You are on page 1of 12

PENGARUH MARKETING PUBLIC RELATION TERHADAP KEPUTUSAN MENGUNJUNGI

OBJEK WISATA
(Survei Pada Wisatawan Nusantara Pasca Tsunami)

Bambang Widjajanta
Ani Siswanti
Abstrak

Objek wisata pada masa kini sudah menjadi salah satu sumber pemasukan devisa yang cukup besar bagi
Negara. Pantai Pangandaran adalah salahsatu objek wisata yang dimiliki oleh Jawa Barat, khususnya
pemerintah Kabupaten Ciamis, dari sisi potensi Pantai Pangandaran sangat eksotik dijadikan objek wisata
berskala dunia, dan mampu menyedot wisatawan baik mancanegara ataupun nusantara. Namun sayang,
penataan Pantai Pangandaran masih jauh dari memuaskan, karena kebersihan Pantai Pangandaran yang
kurang terjaga akibat dari pedagang kali lima yang berjejer di pinggir pantai ditambah lagi Pantai Pangandaran
terkena bencana alam tsunami sehingga secara psikologis calon wisatawan yang akan memilih Pantai
Pangandaran sebagai tempat kunjungan wisatanya merasa ketakutan. Hal ini membuat arus pengunjung ke
Pantai Pangandaran mengalami penurunan drastis. Karena itu Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten
Ciamis mengambil langkah promosi melalui kegiatan marketing public relations yang terdiri dari kegiatan
publikasi, kegiatan event, dan kegiatan news. Hal ini dilakukan untuk menarik kembali pengunjung.
Metode yang digunakan adalah metode explanatory survey dimana metode ini menjelaskan hubungan
sebab akibat antar variabel penelitian yaitu tentang pengaruh marketing public relations dan keputusan
mengunjungi objek wisata sebagai variabel tidak bebas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
systematic random sampling Sedangkan pengolahan data menggunakan analisis jalur.
Berdasarkan pengujian statistik diperoleh hasil bahwa marketing public relations mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap keputusan mengunjungi objek wisata Pantai Pangandaran sebesar 88.4%
yang termasuk kedalam kategori sangat kuat/sangat tinggi.

Kata Kunci: Marketing Public Relation dan Keputusan Mengunjungi

PENDAHULUAN kenyamanan, dan kelestarian lingkungan objek


Objek wisata pada masa kini sudah menjadi pariwisata agar wisatawan merasakan keamanan,
salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah serta kenyamanan dan keindahan alam selama
memberikan pemasukan devisa yang cukup besar melakukan kegiatan wisatanya. Sedangkan dari
bagi negara. Untuk meningkatkan industri segi mikro dimaksudkan, manajemen yang
pariwisata di Indonesia, maka pemerintah harus dilaksanakan oleh lembaga-lembaga yang
berusaha memperbaiki dan mengembangkan memberikan pelayanan pada wisatawan, seperti
aspek-aspek yang dapat meningkatkan minat manajemen perhotelan, penginapan, travel biro,
wisatawan memilih objek wisata yang ada di usaha angkutan dan sebagainya. Semua usaha ini
Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah diarahkan untuk memberikan pelayanan yang
sistem manajemen industri pariwisata yang baik. betul-betul memuaskan bagi para wisatawan
Manajemen industri pariwisata, dapat ditinjau (Buchari Alma, 2000:285).
dari segi makro dan mikro. Dari segi makro Pangandaran adalah salah satu objek wisata
dimaksudkan pengaturan oleh pihak pemerintah yang dimiliki oleh Jawa barat, khususnya
secara keseluruhan. Pemerintah merupakan pihak Pemerintah Kabupaten Ciamis, Pangandaran dan
pengusaha yang menerapkan peraturan-peraturan daerah sekitarnya memiliki daya tarik khas seperti
tentang daerahnya, baik pemerintah pusat maupun wisatawan bisa menyaksikan matahari terbit
pemerintah daerah. Pemerintah menetapkan cara- (sunrise) dan matahari terbenam (sunset),
cara atau perizinan membuka suatu usaha, Pangandaran punya Pantai Timur dan Pantai
peraturan untuk memasuki suatu daerah, Barat, serta Batuhiu. Pangandaran memiliki
pemerintah bertanggung jawab dengan keamanan, Pananjung dan Grand Canyon yang menakjubkan.

