Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
NAMA : DONO KASINO INDRO.
NIP : 19990607 201712 1 001
JABATAN : JABATAN FUNGSIONAL UMUM
UNIT KERJA : KANIM KELAS I KHUSUS JAKSEL
CORE ISU : BELUM OPTIMALNYA REGISTER
INFORMASI DAN
PENGADUAN PEMOHON
COACH : NUROHMA, S.IP., M.SI.
KELAS/NO : 3/25
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT P yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan aktualisasi ini dapat diselesaikan. Rancangan
aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan yang diperlukan untuk memenuhi
syarat kelulusan pelatihan dasar CASN golongan III.
Laporan ini dapat diselesaikan dengan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, Peserta menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Nurohma, S.IP., M.Si. selaku pembimbing atas bimbingan dan arahannya
selama penyusunan rancangan aktualisasi ini.
2. .............., Amd.Im., S.H. selaku mentor atas masukan, bimbingan dan arahannya.
3. Kedua orang tua Peserta yang selalu memberikan semangat, dukungan, serta
doanya sehingga karya akhirnya ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. ................ selaku istri dan ........................selaku anak penulis yang telah
memberikan dukungan dan doanya.
5. Peserta pelatihan dasar Golongan III Angkatan Tahun 2018 yang telah bersama-
sama memotivasi untuk sama-sama berjuang menyelesaikan tugas ini.
6. Seluruh rekan kerja pada Sub Bidang Insarkom Kantor Imigrasi Kelas I Khusus
Jakarta Selatan yang telah membantu Peserta dalam melakukan aktualisasi nilai-
nilai ANEKA.
7. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasama yang baik,
sehingga laporan rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan lancar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Aktualisasi ini tentunya
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.Akhir kata semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat dan
hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan
Rancangan Aktualisasi. Demikian, penulis sampaikan dengan harapan semoga
Rancangan Aktualisasi ini dapat berguna bagi semua pihak.
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH:
DONO KASINO INDRO
Peserta Latihan Dasar CPNS Golongan III
NIP. 199701232017122003
PENGUJI, MENTOR,
iii
6.2. Saran ............................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................42
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................................
iv
DAFTAR BAGAN dan DIAGRAM
STRUKTUR ORGANISASI ......................................................... 4
1
BAB I
PENDAHUALUAN
2
Selama ini pelatihan pembentukan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
dilakukan melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan, dimana
praktik penyelenggaraan Pelatihan yang pembelajarannya didominasi oleh
ceramah sulit membentuk karakter PNS yang kuat dan profesional.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal
63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN dan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PP Manajemen
PNS), maka CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan
melalui proses Diklat Terintegrasi (Pelatihan Prajabatan) untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Atas dasar itu, diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan
Prajabatan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan Pelatihan
yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat
Pelatihan dan di tempat kerja. Diharapkan peserta Pelatihan Prajabatan
mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan,
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional
sesuai bidang tugas.
Adanya Pelatihan Dasar pola baru ini juga diharapkan dapat
membentuk kader ASN berkualitasyang berlandaskan pada nilai-nilai dasar
yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi yang dapat disingkat menjadi ANEKA. Setelah
mempelajari kelima nilai dasar, peserta diklat dituntut untuk memiliki nilai-
nilai dasar tersebut sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi sebagai ASN. Agar aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN dapat dilaksanakan dengan baik, maka peserta diklat perlu membuat
rancangan aktualisasi kelima dasar tersebut yang dituangkan di dalam suatu
3
dokumen rancangan aktualisasi yang kemudian akan aktualisasikan di
tempat tugas masing-masing.
Selaras dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan
Kepala LAN No. 24 Tahun 2017, Diklat Prajabatan menuntut Calon Pegawai
Negeri Sipil untuk membuat Laporan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi ASN
sebagai pertanggungjawaban dari kegiatan yang dilakukan di unit kerja
masing-masing, serta mengaktualisasikannya sepanjang waktu dan saat ini
peserta Diklat Latsar ditugaskan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita
Kelas IIB Tangerang, Banten. Dalam pelaksanaannya, penulis menjadi
Penjaga Tahanan. Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat untuk
membina WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) atau warga negara yang
melanggar hukum dan perkaranya telah diputus di pelayanan agar tercipta
kondisi yang aman serta kondusif. Dengan disusunnya rancangan kegiatan
aktualisasi prinsip-prinsip dasar profesi yang akan dilaksanakan pada Lapas
Anak Wanita Kelas IIB Tangerang pada 80 hari kerja kedepan, diharapkan
para Calon Aparatur Sipil Negara dapat memahami, mengaktualisasikan dan
mengimplementasikan prinsip-prinsip dasar profesi Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di lingkungan instansi
pemerintah terkait sesuaian dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sehingga
mampu memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat secara luas
sebagai abdi Negara.
4
menjalankan peran serta kedudukan PNS dalam NKRI dalam
manajemen ASN, pelayanan public, dan Whole of
Government.
b. Manfaat aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan
II yaitu :
Mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas dalam
melaksanakan tugas jabatan dengan integritas dan tanggung
jawab;
Mampu menerapkan nilai-nilai Nasionalisme dengan
mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanakan
tugas jabatan dan bekerja dengan semangat Pancasila.
Mampu menerapkan nilai-nilai Etika Publik dengan
menjunjung tinggi standar etika public dalam pelaksanaan
tugas jabatan ;
Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen Mutu dengan
melakukan inovasi peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatan dan memberikan pelayanan prima ; dan
Mampu menerapkan nilai-nilai Anti Korupsi dengan
menekankan kejujuran, disiplin, serta sikap tidak korupsi di
lingkungan instansinya.
2. Bagi Organisasi
a. Tujuan aktualisasi bagi Organisasi yaitu :
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang mencerminkan
nilai-nilai ANEKA ;
Untuk menjadikan organisasi yang dapat memberikan
pelayanan yang menjunjung tinggi tata nilai PASTI
b. Manfaat aktualisasi bagi Organisasi yaitu :
Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis yang didasari
prinsip-prinsip nilai ANEKA ;
5
Terwujudnya Organisasi yang dapat memberikan pelayanan
prima dengan didasari tata nilai PASTI ;
Terwujudnya arus informasi yang efektif dan efisien dari UPT ke
wilayah dan sebaliknya.
1. Mentor/ Atasan
Nama : ......................................S.H.
NIP : 198606052005012001
Pangkat/Gol.Ruang : Penata Muda TK.I/ (III/b)
Jabatan : Kasubsi Keamanan
Unit Kerja : Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas
IIB Tangerang
No. HP :
Email :
2. Coach/Pembimbing
Nama : Nurohma, S.IP., M.Si.
NIP : 197605082009011009
Pangkat/Gol.Ruang : Pembina/ (IV/a)
Jabatan : Widyaiswara Ahli Madya
Unit Kerja : BPSDM Hukum dan HAM
No.HP : 081513077767
6
Email : kangnuro@gmail.com
3. Peserta
Nama : Dono Kasino Indro
NIP : 19990123 201712 2 003
Pangkat/Gol.Ruang : Pengatur Muda / (IIa)
Jabatan : Penjaga Tahanan
Unit Kerja : Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas
IIB Tangerang
No. HP :
Email :
1.5. Judul
Berdasarkan latar belakang, identifikasi isu, tujuan, manfaat dan ruang lingkup di
atas, maka penulis mengambil judul “PENGGUNAAN IT DALAM REGISTER
INFORMASI DAN PENGADUAN PEMOHON”.
