You are on page 1of 66

LAPORAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN BIDANG

INFORMASI DAN SARANA KOMUNIKASI KEIMIGRASIAN


PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN
TENTANG
PENGGUNAAN IT DALAM REGISTER INFORMASI DAN PENGADUAN PEMOHON

Disusun Sebagai Prasyarat Memenuhi Kelulusan


Latihan Dasar CPNS Golongan III

Oleh :
NAMA : DONO KASINO INDRO.
NIP : 19990607 201712 1 001
JABATAN : JABATAN FUNGSIONAL UMUM
UNIT KERJA : KANIM KELAS I KHUSUS JAKSEL
CORE ISU : BELUM OPTIMALNYA REGISTER
INFORMASI DAN
PENGADUAN PEMOHON
COACH : NUROHMA, S.IP., M.SI.
KELAS/NO : 3/25

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT P yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan aktualisasi ini dapat diselesaikan. Rancangan
aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan yang diperlukan untuk memenuhi
syarat kelulusan pelatihan dasar CASN golongan III.
Laporan ini dapat diselesaikan dengan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, Peserta menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Nurohma, S.IP., M.Si. selaku pembimbing atas bimbingan dan arahannya
selama penyusunan rancangan aktualisasi ini.
2. .............., Amd.Im., S.H. selaku mentor atas masukan, bimbingan dan arahannya.
3. Kedua orang tua Peserta yang selalu memberikan semangat, dukungan, serta
doanya sehingga karya akhirnya ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. ................ selaku istri dan ........................selaku anak penulis yang telah
memberikan dukungan dan doanya.
5. Peserta pelatihan dasar Golongan III Angkatan Tahun 2018 yang telah bersama-
sama memotivasi untuk sama-sama berjuang menyelesaikan tugas ini.
6. Seluruh rekan kerja pada Sub Bidang Insarkom Kantor Imigrasi Kelas I Khusus
Jakarta Selatan yang telah membantu Peserta dalam melakukan aktualisasi nilai-
nilai ANEKA.
7. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasama yang baik,
sehingga laporan rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan lancar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Aktualisasi ini tentunya
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.Akhir kata semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat dan
hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan
Rancangan Aktualisasi. Demikian, penulis sampaikan dengan harapan semoga
Rancangan Aktualisasi ini dapat berguna bagi semua pihak.

Mekkah, Agustus 2018

Dono Kasino Indro


NIP. 19990607 201712 1 001

i
ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN


KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

OLEH:
DONO KASINO INDRO
Peserta Latihan Dasar CPNS Golongan III
NIP. 199701232017122003

Telah diseminarkan pada tanggal................... 2018


Di Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi DKI Jakarta

PENGUJI, MENTOR,

(Dahlan Pasaribu) (..........., S.H.)


NIP. NIP. 198606052005012001

COACH, An. Kepala Badan Pengembangan


Sumber Daya Manusia Hukum dan
HAM,
Kepala Bidang Evaluasi

(Nurohma, S.IP, M.Si.) ( )


NIP.197610091989101001 NIP.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHUALUAN ....................................................................................2
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................2
1.2. Tujuan dan Manfaat ...................................................................................4
1.3. Ruang Lingkup ..........................................................................................6
1.4. Data Diri Peserta .......................................................................................6
1.5. Judul ..........................................................................................................7
1.6. Lembar Konfirmasi ...................................................................................7
BAB II PROFIL ORGANISASI ...........................................................................8
2.1. Gambaran Umum dan Landasan Hukum ..................................................8
2.2. Visi, Misi, Nilai dan Motto .......................................................................9
2.3. Struktur Organisasi ..................................................................................11
2.4. Bagian atau Bidang Tugas Peserta ..........................................................12
BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN IDENTIFIKASI ISU ..........................14
3.1. Tinjauan Pustaka .....................................................................................14
3.2. Identifikasi Isu .........................................................................................19
3.3. Problem Solving ......................................................................................22
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN DAN WAKTU PELAKSANAAN ......23
4.1. Rancangan Kegiatan ................................................................................23
4.2. Tabel Rancangan ....................................................................................23
4.3. Tabel Waktu Pelaksanaan ......................................................................32
BAB V LAPORAN HASIL AKTUALISASI..................................................................
5.1. Realisasi dan Capaian Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi................................
5.2. Analisis Dampak...............................................................................................
BAB VI PENUTUP ..............................................................................................40
6.1. Kesimpulan ..................................................................................................40

iii
6.2. Saran ............................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................42
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................................

iv
DAFTAR BAGAN dan DIAGRAM
STRUKTUR ORGANISASI ......................................................... 4

TABEL RANCANGAN KEGIATAN ......................................................... 8

TABEL JADWAL KEGIATAN ......................................................... 14

TABEL REALISASI DAN CAPAIAN KEGIATAN ......................................................... 16

TABEL ANALISIS DAMPAK ......................................................... 24

1
BAB I
PENDAHUALUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan
tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur
Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Sebagai tindak lanjut, maka pemerintah
mengeluarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Apartur Sipil Negara.
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa. Profesi ASN memiliki peranan penting sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan
dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Untuk melaksanakan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang
profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif
dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti
tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan.

2
Selama ini pelatihan pembentukan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
dilakukan melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan, dimana
praktik penyelenggaraan Pelatihan yang pembelajarannya didominasi oleh
ceramah sulit membentuk karakter PNS yang kuat dan profesional.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal
63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN dan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PP Manajemen
PNS), maka CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan
melalui proses Diklat Terintegrasi (Pelatihan Prajabatan) untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Atas dasar itu, diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan
Prajabatan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan Pelatihan
yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat
Pelatihan dan di tempat kerja. Diharapkan peserta Pelatihan Prajabatan
mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan,
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional
sesuai bidang tugas.
Adanya Pelatihan Dasar pola baru ini juga diharapkan dapat
membentuk kader ASN berkualitasyang berlandaskan pada nilai-nilai dasar
yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi yang dapat disingkat menjadi ANEKA. Setelah
mempelajari kelima nilai dasar, peserta diklat dituntut untuk memiliki nilai-
nilai dasar tersebut sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi sebagai ASN. Agar aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN dapat dilaksanakan dengan baik, maka peserta diklat perlu membuat
rancangan aktualisasi kelima dasar tersebut yang dituangkan di dalam suatu

3
dokumen rancangan aktualisasi yang kemudian akan aktualisasikan di
tempat tugas masing-masing.
Selaras dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan
Kepala LAN No. 24 Tahun 2017, Diklat Prajabatan menuntut Calon Pegawai
Negeri Sipil untuk membuat Laporan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi ASN
sebagai pertanggungjawaban dari kegiatan yang dilakukan di unit kerja
masing-masing, serta mengaktualisasikannya sepanjang waktu dan saat ini
peserta Diklat Latsar ditugaskan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita
Kelas IIB Tangerang, Banten. Dalam pelaksanaannya, penulis menjadi
Penjaga Tahanan. Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat untuk
membina WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) atau warga negara yang
melanggar hukum dan perkaranya telah diputus di pelayanan agar tercipta
kondisi yang aman serta kondusif. Dengan disusunnya rancangan kegiatan
aktualisasi prinsip-prinsip dasar profesi yang akan dilaksanakan pada Lapas
Anak Wanita Kelas IIB Tangerang pada 80 hari kerja kedepan, diharapkan
para Calon Aparatur Sipil Negara dapat memahami, mengaktualisasikan dan
mengimplementasikan prinsip-prinsip dasar profesi Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di lingkungan instansi
pemerintah terkait sesuaian dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sehingga
mampu memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat secara luas
sebagai abdi Negara.

1.2. Tujuan dan Manfaat


1. Bagi Peserta
a. Tujuan aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
yaitu :
 Sebagai prasyarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
II Tahun Anggaran 2017 dengan pola baru ;
 Untuk membentuk PNS yang memiliki karakter yang dibentuk
oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme,
etika public, komitmen mutu, dan anti korupsi serta dapat

4
menjalankan peran serta kedudukan PNS dalam NKRI dalam
manajemen ASN, pelayanan public, dan Whole of
Government.
b. Manfaat aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan
II yaitu :
 Mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas dalam
melaksanakan tugas jabatan dengan integritas dan tanggung
jawab;
 Mampu menerapkan nilai-nilai Nasionalisme dengan
mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanakan
tugas jabatan dan bekerja dengan semangat Pancasila.
 Mampu menerapkan nilai-nilai Etika Publik dengan
menjunjung tinggi standar etika public dalam pelaksanaan
tugas jabatan ;
 Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen Mutu dengan
melakukan inovasi peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatan dan memberikan pelayanan prima ; dan
 Mampu menerapkan nilai-nilai Anti Korupsi dengan
menekankan kejujuran, disiplin, serta sikap tidak korupsi di
lingkungan instansinya.

2. Bagi Organisasi
a. Tujuan aktualisasi bagi Organisasi yaitu :
 Untuk menciptakan lingkungan kerja yang mencerminkan
nilai-nilai ANEKA ;
 Untuk menjadikan organisasi yang dapat memberikan
pelayanan yang menjunjung tinggi tata nilai PASTI
b. Manfaat aktualisasi bagi Organisasi yaitu :
 Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis yang didasari
prinsip-prinsip nilai ANEKA ;

5
 Terwujudnya Organisasi yang dapat memberikan pelayanan
prima dengan didasari tata nilai PASTI ;
Terwujudnya arus informasi yang efektif dan efisien dari UPT ke
wilayah dan sebaliknya.

