You are on page 1of 49

Penggunaan Komputer dan Otomasi

dalam Sistem Tenaga.


“Arduino Based Sorting and Counting
Machine”

Disusun oleh :

Kelompok : 2

1. Musaddik (03041181419016)

2. Ryan Pratama Joni S (03041181419032)

3. Ayu Lestari (03041181419038)

4. Meilah Karmilawati (03041181419040)

5. Kurnia Liga P (03041181419044)

Kelas : B

Dosen Pengampuh : Muhammad Abu Bakar Sidik, S.T., M.Eng., Ph.D.

Teknik Elektro, Fakultas Teknik


Universitas Sriwijaya
Tahun 2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era teknologi yang semakin canggih ini, banyak perusahaan-


perusahan terutama dibidang industry memanfaatkan berbagai macam sensor
yang dapat digunakan salah satunya sensor ldr maupun sensor warna yang
digunakan untuk proses perhitungan barang dan pengepakan barang dalam
warna yang sama. Maka ditengah semakin majunya teknologi kami mengangkat
judul “arduino based sortir and counting machine” dalam memenuhi syarat
mata kuliah Penggunaan Komputer dan Otomasi dalam Sistem Tenaga.

Alat yang dibuat ini memiliki berbagai macam system sebagai


pendeteksi jumlah barang dan sortir barang dalam skala kecil. Disini kami
menggunakan sensor ldr sebagai pendeteksi barang yang lewat sehingga dapat
menghitung jumlah barang yang lewat dan selanjutnya menggunakan sensor
warna sebagai pendeteksi berbagai macam barang yang lewat berdasarkan
warna barang.

1.2 Tujuan
tujuan dari pembuatan alat ini untuk memenuhi syarat lulus mata kuliah
penggunaan computer dan otomasi.

1.3 Rumusan Masalah


Pada dunia insdustri barang kecepatan serta ketepatan sebuah alat dalam
bekerja merupakan suatu keharusan sebab hal ini akan menjadi faktor penting
dalam proses produksi maupun distribusi. Kecepatan dalam memisahkan
barang serta perhitungan jumlah barang akan mempercepat proses pengemasan
sehingga mempercepat proses distribusi.
1.4 Batasan Masalah
Pada pembuatan alati ni beberapa batasan-batasan masalah yang kami
gunakan, agar dalam pembuatan alat maupun penulisannya dalam makalah ini.
1. Perhitungan jumlah barang
2. Pemisahan barang sesuai warna
3. Jumlah warna yang digunakan ialah merah, biru dan hijau.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Arduino Uno

Uno Arduino adalah board berbasis mikrokontroler pada


ATmega328.Board ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin
dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator
kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang
diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer
dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau
baterai untukmenggunakannya.

Board Arduino Uno memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut :

• 1,0 pinout: tambah SDA dan SCL pin yang dekat ke pin aref dan dua pin
baru lainnya ditempatkan dekat ke pin RESET, dengan IO REF yang
memungkinkan sebagai buffer untuk beradaptasi dengan tegangan yang
disediakan dari board sistem. Pengembangannya, sistem akan lebih
kompatibel dengan Prosesor yang menggunakan AVR, yang beroperasi
dengan 5V dan dengan Arduino Karena yang beroperasi dengan 3.3V. Yang
kedua adalah pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan
pengembangannya.

• Circuit Reset
Gambar 2.1 Board Arduino Uno Dan Kabel USB Board Arduino Uno

Deskripsi Arduio UNO di sajikan dalam benuk tabel berikut ini :

Tabel 2.1 Deskripsi Arduino Uno


Mikrokontroller Atmega328
Operasi Voltage 5V
Input Voltage 7-12 V (Rekomendasi)
Input Voltage 6-20 V (limits)
I/O 14 pin (6 pin untuk PWM)
Arus 50 mA
Flash Memory 32KB
Bootloader SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Kecepatan 16 Mhz

2.2 Sensor
Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-
gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti
energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan
sebagainya (D Sharon, 1982).

Transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di
dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam
bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi
berikutnya. Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optik
(radiasi) atau thermal (panas). (William D.C, 1993).

Jadi, sensor adalah komponen yang dapat digunakan untuk


mengkonversikan suatu besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat
dibaca oleh suatu rangkaian elektronik. Sensor merupakan komponen utama
dari suatu transduser, sedangkan transduser merupakan sistem yang
melengkapi agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai yang kita
inginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya.

2.2.1 Sensor Warna TCS3200

Sensor warna TCS3200 adalah detektor warna lengkap,


termasuk chip sensor TCS3200 RGB (Red, Green, dan Blue) dan 4
LED putih. TCS3200 dapat mendeteksi dan mengukur berbagai
hampir tak terbatas warna terlihat. Aplikasi termasuk membaca tes
strip, menyortir berdasarkan warna, sensor cahaya, kalibrasi, dan
pencocokan warna. Modul sensor ini memiliki fasilitas untuk
merekam hingga 25 data warna yang akan disimpan dalam EEPROM.