Coach, Mentor,
7
BAB II
PROFIL ORGANISASI
8
kepada Pemerintah Jepang untuk Rumah Tahanan Perang. Pada 1942
untuk Sekolah Akademi Militer (Salah satu pahlawannya Daan Mogot) ,
tahun 1950 diserahkan kepada Yayasan Pra Yuwana, tahun 1962
diserahkan kepada Departemen Kehakiman RI sebagai RPN (Rumah
Pendidikan Negara). Setelah itu tahun 1964 diganti nama menjadi
Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Tangerang (lahir sistem
pemasyarakatan). Pada tahun 1977 diganti lagi namanya menjadi Lembaga
Pemasyarakatan Anak Negara Wanita (Kep.Men.Keh.RI tentang Struktur
Organisasi) dan terakhir tahun 1985 hingga sekarang berganti nama
menjadi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Anak Wanita Tangerang
(Kep.Men.Keh.RI No. M01-PR.07.03 Tahun. 1985, tanggal 26 Februari
1985 tentang Struktur Organisasi).
Lapas Anak Wanita Kelas IIB Tangerang berada di Jalan Daan
Mogot KM 23 No. 28 C Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Tangerang
Kota Tangerang Provinsi Banten. Lapas Anak Wanita Kelas IIB
Tangerang memiliki luas tanah 66.000 m2 dan luas bangunan 39.560 m2
yang terdiri dari 5 buah paviliun hunian, 1 buah blok sel, 1 buah gedung
kantor, ruang aula, ruang dapur, tunker, dan pendidikan. Kapasitas Lapas
Anak Wanita Kelas IIB Tangerang sebanyak 100 orang. Jumlah pegawai
saat ini 82 orang pegawai.
(MASUKAN GAMBAR GEDUNG LAPAS ANAK TAMPAK
DARI DEPAN)
9
Misi : Melaksanakan perawatan tahanan pembinaan dan
pembimbingan WBP dalam kerangka penegakan hukum pencegahan
dan penanggulangan kejahatan sarta kemajuan dan perlindungan Hak
Asasi Manusia.
2. KEMENKUMHAM (INSTANSI)
Visi : Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum
Misi :
Mewujudkan Peraturan Perundang-undangan yang berkualitas;
Mewujudkan Pelayanan Hukum yang berkualitas;
Mewujudkan Penegakkan Hukum yang berkualitas;
Mewujudkan Penghormatan, Pemenuhan, dan Perlindungan Hak
Asasi Manusia;
Mewujudkan Layanan Manajemen Adimistrasi Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
Mewujudkan Aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia yang Profesional dan Berintegritas.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia juga memiliki tata
nilai yang disingkat menjadi PASTI dengan penjelasan sbb :
P = professional
A = Akuntabel
S = Sinergi
T = Transparan
I = Inovatif.
3. Nilai
PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif)
a. Profesional : Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah
aparat yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui
penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan
integritas profesi.
10
b. Akuntabel : Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
c. Sinergi : Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan
kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan
para pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan
solusi terbaik, bermanfaat, dan berkualitas.
d. Transparan : Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang
dicapai.
e. Inovatif : Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas
dan mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan
pembaharuan dalam penyelenggaran tugas dan fungsinya.
4. Motto
Bekerjalah secara ikhlas dan cerdas karena itu adalah ibadah.
11
Gambar 1. Struktur organisasi Lapas Anak Wanita Kelas IIB Tangerang
2. Perintah Atasan
Dengan perkiraan sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas pengawalan terhadap Warga Binaan
Pemasyarakatan yang mengikuti kegiatan di luar LAPAS.
b. Melakukan pengawasan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan
yang sedang melakukan kegiatan kerja umum baik di dalam maupun
luar area LAPAS.
c. Melakukan sidak ke dalam blok hunian WBP untuk mencegah
barang-barang yang terlarang.
3. Inisiatif
Berdasarkan hasil pemikiran kelompok saya maka inisiatif yang
dilakukan dengan menggunakan teknik pengembangan berupa :
12
a. Membersihkan area sekitar pos untuk menciptakan lingkungan kerja
yang nyaman.
b. Melakukan pengecekan pagar pembatas agar tidak ada celah ataupun
ruang yang dapat dimanfaatkan oleh WBP untuk melarikan diri.
13
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA DAN IDENTIFIKASI ISU
14
b. Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS
Agenda pembelajaran ini membekali peserta dengan nilai-nilai dasar
yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional
sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA).
Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya, yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai
publik tersebut adalah ;
a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan.
b) Memiliki pemahaman dan kesadaran tentang netralitas PNS.
c) Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil.
d) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan.
Nasionalisme
Nasionalisme adalah semangat kebangsaan, dimana ASN dituntut
untuk dapat mementingkan kepentingan Negara dan masyarakat diatas
kepentingan pribadi dan golongan. Pemerintah juga berperan untuk
memperoleh masukan dari masyarakat atas pelayanan yang
dilaksanakan. Ciri dari Nasionalisme itu sendiri :
a) Cinta tanah air.
b) Rela berkorban untuk bangsa dan Negara.
c) Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa diatas
kepentingan pribadi dan golongan.
d) Berjiwa pembaharu.
15
Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/ buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Pelayan publik yang professional
membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis dan leadership, namun
juga kompetensi etika. Oleh karena itu perlu dipahami etika dan kode
etik pejabat publik. Dengan diterapkannya kode etik ASN, perilaku
pejabat publik harus berubah yaitu ;
a) Berubah dari dilayani menjadi melayani.
b) Berubah dari wewenang menjadi peranan.
c) Menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus
dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di
akhirat.
Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu dapat dijadikan sebagai alat
pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya yang
dihasilkan/dilakukan oleh lembaga lain sebagai pesaing. Manajemen
mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan seluruh
komponen organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar
dapat memuaskan pelanggan/ masyarakat. nilai yang harus ada pada
komitmen mutu seperti :
a) Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu
hasil kerja.
b) Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya,
16
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang keluar alur.
c) Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai
keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang.
d) Berorientasi mutu yaitu setiap kegiatan atau program yang
dilakukan diarahkan untuk pencapaian standar mutu.
Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-
nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi
yaitu ; jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani dan adil.
17
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pension dan hari
tua dan perlindungan.
Pelayanan Publik
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang jasa dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Whole Of Government
Whole Of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah
dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan
manajemen program dan pelayanan publik.
d. Agenda Habituasi
Melalui agenda pembelajaran ini, peserta akan dibekali dengan
konsepsi dan tahap aktualisasi, penyusunan dan penyajian rancangan
aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja dan penyajian hasil
aktualisasi di tempat kerja dengan menyajikan berbagai bukti belajar yang
relevan.
18
b. Kompetensi Teknis Substantif
Kurikulum penguatan kompetensi teknis substantif, memfasilitasi
peserta mempelajari Mata Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang bersifat spesifik (substantif dan/atau
bidang) yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas; atau
memfasilitasi peserta untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan pada
pembentukan jabatan fungsional tertentu sesuai dengan formasi
jabatannya.
19
Tabel 1. Isu / Permasalahan yang ada di Lapas Anak Wanita IIB Tangerang
Jika dilihat dari fungsi dan kegunaan inventaris di atas, maka dapat
kita temukan isu yang menjadi prioritas utama dalam permaslahan kali ini,
adapun kita menggunakan alat bantu USG (Uregency, Seriousness, dan
Growth).
Urgency, Seriousness, dan Growth (USG) yakni salah satu alat untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Metodenya dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan
menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor
tertinggi merupakan isu prioritas. Penjelasann mengenai urgency,
seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Urgency
20
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-
masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang
dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan
makin memburuk kalau dibiarkan.