1.3. Ruang Lingkup


Penulisan ini dibatasi pada kegiatan yang terkait SKP, Perintah
Atasan dan Inisiatif sendiri atas izin atasan di unit kerja bagian
pengamanan atau penjaga tahanan yang mengandung nilai-nilai dasar
profesi PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan anti korupsi pada Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas
IIB Tangerang dengan adanya kontribusi pada Visi dan Misi organisasi
dan penguatan nilai – nilai organisasi Kementerian Hukum dan HAM,
Kami PASTI.

1.4. Data Diri Peserta

1. Mentor/ Atasan
Nama : ......................................S.H.
NIP : 198606052005012001
Pangkat/Gol.Ruang : Penata Muda TK.I/ (III/b)
Jabatan : Kasubsi Keamanan
Unit Kerja : Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas
IIB Tangerang
No. HP :
Email :

2. Coach/Pembimbing
Nama : Nurohma, S.IP., M.Si.
NIP : 197605082009011009
Pangkat/Gol.Ruang : Pembina/ (IV/a)
Jabatan : Widyaiswara Ahli Madya
Unit Kerja : BPSDM Hukum dan HAM
No.HP : 081513077767

6
Email : kangnuro@gmail.com

3. Peserta
Nama : Dono Kasino Indro
NIP : 19990123 201712 2 003
Pangkat/Gol.Ruang : Pengatur Muda / (IIa)
Jabatan : Penjaga Tahanan
Unit Kerja : Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas
IIB Tangerang
No. HP :
Email :

1.5. Judul
Berdasarkan latar belakang, identifikasi isu, tujuan, manfaat dan ruang lingkup di
atas, maka penulis mengambil judul “PENGGUNAAN IT DALAM REGISTER
INFORMASI DAN PENGADUAN PEMOHON”.

1.6. Lembar Konfirmasi


Persetujuan Coach

Coach, Mentor,

Nurrohma, S.IP., M.Si. ...................................


NIP. 196610091989101001 NIP. 198606052005012001
Tgl. Tgl.

7
BAB II
PROFIL ORGANISASI

2.1. Gambaran Umum dan Landasan Hukum


Menurut Undang – Undang No. 12 Tahun 1995, Pemasyarakatan
adalah kegiatan untuk melakukan pembinaan Warga Binaan
Pemasyarakatan berdasarkan sistem, kelembagaan, dan cara pembinaan
yang merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan
pidana.
Sistem Pemasyarakatan adalah suatu tatanan mengenai arah dan
batas serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan
Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina,
dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan
Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak
mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh
lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan
dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.
Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut LAPAS adalah
tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik
Pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan sebagai ujung tombak
pelaksanaan asas pengayoman merupakan tempat untuk mencapai tujuan
tersebut di atas melalui pendidikan, rehabilitasi,dan reintegrasi. Sejalan
dengan peran Lembaga Pemasyarakatan tersebut, maka tepatlah apabila
Petugas Pemasyarakatan yang melaksanakan tugas pembinaan dan
pengamanan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam Undang-undang ini
ditetapkan sebagai Pejabat Fungsional Penegak Hukum.
Sejarah berdirinya Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Kelas II
B Tangerang dimulai pada tahun 1928 didirikan Pemerintah Hindia
Belanda untuk pengasingan anak-anak Indo Belanda lalu tahun 1934
diserakan kepada Yayasan Pro Yuven tute dan tahun 1942 diserahkan

8
kepada Pemerintah Jepang untuk Rumah Tahanan Perang. Pada 1942
untuk Sekolah Akademi Militer (Salah satu pahlawannya Daan Mogot) ,
tahun 1950 diserahkan kepada Yayasan Pra Yuwana, tahun 1962
diserahkan kepada Departemen Kehakiman RI sebagai RPN (Rumah
Pendidikan Negara). Setelah itu tahun 1964 diganti nama menjadi
Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Tangerang (lahir sistem
pemasyarakatan). Pada tahun 1977 diganti lagi namanya menjadi Lembaga
Pemasyarakatan Anak Negara Wanita (Kep.Men.Keh.RI tentang Struktur
Organisasi) dan terakhir tahun 1985 hingga sekarang berganti nama
menjadi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Anak Wanita Tangerang
(Kep.Men.Keh.RI No. M01-PR.07.03 Tahun. 1985, tanggal 26 Februari
1985 tentang Struktur Organisasi).
Lapas Anak Wanita Kelas IIB Tangerang berada di Jalan Daan
Mogot KM 23 No. 28 C Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Tangerang
Kota Tangerang Provinsi Banten. Lapas Anak Wanita Kelas IIB
Tangerang memiliki luas tanah 66.000 m2 dan luas bangunan 39.560 m2
yang terdiri dari 5 buah paviliun hunian, 1 buah blok sel, 1 buah gedung
kantor, ruang aula, ruang dapur, tunker, dan pendidikan. Kapasitas Lapas
Anak Wanita Kelas IIB Tangerang sebanyak 100 orang. Jumlah pegawai
saat ini 82 orang pegawai.
(MASUKAN GAMBAR GEDUNG LAPAS ANAK TAMPAK
DARI DEPAN)

2.2. Visi, Misi, Nilai dan Motto


1. Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita IIB Tangerang
Visi : Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan
penghidupan WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) sebagai individu,
anggota masyarakat dan makhluk Tuhan YME (Membangun manusia
mandiri).

9
Misi : Melaksanakan perawatan tahanan pembinaan dan
pembimbingan WBP dalam kerangka penegakan hukum pencegahan
dan penanggulangan kejahatan sarta kemajuan dan perlindungan Hak
Asasi Manusia.
2. KEMENKUMHAM (INSTANSI)
Visi : Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum
Misi :
 Mewujudkan Peraturan Perundang-undangan yang berkualitas;
 Mewujudkan Pelayanan Hukum yang berkualitas;
 Mewujudkan Penegakkan Hukum yang berkualitas;
 Mewujudkan Penghormatan, Pemenuhan, dan Perlindungan Hak
Asasi Manusia;
 Mewujudkan Layanan Manajemen Adimistrasi Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
 Mewujudkan Aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia yang Profesional dan Berintegritas.
 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia juga memiliki tata
nilai yang disingkat menjadi PASTI dengan penjelasan sbb :
P = professional
A = Akuntabel
S = Sinergi
T = Transparan
I = Inovatif.
3. Nilai
PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif)
a. Profesional : Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah
aparat yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui
penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan
integritas profesi.

10
b. Akuntabel : Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
c. Sinergi : Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan
kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan
para pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan
solusi terbaik, bermanfaat, dan berkualitas.
d. Transparan : Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang
dicapai.
e. Inovatif : Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas
dan mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan
pembaharuan dalam penyelenggaran tugas dan fungsinya.

4. Motto
Bekerjalah secara ikhlas dan cerdas karena itu adalah ibadah.

2.3. Struktur Organisasi

11
Gambar 1. Struktur organisasi Lapas Anak Wanita Kelas IIB Tangerang

2.4. Bagian atau Bidang Tugas Peserta


Rancangan aktualisasi ini dibatasi pada pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan tempat dan bidang tugas saya bekerja yaitu di bagian Pengamanan
Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas IIB Tangerang. Ruang lingkup
didasarkan pada kegiatan yang bersumber dari :
1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai kegiatan yang
dilaksanakan adalah :
a. Melaksanakan aplusan dinas dengan regu jaga sebelumnya.
b. Menghitung kelengkapan kunci/gembok dan fasilitas keamanan
pavilion.
c. Melakukan penghitungan jumlah WBP.
d. Mengawasi dan mengontrol aktivitas/kegaiatan WBP.
e. Menulis buku laporan pos.

2. Perintah Atasan
Dengan perkiraan sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas pengawalan terhadap Warga Binaan
Pemasyarakatan yang mengikuti kegiatan di luar LAPAS.
b. Melakukan pengawasan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan
yang sedang melakukan kegiatan kerja umum baik di dalam maupun
luar area LAPAS.
c. Melakukan sidak ke dalam blok hunian WBP untuk mencegah
barang-barang yang terlarang.

3. Inisiatif
Berdasarkan hasil pemikiran kelompok saya maka inisiatif yang
dilakukan dengan menggunakan teknik pengembangan berupa :

12
a. Membersihkan area sekitar pos untuk menciptakan lingkungan kerja
yang nyaman.
b. Melakukan pengecekan pagar pembatas agar tidak ada celah ataupun
ruang yang dapat dimanfaatkan oleh WBP untuk melarikan diri.

13
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA DAN IDENTIFIKASI ISU

3.1. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan Peraturan Kepala LAN No. 24 Tahun 2017 Tentang


Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II, untuk mencapai kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat
yang berkarakter dan profesional, struktur kurikulum Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan II terbagi dalam 2 (dua) bagian yaitu:

1. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS, yang terdiri dari:

a. Agenda Sikap Bela Negara


Agenda pembelajaran ini membekkali peserta dengan pemahaman
wawasan kebangsaan melalui pemaknaan terhadap nilai-nilai bela negara,
sehingga peserta memiliki kemampuan untuk menunjukan sikap perilaku
bela negara dalam suatu kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat jasmani
dan mental menghadapi isu kontemporer dalam menjalankan tugas jabatan
sebagai PNS profesional pelayan masyarakat. Adapun Penjelasan
mengenai Sikap Perilaku Bela Negara sebagai berikut :
 Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara mencakup
pemahaman mengenai Kehidupan Berbangsa dan Bernegara,
Bentuk Negara Kesatuan dan Makna Kesatuan, Lambang-
Lambang Negara, Identifikasi Peraturan Perundang-undangan, dan
Membina Kerukunan dan Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Bangsa.
 Analisis Isu Kontemporer mencakup Perubahan Lingkungan
Strategis, Isu-Isu Strategis Kontemporer, dan Teknik Analisis Isu.
 Kesiapsiagaan Bela Negara mencakup Bela Negara dalam
kerangka Latsar CPNS dan Bentuk Kesiapsiagaan Bela Negara.