Gambar 2.2 Sensor Warna TCS3200

Gamabar 2.3 Skema Sensor Warna TCS3200


Fungsi pin sensor warna TCS3200 :
GND : sebagaigroundpadapower supply

OE : output enable, sebagai input untuk frekuensi outputskala


rendah

Out : sebagaioutputfrekuensi

S0, S1 : sebagai sakelar pemilih pada frekuensioutputskala tinggi

S2, S3 : sebagai sakelar pemilih diantara 4 kelompok diode

VDD : supply tegangan

Sensor warana TCS3200 memiliki susunan photodetector, masing-


masing dengan baik merah, hijau, atau biru filter, atau ada filter( yang jelas
). Filter dari setiap warna yang merata di seluruh susunan untuk
menghilangkan lokasi antara warna. Internal untuk perangkat osilator
yang menghasilkan output gelombang

persegi frekuensi yang sebanding dengan intensitas warna yang dipilih.


Fitur sensor warna TCS3200 sebagai berikut :

1. Power : ( 2.7V ke 5.5V )


2. Interface : digital TTL
3. Resolusi tinggi konversi intensitas cahaya untuk frekuensi
4. Programmable warna dan full - skala keluaran frekuensi
5. Power down fitur
6. Berkomunikasi langsung ke microcontroller
7. S0 ~ S1: input pilihan output frekuensi skala
8. S2 ~ S3: input Jenis Photodiode pilihan
9. OUT pin: frekuensi output
10. OE pin: frekuensi output memungkinkan pin (aktif rendah),
dapat akan datang ketika menggunakan
11. Dukungan lampu LED control suplemen cahaya
12. Ukuran : 28.4x28.4mm
Prinsip kerja sensor warna TCS3200, ketika memilih filter warna,
dapat memungkinkan hanya satu warna tertentu untuk melewati dan
mencegah warna lain. Misalnya, ketika memilih filter merah, hanya
cahaya insiden merah bisa melalui, biru dan hijau akan dicegah. Jadi
kita bisa mendapatkan intensitas cahaya merah. Demikian pula, ketika
memilih filter lain kita bisa mendapatkan cahaya biru atau hijau. Sensor
warna TCS3200 memiliki empat jenis dioda, yaitu merah, biru, hijau
dan jelas, mengurangi amplitudo. Keseragaman cahaya insiden sangat,
sehingga untuk meningkatkan akurasi dan menyederhanakan optik.

Ketika proyek cahaya ke TCS3200 dapat memilih berbagai jenis


dioda oleh kombinasi yang berbeda dari S2 dan S3. Dan output frekuensi
gelombang persegi yang berbeda (menempati emptiescompared 50%),
warna yang berbeda dan intensitas cahaya sesuai dengan frekuensi yang
berbeda dari gelombang persegi. Ada hubungan antara output dan
intensitas cahaya.

Kisaran frekuensi output khas adalah 2HZ ~ 500kHz. Sehingga


bisa mendapatkan faktor skala yang berbeda dengan kombinasi yang
berbeda dari S0 dan S1.

Gambar 2.4 Karakteristik TCS 3200


2.2.2 Sensor Proximity InfraRed

Sensor proximity infrared memiliki pemancar dan penerima


inframerah, sensor ini sangat membantu mendeteksi suatu objek.

Gamabar 2.5 Sensor Proximity Infrared

Konfigurasi pin :

1. VCC tegangan external 3,3V - 5V


2. GND ground
3. OUT digital output interface (0 dan 1)

2.3 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu komponen elektronika


yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun
grafik. Jenis LCD yang dipakai pada alat ini adalah LCD M1632. LCD terdiri
dari dua bagian, yang pertama merupakan panel LCD sebagai media penampil
informasi dalam bentuk huruf/angka dua baris, masing–masing baris bias
menampung 16 huruf/angka. LCD adalah modul penampil yang banyak
digunakan karena tampilannya menarik. LCD yang umum, ada yang
panjangnya hingga 40 karakter (2x40 dan 4x40), dimana kita menggunakan
DDRAM untuk mengatur tempat penyimpanan tersebut.
Gambar 2.6 LCD (Liquid Crystal Display)

Bagian kedua merupakan sebuah sistem yang dibentuk dengan


mikrokontroler yang ditempel dibalik pada panel LCD, berfungsi mengatur
tampilan LCD. Dengan demikian pemakaian LCD M1632 menjadi sederhana,
sistem lain cukup mengirimkan kode-kode ASCII dari informasi yang
ditampilkan.

Spesifikasi LCD :

1. Tampilan 16 karakter baris dengan matrik 5 x 7 + kursor.


2. ROM pembangkit karakter 192 jenis.
3. RAM pembangkit karakter 8 jenis (diprogram pemakai).
4. RAM data tampilan 80 x 8 bit (8 karakter).
5. Duty ratio 1/16.
6. RAM data tampilan dan RAM pembangkit karakter dapat dibaca dari
unit mikroprosesor.
7. Beberapa fungsi perintah antara lain adalah penghapusan tampilan
(display clear), posisi kursor awal (crusor home), tampilan karakter
kedip (display character blink), penggeseran kursor (crusor shift) dan
penggeseran tampilan (display shift).
8. Rangkaian pembangkit detak.
9. Rangkaian otomatis reset saat daya dinyalakan.
10. Catu daya tunggal +5 volt.
2.4 Motor Servo

Sebuah motor servo adalah alat yang dapat mengendalikan posisi, dapat
membelokkan dan menjaga suatu posisi berdasar penerimaan pada suatu signal
elektronik. Karena motor DC servo merupakan alat untuk mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik, maka magnet permanent motor DC servo yang
mengubah energi listrik ke dalam energi mekanik melalui interaksi dari dua
medan magnet.

