Professional Documents
Culture Documents
Om Swastyastu
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa.
Atas segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya, akhirnya makalah ini dapat
penulis selesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis juga dibantu oleh berbagai pihak
dan dorongan dari orang-orang terdekat penulis seperti dosen pembimbing,
teman-teman, serta orang tua. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga makalah ini dapat penulis
selesaikan tepat waktu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
ii
2.2.5 Evaluasi Keperawatan ARDS ......................................................... 11
PENUTUP ............................................................................................................. 12
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Dari hasil survei, di Indonesia ARDS kurang lebih 150.000 sampai 200.000
pasien tiap tahun, dengan laju mortalitas 65% untuk semua pasien yang
mengalami ARDS. Faktor resiko menonjol adalah sepsis.Kondisi pencetus lain
termasuk trauma mayor, KID, tranfusi darah, aspirasi tenggelam, inhalasi asap
atau kimia, gangguan metabolik toksik, pankreatitis, eklamsia, dan kelebihan
dosis obat. Perawatan akut secara khusus menangani perawatan kritis dengan
intubasi dan ventilasimekanik (Doenges, 1999).
1
Metode oksigenasi sangat berguna sebagai terapi penyelamatan pada pasien
dengan hipoksemia yang sulit dipecahkan, meskipun manfaat kelangsungan
hidup belum, sampai saat ini telah ditunjukkan. Meskipun penelitian yang
sedang berlangsung intens pada patofisiologi dan pengobatan ARDS, angka
kematian tetap tinggi. Banyak farmakologis dan strategi yang mendukung telah
menunjukkan hasil yang menjanjikan, tetapi data dari uji klinis acak besar
diperlukan untuk sepenuhnya mengevaluasi efektivitas terapi ini.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Faktor Langsung
a. Pneumonia
c. Trauma Inhalasi
d. Vaskulitis paru
e. Kontusio paru
f. Tenggelam
b. Trauma mayor
3
d. Overdosis obat
1. Fase eksudatif
Terjadi dalam 7 hari pertama ARDS, pada fase ini sel endotel
kapiler alveolar dan pneumosit tipe 1 rusak, sehingga barrier
alveolar rusak.Pasien masih mengalami dyspnea, tachypnea, dan
peningkatan usaha napas, sehingga dapat menyebabkan kelelahan
respirasi dan berakhir menjadi gagal napas.
2. Fase Fibroproliferatif
RINGAN Rasio PaO2 / FiO2 >200 sampai ≤ 300 mmHg dengan PEEP atau
CPAP≤ 5 cmH2O
SEDANG Rasio PaO2 / FiO2 >100 sampai ≤ 200 mmHg dengan PEEP atau
CPAP≥ 5 cmH2O
BERAT Rasio PaO2 / FiO2≤ 100 sampai dengan PEEP atau CPAP>= 5 cmH2O
4
2.1.5 Pathway ARDS
Terlampir
Rasio PaO2 / FiO2 >100 Akut Infiltrat alveolar PCWP <= 18 mmHg atau tidak
sampai ≤ 200 mmHg atau infiltrate adanya bukti klinis peningkatan
Interstistial tekanan atrium kiri.
bilateral
5
2.1.7 Penatalaksanaan Medis ARDS
ARDS harus dikelola di unit perawatan intensif tempat penderita dapat
pulmonalis. Pengukuran fungsi paru dan pertukaran gas seperti gas darah
arteri, oksimetri pulse, CO2 akhir tidal dan mekanika paru digunakan untuk
Pada beberapa keadaan perlu digunakan tingkat PEEP yang sangat tinggi (10-
membahayakan jiwa, ataupun gangguan aliran darah balik vena yang pada
fungsi jantung, terutama bila digunakan PEEP tingkat tinggi karena stabilitas
6
curah jantung yang disertai manajemen cairan sangat penting untuk
1. Ventilasi Mekanik,
4. Titrasi cairan
5. Penggunaan kortikosteroid.
7. Mencegah infeksi
8. Dukungan nutrisi
(Somantri, 2007).
7
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ARDS
1. Primery Survey
1) Airway
a. Jalan napas tidak normal
b. Terdengar adanya bunyi napas ronchi
c. Tidak ada jejas badan daerah dada
2) Breathing
a. Peningkatan frekunsi napas
b. Napas dangkal dan cepat
c. Kelemahan otot pernapasan
d. Kesulitan bernapas: sianosis
3) Circulation
a. Penurunan curah jantung: gelisah, letargi, takikardia
b. Sakit kepala
c. Pingsan
d. berkeringat banyak
e. Reaksi emosi yang kuat
f. Pusing, mata berkunang-kunang
4) Disability
a. Dapat terjadi penurunan kesadaran
2. Secondary Survey
1) Riwayat kesehatan.
a. Riwayat kesehatan dahulu
b. Riwayat kesehatan sekarang
2) Riwayat dan mekanisme trauma.
3) Pemeriksaan fisik (head to toe)
8
2.2.2 Diagnosa Keperawatan ARDS
Terlampir
patensi jalan udara, jika terpasang jalan udara buatan ( missal, pipa
9
ditetapkan. Jika tekanan lebih rendah dari rentang yang
10
2.2.5 Evaluasi Keperawatan ARDS
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Bulechrck, Goria M., dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Ed. 6.
United Kingdom: Elsevier
Moorhead, Sue., dkk. 2013. Nursing Outcomes Clasification (NOC) Ed.5. Uniteed
Kingdom : Elsevier
13