َمجْ ِل ِس ِه َحتَّى ت َْطلُ َع ال‬
ُ ‫ش ْم‬ َ ‫ ” إَذَا‬: ‫سلَّ َم‬
َ ‫ى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َّ ‫صل‬ ُّ ِ‫َكانَ النَّب‬
َ ‫ي‬

”Nabi SAW jika selesai shalat Fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang
ke kuning-kuningan”. (HR. Muslim)

Agenda prioritas : Membaca Al Qur’an. Allah SWT berfirman :

“Sesungguhnya waktu Fajar itu disaksikan (Malaikat). (QS. Al-Isra: 78) Dan memiliki
komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu :

– Membaca ½ hizb dari Al Qur’an untuk mendapatkan khatam Al Qur’an sebanyak 1 kali,
– Membaca 1 hizb dari Al Qur’an untuk mendapatkan khatam Al Qur’an sebanyak 2 kali,
– Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan
berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan Shalat Dhuha Walau Hanya Dua Rakaat

Rasulullah SAW bersabda :

ٌ‫صدَقَة‬
َ ٍ‫يرة‬ َ ‫صدَقَةٌ َو ُك ُّل تَ ْك ِب‬َ ‫صدَقَةٌ َو ُك ُّل ت َ ْه ِليلَ ٍة‬
َ ٍ‫صدَقَةٌ َو ُك ُّل تَحْ ِميدَة‬ َ ‫صدَقَةٌ فَ ُك ُّل ت َ ْسبِي َح ٍة‬َ ‫س َال َمى ِم ْن أ َ َح ِد ُك ْم‬
ُ ‫صبِ ُح َعلَى ُك ِّل‬
ْ ُ‫ي‬
‫ض َحى‬ ُّ ‫َان يَ ْر َكعُ ُه َما ِم ْن ال‬ ‫ت‬‫ع‬
ِ َ َْ
‫ك‬ ‫ر‬ َ‫ِك‬ ‫ل‬َ ‫ذ‬ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ُ
‫ئ‬ ‫ز‬ ْ‫ُج‬
ِ َ ‫ي‬‫و‬ ٌ ‫ة‬ َ ‫ق‬َ ‫د‬ ‫ص‬ ‫َر‬
َ ِ ‫ك‬‫ن‬ْ ‫م‬
ُ ْ
‫ال‬ ْ
‫ن‬ ‫ع‬
َ ‫ي‬ ‫ه‬ْ
ٌ َ ‫ن‬
َ ‫و‬ ٌ ‫ة‬ َ ‫ق‬َ ‫د‬ ‫ص‬
َ ‫وف‬
ِ ‫ر‬
ُ ‫ع‬
ْ ‫م‬
َ ِْ
‫ال‬ ‫ب‬ ‫ر‬ٌ ‫م‬
ْ َ ‫أ‬ ‫و‬
َ

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari
terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang
dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya
adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan
shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (HR. Bukhari
dan Muslim)

4. Berangkat Kerja atau Belajar Dengan Berharap Ridho Allah

Rasulullah SAW bersabda :

‫ َو َكانَ دَ ُاودُ ال يَأ ْ ُك ُل ِإال ِم ْن َع ِم ِل يَ ِد ِه‬،ِ‫ط َعاما َخيْرا ِم ْن أ َ ْن يَأ ْ ُك َل ِم ْن َع ِم ِل يَ ِده‬


َ ٌ ‫َما أ َ َك َل أ َ َحد‬
“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri,
dan bahwa Nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (HR. Bukhari)

Dalam hadits lainnya, Nabi SAW juga bersabda :

‫ط ِريقا إِلَى ْال َجنَّ ِة‬


َ ُ‫َّللاُ لَه‬ َ ‫س فِي ِه ِع ْلما‬
َّ ‫س َّه َل‬ ُ ‫ط ِريقا يَ ْلت َِم‬
َ َ‫سلَك‬
َ ‫َم ْن‬

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga”. (HR. Muslim)

Menyibukkan diri dengan berdzikir sepanjang hari. Allah SWT berfirman :

ُ‫َّللاِ ت َْط َمئِ ُّن ْالقُلُوب‬


َّ ‫أَ َال بِ ِذ ْك ِر‬

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah, maka hati akan menjadi tenang”. (QS. Ra’ad :
28)

Rasulullah SAW bersabda :

ْ ‫أ َ َحبُّ األ َ ْع َما ِل ِإلَى هللاَ أ َ ْن تَ ُم ْوتَ ولسانُك َر‬


‫طبٌ من ِذ ْك ِر هللا‬

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari
berdzikir kepada Allah”. (HR. Thabrani dan Ibnu Hibban)

