You are on page 1of 23

 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec.

 Batu Ampar Desa Himba Lestari

BAB III
PEMAHAMAN & TANGGAPAN
TERHADAP KAK

3.1 UMUM

Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference - TOR) yang disusun oleh Pemberi
Tugas menjelaskan mengenai informasi proyek diantaranya Lokasi Pekerjaan,
Ruang Lingkup Pekerjaan, dan beberapa informasi proyek lainnya.

Untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan oleh Pemberi Tugas


dalam Kerangka Acuan Kerja dapat dipahami dengan baik oleh Penyedia Jasa
(Konsultan). Maka Penyedia Jasa merasa perlu menyampaikan pemahaman
dan tanggapannya yang akan diuraikan secara rinci pada bab ini.

Tanggapan dan Pemahaman Penyedia Jasa terhadap Kerangka Acuan Kerja


Pekerjaan Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kecamatan
Batu Ampar Desa Himba Lestari ini akan disampaikan pada sub bab 3.2
di bawah ini.

3.2 TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

1. Waktu pekerjaan selama 2 (dua) bulan atau 60 (enam puluh) hari


kalender dirasa kurang memadai, mengingat metodologi untuk
mendiskripsikan kondisi lokasi yang berkaitan dengan pekerjaan ini
adalah : Gambaran Wilayah berdasarkan hasilsurvei, Kajian Teknis

PT. Erka Dua Cipta


3-1
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

(Sistem PLTS Terpusat untuk Kecamatan Batu Ampar Desa Himba


Lestari Beban Listrik Bangunan Desa; Kapasitas Ideal PLTS
Terpusat;Desain PLTS Terpusat; Jaringan Distribusi PLTS Terpusat; Rumah
Daya PLTSTerpusat; Pembumian Sistem PLTS Terpusat; Spesifikasi Teknis
Peralatan PLTSTerpusat; Studi Optimasi dan Desain Teknis; Pembuatan
Rancangan Dasar / Basic Design; Perhitungan Volume Pekerjaan / BOQ
dan Perkiraan Biaya Proyek),Operasional dan Perawatan, serta
melakukan Presentasi.
2. Lingkup dan materi untuk laporan‐laporan sudah cukup jelas dan sudah
biasa dikerjakan oleh para tenaga ahli PT. Erka Dua Cipta.

3.3 SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

1. Saran Terhadap Pelaksanaan Pekerjaan Pelaksanaan pekerjaan yang akan


dilakukan oleh konsultan telah tercantum didalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) sudah cukup jelas, dimana dalam tahapanpekerjaannya telah
dicantumkan hal‐hal yang perlu dilakukan oleh konsultan
dalammelaksanakan pekerjaan ini sampai dengan akhir kegiatan dalam
bentuk pelaporanyang harus diselesaikan. Pihak Konsultan akan berupaya
untuk menterjemahkan,mengikuti dan melaksanakan Tahapan‐tahapan
yang ada dalam KAK tersebut.
2. Saran Terhadap Pembangunan Berwawasan Lingkungan Pembangunan
yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana
menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam
pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan
lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara
bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
3. Saran Terhadap Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan nasional yang diharapkan akan mempercepat pertumbuhan
ekonomimenjadi perkembangan ekonomi yang kuat berakar dalam
kehidupan masyarakatharus ditopang dengan pengembangan pranata
sosial secara memadai. Dengan lain perkataan, sejalan dengan usaha
pembangunan sektor ekonomi harus diimbangidengan usaha
memberdayakan masyarakat agar dapat mengambil bagian secara
menguntungkan. Pemberdayaan itu tidak sebatas pada pembekalan

PT. Erka Dua Cipta


3-2
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

keterampilan dan keahlian, melainkan juga kondisi lingkungan sosial yang


menjamin kebebasan penduduk untuk menentukan pilihan hidupnya
(cultural freedom), keadilan social dan demokrasi politik.
Tanpa ke 3 persyaratan itu, masyarakat luas tidak akanmampu ikut mengambil
bagian secara menguntungkan, karena sebagian besar dari mereka itu masih
didominasi tradisi masing‐masing.
Dengan ke 3 persyaratan tersebut, masyarakat akan merasa aman dalam
usahanya karena perlindungan atas hak azasi mereka sebagai manusia serta
perlindunganatas lingkungan hidup tempat mereka bermukim dan
mengembangkan taraf hidup masing‐masing. Sungguhpun tidak mungkin lagi
bagi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan akan lingkungan hidup dengan
ke 5 fungsi sosial secara penuh. Setidaktidaknya ada jaminan bagi mereka
untuk mendapatkan menciptakan lingkungan yang aman, terjamin sumber
pencaharian atau makanannya, tersedia tempat mengembangkan keturunan
secara aktif, terawatnya sarana integrasi sosial dan arena tempat aktualisasi
diri bagi warganya dan kebutuhan akan keamanan. Terpenuhinya jaminan
tersebut juga akan memperkuat kesadaran penduduk untuk mengelola
lingkungan hidupnya dan mengolah sumberdayanya secara berkelanjutan
demi pelestarian fungsi lingkungannya secara menyeluruh.

