pelajaran pendidikan jasmani (Studi Deskriptif Kualitatif Pada SDN Cilengkrang) PENULIS Ayi Suherman VOLUME/TAHUN Mimbar Sekolah Dasar, Volume 1 Nomor 1 April 2014, (hal. 71-76) REVIEWER Roy Andika TANGGAL 14 Maret 2019 PENDAHULUAN Kurikulum baru tahun 2013 merupakan kurikulum penyempurnaan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP tahun 2006 sebagai kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Prinsip pembelajaran berdasarkan Kurikulum tahun 2013 harus berpusat pada anak, dimana peserta didik harus dapat belajar secara individu maupun secara berkelompok dimana siswa dapat bekerja sama sehingga dapat membangun kemauan, pemahaman dan pengetahuannya. Sebagai implikasinya guru harus dapat memahami latar belakang peserta didik dalam membuat rancangan pembelajarannya yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan tuntutan struktur keilmuannya. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran,terlebih dahulu guru harus membuat persiapan pembelajaran yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), karena keberhasilan dalam membuat perencanaan mengajar mencerminkan keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran. Permasalahan penelitian ini berfokus kepada implementasi kurikulum dalam bentuk pembelajaran dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Adapun yang menjadi masalah spesifik penelitian adalah bagaimana implementasi kurikulum 2013 yang dilakukan oleh guru serta kesesuaiannya dengan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam dokumen kurikulum mata pelajaran pendidikan jasmani. Kurikulum Sekolah Dasar merupakan rancangan kurikulum yang dibuat berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan yang dimulai pelaksanaannya tahun 2013. Penelitian ini lebih difokuskan terhadap implementasi kurikulum baru dalam mata pelajaran pendidikan jasmani pada Sekolah Dasar Negeri Cilengkrang Kabupaten Sumedang, yang meliputi perencanaan program pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran serta kegiatan evaluasi yang dilakukan. METODE Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan PENELITIAN pendekatan naturalistik kualitatif, yang mengacu pada kondisi lingkungan alamiah (natural) sebagaimana adanya tanpa dimanipulasi dan data yang dikumpulkan, terutama data kualitatif (Chaedar, 2006). Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan dan wawancara dengan memperhatikan pedoman masing-masing. Observasi dilakukan sebelum wawancara dan juga selama wawancara berlangsung. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara kepada guru Penjas dan kepala sekolah sebagai informan kunci penelitian dan siswa serta orang tua siswa sebagai informan tambahan. Hasil wawancara kepada informan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh atau mendapatkan keterangan tentang implementasi kurikulum 2013 khususnya dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. VARIABEL Implementasi kurikulum 2013, diawali dengan PENELITIAN merancang desain program perencanaan pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang merupakan penjabaran dari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sudah ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan. Peran dan tanggung jawab guru dalam mengenbangkan silabus adalah menganalisis rancangan kompetensi dan indikator kompetensi serta materi standar, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, mengembangkan strategi pembelajaran dan mengembangkan media dan metode pembelajara TEKHNIK Teknik pengumpul data yang digunakan dalam PENGUMPULAN penelitian ini adalah pengamatan dan wawancara DATA dengan memperhatikan pedoman masing-masing. Observasi dilakukan sebelum wawancara dan juga selama wawancara berlangsung. