You are on page 1of 9

TUGAS MATA KULIAH PATOLOGI KLINIK VETERINER

INSULINOMA PADA ANJING

OLEH:

KELOMPOK C4 / 2015C

ISABELLA ANJARI RIDWAN (1509005063)

AIDIL CALVIANTO (1509005068)

NI MADE DWI ADNYANA PERTIWI (1509005096)

PUTU AYUTIA ARENINGRAT (1509005105)

NI LUH AYU PRAHARAN P. D. (1509005107)

IDA AYU SRI DEVI ADNYASWARI (1509005110)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2017
INSULINOMA PADA ANJING

1. Pengertian

Insulinoma adalah tumor pada sel islet beta pankreas yang berhubungan
dengan kelebihan produksi insulin. (Kolevska, et al.2004). Secara detail,
insulinoma (karsinoma sel β atau β cell insulin secreting tumors) adalah tumor
fungsional sekresi insulin yang muncul dari sel β pankreas. Karena adanya
insulinoma ini, sekresi insulin menjadi tidak tanggap terhadap efek pengaturan
konsentrasi serum glukosa yang membuat tumor terus memproduksi insulin dan
menyebabkan hipoglikemia. (Dzaja, et al.2000).

Neoplasma ini cenderung terjadi pada anjing ras berukuran sedang dan
besar tanpa ada predisposisi seks. Ras anjing yang paling umum dilaporkan
terkena insulinoma adalah German Shepherd, Irish Setter, Standard Poodle,
Collie, Labrador Retriever dan Fox Terrier. Umumnya, anjing yang berumur
sekitar 8-9 tahun yang paling sering terkena penyakit ini. (Ozmen dan
Sirin.2016; Dzaja, et al.2000).

2. Penyebab

Penyebab dari insulinoma sendiri sampai sekarang masih belum


diketahui. Akan tetapi, menurut Grant dan Burgess (2016), bagaimana
insulinoma menjadi penyebab dari hipoglikemia telah diketahui. Bagian
endokrin pankreas terdiri atas beberapa kelompok sel yang berada di dalam
jaringan pankreas yang disebut Pulau Langerhans. Sel-sel ini menghasilkan
beberapa hormon berbeda; salah satunya adalah insulin.

Insulin bertugas untuk membawa glukosa dari aliran darah ke sel tubuh
di mana glukosa dijadikan sebagai bahan bakar untuk memberikan energi pada
tubuh, terutama otak. Ketika gula darah naik, setelah makan atau sebagai
respons terhadap situasi stres, insulin dilepaskan untuk membawa glukosa ke
sel.

1
Tetapi pada insulinoma, sel-sel dari Pulau Langerhans berubah menjadi
sel kanker kanker, dan menyebabkan jumlah sel-sel meningkat dan kadar
hormon yang dihasilkan juga meningkat, khususnya kadar insulin. Ketika aliran
darah anjing menerima kadar insulin yang tidak normal, glukosa dari anjing
yang ada akan diangkut dari aliran darah ke dalam sel dan akan mengurangi
jumlah glukosa darah pada anjing. Kondisi ini disebut hipoglikemia.

Canine insulinoma pada anjing selalu dalam keadaan malignant dan


secara lokal bersifat invasif. Metastasis umumnya sudah terjadi pada saat anjing
diperiksakan dan sudah menyebar ke organ lain, seperti limfonodus, hati, dan
paru-paru. (Ozmen dan Sirin. 2016).

3. Anamnesa

Seekor anjing Irish Setter betina berumur 8 tahun diperiksa di Klinik


Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Hewan, University of Zagreb karena
mengalami kejang-kejang yang terjadi beberapa kali sehari. Anjing mulai
mengalami kejang-kejang sejak dua bulan yang lalu, terutama setelah anjing
melakukan aktivitas fisik. (Dzaja, et al.2000)

4. Pemeriksaan

Adapun pemeriksaan yang umum dilakukan pada anjing yang diduga


menderita insulinoma adalah:

a. Pemeriksaan Fisik

Hal pertama yang dilihat dari anjing yang diduga terkena


penyakit insulinoma adalah gejala hipoglikemia seperti kelemahan,
ataksia, kelelahan ekstrim akibat aktivitas, dan kolaps. Kekejangan
terjadi belakangan pada proses perkembangan penyakit dan
meningkat secara progresif baik frekuensi dan intensitasnya. Gejala
lain yang dapat dilihat adalah kehilangan koordinasi tubuh,

2
kebingungan, perubahan tingkah laku, gangguan penglihatan,
penurunan refleks dan degenerasi otot. (Ozmen dan Sirin. 2016).

