You are on page 1of 5

PENENTUAN AREA PRIORITAS

UPTD PUSKESMAS KEDEWAN


2018

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fungsi puskesmas menurut permenkes 75 tahun 2014 adalah sebagai


penyelenggara upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama di wilayah kerjanya dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama di wilayah kerjanya. Pelayanan
kesehatan yang dikembangkan di suatu wilayah harus dijaga arahnya agar dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan social
ekonomi masyarakat maka system nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai
berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik,
lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pula pelayanan kesehatan. Dengan semakin
meningkatnya tuntutan masyarakat atas mutu pelayanan tadi maka fungsi pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan dalam puskesmas secara bertahap perlu terus
ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta member kepuasan terhadap
pasien, keluarga maupun masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya bukanlah hal
yang mudah. Kendala yang dirasakan saat ini adalah masih belum adanya kesamaan
pengertian dasar tentang mutu, konsep dan prinsip demikian pula cara-cara
penerapannya.
Salah satu upaya peningkatan mutu dalam penyelenggaraan pelayanan
puskesmas adalah penetapan area prioritas puskesmas. Area prioritas puskesmas
memuat standar yang dalam system mutu dasar harus diimplementasikan untuk
kepuasan pasien bagi penyelenggara untuk menyediakan produk dan jasa yang
berkualitas.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui area prioritas pada semua unit pelayanan Puskesmas
Kedewan
2. Meningkatkan manajemen mutu Puskesmas Kedewan
3. Meningkatkan keahlian dan komitmen yang selalu dicurahkan pada pekerjaan

C. SASARAN
Sasaran Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Puskesmas Kedewan
adalah semua unit pelayanan di Puskesmas Kedewan.

D. METODE
Puskesmas Kedewan dalam menentukan area prioritas menggunaakan
metode 3H1P dengan diskusi dan voting.
BAB II
RUANG LINGKUP

Meminimalkan angka kejadian medical error, kejadian tidak diharapkan, dan


kejadiannya riscedera pada pasien puskesmas sehingga membuat asuhan pasien lebih
aman.
Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan kesehatan.
1. Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien.
2. Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis.
3. Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan yang lain.
4. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana.
5. Risiko financial.
6. Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan /
alat transportasi, misalnya ambulans, sepeda motor dsb).
BAB III
TATA LAKSANA
A. Penentuan Area Prioritas
Penentuan area prioritas perlu ditentukan karena masing - masing unit
pelayanan memiliki resiko yang berbeda.
Penentuan area prioritas dengan menggunakan table berikut :
Area/unit Hight hist High Cost High Volume Problem Total Urutan
kerja Prone Prioritas
Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot
UGD 9 4 8 3 9 2 9 1 45 II
Unit farmasi 9 4 9 3 9 2 9 1 46 I
Laboratorium 7 4 6 3 8 2 9 1 40 VII
Rawat Inap 8 4 8 3 8 2 9 1 43 IV
Pendaftaran 7 4 7 3 9 2 8 1 41 VI
Poli Umum 8 4 7 3 8 2 9 1 42 V
Poli Gigi 8 4 7 3 8 2 8 1 41 VI
Poli KIA/KB 7 4 8 3 7 2 8 1 40 VII
Kamar
9 4 8 3 8 2 9 1 44 III
Bersalin

Tabel 3.1 Penghitungan untuk penentuan area prioritas penerapan manajemen


resiko Puskesmas Kedewan tahun 2018
Keterangan:
1. Risk : suatu tindakan dilakukan atau tidak tetap beresiko
2. Cost : biaya yang dibutuhkan untuk melakukan suatu tindakan tinggi atau sulit
dijangkau
3. Volume : suatu kegiatan selalu dilakukan lebih dari 50% dari sasaran atau target
4. Problem prone : suatu tindakan yang dilakukan beresiko tinggi tetapi tidak
disengaja (kecenderungan sering terjadi masalah)
5. Skoring : Nilai 1 – 10 (10 paling tinggi)
Bobot : 4 paling tinggi
3 tinggi
2 cukup
1 rendah

Berdasarkan penghitungan area prioritas penerapan manajemen resiko


sebagaimana tabel diatas, didapatkan hasil sebagai berikut: area prioritas manajemen
resiko Puskesmas Kedewan adalah pelayanan pada UGD dan unit farmasi.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN :
Dari hasil perhitungan diatas maka area prioritas di Puskesmas Kedewan adalah :
1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Farmasi
Rencana tindak lanjut untuk Unit Gawat Darurat (UGD) adalah perlu adanya
peningkatan kompetensi petugas tentang penanganan kasus gawat darurat, pelatihan
tindakan bedah minor dan pelatihan Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI),
karena masih banyak petugas yang masih belum melakukan pelatihan
kegawatdaruratan yang merupakan syarat sebagai petugas UGD, petugas yang belum
lihai dalam melakukan tindakan bedah minor dan masih banyak petugas yang lalai
dalam membedakan sampah medis dan non medis, alat steril dan non steril dan
pemakaian APD lengkap.
Rencana tindak lanjut untuk unit farmasi adalah penyediaan SDM yang sesuai
kompetensi, atau pemberian pelatihan pengelolaan obat dan keselamatan pasien
kepada petugas yang diberikan wewenang sebagai penanggungjawab farmasi. Petugas
yang diberikan wewenang yang bukan dari tenaga apoteker perlu adanya pelatihan
tentang pengelolaan penyimpanan obat agar tidak terjadi laporan kehilangan obat di
salah satu unit. Pelatihan pengelolaan kasus obat kadaluarsa dan manajemen
pelaporan mutu unit farmasi oleh apoteker.

B. SARAN
Agar seluruh petugas pemberi layanan selalu bekerja sesuai Prosedur untuk
mengurangi segala bentuk resiko yang mengakibatkan kerugian baik bagi pasien
maupun bagi petugas itu sendiri.

You might also like