You are on page 1of 8

SI

A
K
LO

Akitivitas dalam pasar oesapa

 Pembeli

Datang - parkir - transaksi - membuang sampah – pulang

 Penjual

Datang - parkir menyiapkan barang dagangan –- transaksi – mengatur barang dagangan -


membuang sampah – pulan

A. Unsur - unsur pembentuk ruang yaitu :


1. Secara umum, ruang di bentuk oleh tiga pembentuk elemen ruangan yaitu :
Bidang Alas/Lantai ( The base Plane ). Oleh karena lantai Merupakan pendukung
segala aktifitas kita di dalam ruangan ada pasar masih beralaskan beton yang memiliki
sifat bahan yang keras.

2. Bidang Dinding/pembatas ( The vertical Space Devider ). Sebagai unsur perancangan


bidang dinding dapat menyatu dengan bidang lantai atau sebagai bidang yang
terpisah. Pada area tempat lapak pakaian memiliki batas atau sekat antara lapak
dengan lapak lainnya sehingga kesan tertutup

3. Bidang atap/langit-langi ( The Overhead Plane ). Bidang atap adalah unsure pelindung
utama dari suatu bangunan dan pelindung terhadap pengaruh iklim.Menggunakan atap
terpal, sehingga memberi kesan lapak ini merupakan lapak sementara (tidak
permanen)

(area lapak pakaian)

Bentuk pasar mengarah pada bentuk linear yaitu bentuk yang terdiri atas bentuk-bentuk yang
diatur berangkaian pada sebuah baris.

Bentuk garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara proposional dalam
dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan sederet bentuk-bentuk sepanjang garis. Dalam
kasus tersebut deretan bentuk dapat berupa pengulangan atau memiliki sifat serupa dan
diorganisir oleh unsur lain yang terpisah

Jalan pada pasar memiliki bentuk yang lurus dan bentuknya tersebut berulang-ulang dan
teratur. Sehingga kesan statis, stabil dan monoton.

Poses terbentuknya ruang

Dalam area lapak pakaian Fungsi dari tempat tersebut adalah area penjualan,
 Pedagang memiliki sifat yang harus tunggu pada tempatnya atau lapaknya dan
mengharuskan dangangannya dapat dilihat secara jelas oleh pembeli
 Pembeli memiliki sifat yang mencari barang yang di perlukan,

Pembeli biasanya mencari barang yang di butuhkan secara cepat jadi lapak
pedangan tidak boleh tertutup dan terpisah sehingga saat pembeli datang lebih
memudakan untuk menemukan barang yang di inginkan seperti pada area lapak pakaian
tersebut yang terbuka memiliki lapak yang tersusun rapih dan teratur.

Jadi bentuk yang terjadi yaitu bentuk linear karena lapak mengikuti garis lurus dari
sirkulasi jalan.

B. Pola pada area lapak Pakaian


Bentuk dapat diperoleh dari perubahan proposisi dimensi suatu bentuk atau
pengaturan sederetan bentuk sepanjang sebuah garis.deretan bentuk tersebut dapat
merupakaan perulangan atau sesuatu yang memang serupa dan terorganisir oleh unsur
lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti sebuah dinding atau jalan
Bentuk linier dapat dibelokkan sebagai penyesuaian terhadap keadaan setempat
seperti topografi.dapat dipergunakaan sebagai muka atau menunjukan tepi suatu ruang
luar.
Bentuk linier dapat diarahkan vertikal sebagai unsur menara untuk menciptakan titik
atau ruang dan dapat diarahkan horizontal sebagai bangunan konstruksi yang
memanjang.

C. Sirkulasi
 Pengertian sirkulasi

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Sugono, 2008:1361), sirkulasi adalah suatu
peredaran.
2. Menurut Cryill M. Haris (1975) menyebutkan bahwa sirkulasi merupakan suatu pola
lalu lintas atau pergerakan yang terdapat dalam suatu area atau bangunan. Di dalam
bangunan, suatu pola pergerakan memberukan keluwesan, pertimbangan ekonomis,
dan fungsional.
3. Tali yang terlihat dan menghubungkan ruang-ruang dalam suatu bangunan atau tali
yang menghubungkan deretan ruang dalam dan ruang luar secara bersama-sama (D.K.
Chink, 1973).