Kriteria*)
No Isu Permasalahan Total
U S G
Kurang optimalnya pelaksanaan kerja
1. 4 3 3 10
umum di Lapas
21
3.3. Problem Solving
Berdasarkan hasil analisis USG di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa isu yang akan diselesaikan adalah “Kurang optimalnya
pelaksanaan kerja umum oleh WBP”.
Untuk itu penulis mencoba menawarkan gagasan yaitu dengan
“Optimalisasi pelaksanaan kerja umum warga binaan dengan
pembentukan satgas kerja umum WBP dan absensi di lapas anak
wanita klas IIB Tangerang”.
Gagasan itu akan dituangkan dalam penulis melalui serangkaian
atau sejumlah rencana kegiatan yaitu :
1. Meminta izin kepada atasan untuk melakukan realisasi tentang
pemecahan isu “kurang optimalnya pelaksanaan kerja umum
oleh wbp”.
2. Melakukan konsultasi rancangan kegiatan aktualisasi dengan
mentor dan coach terkait optimalisasi pelaksanaan kerja umum
dengan pembentukan absensi dan satgas kerja umum wbp.
3. Merencanakan pembuatan absensi kerja umum dengan
berdasarkan pembagian di masing masing taman yang ada di
Lapas .
4. Pembentukan satgas kerja umum WBP.
5. Berkoordinasi dengan petugas regu jaga lain tentang gagasan
pemecahan isu.
6. Pengimplementasian kegiatan kerja umum dengan sudah
diberlakukannya satgas kerja umum WBP dan pencatatan
absensi.
7. Mengevaluasi kegiatan kerja umum setiap sebulan sekali
berdasarkan absensi harian.
8. Adanya penghargaan (Reward) disetiap bulannya untuk warga
binaan yang paling rajin dalam melaksanakan kerja umum
22
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN DAN WAKTU PELAKSANAAN
Rancangan Aktualisasi
23
4.2. Tabel Rancangan
KONTRIBUSI
OUTPUT / PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO. KEGIATAN HASIL NILAI – NILAI DASAR NILAI – NILAI
KEGIATAN DAN MISI
KEGIATAN ORGANISASI
ORGANISASI
1. Meminta izin Mengatur jadwal Diizinkannya Nasionalisme Dalam hal meminta Nilai-nilai organisasi
kepada atasan pertemuan oleh atasan Saat menghadap untuk izin pada atasan, yang tercermin
untuk melakukan dengan atasan. (KA KPLP) meminta izin kepada sejalan dengan Misi dalam meminta izin
realisasi tentang Menghadap untuk atasan saya Kemenkumham yaitu kepada atasan yaitu :
pemecahan isu atasan langsung melaksanakan menggunakan bahasa : Akuntabel
“kurang (KA KPLP) pemecahan Indonesia yang baik Mewujudkan Bertanggung
optimalnya terkait izin isu tentang dan sopan. Penghormatan, jawab dalam
pelaksanaan kerja pelaksanaan “kurang Etika Publik Pemenuhan, dan melaksanakn
umum oleh wbp”. pemecahan isu optimalnya Sikap menghormati Perlindungan Hak pemecahan isu
Menyampaikan pelaksanaan dan bertutur kata yang Asasi Manusia yang sudah
maksud, tujuan, kerja umum santun antara bawahan Mewujudkan diizinkan oleh
dan gagasan oleh wbp”. dan atasan saat Aparatur atasan.
tentang menghadap untuk Kementerian Sinergi
pemecahan isu meminta izin. Hukum dan Hak Menjalin
“kurang Akuntabilitas Asasi Manusia komunikasi dan
optimalnya Segala rencana yang Profesional kerja sama yang
pelaksanaan kegiatan tentang dan Berintegritas baik dengan
kerja umum oleh pemecahan isu harus atasan
23
wbp”.. berdasarkan izin
atasan.
2. Melakukan Mengatur jadwal Rancangan Nasionalisme Dalam kegiatan Nilai-nilai organisasi
konsultasi pertemuan kegiatan Saat berkonsultasi konsultasi dengan yang tercermin saat
rancangan kegiatan dengan mentor aktualisasi dengan mentor dan mentor dan coach, berkonsultasi dengan
aktualisasi dengan dan atasan. disetujui coach menggunakan sejalan dengan Misi coach dan mentor
mentor dan coach Menyampaikan mentor dan bahasa Indonesia yang Kemenkumham yaitu yaitu :
terkait optimalisasi maksud, tujuan, coach. baik dan sopan. : Akuntabel
pelaksanaan kerja dan gagasan Mendapatkan Etika Publik Mewujudkan Bertanggung
umum dengan tentang saran arahan Saya berkonsultasi dan Aparatur jawab dalam
pembentukan pemecahan isu. dan masukan menyampaikan Kementerian melaksanakn
absensi dan satgas Meminta saran, mengenai gagasan pemecahan Hukum dan Hak pemecahan isu
kerja umum wbp. arahan dan kegiatan yang isu kepada mentor dan Asasi Manusia yang sudah
masukan yang akan coach menggunakan yang Profesional dikoonsultasikan
membangun dilaksanakan. tutur kata yang santun dan Berintegritas dengan coach
tentang kegiatan Komitmen Mutu dan mentor
yang akan Saya akan mengajukan Sinergi
dilaksanakan. gagasan pemecahan berkoordinasi
isu yang dapat dengan mentor
meningkatkan kinerja dan atasan
organisasi mengenai
rencana kegiatan
yang akan
dilaksanakan
Inovatif
Membuat
permasalahan
yang ada sebagai
24
bahan evaluasi
untuk perbaikan
pelayanan akan
meningkatkan
nilai organisasi
Kemenkumham
inovatif.
3. Merencanakan Berkoordinasi Terbentuknya Komitmen Mutu Dalam hal Nilai-nilai organisasi
pembuatan absensi dengan KPLP absensi kerja Diberlakukannya merencanakan yang tercermin
kerja umum dengan untuk meminta umum untuk absensi akan pembuatan absensi, dalam merencanakan
berdasarkan seluruh nama masing meningkatkan sejalan dengan Misi pembuatan absensi
pembagian di wbp yang ada di masing taman kesadaran wbp untuk Kemenkumham yaitu yaitu :
masing masing lapas. yang ada di melaksanakan kerja : Profesional
taman yang ada di Mengelompokan Lapas umum Mewujudkan Dalam
Lapas nama nama wbp Akuntabilitas Layanan pembuatan
di masing Petugas bertanggung Manajemen abseni semua
masing taman jawab penuh terhadap Adimistrasi wbp dilibatkan
pengambilan Kementerian untuk kerja
keputusan dalam Hukum dan Hak umum tidak ada
mengelompokan wbp Asasi Manusia yang
di masing masing dikecualikan,
taman Inovatif
Etika Publik Dengan adanya
Pada saat pemberlakuan
berkoordinasi dengan absensi
KPLP untuk meminta diharapkan dapat
seluruh nama wbp meningkatkan
harus menggunakan kesdaran wbp
25
bahasa yang santun. untuk
Anti Korupsi melaksanakan
Petugas tidak kerja umum.
menerima suap dalam Transparan
bentuk apapun yang WBP dapat
membuat wbp teserbut mengetahui
tidak melakukan daftar kelompok
kewajibannya yaitu kerja umum di
kerja umum. setiap masing
masing taman
secara terbuka
dan transparan
4. Pembentukan Berkoordinasi Terbentuknya Akuntabilitas Dalam hal Nilai-nilai organisasi
satgas kerja umum dengan KS di satgas kerja Tanggung jawab Pembentukan satgas yang tercermin
WBP masing masing umum wbp dengan pekerjaan kerja umum WBP, dalam merencanakan
paviliun untuk yang mampu dalam menentukan sejalan dengan Misi pembuatan absensi
menentukan bekerja sama satgas kerja umum Kemenkumham yaitu yaitu :
satgas kerja membantu wbp yang dapat : Sinergi
umum wbp yang untuk dipercaya dan mampu Berkoordinasi
dianggap mampu mengoptimalk bekerja sama dalam Mewujudkan dengan KS pada
bekerja sama an pelaksaan membantu Aparatur masing masing
membantu untuk kerja umum mengoptimalkan Kementerian paviliun untuk
mengoptimalkan pelaksaan kerja umum. Hukum dan Hak menentukan
pelaksanaan Komitmen Mutu Asasi Manusia satgas kerja
kerja umum. Dengan dibentuknya yang Profesional umum wbp yang
Meminta satgas wbp diharapkan dan Berintegritas. dianggap mampu
persetujuan akan meningkatkan dan dapat
dengan KA kesadaran wbp untuk dipercaya.