Dalam mendiagnosa insulinoma, radiografi pada thoraks dan


abdomen dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan dari massa
pankreas dan metastase yang berhubungan (misalkan pada
limfonodus, hati, paru-paru). Walaupun USG abdominal secara
umum tidak sensitive dan tidak spesifik terhadap insulinoma,
pemeriksaan ini dilakukan untuk menghilangkan kemungkinan lain
dari hipoglikemia. Pada beberapa kasus tertentu, beberapa
insulinoma cukup besar untuk dapat dideteksi saat USG.
Pemeriksaan CT umum dilakukan jika lesi pada pankreas kecil.
Pemeriksaan CT memiliki sensitivitas sebanyak 71% untuk lesi
pankreas dan dapat melokalisir lesi pankreas dan stadium dari pasien
sebelum melakukan operasi. (Grant dan Burgess. 2016).

b. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium untuk insulinoma umumnya


fokus pada tingkat glukosa darah. Pada insulinoma, kadar glukosa
darah cenderung rendah, yaitu kurang dari 40 mg/dL. Penentuan
diagnostik untuk mengetahui apakah hewan terkena insulinoma
adalah dengan melakukan penghitungan perbandingan insulin
banding glukosa dengan Amended Insulin-to-Glucose Ratio di mana
hewan yang positif terkena insulinoma akan menunjukkan hasil
lebih dari 30. (Grant dan Burgess. 2016)

plasma insulin (IU⁄ml) × 100


AIGR =
plasma glukosa (mg⁄dl) × 30

Pemeriksaan yang dilakukan pada kasus ini adalah


pemeriksaan darah untuk tes analisis biokimia. Pemeriksaan yang
dilakukan adalah pemeriksaan terhadap glukosa, insulin, serum

3
amilase, alanine aminotransferase (ALT), blood urea nitrogen
(BUN) dan kreatinin. (Dzaja, et al. 2000)

5. Hasil Pemeriksaan

Anjing Irish Setter yang mengalami kejang-kejang dilakukan


pemeriksaan neurologis yang menunjukkan hasil negatif. Pemeriksaan darah
kemudian dilakukan dan hasil yang diperoleh ditunjukkan pada tabel di bawah:

Hasil Pemeriksaan
Tes Hasil Nilai Normal Satuan Keterangan
Glukosa 1,8 3,5-5,5 mmol/l ↓
Insulin 316,64 36-144 pmol/l ↑
BUN 6.2 3-9 mmol/l -
Kreatinin 92 20-110 µmol/l -
ALT 22 <100 UI/l -
Serum amilase 1480 400-2000 UI/l -
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah
Sumber: Dzaja, et al.2000.

Hasil pemeriksaan terhadap BUN, kreatinin, ALT, dan serum amilase


berada dalam batasan normal. Tetapi tes glukosa mengalami penurunan menjadi
1,8 mmol/l dari batas minimum normalnya, yaitu 3,5 mmol/l. Tes terhadap
insulin menunjukkan bahwa insulin mengalami kenaikan, yaitu 316,64 pmol/l
dari ambang batas atas normalnya, yaitu 144 pmol/l. Kemudian pada kasus ini
juga dilakukan penghitungan terhadap rasio insulin banding glukosa dengan
Amended Insulin Glucose Ratio (AIGR).

4
6. Pembahasan

Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana produksi glukosa berkurang


atau terjadinya peningkatan penggunaan glukosa oleh jaringan tubuh.
(Stockham dan Scott.2008). Hipoglikemia biasa ditunjukkan dengan adanya
peningkatan dari insulin dan penurunan dari glukosa darah dan merupakan
gejala yang umum terjadi pada insulinoma. (Torrance dan Money, dikutip dari
Dzaja, et al. 2000). Dalam kasus ini, hasil pemeriksaan terhadap insulin dan
glukosa dari anjing Irish Setter adalah mengalami kenaikan dan penurunan yang
menunjukkan anjing positif mengidap hipoglikemia.

Hasil penghitungan terhadap AIGR jika lebih besar dari 30 adalah


penentuan diagnostik terhadap insulinoma. Dari kasus ini, hasil AIGR adalah
1594,67 dan angka tersebut lebih besar dari 30, yang menunjukkan bahwa
anjing positif menderita insulinoma.

Selain itu, gejala klinik juga memperkuat anjing menderita insulinoma


di mana anjing mengalami kekejangan dan gangguan saraf dan merupakan
gejala yang paling umum terjadi pada anjing dengan insulinoma.

7. Interpretasi Hasil

Dari gejala klinik dan pemeriksaan baik secara fisik dan laboratorium,
anjing mengidap penyakit insulinoma yang diperkuat dengan adanya gejala
klinik berupa kekejangan dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan
bahwa anjing mengalami hipoglikemia. Juga dari pemeriksaan lanjutan dan
nekropsi menunjukkan adanya massa pada pankreas yang menunjukkan anjing
positif mengidap insulinoma.