 Jenis-jenis Sirkulasi
Logi Tofani (2011) dalam laporan tugas akhirnya, menyebutkan pada dasarnya
sirkulasi dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan fungsinya, yaitu:

1. Sirkulasi Manusia: Pergerakan manusia akan mempengaruhi sistem sirkulasi dalam


tapak. Sirkulasi manusia dapat berupa pedestrian atau plaza yang membentuk
hubungan erat dengan aktivitas kegiatan di dalam tapak. Hal yang perlu diperhatikan,
antara lain lebar jalan, pola lantai, kejelasan orientasi, lampu jalan, dan fasilitas
penyeberangan (Hari, 2009). Selain itu ada beberapa ciri dari sirkulasi manusia, yakni:
1) kelonggaran dan flaxsibel dalam bergerak, 2) berkecepatan rendah, dan 3) sesuai
dengan skala manusia (Tofani, 2011).
2. Sirkulasi Kendaraan: Aditya Hari (2008) mengungkapkan bahwa secara hierarki
sirkulasi kendaraan dapat dibagi menjadi 2 jalur, yakni antara lain: 1) jalur distribusi,
jalur untuk gerak perpindahan lokasi (jalur cepat), dan 2) jalur akses, jalur yang
melayani hubungan jalan dengan pintu masuk bangunan.
3. Sirkulasi Barang: Sirkulsi barang umumnya disatukan atau menumpang pada sistem
sirkulasi lainnya. Namun, pada perancangan tapak dengan fungsi tertentu sistem
sirkulasi barang menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Contoh sitem sirkulasi
barang secara hovizontal dan vertikal adalah lift barang, conveyor belt, jalur troli, dan
lain-lain (Rahmah, 2010).

 Sirkulasi manusia
(area lapak pakaian)

 Material sirkulasi : Tanah


 Lebar sirkulasi : 250 cm
 Pola lantai : memiliki pola linear
 Pencahayaan : hanya optimal pada siang hari karena memanfaatkan
sinar matahari
 Sirkulasi kendaraan
Pada area ini hanya memiliki satu sirkulasi yang multifungsi, bisa di lewati kendaran
roda dua

 Sirkulasi barang

 Pada area ini hanya memiliki satu sirkulasi yang multifungsi, bisa di lewati
kendaran roda dua sebagai alat trasportasi yang dapat memuat barang

D. Tekstur dan warna


 texture (tekstur) adalah unsur rupa yang menunjukkan rasa permukaan bahan, yang
sengaja dibuat dan dihadirkan dalm susunan untuk mencapai bentuk rupa, sebagai
usaha untuk memberikan rasa tertentu pada permukaan bidang pada perwajahan
bentuk pada karya seni rupa secara nyata atau semu
 warna adalah sebuah spektrum tertentu yang terdapat di dalam cahaya yang
sempurna / putih. Dalam dunia disain, Warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya
yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya
pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya
putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.

(area lapak pakaian)

Pada area lapak pakaian menggunakan material pembatas berupa sekat dari material
tripleks sehingga tekstur yang di hasilkan yaitu halus

Warna pada area lapak ikan yaitu coklat yang memiliki arti warna netral dan lebih
sederhana.

Pola pada area lapak pakaian yaitu linear yang memiliki sifat statis, dinamis, dan monoton.

E. Pasar saku wati bali


 Pola ruang pada pasar

Pola pada pasar ini memiliki pola linear sehingga tersusun rapi dan dapat diakses dengan
muda oleh pembeli dan pencapaian ke lapak lebih karena menggunakan pencapaian langsung
yaitu pencapaian dengan pola linear

Sirkulasi manusia

Lebar : 150 cm

Material : paving

Pola lantai : linear

Pencahayaan : menggunakan pecahayaan alami yaitu dari sinar matahari

 Sirkulasi kendaraan

Pada area ini tidak memiliki sirkulasi kendaraan

 Sirkulasi barang

Pada area ini tidak memiliki sirkulasi barang

 Tekstur dan warna

Warna pada area ini sangat beragam sehingga menimbulkan kesan semangat dan tidak
membosankan,

Tekstur dari pembatas dinding permanen yaitu halus

F. Kesimpulan
Pada pasar oesapa kupang dan pasar saku wati, Bali memiliki organisasi ruang yang
hamper mirip, saeperti pola pada kedua pasar tersebut sama-sama memiliki pola linear,
sehingga dapat memudahkan pembeli menemukan barang yang diinginkannya.

You might also like