14
b. Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS
Agenda pembelajaran ini membekali peserta dengan nilai-nilai dasar
yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional
sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA).

 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya, yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai
publik tersebut adalah ;
a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan.
b) Memiliki pemahaman dan kesadaran tentang netralitas PNS.
c) Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil.
d) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan.

 Nasionalisme
Nasionalisme adalah semangat kebangsaan, dimana ASN dituntut
untuk dapat mementingkan kepentingan Negara dan masyarakat diatas
kepentingan pribadi dan golongan. Pemerintah juga berperan untuk
memperoleh masukan dari masyarakat atas pelayanan yang
dilaksanakan. Ciri dari Nasionalisme itu sendiri :
a) Cinta tanah air.
b) Rela berkorban untuk bangsa dan Negara.
c) Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa diatas
kepentingan pribadi dan golongan.
d) Berjiwa pembaharu.

15
 Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/ buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Pelayan publik yang professional
membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis dan leadership, namun
juga kompetensi etika. Oleh karena itu perlu dipahami etika dan kode
etik pejabat publik. Dengan diterapkannya kode etik ASN, perilaku
pejabat publik harus berubah yaitu ;
a) Berubah dari dilayani menjadi melayani.
b) Berubah dari wewenang menjadi peranan.
c) Menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus
dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di
akhirat.

 Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu dapat dijadikan sebagai alat
pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya yang
dihasilkan/dilakukan oleh lembaga lain sebagai pesaing. Manajemen
mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan seluruh
komponen organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar
dapat memuaskan pelanggan/ masyarakat. nilai yang harus ada pada
komitmen mutu seperti :
a) Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu
hasil kerja.
b) Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya,

16
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang keluar alur.
c) Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai
keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang.
d) Berorientasi mutu yaitu setiap kegiatan atau program yang
dilakukan diarahkan untuk pencapaian standar mutu.

 Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-
nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi
yaitu ; jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani dan adil.

c. Agenda Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI


Agenda pembelajaran ini membekali peserta dengan pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS untuk menjalankan fungsi ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan permersatu
bangsa sehingga mampu mengelola tantangan dan masalah keragaman
sosial-kultural dengan menggunaan perspektif whole of government dalam
mendukung pelaksanaan tugas jabatannya. Adapun Penjelasan mengenai
Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI sebagai berikut :
 Manajemen ASN
Manajemen ASN terdiri dari manajemen PNS dan manajemen
PPPK dan meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat, dan jabatan, pengembangan karir, pola karir,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,

17
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pension dan hari
tua dan perlindungan.

 Pelayanan Publik
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang jasa dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.

 Whole Of Government
Whole Of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah
dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan
manajemen program dan pelayanan publik.

d. Agenda Habituasi
Melalui agenda pembelajaran ini, peserta akan dibekali dengan
konsepsi dan tahap aktualisasi, penyusunan dan penyajian rancangan
aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja dan penyajian hasil
aktualisasi di tempat kerja dengan menyajikan berbagai bukti belajar yang
relevan.

2. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas


a. Kompetensi Teknis Umum/Administrasi
Kurikulum penguatan kompetensi teknis umum/administratif,
memfasilitasi peserta mempelajari mata pelatihan yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat
umum/administratif dan diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas.

18
b. Kompetensi Teknis Substantif
Kurikulum penguatan kompetensi teknis substantif, memfasilitasi
peserta mempelajari Mata Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang bersifat spesifik (substantif dan/atau
bidang) yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas; atau
memfasilitasi peserta untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan pada
pembentukan jabatan fungsional tertentu sesuai dengan formasi
jabatannya.

3.2. Identifikasi Isu


Saat ini penulis ditempatkan sebagai regu pengamanan di Lembaga
Pemasyarakatan Anak Wanita Klas IIB Tangerang dengan tugas – tugas
sebagai berikut :
1. Berjaga di pos area pavilion.
2. Melakukan kontrol keliling setiap jam di blok/pavilion.
3. Melakukan pengawasan terhadap WBP yang sedang kerja umum.
4. Membantu proses kunjungan yaitu penggeledahan barang dan badan di
Portir.
5. Melakukan proses check body WBP setelah melakukan kunjungan
secara menyeluruh.

Berdasarkan pengalaman dilapangan menjadi regu pengamanan di


LAPAS penulis merasa adanya beberapa hal yang perlu diperbaiki /
ditingkatkan dalam fungsi dan kegunaan inventaris yang ada di LAPAS,
dengan temuan isu-isu sebagai berikut :

19
Tabel 1. Isu / Permasalahan yang ada di Lapas Anak Wanita IIB Tangerang

No. Isu / Permasalahan Dampak jika isu tersebut tidak dipecahkan

1. Lingkungan LAPAS menjadi kurang bersih


dan sehat.
Kurang optimalnya 2. WBP menjadi pribadi yang malas karena tidak
1. pelaksanaan kerja memiliki kegiatan.
umum di Lapas 3. WBP tidak terkontrol sehingga menyebabkan
lemahnya pengawasan.
4. Potensi terjadinya ganguan kantib.

Kurangnya sarana 1. Penyalahgunaan alat kerja umum yang tajam


lemari penyimpanan dan berbahaya oleh WBP.
2.
alat kerja umum yang 2. Alat Kerja umum menjadi tidak terkoordinir
tajam dan berbahaya karena tidak adanya tempat penyimpanan.

1. Kurangnya alat kebersihan menyebabkan


Tidak tersedianya alat
lingkungan sekitar pos jaga yang kurang
3. kebersihan pada pos
bersih.
jaga
2. Menurunkan semangat dan kinerja petugas.

Jika dilihat dari fungsi dan kegunaan inventaris di atas, maka dapat
kita temukan isu yang menjadi prioritas utama dalam permaslahan kali ini,
adapun kita menggunakan alat bantu USG (Uregency, Seriousness, dan
Growth).
Urgency, Seriousness, dan Growth (USG) yakni salah satu alat untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Metodenya dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan
menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor
tertinggi merupakan isu prioritas. Penjelasann mengenai urgency,
seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Urgency

20
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-
masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang
dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan
makin memburuk kalau dibiarkan.

Berdasarkan data tersebut dapat dijabarkan beberapa isu


permasalahan, antara lain :
Tabel 2. Penentuan Isu Prioritas dengan analisis USG

Kriteria*)
No Isu Permasalahan Total
U S G
Kurang optimalnya pelaksanaan kerja
1. 4 3 3 10
umum di Lapas

Kurangnya sarana lemari penyimpanan


2. 3 3 2 8
alat kerja umum yang tajam dan berbahaya

Tidak tersedianya alat kebersihan pada pos


3. 3 2 2 7
jaga

*) Keterangan : Berdasarkan dengan skala linkert


U : Urgency | S : Seriousness | G : Growth
1 : Sangat Kecil | 2 : Kecil | 3 : Sedang | 4 : Besar | 5 : Sangat Besar

21
3.3. Problem Solving
Berdasarkan hasil analisis USG di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa isu yang akan diselesaikan adalah “Kurang optimalnya
pelaksanaan kerja umum oleh WBP”.
Untuk itu penulis mencoba menawarkan gagasan yaitu dengan
“Optimalisasi pelaksanaan kerja umum warga binaan dengan
pembentukan satgas kerja umum WBP dan absensi di lapas anak
wanita klas IIB Tangerang”.
Gagasan itu akan dituangkan dalam penulis melalui serangkaian
atau sejumlah rencana kegiatan yaitu :
1. Meminta izin kepada atasan untuk melakukan realisasi tentang
pemecahan isu “kurang optimalnya pelaksanaan kerja umum
oleh wbp”.
2. Melakukan konsultasi rancangan kegiatan aktualisasi dengan
mentor dan coach terkait optimalisasi pelaksanaan kerja umum
dengan pembentukan absensi dan satgas kerja umum wbp.
3. Merencanakan pembuatan absensi kerja umum dengan
berdasarkan pembagian di masing masing taman yang ada di
Lapas .
4. Pembentukan satgas kerja umum WBP.
5. Berkoordinasi dengan petugas regu jaga lain tentang gagasan
pemecahan isu.
6. Pengimplementasian kegiatan kerja umum dengan sudah
diberlakukannya satgas kerja umum WBP dan pencatatan
absensi.
7. Mengevaluasi kegiatan kerja umum setiap sebulan sekali
berdasarkan absensi harian.
8. Adanya penghargaan (Reward) disetiap bulannya untuk warga
binaan yang paling rajin dalam melaksanakan kerja umum

22
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN DAN WAKTU PELAKSANAAN

4.1. Rancangan Kegiatan


Dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi, peserta
menggunakan kegiatan-kegiatan yang bersumber pada SKP dan Perintah
Atasan sebagai dasar dalam pelaksanaan aktualisasi saat di tempat tugas
dengan rincian sebagai berikut :

Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Lapas Anak Wanita Klas IIB Tangerang


Identifikasi Isu :
1. Kurang optimalnya pelaksanaan kerja
umum di Lapas.
2. Kurangnya sarana lemari penyimpanan
alat kerja umum yang tajam dan
berbahaya
3. Tidak tersedianya alat kebersihan pada
pos jaga
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya pelaksanaan kerja
umum oleh WBP
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelaksanaan Kerja Umum
Bagi Warga Binaan dengan Pembentukan
Satgas Kerja Umum WBP dan Absensi di
Lapas Anak Wanita Klas II B Tangerang.