65-76
Pengaruh Marketing Public Relation Terhadap Keputusan Mengunjungi Objek Wisata
Pangandaranpun punya pasir putih Pananjung. korban. Secara psikologis wisatawan yang akan
Dari potensi dan eksotisme alam inilah yang memilih Pantai Pangandaran akan merasakan
sebenarnya secara alami mampu menyedot ketakutan, setelah terjadinya tsunami
wisatawan mau berkunjung kesana. Namun (www.bisnis.com). Atas kenyataan itulah jumlah
sayang, penataannya masih jauh dari memuaskan. wisatawan Pantai Pangandaran kian menyusut,
Fasilitas wisata yang tersedia di Pangandaran perubahannya dapat terlihat pada Tabel 2
masih minimal. Tidak ada arena bermain bagi dihalaman berikut:
anak-anak di kawasan itu. Selain itu lingkungan di TABEL 2
Pangandaran sangat tidak mendukung seperti DATA ARUS PENGUNJUNG KE PANTAI
sampah bertebaran dimana-mana, apalagi seusai PANGANDARAN TAHUN 2006
hari libur. Akibatnya, sejak memasuki tahun 2001,
Bulan Wisatawan Jumlah
sekira 20 Biro Perjalanan Wisata (BPW) dari 60
Nusantar Mancan
BPW di Jabar yang melakukan in bond (membawa
a egara
turis asing masuk ke Indonesia) sudah mencoret
Pangandaran dari paket wisata yang mereka buat Januari 21.210 79 21.289
(www.pikiranrakyat.com). Februari 5.778 123 5.901
Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maret 15.205 163 15.368
(Disbudpar) Jabar di sepanjang Pantai April 33.802 98 33.900
Pangandaran banyak pedagang kaki lima (PKL). Mei 22.204 207 22.411
Hal ini yang menambah lingkungan Pangandaran Juni 33.948 262 34.210
menjadi buruk. Selain itu dengan dampak travel Juli 75.554 269 75.823
warning pada Indonesia dan tsunami Aceh 2004 Agustus Bulan Agustus-September (pasca
membuat total pengunjung Pangandaran pada September tsunami)
2005 menurun, dapat terlihat pada Tabel 1 Oktober 39.110 80 39.190
dihalaman berikut: November 5.940 188 6.128
Desember 19.091 149 19.240
TABEL 1 Total 271.842 1.618 273460
DATA ARUS PENGUNJUNG KE PANTAI Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
PANGANDARAN Kab. Ciamis,2006
Tahun Wisatawan Jumlah
Nusantara Manca Untuk meningkatkan kembali jumlah
negara pengunjung ke objek wisata Pantai Pangandaran,
2000 1.036.252 6.078 1.042.330 pemerintah setempat yaitu Dinas Budaya dan
2001 928.640 6.035 934.675 Pariwisata (Disbudpar) Kab. Ciamis berusaha
2002 1.605.772 8.562 1.614.334 menerapkan prinsip-prinsip manajemen industri
2003 1.416.450 4.215 1.420.665 pariwisata modern. Disbudpar tidak hanya
2004 1.432.313 14.979 1.447.292 mengandalkan keindahan alam Pangandaran yang
memikat, melainkan bagaimana Disbudpar secara
2005 742.862 3.555 746.417
efesien dan efektif mengemas seluruh potensi
2006 271.842 1.618 273.460
wisata tersebut menjadi sebuah paket yang
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menarik. Paket itu harus bisa dikemas
Kab. Ciamis,2006 informasinya melalui program-program promosi
yang berkesinambungan.
Tugas Disbudpar semakin berat dengan Upaya Disbudpar untuk membangun atau
terjadinya bencana tsunami yang menimpa meningkatkan kinerja industri pariwisata di
kawasan Pangandaran pada tanggal 17 Juli 2006 Pangandaran ditempuh dengan melakukan
yang mengakibatkan hancurnya sebagian promosi atau komunikasi secara intensif,
lingkungan pemukiman penduduk, sarana membangun serta memperbaiki insfratruktur
prasarana/insfratruktur wilayah, kondisi sosial dan kawasan pariwisata, serta menyiapkan sumber
perekonomian masyarakat serta menelan banyak
66 - 76
Pengaruh Jurnal Strategic, Volume 7, Nomor 13, Februari 2008
daya manusia yang memiliki keterampilan khusus gairah masyarakat untuk memilih Pantai
di bidang kepariwisataan. Dengan penataan Pangandaran sebagai tujuan wisatanya, sehingga
kembali Pangandaran sebagai objek wisata yang pada akhirnya dapat meningkatkan kembali
Disbudpar menjalin kerjasama dengan Badan arus pengunjung ke Pantai Pangandaran.
Meteorologi dan Geofisika (BMG). Disbudpar Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis
meminta BMG agar memberi informasi cuaca merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang
untuk kemudian dipublikasikan secara periodik di berkenaan dengan industri pariwisata di
media massa. Disbudpar juga menggunakan Pangandaran, khususnya yang berkaitan dengan
katalog (buku petunjuk pariwisata di Kab. Ciamis), usaha Disbudpar dalam melakukan promosi
brosur dan Video Compact Disk (VCD) tentang melalui Marketing Public Relations yang meliputi
kondisi Pangandaran untuk meyakinkan publik kegiatan publikasi, event, dan news. Hal ini
sehingga bisa tertarik untuk datang ke dilakukan dalam upaya untuk menarik kembali
Pangandaran. Event yang diadakan oleh pengunjung. Sehubungan hal tersebut maka
Disbudpar pasca tsunami bertujuan untuk penelitian ini difokuskan pada: “Pengaruh
meningkatkan kembali jumlah pengunjung Pantai Marketing Public Relations Terhadap
Pangandaran. Beberapa event tersebut dapat Keputusan Mengunjungi Objek Wisata Pantai
dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut ini: Pangandaran” (Survei Pada Wisatawan
Nusantara Pasca Tsunami).
TABEL 3
EVENT KEPARIWISATAAN PASCA
TSUNAMI KERANGKA PEMIKIRAN
Tempat (Objek Aktivitas kepariwisataan pada dasarnya
No. Jenis Kegiatan memiliki kaitan yang sangat erat dengan persoalan
Wisata)
1 Mengikuti kegiatan Bali sebuah tempat atau lokasi yang dapat memberikan
pameran festival nusa dua kenyamanan, keindahan, keleluasaan,
kemudahan, dan keamanan kepada masyarakat
2 Ciamis EXPO Pasar wisata atau orang yang memerlukan rileksasi atau
pangandaran bersantai. Wujud tempat atau lokasi tersebut
3 Pentas seni tradisional Pangandaran umumnya dapat terwakili oleh tempat atau lokasi
4 Gelar potensi (mengikuti Yogyakarta yang jauh dari kehirukpikukan atau kesibukan
pameran) Bandung dimana mereka tinggal, misalkan wilayah
5 Pangandaran bangkit Pangandaran pegunungan, pantai, atau suatu daerah
(menelusuri objek wisata di pedalaman.
Pangandaran) Ditayangkan di Tempat yang memiliki daya tarik tinggi bagi
Lativi (media suatu kelompok masyarakat wisatawan umumnya
elektronik) yang memiliki keunikan atau perbedaan yang
6 Syukuran Nelayan Pangandaran sangat nyata dengan tempat dimana mereka hidup
sehari-hari. Status atau kedudukan sebuah wilayah
7 Roadrash (balap motor) Pangandaran atau Negara sebagai tourist receiving countries
8 Festival layang-layang Pangandaran nampaknya tidak bersifat permanent dalam hal
(pangandaran kite festival) derajat maupun kualitasnya. Statusnya bisa saja
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengalami perubahan, apakah menjadi lebih baik
Kab. Ciamis,2006 atau sebaliknya, tergantung pada beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi dimensi kualitasnya,
Keputusan setiap orang untuk mengunjungi seperti kenyamanan, kemudahan, keleluasaan,
tempat wisata di Pangandaran sangat bergantung dan keamanan.
pada usaha pemerintah dalam menata ulang Sebagian besar dari tingkat keberhasilan
kawasan Pangandaran serta promosi yang perusahaan dalam melakukan pemasaran adalah
diadakan oleh Disbudpar yaitu melalui Marketing bagaimana perusahaan tersebut mampu menarik
Public Relations. Dengan Cara tersebut perhatian konsumen dengan memberikan
diharapkan akan memunculkan kepercayaan dan informasi yang lengkap mengenai produk yang