26
KPLP tentang melaksanakan kerja Inovatif
kandidat yang umum Memberikan
sudah ditentukan Etika Publik usulan
dari masing Tetap meminta izin, pembuatan
masing KS untuk masukan dan saran satgas untuk
selanjutnya kepada atasan sebagai pelaksanaan
ditetapkan bentuk rasa hormat kerja umum
menjadi satgas dan menghargai Responsive
kerja umum antara bawahan dan Peka terhadap
WBP. atasan. WBP yang
berpotensi
sebagai satgas
kerja umum
5. Berkoordinasi Memberitahukan Semua Nasionalisme Dalam hal Nilai-nilai organisasi
dengan petugas kepada antar petugas Untuk mencapai tujuan berkoordinasi dengan yang tercermin
regu jaga lain petugas regu jaga mengetahui bersama yaitu petugas regu jaga lain, dalam berkoordinasi
tentang gagasan terkait satgas adanya satgas optimalnya pelaksaan sejalan dengan Misi dengan petugas regu
pemecahan isu kerja umum dan kerja umum kerja umum, maka Kemenkumham yaitu jaga lain yaitu :
absensi untuk dan diperlukannya keja : Sinergi
pengomtimalisas pemberlakuan sama antar petugas Mewujudkan berkoordinasi
ian pelaksanaan absensi untuk regu juga untuk Aparatur dengan petugas
kerja umum pengomtimali membantu mengontrol Kementerian regu jaga lain
sasian dan mengawasi saat Hukum dan Hak mengenai
pelaksanaan pelaksanaan kerja Asasi Manusia rencana kegiatan
kerja umum umum agar keamanan yang Profesional yang akan
dan kebersihan Lapas dan Berintegritas dilaksanakan.
tetap terjaga. Profesional
Etika Publik Pada saat berjaga
27
Pada saat selalu
mensosialisasikan mengontrol dan
tentang gagasan mengawasi
pemecahan isu saya pelaksanaan
menjelaskannya kerja umum agar
dengan sopan dan kegiatan tetap
santu, tidak bersikap tertib.
seperti memerintah Akuntabel
melainkan mengajak bertanggung
untuk bareng bareng jawab untuk
mengontrol dan membantu
mengawasi kegiatan mengontrol dan
kerja umum agar mengawasi
terciptanya lingkungan kegiatan kerja
yang bersih dan aman. umum
Akuntabilitas
Setelah
disosialisasikannya
tentang gagasan
pemecahan isu maka
petugas regu jaga lain
bertanggung jawab
untuk membantu
mengontrol dan
mengawasi kegiatan
kerja umum pada saat
kebagian shift pagi.
28
6. Pengimplementasia Petugas pos Pelaksanaan Akuntabilitas Dalam hal Nilai-nilai organisasi
n kegiatan kerja menghimbau kegiatan kerja Mengawasi dan Pengimplementasian yang tercermin
umum dengan satgas kerja umum mengontrol kegiatan kegiatan kerja umu, dalam
sudah umum wbp dan terlaksana atau aktifitas WBP sejalan dengan Misi pengimplementasian
diberlakukannya seluruh wbp secara dengan rasa penuh Kemenkumham yaitu kegiatan kerja umum
Satgas kerja umum untuk optimal. tanggung jawab. Mewujudkan yaitu :
WBP dan melaksanakan Dengan Nasionalisme Aparatur
pencatatan absensi kerja umum adanya satgas Petugas dan seluruh Kementerian Sinergi
Satgas kerja kerja umum wbp bersama sama Hukum dan Hak Petugas bekerja
umum wbp wbp untuk selalu menjaga Asasi Manusia sama dengan
membantu kesadaran kebersihan untuk yang Profesional satgas kerja
menghimbau, wbp akan menciptakan dan Berintegritas umum wbp
mengajak dan pentingnya lingkungan yang bersih untuk
menertibkan menjaga dan sehat Dalam hal mengoptimalkan
seluruh WBP kebersihan Etika Publik Pengimplementasian kegiatan
yang masih dilapas lebih Saat menghimbau dan kegiatan kerja umu, pelaksanaan
males malesan meningkat. mengajak wbp untuk sejalan dengan Misi kerja umum
untuk Kebersihan, kerja umum tetap Lapas yaitu: Profesional
melaksanan kerja ketertiban dan menggunakan bahasa Melaksanakan Selalu
umum. keamanan di yang sopan namun perawatan tahanan mengawasi dan
Selama kegiatan lingkungan tega, tidak harus pembinaan dan mengontrol
kerja umum lapas tetap dengan cara pembimbingan pelaksanaan
petugas jaga terjaga. membentak. WBP dalam kerja umum
melakukan Komitmen Mutu kerangka Inovatif
kontrolling dan Setelah aktualisasi penegakan hukum Setelah
pengawaan untuk gagasan pemecahan isu pencegahan dan diberlakukannya
menjaga diterapkan pelaksanaa penanggulangan satgas kerja
ketertiban dan kerja umum lebih kejahatan sarta umum wbp,
29
keberihan lapas. optimal, kesadaran kemajuan dan pelaksanaan
Petugas mencatat akan menjaga perlindungan Hak kerja umum
dan mengabsen kebersihan lebih Asasi Manusia. lebih optimal.
wbp yang sudah meningkat.
melaksanakan Anti Korupsi
kerja umum Mencatat absensi kerja
umum dengan sebenar
benarnya, tidak mau
digratifikasi oleh wbp
agar wbp tersebut tidak
kerja umum namun
tetap dicatat absennya
7. Mengevaluasi Mengumpulkan Memperoleh Akuntablitas Dalam hal Nilai-nilai organisasi
kegiatan kerja data nama – data laporan Bertanggung jawab Mengevaluasi yang tercermin
umum setiap nama WBP yang kegiatan kerja terhadap kegiatan yang kegiatan kerja umum dalam mengevaluasi
sebulan sekali telah umum dilakukan yaitu setiap sebulan sekali, kegiatan kerja umum
berdasarkan melaksanakan Dari hasil merekap data dan sejalan dengan Misi setiap sebulan sekali
absensi harian. kerja umum evaluasi mengarsipkannya. Kemenkumham yaitu yaitu :
Merekap data tersebut dapat Komitmen Mutu :
absensi sebulan dilihat apakah Dari hasil evaluasi Mewujudkan Layanan Transparan
sekali pelaksanaan dapat dilihat apakah Manajemen Pada saat
Melaporkan di kerja umum gagasan pemecahan isu Adimistrasi mengevaluasi
akhir bulan sudah jalan yang diterapkan dapat Kementerian Hukum dan membuat
kepada Ka KPLP beroptimal meningkatkan kinerja dan Hak Asasi laporan kegiatan
atau belum. organisasi dan Manusia bulanan harus
mengetahui apakah transparansi.
