You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biopsi adalah pengambilan jaringan dari tubuh makhluk hidup untuk
mendapatkan spesimen histopatologi dalam upaya membantu menegakkan diagnosis.
Biopsi merupakan metode penting untuk membantu menegakkan diagnosis lesi yang
dicurigai mengalami keganasan, seperti pembesaran jaringan, ulkus yang kronis,
kerapuhan jaringan, atau kekerasan saat palpasi. Metode biopsi dapat dilakukan pada
semua jaringan tubuh, termasuk jaringan lunak rongga mulut yang terdapat lesi.
Tindakan biopsi akan menyebabkan luka. Luka adalah diskontinuitas jaringan yang
disebabkan oleh trauma. Luka pasca biopsi yang tidak ditangani dengan baik akan
menimbulkan dampak negatif yaitu infeksi kronis, produktivitas yang menurun,
keluhan dan perasaan tidak nyaman bagi penderita.
Pankreas memiliki struktur yang sangat mirip dengan kelenjar ludah dan
terletak di belakang bagian bawah lambung. Panjang pankreas berkisar 15 cm, mulai
dari duodenum sampai limpa, terdiri atas tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor.
Penyakit yang terjadi pada pankreas meliputi pankreatitis dan kanker pankreas.
Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas dengan gejala rasa sakit di perut bagian
atas, mual dan muntah. Pankreatitis diklasifikasikan menjadi dua yaitu pankreatitis
kronis dan pankreatitis akut. Kanker pankreas adalah neoplasma yang terjadi pada
kelenjar pancreas.
Biopsy pancreas adalah proses pengambilan sampel sel yang dicurigai
mengalami gangguan atau penyakit untuk diperiksa di bawah mikroskop.Tindakan
biopsy pankreas ini terbilang rumit dan memerlukan keterampilan khusus dalam
mengerjakannya dimana dalam biopsy pankreas ini terdapat beberapa metode dengan
pengaplikasian yang jauh berbeda sehingga sangat penting untuk diketahui.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja kegunaan biopsy pancreas?
2. Apa saja teknik operasi biopsy pancreas?
3. Bagaimana dampak operasi biopsy pancreas?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kegunaan biopsy pankreas
2. Untuk mengetahui teknik operasi biopsy pankreas
3. Untuk mengetahui dampak operasi biopsy pankreas
1.4 Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan penulisan diatas, maka manfaat yang diperoleh dari
penulisan paper ini adalah menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa
mengenai teknik operasi caesar. Pemahaman tentang kegunaan biopsy pancreas,
teknik operasi biopsy pancreas, dan dampak yang ditimbulkan saat melalukan operasi
biopsy pancreas ini.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Biopsy adalah metode yang digunakan untuk mengambil sampel jaringan atau
sel dari tubuh untuk keperluan analisis mikroskopik. Biopsy pankreas dilakukan
dengan cara mengambil sedikit jaringan pankreas menggunakan suatu alat. Biasanya
dilakukan dengan menggunakan laparoscopy. Biopsi pankreas memiliki beberapa
metode yaitu metode Fine Needle Aspiration Biopsy,Brush Biopsy, dan Laparoscopy
Biopsy. Lokasi untuk pengambilan sampel pada biopsy adalah bagian ujung lobus
prankreas untuk pengecekan penyakit secara umum atau pada bagian spesifik untuk
penyakit ataulesi tertentu. Biopsy harus dilakukan pada lokasi yang jauh dari
pembuluh darah utama dan pembuluh pankreas sehingga lokasi yang biasanya di
gunakan untuk tempat pengambilan sampel adalah bagian ujung kaudal lobus kanan
pankreas.

Biopsi pankreas secara klinis jarang diindikasikan sebagai prosedur utama dan
pasien pankreatitis sering mengalami resiko dari anestesi yang buruk. Jika
laparoskopidilakukan untuk alasan lain seperti untuk menghilangkan obstruksi duktus
biliaris umum, observasi kasar diikuti dengan biopsi pankreas dapat dilakukan.
Kekhawatiran sebelumnya mengenai penanganan pankreas dan biopsi pankreas yang
menginduksi pankreatitis tampaknya tidak berdasar dan biopsi pankreas secara rutin
dilakukan selama celiotomy. Inspeksi dan biopsi dari usus kecil dan hati (dengan
aspirasi kantong empedu) juga penting karena tingginya tingkat penyakit bersamaan
pada hewan terutama kucing.