5. Agenda Saat Shalat Dzuhur

a. Menjawab adzan untuk shalat Dzuhur, lalu menunaikan shalat Dzuhur berjamaah di masjid
khususnya bagi laki-laki,

1. Menunaikan sunnah Rawatib sebelum Dzuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah


َ ِ‫صلَّى اثْنَت َ ْي َع ْش َرة َ َر ْك َعة فِي َي ْو ٍم َولَ ْيلَ ٍة بُن‬
Dzuhur.Rasulullah SAW bersabda : ‫ي لَهُ ِب ِه َّن َب ْيتٌ فِي‬ َ ‫َم ْن‬
ْ
َّ‫“ال َجن ِة‬Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari, maka Allah akan
membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (HR. Muslim)

6. Agenda Saat dan Setelah Shalat Ashar


a. Menjawab adzan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan
shalat Ashar secara berjamaah di masjid,
b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada),Rasulullah SAW bersabda : ‫َم ْن َغدَا ِإلَى‬
ْ
ُ‫ َكانَ لَهُ َكأَجْ ِر َحا ّجٍ ت َا ًّما ِح َّجتُه‬،ُ‫“ال َمس ِْج ِد ال ي ُِريد ُ إِال أ َ ْن يَتَعَلَّ َم َخيْرا أ َ ْو يَ ْعلَ َمه‬Barangsiapa yang pergi ke
masjid tidak menginginkan yang lain, kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya,
maka baginya ganjaran haji secara sempurna.” (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah.

Rasulullah SAW bersabda :

‫َوإِ َّن ِلبَدَنِكَ َعلَيْكَ َحق‬

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya.”


Agenda prioritas : Membaca Alquran dan berkomitmen semampunya untuk :
– Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Al Qur’an sebanyak 1
kali,
– Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Al Qur’an sebanyak 2
kali,
– Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang
berlimpah insya Allah.

7. Agenda Sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al


Qur’an,
b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui
media,
c. Menyibukkan diri dengan doa.

Rasulullah SAW bersabda :

ُ ‫الدُّ َعا ُء ه َُو ْال ِعبَادَة‬

“Doa adalah ibadah.”

8. Agenda Setelah Terbenam Matahari

a. Menjawab adzan untuk shalat Maghrib,


b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki),
c. Menunaikan shalat sunnah Rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat,
d. Membaca dzikir sore,
e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya’ lalu melangkahkan kaki menuju masjid,

Rasulullah SAW bersabda :

ُّ ‫َط َوتَاهُ ِإحْ دَا ُه َما تَ ُح‬


‫ط‬ ْ ‫َت خ‬
ْ ‫َّللاِ كَان‬
َّ ‫ض‬ ِ ِ‫ضة ِم ْن فَ َرائ‬
َ ‫ي فَ ِري‬ ِ ‫َّللاِ ِليَ ْق‬
َ ‫ض‬ َّ ‫ت‬ ٍ ‫ط َّه َر فِي بَ ْيتِ ِه ث ُ َّم َمشَى ِإلَى بَ ْي‬
ِ ‫ت ِم ْن بُيُو‬ َ َ ‫َم ْن ت‬
َ ْ ُ ْ
‫َطيئ َة َواألخ َرى ت َْرف ُع دَ َر َجة‬ ِ ‫خ‬

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari


rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah,
maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya
mengangkat derajatnya”. (HR. Muslim)

9. Agenda Pada Waktu Shalat Isya’a. Menjawab adzan untuk shalat Isya kemudian
menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid,
b. Menunaikan shalat sunnah Rawatib setelah Isya – 2 rakaat,
c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturrahim,
d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid,
e. Dakwah melalui media atau lainnya,
f. Melakukan mudzakarah,
g. Menghafal Al Qur’an,Agenda prioritas : Membaca Al Qur’an dengan berkomitmen
sesuai dengan kemampuannya untuk :
– Membaca ½ hizb dari Al Qur’an untuk mendapatkan khatam Al Qur’an sebanyak 1
kali,
– Membaca 1 hizb dari Al Qur’an untuk mendapatkan khatam Al Qur’an sebanyak 2
kali,
– Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai
kebaikan berlimpah insya Allah.Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh,
sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional
tergantung masing-masing individu Muslim. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita
untuk optimalisasi ibadah kepada Allah SWT, insya Allah. Wallahu a’lam...
[GA/dbs]

You might also like