3.4 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

Berikut dipaparkan pemahaman atas arah dan cakupan kajian berdasarkan


latar belakang
pekerjaan, maksud dan tujuan akhir pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan,
keluaran (output)
pekerjaan, hasil (outcome) pekerjaan, dan manfaat pekerjaan.
3.4.1. Tanggapan Secara Umum Terhadap KAK
Secara umum, Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Penjelasan yang
diberikan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa Konsultansi untuk
kegiatan Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal
Kecamatan Batu Ampar Desa Himba Lestari , telah dapat
dimengerti dengan baik oleh Konsultan, karena KAK tersebut disajikan
dengan singkat, padat, dan jelas serta mudah dipahami. Pada dasarnya
uraian penjelasan dari pemberi tugas mengenai pelaksanaan pekerjaan

PT. Erka Dua Cipta


3-3
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kecamatan


Batu Ampar Desa Himba Lestari di
Kabupaten Kutai Timur yang dituangkan dalam Kerangka Acuan Kerja
dapat dipahami dengan baik dan jelas serta komprehensif.
Selanjutnya sebagai calon Konsultan memberikan tanggapan terhadap
Kerangka Acun Kerja (KAK) adalah sebagai berikut :
a. Penerima Manfaat
Penerima manfaat yang diuraikan dalam Kerangka Acuan kerja telah
dapat dimengerti dengan baik oleh konsultan. Mengingat manfaat
yang sangat besar dari program perencanaan pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat. Penerima manfaat
baik pemerintah maupun masyarakat sama-sama akan dapat
menerima hasil yang baik dari terselenggaranya pekerjaan ini.
 Pemerintah adalah mengurangi beban biaya hidup masyarakat
dalam kebutuhan akan energi listrik.
 Masyarakat adalah tersedianya energi yang murah dan bersih di
daerah setempat
b. Indikator Kegiatan
Kami dapat memahami indikator dari hasil kegiatan ini dalam KAK
yaitu tersedianya dokumen rancangan kelayakan teknis, ekonomis
dan administrasi serta perhitungan Rincian Anggaran Biaya lingkup
pekerjaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Terpusat.
c. Ruang Lingkup Pekerjaan
Seluruh ruang lingkup kegiatan yang diuraikan dalam Kerangka
Acuan Kerja telah dapat dimengerti dengan baik oleh konsultan,
sehingga pihak konsultan dapat menyusun rencana pelaksanaan
studi baik metodologi yang dipakai maupun program kerja yang
akan diterapkan. Dalam pelaksanaan Kegiatan, konsultan perencana
akan memperhatikan masukan, asas, kriteria, keluaran, yang
memadai dan memenuhi kriteria. Konsultasi perencana harus dapat
menghasilkan sebuah kajian mengenai Perencanaan pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat komprehensif dan
layak menurut kaidah, norma serta tata laku professional. Landasan
Pemikiran diatas menjadi tolak ukur terhadap pelaksanaan kajian ini,

PT. Erka Dua Cipta


3-4
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

dimana dalam pelaksanaannya diharapkan mampu merealisasikan


harapan Pemerintah dalam Penyusunan kegaiatan ini. Unsur-unsur
penunjang keberhasilan tujuan dari perencanaan ini hendaknya
dapat digali dan dikondisikan sebagai asset potensial dalam
perwujudan perspektif pembangunan kawasan yang lebih maju,
khususnya bidang energi. Untuk itu konsultan akan melakukan
survey eksisting dengan memperhatikan kondisi daerah survey
sehingga data-data dari dinas/instansi terkait dapat diperoleh. juga
studi yang terkait (kalau ada) baik itu untuk penyiapan rencana
sistem jangka pendek, menengah dan panjang konsultan mencoba
memfaatkan serta mengoptimalkan data yang sudah ada. Secara
ringkas Ruang lingkup pekerjaan pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) Terpusat” adalah sebagai berikut :
1. Mengindentifikasi hasil data sekunder dari studi (Feasibility Study)
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat ;
Identifikasi data-data sekunder dari studi (Feasibility Studi)
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat
adalah untuk :
a. Pengecekan terhadap data-data dan analisa dalam Feasibility
Study (FS) tersebut.
b. Memahami dengan benar hasil Feasibility Study (FS) terhadap
kesimpulan atas wilayah, jumlah, sumber radiasi matahari yang
akan digunakan sebagai acuan untuk Perencanaan
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat
c. Mengetahui kelayakan wilayah yang akan dibangun jaringan
listrik dengan pertimbangan-pertimbangan antara lain :
o Rencana Tata Ruang Wilayah
o Jarak Lokasi PLTS yang akan dibangun dengan pelanggan.
o Kondisi penduduk meliputi minat terhadap penggunaan
Energi listrik yang bersumber dari Matahari, kemampuan
ekonomi, kepadatan penduduk, dan kesiapan terhadap
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Terpusat di wilayahnya.

