Professional Documents
Culture Documents
Leading article
ABSTRAK
Diet berimbang sudah lama disadari dapat mengurangi risiko pe- A healthy diet may help to maintain general health, may lower
nyakit. Beragam buah dan sayur diketahui dapat mencegah penya- disease risks especially cancer and cardiovascular diseases and
kit, khususnya kanker dan kelainan kardiovaskular serta mampu prevent aging process. Antioxidant-rich fruits and vegetables
menunda penuaan. Hal ini karena kandungan berbagai mikronu- contain essensial micronutrients such as vitamine C, E, β-karoten.
triennya antara lain vitamin C, E, β-karoten dan lainnya yang ber- The free radical theory of aging has long been discussed and de-
sifat antioksidan (AO). Karena merupakan mikronutrien esensial bated. Aging as a natural process is believed to be a consequence
maka harus didapat dari konsumsi sehari-hari. of degenerative process linked to oxidative stress. Antioxidant
Penuaan merupakan proses alamiah yang erat kaitannya dengan supplement is one of the methods used to prevent aging.
berbagai proses degeneratif. Terjadinya radikal bebas akibat pro-
ses oksidatif merupakan dasar teori yang paling sering dianut. AO Key word: free radicals, oxidative process, antioxidants, aging
merupakan salah satu upaya yang sering dilakukan untuk mence-
gah penuaan.
melalui aktivasi NADPH oksidase, 1O2 juga diben- sidasi dari molekul oksidan.19 Oksidasi merupakan
tuk melalui reaksi fotokimiawi saat UVA diabsorpsi reaksi kimia yang memindahkan elektron dari satu
oleh riboflavin dan porfirin.16 Kromofor adalah ber- substansi ke agen oksidan. Sebagai pertahanan
bagai substansi pada kulit yang mampu menye-rap terhadap kerusakan oksidatif, maka sel dilengkapi
UV.4,8,14,16 Sinar UVB yang diserap oleh DNA, akan dengan berbagai jenis AO yang akan bekerja mela-
menyebabkan kerusakan langsung, sedangkan kro- lui beragam mekanisme.16 Integritas selular diper-
mofor penyerap UVA akan menimbulkan kerusakan tahankan oleh berbagai AO enzimatik antara lain
melalui pembentukan ROS.8,14,15,23 Oksigen tunggal katalase, glutation peroksidase (GPX) dan glutation
yang merupakan ROS utama di permukaan kulit reduktase (GRD) yang akan menahan dampak nega-
ini, dapat menyerang membran sel dan selanjutnya tif H2O2. Superoksida dismutase (SOD) merupakan
membentuk ROS yang baru.16 pelindung area ekstraseluler dari dampak negatif
Proses oksidasi pada lipid dan protein yang di- (+O2-). Sedangkan sistem AO nonenzimatik akan
timbulkannya akan menyebabkan stres oksidatif se- mempertahankan membran sel. Dalam hal ini ter-
luler dan kerusakan DNA, serta menyebabkan ber- masuk glutation dan asam askorbat (vitamin C) di
bagai kelainan pada kulit. Diperkirakan setiap hari fase air serta α-tokoferol (vitamin E) dan ubiquinol
terjadi kerusakan DNA pada setiap sel manusia aki- (CoQ10) di fase lipid.4 AO dalam sistem biologis,
bat 10.000 reaksi oksidasi. Reaksi ini akan berdam- dibedakan atas: 5,6,9,14,15,21
pak terhadap berbagai proses kerusakan kulit antara Sistem AO enzimatik: SOD, katalase, GPX, GRD,
lain photoaging, imunomodulasi, melanogenesis, Glukosa–6 fosfat dehidrogenase (G6PD), sistem si-
dan fotokarsinogenesis.9,12 tokrom oksidase, peroksidase.
