You are on page 1of 2

Etiologi

Swine pox virus (SWPV) atau cacar babi dengan sinonimnya yaitu Pigpox, Variola suilla,
Louse borne dermatitits dan Contagious impertigo adalah suatu penyakit yang hanya bereplikasi
pada babi. Swine pox virus berasal dari famili Poxviridae dan merupakan agen etiologi dari
penyakit kulit pada babi yang ditandai dengan adanya lepuh dan keropeng pada kulit dengan
tingkat penyakit yang tinggi yaitu dapat mencapai > 80%. Cacar babi merupakan penyakit
menular pada babi namun biasanya merupakan penyakit ringan dengan lesi terbatas pada kulit.
Semua strain dari Swine pox virus memiliki imunogenik yang sama dan dapat dibedakan dengan
virus pox lainnya. Genom virus tersusun atas DNA beruntai tunggal (ss-DNA) dengan berat
molekul 80x106D. Asam inti tersebut dilapisi protein (nukleoid) dan lapisan luar terdapat
membran serta di kedua sisi terdapat badan lateral yang berbentuk elips. Partikel virus ini
dibungkus oleh struktur membran (amplop). Bentuk virus seperti cakram atau bundar dan
berukuran 300-350 nm x 200-250 nm.

Swine pox virus termasuk virus yang tahan terhadap degradasi lingkungan dan berlanjut
dalam keropeng (scabs) hewan yang terinfeksi hingga satu tahun. Secara mikroskopis, virus ini
terlihat sebagai inklusi intracytoplasmic besar dalam sel yang terinfeksi. Swine pox virus
umumnya menyerang babi muda terutama babi berusia <3 bulan namun dapat juga terjadi pada
neonatus yang mengindikasikan bahwa kemungkinan adanya infeksi melalui transplasenta, pada
babi dewasa menunjukkan tanda-tanda yang lebih ringan. Penyakit ini dapat ditularkan melalui
kutu penghisap pada babi yaitu Haematopinus suis yang bertindak sebagai vector mekanis dan
juga membantu infeksi dengan menyebabkan trauma kulit atau melalui kontak langsung dengan
hewan. Lesi dari Swine pox virus umumnya terdapat pada daerah thorax, abdomen dan
extremitras. Pada infeksi yang berat, lesi dapat digeneralisasikan namun jarang melibatkan
rongga mulut, faring, esofagus, lambung, trakea, dan bronkus. Morfologi dari lesi mengikuti pola
khas infeksi cacar. Lesi papula eritematosa biasanya dapat berubah menjadi pijar umbilicated
tanpa tahap vesikular yang signifikan. Adanya inflamasi dapat menyebabkan timbulnya kerak
dengan menghasilkan macule berwarna putih. Vaccinia virus (VACV) yang berasal dari genus
Orthopoxvirus juga menyebabkan penyakit pustular serupa pada babi yang sulit dibedakan
secara klinis dari infeksi SWPV. Infeksi VACV adalah umum terjadi selama kampanye vaksinasi
cacar, ketika VACV ditularkan ke hewan domestik dari lesi vaksin.

Penyakit ini terjadi di seluruh dunia dan endemik di daerah-daerah produksi babi yang
intensif. Dapat menyebabkan kerugian ekonomi cukup besar karena menyerang anak babi yang
sedang mengalami pertumbuhan. Selain itu adanya larangan ekspor atau lalu lintas antar pulau
dari daerah tertular ke daerah bebas.Penyakit ini umumnya terjadi di peternakan dengan kondisi
manajemen dan sanitasi yang buruk.
Daftar Pustaka :

Buku online. Manual Penyakit Hewan Mamalia.http://wiki.isikhnas.com. (diakses pada 27 April


2018).

IOWA State University.2018.Veterinary Diagnostic and Production Animal.IOWA State


University, College of Veterinary Medicine.

Elizabeth, A.M et al.2016.Integumentary System.Jubb,Kennedy and Palmer’s Pathology of


Domestic Animal : Volume 1 (Sixth Edition). (diakses pada tanggal 27 April 2018).

Maria, L.G et al.2011.Swine Virus Outbreak,Brazil,2011.Emerging Infectious


Diseases .www.cdc.gov/eid . Vol. 17, No. 10, October 2011

You might also like