PT. Erka Dua Cipta


3-5
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

o Kondisi lingkungan dan infrastruktur, apakah memungkinkan


untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Terpusat.
o Mempertimbangkan pendapat dari pemerintah daerah
setempat.
2. Melakukan pengukuran dan pemetaan secara langsung ke lokasi
untuk mengumpulkan data (data primer) dan mengidentifikasi
jalur Distribusi listrik; Melakukan pengukuran dan pemetaan ke
lapangan pada lokasi target untuk mengumpulkan data (data
primer), dimana data primer yang akan diambil akan diperoleh
melalui :
a. Pemetaan situasi detail jalur tiang distribusi;
b. Survei calon pelanggan/pengguna.
Sedangkan identifikasi jalur distribusi listrik yang tersedia akan
mencakup pengambilan data baik peta jaringan yang sudah ada,
dan kemudian melakukan kroscek di lapangan untuk memastikan
keberadaan jaringan tersebut.
3. Melakukan pengukuran secara langsung ke lokasi untuk
mengidentifikasi utilitas yang ada pada lokasi dan jalur yang akan
dibangun PLTS terpusat tersebut. Data ini digunakan sebagai
pertimbangan untuk memilih jalur distribusi yang akan dibangun
dan agar tidak terjadi kerusakan terhadap utilitas yang sudah ada
tersebut.
4. Melakukan identifikasi potensi pengguna (konsumen); Identifikasi
potensi pengguna dilakukan dengan melakukan kegiatan survei
calon pelanggan. Kegiatan ini dimulai dari mensosialisasikan akan
adanya program pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) Terpusat. Dari kegiatan survey calon pelanggan akan
diperoleh data-data calon pelanggan yang memenuhi persyaratan
dan berminat juga akan diperoleh data teknis rumah tinggal yang
diantaranya mencakup data ukuran jarak antara rencana letak
PLTS terspusat dan lokasi pengguna/pelanggan.
5. Membuat rancangan/gambar suplai dan distribusi ke pengguna
dengan mempertimbangkan aspek teknis administrasi dan
sosiologis; Membuat rancangan / gambar distribusi ke pelanggan

PT. Erka Dua Cipta


3-6
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

di lokasi. Dari aspek administrasi, dapat diketahui bahwa segala


proses instalasi pipa gas telah memenuhi persyaratan
administrasi yang telah ditentukan, baik itu persyaratan legal
administrasi penyambungan pada future connection, juga
persyaratan administrasi calon pelanggan yang akan dialiri listrik
dari PLTS. Sedangkan dari aspek sosiologis dapat memberikan
gambaran bahwa rancangan / gambar rantai suplai dan distribusi
ke pengguna pada lokasi target tidak menimbulkan gejolak
kemasyarakatan yang negatif, bahkan sebaliknya mendapat
dukungan dan antusiasme calon pelanggan terhadap pelaksanaan
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat.
6. Melakukan identifikasi masing-masing wilayah (geografi,
topografi, geologi, demografi, strata sosial ekonomi, dll);
Identifikasi wilayah yang diantaranya terkait dengan kondisi
geografi, topografi, geologi, demografi, strata sosial ekonomi akan
memberikan gambaran yang detail terhadap program
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat.
Identifikasi kondisi geografi, topografi dan geologi akan
memberikan data yang mempengaruhi proses fisik pelaksanaan
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat,
dimana secara garis besar data geografi, topografi, dan geologi
mempengaruhi proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) Terpusat akibat adanya beda ketinggian, sehingga
perencanaan dan desain teknis dapat dilakukan secara cermat.
Kondisi demografi dan strata sosial ekonomi secara umum
memberikan gambaran bahwa wilayah kemasyarakatan yang
majemuk dan terdiri dari berbagai strata sosial ekonomi akan
menjadi masukan yang positif bahwa pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat tersebut nantinya akan
memberikan manfaat bagi kehidupan dan penghidupan di wilayah
itu.
7. Melakukan identifikasi perizinan yang diperlukan; Identifikasi
perizinan yang dilakukan memberikan masukan dalam
pelaksanaan proses perizinan dari program pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat, sehingga

PT. Erka Dua Cipta


3-7
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

tahapan dan prosedur pelaksanaan perizinannya beserta


persyaratannya menjadi tepat sasaran, efisien dan efektif.
8. Melakukan koordinasi dengan Instansi Pemerintah (Pusat dan
Daerah), Stake holder, dan Lembaga lainnya dalam rangka
membantu Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kab. Kutai Timur
dalam pengurusan perizinan; Koordinasi dengan Instansi
Pemerintah (Pusat dan Daerah), Stake holder, dan Lembaga
lainnya dalam rangka membantu Dinas Penanaman Modal dan
PTSP Kab. Kutai Timur dalam pengurusan perizinan kegiatan ini
dilakukan untuk menjalin kesepahaman dan hubungan yang
saling mendukung dalam rangka mensukseskan program
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat.
9. Menyusun dokumen teknis, dokumen ekonomis dan dokumen
administrasi serta dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang
didukung dengan Bill of Quantity (BQ), referensi harga material,
harga peralatan-peralatan, upah tenaga kerja dan sarana
penunjang/asesoris lainnya sebagai bahan pendukung dokumen
lelang. Penyusunan dokumen teknis, dokumen ekonomis dan
dokumen administrasi serta dokumen Rencana Anggaran Biaya
(RAB), dimaksudkan agar tahapan selanjutnya dalam rangkaian
program pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Terpusat memiliki panduan atau pedoman yang terarah dan
terukur, baik sebagai bahan pendukung proses lelang pekerjaan
pembangunannya hingga proses fisik pembangunannya.
d. Tenaga Pelaksana Yang Dibutuhkan
Tenaga ahli yang tercantum pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) pada
prinsipnya sudah cukup. Konsultan menilai bahwa jumlah tenaga ahli
serta jumlah orang-bulan (man-month) yang disyaratkan dalam
Kerangka Acuan Kerja mencukupi untuk menyelesaikan seluruh
kegiatan pada seluruh lokasi studi yang dijelaskan dalam KAK.
Karena itu konsultan menyusun jadwal kegiatan sedemikian rupa
sesuai dengan jumlah tenaga ahli dan tenaga penunjang yang
tersedia dapat mencapai sasaran studi. Hanya saja dalam KAK
belum diuraikan mengenai uraian tugas dari masing-masing tenaga