Terhadap melanosit, ROS dapat menyebabkan (a) Sistem AO nonenzimatik:
efek paradoksikal karena dapat menimbulkan de- • Senyawa yang terbentuk in vivo seperti glu-
pigmentasi maupun hiperpigmentasi, meskipun tation, albumin, transferin/laktoferin/serulo-
mekanismenya masih belum diketahui pasti. Vitili- plasmin, feritin, sistein, bilirubin, dan lainnya
go merupakan contoh terjadinya degenerasi mela- • Senyawa yang digolongkan mikronutrien e-
nosit akibat stres oksidatif. Di sisi lain, kerusakan sensial yakni karotenoid (β-karoten), vitamin
DNA yang menstimulasi produksi pigmen pada E, vitamin C, dan sebagainya.
sel melanosit melalui peningkatan kadar tirosinase
akan memicu pigmentasi.16 Berdasarkan mekanisme pertahanannya,
Terhadap kolagen, ROS akan mengaktifkan dibedakan atas:25
matrix metalloproteinase (MMP), suatu enzim yang 1. Mekanisme pertahanan AO primer/chain break-
berperan dalam degradasi matriks ekstraselular ing /scavenger antioxidants adalah menetralisir
dan penurunan sintesis kolagen.16 Selain itu radiasi radikal bebas dengan mendonasikan satu elek-
UV juga memicu penurunan ekspresi transforming tronnya. Molekul AO yang telah kehilangan 1
growth factor B (TGF-B) pada epidermis dan dermis elektronnya akan menjadi radikal bebas yang
yang merupakan promotor sintesis kolagen.11 Hal baru, namun dianggap relatif stabil atau akan
itu yang menjelaskan terjadinya keriput pada kulit dinetralisir oleh AO lainnya. Contoh AO tipe
yang mengalami photoaging. ini ialah vitamin E,16 vitamin C,7 asam α lipoat
Terdapat perbedaan gambaran klinis penua-an (ALA),5 CoQ10, flavonoid, asam urat dan bi-
kulit pada kulit putih dibandingkan kulit Asia dan lirubin.19
Afrika. Pada ras Asia, melasma lebih menonjol diban- 2. Mekanisme pertahanan AO sekunder/preven-
dingkan keriput, yang umumnya baru akan muncul tive antioxidants bekerja dengan mengikat
pada dekade keenam, khususnya pada kelompok logam, menyingkirkan berbagai logam transisi
yang banyak terpajan matahari.20 Photodamage ber- pemicu ROS, dan menyingkirkan ROS. Contoh
beda pada masing-masing ras, yang dipengaruhi AO tipe ini ialah transferin, laktoferin, serulo-
oleh faktor genetik dan jumlah pajanan sinar UV.24 plasmin, dan albumin.19
Perbedaan ini terutama ditentukan oleh sistem per- 3. Mekanisme pertahanan tersier dilakukan untuk
tahanan terhadap UV. Pada ras Asia dan Afrika mela- mencegah penumpukan biomolekul yang telah
nin merupakan faktor utama. Sedangkan pada kulit rusak agar tidak menimbulkan kerusakan lebih
putih melanin kurang berperan dibandingkan peran lanjut. Misalnya kerusakan DNA akan diperbaiki
penebalan stratum korneum.20 oleh enzim metionin sulfaoksida reduktase, pro-
tein yang teroksidasi akan diproses oleh sistem
Antioksidan enzim proteolitik dan lipid teroksidasi oleh li-
pase, peroksidase dan sebagainya.25
AO adalah molekul yang mampu menghambat ok-
paling sering digunakan ialah genistein (berasal nannya juga telah dilaksanakan. Namun beberapa
dari kacang kedele) suatu fitoestrogen yang juga memberikan hasil yang kontroversial. Ada pakar
