You are on page 1of 21

UJI KHI-KUADRAT (χ2)

= Chi-square test

Windhu Purnomo

FKM UNAIR
2006

PEMILIHAN UJI STATISTIK UNIVARIAT / BIVARIAT

Macam Jenis variabel


Jumlah sampel Nominal
Tujuan Rasio-Interval Ordinal /
sampel / (bebas /
pop. berdistribusi Rasio-Interval / kategorik
uji pasangan berpasangan)
normal distrib. tak
normal
Bebas Uji t 2 sampel ~ Uji Mann- ~ Uji khi-
(independent) bebas Whitney kuadrat
~ Uji jumlah ~ Uji eksak dari
2 peringkat dari Fisher
Wilcoxon

Berpasangan Uji t sampel Uji peringkat Uji McNemar


(related/paired) berpasangan bertanda dari (u/ kategori
Komparasi Wilcoxon dikotomik)
/perbedaan
Bebas Anava 1 arah Uji Kruskall-Wallis Uji khi-kuadrat
>2 (independent)

Berpasangan Anava u/ subyek Uji Friedman Uji Cochran's Q


(related/paired) yg sama (u/ kategori
dikotomik)
~ Korelasi dari ~ Korelasi dari ~ Koefisien
Korelasi Pearson (r) Spearman (rs) Kontingensi (C)
~ (Regresi) ~ Asosiasi Kappa ~ Koefisien Phi
(κ)

1
Kapan menggunakan
Uji Khi-kuadrat?

 Uji signifikansi perbedaan


 Antara 2 kelompok atau lebih
 Sampel bebas
 Skala pengukuran nominal
(kategorikal)

 Tabel kontingensi
(tabel silang “r x c”)

Uji Khi-kuadrat (chi-square test)

Tabel silang

Tabel 2 x 2 Tabel non 2 x 2

Memenuhi Tak memenuhi Memenuhi Tak memenuhi


syarat syarat syarat syarat
uji khi-kuadrat uji khi-kuadrat uji khi-kuadrat uji khi-kuadrat

Uji khi-kuadrat Lakukan


dgn koreksi Uji eksak Uji khi-kuadrat
penggabungan
kontinyuitas dr Fisher dr Pearson
kategori
dr Yates

Syarat uji khi-kuadrat:


Banyaknya sel yang mempunyai frekuensi harapan (expected count/
frequency=E)<5 tidak boleh lebih dari 20%;
dan tidak boleh ada sebuah sel pun yang mempunyai E<1.

2
Contoh kasus untuk Tabel
Kontingensi 2x2:
 Apakah terdapat perbedaan
keberhasilan pengobatan Ca Mammae
(setelah 5 tahun) antara metode A
dan metode B?
 Dari 80 wanita yg menggunakan
metode A: 80% sembuh, sisanya
tdk sembuh.
 Sedangkan dari 75 wanita yg
menggunakan metode B: 72 wanita
sembuh, sisanya tdk sembuh.

Langkah-langkah pengujian
hipotesis dgn uji khi-kuadrat
1. Rumuskan hipotesis:
• H0: Tidak ada perbedaan kesembuhan
Ca Mammae antara yg menggunakan
obat A dan obat B
• H1: Ada perbedaan kesembuhan Ca
Mammae antara yg menggunakan obat
A dan obat B

3
2. Buat tabel kontingensi:

Kesembuhan
Sembuh Tak Jumlah
Metode sembuh

A 64 16 80

B 72 3 75

Jumlah 136 19 155

3. Hitung frekuensi harapan


(expected frequency = E):

I II Jumlah
A O11 (E11) O12 (E12) n1+
B O21 (E21) O22 (E22) n2+
Jumlah n+1 n+2 N

O=frekuensi observasi (observed frequency)


ni+ • n+ j n1+ • n +1
Eij = E11 =
N N

4
Sembuh Tak Jumlah
sembuh
A 70,2 9,8 80
B 65,8 9,2 75
Jumlah 136 19 155
80 • 136 80 • 19
E11 = = 70,2 E12 = = 9,8
155 155
75 • 136 75 • 19
E21 = = 65,8 E22 = = 9,2
155 155

4. Lihat syarat uji khi-kuadrat:

Untuk tabel “2 x 2”:


Tidak boleh ada sebuah sel pun yang
mempunyai nilai E<5.
(pd tabel 2x2: 1 sel=25%>20%)

Bila ada sel yang mempunyai nilai E<5,


maka uji khi-kuadrat tidak boleh
dilanjutkan, harus diganti dengan uji pasti
dari Fisher (Fisher’s Exact test).

