Professional Documents
Culture Documents
MIKROSKOP POLARISASI
Oleh :
Muh. Chaerul, ST, M.Sc
1
11/13/2013
NIKOL SEJAJAR
1. Warna
Warna Warna merupakan pencerminan dari
pleokroisme, kenampakan daya serap atau absorpsi panjang
gelombang dari cahaya yang masuk pada
belahan, mineral anisotropic.
pecahan,
Idiochromatic adalah warna asli mineral
relief, Allochromatic adalah warna akibat adanya pigmen lain
seperti inklusi kristal-kristal halus atau adanya elektron-
indeks bias elektron dari logam-logam transisi (Cr, Fe, Mn, dll).
2. Pleokroisme
Gejala perubahan warna mineral pada ortoskop
tanpa nikol atau nikol sejajar bila meja objek
diputar hingga 90º, disebut dengan pleokroisme.
Idiokromatik
Jenis-jenis pleokroisme mineral dapat dibagi kedalam 2
(dua) golongan, yaitu :
allokromatik
Dwikroik (dichroic), bila terjadi perubahan dua warna yang
berbeda, contoh pada mineral bersistem kristal
hexagonal dan tetragonal.
Trikroik (trichroic), bila terjadi perubahan tiga warna yang
berbeda. Terjadi pada mineral dengan sistem kristal
ortorombik, monoklin dan triklin.
2
11/13/2013
Plagioklas subhedral
3. Bentuk Mineral
Klorit anhedral
Bentuk-bentuk mineral dapat dibagi kedalam
tiga bagian, yaitu :
4. Belahan (Cleavage)
Setiap mineral mempunyai kemampuan dan
kecenderungan untuk terpisah menjadi bagian yang lebih Belahan sempurna 1 arah pada muscovit
kecil. Apabila bidang-bidang tersebut berbentuk lurus
dengan arah tertentu sesuai dengan bentuk kristalnya,
bidang tersebut adalah belahan (cleavage).
Apabila bidang-bidang tersebut tidak dikontrol oleh bentuk
kristalnya (struktur atom), tetapi dikontrol oleh faktor lain
seperti kembaran, maka bidang tersebut dinamakan
parting. Jika bidang-bidang kecil dari mineral tidak lurus
dengan arah yang tidak teratur dan tidak dikontrol oleh
struktur atomnya, maka bidang tersebut adalah pecahan
(fracture).
3
11/13/2013
Indeks bias
Indeks bias merupakan fungsi dari perjalanan
sinar di dalam medium yang berbeda.
4
11/13/2013
5
11/13/2013
Epidote and Hornblende in a Mafic Schist Chlorite, Glaucophane and Epidote in a Blueschist
The photos show pleochroic hornblende (green hues; PP) and epidote (clear; PP) in a mafic schist. Note the Green chlorite, blue glaucophane (an amphibole), clear white mica flakes (bottom center and right) and a
epidote grains show multiple interference colors creating zones or concentric rings in most grains (XP). Also number of small high-relief epidote grains (most are wedge-shaped) are visible in PP light. In XP light the
note that some of the hornblende shows a hint of a diamond shape and of amphibole's characteristic 60o- chlorite shows anomalous interference colors, the glaucophane shows 2nd order interference colors, in
120o cleavage angle. places somewhat masked by the blue color of the mineral. The mica flakes show obvious mottled 2nd order
interference colors.The epidote grains are hard to pick out in XP light
6
11/13/2013
Epidote-Clinozoisite
Nikol Silang
The diamond-shaped original crystal was hornblende but it has been replaced by
other minerals. In PP light, chlorite and epidote both appear light green (but the
chlorite has a more "micaceous" character). Under crossed polars (XP) they are
distinguished because the chlorite shows anomalous green-gray interference colors
while the epidote shows upper second order interference colors. Th opaque mineral is
magnetite; quartz and feldspar surround the amphibole grain.
7
11/13/2013
Nikol Silang
Sifat-sifat optik yang diamati
Identifikasi mineral secara optik adalah :
dengan ortoskop nikol silang, Warna interferensi,
menggunakan lensa polarisator Birefringence (bias rangkap),
dan analisator. Dengan ketentuan Orientasi optik,
bahwa arah getar polarisator
Sudut pemadaman dan jenis
harus tegak lurus terhadap arah
getar analisator. pemadaman
Kembaran
8
11/13/2013
Epidote-Clinozoisite
Pada mineral yang mempunyai
sistem kristal tetragonal, hexagonal
dan trigonal, selisih indeks bias
maksimum terdapat pada sayatan
yang sejajar sumbu–c kristalografi,
karena pada sayatan ini sinar yang
bergetar adalah sinar biasa
The diamond-shaped original crystal was hornblende but it has been replaced by
other minerals. In PP light, chlorite and epidote both appear light green (but the
(ordiner) dan sinar luarbiasa
chlorite has a more "micaceous" character). Under crossed polars (XP) they are
distinguished because the chlorite shows anomalous green-gray interference colors
(extraordiner) yang sesungguhnya.
while the epidote shows upper second order interference colors. Th opaque mineral is
magnetite; quartz and feldspar surround the amphibole grain.
9
11/13/2013
Orientasi optik
Orientasi Optik a)
hubungan antara sumbu panjang sumbu-c sejajar
dengan polarisator,
kristalografi mineral dengan sumbu b) putar meja optic
indikatriknya (arah getaran sinar). Pada 45º, c) Jika sumbu-
umumnya sumbu terpanjang c sejajar dengan
kristalografi adalah sumbu-c kristalografi. sumbu indikatrik
Tetapi pada kelompok filosilikat, sinar Z maka
umumnya sumbu-c kristalografi orientasi optiknya
length-slow
merupakan sumbu terpendek, (Nesse, 1986).
sedangkan yang terpanjang adalah
sumbu-a kristalografi.
10
11/13/2013
Kembaran Kembaran
kembaran nampak sebagai lembar- Pada kembaran tumbuh, lembar-lembar
lembar yang memperlihatkan warna kembarannya tertentu dan bidang
interferensi dan pemadaman yang batasnya lurus.
berbeda.
kembaran deformasi, lebar lembar
terjadi gangguan pada waktu proses
kembarannya berubah dan batasnya
kristalisasi yang menyebabkan
sering melengkung.
kembaran tumbuh. Dapat juga terjadi
karena adanya proses deformasi pada
waktu kristal tersebut sudah terbentuk
(kembaran deformasi).
11
11/13/2013
12