merupakan scavenger AO terhadap gugus peroksil.2 yang tidak saja menyatakan bahwa AO tidak efektif
Senyawa lainnya ialah ekstrak teh hijau dan silima- bahkan mempertanyakan keamanan AO.1,27,28 Ble-
rin.4,21,22 jakovic (2007) mengajukan beberapa kemungkinan
penyebab efek negatif AO, yakni:
ALA (1) ROS dalam konsentrasi tertentu harusnya di-
anggap sebagai mekanisme pertahanan tubuh
ALA merupakan senyawa scavenger AO terhadap dari sel yang mungkin bersifat prekanker;
gugus radikal hidroksil22 yang utama pada mitokon- (2) Jumlah AO yang dianggap bisa memberikan
dria14 dengan efek antiinflamasi yang terbukti se- perlindungan belum diketahui;
cara klinis dan objektif efektif dalam penanganan (3) Efek AO dianggap dipengaruhi oleh kondisi sta-
photoaging.11 ALA dikenal sebagai outstanding AO tus pertahanan tubuh yang berbeda-beda pada
yang dapat menembus sawar darah-otak. ALA juga masing-masing individu.1 Namun Asgari dkk
disebut AO metabolik karena bentuk reduksinya (2009) menyimpulkan bahwa AO dengan dosis
yakni dihydro lipoic acid (DHLA) dapat didaur ulang nutrisional tidak meningkatkan risiko terjadinya
sendiri.5 ALA diperlukan untuk efisiensi fungsi bio- melanoma.29
kimiawi vitamin C dan E.13 Belum ada RDA yang
ditetapkan, namun dosis yang umum digunakan Penanganan Photoaging
bervariasi dari 25-500 mg/hari.21
Terlepas dari masih adanya kontroversi, namun
CoQ10 pemberian AO diyakini akan meningkatkan keta-
hanan tubuh terhadap stres oksidatif dan khusus-
CoQ10 adalah suatu koenzim yang di pasaran sering nya dalam mencegah penuaan kulit.12,14,16 Masalah
dikategorikan sebagai vitamin.2 CoQ10 dikenal se- penuaan yang merupakan dampak terbentuknya
bagai AO intraseluler16 dan banyak berperan dalam ROS sepanjang hayat,5 khususnya photoaging me-
reaksi biokimiawi di mitokondria11,17 dan merupakan merlukan penanganan yang harus dimulai dari
komponen GPX.12 CoQ10 merupakan AO pertahanan pencegahan.11,14,21,23 Kesadaran atas perilaku per-
lini pertama sesudah pajanan UV, dengan efek AO lindungan diri terhadap dampak negatif UV harus
menyerupai vitamin E,24 dan mampu meningkatkan terus ditekankan.30
vitalitas sel karena berfungsi sebagai stabilisator Pencegahan primer berupa pemilihan pakaian,
mitokondria.17 RDA CoQ10 ialah 30-90 mg/hari. topi dan kacamata pelindung, serta aplikasi tabir
surya (baik organik, inorganik, spektrum sempit
Selenium maupun luas).11,23,30 Pada tahun 1996 Australia te-
lah menetapkan UPF (UV Protection Factor) sebagai
Selenium merupakan mikronutrien esensial yang standar dalam menentukan kemampuan bahan
diperlukan untuk bekerjanya enzim GPX yang pent- pakaian, topi memberikan fotoproteksi. UPF sa-
ing dalam sistem pertahanan terhadap stres oksida- ngat dipengaruhi oleh ketebalan bahan, kerapatan
tif.4,23 RDA selenium ialah 55 μg/hari.7 jalinan, warna, dan kondisi basah atau kering, serta
menciut atau tidaknya bahan sesudah dicuci. Untuk
Zinc mendapat efek proteksi yang optimal, baju seti-