Gambar 2.7 Motor Servo

Bagian - bagian dari sebuah motor servo adalah sebagai berikut:

1. Konektor yang digunakan untuk menghubungkan motor servo dengan Vcc,


Ground dan signal input yang dihubungkan ke Basic Stamp.
2. Kabel menghubungkan Vcc, Ground dan signal input dari konektor ke
motor servo.
3. Tuas menjadi bagian dari motor servo yang kelihatan seperti suatu bintang
fourpointed.
4. Ketika motor servo berputar, tuas motor servo akan bergerak ke bagian yang
dikendalikan sesuai dengan program.
5. Cassing berisi bagian untuk mengendalikan kerja motor servo yang pada
dasarnya berupa motor DC dan gear. Bagian ini bekerja untuk menerima
instruksi dari basic stamp dan mengkonversi ke dalam sebuah pulsa untuk
menentukan arah / posisi servo.
Motor servo menggunakan dengan sistem umpan balik tertutup, di
mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang
ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian
gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk
menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor
servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel
motor. Karena motor DC servo merupakan alat untuk mengubah energi listrik
menjadi energy mekanik, maka magnet permanent motor DC servolah yang
mengubah energi listrik ke dalam energi mekanik melalui interaksi dari dua
medan magnet. Salah satu medan dihasilkan oleh magnet permanent dan yang
satunya dihasilkan oleh arus yang mengalir dalam kumparan motor. Resultan
dari dua medan magnet tersebut menghasilkan torsi yang membangkitkan
putaran motor tersebut. Saat motor berputar, arus pada kumparan motor
menghasilkan torsi yang nilainya konstan.

2.5 Push Button Switch

Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar


sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus
listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock
disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus
aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas),
maka saklar akan kembali pada kondisi normal.

Gamabar 2.8 Push Button Switch


Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya
memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi
sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi
listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off.Karena sistem kerjanya yang
unlock dan langsung berhubungan dengan operator, push button switch
menjadi device paling utama yang biasa digunakan untuk memulai dan
mengakhiri kerja mesin di industri. Secanggih apapun sebuah mesin bisa
dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas dari keberadaan sebuah saklar seperti
push button switch atau perangkat lain yang sejenis yang bekerja mengatur
pengkondisian On dan Off.

Gambar 2.9 Prinsip Kerja Push Button Switch

Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push


button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO
(Normally Open).
• NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi
normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol
saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan
mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan
sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).
• NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi
normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push
button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga
memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau
mematikan sistem circuit (Push Button Off).

2.6 PCB (Printed Circuit Board)

PCB adalah singkatan dari Printed Circuit Board yang dalam bahasa
Indonesia sering diterjemahkan menjadi Papan Rangkaian Cetak atau Papan
Sirkuit Cetak. Seperti namanya yaitu Papan Rangkaian Tercetak (Printed
Circuit Board), PCB adalah Papan yang digunakan untuk menghubungkan
komponen-komponen Elektronika dengan lapisan jalur konduktornya.

PCB ditemukan oleh seorang ilmuwan Austria yang bernama Paul


Eisler pada tahun 1936. Paul Eisler menggunakan PCB pertama kalinya di
sebuah rangkaian Radio. Kemudian pada tahun 1943, Amerika Serikat mulai
memanfaatkan teknologi PCB ini pada Radio Militer dalam skala yang lebih
besar. Tiga tahun setelah perang dunia kedua yaitu pada tahun 1948, PCB
mulai digunakan untuk produk-produk komersil oleh perusahaan-perusahaan
Amerika Serikat.

Gambar 2.10 Papan PCB


2.6.1 Jenis-jenis PCB (Printed Circuit Board)

PCB atau Printed Circuit Board pada umumnya dapat dibagi


menjadi dua kategori jenis yaitu jenis PCB yang berdasarkan jumlah
lapisannya dan jenis PCB yang berdasarkan Fleksibilitasnya.

2.6.1.1 Jenis-jenis PCB berdasarkan Jumlah Lapisannya

Berdasarkan jumlah lapisannya, PCB dapat dibagi menjadi


Single Sided PCB, Double Sided PCB dan Multilayer PCB.
Berikut ini adalah jenis-jenis PCB berdasarkan jumlah
lapisannya.

1. Single Sided PCB

Single Sided PCB atau Papan Rangkaian Cetak satu sisi


adalah jenis PCB yang hanya terdiri dari satu lapisan
tembaga yang tertempel di satu sisi substrat PCB. PCB jenis
ini biasanya digunakan pada rangkaian elektronik yang
sederhana dan biaya produksinya juga relatif lebih murah.

2. Double Sided PCB

Double Sided PCB atau Papan Rangkaian Cetak dua sisi


adalah jenis PCB yang terdiri dari dua lapisan tembaga.
Lapisan Tembaga tersebut tertempel di kedua sisi substrat
PCB. Lubang pada PCB double sided PCB juga berfungsi
sebagai jalur penghubung antar satu lapisan tembaga di satu
sisi dengan lapisan tembaga di sisi lainnya.

3. Multilayer PCB

Multilayer PCB adalah jenis PCB yang terdiri dari beberapa


lapisan substrat dan lapisan tembaga yang dipisahkan oleh
lapisan insulator. Multilayer PCB ini biasanya digunakan
pada rangkaian elektronik yang kompleks. Umumnya terdiri
dari 4 lapisan, 6 lapisan, 8 lapisan, 10 lapisan hingga 16
lapisan.