Pre Operasi, Sebelum melaksanakan operasi terdapat beberapa hal yang harus
disiapkan agar operasi dapat berjalan dengan baik dan benar hal paling dasar adalah
dengan melakukan pemeriksaan fisik serta melihat hasil pemeriksaan laboratoriun dan
unltasound (jika diperlukan). Karena hal tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil
operasi yang dilakukan seperti :

 Persiapan Obat
Obat yang harus dipersiapkan adalah obat premedikasi seperti atropine sulfat, obat
anastesi yang meliputi Xylasin dan Ketamin, dan antibiotik.

3
 Persiapan Alat Operasi
Alat yang digunakan haruslah alat yang steril seperti hand glove, masker, baju operasi,
benang, pisau cukur serta seperangkat alat bedah.
 Persiapan Tempat Operasi
Tempat operasi harus dalam keadaan bersih dan steril, letakkan alas plastic diatas
meja operasi dan suhu ruangan harus stabil.
 Persiapan Operator
Sebelum melakukan operasi, operator maupun co-operator terlebih dahulu
melepas accessoris yang dapat mengganggu jalannya operasi. Tangan operator dan
co-operator harus steril dalam melakukan operasi untuk menghindari timbulnya
infeksi bawaan dari luar tubuh hewan. Tangan dicuci menggunakan air bersih dan
sabun. Selanjutnya di sterilkanmenggunakan alkohol 70%. Penghitungan dosis obat
yang diberikan untuk tujuan premedikasi dan anastesi harus tepat dan penggunaan
alat-alat sterilisasi individu dengan benar sertamemperhatikan SOP dalam melakukan
operasi. Pendataan riwayat pasien sangat penting sebelum prosedur operasi
dilaksanakan yang meliputi jenis hewan, berat, umur, warna, nama pemilik dan
alamat. Sebelum operasi dilaksanakan, pasien diperiksa keadaan fisiknya dan
dipuasakan 8-12 jam dengan tujuan untuk menghindari terjadinya hipersalivasi dan
vomit pada pemberian anastesi. Selanjutnya melakukan hitungan untuk mengetahui
dosis obat premedikasi dan anastesi yang diberikan terhadap pasien.Berikut adalah
cara penghitungan dosis obat yang akan diberikan kepadapasien:
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒅𝒂𝒏 ×𝒅𝒐𝒔𝒊𝒔 𝒂𝒏𝒋𝒖𝒓𝒂𝒏
Dosis Obat = 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂𝒂𝒏
𝑚𝑔
 Atropin sulfat : 0,02-0,04 𝑘𝑔𝑏𝑏
𝑚𝑔
 Ketamin : 10-15 / 10-30 𝑘𝑔𝑏𝑏
𝑚𝑔
 Xylasin : 1-3 𝑘𝑔𝑏𝑏

Pasca operasi, setelah prosedur biopsy pankreas berlangsung, langkah


selanjutnya adalah perawatan pasca operasi, selama masa perawatan pasien diberikan
antibiotic, anti inflamasi, dan antiseptic sesuai dengan dosisnya guna mempercepat
kesembuhan dari pasien.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 KegunaanBiopsiPankreas

Biopsi pankreas dapat memfasilitasi diagnosis gangguan patologi pankreas


dan kelainan baik primer maupun sekunder seperti pankreatitis akut dan kronis,
insufisiensi eksokrin pankreas (EPI), neoplasia pankreas, kistapankreasdan
hyperplasia nodular jinak. Pankreatitis sangat sulit di diagnosasecara ante-mortem
dengan akurat karena tidak ada tes diagnostik yang memiliki sensitivitas dan
spesifisitas 100%, meskipun pemeriksaan histologis pankreas telah disarankan
sebagai standar emas untuk diagnosis pankreatitis pada anjing.Biopsi pankreas dapat
dilakukan terbuka, laparoskopi dan aspirasi pankreas. Namun, metodeFine needle
Aspirationdianggap sebagai pilihan yang kurang invasif.

