You are on page 1of 8

Area Arboretum Sylva PC Untan

Dokumentasi Penutupan Tajuk Tertutup

a. Arboretum arah utara

b. Arboretum arah selatan

c. Arboterum arah timur


d. Arboretum arah barat

Perhitungan

No. A (Utara) B (Selatan) C (Barat) D (Timur)


Tertutup Terbuka Tertutup Terbuka Tertutup Terbuka Tertutup Terbuka
1 1 0 0,7 0,3 0,1 0,9 1 0
2 0,8 0,2 0,3 0,7 0,3 0,7 0,7 0,3
3 1 0 0,9 0,1 0,8 0,2 0,8 0,2
4 0,9 0,1 0,3 0,7 0,9 0,1 0,7 0,3
5 0,6 0,4 0,8 0,2 0,9 0,1 0,8 0,2
6 0,5 0,5 0,8 0,2 1 0 0,8 0,2
7 0,6 0,4 0,2 0.8 0,7 0,3 0,8 0,2
8 0,5 0,5 0,3 0,7 0,6 0,4 1 0
9 1 0 0,4 0,6 0,4 0,6 0,9 0,1
10 0,7 0,3 0,6 0,4 1 0 1 0
11 0,4 0,6 0,8 0,2 1 0 0,9 0,1
12 0,4 0,6 0,6 0,4 0,8 0,2 0,8 0,2
13 1 0 0,2 0,8 0,5 0,5 0,8 0,2
14 0,5 0,5 0,4 0,6 0,7 0,3 0,7 0,3
15 0,3 0,7 0,3 0,7 0,6 0,4 0,5 0,5
16 0,4 0,6 0,4 0,6 0,8 0,2 0,8 0,2
17 0,2 0,8 0,9 0,1 1 0 0,9 0,1
18 0,8 0,2 0,8 0,2 1 0 1 0
19 0,6 0,4 0,7 0,3 0,7 0,3 0,3 0,7
20 0,7 0,3 0,7 0,3 0,5 0,5 0,3 0,7
21 0,4 0,6 0,8 0,2 0,7 0,3 0,9 0,1
22 0,2 0,8 0,5 0,5 0,9 0,1 0,7 0,3
23 0,7 0,3 0,7 0,3 0,5 0,5 0,8 0,2
24 0,8 0,2 0,9 0,1 0,8 0,2 0,8 0,2
Jumlah 15 9 14 7 17,2 6,8 18,7 5,3

Area tertutup = (A + B + C + D) X 1,04

= (15 + 14 + 17,2 + 18,7)

= 64,9 x 1,04

= 67,496
Area tertutup = (A + B + C + D) X 1,04

= (9 + 7 + 6,8 + 5,3)

= 28,1 x 1,04

= 29,224
Area Jogging Track Untan

Dokumentasi Penutupan Tajuk Terbuka

a. Jogging track arah utara

b. Jogging track arah selatan

c. Jogging track arah timur


d. Jogging track arah barat

Perhitungan

No. A B C D
Tertutup Terbuka Tertutup Terbuka Tertutup Terbuka Tertutup Terbuka
1 1 0 0,7 0,3 0,5 0,5 1 0
2 0,9 0,1 1 0 0,7 0,3 0,7 0,3
3 0,7 0,3 0,6 0,4 0,3 0,7 0,9 0,1
4 0,9 0,1 0,9 0,1 0,9 0,1 1 0
5 1 0 0,9 0,1 0,4 0,6 1 0
6 1 0 0,8 0,8 0,5 0,5 0,8 0,2
7 0,7 0,3 0,6 0,4 1 0 1 0
8 0,8 0,2 0,9 0,1 0,7 0,3 0,8 0,2
9 0,9 0,1 0,7 0,3 1 0 0,4 0,6
10 0,8 0,2 0,9 0,1 0,8 0,2 0,5 0,5
11 0,7 0,3 0,8 0,2 0,7 0,3 1 0
12 0,6 0,4 1 0 0,7 0,3 1 0
13 0,8 0,2 0,9 0,1 0,8 0,2 0,3 0,7
14 0,9 0,1 0,6 0,4 0,9 0,1 0,8 0,2
15 0,9 0,1 0,5 0,5 0,7 0,3 0,4 0,4
16 1 0 0,9 0,1 0,4 0,6 0,8 0,8
17 1 0 1 0 0,6 04 1 0
18 0,6 0,4 0,8 0,2 0,5 0,5 1 0
19 0,8 0,2 0,9 0,1 1 0 0,9 0,1
20 0,5 0,5 1 0 0,3 0,7 0,7 0,3
21 0,8 0,8 1 0 0,1 0,9 0,8 0,2
22 0,3 0,7 0,6 0,4 0,9 0,1 0,9 0,1
23 0,7 0,3 0,9 0,1 0,2 0,8 0,9 0,1
24 1 0 0,9 0,1 0,7 0,3 0,8 0,2
jumlah 19,3 4,7 19,8 4,2 15,3 8,7 19,4 4,6