2.6.1.2 Jenis-jenis PCB berdasarkan Fleksibilitasnya

Selain jumlah lapisan, PCB juga dapat dibedakan


berdasarkan fleksibilitasnya. Berikut ini adalah jenis-jenis PCB
berdasarkan fleksibilitasnya.

1. Rigid PCB

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Rigid berarti


Kaku. Jadi yang dimaksud dengan Rigid PCB adalah Papan
Rangkaian Cetak yang Kaku dan tidak dapat dilipat atau tidak
Fleksibel. Rigid PCB terbuat dari bahan substrat yang padat dan
kaku seperti fiberglass sehingga memang sengaja dibuat untuk
tidak dapat dilipat atau dibengkokkan.

2. Flex PCB

Flex PCB atau Flexible PCB adalah PCB yang substrat-nya


terbuat dari bahan plastik yang fleksibel. Bahan dasar ini
memungkinkan PCB dibengkokkan tanpa merusak rangkaian
yang ada pada PCB tersebut.

3. Rigid-Flex PCB

Rigid-Flex PCB merupakan gabungan dari teknologi Rigid PCB


dan Flex PCB yaitu terdiri dari Rigid PCB dan Flex PCB.
Umumnya, Rigid PCB dihubungkan dengan Flex PCB.
Gambar 2.11 Jenis-Jenis PCB

2.7 Kabel Pita (Ribbon)


Kabel jenis ini sering disebut juga dengan Kabel Pelangi dan biasanya
digunakan pada aplikasi atau rangkaian elektronik yang memerlukan banyak
kawat konduktor sebagai penghubung. Kabel Pita atau Ribbon yang memiliki
fleksibilitas tinggi ini umumnya digunakan pada rangkaian yang memerlukan
tegangan rendah terutama pada rangkaian sistem digital.

Gambar 2.12 Kabel Pelangi

2.8 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain
elektronika. Sebagaimana fungsi resistoryang sesuai namanya bersifat resistif
dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif.
Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan
dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding
terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya
(Ohm) resistorjuga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas
daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor
tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu
rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan
dalam kemasan resistor tersebut.

Gamabar 2.13 Resistor

Gamabar 2.14 Simbol Resistor

Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan


dengan resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain skema
elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variabel
disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistorjenis potensiometer ada
yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.
2.9 LED (Light Emitting Diode)

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang
sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat
elektronik lainnya.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan
dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika.
Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen
sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena
itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak
digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu
tube.

Gambar 2.15 LED

2.9.1 Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)

Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari


Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir
sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P)
dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya
apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke
Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping


sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan
proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk
menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang
murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang
diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu
dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-
Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole
(lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat
Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan
memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

Gamabar 2.16 Cara Kerja LED

LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika


dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser
yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.

2.10 LDR (Light Dependent Resistor)

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis


Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada
intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada
saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam
kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor)
adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas
cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Gamabar 2. 17 LDR Dan Simbolnya

Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya


yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200
Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada
Kondisi Cahaya Terang.

LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen


Elektronika peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam
Rangkaian Elektronika sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu
Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain
sebagainya.
BAB III

PEMBUATAN ALAT

3.1 Alat Dan Bahan


3.1.1 Alat
1 buah Arduino uno
2 buah motor servo
1 buah sensor warna
1 buah LCD
2 buah push button switch
1 buah sensor infrared
1 buah papan PCB
LED
kebel pelangi
LDR
Resistor

3.1.2 Bahan

Kertas padi

Lem kertas

Lem tembak

Mistar

Cuter

Gungting

Timah

Solder

Pena
3.1.3 Foto komponen

Arduino motor servo

Sensor warna sensor infrared

LCD PCB

push button switch kabel pelangi


LED LDR

Resistor

3.1.4 Foto Pembuatan Alat


3.2 Proses Pembuatan Alat

Tabel 3.1 Gantchart

Bulan
No Kegiatan September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan judul

Pemantapan judul
2
project
Melakukan uji coba
3
dengan software
Persiapan dan
4
pembelian komponen
Proses pembuatan
5
project
Pengumpulan dan
6
presentasi project

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan

No. Tanggal Agenda


1 22 September 2017 Pemantapan judul
2 28 September 2017 Pembuatan flowchart dan gantchart
3 29 September 2017 Pencarian referensi seputar project
4 3 Oktober 2017 Pencarian harga komponen
5 11 Oktober 2017 Penetapan komponen yang di perlukan
beserta harga
6 13 Oktober 2017 Penetapan jumlah dana project per
orang
7 18 Oktober 2017 Pengumpulan dana pembuatan alat
secara berkala
8 20 Oktober 2017 Pencarian komponen – komponen di
toko yang ada di palembang
9 24 Oktober 2017 Perubahan sensor yang digunakan dari
sensor inframerah menjadi sensor LDR
10 24 Oktober 2017 Pencarian referensi alat di youtube
mengenai sensor warna
11 24 Oktober 2017 Pengumpulan dana
12 26 Oktober 2017 Pencarian alat ataupun komponen di
Palembang (mikropal)
13 2 November 2017 Membuat desain 3D alat pada program
Sketch Up
14 2November 2017 Belajar merangkai alat di program
simulasi Fritzing
15 9 November 2017 Pembelian komponen Arduino, sensor
LDR, sensor RGB dan lain-lain
16 13 November 2017 Proses pembuatan alat
17 14 November 2017 Proses pembuatan maket
18 23 – 24 November - melanjutkan pembuatan maket
2017 - terjadi kendala pada sensor
warna
- masih dalam proses
pengkodingan
3.3 Flowchart Alat