PT. Erka Dua Cipta


3-8
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

ahli. Hal ini kami pahami sebagai kebebasan konsultan dalam


menjabarkan uraian tugas dari masing-masing personil tersebut.
e. Waktu Pencapaian Keluaran
Dalam KAK dicantumkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini selama
2(dua) bulan atau kami
anggap setara dengan 60 (enam puluh) hari kalender. Waktu yang
diberikan menurut konsultan cukup singkat tetapi memungkinkan
untuk menyelesaikan seluruh tahapan pekerjaan. Namun ada satu
catatan yang perlu diberikan penekanan bahwa koordinasi dengan
daerah maupun warga calon pengguna harus bisa berjalan dengan
efektif untuk menghindari waktu yang tidak produkstif untuk
kordinasi. Biasanya waktu untuk koordinasi dan pengumpulan data
dari daerah sangat dipengaruhi oleh keberadaan pejabat berwenang
yang terkait yang kadangkala sulit diprediksi. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan ada key person yang bisa dihubungi sejak
dini dari PPK.

3.5 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS


PENDUKUNG DARI PPK

Dalam KAK belum disebutkan adanya personil/fasilitas pendukung dari PPK.


Kami sangat mengharapkan adanya personil pendukung/pendamping sebagai
tim counterpart yang akan mengontrol jalannya pekerjaan dan sebagai tim
evaluasi atas pekerjaan kami ketika dipresentasikan. Selain itu juga kami
sangat mengharapkan bantuan jika ditunjuk sebagai penyedia jasa untuk
mendapatkan kontak person yang langsung menangani masalah terkait baik di
tingkat Provinsi maupun di daerah. Hal ini akan mengefektifkan kerja survey
agar tidak terlalu lama memakan waktu untuk masalah perijinan dan
administratif.

Adapun fasilitas yang kami butuhkan nantinya adalah berupa surat tugas
survey atau pengantar survey ke daerah. Dokumen lain yang kami perlukan
sebagai bahan kajian awal adalah dokumen usulan pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat dari daerah sesuai dengan lokasi yang
disyarakan dalam KAK.

PT. Erka Dua Cipta


3-9
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

3.6 PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

Kerangka Acuan Kerja secara keseluruhan terdiri dari beberapa bagian. Namun
Pada pembahasan di bawah ini hanya akan diuraikan sebagian dari bab-bab
dalam Kerangka Acuan Kerja beserta pemahaman terhadap KAK yang
disampaikan oleh Penyedia Jasa.
1. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara tropis yang hanya mengalami dua musim yaitu
panas dan hujan dan matahari akan bersinar sepanjang tahun, meskipun
pada musim hujan intensitasnya berkurang. Kondisi ini menyebabkan
matahari dapat menjadi alternative sumber energy masa depan Indonesia.
Selain matahari, Indonesia juga mempunyai cadangan minyak dan gas
bumi yang relative banyak. Fakta menunjukan konsumsi energy harus terus
meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi dan pertambahan
penduduk. Terbatasnya sumber energy pasti menyebabkan perlunya
pengembangan energi terbarukan dan konserbasi energi yang disebut
pengembangan energy hijau. Masalahnya minyak dan gas bumi adalah
sumber energy yang tidak terbaharui. Tanpa pemakaian yang bijaksana
suatu sumber tersebut akan habis. Efek samping pembakaran minyak dan
gas bumi menimbulkan polusi udara.

Ketika isu lingkungan makin keras disurakan oleh Kelompok Hijau energy
ramah lingkungan dan terbarui menjadi asset berharga. Apalagi
penggunaan energy surya di Indonesia saat ini masih kurang dari 5% total
pemakaian energy nasional. Kondisi bumi kita kian lama kian
mengkhawatirkan karena tercemarnya lingkungan dari efek rumah kaca
(green house effect) yang menyebabkan global warning, hujan asam,
rusaknya lapisan ozon hingga hilangnya hutan trofis. Semua jenis polusi itu
rata-rata akibat penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi,
uranium, plotunium, batu bara dan lainnya yang tiada hentinya. Kita tahu
bahwa bahan bakar fosil tidak dapat diperbaharui, tidak seperti bahan
bakar non fosil. Dengan kondisi yang sudah sedemikian memprihatinkan,
gerakan hemat energy sudah merupakan keharusan di seluruh dunia. Salah
satunya dengan hemat bahan bakar dan menggunakan bahan bakar dar
non fosil yang dapat diperbaharui seperti tenaga angin, tenaga air, energy
panas bumi, tenaga matahari dan lainnya. Dunia pun sudah merubah tren

PT. Erka Dua Cipta


3-10
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

produksi dan penggunaan bahan bakarnya, dari bahan bakar fosil beralih ke
bahan bakar non fosil, terutama tenaga surya yang tidak terbatas. Di
Indonesia pemanfaatan energy terbarukan dapat digolongkan dalam tiga
kategori. Yang pertama adalah energy yang sudah dikembangkan secara
komersil seperti biomasa, panas bumi dan tenaga air. Yang Kedua adalah
energy yang sudah dikembangkan tapi masih secara terbatas yaitu energy
surya dan energy angin. Dan yang terkahir adalah energy yang sudah
dikembangkan tetapi baru sampai pada tahap penelitian misalnya energy
pasang surut. Sumber energy surya (matahari) merupakan salah satu
potensi terbesar yang ada di bumi guna menggantikan peran bahan bakar
minyak di masa mendatang. Untuk memanfaatkan potensi energy surya
ada dua macam teknologi yang sudah diterapkan yaitu energy solar cell
dan energy surya termal.