67-76
Pengaruh Marketing Public Relation Terhadap Keputusan Mengunjungi Objek Wisata
ditawarkan agar konsumen dapat memenuhi Pemasar harus dapat mengetahui siapa yang
kebutuhan dan keinginannya demi tercapainya membuat keputusan pembelian dan apa saja
kepuasan konsumen. Dalam hal ini perusahaan peran yang dilakukan konsumen tersebut.
dapat memberikan informasi tersebut melalui Mengenali konsumen untuk beberapa produk
bauran komunikasi pemasaran. tertentu cukup mudah, tetapi pemasar juga perlu
Aktivitas bauran komunikasi pemasaran yang mengidentifikasi peran konsumen dalam
dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk dapat keputusan pembelian.
mendorong untuk terjadinya transaksi penjualan Proses keputusan pembelian yang dilakukan
dengan pelanggan potensial, dengan demikian konsumen dimulai ketika motif (kebutuhan yang
perusahaan dapat menginformasikan bahwa jasa belum terpuaskan) menimbulkan ketegangan di
yang ditawarkan perusahaan lebih baik dalam dirinya. Ketegangan pada diri seseorang
dibandingkan dengan jasa yang ditawarkan bisa juga timbul apabila produk yang biasa dipakai
pesaing sejenis. Sedangkan menurut Kotler tidak memuaskan dirinya. Seorang konsumen yang
(2005:247) “Bauran komunikasi pemasaran terdiri telah menyadari kebutuhannya dan mulai tergugah
atas 5 hal penting, yaitu iklan, promosi penjualan, minatnya mungkin akan mencari informasi yang
hubungan masyarakat, penjualan pribadi dan lebih banyak untuk menjawab rasa ingin tahunya
pemasaran langsung”. dan mengevaluasi informasi tersebut sehingga
Thomas L/ Harris dalam Rhenald Kasali (2003 : membentuk preferensi atas merek-merek dalam
13), membagi kegiatan public relations menjadi 2 kumpulan pilihan yang ada. Setelah mencari dan
yaitu: mengevaluasi berbagai alternatif, konsumen pada
1. Corporate Public Relations titik tertentu akan memutuskan antara membeli
Terdiri atas hubungan dengan pemerintah, atau tidak. Setelah melakukan pembelian produk,
komunitas, media, karyawan, pemegang konsumen akan mengalami kepuasan atau
saham, bank lain, pemegang opini, ketidakpuasan tertentu dan konsumen juga akan
akademisi, kemampuan mengatasi krisis melakukan tindakan setelah pembelian. Untuk
dan sebagainya. meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih
2. Marketing Public Relations jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi
Terdiri atas produk, memperoleh pembeli dan mengembangkan pemahaman
pemberitaan televisi, memperluas mengenai bagaimana konsumen melakukan
jangkauan iklan, sponsorship, melibatkan keputusan pembelian.
masyarakat atas produk, artikel sponsor
(advertorial), special event, promotions and
publications program. METODE PENELITIAN
Marketing public relations merupakan proses Jenis penelitian yang digunakan yaitu
perencanaan dan pengevaluasian program- penelitian deskriptif dan verifikatif yang
program yang merangsang pembelian dan dilaksanakan melalui pengumpulan data di
kepuasan pelanggan melalui komunikasi informasi lapangan. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang bertujuan untuk memperoleh deskriptif
yang menggambarkan perusahaan dan produknya tentang ciri-ciri variabel, sedangkan sifat penelitian
sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran
pelanggan. (Thomas L. Haris dalam Roady Ruslan, dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui
2002:253) pengumpulan data dilapangan (Suharsimi Arikunto,
Menurut kotler, et.al (2002 : 122), MPR atau 2002: 9). Mengingat sifat penelitian ini adalah
publisitas merupakan kegiatan yang dipandang deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui
sebagai tugas untuk memperoleh ruang editorial pengumpulan data di lapangan, maka metode
sebagai lawan dan ruang yang dibayar dalam penelitian yang digunakan adalah metode
media cetak dan penyiaran untuk mempromosikan deskriptif survey dan metode explanatory survey.
atau mempropagandakan produk, tempat atau Menurut Ker Linger yang dikutip oleh
orang. Sugiyono (2002: 7) bahwa:

68 - 76
Pengaruh Jurnal Strategic, Volume 7, Nomor 13, Februari 2008
“Metode deskriftif survey dan explanatory dari sebagian populasi terhadap objek yang
survey merupakan metode penelitian yang sedang diteliti.
dilakukan pada populasi besar maupun Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah kurang dari satu tahun, sehingga metode yang
data dari sampel yang diambil dari populasi digunakan adalah cross section method, yaitu
tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan “Metode penelitian yang dilakukan untuk meneliti
hubungan-hubungan antar variabel.“ suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu
Dalam penelitian yang menggunakan saja“ (Husein, 2003: 131).
metode ini informasi dari sebagian sampel Variabel yang dikaji dalam penelitian ini
dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara dapat dilihat Tabel 4 pada halaman berikut ini.
empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat
Tabel 4
Operasionalisasi Variabel
Variabel Sub variabel Indikator Ukuran
MPR