tujuannya tercapai atau Akuntabel
tidak Bertanggung
30
Jawab dalam
pembuatan
pelaporan
evaluasi bulan
harus
8. Adanya Terpilihnya wbp Pemasangan Akuntabilitas Dalam hal adanya Nilai-nilai organisasi
penghargaan terajin dapat foto wbp Wbp yang penghargaan yang tercermin
(Reward) disetiap dilihat dari hasil terajin di mendapatkan (Reward), sejalan dalam adanya
bulannya untuk evaluasi selama madding atau penghargaan harus dengan Misi penghargaan
warga binaan yang sebulan dan ruang yang benar benar Kemenkumham yaitu (Reward) yaitu :
paling rajin dalam penilaian para kunjungan. memang paling rajin :
melaksanakan kerja satgas kerja Wbp semakin berdasarkan absensi Mewujudkan Layanan Transparan
umum umum dan terpacu lebih dan penilaian yang Manajemen Pada saat
petugas jaga rajin lagi baik dari satgas kerja Adimistrasi menentukan wbp
Penghargaan melaksanakan umum dan petugas Kementerian Hukum terajin harus
(Reward) berupa kerja umum, jaga. dan Hak Asasi transparansi.
dipajangnya foto untuk Komitmen Mutu Manusia Akuntabel
wbp terajin di mendapatkan Adanya penghargaan Harus bisa
mading atau reward wbp terajin maka dapat dipertanggungja
diruang menjadi wbp dikatakan bawah wabkan hasil
kunjungan yang terajin yang tujuan tercapai. dari terpilihnya
nantinya bias nantinya dapat Anti Korupsi wbp terajin
dilihat oleh dilihat Petugas tidak bisa
keluarga wbp. keluarga dan disuap/digratifikasi
membuat untuk mendapatkan
keluarga penghargaan sebagai
menjadi wbp terajin.
senang.
31
4.3. Tabel Waktu Pelaksanaan
Kegiatan – kegiatan dalam rancangan aktualisasai akan dilaksanakan di tempat kerja secara berurutan selama 80
(delapan puluh) hari dimulai sejak tanggal 8 Agustus s/d 13 November 2018 dengan jadwal sebagai berikut :
NOVEMB
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
ER
NO KEGIATAN
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2
Meminta izin kepada atasan untuk melakukan realisasi tentang
1 pemecahan isu “kurang optimalnya pelaksanaan kerja umum oleh X
wbp”.
Melakukan konsultasi rancangan kegiatan aktualisasi dengan mentor
dan coach terkait optimalisasi pelaksanaan kerja umum dengan X X
2
pembentukan absensi dan satgas kerja umum wbp.
Merencanakan pembuatan absensi kerja umum dengan berdasarkan
3 pembagian di masing masing taman yang ada di Lapas . X X
32
Pengimplementasian kegiatan kerja umum dengan sudah
6 diberlakukannya satgas kerja umum WBP dan pencatatan absensi. X X X X X X X X X X
Mengevaluasi kegiatan kerja umum setiap sebulan sekali berdasarkan
7 absensi harian. X X
Adanya penghargaan (Reward) disetiap bulannya untuk warga binaan
yang paling rajin dalam melaksanakan kerja umum
X X
8
33
BAB VI
LAPORAN HASIL AKTUALISASI
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS di tempat penulis bertugas, hasil rancangan kegiatan /
tahapan dalam realisasinya tidak sepenuhnya sesuai dengan jadwal yang direncanakan sebagaimana yang telah disusun dalam
rancangan aktualisasi. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yakni diantaranya: pertama, beberapa waktu pelaksanaan
kegiatan yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, yang harus dimajukan atau dimundurkan hari dan tanggalnya
karena mendadak penulis mendapat tugas khusus dari atasan di unit tugas tempat penulis bertugas dan rekan kerja yang perlu
digantikan karena sedang menjalankan surat perintah.
Kedua, terdapat dua kegiatan yang tidak dapat terlaksana sesuai dengan yang tertuang pada rancangan yaitu pada kegiatan
ke-5; mengirim berkas usulan revisi dari unit eselon 1 ke pihak eksternal terkait revisi yaitu DJA atau DJPB, namun digantikan
dengan kegiatan lain yakni mengetik surat edaran yang langsung diperintahkan pimpinan; dan pada kegiatan ke-7; kegiatan
menyampaikan berkas pengajuan belanja pegawai DitjenPas ke KPPN, lalu digantikan dengan kegiatan lain yakni menyampaikan
berkas konfirmasi pajak ke KPPN.
Kemudian, karena masih terdapat waktu yang tersisa dalam pelaksanaan aktualisasi, penulis berinisiatif menambahkan
kegiatan tambahan sebagai bagian komitmen sebagai ASN yang harus adaptif dan profesional dengan bidang tugasnya. Kegiatan
tambahan yang berhasil penulis lakukan adalah menginput berkas tagihan sistem SIKPAS dan menyampaikan pembayaran pajak
ke Bank BRI. Kedua kegiatan itu adalah berdasarkan perintah atasan.
Selengkapnya realisasi dan capaian kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan selama tiga minggu di tempat tugas
disampaikan secara terperinci pada tabel dibawah berikut:
34
KEGIATAN Mengelola surat masuk untuk Bagian Keuangan Wilayah 1
TAHAPAN 1. Menerima surat masuk yang ditujukan untuk Wilayah 1
KEGIATAN 2. Membaca dan memeriksa isi surat apakah surat tersebut benar ditujukan untuk Wilayah
1
3. Memilah surat masuk berdasarkan sifatnya (penting, segera, biasa)
4. Menuliskan informasi surat masuk kedalam buku agenda Surat Masuk
5. Memberikan lembar disposisi pada surat masuk termasuk indeks surat
6. Memasukan surat masuk ke pimpinan untuk di disposisi ke pimpinan
7. Menerima surat yang telah di disposisi oleh pimpinan
8. 8. Mengarsip dan mengurutkan berdasarkan tanggal surat penting pimpinan ke odner
TEKNIK Teknik aktualisasi yang saya lakukan dalam kegiatan mengelola surat masuk untuk Bagian
AKTUALISASI Keuangan Wilayah 1 yakni ramah, sopan, cermat, teliti,jujur, efektif dan efisian serta
NDP DALAM menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yakni meliputi:
- Dalam menerima surat masuk untuk wilayah 1, saya akan bersikap ramah dan sopan
KEGIATAN/
serta memeriksa, membaca dan memilah surat tersebut, saya bersikap cermat dan teliti
TAHAPAN serta saya melakukannya dengan jujur tidak ada informasi surat yang sengaja saya
KEGIATAN kurangi
- Saya akan menuliskan dan memberikan lembar disposisi secara cermat dan teliti untuk
diberikan kepada pimpinan
- Saat memasukan surat masuk ke pimpinan untuk di disposisi terlebih dahulu secara
ramah, sopan serta berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta menerima surat yang telah di disposisi oleh pimpinan untuk selanjutnya dicatat
dalam buku Agenda Surat Masuk secara cermat dan teliti
- Dalam mengarsip dan mengurutkan berdasarkan tanggal surat penting pimpinan kedalam
odner saya akan teliti, cermat, efektif dan efisien agar memudahkan pencarian apabila
diperlukan di kemudian hari
REALISASI Rencananya kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 April 2016 namun dilaksanakan
35
KEGIATAN pada tanggal 26 April 2016
CAPAIAN Seluruh kegiatan/ tahapan kegiatan ini dapat dicapai 100% dengan output yang terlampir
KEGIATAN oleh bukti-bukti nya yakni:
Lembar ekspedisi terima surat dan Agenda Surat Masuk
KENDALA Dalam melaksanakan kegiatan ini terkadang beberapa surat masuk sudah pernah diterima
dan sedang dalam proses, sehingga surat masuk yang sebelumnya sudah diproses harus
disisipkan ke dalam surat masuk ganda tsb.
