Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
Kissi Marwanti 2280150034
Ade Tia Ningsih 2280160011
Risma Noviyanti 2280160013
Indah Indriyani 2280160036
A. Pendahuluan
Kegiatan pembelajaran di kelas tidak bias dilepaskan dari adanya media pembelajaran, karena
dalam melancarkan kegiatan pembelajaran, meningkatkan kemampuan berpikir, dan kecerdasan siswa
tentunya harus diimbangi dengan penyediaan media pembelajaran.Kurang lengkapnya media
pembelajaran di sekolah dapat menghambat kegiatan pembelajaran. Keadaan tersebut akan
mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu bentuk media pembelajaran yang mendukung proses
pembelajaran mandiri, yaitu modul.
Guru sangat membutuhkan media pembelajaran yang dapat mempermudah penyampaian materi,
memberikan informasi yang menarik, dan menyenangkan sehingga meningkatkan minat dan motivasi
siswa. Media pembelajaran terdiri dari beberapa jenis.Salah satunya adalah modul. Modul merupakan
bahan ajar yang dapat digunakan secara mandiri, di dalamnya disajikan isi materi yang tersusun secara
sistematis dan soal-soal latihan beserta kunci jawaban. Suprawoto (2009: 2) mengungkapkan bahwa
modul adalah sarana pembelajaran dalam bentuk tertulis yang disusun secara sistematis, memuat materi
pembelajaran, metode, tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar, petunjuk kegiatan belajar
mandiri, dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menguji diri sendiri melalui latihan
yang disajikan dalam modul.
Selain itu, dalam proses pembelajaran guru membutuhkan suatu metode atau strategi
pembelajaran agar siswa dapat dengan mudah memahami konsep fisika, misalnya menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing. Pembelajaran dengan strategi inkuiri membuat siswa lebih mengenal
lingkungan dengan mengamati fenomena alam, melatih siswa untuk merumuskan masalah, melatih siswa
untuk membuat hipotesis, mengumpulkan data, menumbuhkan kemampuan siswa untuk merancang
percobaan, mengembangkan kemampuan siswa untuk menganalisis data, menarik kesimpulan,
mengkomunikasikan hasil, dan mampu berpikir logis dalam memecahkan permasalahan. Sanjaya (2009:
194) menjelaskan strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan mengemukakan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
inkuiri merupakan proses pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan intelektual, berinteraksi
dengan siswa dan guru, bertanya, berpikir kritis, dan terbuka. Beberapa tahapan pembelajaran inkuiri
terbimbing menurut Trianto (2010), yaitu: (1) menyajikan pertanyaan atau masalah; (2) membuat
hipotesis; (3) merancang percobaan; (4) melakukan percobaan untuk mengumpulkan informasi; (5)
mengumpulkan dan menganalisis data; dan (6) membuat kesimpulan.
B. Metode Penelitian
Berdasarkan hasil analisis jurnal ini kita dapat ketahui bahwa dalam metode penelitian ini
menggunakan metode Research and Development atau penelitian dan pengembangan. Model penelitian
yang digunakan adalah R&D (research and development) termodifikasi dari Borg and Gall (1983),
langkah-langkahnya: 1) penelitian dan pengumpulan informasi, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk
awal, 4) uji coba produk awal, 5) revisi produk I, 6) uji coba lapangan terbatas,7) revisi produksi II, 8) uji
lapangan operasional, 9) revisi produk akhir, serta 10) diseminasi dan implementasi produk.