Publikasi (X1)  Frekuensi membaca artikel tentang  Tingkat frekuensi membaca artikel tentang
pangandaran dalam surat kabar pangandaran
Artikel Surat  Isi/pesan artikel tentang pangandaran dalam  Tingkat kelengkapan isi/pesan artikel tentang
kabar surat kabar pangandaran
 Daya tarik isi/pesan artikel tentang  Tingkat daya tarik isi/pesan artikel tentang
pangandaran dalam surat kabar pangandaran

Media Audio /  Frekuensi mendengar berita pangandaran  Tingkat frekunsi mendengar berita pangandaran
multimedia
 Frekuensi menonton/melihat tayangan  Tingkat frekuensi menonton/melihat tayangan
pangandaran di TV pangandaran di TV

 Isi/pesan tayangan mengenai pangandaran di  Tingkat kelengkapan isi/pesan tayangan mengenai


TV pangandaran di TV

 tingkat frekuensi menonton/melihat tayangan


 Frekuensi menonton/melihat tayangan pangandaran melalui VCD
pangandaran melalui VCD  tingkat daya tarik tayangan mengenai
pangandaran dalam vcd
 Daya tarik tayangan mengenai pangandaran
dalam VCD
Katalog / buku  Frekuensi menggunakan buku petunjuk  tingkat frekuensi menggunakan buku petunjuk
petunjuk pariwisata pariwisata
pariwisata  Kelengkapan isi/pesan dalam buku petunjuk  tingkat kelengkapan buku petunjuk pariwisata
pariwisata
 Daya tarik desain buku petunjuk pariwisata  daya tarik desain buku petunjuk pariwisata
 Daya tarik gambar dalam buku petunjuk
pariwisata  tingkat daya tarik gambar dalam buku petunjuk
pariwisata
 Daya tarik warna dalam buku petunjuk  tingkat daya tarik warna dalam buku petunjuk
pariwisata pariwisata

Brosur  Frekuensi melihat brosur mengenai  tingkat frekuensi melihat brosur


pangandaran
 Daya tarik isi/pesan dalam brosur  tingkat daya tarik isi/pesan dalam brosur

 Daya tarik desain brosur  daya tarik desain brosur

 Daya tarik gambar brosur  daya tarik gambar brosur

 Daya tarik warna brosur  Daya tarik warna brosur


event (X2)  

Hiburan musik  Daya tarik hiburan musik band  tingkat Daya tarik hiburan musik band
band

Hiburan  frekuensi melihat Hiburan kesenian  tingkat frekuensi melihat Hiburan kesenian
kesenian tradisional tradisional
tradisional
 daya tarik Hiburan kesenian tradisional  tingkat daya tarik Hiburan kesenian tradisional

69-76
Pengaruh Marketing Public Relation Terhadap Keputusan Mengunjungi Objek Wisata
Variabel Sub variabel Indikator Ukuran

Perlombaan/p  frekuensi melihat perlombaan/pertandingan  tingkat frekuensi melihat perlombaan/pertandingan


ertandingan olahraga di pangandaran olahraga
olahraga
 daya tarik perlombaan/pertandingan olahraga  tingkat daya tarik perlombaan/ pertandingan
olahraga
pameran  frekuensi melihat / mengunjungi pameran  Tingkat frekuensi melihat / mengunjungi pameran

 daya tarik pameran  Tingkat daya tarik pameran

 Tingkat frekuensi mendengar berita dari mulut ke


News (X3)  Frekuensi mendengar berita dari mulut ke mulut
mulut
News melalui  Tingkat frekuensi mendengar berita dari media
mulut ke mulut  Frekuensi mendengar berita dari media elektronik
elektronik
News melalui
media
elektronik

Keputusan Pemilihan  Pemilihan Merek (nama objek wisata)  Tingkat pemilihan nama objek wisata
Mengunjungi Merek (nama  Pemilihan informasi mengenai pangandaran
Objek Wisata objek wisata)  Tingkat pemilihan informasi
(keputusan
pembelian jasa)
Pemilihan  Pemilihan kualitas alam Pantai pangandaran  Tingkat pemilihan kualitas alam
Produk
(kualitas alam)

Pemilihan  Pemilihan akses jalan menuju lokasi wisata  Tingkat pemilihan berdasarkan akses jalan
saluran
 Pemilihan transportasi  Tingkat pemilihan berdasarkan transportasi
Pemilihan  Pemilihan waktu kunjungan wisata  Tingkat ketepatan waktu kunjunganwisata
waktu  Tingkat kebutuhan berwisata
Pembelian  Pemilihan berdasarkan kebutuhan berwisata
(waktu
kunjungan ke
tempat wisata)