NILAI-NILAI - Sikap ramah dan sopan serta ucapan terima kasih adalah cerminan dari NDP Etika
DASAR YANG Publik.
RELEVAN - Cermat dan teliti adalah cerminan dari NDP Komitmen Mutu.
- Sikap adil adalah cerminan dari NDP Nasionalisme.
- Cermat adalah cerminan dari NDP Komitmen Mutu.
- Jujur adalah cerminan dari NDP Anti Korupsi.
- Mengikuti SOP adalah cerminan dari NDP Akuntabilitas.
- (A N E K A)
OUTPUT Kegiatan/Tahapan Foto Kegiatan Foto Dokumen
Kegiatan
36
Menerima surat
masuk yang
ditujukan untuk
Wilayah 1
Membaca dan
memeriksa isi surat
apakah surat
tersebut benar
ditujukan untuk
Wilayah 1
Memilah surat
masuk berdasarkan
sifatnya (penting,
segera, biasa)
37
Menuliskan
informasi surat
masuk kedalam
buku agenda Surat
Masuk
Memberikan
lembar disposisi
pada surat masuk
termasuk indeks
surat
38
Memasukan surat
masuk ke pimpinan
untuk di disposisi
ke pimpinan
Menerima surat
yang telah di
disposisi oleh
pimpinan
39
Mengarsip dan
mengurutkan
berdasarkan
tanggal
surat penting
pimpinan ke
odner
BUKTI FISIK Terlampir dalam halaman Lampiran II Dokumen Kegiatan Satu (1)
Tabel 3.1.2. Kegiatan Kedua (Disusun sama seperti pada tabel kegiatan pertama, demikian seterusnya sampai kegiatan
terakhir)
KEGIATAN
TAHAPAN
KEGIATAN
TEKNIK
AKTUALISASI
NDP DALAM
KEGIATAN/
TAHAPAN
KEGIATAN
40
REALISASI
KEGIATAN
CAPAIAN
KEGIATAN
KENDALA
NILAI-NILAI -
DASAR YANG
RELEVAN
OUTPUT Kegiatan/Tahapan Foto Kegiatan Foto Dokumen
Kegiatan
41
42
43
BUKTI FISIK Terlampir dalam halaman Lampiran II Dokumen Kegiatan Dua (2)
44
Tabel 3.1.5. Kegiatan Kelima
KEGIATAN Mengetik surat/ dokumen dinas yang langsung diperintahkan Atasan (Kegiatan ini berdasarkan Perintah
Atasan); Kegiatan ini merupakan kegiatan pengganti (yakni Mengirim berkas usulan revisi dari unit eselon
1 ke pihak eksternal terkait revisi yaitu DJA atau DJPB) ; yang tidak bisa dilaksanakan sesuai dengn
rancangan kegiatan aktualisasi, dikarenakan sudah ada pegawai lain yang mengerjakannya.
TEKNIK Teknik aktualisasi yang saya lakukan dalam kegiatan membuat konsep surat edaran yakni menggunakan
AKTUALISASI teknik profesional, bertanggung jawab, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, membuat
NDP DALAM berdasarkan aturan tata naskah dinas permenkumham, komunikasi yang sopan,ramah, kecermatan,
ketelitian, efektif dan efisien, yakni meliputi:
KEGIATAN/
- Dalam menerima perintah saya professional dan bertanggung jawab sehingga tidak terjadi salah
TAHAPAN pemahaman terhadap perintah atasan dan saya langsung mengerjakannya tanpa menunda-nundanya dan
KEGIATAN membiasakan diri untuk disiplin waktu
- Dalam membuat konsep dan mengetik surat edaran tersebut memerlukan ketelitian dan kecermatan
sehingga sesuai dengan EYD yang baik dan benar. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan
bahasa dalam surat edaran sesuai kaidah yang berlaku/ aturan tata naskah dinas permenkumham.
- Sebelum mencetak saya memastikan memeriksa kembali konsep yang saya buat sehingga tidak terjadi
pengulangan pencetakan agar efektif dan efisien. Ini menghemat waktu dan penggunaan ATK.
- Pada saat menyerahkan konsep surat edaran kepada atasan dan mengirimkan surat edaran ke kanwil,
saya akan bersikap hormat dan berkomunikasi dengan ramah, sopan dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar serta saya memastikan atasan memeriksa dengan teliti sehingga tidak terjadi
45
kesalahan pada kalimat dan isi surat edaran.
46
Mengetik surat
47
Menerima surat
yang sudah
ditandatangani oleh
Atasan
Memberi nomor
surat keluar dan
digandakan untuk
disimpan dalam file
surat keluar di
personal komputer
48
Mengirim surat
melalui layanan
ekspedisi/ email.
BUKTI FISIK Terlampir dalam halaman Lampiran II Dokumen Kegiatan Lima (5)
49
5.2. Analisis Dampak
2 Memeriksa email ramah, sopan, - Jika saya tidak sopan dan ramah saat memasukan surat masuk ke pimpinan
pelaksanaan menjaga rahasia, dapat menyebabkan terciptanya suasana yang kurang harmonis dalam
anggaran wilayah cermat, teliti, pelaksanaan pekerjaan baik dengan atasan, sehingga memberikan dampak
1 efektif, efisien,
pada penerapan nilai NDP Etika Publik.
jujur dan
menggunakan - Informasi dari email menjadi kurang akurat jika saya tidak
Bahasa Indonesia mengerjakannya secara teliti dan cermat dengan penuh tanggung jawab
yang baik dan sehingga memberi dampak pada penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
benar - Jika saya tidak jujur dalam memeriksa email akan dapat menimbulkan
suasana kerja yang kurang harmonis dan tidak profesional jika terjadi
34
kehilangan informasi yang telah diserahkan. Ini memberi dampak pada
penerapan nilai NDP Anti Korupsi.
- Jika saya tidak teliti dan konsisten dalam menyusun arsip dan laporan file
dokumen sesuai dengan jenis laporan, tanggal dan jenis laporan pada
folder yang disediakan untuk menjadi arsip elektronik akan sulit dalam
pencarian arsip dan laporan sehingga ini akan berdampak pada penerapan
nilai NDP Komitmen Mutu.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan dalam berbicara dengan rekan kerja
ataupun atasan yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar, dapat menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Pihak yang tidak berkepentingan akan mengetahui informasi yang bersifat
rahasia jika saya tidak berhati-hati dan teliti dalam mengunduh data dan
mencetak informasi, sehingga memberi dampak pada penerapan nilai NDP
Etika Publik dan Komitmen Mutu.
