You are on page 1of 2

DOMINASI NEW SCREEN AND LOUVER KITSCH PARADIGM

PADA BANGUNAN HERBARIUM BOGORIENSE


DITINJAU DARI : TIGA PARADIGMA DESAIN TROPIS
OLEH BAY JOO HWA PHILIP
Shella
Mahasiswi S1 Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

Dr. Ir. Purnama Salura, MM, MT


Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

Abstract
F. Silaban was one of the pioneers architects in Indonesia. His work spread in
Indonesia and most are still standing today. Almost the entire building by F. Silaban rated
as a tropical building characterized by the use of breise soleil (retaining sunlight).
However, no study has discussed the tropicality of F. Silaban works. When the building is
indeed a tropical building it could be studied further and serve as examples of tropical
building. However, if not a tropical building, it can be evaluated and should not be used
as an example of tropical building. One of the buildings by F. Silaban suitable to be
discussed is the Herbarium Bogoriense.
Ketropisan building F. Silaban covered by the expression form of the design and
form of expression classification three paradigms tropical tropical design by Joo Hwa
Philip Bay. This study aims to reveal the classification of tropical forms of expression
Herbarium building Bogoriense F. Silaban work on the theory of three tropical design
paradigm. This study uses qualitative interpretative method.
The benefits of this research is enriching the academic authorities, khususnnya
about expressions form F. Silaban tropical design. This research could also increase the
vocabulary of the designer and be a reference in the design of the building with tropical
architecture.
This study concluded that the Herbarium Bogoriense included in the classification
of tropical building and louver Kitsch New Screen Paradigm. This classification categories
based on the number of indicators were dominant, namely the classification of Screen
and louver Kitsch New Paradigm.

Key Words: tropical form expression, tropical architecture, three tropical design
paradigm, Frederich Silaban, Herbarium Bogoriense

Abstrak
F. Silaban merupakan salah satu arsitek pionir di Indonesia. Karyanya tersebar di
Indonesia dan sebagian besar masih berdiri hingga sekarang. Hampir seluruh bangunan
karya F. Silaban dinilai sebagai bangunan tropis yang ditandai dengan adanya
penggunaan breise soleil (penahan sinar matahari). Namun belum ada penelitian yang
membahas mengenai kebenaran ketropisan bangunan karya F. Silaban. Bila bangunan
tersebut memang merupakan bangunan tropis maka dapat dipelajari lebih lanjut dan
dijadikan sebagai contoh bangunan tropis. Namun apabila bukan merupakan bangunan
tropis maka dapat dilakukan evaluasi dan sebaiknya tidak digunakan sebagai contoh
bangunan tropis. Salah satu bangunan karya F. Silaban yang cocok untuk dibahas adalah
Herbarium Bogoriense.
Ketropisan bangunan F. Silaban dibahas melalui ekspresi bentuk hasil rancangan
dan dari klasifikasi ekspresi bentuk tropis tiga paradigma desain tropis oleh Bay Joo Hwa
Philip. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap klasifikasi ekspresi bentuk tropis
bangunan Herbarium Bogoriense karya F. Silaban pada teori tiga paradigma desain
tropis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretatif.
Manfaat dari penelitian ini adalah memperkaya wawasan pihak akademik,
khususnnya mengenai ekspresi bentuk tropis desain F. Silaban. Penelitian ini juga dapat
menambah perbendaharaan pihak perancang dan menjadi acuan dalam perancangan
bangunan dengan arsitektur tropis.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Herbarium Bogoriense termasuk dalam
klasifikasi bangunan tropis New Screen and Louver Kitsch Paradigm. Kategori klasifikasi
ini berdasarkan jumlah indikator yang dominan, yakni pada klasifikasi New Screen and
Louver Kitsch Paradigm.

Kata Kunci: ekspresi bentuk tropis, arsitektur tropis, tiga paradigma desain tropis,
Frederich Silaban, Herbarium Bogoriense

You might also like