Jumlah  Kepuasan kunjungan  Tingkat kepuasan kunjungan


Pembelian  Frekuensi kunjungan  Tingkat frekuensi kunjungan

Sumber : Berdasarkan Hasil Pengolahan Data dan Referensi Buku

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dalam bentuk brosur dan disebarluaskan kepada
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini masyarakat umum, sehingga masyarakat akan
adalah sebagai berikut: "Terdapat pengaruh yang mengetahui dan tertarik untuk datang ke Pantai
positif antara Marketing Public Relations yang Pangandaran. Brosurpun disebarluaskan kepada
terdiri dari publikasi (X1), event (X2), dan news (X3) wisatawan yang sudah ada di Pantai Pangandaran
terhadap keputusan mengunjungi objek wisata (Y) untuk menginformasikan bahwa di Pantai
Pengaruh Publikasi Terhadap Keputusan Pangandaran diadakan kegiatan hiburan.
Mengunjungi Objek Wisata Nilai hubungan yang terbesar antara sub
Pihak pengelola Pantai Pangandaran dalam variable X, dimiliki oleh brosur (X1.4) dengan
hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata katalog (X1.3) sebesar 0,688. koefisien tersebut
(Disbudpar) membuat brosur yang disebarluaskan menunjukkan bahwa hubungan antara brosur dan
kepada masyarakat yang mana isinya mengenai katalog signifikan. Hal ini sesuai dengan pendapat
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di Oka (2005 : 176) yaitu Komunikasi yang dapat
Pantai Pangandaran seperti kegiatan festival band, dilakukan oleh suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW)
acara-acara kesenian tradisional, serta berbagai adalah menyediakan informasi yang berkaitan
pertandingan/perlombaan olahraga. Informasi dengan penawaran produk-produk yang
mengenai kegiatan-kegiatan tersebut dicetak
70 - 76
Pengaruh Jurnal Strategic, Volume 7, Nomor 13, Februari 2008
diperkirakan sesuai dengan needs and wants calon majalah perusahaan, dan bahan-bahan
wisatawan. audiovisual. (kotler : 308)
Pengaruh terkecil dari publikasi terhadap Publikasi yang paling besar pengaruhnya
keputusan mengunjungi objek wisata adalah terhadap keputusan mengunjungi objek wisata
katalog. Kontribusi secara tidak langsung katalog adalah multimedia. Kontribusi secara tidak
terhadap keputusan mengunjungi objek wisata langsung publikasi dimensi multimedia melalui
melalui brosur sebesar 4.27%, melalui artikel katalog sebesar 3.54%, melalui brosur sebesar
sebesar 3.59%, melalui multimedia sebesar 3.54%. 5.08%, melalui artikel sebesar 5.08%. dengan
sehingga secara total keseluruhan pengaruh demikian total pengaruh publikasi dimensi
katalog terhadap keputusan mengunjungi objek multimedia terhadap keputusan mengunjungi objek
wisata adalah 16.92%. berdasarkan pengolahan wisata sebesar 21.94%.
data, bahwa katalog merupakan publikasi yang Hal ini menunjukan bahwa multimedia
paling kecil pengaruhnya terhadap keputusan berpengaruh cukup tinggi terhadap keputusan
mengunjungi objek wisata diantara publikasi yang mengunjungi objek wisata, hal ini disebabkan
lainnya. Disbudpar mengeluarkan katalog atau multimedia (melalui televisi dan vcd) merupakan
buku petunjuk pariwisata, yang mana isi dari buku bentuk komunikasi yang efektif, menurut pendapat
petunjuk pariwisata tersebut mengenai informasi Oka (2005 : 178) calon wisatawan dapat
seputar Pantai Pangandaran mulai dari peta dipengaruhi melalui kegiatan publikasi, oleh karena
menuju Pantai Pangandaran, tariff masuk Pantai itu Daerah Tujuan Wisata (DTW) perlu juga
Pangandaran, fasilitas wisata di Pantai sesekali mengundang Travel Writer atau wartawan
Pangandaran, daftar penginapan dan rumah untuk melihat secara langsung produk yang
makan, nomor telepon penting (kantor polisi, ditawarkan kepada wisatawan, melalui multimedia
rumah sakit, tourism center, tol gate utama televisi kita dapat melihat objek wisata Pantai
Pangandaran, Koramil, kantor kecamatan, Pangandaran dengan jelas dan sangat menarik.
puskesmas, Pol air, TNI AL Pangandaran, Disbudpar bekerja sama dengan stasiun televisi
Balawisata), daftar bank serta informasi mengenai swasta untuk mempublikasikan Pantai
event kepariwisataan di Pantai Pangandaran. Pangandaran bahwa setelah tsunami kondisinya
Katalog ini didesain dengan penuh warna sehingga semakin membaik, dan aman untuk dikunjungi,
dapat menarik wisatawan yang menggunakannya, selain itu juga dipublikasikan keindahan alamnya,
serta katalog ini didesain dengan simple sehingga serta fasilitas yang menunjang kegiatan wisata di
wisatawan dapat membawanya dengan mudah. Pantai Pangandaran. Hal tersebut sesuai dengan
Akan tetapi katalog ini diberikan kepada pendapat Kotler (2005 : 289) keunggulan media
wisatawan yang sudah mengunjungi objek wisata televisi adalah menggabungkan gambar, suara,
Pantai Pangandaran. Sehingga calon wisatawan dan gerakan, merancang panca indera, perhatian
yang belum datang ke Pantai Pangandaran tidak yang tinggi serta jangkauan yang luas.
tahu fasilitas apa saja yang ada di Pantai Perusahaan-perusahaan sangat mengandalkan
Pangandaran. Sebaiknya katalog ini diberikan bahan-bahan terbitan yang diterbitkan untuk
kepada calon wisatawan, sehingga calon menjangkau dan mempengaruhi pasar
wisatawan akan merasa tertarik dengan informasi sasarannya. Bahan-bahan ini mencakup laporan
yang ada di katalog tersebut. tahunan, brosur, artikel, berita berkala dan majalah
Hal ini sesuai dengan pendapat Oka (2005 : perusahaan, dan bahan-bahan audiovisual. (Kotler
176) yaitu Komunikasi yang dapat dilakukan oleh : 308).
suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW) adalah Kegiatan promosi idealnya dilakukan secara
menyediakan informasi yang berkaitan dengan berkesinambungan melalui beberapa media yang
penawaran produk-produk yang diperkirakan dianggap efektif dapat menjangkau target pasar,
sesuai dengan needs and wants calon wisatawan. apakah media cetak (koran dan majalah), media
Perusahaan-perusahaan sangat elektronik (radio, TV, atau internet), namun
mengandalkan bahan-bahan terbitan yang pemilihannya sangat bergantung pada target pasar
diterbitkan untuk menjangkau dan mempengaruhi yang hendak dituju. (Oka, 2005 : 114)
pasar sasarannya. Bahan-bahan ini mencakup Dimensi berikutnya setelah katalog dan
laporan tahunan, brosur, artikel, berita berkala dan multimedia adalah artikel. Kontribusi secara tidak