- Terjadinya pemborosan ATK serta terdapat dokumen yang tidak
diserahkan tepat waktu sehingga memberi pengaruh pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
3 Mengecek berkas ramah, sopan, - Jika saya tidak sopan dan ramah saat menerima berkas dari pemohon dapat
pengajuan revisi cermat, teliti, menyebabkan terciptanya suasana yang kurang harmonis dalam
anggaran dari patuh pada aturan pelaksanaan pekerjaan baik dengan atasan, sehingga memberikan dampak
kanwil yang berlaku,
pada penerapan nilai NDP Etika Publik.
efektif , efisien
serta - Jika terjadi kesalahan dalam berbicara dengan rekan kerja ataupun atasan
menggunakan yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat
bahasa Indonesia menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
yang baik dan penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
benar akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Berkas menjadi kurang akurat jika saya tidak mengerjakannya secara teliti
dan cermat dengan penuh tanggung jawab sehingga memberi dampak pada
penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
- Terjadinya ketidaksesuaian isi/ format dengan Peraturan Menteri
Keuangan, jika saya melakukannya dengan tidak cermat dan tidak patuh
akan aturan yang berlaku sehingga ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Jika saya menunda- nunda pekerjaan maka tidak akan efektif dan efisien
dalam menggunakan waktu kerja yang ada serta target yang diperintahkan
oleh pimpinan tidak akan tercapai ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
4 Membuat surat ramah, sopan, - Jika saya tidak sopan dan ramah saat memasukan surat masuk ke pimpinan
usulan revisi cermat, teliti, dapat menyebabkan terciptanya suasana yang kurang harmonis dalam
anggaran efektif dan efisien, pelaksanaan pekerjaan baik dengan atasan, sehingga memberikan dampak
patuh pada aturan
pada penerapan nilai NDP Etika Publik.
yang berlaku,serta
menggunakan - Jika terjadi kesalahan dalam berbicara dengan rekan kerja ataupun atasan
bahasa Indonesia yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat
yang baik dan menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
benar penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Surat yang dibuat menjadi kurang akurat jika saya tidak mengerjakannya
35
secara teliti dan cermat dengan penuh tanggung jawab sehingga memberi
dampak pada penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
- Terjadinya ketidaksesuaian format surat usulan dengan Peraturan Menteri
Keuangan, jika saya melakukannya dengan tidak cermat dan tidak patuh
akan aturan yang berlaku sehingga ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Jika saya menunda- nunda pekerjaan maka tidak akan efektif dan efisien
dalam menggunakan waktu kerja yang ada serta target yang diperintahkan
oleh pimpinan tidak akan tercapai ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan teknis dalam penulisan dan tidak sesuai
dengan EYD yang benar, saya malas untuk memberi koreksi sehingga
akhirnya harus memperbaiki ulang kembali. Ini tentu akan berdampak
pada penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
5 Mengetik profesional, - Jika saya tidak sopan dan ramah saat menerima perintah dari atasan,
surat/dokumen bertanggung menyerahkan konsep surat edaran kepada atasan dan mengirimkan surat
dinas yang jawab, edaran ke kanwil dapat menyebabkan terciptanya suasana yang kurang
langsung menggunakan
harmonis dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga memberikan dampak
diperintahkan Bahasa Indonesia
pimpinan yang baik dan pada penerapan nilai NDP Etika Publik.
benar, membuat - Jika terjadi kesalahan dalam berbicara dengan rekan kerja ataupun atasan
berdasarkan yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat
aturan tata naskah menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
dinas penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
permenkumham, akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
komunikasi yang
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
sopan,ramah,
kecermatan, - Dokumen surat yang dibuat menjadi kurang akurat jika saya tidak
ketelitian, efektif mengerjakannya secara teliti dan cermat dengan professional dan penuh
dan efisien, tanggung jawab sehingga memberi dampak pada penerapan nilai NDP
Akuntabilitas.
- Terjadinya ketidaksesuaian format surat usulan dengan Tata Naskah Dinas
Permenkumham, jika saya melakukannya dengan tidak cermat dan tidak
patuh akan aturan yang berlaku sehingga ini memberi dampak pada nilai
NDP Komitmen Mutu.
- Jika saya menunda- nunda pekerjaan maka tidak akan efektif dan efisien
dalam menggunakan waktu kerja yang ada serta target yang diperintahkan
oleh pimpinan tidak akan tercapai ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan teknis dalam penulisan dan tidak sesuai
dengan EYD yang benar, saya malas untuk memberi koreksi sehingga
akhirnya harus memperbaiki ulang kembali. Ini tentu akan berdampak
pada penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
6 Input RKAKL ramah, sopan, - Jika saya tidak sopan dan ramah saat menerima Berkas Revisi DIPA dari
terkait revisi cermat, teliti, Direktorat dapat menyebabkan terciptanya suasana yang kurang harmonis
anggaran jujur, bertanggung dalam pelaksanaan pekerjaan baik dengan atasan, sehingga memberikan
Direktorat jawab, efektif dan
dampak pada penerapan nilai NDP Etika Publik.
efisien, patuh
pada aturan yang - jika saya tidak mengerjakannya secara teliti dan cermat dengan penuh
berlaku serta tanggung jawab dalam pengecekan RAB akan memberi dampak pada
menggunakan penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
bahasa Indonesia - Jika saya tidak jujur dalam menginput ke dalam sistem RKAKL akan
yang baik dan dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang harmonis dan tidak
benar profesional jika terjadi kesalahan informasi yang telah diserahkan. Ini
memberi dampak pada penerapan nilai NDP Anti Korupsi.
36
- Terjadinya ketidaksesuaian isi dengan Peraturan Menteri Keuangan, jika
saya melakukannya dengan tidak cermat dan tidak patuh akan aturan yang
berlaku sehingga ini memberi dampak pada nilai NDP Komitmen Mutu.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan dalam berbicara dengan rekan kerja
ataupun atasan yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar, dapat menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Terjadinya pemborosan ATK serta terdapat dokumen yang tidak
diserahkan tepat waktu sehingga memberi pengaruh pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Jika saya tidak teliti dan konsisten dalam membackup file ADK sesuai
dengan jenis revisi dan tanggal pada folder yang disediakan untuk menjadi
arsip elektronik akan sulit dalam pencarian arsip dan laporan sehingga ini
akan berdampak pada penerapan nilai NDP Komitmen Mutu.
7 Berdasarkan ramah, sopan, - Dengan bersikap tidak sopan dan ramah saat mengirimkan berkas
Perintah Atasan : cermat, teliti, konfirmasi pajak ke KPPN, akan menimbulkan citra kurang baik dan
Menyampaikan efektif, efisien, kurang professional dalam pelayanan sehingga hal ini akan memberi
berkas konfirmasi disiplin waktu
dampak pada nilai NDP Etika Publik.
pajak ke KPPN serta
menggunakan - jika saya tidak mengerjakannya secara teliti dan cermat dengan penuh
bahasa Indonesia tanggung jawab dalam penyampaian berkas ke KPPN akan memberi
yang baik dan dampak pada penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
benar - Jika saya tidak disiplin waktu saat selesai melaksanakan tugas dari KPPN
akan dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang harmonis dan tidak
profesional. Ini memberi dampak pada penerapan nilai NDP Anti
Korupsi.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan dalam berbicara dengan orang KPPN
yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat
menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Terjadinya pemborosan ATK serta terdapat dokumen yang tidak
diserahkan tepat waktu jika saat menggandakan berkas dilakukan dengan
tidak cermat dan teliti sehingga memberi pengaruh pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Jika saya tidak teliti dan konsisten dalam menyusun arsip dan laporan file
dokumen sesuai dengan jenis laporan, tanggal dan jenis laporan pada
folder yang disediakan untuk menjadi arsip elektronik akan sulit dalam
pencarian arsip dan laporan sehingga ini akan berdampak pada penerapan
nilai NDP Komitmen Mutu.