23
4.2. Tabel Rancangan

KONTRIBUSI
OUTPUT / PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO. KEGIATAN HASIL NILAI – NILAI DASAR NILAI – NILAI
KEGIATAN DAN MISI
KEGIATAN ORGANISASI
ORGANISASI
1. Meminta izin  Mengatur jadwal  Diizinkannya  Nasionalisme Dalam hal meminta Nilai-nilai organisasi
kepada atasan pertemuan oleh atasan Saat menghadap untuk izin pada atasan, yang tercermin
untuk melakukan dengan atasan. (KA KPLP) meminta izin kepada sejalan dengan Misi dalam meminta izin
realisasi tentang  Menghadap untuk atasan saya Kemenkumham yaitu kepada atasan yaitu :
pemecahan isu atasan langsung melaksanakan menggunakan bahasa :  Akuntabel
“kurang (KA KPLP) pemecahan Indonesia yang baik  Mewujudkan Bertanggung
optimalnya terkait izin isu tentang dan sopan. Penghormatan, jawab dalam
pelaksanaan kerja pelaksanaan “kurang  Etika Publik Pemenuhan, dan melaksanakn
umum oleh wbp”. pemecahan isu optimalnya Sikap menghormati Perlindungan Hak pemecahan isu
 Menyampaikan pelaksanaan dan bertutur kata yang Asasi Manusia yang sudah
maksud, tujuan, kerja umum santun antara bawahan  Mewujudkan diizinkan oleh
dan gagasan oleh wbp”. dan atasan saat Aparatur atasan.
tentang menghadap untuk Kementerian  Sinergi
pemecahan isu meminta izin. Hukum dan Hak Menjalin
“kurang  Akuntabilitas Asasi Manusia komunikasi dan
optimalnya Segala rencana yang Profesional kerja sama yang
pelaksanaan kegiatan tentang dan Berintegritas baik dengan
kerja umum oleh pemecahan isu harus atasan

23
wbp”.. berdasarkan izin
atasan.
2. Melakukan  Mengatur jadwal  Rancangan  Nasionalisme Dalam kegiatan Nilai-nilai organisasi
konsultasi pertemuan kegiatan Saat berkonsultasi konsultasi dengan yang tercermin saat
rancangan kegiatan dengan mentor aktualisasi dengan mentor dan mentor dan coach, berkonsultasi dengan
aktualisasi dengan dan atasan. disetujui coach menggunakan sejalan dengan Misi coach dan mentor
mentor dan coach  Menyampaikan mentor dan bahasa Indonesia yang Kemenkumham yaitu yaitu :
terkait optimalisasi maksud, tujuan, coach. baik dan sopan. :  Akuntabel
pelaksanaan kerja dan gagasan  Mendapatkan  Etika Publik  Mewujudkan Bertanggung
umum dengan tentang saran arahan Saya berkonsultasi dan Aparatur jawab dalam
pembentukan pemecahan isu. dan masukan menyampaikan Kementerian melaksanakn
absensi dan satgas  Meminta saran, mengenai gagasan pemecahan Hukum dan Hak pemecahan isu
kerja umum wbp. arahan dan kegiatan yang isu kepada mentor dan Asasi Manusia yang sudah
masukan yang akan coach menggunakan yang Profesional dikoonsultasikan
membangun dilaksanakan. tutur kata yang santun dan Berintegritas dengan coach
tentang kegiatan  Komitmen Mutu dan mentor
yang akan Saya akan mengajukan  Sinergi
dilaksanakan. gagasan pemecahan berkoordinasi
isu yang dapat dengan mentor
meningkatkan kinerja dan atasan
organisasi mengenai
rencana kegiatan
yang akan
dilaksanakan
 Inovatif
Membuat
permasalahan
yang ada sebagai

24
bahan evaluasi
untuk perbaikan
pelayanan akan
meningkatkan
nilai organisasi
Kemenkumham
inovatif.
3. Merencanakan  Berkoordinasi  Terbentuknya  Komitmen Mutu Dalam hal Nilai-nilai organisasi
pembuatan absensi dengan KPLP absensi kerja Diberlakukannya merencanakan yang tercermin
kerja umum dengan untuk meminta umum untuk absensi akan pembuatan absensi, dalam merencanakan
berdasarkan seluruh nama masing meningkatkan sejalan dengan Misi pembuatan absensi
pembagian di wbp yang ada di masing taman kesadaran wbp untuk Kemenkumham yaitu yaitu :
masing masing lapas. yang ada di melaksanakan kerja :  Profesional
taman yang ada di  Mengelompokan Lapas umum  Mewujudkan Dalam
Lapas nama nama wbp  Akuntabilitas Layanan pembuatan
di masing Petugas bertanggung Manajemen abseni semua
masing taman jawab penuh terhadap Adimistrasi wbp dilibatkan
pengambilan Kementerian untuk kerja
keputusan dalam Hukum dan Hak umum tidak ada
mengelompokan wbp Asasi Manusia yang
di masing masing dikecualikan,
taman  Inovatif
 Etika Publik Dengan adanya
Pada saat pemberlakuan
berkoordinasi dengan absensi
KPLP untuk meminta diharapkan dapat
seluruh nama wbp meningkatkan
harus menggunakan kesdaran wbp

25
bahasa yang santun. untuk
 Anti Korupsi melaksanakan
Petugas tidak kerja umum.
menerima suap dalam  Transparan
bentuk apapun yang WBP dapat
membuat wbp teserbut mengetahui
tidak melakukan daftar kelompok
kewajibannya yaitu kerja umum di
kerja umum. setiap masing
masing taman
secara terbuka
dan transparan
4. Pembentukan  Berkoordinasi  Terbentuknya  Akuntabilitas Dalam hal Nilai-nilai organisasi
satgas kerja umum dengan KS di satgas kerja Tanggung jawab Pembentukan satgas yang tercermin
WBP masing masing umum wbp dengan pekerjaan kerja umum WBP, dalam merencanakan
paviliun untuk yang mampu dalam menentukan sejalan dengan Misi pembuatan absensi
menentukan bekerja sama satgas kerja umum Kemenkumham yaitu yaitu :
satgas kerja membantu wbp yang dapat :  Sinergi
umum wbp yang untuk dipercaya dan mampu Berkoordinasi
dianggap mampu mengoptimalk bekerja sama dalam  Mewujudkan dengan KS pada
bekerja sama an pelaksaan membantu Aparatur masing masing
membantu untuk kerja umum mengoptimalkan Kementerian paviliun untuk
mengoptimalkan pelaksaan kerja umum. Hukum dan Hak menentukan
pelaksanaan  Komitmen Mutu Asasi Manusia satgas kerja
kerja umum. Dengan dibentuknya yang Profesional umum wbp yang
 Meminta satgas wbp diharapkan dan Berintegritas. dianggap mampu
persetujuan akan meningkatkan dan dapat
dengan KA kesadaran wbp untuk dipercaya.

26
KPLP tentang melaksanakan kerja  Inovatif
kandidat yang umum Memberikan
sudah ditentukan  Etika Publik usulan
dari masing Tetap meminta izin, pembuatan
masing KS untuk masukan dan saran satgas untuk
selanjutnya kepada atasan sebagai pelaksanaan
ditetapkan bentuk rasa hormat kerja umum
menjadi satgas dan menghargai  Responsive
kerja umum antara bawahan dan Peka terhadap
WBP. atasan. WBP yang
berpotensi
sebagai satgas
kerja umum
5. Berkoordinasi  Memberitahukan  Semua  Nasionalisme Dalam hal Nilai-nilai organisasi
dengan petugas kepada antar petugas Untuk mencapai tujuan berkoordinasi dengan yang tercermin
regu jaga lain petugas regu jaga mengetahui bersama yaitu petugas regu jaga lain, dalam berkoordinasi
tentang gagasan terkait satgas adanya satgas optimalnya pelaksaan sejalan dengan Misi dengan petugas regu
pemecahan isu kerja umum dan kerja umum kerja umum, maka Kemenkumham yaitu jaga lain yaitu :
absensi untuk dan diperlukannya keja :  Sinergi
pengomtimalisas pemberlakuan sama antar petugas  Mewujudkan berkoordinasi
ian pelaksanaan absensi untuk regu juga untuk Aparatur dengan petugas
kerja umum pengomtimali membantu mengontrol Kementerian regu jaga lain
sasian dan mengawasi saat Hukum dan Hak mengenai
pelaksanaan pelaksanaan kerja Asasi Manusia rencana kegiatan
kerja umum umum agar keamanan yang Profesional yang akan
dan kebersihan Lapas dan Berintegritas dilaksanakan.
tetap terjaga.  Profesional
 Etika Publik Pada saat berjaga

27
Pada saat selalu
mensosialisasikan mengontrol dan
tentang gagasan mengawasi
pemecahan isu saya pelaksanaan
menjelaskannya kerja umum agar
dengan sopan dan kegiatan tetap
santu, tidak bersikap tertib.
seperti memerintah  Akuntabel
melainkan mengajak bertanggung
untuk bareng bareng jawab untuk
mengontrol dan membantu
mengawasi kegiatan mengontrol dan
kerja umum agar mengawasi
terciptanya lingkungan kegiatan kerja
yang bersih dan aman. umum
 Akuntabilitas
Setelah
disosialisasikannya
tentang gagasan
pemecahan isu maka
petugas regu jaga lain
bertanggung jawab
untuk membantu
mengontrol dan
mengawasi kegiatan
kerja umum pada saat
kebagian shift pagi.