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara kepada guru Penjas dan kepala sekolah sebagai informan kunci penelitian dan siswa serta orang tua siswa sebagai informan tambahan. Hasil wawancara kepada informan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh atau mendapatkan keterangan tentang implementasi kurikulum 2013 khususnya dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. HASIL Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumen, PENELITIAN bahwa dokumen kurikulum berupa silabus yang dibuat oleh guru sesuai dengan format dan prosedur dalam pengembangan silabus. Format silabus masih berbasis kurikulum tingkat satuan pendidikan minimal mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi standar, standar proses kegiatan belajar mengajar dan standar penilaian. Prosedur dalam mengembangkan silabus secara garis besar meliputi mengisi kolom identitas, mengkaji dan menganalisis standar kopetensi dan kompetensi dasar, mengidentifikasi materi standar, mengembangkan pengalaman belajar, merumuskan indikator, menentukan jenis penilaian, alokasii waktu dan sumber belajar, Sedangkan model silabus yang dikembangkan oleh guru di sekolah dapat dimodifikasi, disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, situasi dan kondisi sekolah dan daerah dengan tetap berpedoman pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Berdasarkan data di lapangan terungkap bahwa, dalam membuat program perencanaan pembelajaran ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan guru yaitu tujuan pembelajaran (standar kompetensi dan kompetensi dasar), materi pembelajaran, media dan metode pembelajaran, pengalaman belajar siswa dan merumuskan indikator. Jurnal 2
JUDUL IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PENULIS Suyatmini VOLUME/TAHUN Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835 REVIEWER Roy Andika TANGGAL 14 Maret 2019 PENDAHULUAN Pada hakekatnya kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas). Berangkat dari definisi kurikulum berdasarkan UU Sisdiknas tersebut, setidaknya ada tiga komponen penting yang ada dalam kurikulum yaitu komponen tujuan pendidikan, komponen proses, dan komponen evaluasi. Beauchamp (1975: 164) mengartikan implementasi kurikulum sebagai "a process of putting the curriculum to work". Fullan (Miller dan Seller, 1985: 246) mengartikan implementasi kurikulum sebagai "the putting into practice of an idea, program or set of activities which is new to the individual or organization using it". Berdasarkan dua pendapat tersebut, sesungguhnya implementasi kurikulum merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan atau melaksanakan kurikulum (dalam arti rencana tertulis) ke dalam bentuk nyata di kelas, yaitu terjadinya proses transmisi dan transformasi segenap pengalaman belajar kepada peserta didik. Beberapa istilah yang bisa disepadankan dengan istilah implementasi kurikulum yaitu pembelajaran. METODE Penelitian ini secara keseluruhan menggunakan PENELITIAN penelitian dan pengembangan. Lokasi penelitian Sekolah Menengah Kejuruan di Surakarta. Subyek penelitian guru Akuntansi SMK di Surakarta. VARIABEL Proses pembelajaran dengan menggunakan model PENELITIAN pembelajara konstruktivistik, siswalah yang harus mendapatkan penekanan. Merekalah yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukan guru atau orang lain. Mereka yang harus bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya. Penekanan belajar siswa secara aktif ini perlu dikembangkan. Kreativitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitifnya. Dengan demikian diharapkan akan tercipta suasana yang kondusif dalam proses pembelajaran. TEKHNIK Metode pengumpulan data, wawancara observasi dan PENGUMPULAN dokumentasi. DATA TEKHNIK Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif ANALISIS yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, data display dan verifikasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan sumber. HASIL Hasil penelitian yang pertama menunjukkan bahwa PENELITIAN belum seluruh guru akuntansi di SMK di Surakarta di dalam menyusun rencana pelaksanan pembelajaran mengimplementasikan kurikulum 2013. Kurikulum SMK di Surakarta masih menggunakan dua kurikulum yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013, peneliti observasi pada siswa kelas XI dan XII masih menggunakan KTSP dipadukan dengan kurikulum 2013. Sedangkan kurikulum 2013 dimulai pada siswa kelas X dan seterusnya. Hal ini relavan dengan penelitian Kirkham (2013:77) yang menyatakan pendekatan kurikulum dapat meningkatkan pembalajaran yang efektif dan meningkatkan pengalaman yang baik untuk memahami akuntansi sesuai kurikulum dan merupakan suatu pendekatan yang baik untuk siswa dalam belajar akuntansi. Penelitian dapat dimaknai, bahwa pendekatan kurikulum untuk meningkatkan pengalaman belajar dalam akuntansi, dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Jurnal 3
JUDUL Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah
Pelaksana Mandiri PENULIS Sri Budiani , Sudarmin & Rodia Syamwil VOLUME/TAHUN IJCET 6 (1) (2017) : 45 - 57 REVIEWER Roy Andika TANGGAL 14 Maret 2019 PENDAHULUAN Pada awal implementasi, Kurikulum 2013 memunculkan banyak kritik dan protes karena dianggap menimbulkan masalah. Implementasi Kurikulum 2013 masih menghadapi satu kendala besar yang harus ditangani yaitu persoalan kesiapan guru sebagai kunci keberhasilan implementasi. (Alawiyah, F. 2014). Problematika implementasi lainnya menurut Ahmad, S. (2014) adalah isi dan kemasan kurikulum, kesiapan guru, dan munculnya multitafsir dalam pengimplemtasiannya. Munculnya berbagai permasalahan dalam implementasi Kurikulum 2013 tidak menyurutkan semangat sejumlah sekolah yang tetap ingin melaksanakannya, bahkan sekolahsekolah tersebut memiliki keberanian untuk melakukan secara mandiri. Penelitian evaluasi implementasi Kurikulum 2013 banyak dilakukan di sekolahsekolah piloting. Krissandi,Rusmawan (2015) menemukan ada kendala guru sekolah dasar dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang berasal dari pemerintah, institusi, guru, orang tua peserta didik dan guru. Hapsari (2015) dalam penelitiannya menemukan bahwa kemampuan guru dalam mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi Kurikulum 2013 cukup baik. Agustyana, Widodo (2014) menyatakan kesiapan implementasi Kurikulum 2013 di SDN Banaran Kertosono pada aspek kepemimpinan sekolah sangat baik, kreativitas guru baik, aktivitas peserta didik baik dan lingkungan akademik sangat baik. Demikian pula hasil evaluasi pendampingan yang dilakukan oleh Puslitbang Kemdikbud di sekolah piloting menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap buku, RPP, proses pembelajaran, dan penilaian sangat baik. METODE Penelitian evaluasi ini dilakukan di SD Nasima PENELITIAN Semarang yang merupakan sekolah pelaksana mandiri. Model evaluasi yang digunakan adalah Countanance Stake. Model ini membagi kegiatan evaluasi dalam matriks observasi dan matriks pertimbangan pada tahap pendahuluan (antecedent), proses (transaction), .hasil (outcomes). ( Sanders, JR, Worthen, B.R., & Fitzpatrick, J.L, 1973) dalam Noviatmi, 2015). Hasil observasi dibandingkan dengan standar, dalam hal ini adalah Standar Nasional Pendidikan yang digunakan dalam implementasi Kurikulum 2013. Pertimbangan diberikan kepada komponen yang menunjukkan kesenjangan antara hasil observasi dengan standar. Data diperoleh dari wawancara dan observasi. Wawancara dengan kepala sekolah dan guru dilakukan menggunakan panduan wawancara untuk mendapatkan informasi tentang kesiapan guru dan buku. Sedangkan observasi dilakukan menggunakan instrumen yang sudah divalidasi untuk mengetahui kondisi sarana prasarana, dokumen RPP, proses pembelajaran, dokumen penilaian, dan respon peserta didik dalam pembelajaran. Data hasil wawancara dianalisis menggunakan metode deskripstif kualitatif, sedangkan data hasil observasi dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan kriteria yang telah ditentukan. HASIL Hasil penelitian ini menyimpulkan beberapa hal: (1) PENELITIAN Kesiapan implementasi di SD Nasima Semarang dilihat dari aspek guru, buku siswa dan pegangan guru, sarana prasarana, rencana pembelajaran berkategori sangat baik (95%), (2) Proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran berkategori sangat baik , 90% sudah sesuai dengan Standar Proses dan Standar Penilaian Pendidikan, (3) Hasil implementasi yang meliputi respon peserta didik dalam pembelajaran dan hasil belajar dapat dideskripsikan dengan angka 94% dan berkategori sangat baik, (4) Tingkat keberhasilan implementasi masuk dalam kategorsi sangat baik (93%), (5) Keberhasilan implementasi kurikulum yanng sangat baik ini tidak terlepas dari terpemenuhinya standar nasional pendidikan, motivasi, kreativitas dan kinerja yang baik dari para guru selaku pelaksana kurikulum. Berdasarkan hasil tersebut maka implementasi Kurikulum 2013 di sekolah perlu diawali dengan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan. Untuk itu dalam rangka pengimplementasian Kurikulum 2013 di seluruh sekolah pemerintah perlu terus mendorong terwujudnya pemenuhan Standar Nasional di seluruh sekolah. Selain itu para pengelola sekolah piloting Kurikulum 2013 maupun sekolah pelaksana mandiri (kepala sekolah, pengawas, dan dinas pendidikan) perlu menjaga situasi dan kondisi agar motivasi guru dalam menjalankan tugas profesi tetap tinggi sehingga memiliki kinerja yang baik.
