Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Skizofrenia
mayor yang ditandai dengan adanya perubahan berat pada perasaan, pikiran, persepsi
dan perilaku seseorang. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya
Gejala skizofrenia secara garis besar dapat di bagi dalam dua kelompok, yaitu gejala
positif dan gejala negatif. Gejala positif berupa delusi, halusinasi, kekacauan pikiran,
gaduh gelisah dan perilaku aneh atau bermusuhan. Gejala negatif adalah alam
perasaan (afek) tumpul atau mendatar, menarik diri atau isolasi diri dari pergaulan,
‘miskin’ kontak emosional (pendiam, sulit diajak bicara), pasif, apatis atau acuh tak
acuh, sulit berpikir abstrak dan kehilangan dorongan kehendak atau inisiatif . (Sadock
Gangguan Jiwa III (PPDGJ III) menjelaskan bahwa skizofrenia adalah suatu sindrom
dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak
selalu bersifat kronis atau “deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat yang
tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya. Pada
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar
WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami
gangguan jiwa, di Indonesia diperkirakan mencapai 264 dari 1000 jiwa penduduk
yang mengalami gangguan jiwa. Salah satu gangguan jiwa psikosa fungsional yang
terbanyak adalah skizofrenia. data dari Riskesdas 2013 menyatakan prevalensi pasien
gangguan jiwa berat di Indonesia sebesar 1,7 per mil. Prevalensi terbanyak adalah
Propinsi DI Yogyakarta (2,7 per mil), Aceh (2,7 per mil), Sulawesi Selatan (2,6 per
mil), Bali (2,3 per mil), dan Jawa Tengah (2,3 per mil) (Lesmanawati, 2012).Di
Indonesia sendiri, kasus klien dengan Skizofrenia 25 tahun yang lalu diperkirakan
RI, 2013)
presentasi klinis, respon terhadap terapi, dan perjalanan penyakit yang berbeda-beda.
a. Faktor Genetika
1. Populasi Umum 1%
c. Hipotesis Dopamin
bagian kortikal otak, dan berkaitan dengan gejala positif dari skizofrenia.
perubahan anatomi otak seperti pelebaran lateral ventrikel, atropi krteks, atropi
otak kecil (cerebellum) terutama pada penderita kronis skizofrenia. (Dean, 2012)
d. Faktor Keluarga
rumah sering relaps pada tahun berikutnya bila dibandingkan dengan pasien yang
ditempatkan di residensial. Pasien yang beresiko adalah pasien yang tinggal
protektif terhadap pasien, terlalu ikut campur dan sangat pengeritik. Pasien
a. Fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya
bisa minggu, bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi
jelas. Gejala tersebut meliputi : hendaya fungsi pekerjaan, fungsi sosial, fungsi
penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri. Perubahan perubahan ini
akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman, mereka
akan mengatakan “orang ini tidak seperti yang dulu”. Semakin lama fase
b. Fase aktif gejala positif / psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku
individu datang berobat pada fase ini, bila tidak mendapat pengobatan gejala
gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus
bertahan.
c. Fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi
Mental Disorder, Fifth Edition (DSM-5), yaitu dijelaskan bahwa untuk menegakkan
A. jika ada dua atau lebih gejala dibawah ini, dimana gejala ini tampak secara
signifikan selama period 1 bulan (atau kurang jika dilakuan terapi yang berhasil)
1. Waham
2. Halusinasi
B. Adanya gangguan secara fungsi satu atau lebih fungsi penting, seperti bekerja,
pengobatan) yang dijumpai pada kriteria A dan juga termasuk gejala prodromal
atau gejala sisa. Selama gejala prodromal atau gejala sisa, keluhan yang nampak
berupa gejala negatif atau dua atau lebih gejala yang ada pada kriteria A.
dikesampingkan jika : 1) tidak ada gambaran depresi mayor atau episode manik
yang terjadi pada fase aktif ini, atau 2) jika terjadi episode mood selama fase
aktif, yang menunjukkan gejala minimal atau sebagian besar pada fase aktif atau
E. Gangguan ini tidak diakibatkan oleh efek psikologi dari penggunaan obat seperti
F. Jika ada riwayat gangguan spektrum autism atau gangguan komunikasi pada
masa anak, diagnosis tambahan skizofrenia dibuat jika ada gejala dominan
halusinasi atau waham minimal 1 bulan (atau kurang jika dengan keberhasilan
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua
gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
a. Thought echo yaitu isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema
dalam kepalanya. Thought insertion or withdrawal : isi pikiran yang asing dari
luar masuk ke dalam pikirannya (insertion ) atau isi pikirannya diambil keluar
adalah waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu
tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik
atau mujizat.
mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau jenis suara
dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan
agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia
biasa.
2. Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
a. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja apabila disertai baik oleh
afektif yang jelas , ataupun ide-ide berlebihan yang menetap, atau terjadi
menerus.
b. Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang
stupor.
d. Gejala-gejala negatif seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan
sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
3. Adanya gejala- gejala khas tersebut di atas telah berlangsung selama kurun waktu
4. Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude), dan