Area tertutup = (A + B + C + D) X 1,04

= (19,3 + 19,8 + 15,3 + 19,4) X 1,04

= 73,8 X 1,04
= 76,752
Area terbuka =(A+B+C+D)

= ( 4,7 + 4,2 + 8,7 + 4,6 ) X 1,04

= 22,2 X 1,04

= 23,088
Pembahasan

Penutupan Tajuk Pohon Tertutup di Arboretum terhadap Lantai Hutan dan Iklim Mikro

Sebagian besar hutan-hutan di Indonesia merupakan masyarakat yang kompleks, tempat


yang menyediakan pohon dari berbagai ukuran. Salah satunya adalah tempat pengamatan kami di
area Arboretum Sylva PC Untan, di bawah kanopi iklim mikro berbeda dengan keadaan sekitarnya,
cahaya lebih sedikit, kelembaban sangat tinggi, dan temperatur lebih rendah. Pohon-pohon kecil
berkembang dalam naungan pohon yang lebih besar, di dalam iklim mikro inilah terjadi
pertumbuhan. Di dalam lingkungan pohon-pohon dengan iklim mikro dari kanopi berkembang
juga tumbuhan yang lain seperti pemanjat, epifit, tumbuhan pencekik, parasit dan saprofit.

Pepohonan yang membentuk tajuk hutan akan menentukan iklim di dekat permukaan
tanah dan juga di bawah tajuk yang kemudian disebut dengan iklim mikro. Hal ini disebabkan
adanya pepohonan dalam hutan yang berfungsi sebagai penyaring sinar matahari dan angin untuk
membentuk kehidupan di hutan. Pada hutan yang tajuknya rapat, hanya tunas-tunas pepohonan
besar serta tumbuh-tumbuhan merambat tertentu yang tahan terhadap keteduhan, dan rumput-
rumput sajalah yang mampu hidup di lantai hutan.

Bentukan tumbuh-tumbuhan di lantai hutan membawa pengaruh yang unik terhadap


iklim mikro.Tumbuh-tumbuhan yang tajuknya rapat akan saling menaungi dan mempengaruhi
iklim mikro daerah yang ditumbuhinya, karena tumbuhan ini mampu mengurangi radiasi sinar
matahari yang mencapai tanah. Akibatnya temperatur yang ada di bawah pohon beberapa derajat
di bawah temperatur di luar naungan pohon. Di samping itu juga tumbuhan tersebut mengurangi
kecepatan angin yang berhembus. Tetapi jika ada tajuk yang terbuka karena tumbangnya satu
pohon maka akan terjadi perubahan yang dratis karena sinar matahari dapat masuk dan
mengubah iklim mikro di dalam hutan.

Pada Lapisan bawah hutan terdapat tumbuhan bawah berfungsi sebagai penutup tanah
yang menjaga kelembaban sehingga proses dekomposisi dapat berlangsung lebih cepat. Proses
dekomposisi yang cepat dapat menyediakan unsur hara untuk tanaman pokok. Disini siklus hara
dapat berlangsung sempurna, guguran daun yang jatuh sebagai seresah akan dikembalikan lagi ke
pohon dalam bentuk unsur hara yang sudah diuraikan oleh bakteri. Tumbuhan bawah tidak akan
bersaing dengan tumbuhan pokok karena tumbuhan pokok mempunyai sistem perakaran yang
lebih dalam, dan jenis yang berbeda mempunyai kebutuhan unsur hara yang berbeda.
Terbatasnya penutupan tumbuhan bawah membuat tingkat erosi lebih besar menghayutkan
unsur-unsur hara yang ada dipermukaan.

Dari keadaan penutupan tajuk di area Arboretum menunjukan nilai perhitungan tajuk
tertutup lebih besar, yaitu bernilai 67,496 sedangkan nilai tajuk terbuka lebih kecil yang bernilai
29,224. Nilai ini menunjukan bahwa penutupan tajuk di area arboretum lebih rapat sehingga
menyebabkan kelembaban keadaan lantai hutan lebih tinggi serta pertumbuhan vegetasinya
kurang maksimal karena kurangnya intensitas cahaya matahari yang masuk.
Penutupan Tajuk Pohon Terbuka di Jogging Track Untan terhadap Lantai Hutan

Dari pengamatan tajuk pohon di area jogging track Untan nilai perhitungan pada
penutupan tajuk tertutup lebih besar yaitu berniai 76,752, sedangkan pada perhitungan tajuk
terbuka lebih kecil yaitu bernilai 23,088. Hal ini menunjukan bahwa penutupan tajuk tertutupnya
lebih rapat sehingga menyebabkan kelembaban keadaan pada lantai hutan menjadi tinggi, namun
meskipun demikian pada area tersebut terdapat beberapa jenis vegetasi dan rumput-rumputan

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

You might also like