Pada sistem termal, radiasi matahari digunakan untuk memanaskan fluida


atau zat tertentu yang selanjutnya fluida atau zat tersebut di manfaatkan
untuk membangkitkan listrik. Sedangkan pada sistem solar cell radiasi
matahari yang mengenai permukaan semi konduktor akan menyebabkan
loncatan elektron yang selanjutnya menimbulkan arus listrik. Karena tidak
memerlukan instalasi yang rumit, sistem solar cell lebih banyak digunakan.

Kabupaten Kutai timur adalah Kabupaten baru di mekarkan pada tahun


1999, yang dahulu masuk Kabupaten Kutai Kalimantan Timur. Kabupaten ini
memiliki luas wilayah 35.747,50 km atau 17% dari luas Provinsi
Kalimantan Timur.

Desa Himba Lestari merupakan salah satu Desa Terisolir yang belum
mendapat aliran listrik dari PT. PLN. Desa Himba Lestari memperoleh
energy listrik dari mesin-mesin genset yang kecil yang pembiyaaannya
diperoleh dari Dana Desa dan Bantuan APBD Kutai Timur.

Desa Himba Lestari memiliki potensi energy terbarukan berupa energy


cahaya matahari yang dapat dijadikan sumber energy sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS). Masyarakat setempat menggunakan
pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) secara individual maupun

PT. Erka Dua Cipta


3-11
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

berkelompok sebagai sarana penerangan yang biayanya sangat mahal


karena sulitnya mendapatkan suplai bahan bakar minyak (BBM) bahkan
sebagaian besar masih menggunakan lampu lentera sebagai sarana
penerangan.

Saat ini daya listrik PLN belum pernah mengjangkau Desa tersebut diatas,
artinya kesempatan untuk melakukan pembangunan dan perluasan
jaringan listrik di Kabupaten tersebut masih terbuka. Tidak seluruh Desa-
Desa dapat terjangkau listrik PLN, terutama daerah-daerah yang
pemukimannnya berupa spot-spot dimana jarak antara satu permukiman
dengan permukiman lainnya relative jauh dan aksebilitasnya dijangkau
melalui jalan darat sehingga secara ekonomis tidak menguntungkan bagi
pihak PLN.
Alternatif yang dapat ditempuh untuk memenuhi kebutuhan energy listrik
bagi daerah-daerah yang sulit dijangkau PLN adalah dengan menggunakan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Apabila PLTS Terpusat dapat di
bangun pada daerah tersebut maka masyarakat dapat memperoleh
penerangan listrik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dan
tidak terbatas sumber energinya. Tentu saja hal ini turut membantu
perekonomian masyarakat dalam hal menhemat biaya peneluaran untuk
penerangan mereka selama ini. Untuk Model PLTS terdapat 2 macam, yaitu
model tersebar atau yang dikenal dengan Solar Home System (SHS) dan
model terpusat atau yang dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Terpusat. Model SHS lebih cocok untuk pemukiman yang memilki jarak
antar rumah satu dengan rumah lainnya relative jauh. Sedangkan model
PLTS Terpusat lebih cocok diterapkan untuk pemukiman yang memiliki jarak
antar rumah satu dengan rumah lainnya relative dekat (pemukiman padat).
Terkait dengan energy surya sebagai Negara tropis Indonesia mempunyai
potensi energy surya yang cukup besar. Berdasarkan data penyinaran
matahari yang di himpun dari 18 Lokasi di Indonesia, radiasi surya di
Indonesia dapat diklasifikasikan berturut-turut sebagai berikut untuk
kawasan barat dan timur Indonesia dengan distribusi penyinaran di
Kawasan Barat Indonesia (KBI) sekitar 4,5 kWh/m2/hari dengan variasi
bulanan sekitar 10% dan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sekitar 5,1
kWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 9%. Dengan demikian potensi

PT. Erka Dua Cipta


3-12
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

angina rata-rata di Indonesia sekitar 4,8kWh/m2/hari dengan variasi


bulanan sekitar 9%.
Untuk memanfaatkan potensi energy surya tersebut, telah dikenal
teknologi energy surya termal dan energy surya protovoltaic. Energi surya
termal pada umumnya digunakan untuk memasak, mengeringkan hasil
pertanian dan memanaskan air. Sedangkan energy surya photovoltaic
digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik, pompa air, televisi,
telekomunikasi dan lemari pendingin dengan kapasitas total sekitar 6 MW.
Pengembangan energy surya photovoltaic di Indonesia terutama ditujukan
bagi penyediaan energy listrik di daerah perdesaan. Istilah “tenaga surya”
mempunyai arti mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas
atau energy listrik untuk kegunaan kita dua tipe dasar tenaga matahari
adalah “sinar matahari” dan “photovoltaic” (photocahaya, - voltaic –
tegangan) Photovoltaic tenaga matahari melibatkan pembangkit listrik dari
cahaya. Rahasia dari proses ini adalah penggunaan bahan semi konduktor
yang membentuk dasar listrik. Kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas
pulau-pulau yang kecil serta banyak yang terpencil menyebabkan sulit
untuk dijangkau oleh jaringan listrik terpusat.
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan lebih diminati karena
dapat digunakan untuk keperluan apa saja dan dimana saja: bangunan
besar, pabrik, perumahan dan lainnya. Selain persediaannya tanpa batas,
tenaga surya nyaris tanpa memiliki efek samping terhadap lingkungan
dibandingkan bahan bakar lainnya. Di Negara- Negara industry maju
seperti Jepang, Amerika Serikat dan beberapa Negara di Erofa dengan
bantuan subsidi dari Pemerintah telah diluncurkan program-program untuk
memasyarakatkan listrik tenaga surya ini. Tidak itu saja di Negara-negara
sedang dan berkembang seperti India. Mongol promosi pemakaian sumber
energy yang dapat diperbaharui ini terus dilakukan. Dengan demikian,
energy surya dapat dimanffatkan untuk penyedian listrik dalam rangka
mempercepat rasio elektrifikasi desa.