Jurnal 4
JUDUL PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM
MENINGKATKAN KETERAMPILAN, SIKAP, DAN PENGETAHUAN PENULIS Otang Kurniaman, Eddy Noviana VOLUME/TAHUN Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau | Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2017 | ISSN: 2303-1514 | REVIEWER Roy Andika TANGGAL 14 Maret 2019 PENDAHULUAN Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti pihak guru, kepala sekolah, pengawas, orangtua, masyarakat dan pihak siswa itu sendiri, dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 sangat berbeda dengan kurikulum sebelumnya, masih banyak kendala yang kita ketahui sangat mempengaruhi hasil belajar, baik dari segi media yang di gunakan, penilaian pada kurikulum 2013 lebih rumit dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya kemudian metode yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran yang ingin diajarkan belum efektif atau bahkan tidak sesuai dengan materi yang ingin disampaikan. Dengan kata lain prinsip utama yang paling mendasar pada kurikulum 2013 adalah penekanan pada kemampuan guru mengimplementasikan proses pembelajaran yang otentik, menantang dan bermakna bagi peserta didik sehingga dengan demikian dapatlah berkembang potensi peserta didik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tujuan pendidikan nasional. Namun, masih banyak guru yang belum bisa atau masih bingung dalam melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum 2013 itu dalam pembelajaran. Perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah (kognitif, afektif, psikomotor) tersebut secara utuh, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah yang lainnya. Dalam perencanaan proses pembelajaran ini ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu: desain pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil dan proses pembelajaran. METODE Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PENELITIAN (classroomaction research), dalam penelitian ini penulis bekerja sama dengan guru kelas V SDN 79 Pekanbaru yang bertindak sebagai observer yang tugasnya untuk mengamati dan menilai segala aktivitas peneliti selama proses penelitian. Penelitian Tindakan Kelas sering juga diartikan sebagai learning by doing or learning by research, sebagian sekelompok orang mengidentifikasi masalah serta melakukan sesuatu kegiatan untuk pemecahan masalah dan bila belum berhasil akan diulangi lagi (Sanjaya, 2008). TEKHNIK Analisis data dilakukan dalam satuan-satuan putaran ANALISIS yang meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) sebagai evaluasi dari tindakan-tindakan penelitian. HASIL Proses pembelajaran dengan menggunakan kurikulum PENELITIAN 2013 terlihat siswa lebih aktif dan bergairah dalam belajar. Pada kurikulum ini diharapkan siswa lebih kritis dan mandiri dalam proses pembelajaran. Nilai sikap yang muncul pada setiap pertemuan berbeda- beda sesuai dengan tuntutan pada buku guru. Rasa ingin tahu, mandiri, dan percaya diri merupakan nilai sikap yang muncul, terlihat ada peningkatan pada setiap pertemuan. Sudah membudaya sebesar 20,68% sikap percaya diri, dan rasa ingin tahu sedangkan mandiri 6,2% lebih rendah disebabkan siswa masih belum terbiasa dengan penerapan kurikulum 2013. Hasil pengetahuan siswa terlihat perkembangan dalam nilai baik sekalipada pertemuan 1 sebesar 36,4 %, pada pertemuan kedua mengalami penurunan menjadi 30,3%, sedangkan pada pertemuan ketiga mengalami peningkatan kembali sebesar 52,25%. Sedangkan pada hasil keterampilan siswa ini pada empat kali pertemuan muncul setiap pertemuan dengan kategori sangat baik pada pertemuan pertama sebesar 18,1%, pada peretemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 27,3%, pertemuan ketiga mengalami penurunan menjadi sebesar 20,68%, sedangkan pada pertemuan keempat meningkat kembali sebesar 65,62%. Berdasarkan simpulan di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi peneliti lanjutan, peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan ataupun sebagai data awal dalam melakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum 2013. 2. Bagi sekolah, peneliti berharap tidak berhenti dalam mengembangkan mutu serta kuliatas kegiatan pembelajaran, sehingga tujuan dapat tercapai secara maksimal. 3. Bagi guru, peneliti berharap agar lebih meningkatkan kemampuan dengan memperkaya pengetahuan model-model pembelajaran yang inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Jurnal 5
JUDUL IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM
PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 METRO PENULIS Safitri Mardiana VOLUME/TAHUN Jurnal HISTORIA Volume 5, Nomor 1, Tahun 2017, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728) REVIEWER Roy Andika TANGGAL 14 Maret 2019 PENDAHULUAN Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Menurut Permendikbud No 104 Tahun 2014 yang berisikan tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dijelaskan bahwa “penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran”. Dan dalam proses pembelajaran di dalam kurikulum 2013 lebih diarahkan pada pembelajaran saintifik yang mencakup menanya, mengamati, mengumpulkan informasi, mangasosiasikan, dan mengkomunikasian. METODE Dalam penelitian ini pendekatan penelitian yang PENELITIAN digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif. Dimana penelitian kualitatif itu sendiri menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2007: 4) mendefinisikan “metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati, pendekatan ini diarahkan pada latar dari individu tersebut secara holistik (utuh)”. Dimana dalam penelitian deskritif ini penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan suatu objek sesuai dengan kenyataan yang ada tanpa dilebih-lebihkan. TEKHNIK Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara PENGUMPULAN dengan kepala sekolah, guru, dan siswa di SMA DATA Negeri 1 Metro, melakukan observasi yang bertujuan untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian. Selanjutnya melakukan studi pustaka atau sering juga disebut dengan metode dokumentasi merupakan sebuah proses yang dianggap penting dalam melakukan suatu penelitian dimana dalam mencari sumber, hasil kajian atau studi yang berkaitan dengan pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, selain itu juga menggunakan angket yang digunakan untuk mencari informasi yang akurat dan data yang relevan dari siswa untuk memperbandingkan dengan data lainnya. HASIL Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan PENELITIAN sebagai berikut: 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Metro dalam Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah kelas XI telah diterapkan dengan cukup baik. Dimana guru dan sekolah melakukan upaya untuk keberhasilan kurikulum 2013 tersebut. Sekolah berusaha meningkatkan kinerja tenaga pendidiknya, sarana dan prasarana yang disediakan sekolah diupayakan dapat secara merata diberikan baik itu buku siswa, LCD, serta Wi-Fi guna mendukung keberhasilan kurikulum ini selain itu sekolah selalu berusaha memberikan penambahan wawasan terkait kurikulum 2013. Guru sejarah kelas XI berusaha untuk menyusun RPP sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 selain itu guru sejarah berupaya untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik dengan melakukan persiapan mulai dari RPP, materi, metode, dan media yang digunakan. Selain itu juga guru berusaha untuk memperluas wawasan terkait kurikulum 2013. Dalam proses pembelajaran guru sudah menggunakan pendekatan saintifik yang mencakup mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mangasosiasikan, serta mengkomunikasikan. Dimana dalam kegiatan tersebut dilakukan penilaian yang diarahkan meggunakan penilaian autentik yang dilakukan guru menyesuaikan dengan prosedur yang berlaku yaitu kompetensi sikap (pengamatan penilaian teman sejawat, jurnal harian, dan penialaian diri sendiri), kompetensi pengetahuan (ulangan harian, UTS, UAS), serta kompetensi keterampilan (portofolio, kerja siswa, projek siswa) walaupun pada pelaksanaan nya berjalan tidak secara maksimal karena instrumen yang digunakan terlalu kompleks. Dimana dalam penilaian tesebut guru memiliki indikator-indikator sendiri untuk menilai.
2. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
pandangan kepala sekolah yang diwakili oleh wakil kepala kurikulum bahwa kurikulum 2013 ini pada dasarnya merupakan kurikulum yang belum terlalu siap dalam pengimplementasiannya dimana masih terdapat beberapa kendala seperti kurangnya serana yang disediakan pemerintah dimulai dari tenaga pendidik untuk mata pelajaran prakarya serta untuk beberapa mata pelajaran lain masih tidak memadainya fasilitas buku siswa selain itu dalam kurikulum 2013 sistem penilaian yang dilakukan masih mengalami perubahan-perubahan yang membingungkan pihak sekolah, akan tetapi bagi guru dan siswa kurikulum 2013 ini merupakan sebuah inovasi baru yang dicanangkan pemerintah guna memperbaiki sistem pendidikan yang ada di Indonesia dimana di dalam kurikulum 2013 ini pembelajaran lebih diarahkan siswa sebagai subjek dan dituntut aktif selama proses pembelajaran berlangsung, dimana guru hanyalah sebagai fasilitator bagi siswa untuk mencari informasi siswa diharapkan mampu secara mandiri mencari materi yang akan dibahas. 3. Faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah kelas XI di SMA Negeri 1 Metro