8 Berdasarkan ramah, sopan, - Jika saya tidak sopan dan ramah saat menghadiri rapat, dapat
Perintah Atasan : cermat, teliti, menyebabkan terciptanya suasana yang kurang harmonis dalam
Membuat bertanggung pelaksanaan pekerjaan, sehingga memberikan dampak pada penerapan
Notulen Rapat jawab, efektif dan
nilai NDP Etika Publik.
efisien serta
menggunakan - Notulen rapat yang dibuat menjadi kurang akurat jika saya tidak
bahasa Indonesia menyimak dan mengetik notula secara teliti dan cermat dengan
yang baik dan professional dan penuh tanggung jawab sehingga memberi dampak pada
benar penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
- Terjadinya ketidaksesuaian format notula dengan Tata Naskah Dinas
Permenkumham, jika saya melakukannya dengan tidak cermat dan tidak
37
patuh akan aturan yang berlaku sehingga ini memberi dampak pada nilai
NDP Komitmen Mutu.
- Jika saya menunda- nunda pekerjaan maka tidak akan efektif dan efisien
dalam menggunakan waktu kerja yang ada serta target yang diperintahkan
oleh pimpinan tidak akan tercapai ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan teknis dalam penulisan dan tidak sesuai
dengan EYD yang benar, saya malas untuk memberi koreksi sehingga
akhirnya harus memperbaiki ulang kembali. Ini tentu akan berdampak
pada penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Jika saya tidak teliti dan konsisten dalam menyusun arsip dan laporan file
dokumen sesuai dengan jenis laporan, tanggal dan jenis laporan pada
odner dan folder yang disediakan untuk menjadi arsip elektronik akan sulit
dalam pencarian arsip dan laporan sehingga ini akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Komitmen Mutu.
- Jika saya tidak disiplin waktu saat rapat yaitu tidak mengikuti sampai
dengan selesai akan dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang
harmonis dan tidak profesional. Ini memberi dampak pada penerapan nilai
NDP Anti Korupsi.
9 Berdasarkan bertanggung - Jika saya tidak sopan dan ramah saat meminta tanda tangan kepada atasan,
Perintah Atasan : jawab, hati- hati, dapat menyebabkan terciptanya suasana yang kurang harmonis dalam
Menginput ramah, hormat, pelaksanaan pekerjaan, sehingga memberikan dampak pada penerapan
berkas tagihan di sopan, cermat,
nilai NDP Etika Publik.
SIKPAS teliti, efektif dan
efisien serta - Berkas tagihan yang dibuat menjadi kurang akurat jika saya tidak
menggunakan menerima berkas dengan hati hati dan cermat serta memindai berkas
bahasa Indonesia tagihan secara teliti dan cermat dengan professional dan penuh tanggung
yang baik dan jawab sehingga memberi dampak pada penerapan nilai NDP
benar Akuntabilitas.
- Jika saya menunda- nunda pekerjaan maka tidak akan efektif dan efisien
dalam menggunakan waktu kerja yang ada serta target yang diperintahkan
oleh pimpinan tidak akan tercapai ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Jika saya tidak teliti dan konsisten dalam menyusun arsip dan laporan file
dokumen sesuai dengan jenis laporan, tanggal dan jenis laporan pada
odner dan folder yang disediakan untuk menjadi arsip elektronik akan sulit
dalam pencarian arsip dan laporan sehingga ini akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Komitmen Mutu.
- Jika saya tidak menginput berkas tagihan dengan sesuai akan dapat
menimbulkan suasana kerja yang kurang harmonis dan tidak profesional.
Ini memberi dampak pada penerapan nilai NDP Anti Korupsi.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan dalam berbicara dengan staff PPK yaitu
tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat
menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Terjadinya pemborosan ATK serta terdapat dokumen yang tidak
diserahkan tepat waktu jika saat print berkas dilakukan dengan tidak
cermat dan teliti sehingga memberi pengaruh pada nilai NDP Komitmen
Mutu.
10 Berdasarkan hati-hati - Jika tidak senyum, sopan dan ramah saat menyampaikan berkas pajak ke
Perintah Atasan : bertanggung Bank BRI, akan menimbulkan citra kurang baik dan kurang professional
38
Menyampaikan jawab, jujur, sehingga hal ini akan memberi dampak pada nilai NDP Etika Publik.
pembayaran ramah, senyum, - jika saya tidak mengerjakannya secara teliti dan cermat dengan penuh
pajak ke Bank sopan, tanggung jawab dalam penyampaian berkas pajak ke Bank BRI akan
BRI berkomunikasi
memberi dampak pada penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
menggunakan
bahasa Indonesia - Jika saya tidak jujur saat selesai melaksanakan pembayaran dari Bank BRI
yang baik dan akan dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang harmonis dan tidak
benar, cermat, profesional. Ini memberi dampak pada penerapan nilai NDP Anti
teliti, efektif, Korupsi.
efisien. - Selain itu apabila terjadi kesalahan dalam berbicara dengan orang BRI
yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat
menyebabkan terjadinya hubungan kurang harmonis dan penyampaian
informasi menjadi tidak tepat, sehingga akhirnya harus mengulang
kembali. Ini tentu akan berdampak pada penerapan nilai NDP
Nasionalisme dan Komitmen Mutu
39
BAB VI
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada BAB III dan IV dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan aktualisasi dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB
Tangerang.
2. Pelaksanaan aktualisasi ini bersumber dari SKP, perintah atasan dan
inisiatif pribadi yang difokuskan untuk menjawab isu aktual yang ada
dalam bidang tugas penulis.
2. pelaksanaan kegiatan aktualisasi terdiri dari 9 (delapan) kegiatan yaitu :
a. Meminta izin kepada atasan untuk melakukan realisasi
penyelesaian isu masalah.
b. Melakukan konsultasi rancangan kegiatan aktualisasi terkait
optimalisasi pelaksanaan kerja umum dengan pembentukan
absensi dan satgas kerja umum wbp.
c. Membuat absensi berdasarkan kelompok disetiap taman.
d. Pembentukan satgas kerja umum WBP.
e. Berkoordinasi dengan petugas regu jaga.
f. Satgas kerja umum WBP mengajak seluruh wbp untuk kerja
umum.
g. Melakukan kontrol dan pengawasan kerja umum.
h. Pencatatan absensi bagi wbp yang sudah melaksanakan kerja
umum.
i. Mengevaluasi kegiatan kerja umum setiap sebulan sekali
berdasarkan absensi.
Dalam pelaksanaan aktualisasi ini penulis mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Penerapan nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh
40
penulis memberikan berbagai dampak positif dengan menggunakan teknik
aktualisasi tertentu seperti dapat dilihat tabel teknik aktualisasi. Di samping itu,
dilampirkan juga bukti-bukti foto yang mendukung pelaksanaan kegiatan dan juga
copy dokumen yang diperlukan untuk mendukung bukti-bukti tersebut.
5.2. Saran
Setiap ASN khususnya Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA dan
memahami peran serta kedudukannya sebagai PNS sehingga dapat
mengaktualisasikannya di tempat kerja masing-masing dan menjalankan
perannya sebagai abdi negara yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa dengan tujuan akhir
adalah terciptanya karakter PNS yang berlandaskan dari nilai-nilai dasar
PNS. CPNS sebagai tunas integritas ASN seharusnya bisa
mengaktualisasikan nilai ANEKA secara terus menerus dan memberikan
pengaruh positif dengan menyebarkan nilai-nilai ANEKA di dalam
lingkungan kerjanya. Selain itu diharapkan CPNS sebagai tunasintegritas
ASN dapat memberikan kontribusi dalam perubahan organisasi kearah
yang lebih baik melalui inovasi-inovasi yang bermanfaat.
41
DAFTAR PUSTAKA
42
LAMPIRAN-LAPMPIRAN BUKTI FISIK/ DOKUMEN
43