28
6. Pengimplementasia  Petugas pos  Pelaksanaan  Akuntabilitas Dalam hal Nilai-nilai organisasi
n kegiatan kerja menghimbau kegiatan kerja Mengawasi dan Pengimplementasian yang tercermin
umum dengan satgas kerja umum mengontrol kegiatan kegiatan kerja umu, dalam
sudah umum wbp dan terlaksana atau aktifitas WBP sejalan dengan Misi pengimplementasian
diberlakukannya seluruh wbp secara dengan rasa penuh Kemenkumham yaitu kegiatan kerja umum
Satgas kerja umum untuk optimal. tanggung jawab.  Mewujudkan yaitu :
WBP dan melaksanakan  Dengan  Nasionalisme Aparatur
pencatatan absensi kerja umum adanya satgas Petugas dan seluruh Kementerian  Sinergi
 Satgas kerja kerja umum wbp bersama sama Hukum dan Hak Petugas bekerja
umum wbp wbp untuk selalu menjaga Asasi Manusia sama dengan
membantu kesadaran kebersihan untuk yang Profesional satgas kerja
menghimbau, wbp akan menciptakan dan Berintegritas umum wbp
mengajak dan pentingnya lingkungan yang bersih untuk
menertibkan menjaga dan sehat Dalam hal mengoptimalkan
seluruh WBP kebersihan  Etika Publik Pengimplementasian kegiatan
yang masih dilapas lebih Saat menghimbau dan kegiatan kerja umu, pelaksanaan
males malesan meningkat. mengajak wbp untuk sejalan dengan Misi kerja umum
untuk  Kebersihan, kerja umum tetap Lapas yaitu:  Profesional
melaksanan kerja ketertiban dan menggunakan bahasa  Melaksanakan Selalu
umum. keamanan di yang sopan namun perawatan tahanan mengawasi dan
 Selama kegiatan lingkungan tega, tidak harus pembinaan dan mengontrol
kerja umum lapas tetap dengan cara pembimbingan pelaksanaan
petugas jaga terjaga. membentak. WBP dalam kerja umum
melakukan  Komitmen Mutu kerangka  Inovatif
kontrolling dan Setelah aktualisasi penegakan hukum Setelah
pengawaan untuk gagasan pemecahan isu pencegahan dan diberlakukannya
menjaga diterapkan pelaksanaa penanggulangan satgas kerja
ketertiban dan kerja umum lebih kejahatan sarta umum wbp,

29
keberihan lapas. optimal, kesadaran kemajuan dan pelaksanaan
 Petugas mencatat akan menjaga perlindungan Hak kerja umum
dan mengabsen kebersihan lebih Asasi Manusia. lebih optimal.
wbp yang sudah meningkat.
melaksanakan  Anti Korupsi
kerja umum Mencatat absensi kerja
 umum dengan sebenar
benarnya, tidak mau
digratifikasi oleh wbp
agar wbp tersebut tidak
kerja umum namun
tetap dicatat absennya
7. Mengevaluasi  Mengumpulkan  Memperoleh  Akuntablitas Dalam hal Nilai-nilai organisasi
kegiatan kerja data nama – data laporan Bertanggung jawab Mengevaluasi yang tercermin
umum setiap nama WBP yang kegiatan kerja terhadap kegiatan yang kegiatan kerja umum dalam mengevaluasi
sebulan sekali telah umum dilakukan yaitu setiap sebulan sekali, kegiatan kerja umum
berdasarkan melaksanakan  Dari hasil merekap data dan sejalan dengan Misi setiap sebulan sekali
absensi harian. kerja umum evaluasi mengarsipkannya. Kemenkumham yaitu yaitu :
 Merekap data tersebut dapat  Komitmen Mutu :
absensi sebulan dilihat apakah Dari hasil evaluasi Mewujudkan Layanan  Transparan
sekali pelaksanaan dapat dilihat apakah Manajemen Pada saat
 Melaporkan di kerja umum gagasan pemecahan isu Adimistrasi mengevaluasi
akhir bulan sudah jalan yang diterapkan dapat Kementerian Hukum dan membuat
kepada Ka KPLP beroptimal meningkatkan kinerja dan Hak Asasi laporan kegiatan
atau belum. organisasi dan Manusia bulanan harus
mengetahui apakah transparansi.
tujuannya tercapai atau  Akuntabel
tidak Bertanggung

30
Jawab dalam
pembuatan
pelaporan
evaluasi bulan
harus
8. Adanya  Terpilihnya wbp  Pemasangan  Akuntabilitas Dalam hal adanya Nilai-nilai organisasi
penghargaan terajin dapat foto wbp Wbp yang penghargaan yang tercermin
(Reward) disetiap dilihat dari hasil terajin di mendapatkan (Reward), sejalan dalam adanya
bulannya untuk evaluasi selama madding atau penghargaan harus dengan Misi penghargaan
warga binaan yang sebulan dan ruang yang benar benar Kemenkumham yaitu (Reward) yaitu :
paling rajin dalam penilaian para kunjungan. memang paling rajin :
melaksanakan kerja satgas kerja  Wbp semakin berdasarkan absensi Mewujudkan Layanan  Transparan
umum umum dan terpacu lebih dan penilaian yang Manajemen Pada saat
petugas jaga rajin lagi baik dari satgas kerja Adimistrasi menentukan wbp
 Penghargaan melaksanakan umum dan petugas Kementerian Hukum terajin harus
(Reward) berupa kerja umum, jaga. dan Hak Asasi transparansi.
dipajangnya foto untuk  Komitmen Mutu Manusia  Akuntabel
wbp terajin di mendapatkan Adanya penghargaan Harus bisa
mading atau reward wbp terajin maka dapat dipertanggungja
diruang menjadi wbp dikatakan bawah wabkan hasil
kunjungan yang terajin yang tujuan tercapai. dari terpilihnya
nantinya bias nantinya dapat  Anti Korupsi wbp terajin
dilihat oleh dilihat Petugas tidak bisa
keluarga wbp. keluarga dan disuap/digratifikasi
membuat untuk mendapatkan
keluarga penghargaan sebagai
menjadi wbp terajin.
senang.

31
4.3. Tabel Waktu Pelaksanaan
Kegiatan – kegiatan dalam rancangan aktualisasai akan dilaksanakan di tempat kerja secara berurutan selama 80
(delapan puluh) hari dimulai sejak tanggal 8 Agustus s/d 13 November 2018 dengan jadwal sebagai berikut :

NOVEMB
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
ER
NO KEGIATAN
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2
Meminta izin kepada atasan untuk melakukan realisasi tentang
1 pemecahan isu “kurang optimalnya pelaksanaan kerja umum oleh X
wbp”.
Melakukan konsultasi rancangan kegiatan aktualisasi dengan mentor
dan coach terkait optimalisasi pelaksanaan kerja umum dengan X X
2
pembentukan absensi dan satgas kerja umum wbp.
Merencanakan pembuatan absensi kerja umum dengan berdasarkan
3 pembagian di masing masing taman yang ada di Lapas . X X

Pembentukan satgas kerja umum WBP. X


4

Berkoordinasi dengan petugas regu jaga lain tentang gagasan


5 pemecahan isu. X

32
Pengimplementasian kegiatan kerja umum dengan sudah
6 diberlakukannya satgas kerja umum WBP dan pencatatan absensi. X X X X X X X X X X
Mengevaluasi kegiatan kerja umum setiap sebulan sekali berdasarkan
7 absensi harian. X X
Adanya penghargaan (Reward) disetiap bulannya untuk warga binaan
yang paling rajin dalam melaksanakan kerja umum
X X
8

33
BAB VI
LAPORAN HASIL AKTUALISASI

5.1. Realisasi dan Capaian Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS di tempat penulis bertugas, hasil rancangan kegiatan /
tahapan dalam realisasinya tidak sepenuhnya sesuai dengan jadwal yang direncanakan sebagaimana yang telah disusun dalam
rancangan aktualisasi. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yakni diantaranya: pertama, beberapa waktu pelaksanaan
kegiatan yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, yang harus dimajukan atau dimundurkan hari dan tanggalnya
karena mendadak penulis mendapat tugas khusus dari atasan di unit tugas tempat penulis bertugas dan rekan kerja yang perlu
digantikan karena sedang menjalankan surat perintah.
Kedua, terdapat dua kegiatan yang tidak dapat terlaksana sesuai dengan yang tertuang pada rancangan yaitu pada kegiatan
ke-5; mengirim berkas usulan revisi dari unit eselon 1 ke pihak eksternal terkait revisi yaitu DJA atau DJPB, namun digantikan
dengan kegiatan lain yakni mengetik surat edaran yang langsung diperintahkan pimpinan; dan pada kegiatan ke-7; kegiatan
menyampaikan berkas pengajuan belanja pegawai DitjenPas ke KPPN, lalu digantikan dengan kegiatan lain yakni menyampaikan
berkas konfirmasi pajak ke KPPN.
Kemudian, karena masih terdapat waktu yang tersisa dalam pelaksanaan aktualisasi, penulis berinisiatif menambahkan
kegiatan tambahan sebagai bagian komitmen sebagai ASN yang harus adaptif dan profesional dengan bidang tugasnya. Kegiatan
tambahan yang berhasil penulis lakukan adalah menginput berkas tagihan sistem SIKPAS dan menyampaikan pembayaran pajak
ke Bank BRI. Kedua kegiatan itu adalah berdasarkan perintah atasan.
Selengkapnya realisasi dan capaian kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan selama tiga minggu di tempat tugas
disampaikan secara terperinci pada tabel dibawah berikut:

Tabel 3.1.1. Kegiatan Pertama

34
KEGIATAN Mengelola surat masuk untuk Bagian Keuangan Wilayah 1
TAHAPAN 1. Menerima surat masuk yang ditujukan untuk Wilayah 1
KEGIATAN 2. Membaca dan memeriksa isi surat apakah surat tersebut benar ditujukan untuk Wilayah
1
3. Memilah surat masuk berdasarkan sifatnya (penting, segera, biasa)
4. Menuliskan informasi surat masuk kedalam buku agenda Surat Masuk
5. Memberikan lembar disposisi pada surat masuk termasuk indeks surat
6. Memasukan surat masuk ke pimpinan untuk di disposisi ke pimpinan
7. Menerima surat yang telah di disposisi oleh pimpinan
8. 8. Mengarsip dan mengurutkan berdasarkan tanggal surat penting pimpinan ke odner
TEKNIK Teknik aktualisasi yang saya lakukan dalam kegiatan mengelola surat masuk untuk Bagian
AKTUALISASI Keuangan Wilayah 1 yakni ramah, sopan, cermat, teliti,jujur, efektif dan efisian serta
NDP DALAM menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yakni meliputi:
- Dalam menerima surat masuk untuk wilayah 1, saya akan bersikap ramah dan sopan
KEGIATAN/
serta memeriksa, membaca dan memilah surat tersebut, saya bersikap cermat dan teliti
TAHAPAN serta saya melakukannya dengan jujur tidak ada informasi surat yang sengaja saya
KEGIATAN kurangi
- Saya akan menuliskan dan memberikan lembar disposisi secara cermat dan teliti untuk
diberikan kepada pimpinan
- Saat memasukan surat masuk ke pimpinan untuk di disposisi terlebih dahulu secara
ramah, sopan serta berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta menerima surat yang telah di disposisi oleh pimpinan untuk selanjutnya dicatat
dalam buku Agenda Surat Masuk secara cermat dan teliti
- Dalam mengarsip dan mengurutkan berdasarkan tanggal surat penting pimpinan kedalam
odner saya akan teliti, cermat, efektif dan efisien agar memudahkan pencarian apabila
diperlukan di kemudian hari
REALISASI Rencananya kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 April 2016 namun dilaksanakan

35
KEGIATAN pada tanggal 26 April 2016
CAPAIAN Seluruh kegiatan/ tahapan kegiatan ini dapat dicapai 100% dengan output yang terlampir
KEGIATAN oleh bukti-bukti nya yakni:
Lembar ekspedisi terima surat dan Agenda Surat Masuk
KENDALA Dalam melaksanakan kegiatan ini terkadang beberapa surat masuk sudah pernah diterima
dan sedang dalam proses, sehingga surat masuk yang sebelumnya sudah diproses harus
disisipkan ke dalam surat masuk ganda tsb.
NILAI-NILAI - Sikap ramah dan sopan serta ucapan terima kasih adalah cerminan dari NDP Etika
DASAR YANG Publik.
RELEVAN - Cermat dan teliti adalah cerminan dari NDP Komitmen Mutu.
- Sikap adil adalah cerminan dari NDP Nasionalisme.
- Cermat adalah cerminan dari NDP Komitmen Mutu.
- Jujur adalah cerminan dari NDP Anti Korupsi.
- Mengikuti SOP adalah cerminan dari NDP Akuntabilitas.
- (A N E K A)
OUTPUT Kegiatan/Tahapan Foto Kegiatan Foto Dokumen
Kegiatan

36
Menerima surat
masuk yang
ditujukan untuk
Wilayah 1

Membaca dan
memeriksa isi surat
apakah surat
tersebut benar
ditujukan untuk
Wilayah 1

Memilah surat
masuk berdasarkan
sifatnya (penting,
segera, biasa)

37
Menuliskan
informasi surat
masuk kedalam
buku agenda Surat
Masuk

Memberikan
lembar disposisi
pada surat masuk
termasuk indeks
surat

38
Memasukan surat
masuk ke pimpinan
untuk di disposisi
ke pimpinan

Menerima surat
yang telah di
disposisi oleh
pimpinan

39
Mengarsip dan
mengurutkan
berdasarkan
tanggal
surat penting
pimpinan ke
odner

BUKTI FISIK Terlampir dalam halaman Lampiran II Dokumen Kegiatan Satu (1)

Tabel 3.1.2. Kegiatan Kedua (Disusun sama seperti pada tabel kegiatan pertama, demikian seterusnya sampai kegiatan
terakhir)
KEGIATAN
TAHAPAN
KEGIATAN
TEKNIK
AKTUALISASI
NDP DALAM
KEGIATAN/
TAHAPAN
KEGIATAN

40
REALISASI
KEGIATAN
CAPAIAN
KEGIATAN
KENDALA
NILAI-NILAI -
DASAR YANG
RELEVAN
OUTPUT Kegiatan/Tahapan Foto Kegiatan Foto Dokumen
Kegiatan

41
42
43
BUKTI FISIK Terlampir dalam halaman Lampiran II Dokumen Kegiatan Dua (2)

CONTOH KEGIATAN PENGGANTI

44
Tabel 3.1.5. Kegiatan Kelima
KEGIATAN Mengetik surat/ dokumen dinas yang langsung diperintahkan Atasan (Kegiatan ini berdasarkan Perintah
Atasan); Kegiatan ini merupakan kegiatan pengganti (yakni Mengirim berkas usulan revisi dari unit eselon
1 ke pihak eksternal terkait revisi yaitu DJA atau DJPB) ; yang tidak bisa dilaksanakan sesuai dengn
rancangan kegiatan aktualisasi, dikarenakan sudah ada pegawai lain yang mengerjakannya.

TAHAPAN 1. Menerima Perintah dari atasan


KEGIATAN 2. Mengetik surat
3. Menyerahkan surat kepada pimpinan untuk ditandatangani
4. Menerima surat yang sudah ditandatangani oleh pimpinan
5. Diberikan nomor surat keluar dan di simpan dalam file Surat Keluar di Personal Computer.
6. Mengirimkan surat tersebut baik via email maupun layanan ekspedisi.

TEKNIK Teknik aktualisasi yang saya lakukan dalam kegiatan membuat konsep surat edaran yakni menggunakan
AKTUALISASI teknik profesional, bertanggung jawab, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, membuat
NDP DALAM berdasarkan aturan tata naskah dinas permenkumham, komunikasi yang sopan,ramah, kecermatan,
ketelitian, efektif dan efisien, yakni meliputi:
KEGIATAN/
- Dalam menerima perintah saya professional dan bertanggung jawab sehingga tidak terjadi salah
TAHAPAN pemahaman terhadap perintah atasan dan saya langsung mengerjakannya tanpa menunda-nundanya dan
KEGIATAN membiasakan diri untuk disiplin waktu
- Dalam membuat konsep dan mengetik surat edaran tersebut memerlukan ketelitian dan kecermatan
sehingga sesuai dengan EYD yang baik dan benar. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan
bahasa dalam surat edaran sesuai kaidah yang berlaku/ aturan tata naskah dinas permenkumham.
- Sebelum mencetak saya memastikan memeriksa kembali konsep yang saya buat sehingga tidak terjadi
pengulangan pencetakan agar efektif dan efisien. Ini menghemat waktu dan penggunaan ATK.
- Pada saat menyerahkan konsep surat edaran kepada atasan dan mengirimkan surat edaran ke kanwil,
saya akan bersikap hormat dan berkomunikasi dengan ramah, sopan dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar serta saya memastikan atasan memeriksa dengan teliti sehingga tidak terjadi

45
kesalahan pada kalimat dan isi surat edaran.

REALISASI Kegiatan pengganti ini dilaksanakan pada tanggal 27 April 2016


KEGIATAN
CAPAIAN Seluruh kegiatan/ tahapan kegiatan ini dapat dicapai 100% dengan output yang terlampir oleh bukti-bukti
KEGIATAN nya yakni:
Draft dan dokumen Surat Edaran
KENDALA Dalam mengetik surat/dokumen dinas yang langsung diperintahkan pimpinan, tidak ditemukan kendala
yang berarti sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik.
NILAI-NILAI Teknik aktualisasi yang saya lakukan dalam kegiatan mengetik surat/dokumen dinas yang langsung
DASAR YANG diperintahkan pimpinan yakni profesional, bertanggung jawab, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
RELEVAN dan benar, membuat berdasarkan aturan tata naskah dinas permenkumham, komunikasi yang sopan,ramah,
kecermatan, ketelitian, efektif dan efisien, mengimplemen-tasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yakni:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
OUTPUT Kegiatan/Tahapan Foto Kegiatan Foto Dokumen
Kegiatan
Menerima perintah
dari Atasan

46
Mengetik surat

Menyerahkan surat Memberi surat ke TU Pimpinan


kepada Atasan
untuk
ditandatangani

47
Menerima surat
yang sudah
ditandatangani oleh
Atasan

Memberi nomor
surat keluar dan
digandakan untuk
disimpan dalam file
surat keluar di
personal komputer

48
Mengirim surat
melalui layanan
ekspedisi/ email.

BUKTI FISIK Terlampir dalam halaman Lampiran II Dokumen Kegiatan Lima (5)

49
5.2. Analisis Dampak

Selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang penulis lakukan sebanyak


10 kegiatan secara nyata cukup memberi dampak tidak saja bagi diri pribadi
penulis namun juga bagi rekan-rekan kerja maupun atasan/ pimpinan di tempat
penulis bertugas. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS tersebut cukup memberi
penguatan terhadap perbaikan pola kerja dan budaya kerja pada unit kerja tempat
penulis bertugas yaitu SubBagian Pelaksana Anggaran Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan. Hal ini tentu membuat penulis sangat optimis bahwa visi-misi
dan nilai organisasi yang telah direncanakan dapat terwujud dengan baik.