71-76
Pengaruh Marketing Public Relation Terhadap Keputusan Mengunjungi Objek Wisata
langsung dimensi artikel melalui multimedia Berdasarkan perhitungan di atas diketahui
sebesar 5.08%, melalui katalog sebesar 3.59%, bahwa pengaruh secara keseluruhan X1.1 sampai
melalui brosur sebesar 4.81%. dengan demikian X1.4 dapat dihitung dengan rumus:
pengaruh publikasi dimensi artikel secara R2YX1.1, YX1.2, YX1.3, YX1.4 =  (YXK) (ryk) =
keseluruhan terhadap keputusan mengunjungi (YX1.1)(rYX1.1)+(YX1.2)(rYX1.2)+(YX1.3)(rYX1.3) +
objek wisata adalah sebesar 20.61%. (YX1.4)(rYX1.4) = (0.267)(0.771) + (0.287)(0.764) +
Menurut pendapat Oka (2005 : 117) bahwa (0.235)(0.720) + (0.264)(0.800)
salah satu bauran komunikasi dalam konteks = (0.2059) + (0.2193) + (0.1692) + (0.2112)=
pariwisata adalah elements editorial releases. Ada 0.806
kelemahan dari artikel ini yaitu bagi wisatawan Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka
yang berasal dari luar daerah seperti Jakarta, pengaruh publikasi terhadap keputusan
Bandung, dan sekitarnya tidak setiap waktu mengunjungi objek wisata Pantai Pangandaran
membaca artikel mengenai Pantai Pangandaran termasuk kategori sangat kuat. Untuk koefisien
karena selain kesibukan aktivitas sehari-hari juga jalur variabel lainnya diluar variabel X1.1 sampai
artikel mengenai Pantai Pangandaran tidak terbit X1.4 ditentukan melalui rumus:
secara kontinyu di Koran/surat yang ada di daerah  z  1  R 2 YXk  1  0.806  0.44045
asal wisatawan. Namun bagi Koran/surat kabar
daerah, contohnya seperti Koran Harapan Rakyat
ada bahasan mengenai Pantai Pangandaran. Artinya bahwa publikasi yang terdiri dari X1.1
Hal ini disebabkan karena Koran merupakan sampai X1.4 secara bersama-sama mempengaruhi
jangkaun pasar bagi pasar lokal yang baik, Y adalah sebesar 80.6% dan sisanya sebesar
penerimaan luas dan tingkat kepercayaan yang (0.44045)2 = 0.194 X 100% = 19.4% dipengaruhi
tinggi (kotler, 2005 : 289). faktor lain yang tidak termasuk ke dalam penelitian.
Dimensi terakhir dari publikasi yaitu brosur. Variabel lain yang turut serta berpengaruh
Kontribusi secara tidak langsung dimensi brosur terhadap keputusan mengunjungi objek wisata
melalui artikel sebesar 4.81%, melalui multimedia salah satunya adalah agen perjalanan (travel biro).
sebesar 5.08%, dan melalui katalog 4.27%. Kelemahan selama ini, suatu Daerah Tujuan
Dengan demikian pengaruh publikasi dimensi Wisata (DTW) selain tidak memiliki kantor
brosur secara keseluruhan terhadap keputusan perwakilan pada suatu kota pusat kedatangan
mengunjungi objek wisata adalah sebesar 21.13%. wisatawan juga tidak melakukan kerjasama
Brochures printing merupakan salah satu bentuk dengan Tour Operator dikota yang dianggap
promotion mix yang dapat dilakukan oleh suatu strategis, sehingga wisatawan yang datang lebih
daerah sebagai suatu Daerah Tujuan Wisata (Oka, banyak secara individual.
2005 : 178) Seperti yang diungkapkan oleh Oka (2005 :
Promosi yang dilakukan hendaknya 183) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
menunjukkan suatu keaslian, suatu Daerah Tujuan keinginan (needs and wants) wisatawan, mereka
Wisata harus hati-hati dalam pembuatan brosur tidak perlu berhubungan langsung dengan semua
wisata, informasi yang disampaikan harus outlet atau perusahan kelompok industri
memberikan gambaran yang konsisten sehingga pariwisata, tetapi cukup melalui Biro Perjalanan
calon wisatawan tidak merasa tertipu (Oka, 2005: Wisata (BPW) atau tour operator selaku perantara.
181)
Perusahaan-perusahaan sangat
mengandalkan bahan-bahan terbitan yang
diterbitkan untuk menjangkau dan mempengaruhi Pengaruh Event Terhadap Keputusan
pasar sasarannya. Bahan-bahan ini mencakup Mengunjungi Objek Wisata
