You are on page 1of 2

SYNCORE - always deliver value

Beberapa Perubahan Hal Terkait BLUD Sesuai Dengan Permendagri No. 79 Tahun 2018
posted by konsultanblud on November 9, 2018

Bahwa untuk menjamin kepastian hukum akibat perkembangan peraturan perundang-undangan


mengenai Badan Layanan Umum Daerah, perlu pedoman bagi pemerintah daerah dalam
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Sehingga Permendagri 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah sudah tidak
sesuai lagi dengan dinamika perkembangan peraturan perundang-undangan mengenai Badan
Layanan Umum Daerah sehingga perlu diganti yaitu dengan Permendagri 79 Tahun 2018.

Dengan munculnya Permendagri 79 Tahun 2018 ternyata ada beberapa hal yang berubah,
diantaranya :

1. Pengertian Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) itu sendiri. Dimana Pengertian Badan
Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh
unit pelaksana teknis dinas / badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.
2. Tugas Pejabat Pengelola BLUD dalam Pasal 8 sampai dengan Pasal 11.
3. Persyaratan administratif :
4. Rencana Strategis Bisnis berubah menjadi Renstra yang ditetapkan dengan peraturan kepala
daerah. Dimana penyusunan renstra memuat mengenai rencana pengembangan layanan,
strategis dan arah kebijakan, rencana program dan kegiatan, dan rencana keuangan.
5. Laporan keuangan pokok yang awalnya hanya terdiri dari LRA, Neraca, dan CaLK pada
peraturan terbaru laporan keuangan terdiri atas LRA, Neraca, LO, Laporan Perubahan
Ekuitas, dan CaLK.
6. Struktur anggaran BLUD yang awalnya terdiri dari Pendapatan dan Biaya pada peraturan
terbaru menjadi pendapatan BLUD, Belanja BLUD, dan Pembiayaan.
7. Dengan adanya perubahan struktur anggaran pada poin 4 maka konsolidasian RBA pun yang
awalnya hanya perlu dikonsolidasikan dengan SKPD, pada peraturan terbaru RBA
dikonsolidasikan dengan SKPD dan SKPKD.
8. Pendapatan BLUD yang pada peraturan sebelumnya salah satunya bersumber dari APBD/
APBN menjadi bersumber dari APBD saja.
9. Belanja BLUD terdiri atas belanja operasi dan belanja modal. Pada peraturan sebelumnya
belanja adalah biaya yang terdiri dari biaya operasional dan biaya non operasional.
10. RBA disusun berdasarkan anggaran berbasis kinerja, standar satuan harga, kebutuhan
belanja dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diperoleh dari layanan yang
diberikan kepada masyarakat, hibah, hasil kerja sama dengan pihak lain dan/ atau hasil usaha
lainnya, APBD, dan sumber pendapatan BLUD lainnya.

Sedangkan pada peraturan sebelumnya RBA memuat kinerja tahun berjalan, asumsi makro
dan mikro, target kinerja, analisis dan perkiraan biaya satuan, perkiraan harga, anggaran
pendapatan dan biaya, persaran persentase ambang batas, prognosa laporan keuangan,
perkiraan maju, rencana pengeluaran investasi/ modal, dan ringkasan pendapatan dan biaya
untuk konsolidasi dengan RKA-SKPD/ APBD.

Beberapa hal yang telah diuraikan diatas adalah perubahan mendasar sesuai dengan
Permendagri 79 Tahun 2018.
Tags:
Permalink | Comments (0) | Last updated on November 15, 2018

You might also like