You are on page 1of 9

BAB 4

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan model asuhan keperawatan profesional (MAKP) dimulai pada tanggal
17 – 29 September 2018. MAKP dilakukan dengan jumlah mahasiswa praktik profesi
sebanyak 11 orang dengan pembagian shift pagi, sore, dan malam.
Proses pelaksanaan kegiatan penghitungan kebutuhan tenaga perawat dilakukan oleh
mahasiswa praktik profesi manajemen kepada pasien di Pandan Wangi RSUD Dr.Soetomo
Surabaya menggunakan metode Gilles dan metode Depkes RI dengan rekapitulasi sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Perhitungan kebutuhan tenaga perawat metode Gilles dan metode Depkes RI serta
jumlah BOR pada pasien di Ruang Pandan Wangi RSUD Dr.Soetomo dengan
tanggal 17 – 29 September 2018
Kebutuhan
∑ BOR
No. Tanggal ∑ Perawat Perawat
Pasien (%)
Gilles Douglas
17
1 September 11 Pagi 6, siang 3, malam 4 11 12 85 %
2018
18
2 September 12 Pagi 6, siang 3, malam 4 12 11 92 %
2018
19
3 September 12 Pagi 6, siang 3, malam 4 10 11 92 %
2018
20
4 September 13 Pagi 6, siang 3, malam 4 12 10 100 %
2018
21
5 September 9 Pagi 6, siang 3, malam 4 11 9 70 %
2018
22
6 September 12 Pagi 6, siang 3, malam 4 13 11 92 %
2018
Kebutuhan
∑ BOR
No. Tanggal ∑ Perawat Perawat
Pasien (%)
Gilles Douglas
23
7 September 12 Pagi 6, siang 3, malam 2 13 11 92 %
2018
24
8 September 11 Pagi 6, siang 3, malam 4 10 10 85 %
2018
25
9 September 12 Pagi 6, siang 4, malam 4 13 11 92 %
2018
26
10 September 11 Pagi 6, siang 3, malam 4 10 10 85 `%
2018
27
11 September 13 Pagi 6, siang 3, malam 4 10 11 100 %
2018
28
12 September 12 Pagi 6, siang 3, malam 4 11 10 100%
2018
29
13 September 11 Pagi , siang 3, malam 2 10 9 85%
2018
Rata-Rata 11,61 Pagi 6, siang 3, malam 4 11 10 90%

