You are on page 1of 10

BAB III

METODE DAN RANCANGAN KEGIATAN

A. METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability

sampling dengan teknik proporsional random sampling . Besar sampel

dalam penelitian ini adalah :

𝑁
n=
1 + 𝑁𝑒²

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

e : Taraf signifikan/ ketidaktelitian adalah 0,1

1491
n=
1 + 1491 𝑋 − 0,1 𝑋 0,1
1491
n=
15,91
n = 93,7

Sehingga jumlah sampel dalam kegiatan survei mawas diri yang

dilakukan saat residensi adalah 94 orang.

2. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

a. Inklusi

1. Warga Dukuh Dawung RT 1 – 6 yang bersedia untuk

diwawancarai
2. Warga Dukuh Dawung RT 1 – 6 yang berusia 20 – 65 tahun

3. Warga Dukuh Dawung RT 1 – 6 yang memiliki kemampuan

berbahasa Indonesia

4. Warga Dukuh Dawung Rt 1 – 6 dengan pendidikan minimal SD

b. Ekslusi

Kriteria ekslusi dalam kegiatan residensi ini adalah warga

dukuh Dawung yang menyatakan tidak bersedia diwawancara atau

membatalkan ketersediaan untuk diwawancara.

B. HASIL SURVEI

1. Kuesioner Pengetahuan

Survei mawas diri dilakukan di Dukuh Dawung dari RT 1 sampai

RT 6 dengan jumlah 94 orang. Hasil dari survei mawas diri menyatakan

bahwa dari 94 orang tersebut terdapat perbedaan hasil tingkat

pengetahuan berdasarkan jawaban di kuesioner serta wawancara yang

dilakukan oleh mahasiswa dengan hasil ≤ 50% pengetahuan kurang sama

dengan 45 orang, 50 – 70% pengetahuan cukup yaitu 32 orang dan lebih

dari 70% sama dengan 17 orang pengetahuan baik.

2. Survei Mawas Diri

a. FASILITAS DAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN

1. Jenis fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi

Variabel Frekuensi Persen (%)


Rumah Sakit 4 4,25
Dokter Praktek 49 52,13
Puskesmas / Pustu 21 22,34
Poskesdes 20 21,28
Total 94 100
Hasil dari pengumpulan SMD menunjukkan bahwa sebagian

besar warga di Dukuh Dawung fasilitas kesehatan yang sering

dikunjungi adalah dokter praktek sebesar 52,13%.

2. Alat transportasi yang sering digunakan

Variabel Frekuensi Persen (%)


Mobil Pribadi 6 6,38
Kendaraan Umum 17 18,09
Jalan Kaki 8 8,51
Sepeda Motor 49 52,13
Sepeda 14 14,89
Total 94 100

Hasil dari pengumpulan SMD menunjukkan bahwa sebagian besar

warga di Dukuh Dawung alat transportasi yang sering digunakan

adalah kendaraan sepeda motor sebesar 52,13%.

b. PELACAKAN KASUS TUBERCULOSIS

1. Gejala utama TBC

Variabel Frekuensi Persen (%)


Batuk < 2 Minggu 76 80,85
Batuk > 2 Minggu 18 19,15
Total 94 100

Hasil dari pengumpulan SMD menunjukkan bahwa sebagian besar

warga di Dukuh Dawung, alat transportasi yang sering digunakan

adalah kendaraan sepeda motor sebesar 80,85%.

2. Gejala Penyerta TBC

Variabel Frekuensi Persen (%)


Dahak 44 46,81
Demam 4 4,26
Darah/ Dahak bercampur 0 0
darah
Berat badan menurun/ sulit 2 2,13
bertambah
Nyeri dada 0 0
Sesak nafas 0 0
Berkeringat malam hari 35 37.23
tanpa kegiatan fisik
Nafsu makan menurun 9 9,57
Total 94 100

Hasil dari pengumpulan SMD menunjukkan bahwa sebagian besar

warga di Dukuh Dawung alat transportasi yang sering digunakan

adalah kendaraan sepeda motor sebesar 46,81 %.

3. Pernah didiagnosis TBC oleh tenaga kesehatan

Variabel Frekuensi Persen (%)


Ya, dalam ≤ 1 tahun 74 78.72
terakhir
Ya, dalam ≥ 1 tahun 20 21,28
terakhir
Tidak 0 0
Total 94 100

Hasil dari pengumpulan SMD menunjukkan bahwa sebagian besar

warga di Dukuh Dawung alat transportasi yang sering digunakan

adalah kendaraan sepeda motor sebesar 78,72 %.

4. Riwayat penyakit TBC dalam keluarga

Variabel Frekuensi Persen (%)


Ya 5 5,32
Tidak 89 94.68
Total 94 100

Hasil dari pengumpulan SMD menunjukkan bahwa sebagian besar

warga di Dukuh Dawung alat transportasi yang sering digunakan

adalah kendaraan sepeda motor sebesar 94,68 %.


c. RUMAH SEHAT

1. Jendela

Variabel Frekuensi Persen (%)


Ya 34 36,17
Tidak 60 63,83
Total 94 100

Hasil dari pengumpulan SMD menunjukkan bahwa sebagian besar

warga di Dukuh Dawung alat transportasi yang sering digunakan

adalah kendaraan sepeda motor sebesar 63,83%.