Selengkapnya penulis dapat sampaikan dalam uraian singkat pada tabel


berikut ini jika kegiatan aktualisasi ini tidak penulis lakukan dengan
menggunakan teknik aktualisasi selama realisasi 10 kegiatan / tahapan kegiatan
tersebut:
Kegiatan/
Teknik
No Tahapan Analisis Dampak Yang Timbul
Aktualisasi
Kegiatan
1 2 3 4
1 Mengelola surat ramah, sopan, - Jika saya tidak sopan dan ramah saat menerima surat masuk untuk wilayah
masuk untuk cermat, teliti, 1 dapat menyebabkan terciptanya suasana yang kurang harmonis dalam
Bagian Keuangan jujur, efektif dan pelaksanaan pekerjaan baik dengan rekan kerja maupun atasan, sehingga
Wilayah 1 efisian serta
memberikan dampak pada penerapan nilai NDP Etika Publik.
menggunakan
bahasa Indonesia - Surat - surat tidak terkumpul dengan baik dan kurang akurat jika saya tidak
yang baik dan mengerjakannya secara teliti dan cermat dengan penuh tanggung jawab
benar sehingga memberi dampak pada penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
- Jika saya tidak jujur dalam menuliskan informasi surat pada buku
ekspedisi akan dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang harmonis
dan tidak profesional jika terjadi kehilangan laporan yang telah diserahkan.
Ini memberi dampak pada penerapan nilai NDP Anti Korupsi.
- Jika saya tidak teliti dan konsisten dalam menyusun arsip dan laporan akan
sulit dalam pencarian arsip dan laporan sehingga ini akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Komitmen Mutu.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan dalam berbicara dengan rekan kerja
ataupun atasan yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar, dapat menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu

2 Memeriksa email ramah, sopan, - Jika saya tidak sopan dan ramah saat memasukan surat masuk ke pimpinan
pelaksanaan menjaga rahasia, dapat menyebabkan terciptanya suasana yang kurang harmonis dalam
anggaran wilayah cermat, teliti, pelaksanaan pekerjaan baik dengan atasan, sehingga memberikan dampak
1 efektif, efisien,
pada penerapan nilai NDP Etika Publik.
jujur dan
menggunakan - Informasi dari email menjadi kurang akurat jika saya tidak
Bahasa Indonesia mengerjakannya secara teliti dan cermat dengan penuh tanggung jawab
yang baik dan sehingga memberi dampak pada penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
benar - Jika saya tidak jujur dalam memeriksa email akan dapat menimbulkan
suasana kerja yang kurang harmonis dan tidak profesional jika terjadi

34
kehilangan informasi yang telah diserahkan. Ini memberi dampak pada
penerapan nilai NDP Anti Korupsi.
- Jika saya tidak teliti dan konsisten dalam menyusun arsip dan laporan file
dokumen sesuai dengan jenis laporan, tanggal dan jenis laporan pada
folder yang disediakan untuk menjadi arsip elektronik akan sulit dalam
pencarian arsip dan laporan sehingga ini akan berdampak pada penerapan
nilai NDP Komitmen Mutu.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan dalam berbicara dengan rekan kerja
ataupun atasan yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar, dapat menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Pihak yang tidak berkepentingan akan mengetahui informasi yang bersifat
rahasia jika saya tidak berhati-hati dan teliti dalam mengunduh data dan
mencetak informasi, sehingga memberi dampak pada penerapan nilai NDP
Etika Publik dan Komitmen Mutu.
- Terjadinya pemborosan ATK serta terdapat dokumen yang tidak
diserahkan tepat waktu sehingga memberi pengaruh pada nilai NDP
Komitmen Mutu.

3 Mengecek berkas ramah, sopan, - Jika saya tidak sopan dan ramah saat menerima berkas dari pemohon dapat
pengajuan revisi cermat, teliti, menyebabkan terciptanya suasana yang kurang harmonis dalam
anggaran dari patuh pada aturan pelaksanaan pekerjaan baik dengan atasan, sehingga memberikan dampak
kanwil yang berlaku,
pada penerapan nilai NDP Etika Publik.
efektif , efisien
serta - Jika terjadi kesalahan dalam berbicara dengan rekan kerja ataupun atasan
menggunakan yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat
bahasa Indonesia menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
yang baik dan penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
benar akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Berkas menjadi kurang akurat jika saya tidak mengerjakannya secara teliti
dan cermat dengan penuh tanggung jawab sehingga memberi dampak pada
penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
- Terjadinya ketidaksesuaian isi/ format dengan Peraturan Menteri
Keuangan, jika saya melakukannya dengan tidak cermat dan tidak patuh
akan aturan yang berlaku sehingga ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Jika saya menunda- nunda pekerjaan maka tidak akan efektif dan efisien
dalam menggunakan waktu kerja yang ada serta target yang diperintahkan
oleh pimpinan tidak akan tercapai ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.

4 Membuat surat ramah, sopan, - Jika saya tidak sopan dan ramah saat memasukan surat masuk ke pimpinan
usulan revisi cermat, teliti, dapat menyebabkan terciptanya suasana yang kurang harmonis dalam
anggaran efektif dan efisien, pelaksanaan pekerjaan baik dengan atasan, sehingga memberikan dampak
patuh pada aturan
pada penerapan nilai NDP Etika Publik.
yang berlaku,serta
menggunakan - Jika terjadi kesalahan dalam berbicara dengan rekan kerja ataupun atasan
bahasa Indonesia yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat
yang baik dan menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
benar penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Surat yang dibuat menjadi kurang akurat jika saya tidak mengerjakannya

35
secara teliti dan cermat dengan penuh tanggung jawab sehingga memberi
dampak pada penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
- Terjadinya ketidaksesuaian format surat usulan dengan Peraturan Menteri
Keuangan, jika saya melakukannya dengan tidak cermat dan tidak patuh
akan aturan yang berlaku sehingga ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Jika saya menunda- nunda pekerjaan maka tidak akan efektif dan efisien
dalam menggunakan waktu kerja yang ada serta target yang diperintahkan
oleh pimpinan tidak akan tercapai ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan teknis dalam penulisan dan tidak sesuai
dengan EYD yang benar, saya malas untuk memberi koreksi sehingga
akhirnya harus memperbaiki ulang kembali. Ini tentu akan berdampak
pada penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu

5 Mengetik profesional, - Jika saya tidak sopan dan ramah saat menerima perintah dari atasan,
surat/dokumen bertanggung menyerahkan konsep surat edaran kepada atasan dan mengirimkan surat
dinas yang jawab, edaran ke kanwil dapat menyebabkan terciptanya suasana yang kurang
langsung menggunakan
harmonis dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga memberikan dampak
diperintahkan Bahasa Indonesia
pimpinan yang baik dan pada penerapan nilai NDP Etika Publik.
benar, membuat - Jika terjadi kesalahan dalam berbicara dengan rekan kerja ataupun atasan
berdasarkan yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat
aturan tata naskah menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
dinas penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
permenkumham, akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
komunikasi yang
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
sopan,ramah,
kecermatan, - Dokumen surat yang dibuat menjadi kurang akurat jika saya tidak
ketelitian, efektif mengerjakannya secara teliti dan cermat dengan professional dan penuh
dan efisien, tanggung jawab sehingga memberi dampak pada penerapan nilai NDP
Akuntabilitas.
- Terjadinya ketidaksesuaian format surat usulan dengan Tata Naskah Dinas
Permenkumham, jika saya melakukannya dengan tidak cermat dan tidak
patuh akan aturan yang berlaku sehingga ini memberi dampak pada nilai
NDP Komitmen Mutu.
- Jika saya menunda- nunda pekerjaan maka tidak akan efektif dan efisien
dalam menggunakan waktu kerja yang ada serta target yang diperintahkan
oleh pimpinan tidak akan tercapai ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan teknis dalam penulisan dan tidak sesuai
dengan EYD yang benar, saya malas untuk memberi koreksi sehingga
akhirnya harus memperbaiki ulang kembali. Ini tentu akan berdampak
pada penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu

6 Input RKAKL ramah, sopan, - Jika saya tidak sopan dan ramah saat menerima Berkas Revisi DIPA dari
terkait revisi cermat, teliti, Direktorat dapat menyebabkan terciptanya suasana yang kurang harmonis
anggaran jujur, bertanggung dalam pelaksanaan pekerjaan baik dengan atasan, sehingga memberikan
Direktorat jawab, efektif dan
dampak pada penerapan nilai NDP Etika Publik.
efisien, patuh
pada aturan yang - jika saya tidak mengerjakannya secara teliti dan cermat dengan penuh
berlaku serta tanggung jawab dalam pengecekan RAB akan memberi dampak pada
menggunakan penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
bahasa Indonesia - Jika saya tidak jujur dalam menginput ke dalam sistem RKAKL akan
yang baik dan dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang harmonis dan tidak
benar profesional jika terjadi kesalahan informasi yang telah diserahkan. Ini
memberi dampak pada penerapan nilai NDP Anti Korupsi.

36
- Terjadinya ketidaksesuaian isi dengan Peraturan Menteri Keuangan, jika
saya melakukannya dengan tidak cermat dan tidak patuh akan aturan yang
berlaku sehingga ini memberi dampak pada nilai NDP Komitmen Mutu.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan dalam berbicara dengan rekan kerja
ataupun atasan yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar, dapat menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Terjadinya pemborosan ATK serta terdapat dokumen yang tidak
diserahkan tepat waktu sehingga memberi pengaruh pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Jika saya tidak teliti dan konsisten dalam membackup file ADK sesuai
dengan jenis revisi dan tanggal pada folder yang disediakan untuk menjadi
arsip elektronik akan sulit dalam pencarian arsip dan laporan sehingga ini
akan berdampak pada penerapan nilai NDP Komitmen Mutu.