MULAI

Sensor warna LCD Menampilkan


Jumlah barang
berdasarkan warna

Motor Servo bergerak


menyortir barang

Merah Kuning Hijau

SELESAI
3.4 Flowchart Programming

Mulai

Inisialisasi

Motor servo default

Baca warna

if(R<70 & R>55 & G<120 & G>80){color = 1; // Red }


if(B<85 & B>60 & G<80 & G>60){color = 2; // Green }
if (R<100 & R>85 & B<55 &B>35){ color = 3; // Blue}

tidak
Warna
terdeteks
i
ya

Lcd.print

case 1:
bottomServo.write(35);
merah ++ ;
case 2:
bottomServo.write(73);
hijau ++
case 3:
bottomServo.write(115);
biru ++ ;

Delay = 0,2 sekon

SELESAI
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Umum

Di era teknologi yang semakin canggih, berbagai upaya dilakukan dapat


mempermudah pekerjaan manusia di berbagai aspek kehidupan. Aspek tersebut
ialah baik di bidang industri maupun bidang rumah tangga.

Dalam tugas besar kali ini dibahas dalam bidang industry dengan skala kecil.
Dimana membahas mengenai Penghitung dan penyortir barang berdasarkan warna
secara otomatis dengan memprogram arduino menggunakan aplikasi Ide Arduino
yakni bahasa C.

4.2. Software Arduino (IDE)

4.2.1. Pengertian Arduino (IDE)

IDE merupakan kependekan dari Integrated Developtment Enviroenment,


atau merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk melakukan
pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena melalui software inilah
Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang dibenamkan
melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa pemrograman sendiri
yang menyerupai bahasa C. Bahasa pemrograman Arduino (Sketch) sudah
dilakukan perubahan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan
pemrograman dari bahasa aslinya. Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman
JAVA. Arduino IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut
Wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah.

4.2.2. Sketch

Program yang ditulis dengan menggunaan Arduino Software (IDE) disebut


sebagai sketch. Sketch ditulis dalam suatu editor teks dan disimpan dalam file
dengan ekstensi .ino. Teks editor pada Arduino Software memiliki fitur” seperti
cutting/paste dan seraching/replacing sehingga memudahkan kamu dalam menulis
kode program.Pada Software Arduino IDE, terdapat semacam message box
berwarna hitam yang berfungsi menampilkan status, seperti pesan error, compile,
dan upload program. Di bagian bawah paling kanan Sotware Arduino IDE,
menunjukan board yang terkonfigurasi beserta COM Ports yang digunakan.

Gambar 4.1. Tampilan IDE Arduino dengan sebuah Sketch

Gambar diatas merupakan tampilan dari Software Arduino IDE

Verify

berfungsi untuk melakukan checking kode yang kamu buat apakah sudah
sesuai dengan kaidah pemrograman yang ada atau belum
Upload

Berfungsi untuk melakukan kompilasi program atau kode yang kamu


buat menjadi bahsa yang dapat dipahami oleh mesih alias si Arduino.
New

berfungsi untuk membuat Sketch baru

Open
Berfungsi untuk membuka sketch yang pernah kamu buat dan membuka
kembali untuk dilakukan editing atau sekedar upload ulang ke Arduino.
Save

Berfungsi untuk menyimpan Sketch yang telah kamu buat.


Serial Monitor

Berfungsi untuk membuka serial monitor. Serial monitor disini


merupakan jendela yang menampilkan data apa saja yang dikirimkan atau
dipertukarkan antara arduino dengan sketch pada port serialnya. Serial
Monitor ini sangat berguna sekali ketika kamu ingin membuat program
atau melakukan debugging tanpa menggunakan LCD pada Arduino.
Serial monitor ini dapat digunakan untuk menampilkan nilai proses, nilai
pembacaan, bahkan pesan error.

File

• New, berfungsi untuk membuat membuat sketch baru dengan bare


minimum yang terdiri void setup() dan void loop().
• Open, berfungsi membuka sketch yang pernah dibuat di dalam drive.
• Open Recent, merupakan menu yang berfungsi mempersingkat waktu
pembukaan file atau sketch yang baru-baru ini sudah dibuat.
• Sketchbook, berfungsi menunjukan hirarki sketch yang kamu buat termasuk
struktur foldernya.
• Example, berisi contoh-contoh pemrograman yang disediakan pengembang
Arduino, sehingga kamu dapat mempelajari program-program dari contoh
yang diberikan.
• Close, berfungsi menutup jendela Arduino IDE dan menghentikan aplikasi.
• Save, berfungsi menyimpan sketch yang dibuat atau perubahan yang
dilakukan pada sketch
• Save as…, berfungsi menyimpan sketch yang sedang dikerjakan atau sketch
yang sudah disimpan dengan nama yang berbeda.
• Page Setup, berfungsi mengatur tampilan page pada proses pencetakan.
• Print, berfungsi mengirimkan file sketch ke mesin cetak untuk dicetak.
• Preferences, disini kam dapat merubah tampilan interface IDE Arduino.
• Quit, berfungsi menutup semua jendela Arduino IDE. Sketch yang masih
terbuka pada saat tombol Quit ditekan, secara otomatis akan terbuka pada
saat Arduino IDE dijalankan.