2. Menjemur

Variabel Frekuensi Persen (%)


Ya, ≤ 1 bulan 9 9,57
Ya, ≥ 1 bulan 68 72,34
Tidak pernah 17 18,09
Total 94 100

Hasil dari pengumpulan SMD menunjukkan bahwa sebagian besar

warga di Dukuh Dawung alat transportasi yang sering digunakan

adalah kendaraan sepeda motor sebesar 72,34 %.

3. Pencahayaan

Variabel Frekuensi Persen (%)

Cukup 36 38,30

Tidak Cukup 58 61,70

Total 94 100

Hasil dari pengumpulan SMD menunjukkan bahwa sebagian besar

warga di Dukuh Dawung alat transportasi yang sering digunakan

adalah kendaraan sepeda motor sebesar 61,70 %


4. Jenis lantai rumah terluas

Variabel Frekuensi Persen (%)


Keramik/ubin/marmer/semen 36 38,30
Papan/bambu/rotan 2 2,13
Tanah 56 59,57
Total 94 100

Hasil dari pengumpulan SMD menunjukkan bahwa sebagian besar

warga di Dukuh Dawung alat transportasi yang sering digunakan

adalah kendaraan sepeda motor sebesar 59,57%.

5. Jenis dinding terluas

Variabel Frekuensi Persen (%)


Tembok 27 28,72
Kayu/papan/triplek 33 35,11
Seng 34 36.17
Total 94 100

Hasil dari pengumpulan SMD menunjukkan bahwa sebagian besar

warga di Dukuh Dawung alat transportasi yang sering digunakan

adalah kendaraan sepeda motor sebesar 36,17 %.

d. KESEHATAN ANAK DAN IMUNISASI

1. Pemberian Imunisasi BCG

Variabel Frekuensi Persen (%)


Ya 91 96,81
Tidak 1 1,06
Tidak tahu 2 2,13
Total 94 100

Hasil dari pengumpulan SMD menunjukkan bahwa sebagian

besar warga di Dukuh Dawung alat transportasi yang sering digunakan

adalah kendaraan sepeda motor sebesar 96,81%.


Berdasarkan hasil survei mawas diri yang berjumlah 94 orang

bertambah menjadi 162 orang hal ini dikarenakan saat dilakukan SMD

warga mengatakan bahwa ada beberapa warga yang batuk sehingga

mahasiswa mendatangi rumah warga yang disampaikan oleh warga

yang dimaksud.
C. RANCANGAN KEGIATAN

NO KEGIATAN BULAN HASIL KETERANGAN


1. Koordinasi dengan Aguatus Mendapatkan respon baik dan Diperoleh informasi Topik
Puskesmas & Kecamatan dukungan dari pemangku dalam kegiatan residensi di
Mranggen kebijakan untuk melakukan desa Sumberejo yaitu
kegiatan pemberdayaan Pendampingan masalah
masyarakat berupa Observasi penyakit Tuberkulosis
dan Survei Mawas Diri (SMD) Serta didapatkan letak lokasi
di awal kegiatan di Desa dukuh yang akan
Sumberejo diberdayakan dalam kasus
Tuberkulosis yaitu Dukuh
Dawung Desa Sumberejo.
2. Koordinasi dengan Kepala Agustus  Perkenalan kelompok  Mendapatkan respon yang
Desa Sumberejo sangat baik dari kepala
residensi
desa dan semua
 Penyampaian Maksud dan perangkat desa.
 Memberikan banyak
tujuan residensi
informasi tentang kondisi
 Diskusi bersama terkait geografis, demografis
serta karakteristik warga di
permasalahan kesehatan desa Sumberejo
yang ada di desa  Mendapatkan izin untuk
melakukan pendampingan
Sumberejo
permasalahan kesehatan
 Meminta izin untuk yang ada di Desa
Sumberejo yaitu di dua
melaksanakan kegiatan
dukuh dengan dua
residensi di sumberejo permasalahan kesehatan
di masing – masing dukuh.
 Dukuh Dawung
permasalah kesehatan
berupa kasus Tuberkulosis
(TBC) dan di Dukuh Dukoh
permasalahan
kesehatannya berupa
kasus Diabetes Militus
(DM)
3. Koordinasi dengan Kepala September  Mendapat izin untuk
Dukuh Dawung
mengikuti kegiatan warga
dukuh dawung
 Diketahui kegiatan
kemasyarakatan yang bisa
di ikuti seperti pengajian ibu
ibu pada hari jumat sore.
Koordinasi kegiatan
dengan ibu kepala dukuh.
 Diketahui kegiatan remaja
dukuh dawung adalah
pengajian remaja masjid
yaitu setiap hari jumat
malam. Koordinasi dengan
mas agus selaku
koordinator IRMADA
4. Koordinasi dengan Pengurus
IRMADA
5. Advokasi Puskesmas, Kepala
Desa Sumberejo dan Kepala
Dukuh Dawung
6. Bina Suasana dengan warga
Dukuh Dawung dan IRMADA
7. Survei Mawas Diri
8. Pelatihan Relawan Peduli
TBC Dukuh Dawung
9.

You might also like