PT. Erka Dua Cipta


3-13
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

Gambar Potensi Energi Surya Global

2. Referensi Hukum
Undang – undang dan Peraturan Pemerintah yang mendasari kegiatan Jasa
Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kecamatan Batu Ampar
Desa Himba Lestari adalah sebagai berikut :
 Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi.
 Peraturan Pemerintah Tentang Energi.
 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi
Nasional.
 Peraturan Menteri ESDM No. 10 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Fisik pemanfaatan energi baru terbarukan.
 Peraturan Menteri ESDM No. 3 Tahun 2016 tentang petunjuk teknis
penggunaan dana alokasi khusus bidang energi skala kecil Tahun
Anggaran 2016.

3. Maksud dan Tujuan


Maksud
Maksud dari kegiatan pekerjaan ini adalah untuk membuat gambaran
secara jelas dan secara rinci kepada pemerintah tentang pembangunan
PLTS terpusat di lokasi-lokasi yang ditentukan melalui proses perhitungan
kapasitas yang dapat dihasilkan dari potensi tenaga surya yang ada
kemudian di tindak lanjuti dengan pembuatan desain teknis berdasarkan
pertimbangan – pertimbangan aspek teknis dan biaya pembangunan serta
operasional PLTS terpusat sesuai dengan kondisi Lokasi.

PT. Erka Dua Cipta


3-14
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah melakukan perencanaan secara
komprehensif Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kegiatan ini berupa
Kajian Studi Kelayakan (Feasibility Study) dilaksanakan dengan cara
menunjuk pihak ketiga atau jasa konsultan guna mengetahui gambaran
dari segi teknis dan ekonomi perencanaan PLTS terpusat dan memberikan
perkiraan rekayasa desain yang sesuai, efektif, efesien dan handal untuk
PLTS terpusat di Desa tersebut diatas yang nantinya dapat berfungsi seperti
yang diharapkan, baik kualitas maupun umur operasionalnya dan pasukan
energi listrik pada daerah tersebut menjadi handal untuk memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat sekitar yang tinggal di Desa tersebut lengkap
dengan Basic Design Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS).

4. Lokasi Proyek
Kegiatan ini menitik beratkan pada rumah-rumah dan fasilitas umum yang
terdapat di desa yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik
secara maksimal adapun desa yang akan direncanakan dalam penyusunan
laporan . Lokasi dari pekerjaan ini adalah Desa Himba Lestari Kecamatan
Batu Ampar Kab. Kutim.

PT. Erka Dua Cipta


3-15
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

5. Pagu Dana dan Sumber Dana


Pagu dana sesuai dengan yang tercantum didalam KAK adalah Rp.
80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) dengan sumber dana APBD
Kabupaten Kutim Tahun Anggaran 2017 Kegiatan Pembangunan Jaringan
Listrik dan Pembangkit.

6. Ruang Lingkup Pekerjaan

Standart Teknis yang digunakan adalah Standart Nasional Indonesia (SNI)


dan Peraturan perundangan yang berlaku. Untuk mencapai tujuan tersebut
diatas, pelaksana kegiatan harus melakukan tugas-tugas pokok sebagai
berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan intansi terkait, survey lokasi serta
pengumpulan data awal.
2. Kegiatan utama feasibility study (FS) pembangunan PLTS yang
merupakan suatu evaluasi dan analisis dari potensi pekerjaan
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Listrik (PLTS) yang didasarkan
atas unvestigasi dan research secara ekstensif untuk mendukung proses
pengambilan keputusan.
3. Penyusunan laporan feasibility study (FS) masing-masing tugas poko di
atas akan dirinci menjadi sub tugas atau paket kegiatan yang akan
diuraikan di bawah ini. Sebagai catatan bahwa sub tugas paket kegiatan
tidak dibatasi dan dapat diperlukan sesuai kebutuhan.

A. Persiapan dan Koorsinasi dengan instansi terkait


Tugas pokok ini mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini pemerintah
Daerah guna pengumpulan data awal serta survey lokasi,
mengkaji regulasi terkait Perencanaan PLTS Terpusat serat
menganalisa data/informasi yang tersedia.
2) Menyiapkan peralatan dan perangkat untuk pelaksanaan FS.
3) Mengkonsolidasikan tim tenaga ahli.

PT. Erka Dua Cipta


3-16
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

4) Menyusun rencana kegiatan yang akan dituangkan dalam Laporan


Pendahuluan FS.