Edit

• Undo/Redo, berfungsi untuk mengembalikan perubahan yang sudah


dilakukan pada Sketch beberapa langkah mundur dengan Undo atau maju
dengan Redo.
• Cut, berfungsi untuk meremove teks yang terpilih pada editor dan
menempatkan teks tersebut pada clipboard.
• Copy, berfungsi menduplikasi teks yang terpilih kedalam editor dan
menempatkan teks tersebut pada clipboard.
• Copy for Forum, berfungsi melakukan copy kode dari editor dan melakukan
formating agar sesuai untuk ditampilkan dalam forum, sehingga kode
tersebut bisa digunakan sebagai bahan diskusi dalam forum.
• Copy as HTML, berfungsi menduplikasi teks yang terpilih kedalam editor
dan menempatkan teks tersebut pada clipboard dalam bentuk atau format
HTML. Biasanya ini digunakan agar code dapat diembededdkan pada
halaman web.
• Paste, berfungsi menyalin data yang terdapat pada clipboard, kedalam
editor.
• Select All, berfungsi untk melakukan pemilihan teks atau kode dalam
halaman editor.
• Comment/Uncomment, berfungsi memberikan atau menghilangkan tanda
// pada kode atau teks, dimana tanda tersebut menjadikan suatu baris kode
sebagai komen dan tidak disertakan pada tahap kompilasi.
• Increase/Decrease Indent, berfunsgi untuk mengurangi atau
menambahkan indetntasi pada baris kode tertentu. Indentasi adalah “tab”.
• Find, berfungsi memanggil jendela window find and replace, dimana kamu
dapat menggunakannya untuk menemukan variabel atau kata tertentu dalam
program atau menemukan serta menggantikan kata tersebut dengan kata
lain.
• Find Next, berfungsi menemukan kata setelahnya dari kata pertama yang
berhasil ditemukan.
• Find Previous, berfungsi menemukan kata sebelumnya dari kata pertama
yang berhasil ditemukan.

Sketch

• Verify/Compile, berfungsi untuk mengecek apakah sketch yang kamu buat


ada kekeliruan dari segi sintaks atau tidak. Jika tidak ada kesalahan, maka
sintaks yang kamu buat akan dikompile kedalam bahasa mesin.
• Upload, berfunsi mengirimkan program yang sudah dikompilasi ke Arduino
Board.
• Uplad Using Programmer, menu ini berfungsi untuk menuliskan
bootloader kedalam IC Mikrokontroler Arduino. Pada kasus ini kamu
membutuhkan perangkat tambahan seperti USBAsp untuk menjembatani
penulisan program bootloader ke IC Mikrokontroler.
• Export Compiled Binary, berfungsi untuk menyimpan file dengan ekstensi
.hex, dimana file ini dapat disimpan sebagai arsip untuk di upload ke board
lain menggunakan tools yang berbeda.
• Show Sketch Folder, berfungsi membuka folder sketch yang saat ini
dikerjakan.
• Include Library, berfunsi menambahkan library/pustaka kedalam sketch
yang dibuat dengan menyertakan sintaks #include di awal kode. Selain itu
kamu juga bisa menambahkan library eksternal dari file .zip kedalam
Arduino IDE.
• Add File…, berfungsi untuk menambahkan file kedalam sketch arduino
(file akan dikopikan dari drive asal). File akan muncul sebagai tab baru
dalam jendela sketch.
Tools

• Auto Format, berfungsi melakukan pengatran format kode pada jendela


editor
• Archive Sketch, berfungsi menyimpan sketch kedalam file .zip
• Fix Encoding & Reload, berfungsi memperbaiki kemungkinan perbedaan
antara pengkodean peta karakter editor danpeta karakter sistem operasi yang
lain.
• Serial Monitor, berungsi membuka jendela serial monitor untuk melihat
pertukaran data.
• Board, berfungsi memilih dan melakukan konfigurasi board yang
digunakan.
• Port, memilih port sebbagai kanal komunikasi antara software dengan
hardware.
• Programmer, menu ini digunakan ketika kamu hendak melakukan
pemrograman chip mikrokontroller tanpa menggunakan koneksi Onboard
USB-Serial. Biasanya digunakan pada proses burning bootloader.
• Burn Bootloader, mengizinkan kamu untuk mengkopikan program
bootloader kedalam IC mikrokontroler

Help

Menu help berisikan file-file dokumentasi yang berkaitan dengan masalah


yang sering muncul, serta penyelesaiannya. Selain itu pada menu help juga
diberikan link untuk menuju Arduino Forum guna menanyakan serta
mendiskusikan berbagai masalah yang ditemukan.

4.2.3. Sketchbook
Arduino Software IDE, menggunakan konsep sketchbook, dimana sketchbook
menjadi standar peletakan dan penyimpanan file program. Sketch yang telah kamu
buat dapat dibuka dengan dari File -> Sketchbook, atau dengam menu Open.

4.2.4. Tabs, Multiple Files, dan Compilations

Mekanisme ini mengijinkan kamu untuk melakukan menejemen sketch,


dimana lebih dari satu file dibuka dalam tab yang berbeda.

4.2.5. Uploading

Merupakan mekanisme untuk mengkopikan file .hex atau file hasil kompilasi
kedalam IC mikrokontroler Arduino. Sebelum melakukan uploading, yang perlu
kamu pastikan adalah jenis board yang kamu gunakan dan COM Ports dimana
keduanya terletak pada menu Tools -> Board dan Tools -> Port.