daknya harus menutupi tubuh dari leher ke pinggul
Zinc termasuk mineral esensial yang memiliki efek dan melewati bahu sampai ke ¾ proksimal lengan
AO yang efektif di jaringan.4,14 Kulit dan adneksanya atas.23
merupakan area yang kaya akan zinc, yakni 20% dari Termasuk dalam tatalaksana sekunder ialah
total kadar di tubuh. Zinc dianggap mempunyai 2 aplikasi asam retinoat topikal (yang juga berfungsi
mekanisme AO, yakni kemampuan mengganti lo- dalam terapi bila sudah terjadi kondisi photoa-
gam transisi (Fe2+ atau Cu2+) dan menginduksi ter- ging)11,13 dan pemanfaatan AO baik topikal maupun
bentuknya protein yang dapat menetralisir ROS.4 sistemik.7,13,21,22
Lini ketiga penanganan photoaging berupa be-
Kontroversi berapa teknik peremajaan termasuk terapi peeling
kimiawi, laser, injeksi Botox®, injeksi filler, tehnik ra-
Adanya peran stres oksidatif dalam patogenesis be- diofrekuensi dan lain-lain.11
berapa penyakit, telah banyak dipahami. Berbagai Draelos (2010) menyatakan bahwa kecenderu-
penelitian tentang manfaat AO dalam penanga- ngan perawatan kulit terkini adalah menggabung-
kan diet dengan konsumsi suplemen vitamin dan baik melalui proses metabolisme maupun akibat
AO. Konsep pendekatan inside-out ini memicu dampak negatif lingkungan. Radikal bebas terse-
pengembangan produk yang dikategorikan se- but terkait dengan terjadinya stres oksidatif yang
bagai nutricosmetic.2 Dalam konteks ini, dikenalkan berperan dalam patogenesis berbagai penyakit
istilah nutraceutical2,19 yang mengacu pada istilah degeneratif termasuk penuaan. Dalam kondisi ini
cosmeceutical yakni produk suplemen vitamin oral AO diyakini memainkan peran yang penting. Me-
untuk kesehatan. ski demikian, memang masih diperlukan penelitian
lebih lanjut untuk menjawab beberapa pertanyaan
KESIMPULAN yang masih ada. Misalnya kapan waktu paling tepat,
berapa lama dan berapa dosis serta AO mana yang
Radikal bebas/ROS akan terus menerus terbentuk paling efektif.
Daftar Pustaka
1. Bjelakovic G, Gluud C. Surviving antioxidants supplements. JNCI, 17. Prahl S, Kueper T, Biernoth T, Wőhrmann Y, Münster A, Fürstenau M,
2007; 99 (10): 742-3 et al. Aging skin is functionally anaerobic: Importance of coenzyme
2. Draelos ZD. Nutrition and enhancing youthful- appearing skin. Clin- Q10 for anti aging skin care. Bio Factors 2008; 32:245–55. IOS Press.
ics in Dermatology 2010; 28: 400–8 18. Nichols JA, Katiyar SK. Skin photoprotection by natural polyphe-
3. Zussman J, Ahdout J, Kim J. Vitamins and photoaging: nols: anti-inflammatory, antioxidant and DNA repair mechanisms.
Do scientific data support their use? J Am Acad Dermatol Arch Dermatol Res 2010; 302:71–83. DOI 10.1007/s00403-009-
10.1016/j.jaad.2009.07.037. ARTICLE IN PRESS.xa09rfHc36omk 1001-3
-rB0wad2lta,e9o cUl 19. McDaniel CF. Understanding antioxidants. Available from http://
4. Pinnell SR. Cutaneous photodamage, oxidative stress, and topical www.fisherinstitute.org/live_pages/antioxidents.php. © 2003 -
antioxidant protection. J Am Acad Dermatol 2003; 48: 1-19 2007 Fisher Institute.