Prognosa dari penyakit canine insulinoma bersifat dubius karena


tergantung pada tingkat euglikemia yang menunjukkan kontrol dari gejala
klinik dan tingkat keberlangsungan hidupnya (overall survival rate). Umumnya,
pada saat anjing didiagnosa dengngan insulinoma, metastasis telah terjadi
sehingga proses pengobatan yang dilakukan tidak mudah. Dengan pengobatan

5
yang teratur, rentang rata-rata kemungkinan anjing masih dapat hidup adalah
12-24 bulan. Bahkan dengan operasi, sebagian besar anjing hanya hidup hingga
kurang dari 1 tahun. (Goutal, et al. 2012).

8. Terapi

Adapun pengobatan yang umum dilakukan pada insulinoma adalah


dengan melakukan operasi. Operasi ini bertujuan untuk menghilangkan semua
nodul pankreas yang teridentidikasi dan lesi metastatik harus dihilangkan jika
memungkinkan. Secara umum operasi yang dilakukan adalah parsial
pankrearektomi untuk menghilangkan massa pada pankreas jika
memungkinkan. Tingkat kelangsungan hidup dari anjing yang melakukan
pankreaktomi juga lebih tinggi dibandingkan melakukan nodulektomi. (Meleo
dan Peterson.2014)

Adapun terapi obat yang dapat digunakan adalah menggunakan solusi


dekstrosa 50% secara intravena sebanyak 1-5 ml selama lebih dari 10 menit
untuk pasien yang mengalami gejala gangguan neurologis yang parah.
Pemberian dekstrosa 50% dipakai untuk membantu mengurangi gejala klinik
dan juga meningkatkan konsentrasi glukosa secara cepat. Terapi glukokortikoid
digunakan untuk menghilangkan efek insulin pada tingkat sel. Prednisone atau
prednisolone dapat diperikan dengan dosis 0,25 mg/kg setiap 24 jam secara per-
oral. Dosis dapat bertambah secara bertahap untuk mengontrol gejala klinik atau
berkurang jika penyakit dapat dikontrol pada dosis awal. Pemberian dari
prednisone tidak boleh melebihi dosis 1,1 mg/kg atau lebih tinggi karena dapat
menyebabkan imunosupresif. (Meleo dan Peterson.2014; Summers.2014)

Pemberian obat-obatan lain seperti diaxozide, untuk menghambat


sekresi dari insulin dan penggunaan glukosa pada jaringan untuk mengontrol
kenaikan glukosa darah. Dosis disesuaikan untuk mempertahankan konsentrasi
glukosa darah yang normal. Pemberian dosis yang direkomendasikan adalah 5
mg/kg setiap 12 jam secara per oral dan dapat dikombinasikan dengan
prednisone. Diuretik thiazide juga dapat meningkatkan efek dari diaxozide.

6
Hidroklorotiazid diberikan pada dosis 1 hingga 4 mg/kh setiap 24 jam secara
peroral, kombinasi dari diaxozide dan hidroklorotiazid merupakan kombinasi
obat yang umum digunakan untuk meningkatkan kontrol glukosa darah pada
pasien. Injeksi octreotide, yaitu analog somatostatin yang berfungsi untuk
menghambat sintesis dan sekresi insulin oleh kedua sel, baik sel β normal
maupun sel neoplastic. Injeksi secara subkutan dengan dosis 0,1-0,2 mg/kg
setiap 8-12 jam. (Summers.2014)

7
DAFTAR PUSTAKA

Dzaja, P., Matijatko, V., Simec, Z., Seiwerth, S., Artukovic, B., dan Grabarevic, Z.
2000. Insulinoma in A Dog; Case Report. Veterinarski Arhiv 70(1): 13-20.

Grant, E.R., dan Burgess, K.E. 2016. CANINE INSULINOMA: DIAGNOSIS,


TREATMENT, & STAGING. Today’s Veterinary Practice. [online]
Tersedia di: tvpjournal.com. Diakses 24 November 2017.

Goutal, C., Brugmann, B. and Ryan, K. (2012). Insulinoma in Dogs: A Review.


Journal of the American Animal Hospital Association, 48(3), pp.151-163.

Meleo, K.A., Peterson, M.E. 2014. Treatment of Insulinoma in Dogs, Cats, and
Ferrets. Saunders: Elsevier. Current Veterinary Therapy XV, Chapter: Web
23: 130-134. [online] Tersedia di:
https://www.researchgate.net/publication/259293856_Treatment_of_insuli
noma_in_the_dog_cat_and_ferret. Diakses: 24 November 2017.

Ozmen, Ozlem dan Sirin, Y.S.2016.Malignant Metastatic Insulinoma in a Dog.


Acta Scientiae Veterinariae 44(1):176.

Stockham, S. and Scott, M. (2008). Fundamentals of Veterinary Clinical Pathology.


2nd Editon. New York, NY: John Wiley & Sons.

Summers, A. (2014). Common Diseases of Companion Animals. 3rd ed. St. Louis,

Mo.: Mosby Elsevier, pp.69-72.

You might also like