4.2.6. Library

Library/ Pustaka merupakan file yang memberikan fungsi ekstra dari sketch
yang kamu buat, semisal agar Arduino dapat bekerja dengan hardware tertentu dan
melakukan proses manipulasi data. Untuk menginstal Library pihak ketiga alias
Library bukan dari Arduino, dapat dilakukan dengan Library Manager, Import file
.zip, atau kopi paste secara manual di folder libraries pada Documents di platform
Windows.

4.2.7. Serial Monitor

Serial monitor merupakan suatu jendela yang menunjukan data yang


dipertukaran antara arduino dan komputer selama beroperasi, sehingga kita bisa
menggunakan serial monitor ini untuk menampilkan nilai hasil operasi atau pesan
debugging. Selain melihat data, kita juga bisa mengirimkan data ke Arduino melalui
serial monitor ini, caranya dengan memasukkan data pada text box dan menekan
tombol send untuk mengirimkan data. Halyang harus di perhatikan adalah
menyamakan baudrate antara serial monitor dengan Arduino board. Pada Arduino,
di bagian fungsi void setup(), diawali dengan instruksi Serial.begin diikuti dengan
nilai baudrate.

4.2.8. Preferences

Preferences mengatur tentang beberapa hal dalam penggunaan Arduino


Software IDE, seperti ukuran font, lokasi dimana menyimpan sketcbook, bahasa
yang digunakan pada Arduino Software IDE, dan masih banyak lagi.

4.2.9. Language Support

Language Support merupakan pilihan bahasa yang dapat disesuaikan pada


Software Arduino IDE. Bahasa Indonesia sudah ada loh. Language Support ini
dapat ditemukan pada menu file -> preferences atau dengan menekan
Ctrl+Comma.

4.2.10.Boards

Pemilihan board pada Arduino Software IDE, berdampak pada dua parameter
yaitu kecepatan CPU dan baudrate yang digunakan ketika melakukan kompilasi dan
meng-upload sketch. Adapun jenis arduino yang digunakan dalam tugas besar ini
yakni: Arduino/Genuino Uno, Menggunakan ATmega328 dan berjalan pada clock
16 MHz dengan auto-reset, memiliki 6 Input Analog , 14 Digital I/O serta 7 PWM.
4.3 Pemograman Arduino Based Counting And Sorting Machine

Terdapat beberapa bagian dalam coding yang adapada program antara lain:

4.3.1 Pemograman Layar LCD dengan I2C

4.3.2 Pemograman 2 Motor Servo


4.3.3 Pemograman Sensor Warna
Hasil pemograman secara keseluruhan terlampir.

4.4. Data Hasil Percobaan

Setelah dilakukan beberapa kali simulasi dengan alat yang telah diprogram.
Maka dapat kita lihat dari tabel hasil percobaan dibawah:

Tabel 4.1 Hasil Percoban sebelum diperbaiki

Sensor Sensor Warna (Sortir)


Jumlah
Warna
Barang Merah Hijau Biru
(Hitung)
20 20 5 5 7
Kesalahan 0 0 2 0 1
Dari dapat kita lihat bahwa terdapat 3 kesalahan dalam pengenalan warna
yang ada, terdiri dari dua warna merah dan satu warna biru. Hal ini diakibatkan
karena mekanik alat yang dipasang belum rapi dan masih kasar sehingga
mengakibatkan jalannya barang yang akan di indentifikasi menjadi sulit terdeteksi
sensor warna.
Tabel 4.2 Hasil Percoban setelah diperbaiki

Sensor Sensor Warna (Sortir)


Jumlah
Warna
Barang Merah Hijau Biru
(Hitung)
20 20 5 5 7
Kesalahan 0 0 0 0 0
Setelah dilakukan perbaikan pada bentuk fisik dari mekanis alat yang ada
maka jalannya alat menuju sensor menjadi lebih baik dan tidak terjadi kesalahan
dalam indentifikasi warna .

4.5. Cara Kerja Alat

Cara kerja “Arduino Based Counting And Sorting Machine” :

1. Ketika barang dengan warna yang berbeda-beda dimasukkan dan


tersusun sebelum menuju ke sensor warna
2. Sensor warna mengidentifikasi warna barang
3. Motor servo memisahkan barang sesuai warna yang diidentifikasi
4. Layar LCD menampilkan jumlah barang sesuai dengan warna
masing-masing
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembuatan alat ini di dapatkan kesimpulan bahwa, alat ini dapat
meningkatkan efektifitas dalam memisahkan barang sesuai dengan warna yang
berbeda serta mempermudah penghitungan barang sesuai dengan warna masing-
masing.

5.2 Saran

Guna untuk kepentingan penelitian, di harapkan untuk pembuatan alat ini


lebih di perbagus serta ditambahkan inovasi terbaru.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Karakteristik Nilai Resistor dan Fungsinya, http://zonaelektr


o.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/ (Diakses pada tanggal 29
Nov 2017)

Dermanto, Trikueni. 2014. Pengertian Push Button, http://trikueni-desain-


sistem.blogspot.co.id/2014/04/Pengertian-Push-Button.html (Diakses pada
tanggal 29 Nov 2017)

Desiani. 2015. Aplikasi Sensor Proximity Pada Lengan Robot Sebagai Penyortir
Kotak Berdasarkan UkuranBerbasis Arduino Uno. Politeknik Negeri
Sriwijaya, Palembang.