B. Feabilisity Study (FS) Perencanaan PLTS


Tugas pokok ini akan mencakup paket pekerjaan yang akan diuraikan
di bawah ini dengan ketentuan bahwa paket kegiatan tersebut tidak
dibatasi dan dapat diperlukan sesuai kebutuhan. Untuk mencapai
tujuan diatas pelaksana kegiatan harus melakukan tugas-tugas
pokok sebagai berikut :
B.1. Site Survey
Survei Lokasi kegiatan ini mencakup :
 Survey lokasi PLTS Terpusat (Luasan Area yang bisa dipasangi
PLTS ada tidaknya potensi shading di sekitar area yang akan
dipasangi (PLTS).
 Observasi dan pengumpulan data terkait system kelistrikan
daerah sekitar atau daerah yang direncanakan akan dipasangi
PLTS.
 Observasi dan pengumpulan data terkait rata-rata kebutuhan
beban atau konsumsi listrik lokasi yang akan di aliri listrik oleh
PLTS Terpusat.

B.2. Feasibility Study (FS)


Paket Pekerjaan ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Deskripsi latar belakang dan history pekerjaan meliputi :
Latar belakang pekerjaan.
Outline perencanaan termasuk area geografis dan lain-
lain.
Lokasi Perencanaan PLTS Terpusat.
Kebijakan-kebijakan ekonomi dan industri yang
mendukung.
2) Peletakan PLTS meliputi :
Mengidentifikasi dan mendeskripsikan lokasi secara
umum.

PT. Erka Dua Cipta


3-17
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

Mengidentifikasi Aspek-Aspek kritis dan alas an


pemilihan lokasi pemasangan PLTS.
Mengkaji Solar Resource
Kateristik lingkungan (termasuk suhu dan kecepatan
angin).
Mengkaji potensi shading disekitar area PLTS Terpusat.
Menentukan lokasi yang tepat untuk pemasangan rumah
daya dan Pembumian system PLTS Terpusat.
Deskripsi pekerjaan sipil utama yang diperlukan.
Studi aspek lahan dan status hibah.
3) Studi Sistem Kelistrikan meliputi :
Analisis permintaan listrik (electricity demand)
Penentuan kapasitas PLTS
Analisis system pasokan listrik (electricity supply
system), termasuk system kelistrikan yang mampu
untuk menginterigrasikan output dari system PLTS.
Spesifikasi Teknis Peralatan PLTS Terpusat.
4) Sistem Basic Design, termasuk :
Deskripsi proses Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Terpusat dan desain pemasangannya serta kapasitas
pembangkit.
Deskripsi dan alas an teknologi yang dipilih (module,
inverter dan mounting frame) meriview ketersediaannya
dan kemungkinan keunggulan signifikan atau
kelemahannya.
Rancangan Dasar Lokasi (Site Plan) yang
menggambarkan perhitungan volume pekerjaan/Bill of
Quantity dan Perkiraan Biaya Proyek.
Menetukan shade dan Layout PLTS Terpusat proses
optimasi ini memperhitungkan :
 Shading angles
 Kebutuhan O & M
 Strategi pembersihan module
 Sudut Kemiringan (tili angle) dan orientasinya.
 Suhu dan profil angin di lapangan.

PT. Erka Dua Cipta


3-18
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

 Cable run dan minimalisasi kerugian listrik


Desain system pengkabelan (electrical cabling design)
dan single line diagram.
Koneksi listrik (electrical connection) dan peralatan
monitoring.
Analisis energy yield.
5) Desain organisasi dan Manajemen
6) Penetuan biaya pemeliharaan dan biaya iuran yang harus
dilakukan setelah pembangunan dilaksanakan dengan
mengkaitkan dari berbagai macam aspek.
7) Sumber daya manusia meliputi :
Deskripsi ketersediaan sumber daya manusia dan
kebutuhan perekrutan dan pelatihan.
Penetuan key person (keterampilan yang diperlukan) dan
total tenaga kerja (jumlah dan biaya)

3.7 . TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN PEKERJAAN

Berdasarkan pemahaman PT. ERKA DUA CIPTA yang telah dituangkan pada
sub bab sebelumnya, tanpa mengurangi makna secara keseluruhan dari
dokumen, pada bagian ini diberikan tanggapan terhadap Kerangka Acuan
Kerja.
1. Informasi
Untuk melaksanakan tugasnya konsultan perencana harus mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat
Komitmen.

Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang


digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat
Komitmen.maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/Kelalaian pekerjaan
perencana sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung
jawab Konsultan Perencana.

2. Tenaga Ahli

PT. Erka Dua Cipta


3-19
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

a) Untuk melaksanakan tujuannya Konsultan Perencana menyediakan


Tenaga Ahli yang memenuhi ketentuan dari Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen baik ditinjau dari
segi lingkup kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
b) Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan tenaga ahli professional
yang berpengalaman pada bidang energy terbarukan khusunya
teknologi system Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang mempunyai
latar belakang studi. Adapun tenaga yang diperlukan pada kegiatan ini
adalah sebagai berikut :
 Ketua Tim/Tenaga Ahli Profesional
Sarjana Teknik Listrik berpengalaman dalam bidang perencanaan
perbaikan energy listrik secara terpadu dan berkelanjutan serta hal-
hal yang terkait dengan penanganan permasalahan energy listrik
minimal 8 (delapan) tahun mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Teknik Tenaga Listrik minimal Madya (1 orang)
 Tenaga Pendukung
o Surveyor (D3) berpengalaman lebih dari 3 tahun dalam bidang
elektrikal dan sipil diperlukan 2 (dua) orang surveyor untuk
melakukan survey lokasi untuk penempatan PLTS.
o Juru Gambar/Drafter (D3) berpengalaman lebih dari 3 tahun yang
mengusai program poranti lunak untuk membuat gambar teknik
(1 orang)
o Estimator (D3) berpengalaman lebih dari 3 tahun yang mengusai
perhitungan biaya.
o Operator computer (D3) berpengalaman lebih dari 3 tahun dapat
mengoperasikan computer (1 orang)