Tabel 4.1 menunjukkan perbedaan hasil rerata kebutuhan tenaga perawat di Pandan
Wangi RSUD Dr.Soetomo menurut metode Gilles dan Douglas. Menurut metode Gilles
didapatkan sebesar 11 orang sedangkan menurut metode Douglas sebesar 10 orang. Jadi
menurut kedua metode tersebut, perbandingan antara rerata BOR dengan tenaga perawat di
kelas I dan II Ruang Pandanwangi RSUD Dr.Soetomo hampir seimbang.
Tabel 4.2 Perhitungan BOR berdasarkan Pasien Kelolaan Mahasiswa Manajemen 2018 di
Pandan Wangi RSUD Dr.Soetomo Surabaya Tanggal 17 s/d 29 September 2018
∑Px ∑Maha BOR
No Tanggal Beban Kerja
Kelolaan siswa (%)
17 September
1 11 11 85 % 86,7 % (High)
2018
18 September
2 12 10 92 % 88,9 % (High)
2018
19 September
3 12 10 92 % 88,9 % (High)
2018
20 September
4 13 10 100 % 90,6 % (High)
2018
21 September
5 9 10 70 % 83,2 % (High)
2018
22 September
6 12 10 92 % 88,9 % (High)
2018
23 September
7 12 10 92 % 88,9 % (High)
2018
24 September
8 11 11 85 % 86,7 % (High)
2018
25 September
9 12 10 92 % 88,9 % (High)
2018
26 September
10 11 10 85 % 86,7 % (High)
2018
27 September
11 13 10 100 % 90,6 %(High)
2018
28 September
12 12 11 100% 90,6%(High)
2018
29 September
13 11 9 85 % 86,7%(High)
2018
Rata-rata 11,61 10,15 90 % 81,34%(High)
Jumlah tempat tidur pada manajemen kelolaan adalah 13 tempat tidur. Berdasarkan
tabel 4.2 rerata BOR pasien kelolaan mahasiswa manajemen 2018 di Pandan Wangi
RSUD Dr.Soetomo adalah 90 %. Beban kerja perawat di ruang Pandan Wangi rata-rata
setiap harinya selalu tinggi, yaitu sebesar 81,34%.
1. Hambatan
Pelaksanaan MAKP oleh praktik profesi manajemen keperawatan di Pandan Wangi
RSUD Dr.Soetomo Surabaya selama 2 minggu, kelompok mengalami hambatan dalam
ketenagaan karena jumlah pasien kelolaan dan ners muda tidak seimbang, terlalu banyak
jumlah pasien, sehingga pelayanan kesehatan kurang optimal pada pasien kelolaan.
Pelaksanaan kegiatan role play dan penyuluhan agak mengganggu dalam pemberian
asuhan keperawatan pada pasien, karena hanya 2 mahasiswa yang berjaga di ners station,
sehingga pasien kelolaan dibantu oleh perawat di ruangan.
2. Dukungan
Dukungan praktik profesi manajemen keperawatan terhadap pelaksanaan MAKP di
Pandan Wangi RSUD Dr.Soetomo Surabaya diperoleh dari Kepala keperawatan IRNA
Medik, Kepala Ruangan Pandan Wangi, tenaga medis dan karyawan Pandan Wangi serta
pegawai rumah sakit lain yang telah memberikan saran, masukan, dan bantuan tentang
ketenagaan dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang terbaik pada pasien
kelolaan.
4.3.4 Pelaksanaan Supervisi Keperawatan
1. Persiapan
Persiapan role play supervisi keperawatan meliputi penyusunan proposal yang
berisi konsep supervisi, materi supervisi, dan instrumen penunjang, antara lain instrumen
supervisi beserta parameter penilaian dan lembar evaluasi yang diisi oleh supervisor,
laporan kegiatan supervisi, serta pendokumentasian hasil supervisi. Tahap-tahap
persiapan role play supervisi antara lain :
1) Menentukan penanggung jawab role play supervisi keperawatan.
2) Membuat proposal role play supervisi keperawatan.
3) Menetapkan Karu, PP, dan PA untuk role play supervisi keperawatan.
4) Menetapkan kegiatan injeksi intravena sebagai kegiatan yang akan disupervisi oleh
kepala ruangan.
5) Menyiapkan materi supervisi, meliputi proposal role play supervisi dan SPO
penerimaan pasien baru.
6) Memilih pasien untuk dilakukan penerimaan pasien baru.
7) Menyiapkan media supervisi meliputi format instrumen supervisi, lembar penilaian,
dan lembar evaluasi supervisi.
8) Menetapkan waktu pelaksanaan role play supervisi keperawatan.
2. Pelaksanaan
Topik Supervisi : Penerimaan Pasien Baru
Hari/Tanggal : Kamis, 27 September 2018
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Pandan Wangi RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Dihadiri oleh :
Pembimbing Akademik : Dr. Ninuk Dian K., S.Kep., Ns., M.ANP
Pembimbing Klinik : Lilik Mudayatin, S.Kep., Ns.
3. Hambatan
Masalah Sebab (5W) Rekomendasi
Mekanisme
1. Tambahan alur Lupa Sebelum role play dimulai,
pasca supervisi supervisor membaca kembali
belum dilakukan alur pasca supervisi untuk
oleh supervisor ditanyakan pada PP/PA yang
terdiri dari Responsibility,
Accountability, dan Authority

2. Waktu untuk role Mengacu pada SPO Penyampaian hal penerimaan


play supervisi penerimaan pasien pasien baru setidaknya point
penerimaan baru, sehingga dibuat yang penting saja saja sehingga
pasien baru kesalahan seminimal tidak menambah beban kerja
terlalu lama. mungkin. perawat.

Peran
1. Kepala ruang Lupa Kepala ruang hendaknya
(Supervisor) memperhatikan prinsip 3F salah
belum satunya adalah Follow Up atas
memberikan tindakan yang telah dilakukan
follow up pada PP/PA.
PP/PA
2. Supervee (PP/PA) Lupa Supervisor perlu
tidak melakukan menyampaikan hasil dari
cuci tangan dan supervisi dan mengingatkan
sebelum dan kembali untuk tetap
sesudah ke melaksanakan cuci tangan 5
pasien. moments.

3. Pembagian PA 1
Insidental Sebaiknya berdasarkan beban
dan PA 2 masih
kerja.
belum seimbang.

4. Dukungan
Supervisi dilaksanakan berdasarkan dukungan dari pembimbing akademik dan
pembimbing klinik. Pembimbing akademik dan pembimbing klinik memberi pengarahan
dalam pelaksanaan supervisi serta memotivasi agar mahasiswa memberikan penampilan
yang terbaik. Sehari sebelum pelaksanaan role play, gladi bersih dilaksanakan.