5
 Pada kasus ini semua sel mempunyai
nilai E>5, maka uji khi-kuadrat
memenuhi syarat, sehingga bisa
dilanjutkan!

5. Hitung nilai χ2 (χ
χ2hitung):

Untuk tabel 2 x 2 digunakan uji χ2 dengan


koreksi kontinyuitas dari Yates:
2
2
χ =∑
(O ij − Eij − 0,5 ) atau
Eij

2
2 N( O11 • O22 − O12 • O21 − 0,5N)
χ =
(n1+ ) • (n2 + ) • (n+1) • (n+ 2 )

6
χ2hitung:

Sembuh Tak Jumlah


sembuh
A 64 16 80
B 72 3 75
Jumlah 136 19 155

2 155.(| 64.3 − 16.72 | −(0,5).155) 2


χ = = 7,786
80.75.19.136

6. Lihat tabel χ2 untuk menetapkan nilai


kritis χ2 atau χ2tabel:

Titik kritis χ2:

Pada tingkat kemaknaan (α


α) = 5% (0,05),
dengan df=(r-1).(c-1)=(2-1).(2-1)=1

7
TABEL DISTRIBUSI KHI-KUADRAT (Chi-square)

Tingkat kemaknaan (α)


df 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
1 1.32 2.71 3.84 5.02 6.6 7.9 10.8
2 2.77 4.61 5.99 7.38 9.2 10.6 13.8
3 4.11 6.25 7.81 9.35 11.3 12.8 16.3
4 5.39 7.78 9.49 11.14 13.3 14.9 18.5
5 6.63 9.24 11.07 12.83 15.1 16.7 20.5
6 7.84 10.64 12.59 14.45 16.8 18.5 22.5
7 9.04 12.02 14.07 16.01 18.5 20.3 24.3
8 10.22 13.36 15.51 17.53 20.1 22.0 26.1
9 11.39 14.68 16.92 19.02 21.7 23.6 27.9
10 12.55 15.99 18.31 20.48 23.2 25.2 29.6
11 13.70 17.28 19.68 21.92 24.7 26.8 31.3
12 14.85 18.55 21.03 23.34 26.2 28.3 32.9

χ2tabel:

 ditemukan:

titik kritis χ2 (χ
χ2tabel) = 3,84

8
7. Hasil & Kesimpulan:

Hipotesis nihil ditolak, bila:


χ2hitung > χ2tabel
Sebaliknya:

Hipotesis nihil diterima, bila:


χ2hitung <= χ2tabel

Hasil & Kesimpulan:

Karena χ2hitung (7,786) > χ2tabel (3,841),


maka: hipotesis nihil ditolak.

Kesimpulan:
terdapat perbedaan kesembuhan Ca
Mammae antara metode A dan metode B;
dengan kata lain:
terdapat hubungan antara metode
pengobatan yang diberikan dengan
kesembuhan Ca Mammae.

9
Uji Khi-kuadrat dari Pearson
untuk Tabel Kontingensi Non 2x2

Uji Khi-kuadrat (chi-square test)

Tabel silang

Tabel 2 x 2 Tabel non 2 x 2

Memenuhi Tak memenuhi Memenuhi Tak memenuhi


syarat syarat syarat syarat
uji khi-kuadrat uji khi-kuadrat uji khi-kuadrat uji khi-kuadrat

Uji khi-kuadrat Lakukan


dgn koreksi Uji eksak Uji khi-kuadrat
penggabungan
kontinyuitas dr Fisher dr Pearson
kategori
dr Yates

Syarat uji khi-kuadrat:


Banyaknya sel yang mempunyai frekuensi harapan (expected count/
frequency=E)<5 tidak boleh lebih dari 20%;
dan tidak boleh ada sebuah sel pun yang mempunyai E<1.

10
Formula uji χ2 (khi-kuadrat) dari Pearson:

(Observed − Expected ) 2 (O11 − E11 ) 2 (O12 − E12 ) 2 (Oij − Eij ) 2


χ2 = ∑ = + + ... +
Expected E11 E12 Eij

Syarat uji khi-kuadrat:


1. Banyaknya sel yang mempunyai frekuensi harapan (expected
count/frequency=E) <5 tidak boleh lebih dari 20%.
2. Tidak boleh ada sebuah sel pun yang mempunyai E<1.