laporan tahunan, brosur, artikel, berita berkala dan Nilai hubungan yang terbesar antar sub
majalah perusahaan, dan bahan-bahan variable X2, dimiliki oleh pertandingan olahraga
audiovisual. (kotler, 2005 : 308) (X2.3) dengan pameran (X2.4) sebesar 0,637.
koefisien tersebut menunjukkan bahwa hubungan
antara pertandingan olahraga dan pameran
72 - 76
Pengaruh Jurnal Strategic, Volume 7, Nomor 13, Februari 2008
signifikan. Seperti yang diungkapkan oleh Kotler (0.30166)2 = 0.091 X 100% = 9.1% dipengaruhi
(2005 : 308) perusahaan-perusahaan dapat faktor lain yang tidak termasuk ke dalam penelitian
menarik perhatian pada produk-produk baru atau ini.
kegiatan-kegiatan perusahaan lainnya dengan Koefisien korelasi tersebut menunjukan bahwa
menyelenggarakan acara-acara khusus seperti antara berita melalui mulut ke mulut sebagai (X3.1)
konferensi berita, seminar, tamasya, pameran dengan keputusan mengunjungi objek wisata
dagang, pemajangan produk, kontes dan sebagai (Y) memiliki hubungan yang sangat kuat.
kompetisi, dan ulang tahun yang akan menjangkau Sedangkan nilai hubungan antar sub variable X3,
masyarakat sasaran. Selanjutnya akan diuji yaitu X3.1 dan X3.2 adalah sebesar 0.753, koefisien
hipotesis secara keseluruhan melalui uji F. dari tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara
hasil pengujian, diperoleh data pengujian berita melalui mulut ke mulut dan berita melalui
keseluruhan pada Tabel Anova menunjukan media elektronik signifikan. Seperti yang
tingkat signifikan dengan derajat kepercayaan diungkapkan oleh Kotler (2005: 308) salah satu
0.05% yang menunjukan bahwa ternyata Fhitung > tugas utama professional humas adalah
Ftabel yaitu 300.5 > 2,29, sehingga dapat diambil menemukan atau menciptakan berita yang
kesimpulan Ho ditolak. Oleh karena itu, pengujian menguntungkan tentang perusahaan tersebut,
secara individual dapat dilakukan. produknya, dan orang-orangnya, dan
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui mengupayakan agar media menerima siaran pers
bahwa pengaruh secara keseluruhan X2.1 sampai dan menghadiri konferensi pers. Setelah Pantai
X2.4 dapat dihitung dengan rumus: Pangandaran mengalami tsunami, banyak
R2YX2.1, YX2.2, YX2.3, YX2.4 =  (YXK) (ryk) pemberitaan mengenai Pantai Pangandaran baik
= (YX2.1)(rYX2.1) + (YX2.2)(rYX2.2) + di televisi/radio bahkan orang-orang membicarakan
(YX2.3)(rYX2.3) + (YX2.4)(rYX2.4) Pantai Pangandaran terkena tsunami. Hal ini pula
= (0.583)(0.865) + (0.215)(0.667) + yang menarik para wisatawan untuk berkunjung ke
(0.245)(0.701) + (0.144)(0.623) Pantai Pangandaran, sebagian besar dari mereka
= (0.504295) + (0.143405) + (0.171745) + ingin melihat Pantai Pangandaran pasca tsunami.
(0.089712) Selanjutnya akan diuji hipotesis secara
= 0.909 keseluruhan melalui uji F. dari hasil pengujian,
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka diperoleh data pengujian keseluruhan pada Tabel
pengaruh event terhadap keputusan mengunjungi Anova menunjukan tingkat signifikan dengan
objek wisata Pantai Pangandaran termasuk derajat kepercayaan 0.05% yang menunjukan
kategori sangat kuat. Untuk koefisien jalur variabel bahwa ternyata Fhitung > Ftabel yaitu 152.903 > 2,29,
lainnya diluar variabel X2.1 sampai X2.4 ditentukan sehingga dapat diambil kesimpulan Ho ditolak.
melalui rumus: Oleh karena itu, pengujian secara individual dapat
dilakukan.
 z  1  R 2 YXk  1  0.909  0.30166 Berikut disajikan hasil pengujian koefisien
jalur setiap dimensi news dan kontribusi secara
langsung maupun tidak langsung setiap
Artinya bahwa event yang terdiri dari X2.1 dimensi news terhadap keputusan
sampai X2.4 secara bersama-sama mempengaruhi mengunjungi objek wisata pada Tabel 5
Y adalah sebesar 90.9% dan sisanya sebesar