BAB 5

5.1 M1 (Man)
1. Evaluasi Struktur
Pada pelaksanaan pengorganisasian di Ruang Pandan Wangi RSUD Dr.Soetomo
Surabaya telah disusun penanggung jawab ruangan serta perawat penanggung jawab setiap
pasien. Terdapat 2 orang perawat primer yang terbagi ke dalam 2 tim ditambah 1 PP dari
mahasiswa manajemen dan 1 orang kepala ruang. Pembuatan jadwal dinas telah dibuat dua
minggu sebelumnya dengan pemerataan jam dinas.
2. Evaluasi Proses
Pada pelaksanaan pengorganisasian, perawat menjalankan MAKP. Setiap hari ada
kepala ruangan yang memimpin timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian
shift malam ke shift pagi dan pergantian shift pagi ke shift sore. PP menyampaikan
timbang terima pada PP shift berikutnya. PA melaksanakan implementasi keperawatan
ke pasien. PP bertanggung jawab atas perawatan pasien yang dikelola sekaligus
bertanggung jawab atas pendokumentasian pasien. Pengorganisasian dalam satu hari
terdapat 2 perawat primer setiap shift serta 1 PP dari mahasiswa, serta perawat
pelaksana pada shift pagi, siang dan malam.
3. Evaluasi Hasil
Pada pelaksanaan pengorganisasian di ruang Pandan Wangi RSUD Dr.Soetomo
Surabaya telah sesuai dengan fungsinya pada setiap pergantian shift.
1. Penerapan Supervisi
1. Evaluasi Struktur
Supervisi dilaksanakan di Ruang Pandan Wangi RSUD Dr. Soetomo, sebelumnya
kelompok telah melakukan beberapa persiapan selama 1 minggu sebelum pelaksanaan
kegiatan supervisi, yaitu membuat proposal role play supervisi, persiapan format laporan
supervisi, persiapan SPO tindakan yang akan disupervisi, pembagian peran sebagai Karu,
PP, dan PA.
2. Evaluasi Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
2) Pelaksanaan supervisi sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan supervisi sesuai peran yang telah
ditentukan.
4) Pengorganisasian berjalan sesuai dengan peran yang telah ditentukan
Tabel 5.1 Evaluasi Proses Role Play Supervisi
Waktu Kegiatan
08.30-09.00 Persiapan role play
09.00-10.00 Pelaksanaan role play
10.00-10.30 Evaluasi role play :
Lilik Mudayatin, S.Kep., Ns.
1) Alur role play supervisi sudah bagus dan sesuai berdasarkan
teori yang semestinya.
2) Karu sudah baik perannya.
3) Sebaiknya setelah pasien timbang terima dari IGD dilakukan
observasi TTV kembali.
4) PP sudah bagus saat konfirmasi identitas, pasien
menyebutkan nama, perawat yang mencocokkan dengan
gelang pasien nomor registernya.
5) PP/PA sudah bagus melakukan perannya masing-masing.
6) Komunikasi sudah efektif.
Dr. Ninuk Dian K., S.Kep., Ns., M.ANP
1) Karu sebaiknya melakukan prinsip Responsibility,
Accountability, Authorithy.
2) Pembagian PP/PA sesuaikan dengan beban kerjanya.
3) Komunikasi ke pasien sudah bagus.

3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan role play supervisi dihadiri oleh 1 orang pembimbing klinik, 1 orang
pembimbing akademik, dan 11 orang mahasiswa profesi manajemen keperawatan.
b) Kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal, dimulai tepat waktu yaitu pukul 09.00 WIB dan
berlangsung selama 1 jam.
c) Mahasiswa yang berperan menjalankan tugasnya sesuai peran masing-masing.
d) Mahasiswa mampu mengomunikasikan supervisi sesuai dengan prinsip 3F (Fair,
Feed back, Follow up)
e) Kegiatan berjalan lancar dan mahasiswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
f) Supervisi
Proses supervisi di ruangan sudah dilakukan secara berkala dan sudah sesuai dengan
prosedur supervisi.
6.2 Saran
6.2.1 M1(Man)
Perlu penambahan tenaga kesehatan mengingat jumlah tenaga perawat yang masih
kurang dan beban kerja yang tinggi. Penambahan tenaga kesehatan dengan rasio 3 pasien dan
2 perawat berdasarkan pedoman buku saku RS tipe A. Menurut metode Gillies rerata
pengorganisasian tenaga perawat per hari yaitu 38 orang, menurut metode Douglas rerata
pengorganisasian tenaga perawat per hari yaitu 28 orang yang dapat digunakan sebagai acuan
penghitungan jumlah kebutuhan tenaga tambahan di Pandan Wangi RSUD Dr.Soetomo.
1. Supervisi
Mahasiswa praktika manajemen keperawatan periode selanjutnya dapat bekerja sama
dengan perawat ruangan dalam pembuatan pengajuan penyusunan Standar Prosedur
Operasional (SPO) supervisi kepada pihak yang memiliki wewenang untuk menyusun
SPO pelaksanaan tindakan keperawatan di Pandan Wangi RSUD Dr.Soetomo.
Dokumentasi

You might also like