Bila tidak memenuhi syarat, bila memungkinkan dilakukan


penggabungan/pemampatan kategori

Contoh kasus untuk Tabel


Kontingensi Non 2x2:

 Suatu survei di pinggiran kota


meneliti 124 rumah tangga,
mengamati sumber air minum.
Tujuan survei ingin mengetahui
perbedaan morbiditas diare antar
pengguna sumber air berbeda (PDAM,
sumur dan sungai)

11
Tabel hubungan antara sumber air
minum dgn kejadian diare:
(frekuensi observasi=O)

Diare Diare (-) Diare (+) Jumlah


Sumber
Sungai 39 49 88
Sumur 14 6 20
PDAM 12 4 16
Jumlah 65 59 124

Frekuensi harapan=E

Diare (-) Diare (+) Jumlah


Sungai 46,13 41,87 88
Sumur 10,48 9,52 20
PDAM 8,39 7,61 16
Jumlah 65 59 124

Banyaknya sel yg mempunyai E<5 adalah 0% (tidak


ada), sehingga tabel kontingensi ini memenuhi syarat
diuji dgn uji khi-kuadrat

12
χ2 hitung:

(Observed − Expected ) 2 (O11 − E11 ) 2 (O12 − E12 ) 2 (Oij − Eij ) 2


χ2 = ∑ = + + ... +
Expected E11 E12 Eij

(39 − 46,13) 2 (49 − 41,87) 2 (4 − 7,61) 2


χ2 = + + ... + = 8,06
46,13 41,87 7,61

χ2 tabel:

 χ2 tabel atau titik kritis χ2:

Pada tingkat kemaknaan (α


α) = 5%
(0,05), dengan df=(r-1).(c-1)=(3-
1).(2-1)=2.1=2

13
TABEL DISTRIBUSI KHI-KUADRAT (Chi-square)

Tingkat kemaknaan (α)


df 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
1 1.32 2.71 3.84 5.02 6.6 7.9 10.8
2 2.77 4.61 5.99 7.38 9.2 10.6 13.8
3 4.11 6.25 7.81 9.35 11.3 12.8 16.3
4 5.39 7.78 9.49 11.14 13.3 14.9 18.5
5 6.63 9.24 11.07 12.83 15.1 16.7 20.5
6 7.84 10.64 12.59 14.45 16.8 18.5 22.5
7 9.04 12.02 14.07 16.01 18.5 20.3 24.3
8 10.22 13.36 15.51 17.53 20.1 22.0 26.1
9 11.39 14.68 16.92 19.02 21.7 23.6 27.9
10 12.55 15.99 18.31 20.48 23.2 25.2 29.6
11 13.70 17.28 19.68 21.92 24.7 26.8 31.3
12 14.85 18.55 21.03 23.34 26.2 28.3 32.9

Hasil & Kesimpulan:

Karena χ2hitung (8,06) > χ2tabel (5,99),


maka: hipotesis nihil ditolak.

Kesimpulan:
terdapat perbedaan kejadian diare antara
masyarakat pengguna sumber air minum
dari sungai, sumur dan PDAM;
dengan kata lain:
terdapat hubungan antara sumber air
minum dengan kejadian diare.

14
UJI KEMUNGKINAN
EKSAK DARI FISHER
(Fisher’s Exact Test)

PEMILIHAN UJI STATISTIK UNIVARIAT / BIVARIAT

Macam Jenis variabel


Jumlah sampel Nominal
Tujuan Rasio-Interval Ordinal /
sampel / (bebas /
pop. berdistribusi Rasio-Interval / kategorik
uji pasangan berpasangan)
normal distrib. tak
normal
Bebas Uji t 2 sampel ~ Uji Mann- ~ Uji khi-
(independent) bebas Whitney kuadrat
~ Uji jumlah ~ Uji eksak dari
2 peringkat dari Fisher
Wilcoxon

Berpasangan Uji t sampel Uji peringkat Uji McNemar


(related/paired) berpasangan bertanda dari (u/ kategori
Komparasi Wilcoxon dikotomik)
(perbeda-
an)
Bebas Anava 1 arah Uji Kruskall-Wallis Uji khi-kuadrat
>2 (independent)

Berpasangan Anava u/ subyek Uji Friedman Uji Cochran's Q


(related/paired) yg sama (u/ kategori
dikotomik)
~ Korelasi dari ~ Korelasi dari ~ Koefisien
Korelasi Pearson (r) Spearman (rs) Kontingensi (C)
~ (Regresi) ~ Asosiasi Kappa ~ Koefisien Phi
(κ)