Ernila, Dewi. Ummul Khair, & Arnes Sembiring. 2013. Program Studi Teknik
Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan

Kho, Dickson. 2013. Pengertian dan cara kerja Led Light Emitting diode, http://te
knikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja/
(Diakses pada tanggal 29 Nov 2017)

Kho, Dickson. 2013. Pengertian Kabel Listrik dan Jenis-jenis kabel, http://tekni
kelektronika.com/pengertian-kabel-listrik-jenis-jenis-kabel/ (Diakses pada
tanggal 29 Nov 2017)

Kho, Dickson. 2013. Pengertian dan jenis-jenis pcb, http://teknikelektron


ika.com/pengertian-pcb-printed-circuit-board-jenis-jenis-pcb/ (Diakses pada
tanggal 29 Nov 2017)

Sutisna, Dede dan Eko Ihsanto. 2015. Perancangan Dan Pembuatan Alat
Pendeteksi WarnaMenggunakan Sensor TCS3200 Pada Proses Poduksi
Kaleng Berbasis Arduino. Universitas MercuBuana, Jakarta.
Lampiran
Pemrograman Arduino Based Sorting and Counting Machine

#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F, 2, 1, 0, 4, 5, 6, 7, 3, POSITIVE); // Set the LCD I2C address

#include <Servo.h>
#define S0 3
#define S1 8
#define S2 9
#define S3 10
#define sensorOut 11

const int sw1 = A2;


const int sw2 = A3;
const int sw3 = A4;

int start=0;
int stopp=0;
int resett=0;

Servo topServo;
Servo bottomServo;
int frequency = 0;
int color=0;
int total=0;
int merah=0;
int hijau=0;
int biru=0;
void setup() {
Serial.begin (9600);
lcd.begin(16, 2);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Bismillah");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Kelompok 2");
delay(2000);
lcd.clear();

pinMode(S0, OUTPUT);
pinMode(S1, OUTPUT);
pinMode(S2, OUTPUT);
pinMode(S3, OUTPUT);
pinMode(sensorOut, INPUT);

pinMode(sw1, INPUT);
pinMode(sw2, INPUT);
pinMode(sw3, INPUT);
// Setting frequency-scaling to 20%
digitalWrite(S0, HIGH);
digitalWrite(S1, LOW);
topServo.attach(12);
bottomServo.attach(13);
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
// menu:
// while(1)
// {
// lcd.clear();
// lcd.setCursor(2,0);
// lcd.print("Press Start");
// lcd.setCursor(5,1);
// lcd.print("Button");
// delay(200);
//
// start = digitalRead(sw1);
// stopp = digitalRead(sw2);
// resett = digitalRead(sw3);
// if (start == LOW) { lcd.clear();delay(300); goto menu1; }
// if (stopp == LOW) { }
// if (resett == LOW) { }
// }
// menu1:
// while(1)
// {
topServo.write(100);
delay(500);

for(int i = 100; i > 50; i--) {


topServo.write(i);
delay(15);
}
delay(500);

color = readColor();
delay(10);
switch (color) {
case 1:
bottomServo.write(35);
merah ++ ;
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Merah");
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print(merah);
break;
case 2:
bottomServo.write(73);
hijau ++ ;
lcd.setCursor(6,0);
lcd.print("Hijau");
lcd.setCursor(8,1);
lcd.print(hijau);
break;
case 3:
bottomServo.write(115);
biru ++ ;
lcd.setCursor(12,0);
lcd.print("Biru");
lcd.setCursor(14
,1);
lcd.print(biru);
break;

case 0:
break;
}
delay(300);
for(int i = 50; i > 0; i--) {
topServo.write(i);
delay(10);
}
delay(200);

for(int i = 0; i < 90; i++) {


topServo.write(i);
delay(2);
}
color=0;

// Custom Function - readColor()


int readColor() {
// Setting red filtered photodiodes to be read
digitalWrite(S2, LOW);
digitalWrite(S3, LOW);
// Reading the output frequency
frequency = pulseIn(sensorOut, LOW);
int R = frequency;
// Printing the value on the serial monitor
Serial.print("R= ");//printing name
Serial.print(frequency);//printing RED color frequency
Serial.print(" ");
delay(50);
// Setting Green filtered photodiodes to be read
digitalWrite(S2, HIGH);
digitalWrite(S3, HIGH);
// Reading the output frequency
frequency = pulseIn(sensorOut, LOW);
int G = frequency;
// Printing the value on the serial monitor
Serial.print("G= ");//printing name
Serial.print(frequency);//printing RED color frequency
Serial.print(" ");
delay(50);
// Setting Blue filtered photodiodes to be read
digitalWrite(S2, LOW);
digitalWrite(S3, HIGH);
// Reading the output frequency
frequency = pulseIn(sensorOut, LOW);
int B = frequency;
// Printing the value on the serial monitor
Serial.print("B= ");//printing name
Serial.print(frequency);//printing RED color frequency
Serial.println(" ");
delay(50);
if(R<70 & R>55 & G<120 & G>80){
color = 1; // Red
}
if(B<85 & B>60 & G<80 & G>60){
color = 2; // Green
}
if (R<100 & R>85 & B<55 &B>35){
color = 3; // Blue
}
return color;
}

You might also like