5. Moini H, Packer L, Saris N-E L. antioxidant and prooxidant activities 20. Yaar M, Gilchrest BA. Aging of skin. In: Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff
of α lipoic acid and dihydrolipoic acid. Toxicology and Applied Phar- K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SL, eds. Fitzpatrick’s Dermatology
macology 2002; 182: 84-90 in General Medicine, 7th ed. New York: McGraw-Hill; 2008.p.963-75
6. Ames BN, Shigenaga MK, Hagen TM. Oxidants, antioxidants, and 21. Stahl W, Mukhtar H, Afaq F, Sies H. Vitamins and polyphenols in sys-
the generative diseases of aging. Proc. Natl. Acad. Sci. USA 1993; 90: temic photoprotection. In: Gilchrest BA, Krutmann J, eds. Skin Ag-
7915-22 ing. Germany: Springer-Verlag Berlin Heidelberg 2006.p.113-21
7. Baumann L. Antioxidants. In: Cosmetic Dermatology: Principles and 22. Lupo MP. Antioxidants and vitamins in cosmetics. Clinics in Derma-
Practice. Hongkong: McGraw-Hill; 2002.p.105-16 tology 2001; 19:467–73
8. Fisher GJ, Kang S, Varani J, Bata-Csorgo Z, Wan Y, Datta S, et al. 23. Wang SQ, Balagula Y, Osterwalder U. Photoprotection: a review of
Mechanisms of photoaging and chronological skin aging. Arch Der- the current and future technologie. Dermatologic Therapy 2010; 23:
matol. 2002; 138:1462-70 31–47
9. Hakozaki T, Date A, Yoshii T, Toyokuni S, Yasui H, Sakurai H. Visu- 24. Shapiro SS, Saliou C. Role of vitamins in skin care. Nutrition
alization and characterization of UVB-induced reactive oxygen spe- 2001;17:839–44. ©Elsevier Science Inc. 2001.
cies in a human skin equivalent model. Arch Dermatol Res 2008; 25. Tandon R. Antioxidants: Past and present. Available from http://
300 (Suppl 1): S51–S56. DOI 10.1007/s00403-007-0804-3 www.pharmainfo.net/reviews/antioxidants-past-and-present.
10. Ali M. The oxidative-dysoxygenative model of aging. J Integrative 2005; 3(4)
Medicine. 2003; 7(1):1-19. Available from http://www.jintmed. 26. Stahl W, Heinrich U, Aust O, Tronnier H, Sies H. Lycopene-rich prod-
com/vol7.htm ucts and dietary photoprotection. Photochem. Photobiol. Sci.,
11. Rabe JH, Mamelak AJ, McElgunn PJS, Morison WL, Sauder DN. Pho- 2006; 5:238–42
toaging: Mechanism and repair. J Am Acad Dermatol 2006; 55: 1-19 27. Bjelakovic G, Nikolova D, Gluud LL, Simonetti RG, Gluud C. Mortal-
12. Riad HMA. The role of antioxidants in dermatology. Gulf J Dermatol ity in randomized trials of antioxidant supplements for primary and
2001; 8 (2): 1-14 secondary prevention. Systematic review and meta-analysis. JAMA
13. Angerhofer CK, Maes D, Giacomoni PU. The use of natural com- 2007; 297(8):842-57. doi:10.1001/jama.297.8.842
pounds and botanicals in the development of anti-aging skin care 28. Gann PH. Randomized trials of antioxidant supplementation for
products. In: Dayan N, ed. Skin Aging Handbook: an integrated Ap- cancer prevention. First bias, now chance next, cause. JAMA. 2009;
proach to Biochemistry and Product Development. New York: Wil- 301(1):102-3. Published online December 9, 2008. (doi:10.1001/
liam Andrew Inc; 2008.p.205-63 jama.2008.863)
14. DeBuys HV, Levy SB, Murray JC, Madey DL, Pinnel SR. Modern ap- 29. Asgari MM, Maruti SS, Kushi LH, White E. Antioxidant supplementa-
proach to photoprotection. Derm Clinics 2000; 18 (4): 577-90 tion and risk of incident melanomas. Results of a large prospective
15. Verschooten L, Claerhout S, Van Laethem A, Agostinis P, Garmyn M. cohort study. Arch Dermatol. 2009;145(8):879-82. Available from:
Invited Review. New strategies of photoprotection. Photochemistry http://archderm.ama-assn.org/cgi/content/full/145/8/879
and Photobiology 2006; 82:1016-23 30. Rosen CF. Topical and systemic photoprotection. Dermatologic
16. Masaki H. Role of antioxidants in the skin: Anti-aging effects. J Derm Therapy, 2003; 16:8–15
Sci 2010; 58:85–90