15
Kapan menggunakan
Uji Pasti dari Fisher?

 (Uji alternatif bila uji khi-kuadrat


tidak bisa digunakan karena tidak
memenuhi syarat)
 Uji signifikansi perbedaan
 Antara 2 kelompok
 Sampel bebas
 Skala pengukuran nominal dikotomis

Uji Khi-kuadrat (chi-square test)

Tabel silang

Tabel 2 x 2 Tabel non 2 x 2

Memenuhi Tak memenuhi Memenuhi Tak memenuhi


syarat syarat syarat syarat
uji khi-kuadrat uji khi-kuadrat uji khi-kuadrat uji khi-kuadrat

Uji khi-kuadrat Lakukan


dgn koreksi Uji eksak Uji khi-kuadrat
penggabungan
kontinyuitas dr Fisher dr Pearson
kategori
dr Yates

Syarat uji khi-kuadrat u/ tabel 2x2:


Tidak boleh ada sel yang mempunyai frekuensi harapan
(expected count/frequency=E) <5.

16
Contoh kasus:
 Apakah terdapat perbedaan
mortalitas penderita penyakit X
antara yang diterapi dgn metode P
dan metode Q?
 Dari 15 penderita yg diterapi
metode P: 2 org meninggal.
 Sedangkan dari 19 penderita yg
diterapi metode Q: 4 org
meninggal.

Langkah-langkah pengujian
hipotesis dgn uji khi-kuadrat

1. Rumuskan hipotesis:
• H0: Tidak ada perbedaan mortalitas
penderita penyakit X antara yg diterapi
metode P dan metode Q
• H1: Ada perbedaan mortalitas penderita
penyakit X antara yg diterapi metode P
dan metode Q

17
2. Buat tabel kontingensi:

Kematian
Mati Hidup Jumlah
Metode

P 2 13 15

Q 4 15 19

Jumlah 6 28 34

3. Hitung frekuensi harapan


(expected frequency = E):

Sembuh Tak Jumlah


sembuh
A 2,7 12,3 15
B 3,3 15,7 19
Jumlah 6 28 34
15 • 6
E11 = = 2,7
34

18
4. Lihat syarat uji khi-kuadrat:

 Pada kasus ini ada sel yg mempunyai


nilai E<5, maka tdk memenuhi syarat
uji khi-kuadrat, sehingga hrs
dilanjutkan dgn uji eksak dari Fisher.

5. Nilai kemungkinan eksak dari Fisher:


X Y Jumlah
I a b a+b
II c d c+d
Jumlah a+c b+d n

( a + b)!•(c + d )!•( a + c)!•(b + d )!


p=
n!•a!•b!•c!•d !
n!= 1 • 2 • 3 • .... • (n − 1) • n
4!= 1 • 2 • 3 • 4 = 24
1!= 1
0!= 1

19
Perhitungan kemungkinan eksak:
dibuat tabel-tabel lain dgn subtotal marginal yg sama
(patokannya: frekuensi yg terendah, dikurangi satu
persatu sampai 0)

X Y Jumlah
I 2 13 15 15!•19!•6!•28!
p1 = = 0,020
II 4 15 19 34!•2!•13!•4!•15!
Jumlah 6 28 34

X Y Jumlah
15!•19!•6!•28!
I 1 14 15 p2 = = 0,130
II 5 14 19
34!•1!•14!•5!•14!
Jumlah 6 28 34

X Y Jumlah
I 0 15 15 15!•19!•6!•28!
p3 = = 0,303
II 6 13 19 34!•0!•15!•6!•13!
Jumlah 6 28 34

p = Σpi
p = p1 + p 2 + p 3 =
p = 0,020 + 0,130 + 0,303 = 0,453

20
6. Hasil & Kesimpulan:

Hipotesis nihil ditolak, bila:


p<α
Sebaliknya:

Hipotesis nihil diterima, bila:


p >= α

Hasil & Kesimpulan:

Karena p (0,453) > 0,05,


maka: hipotesis nihil diterima.

Kesimpulan:
Tidak terdapat perbedaan mortalitas
penderita penyakit X antara yg diterapi
metode P dan metode Q;
dengan kata lain:
Tidak terdapat hubungan antara metode
terapi penyakit X dengan mortalitas.

21

You might also like