3.2 TeknikBiopsiPankreas

3.2.1 Fine Needle Aspiration (FNA)

Pada hewan kecil seperti anjing, biopsi fine needle aspiration dilakukan
dengan menggunakan jarum suntik dengan panjang 4 cm dan jarum punkture lumbal
dengan panjang 9 cm dari 0,6-0,9 mm (20-23G) dengan diameter yang melekat pada
jarum suntik 5-20 ml. Sebelum dilakukan biopsi, pemeriksaan ultrasound harus
dilakukan untuk mengevaluasi lokasi lesi, ukuran dan kedalaman, serta untuk
menentukan tempat penyuntikan jarum agar menghasilkan sampel biopsi terbaik.
Setelah menentukan situs untuk koleksi bioptata melalui ultrasound, jarum biopsi
dimasukkan. Ketika mencapai area jaringan yang akan diambil sampelnya, piston
jarum suntik ditarik keluar sehingga menciptakan ruang hampa untuk aspirasi bahan.

Dalam kasus lesi kecil dianjurkan untuk mengumpulkan sampel aspirasi dari
bagian tengahnya. Hal ini dikrenakan pada proses neoplastik banyak lesi yang
dikelilingi oleh proses inflamasi sekunder. Dalam hal ini koleksi bahan sitologi dari
margin dapat mengubah hasilnya. Namun, dalam perubahan neoplastik yang besar,
bioptasi sebaiknya dikumpulkan dari area perifer karena iskemia, bagian sentral
mungkin dipengaruhi oleh nekrosis yang juga akan mendistorsi hasilnya.

5
Efektivitas biopsi fine needle aspiration diperkirakan mencapai 70-80%.
Alasan paling umum untuk mendapatkan bahan diagnostik yang tidak baik atau buruk
meliputi: kontaminasi sampel dengan darah, pengumpulan sel yang terlalu sedikit
(yang terkait dengan ketegasan berlebihan dari jaringan yang terkena atau sedikit
pengalaman operator), kerusakan sel saat membuat apusan atau apusan yang terlalu
tebal akan membuatnya sulit dievaluasi. Demikian pulakontaminasi sampel dengan
gel yang digunakan dalam pemeriksaan ultrasound dapat menyebabkan originasi
artefak, yang secara substansial menghambat evaluasi sitologi karena warna turquoise
gel dan penampilan yang amorf.

Biopsi fine needle aspiration dari organ internal dapat memberikan informasi
yang berharga, namun tidak umum digunakan dalam kedokteran hewan. Hal ini
mungkin karena kekhawatiran dokter hewan mengenai adanya kemungkinan
komplikasi atau kurangnya pengetahuan dalam melakukan biopsi. Sementara dalam
mengumpulkan bioptat dari perubahan neoplastik yang harus diingat tentang resiko
penyebaran sel-sel neoplastik sepanjang jalur jarum biopsi atau cara hematogenik. Ini
paling sering terjadi pada biopsi pankreas dan tumor prostat neoplastik. Namun,
banyak penulis berpikir bahwa resiko implantasi sel neoplastik sangat jarang dan
tidak boleh mempengaruhi keputusan biopsi. Penulis lain berpikir bahwa data
mengenai métastasés neoplastik yang disebabkan oleh biopsi yang dikecilkan
menyebabkan kematian yang tinggi pada hewan dengan penyakit neoplastik. Mereka
membuktikan bahwa 20% hewan di mana biopsi jarum halus perkutan tumor
neoplastik telah dilakukan dipengaruhi oleh métastasés hanya 4 tahun setelah
prosedur. Namun, pada manusia tingkat métastasés neoplastik yang terjadi di
sepanjang jalur jarum biopsi diperkirakan 0,007%.