3. Strategi Kerja
Mengingat banyaknya kegiatan yang perlu dilaksanakan di dalam waktu
yang sangat pendek ini, maka PT. ERKA DUA CIPTA akan menguraikan
strategi kerja sebagai bagian dari tanggapan terhadap Kerangka Acuan
Kerja yang diberikan pihak pengguna jasa.

4. Waktu

PT. Erka Dua Cipta


3-20
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

Kegiatan ini direncakan akan berlangsung selama 2 (dua) bulan atau 60


(enam puluh) hari kalender sejak ditandatanganinya Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK).

5. Keluaran
Keluaran dari hasil ini adalah laporan lengkap yang dilengkapi hasil-hasil
uji, foto-foto peralatan yang diuji serta lampiran surat sertifikat layak
operasi pada system pembangkit dan system jaringan sesuai dengan yang
diuraikan dibawah ini :
 Basic Design (Pra Rancangan Arsitektural) dalam gambar.
 Gambaran singkat kondisi penduduk setempat.
 Jumlah beban (Rumah dan Fasilitas Umum) dan pembagian jalur beban
untuk 3 fase.
 Potensi sinar matahari sebagai sumber energy.
 Kapasitas PLTS Terpusat terangkum dalam Detail Engineer Design (DED).
 Rencana kegiatan dan volume pekerjaan. (BOQ).
 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan PLTS Terpusat.
 Penentuan Tarif Minimal Iuran setelah pembangunan terlaksana.
 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) Pekerjaan.
6. Pelaporan
Setelah selesai melaksanakan setiap kegiatan baik yang berupa kajian dan
analisis maupun kegiatan lapangan, selanjutnya hasilnya akan dituang
dalam sebuah laporan. Adapun sistematika penysunan laporan kegiatan ini
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Laporan Pendahuluan
Paling lambat 30 hari kalender atau 1 bulan setelah konsultan menerima
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), Konsultan harus sudah menyerahkan
konsep laporan pendahuluan kepada Direksi sebanyak 3 rangkap.
Selanjutnya laporan tersebut di presentasikan/didiskusikan untuk
dibahas dalam rapat dengan pihak terkait (dibuat risalah rapat dan di
dokumentasikan dalam natulen rapat) dimana konsep laporan
pendahuluan harus mencakup :
 Hasil peninjauan lapangan atau setiap kegiatan yang harus
dilakukan Konsultan seperti yang ditetapkan dalam TOR
(Saran/pendapat/gagasan konsultan).

PT. Erka Dua Cipta


3-21
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

 Pengumpulan dan evaluasi data sekunder.


 Rencana kegiatan tenaga ahli, pengetahuan pembangunan waktu
kerjanya, uraian kegiatan yang akan dikerjakan, peralatan yang akan
membantu kegiatan metode kerja atau prosedur yang akan
diterapkan.
 Program kegiatan pekerjaan yaitu urutan dan jenis kegiatan
penyerahan laporan dan waktu yang diperlukan untuk diskusi yang
dilengkapi dengan Bagan Alir atau Flow Chart.
 Skema organisasi pelaksanaan kegiatan di lapangan yang akan
menangani kegiatan lapangan, pengaturan tugas masing-masing
tenaga ahli dan petugas lainnya serta mekanisme hubungan
kerjanya.
 Program kerja berikutnya.
2) Laporan Interim
Laporan Interim (Pertengahan) berisi hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan sampai pertengahan waktu. Laporan berisi antara lain
kajian awal, survey lapangan serta kajian dan analisis hasil identifikasi
lapangan (15 hari sebelum berakhir).
3) Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan penyempurnaan dari Konsep Laporan Akhir.
Laporan ini akan diserahkan kepada Direksi setelah selesai dari
perbaikan-perbaikan dan melalui tahapan assistensi dengan Direksi.
4) Ringkasan Laporan (SSR = Summary Sub Report)
Ringkasan laporan merupakan sari dari laporan akhir beserta biaya yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan.
5) CD Laporan
CD Laporan berisi semua laporan yang telah disetujui oleh Direksi.
6) Diskusi
Konsultan akan melakukan diskusi dan expose dengan Direksi sesuai
dengan ketentuan yang diwajibkan Oleh Direksi. Adapun diskusi dan
expose akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
 Diskusi I (Pertama )
Diskusi ini akan membahas bahan-bahan inception report yang akan
dilakukan di Kantor Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten
Kutai Timur.

PT. Erka Dua Cipta


3-22
 Jasa Konsultasi Perencanaan Solar Cell Komunal Kec. Batu Ampar Desa Himba Lestari

 Diskusi II (Kedua)
Diskusi ini akan membahas Konsep Laporan Akhir yang akan
dilakukan di Kantor Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten
Kutai Timur.

PT. Erka Dua Cipta


3-23

You might also like