You are on page 1of 6

MATERI INISIASI 7

MATAKULIAH : STATISTIKA EKONOMI


JUDUL : UJI HIPOTESA

Pengertian Hipotesis

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan


masalah penelitian. Kebenaran dari hipotesisi itu harus dibuktikan
melalui data yang terkumpul. Pengertian hipotesis tersebut adalah
untuk hipotesis penelitian. Sedangkan secara statistik hipotesis
diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter)
yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari
sampel penelitian (statistik). Jadi maksudnya adalah taksiran keadaan
populasi melalui data sampel. Oleh karena itu dalam statistik yang
diuji adalah hipotesis nol. Menurut EMORY (1985) Hipotesis nol
adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan
statistik data (data sampel). Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis
alternatif, menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistik.
Hipotesis nol diberi notasi Ho dan hipotesis alternatif diberi notasi Ha.

Jenis Pengujian Hipotesis

Terdapat tiga macam pengujian hipotesis, yaitu uji dua Pihak (two tail)
, Pihak kanan dan Pihak kiri . Jenis uji mana yang akan dipakai
tergantung pada bunyi kalimat hipotesis.

1. Uji Dua Pihak (two tail)


Uji dua Pihak digunakan bila hipotesis nol berbunyi “sama dengan”
dan hipotesis alternatif berbunyi “tidak sama dengan”

Contoh hipotesis Deskriptif (satu sampel) :

Hipotesis Nol : Daya tahan lampu merk X = 300 jam


Hipotesis alternatif : Daya tahan lampu merk X  300 jam

Ho :   300 jam
Ha :   300 jam

Contoh Hipotesis Komparatif :


Hipotesis nol : Daya tahan lampu merk A = merk B

Page 1 of 6
Hipotesa Alternatif : Daya tahan lampu merk A  merk B

Ho : 1   2 (tidak berbeda)
Ha : 1   2 (berbeda)

Contoh Hipotesis Asosiatif :


Hipotesis nol : Tidak ada hubungan antara X dengan Y
Hipotesis alternatif : Ada hubungan antara X dan Y

Ho :   0 (tidakada hubungan)
Ha :   0 (ada hubungan)

Secara grafis bisa digambarkan sebagai berikut :

Daerah
½ penerimaan ½
Ho

Uji dua Pihak

2. Uji Pihak Kiri


Uji Pihak kiri digunakan bila : Hipotesis nol berbunyi “ lebih besar
atau sama dengan “ (  ) dan hipotesis alternatif berbunyi “lebih kecil”
( < ). Kata “lebih besar atau sama dengan sinonim dengan kata “paling
sedikit”

Contoh Hipotesis Deskriptif


Hipotesis nol : umur mesin merk A paling sedikit 10 tahun
(lebih besar atau sama dengan)
Hipotesa alternatif : umur mesin merk A lebih kecil dari 10 tahun

Ho :   10 tahun
Ha :  < 10 tahun

Contoh Hipotesis Komparatif


Hipotesis nol : Umur mesis merk A paling sedikit sama dengan
umur mesin merk B

Page 2 of 6
Hipotesis alternatif : Umur mesin merk A lebih kecil dari umur mesin
merk B
Ho :    2  1 mesin merk A
Ha :  1 <  2 1 mesin merk B

Contoh Hipotesis Asosiatif


Hipotesis nol : Hubungan antara X dan Y paling sedikit 0,75
Hipotesis Alternatif : Hubungan antara X dan Y lebih kecil dari 0,75

Ho :   0,75
Ha :  < 0,75

Uji Pihak kiri dapat digambarkan seperti gambar berikut :

Daerah
Penerimaan Ho

Uji Pihak kiri

3. Uji Pihak Kanan


Uji Pihak kanan digunakan bila : hipotesis nol berbunyi “ lebih kecil
atau sama dengan “ (  )dan hipotesis alternatif “ lebih besar “ (>).
Kalimat lebih kecil atau sama dengan mempunyai arti yang sama
dengan “paling besar”

Contoh Hipotesis Deskriptif


Hipotesis nol : umur mesin merk A paling lama 15 tahun
Hipotesis alternatif : Umur mesin merk A lebih besar dari 15 tahun

Ho :   15 tahun
Ha :  > 15 tahun

Page 3 of 6
Contoh Hipotesis Komparatif
Hipotesis nol : Umur mesin merk A paling lama sama dengan
umr mesin merk B
Hipotesis Alternatif : Umur mesin merk A lebih besar dari umur mesin
merk B

Ho : 1   2 umur mesin merk A


Ha :  1 >  2

Contoh Hipotesis Asosiatif


Hipotesis nol : Hubungan antara X dengan Y paling besar sama
dengan 0,75
Hipotesis alternatif : Hubungan antara X dan Y lebih besar 0,75

Ho :   0,75
Ha :  > 0,75

Daerah
penerimaan
Ho

Uji Pihak kanan

Pengujian Hipotesis Deskriptif Dengan t-test satu Sampel

Untuk hipotesis deskriptif, dengan data interval, maka teknik statistik


yang digunakan untuk menguji adalah t-test untuk satu sampel. Rumus
t-test adalah :
X  0
t
s
n

dimana : X = nilai rata-rata


 0 = nilai yang dihipotesiskan
s = simpangan baku
n= jumlah sampel

Page 4 of 6
t = harga yang dihitung, yang nantinya akan di
konsultasikan dengan nilai t tabel

simpangan baku rumusnya :

(X1  X )2
s
n 1

Contoh soal :
Bila diketahui rata-rata kemampuan pegawai BUMN = 50,4,
Sementara rata-rata kemampuan pegawai BUMN yang yang
ditentukan dengan kriterium = 32. Simpangan baku s= 13,58,
dengan jumlah observasi n=40

Hipotesis berbunyi : Kemampuan pegawai BUMN harus mencapai


32
Apakah Hipotesis tersebut ditolak atau diterima ?

Jawab :
Ho :  = 32
Ha :   32

X   0 50,4  32
t   8,56
s 13,58
n 40
selanjutnya hipotesis ditolak atau diterima , t hitung harus
dikonsultasikan dengan t tabel.
Untuk melihat tabel t pertama-tama dilihat pada dk (derajat
kebebasan). Besarnya dk=n-1. Dalam hal ini adalah 40-1=39.
Selanjutnya dilihat kolom : Uji dua Pihak , taraf kesalahan yang
digunakan pada kesempatan ini adalah 5%. Jadi dengan dk 39 dan
taraf kesalahan 5% (  =5%0, maka ditemukan nilai t tabel = 2,020
(karena harga 39 diantara 30 dan 40, diperlukan interpolasi,
sehingga ditemukan nilai t tabel = 2,020).
Kriteria pengujiannya adalah : Bila harga t hitung terletak diantara
harga tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Untuk itu perlu
digambarkan sebagai berikut :

Page 5 of 6
 =0,025  =0,025
Daerah
Penerimaa
Ho

-8,56 -2,02 2,02 8,56

Dari gambar tersebut terlihat bahwa, ternyata harga t hitung 8,56


terletak diluar harga t tabel 2,02. Harga t hitung jatuh pada daerah
penerimaan Ha atau penolakan Ho. Dengan demikian dapat
disimpulakan bahwa hipotesis yang berbunyi kemampuan kerja
pegawai BUMN mencapai 32 ditolak.

Saudara mahasiswa, demikianlah materi inisiasi ke 7 dengan topik


Uji Hipotesa kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi
Anda.

Page 6 of 6

You might also like