3.2.2 Brush Biopsi

Metode biopsy ini dapat dilakukan dengan prosedur yang disebut endoscopic
retrograde cholangiopancreatography (ERCP) test. Menggunakan alat bantu berupa
sebuah tabung panjang dan tipis yang disebut endoskopi dimasukkan melalui mulut
pasien atau hewan menuju bagian dalam dari usus kecil. Dokter hewan kemudian
menempatkan sikat kecil melalui endoskopi dan masuk kesaluran pankreas atau
empedu. Sikat tersebut menggosok beberapa sel untuk diuji. Metode ini sangat jarang
digunakan dalam kedokteran hewan.

6
3.2.3 Laparoskopi

Laparoskopi adalah teknik invasif yang dapat digunakan untuk memeriksa


secara visual dan biopsy organ di rongga peritoneal. Teknik ini biasanya dilakukan
untuk evaluasi pankreas karena memungkinkan perubahan visualisasi terkait penyakit
parenkim pankreas dan meningkatkan kinerja biopsy dengan mengidentifikasi daerah
peradangan, atrofi atau komplikasi. Dalam sebuah penelitian yang mengevaluasi
biopsy laparoskopi dari pankreas anjing yang normal tidak ditemukan adanya
komplikasi pasca operasi atau gejala pancreatitis sekunder, sehingga penggunaan
laparoskopi khususnya pada anjing dianjurkan.

Dalam teknik laparoskopi, pasien atau hewan tersebut akan diberikan anastesi
umumya itu dengan pemberian propofol (Provive 1%). Kemudian Dokter hewan akan
membuat sayatan kecil di daerah abdomen dimana incici di dilakukan pada jarak 2 cm
bagian caudal dari umbilicus. Jarum Veress ditempatkan didinding perut kemudian di
diberikan gas CO2 menggunakan jarum verres tersebut, tekanan dipertahankan pada
15 mmhg menggunakan insuflattor otomatis. Setelah distensi abdomen sesuai, buat
sayatan kecil ukuran 2 cm di daerah abdomen tengah bagian atas sisi kanan, 5 cm dari
umbilicus. Kemudian sebuah kanula ditempatkan melalui dinding perut sebelah
tengah bagian kanan dan sebuah teleskop 5 mm dengan sudut pandang 30o diletakkan
di dalam kanula tersebut.

Untuk kontrol visual, kanula lain dimasukkan keperut tengah sisi kiri dengan
jarak 5 cm dari umbilicus dan selanjutnya eksplorasi perut dilakukan menggunakan
probe palpasi. Alat ini memudahkan dokter hewan untuk melihat organ pankreas dan
sekitarnya. Dua sampel biopsy diambil dari ujung pankreas kanan jauh dari saluran
pankreas menggunakan 5 mm punch biopsi forceps dan sampel lainnya diambil dari
tepi hati menggunakan 5 mm gelas oval biopsi. Biopsi pancreas dapat dilakukan di
tepi lobus pankreas untuk penyakit umum atau pada tingkat lesi spesifik. Sampel
tersebut segera di berikan buffer formalin 10% untuk pemeriksaan histopatologi
setelah itu sampel di dehidrasi dan ditanam dalam paraffin lalu diwarnai dengan
pewarnaan hematoxylin dan eosin. Kemudian semua instrument dan teleskop dilepas,
kemudian pneumoperitonium didekompresi dengan membuka salah satu katup kanula
sehingga memungkinkan CO2 keluar. Keluarkan kanula tersebut dan tutup sayatan
dengan jahitan menggunakan benang non absorbable.

7
Gb. 1 Visualisasi laparoskopi pankreas anjing yang menderita pancreatitis
akut yang telah terinduksi secara eksperimental. (A) Edema, (B) efusi
peritoneum, (C) perdarahan pankreas, dan (D) lemak nekrosis.

3.3 Dampak Biopsi Pankreas

Seorang dokter hewan memiliki tanggungjawab yang besar terhadap pasien


yang sedang di tanganinya, karena setiap tindakan yang dilakukan oleh dokter hewan
akan memberikan dampak terhadap pasien itu sendiri. Oleh sebab itu, dalam
memberikan diagnosa dan tindakan terhadap pasien harus cermat dan sesuai dengan
prosedur.