7 Berdasarkan ramah, sopan, - Dengan bersikap tidak sopan dan ramah saat mengirimkan berkas
Perintah Atasan : cermat, teliti, konfirmasi pajak ke KPPN, akan menimbulkan citra kurang baik dan
Menyampaikan efektif, efisien, kurang professional dalam pelayanan sehingga hal ini akan memberi
berkas konfirmasi disiplin waktu
dampak pada nilai NDP Etika Publik.
pajak ke KPPN serta
menggunakan - jika saya tidak mengerjakannya secara teliti dan cermat dengan penuh
bahasa Indonesia tanggung jawab dalam penyampaian berkas ke KPPN akan memberi
yang baik dan dampak pada penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
benar - Jika saya tidak disiplin waktu saat selesai melaksanakan tugas dari KPPN
akan dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang harmonis dan tidak
profesional. Ini memberi dampak pada penerapan nilai NDP Anti
Korupsi.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan dalam berbicara dengan orang KPPN
yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat
menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Terjadinya pemborosan ATK serta terdapat dokumen yang tidak
diserahkan tepat waktu jika saat menggandakan berkas dilakukan dengan
tidak cermat dan teliti sehingga memberi pengaruh pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Jika saya tidak teliti dan konsisten dalam menyusun arsip dan laporan file
dokumen sesuai dengan jenis laporan, tanggal dan jenis laporan pada
folder yang disediakan untuk menjadi arsip elektronik akan sulit dalam
pencarian arsip dan laporan sehingga ini akan berdampak pada penerapan
nilai NDP Komitmen Mutu.

8 Berdasarkan ramah, sopan, - Jika saya tidak sopan dan ramah saat menghadiri rapat, dapat
Perintah Atasan : cermat, teliti, menyebabkan terciptanya suasana yang kurang harmonis dalam
Membuat bertanggung pelaksanaan pekerjaan, sehingga memberikan dampak pada penerapan
Notulen Rapat jawab, efektif dan
nilai NDP Etika Publik.
efisien serta
menggunakan - Notulen rapat yang dibuat menjadi kurang akurat jika saya tidak
bahasa Indonesia menyimak dan mengetik notula secara teliti dan cermat dengan
yang baik dan professional dan penuh tanggung jawab sehingga memberi dampak pada
benar penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
- Terjadinya ketidaksesuaian format notula dengan Tata Naskah Dinas
Permenkumham, jika saya melakukannya dengan tidak cermat dan tidak

37
patuh akan aturan yang berlaku sehingga ini memberi dampak pada nilai
NDP Komitmen Mutu.
- Jika saya menunda- nunda pekerjaan maka tidak akan efektif dan efisien
dalam menggunakan waktu kerja yang ada serta target yang diperintahkan
oleh pimpinan tidak akan tercapai ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan teknis dalam penulisan dan tidak sesuai
dengan EYD yang benar, saya malas untuk memberi koreksi sehingga
akhirnya harus memperbaiki ulang kembali. Ini tentu akan berdampak
pada penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Jika saya tidak teliti dan konsisten dalam menyusun arsip dan laporan file
dokumen sesuai dengan jenis laporan, tanggal dan jenis laporan pada
odner dan folder yang disediakan untuk menjadi arsip elektronik akan sulit
dalam pencarian arsip dan laporan sehingga ini akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Komitmen Mutu.
- Jika saya tidak disiplin waktu saat rapat yaitu tidak mengikuti sampai
dengan selesai akan dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang
harmonis dan tidak profesional. Ini memberi dampak pada penerapan nilai
NDP Anti Korupsi.

9 Berdasarkan bertanggung - Jika saya tidak sopan dan ramah saat meminta tanda tangan kepada atasan,
Perintah Atasan : jawab, hati- hati, dapat menyebabkan terciptanya suasana yang kurang harmonis dalam
Menginput ramah, hormat, pelaksanaan pekerjaan, sehingga memberikan dampak pada penerapan
berkas tagihan di sopan, cermat,
nilai NDP Etika Publik.
SIKPAS teliti, efektif dan
efisien serta - Berkas tagihan yang dibuat menjadi kurang akurat jika saya tidak
menggunakan menerima berkas dengan hati hati dan cermat serta memindai berkas
bahasa Indonesia tagihan secara teliti dan cermat dengan professional dan penuh tanggung
yang baik dan jawab sehingga memberi dampak pada penerapan nilai NDP
benar Akuntabilitas.
- Jika saya menunda- nunda pekerjaan maka tidak akan efektif dan efisien
dalam menggunakan waktu kerja yang ada serta target yang diperintahkan
oleh pimpinan tidak akan tercapai ini memberi dampak pada nilai NDP
Komitmen Mutu.
- Jika saya tidak teliti dan konsisten dalam menyusun arsip dan laporan file
dokumen sesuai dengan jenis laporan, tanggal dan jenis laporan pada
odner dan folder yang disediakan untuk menjadi arsip elektronik akan sulit
dalam pencarian arsip dan laporan sehingga ini akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Komitmen Mutu.
- Jika saya tidak menginput berkas tagihan dengan sesuai akan dapat
menimbulkan suasana kerja yang kurang harmonis dan tidak profesional.
Ini memberi dampak pada penerapan nilai NDP Anti Korupsi.
- Selain itu apabila terjadi kesalahan dalam berbicara dengan staff PPK yaitu
tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat
menyebabkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan
penyampaian informasi menjadi tidak tepat dan tidak sesuai, sehingga
akhirnya harus mengulang kembali. Ini tentu akan berdampak pada
penerapan nilai NDP Nasionalisme dan Komitmen Mutu
- Terjadinya pemborosan ATK serta terdapat dokumen yang tidak
diserahkan tepat waktu jika saat print berkas dilakukan dengan tidak
cermat dan teliti sehingga memberi pengaruh pada nilai NDP Komitmen
Mutu.

10 Berdasarkan hati-hati - Jika tidak senyum, sopan dan ramah saat menyampaikan berkas pajak ke
Perintah Atasan : bertanggung Bank BRI, akan menimbulkan citra kurang baik dan kurang professional

38
Menyampaikan jawab, jujur, sehingga hal ini akan memberi dampak pada nilai NDP Etika Publik.
pembayaran ramah, senyum, - jika saya tidak mengerjakannya secara teliti dan cermat dengan penuh
pajak ke Bank sopan, tanggung jawab dalam penyampaian berkas pajak ke Bank BRI akan
BRI berkomunikasi
memberi dampak pada penerapan nilai NDP Akuntabilitas.
menggunakan
bahasa Indonesia - Jika saya tidak jujur saat selesai melaksanakan pembayaran dari Bank BRI
yang baik dan akan dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang harmonis dan tidak
benar, cermat, profesional. Ini memberi dampak pada penerapan nilai NDP Anti
teliti, efektif, Korupsi.
efisien. - Selain itu apabila terjadi kesalahan dalam berbicara dengan orang BRI
yaitu tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat
menyebabkan terjadinya hubungan kurang harmonis dan penyampaian
informasi menjadi tidak tepat, sehingga akhirnya harus mengulang
kembali. Ini tentu akan berdampak pada penerapan nilai NDP
Nasionalisme dan Komitmen Mutu

39
BAB VI
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada BAB III dan IV dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan aktualisasi dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB
Tangerang.
2. Pelaksanaan aktualisasi ini bersumber dari SKP, perintah atasan dan
inisiatif pribadi yang difokuskan untuk menjawab isu aktual yang ada
dalam bidang tugas penulis.
2. pelaksanaan kegiatan aktualisasi terdiri dari 9 (delapan) kegiatan yaitu :
a. Meminta izin kepada atasan untuk melakukan realisasi
penyelesaian isu masalah.
b. Melakukan konsultasi rancangan kegiatan aktualisasi terkait
optimalisasi pelaksanaan kerja umum dengan pembentukan
absensi dan satgas kerja umum wbp.
c. Membuat absensi berdasarkan kelompok disetiap taman.
d. Pembentukan satgas kerja umum WBP.
e. Berkoordinasi dengan petugas regu jaga.
f. Satgas kerja umum WBP mengajak seluruh wbp untuk kerja
umum.
g. Melakukan kontrol dan pengawasan kerja umum.
h. Pencatatan absensi bagi wbp yang sudah melaksanakan kerja
umum.
i. Mengevaluasi kegiatan kerja umum setiap sebulan sekali
berdasarkan absensi.
Dalam pelaksanaan aktualisasi ini penulis mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Penerapan nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh

40
penulis memberikan berbagai dampak positif dengan menggunakan teknik
aktualisasi tertentu seperti dapat dilihat tabel teknik aktualisasi. Di samping itu,
dilampirkan juga bukti-bukti foto yang mendukung pelaksanaan kegiatan dan juga
copy dokumen yang diperlukan untuk mendukung bukti-bukti tersebut.

5.2. Saran
Setiap ASN khususnya Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA dan
memahami peran serta kedudukannya sebagai PNS sehingga dapat
mengaktualisasikannya di tempat kerja masing-masing dan menjalankan
perannya sebagai abdi negara yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa dengan tujuan akhir
adalah terciptanya karakter PNS yang berlandaskan dari nilai-nilai dasar
PNS. CPNS sebagai tunas integritas ASN seharusnya bisa
mengaktualisasikan nilai ANEKA secara terus menerus dan memberikan
pengaruh positif dengan menyebarkan nilai-nilai ANEKA di dalam
lingkungan kerjanya. Selain itu diharapkan CPNS sebagai tunasintegritas
ASN dapat memberikan kontribusi dalam perubahan organisasi kearah
yang lebih baik melalui inovasi-inovasi yang bermanfaat.

41
DAFTAR PUSTAKA

1. Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara. Jakarta.
2. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara No. 24 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II Tahun 2017. Jakarta
3. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi, Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
4. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas, Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
5. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme, Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
6. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik, Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
7. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu, Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
8. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi, Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.

42
LAMPIRAN-LAPMPIRAN BUKTI FISIK/ DOKUMEN

43

You might also like