Tahap uji coba lapangan operasional menggunakan desain one group pretest and posttest,
sehingga penelitian hanya melibatkan sekelompok subjek yang diberi pretest sebelum dikenai perlakuan,
dan posttest setelah dikenai perlakuan untuk diketahui hasil akibat perlakuan tersebut. Metode
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian dan pengembangan Modul Fisika Berbasis Inkuiri
Terbimbing adalah teknik tes, angket, observasi, dan wawancara.Teknik tes dilakukan menggunakan
instrumen penilaian aspek kognitif (instrumen soal diintegrasi dengan indikator keterampilan berpikir
kritis) yang telah dianalisis menggunakan excel. Berdasarkan analisis yang dilakukan, instrument tes
memenuhi kriteria valid dan reliabel.Teknik angket dilakukan menggunakan instrument angket
kebutuhan, angket respon, dan lembar validasi. Angket kebutuhan dan respon telah divalidasi oleh
pembimbing penelitian, sedangkan lembar validasi menggunakan instrument dengan criteria penilaian
Djemari Mardapi (2004). Teknik observasi dilakukan untuk memperoleh penilaian sikap, keterampilan
siswa dan keterlaksanaan sintaks pembelajaran. Instrumen yang digunakan pada penilaian sikap,
keterampilan dan keterlaksanaan sintaks pembelajaran adalah lembar observasi yang disesuaikan dengan
indikator yang akan muncul dalam pembelajaran menggunakan skala Likert 4. Lembar observasi telah
divalidasi oleh pembimbing. Teknik wawancara dilakukan secara tidak terstuktur pada tahapan definisian
dan pengembangan. Data yang diperoleh pada penelitian dan pengembangan Modul Fisika Berbasis
Inkuiri Terbimbing adalah data validasi ahli (materi, media, bahasa dan instrumen), praktisi pendidikan
dan teman sejawat, nilai pretest post test, nilai sikap dan keterampilan, nilai keterlaksanaan sintaks
pembelajaran, angket respon serta angket disminasi dan implementasi produk. Data validasi ahli, praktisi
pendidikan dan teman sejawat, nilai keterlaksanaan sintaks pembelajaran, angket respon serta angket
disminasi dan implementasi produk dianalisis menggunakan kategori skala empat menurut teori Djemari
Mardapi (2004).Nilai pretest dan post test dianalisis dengan uji t berpasangan dan uji n-gain
menggunakan persamaan Hake (1998). Nilai sikap dan keterampilan dianalisis dengan melakukan
tabulasi nilai yang dikonversi menjadi persentase.
C. Hasil Penelitian
Hasil utama berupa modul pembelajrana fisika berbasis inkuiri terbimbing pada materi elastisitas
dan Hukum Hooke. Hasil dari setiap tahapan prosedur diantaranya:
D. Pembahasan
Karakteristik modul hasil pengembangan penelitian ini adalah menghasilkan modul pembelajaran
fisika berbasis inkuiri terbimbing pada materi elastisitas dan Hukum Hooke yang dikembangkan secara
menarik, mudah, bermanfaat, dan efektif sebagai media pembelajaran. Modul ini dapat digunakan secara
mandiri, di dalamnya berisi materi, contoh soal, latihan, dan uji kompetensi beserta kunci jawaban yang
memfasilitasi siswa untuk menemukan suatu konsep berdasarkan suatu permasalahan. Materi yang
disajikan dalam modul harus sesuai dengan indikator pembelajaran yang telah disusun, serta harus sesuai
dengan langkah-langkah inkuiri terbimbing yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
melaksanakan penyelidikan, menganalisis data, dan menyimpulkan. Sebelum penyajian materi, modul
menyajikan fenomena terkait materi sebagai orientasi, lalu disajikan rumusan masalah. Pada tahap
menganalisis data, disajikan latihan yang hampir sama dengan fenomena pada orientasi, dan diakhiri
dengan penyajian kesimpulan.
Produk yang telah dikembangkan memiliki kelebihan dan kekurangan. Produk hasil dari
pengembangan mempunyai kelebihan antara lain: (1) modul pembelajaran ini berbasis inkuiri terbimbing
sehingga siswa dapat merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan penyelidikan,
menganalisis data, dan menyimpulkan, (2) modul ini dirancang agar siswa dapat belajar secara mandiri,
dan (3) modul ini berupa media cetak sehingga tidak memerlukan media penunjang lain dalam
penggunaannya. Kelemahan produk hasil pengembangan yaitu modul belum diujikan pada kelompok
yang lebih besar, sehingga kepercayaannya baru berlaku untuk ruang lingkup kecil, yaitu kelas tempat
penelitian.
E. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian pengembangan ini adalah (1) penelitian ini menghasilkan produk berupa
modul pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing pada materi elastisitas dan Hukum Hooke; (2)
modul pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing pada materi elastisitas dan Hukum Hooke
memiliki tingkat kemenarikan sangat baik dengan skor 3,32, tingkat kemudahan sangat baik dengan skor
3,43, dan tingkat kemanfaatan sangat baik dengan skor 3,42; dan (3) modul pembelajaran fisika berbasis
inkuiri terbimbing pada materi elastisitas dan Hukum Hooke dinyatakan efektif untuk digunakan sebagai
media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami materi elastisitas dan Hukum Hooke
berdasarkan perolehan data melalui perhitungan gain ternormalisasi, sehingga diperoleh rata-rata gain
sebesar 0,69. Skor tersebut telah mencapai rata-rata skor 0,3 < g 0,7 yang termasuk dalam klasifikasi gain
ternormalisasi sedang.