Pada biopsi pankreas ini, terdapat beberapa dampak positif dan negative yang
dapat terjadi pada pasien yaitu :

A. Dampak positif

 Biopsi pankreas dapat mempermudah dalam pengambilan sampel untuk


pemeriksaan histology dan patologi sehingga dapat membantu menegakkan
diagnosa
 Biopsi pancreas memungkinkan penilaian visual dan palpasi pankreas dari lokasi
yang tepat dimana kerusakan terjadi
 Dapat mengambil lebih dari satu sampel jika tidak terdapat indikasi secara klinis
 Jika terdapat kelainan pada organ lainnya di abdomen dapat diambil sampelnya
pada saat yang bersamaan dengan biopsi pancreas

8
B. Dampak Negatif

 Biopsi jaringan bersifat invasif, membutuhkan anastesi umum dan pembedahan


 Penanganan biopsi yang tidak sesuai dengan prosedur dapat menyebabkan
terjadinya pancreatitis pasca operasi

9
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Biopsi adalah metode yang digunakan untuk mengambil sampel jaringan atau
sel dari tubuh untuk keperluan analisis mikroskopik. Biopsy pankreas dilakukan
dengan cara mengambil sedikit jaringan pankreas menggunakan suatu alat.Biopsi
pankreas memiliki beberapa metode yaitu metode Fine Needle Aspiration
Biopsy,Brush Biopsy, dan Laparoscopy Biopsy. Biopsi pankreas dapat memfasilitasi
diagnosis gangguan patologi pankreas dan kelainan baik primer maupun sekunder
seperti pankreatitis akut dan kronis, insufisiensi eksokrin pankreas (EPI), neoplasia
pankreas, kista pankreas dan hyperplasia nodular jinak.Pada biopsy pankreas, terdapat
beberapa dampak positif dan negatif yang dapat terjadi pada pasien.

4.2 Saran

Metode biopsy pankreas sangat perlu diperhatikan karena metode ini memiliki
tingkat kesulitan yang tinggi dan sangat beresiko.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bossche I. Van den et al.2010.Acute pancreatitis in dogs and cats: medical imaging,
biopsy, treatment and prognosis.Faculty of Veterinary Medicine, Ghent
University, Merelbeke, Belgium.VlaamsDiergeneeskundigTijdschrift, 2010,
79.

Brian Rose, DVM, DACVS.SURGICAL BIOPSIES

Hyun-wook Kim et al.2014. Use of laparoscopy for diagnosing experimentally induced


acute pancreatitis in dogs.Haemaru Referral Animal Hospital, Seongnam
463-050, Korea.Departments of Veterinary Internal Medicine and Veterinary
Pathology, College of Veterinary Medicine, Seoul National University, Seoul
151-742, Korea.Department of Veterinary Medical Imaging, College of
Veterinary Medicine, Chonnam National University, Gwangju 500-757,
Korea.Vet. Sci. (2014), 15(4), 551-556 pISSN 1229-845X.eISSN 1976-
555X.Jhttp://dx.doi.org/10.4142/jvs.2014.15.4.551.

Jani Bhairvi S. et al.2018.Endoscopic Ultrasound-Guided Fine-Needle Aspiration of


Pancreatic Lesions: A Systematic Review of Technical and Procedural
Variables.Department of Internal Medicine, Division of Gastroenterology,
University of Kansas Medical Center, Kansas City,Kansas, USA.2016 North
American Journal of Medical Sciences | Published by Wolters Kluwer –
Medknow.

Storm Andrew C. et al.2016.Endoscopic ultrasound-guided techniques for diagnosing


pancreatic mass lesions: Can we do better?.World J Gastroenterol 2016
October 21; 22(39): 8658-8669.ISSN 1007-9327 (print) ISSN 2219-2840
(online).DOI: 10.3748/wjg.v22.i39.8658.© 2016 Baishideng Publishing
Group Inc.

https://stanfordhealthcare.org (diaksespadatanggal 30 September)

http://www.vetsurgeryonline.com (diaksespadatanggal 30 September)

https://www.vetstream.com (diaksespadatanggal 30 September)

11
LAMPIRAN

12

You might also like