Tabel 5
Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden terhadap Brand Personality Sampo Sunsilk
news Pengaruh total pengaruh ttabel sign keputusan
X3 langsung Pengaruh tidak langsung 1,65 alpha

73-76
Pengaruh Marketing Public Relation Terhadap Keputusan Mengunjungi Objek Wisata
Berita Berita melalui 0,05
melalui Media
Y thitung
mulut ke elektronik
mulut (X3,1) (X3,2)
Berita melalui
mulut ke mulut 0.2304 1 0.1528 0.3832 6.535 0.000 Ho ditolak
(X3,1)
Berita melalui
Media elektronik 0.1789 0.1528 1 0.3317 5.758 0.000 Ho ditolak
(X3,2)
R2 = 0.715

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis Oleh karena itu, pengujian secara individual dapat
mengenai pengaruh news terhadap keputusan dilakukan.
mengunjungi objek wisata diperoleh nilai Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
signifikansi lebih kecil jika dibandingkan dengan mengenai pengaruh Marketing Public Relations
0.05 hal ini berarti Ho ditolak. Pengujian hipotesis terhadap keputusan mengunjungi objek wisata
juga dapat dilakukan dengan membandingkan diperoleh nilai signifikansi lebih kecil jika
thitung dengan ttabel untuk  = 0.05 perhitungan data dibandingkan dengan 0.05 hal ini berarti Ho
menghasilkan thitung bagi masing-masing sub ditolak. Pengujian hipotesis juga dapat dilakukan
variable lebih besar jika dibandingkan dengan ttabel dengan membandingkan thitung dengan ttabel untuk 
1.65 hal tersebut menunjukan bahwa Ho ditolak. = 0.05 perhitungan data menghasilkan thitung bagi
Hal ini sesuai dengan pendapat kotler (2000 : 692) masing-masing sub variable lebih besar jika
bahwa berita (news) yaitu kegiatan menemukan dibandingkan dengan ttabel 1.65 hal tersebut
dan menciptakan informasi yang mendukung menunjukan bahwa Ho ditolak. Pengujian hipotesis
perusahaan, produk, dan orang-orangnya. melalui nilai signifikan maupun uji-t menghasilkan
Artinya bahwa event yang terdiri dari X3.1 dan penolakan terhadap Ho. Hal tersebut berarti bahwa
X3.2 secara bersama-sama mempengaruhi Y terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
adalah sebesar 71.5% dan sisanya sebesar antara Marketing Public Relatios terhadap
(0.5338)2 = 0.285 X 100% = 28.5% dipengaruhi keputusan mengunjungi objek wisata.
faktor lain yang tidak termasuk ke dalam penelitian Menurut Thomas L. Harris (George E. Belch,
ini. 1999 : 516) aktivitas public relations didesain untuk
mendukung tujuan-tujuan pemasaran seperti
Pengaruh Marketing Public Relations Terhadap fungsi dari Marketing Public Relation. Tujuan-
Keputusan Mengunjungi Objek Wisata tujuan pemasaran yang mungkin ditopang atau
diketahui bahwa nilai hubungan sub variable X dibantu oleh aktivitas Public Relations termasuk
dengan Y yang terbesar adalah hubungan antara didalamnya meningkatkan kesadaran,
X1 dengan Y sebesar 0,895. koefisien korelasi menginformasikan dan mendidik, mendapatkan
tersebut menunjukan bahwa antara publikasi (X1) pemahaman, membangun kepercayaan,
dengan keputusan mengunjungi objek wisata memberikan alasan kepada konsumen untuk
sebagai (Y) memiliki hubungan yang sangat kuat. membeli produk dan memotifasi konsumen
Sedangkan nilai hubungan antar sub variable X, terhadap produk.
yaitu X1 dan X2 adalah sebesar 0.834, koefisien Sedangkan menurut Berkowitz (2000:496)
tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara mengemukakan bahwa public relation merupakan
publikasi dan event signifikan. bentuk komunikasi manajemen yang digunakan
Selanjutnya akan diuji hipotesis secara untuk mempengaruhi perasaan,
keseluruhan melalui uji F. dari hasil pengujian, pendapat/kepercayaan yang dipegang oleh
diperoleh data pengujian keseluruhan pada Tabel konsumen aktual dan potensial, pemegang saham,
Anova menunjukan tingkat signifikan dengan penyalur, karyawan dan masyarakat terhadap
derajat kepercayaan 0.05% yang menunjukan perusahaan dan produk serta jasa yang
bahwa ternyata Fhitung > Ftabel yaitu 306.7 > 2,29, dikeluarkannya.
sehingga dapat diambil kesimpulan Ho ditolak.
74 - 76
Pengaruh Jurnal Strategic, Volume 7, Nomor 13, Februari 2008
Besarnya pengaruh langsung Marketing Public dilaksanakan mengenai pengaruh marketing public
Relations terhadap keputusan mengunjungi objek relations terhadap keputusan mengunjungi objek
wisata berturut-turut adalah publikasi sebesar wisata Pantai Pangandaran survei pada wisatawan
21.07%, event sebesar 8.18% dan terakhir news nusantara pasca tsunami dapat disimpulkan
sebesar 6.76% sebagai berikut:
Kontribusi secara tidak langsung publikasi 1. Tanggapan wisatawan terhadap marketing
terhadap keputusan mengunjungi objek wisata public relations yang terdiri dari publikasi,
melalui event sebesar 10.95%, dan melalui news event, dan news mendapat respon yang positif
sebesar 9.06% sehingga secara total keseluruhan dari responden dan termasuk kedalam kategori
pengaruh marketing public relations dimensi baik untuk seluruh butir pertanyaan. Dari
publikasi terhadap keputusan mengunjungi objek ketiga sub variabel marketing public relations,
wisata adalah 41.08%. publikasi memperoleh skor paling tinggi yaitu
Kontribusi secara tidak langsung dimensi event 7827, event sebesar 3377, dan news
melalui publikasi sebesar 10.95%, dan melalui memperoleh skor paling rendah yaitu sebesar
news sebesar 6.15% dengan demikian total 974.
pengaruh marketing public relations dimensi event a. Tanggapan wisatawan terhadap publikasi
terhadap keputusan mengunjungi objek wisata termasuk kedalam kategori baik,
sebesar 25.28%. perolehan skor paling tinggi dari kegiatan
Kontribusi secara tidak langsung dimensi news publikasi adalah brosur sebesar 2321,
melalui publikasi sebesar 9.06% dan melalui event dan artikel sebesar 1430 merupakan skor
sebesar 6.15%. Dengan demikian total pengaruh paling rendah dari publikasi.
marketing public relations dimensi news sebesar b. Tanggapan wisatawan terhadap event
21.97% memiliki total skor 3377, skor tertinggi
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui dari event yaitu hiburan kesenian
bahwa pengaruh secara keseluruhan X1, X2, dan X3 tradisional dengan skor 1018, sedangkan
dapat dihitung dengan rumus: yanhg memiliki skor terendah yaitu
R2YX1, YX2, YX3 =  (YXK) (ryk) hiburan musik band sebesar 515.
= (YX1)(rYX1) + (YX2)(rYX2) + (YX3)(rYX3) Tanggapan wisatawan terhadap kegiatan
= (0.459)(0.895) + (0.286)(0.884) + event termasuk kedalam kategori baik.
(0.260)(0.845) c. Tanggapan wisatawan terhadap news
= (0.4108) + (0.2528) + (0.2197) = 0.884 termasuk kedalam kategori baik,
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka perolehan skor nilai paling tinggi
pengaruh Marketing Public Relations terhadap mengenai pemberitaan melalui mulut ke
keputusan mengunjungi objek wisata Pantai mulut yaitu sebesar 497 sedangkan yang
Pangandaran termasuk kategori kuat. Untuk memperoleh skor terendah adalah
koefisien jalur variabel lainnya diluar variabel X1, X2 mengenai pemberitaan melalui
dan X3 ditentukan melalui rumus: multimedia sebesar 477.
2. Tanggapan wisatawan terhadap keputusan
 z  1  R 2 YXk  1  0.884  0.3406 mengunjungi objek wisata yang terdiri dari
pemilihan merek (nama objek wisata),
pemilihan produk (produk wisata/kualitas
Artinya bahwa Marketing Public Relations yang alam), pemilihan saluran (kemudahan akses
terdiri dari X1, X2 dan X3 secara bersama-sama jalan dan transportasi), pemilihan waktu
mempengaruhi Y adalah sebesar 88.4% dan kunjungan dan jumlah kunjungan, termasuk
sisanya sebesar (0.3406)2 = 0.116 X 100% = kedalam kategori tinggi, Keputusan wisatawan
11.6% dipengaruhi faktor lain yang tidak termasuk mengunjungi objek wisata Pantai
ke dalam penelitian ini. Pangandaran dengan skor tertinggi
berdasarkan kepada pemilihan saluran(akses
KESIMPULAN jalan dan transportasi) menuju Pantai
Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil Pangandaran sebesar 1028 karena untuk
penelitian, dan pengujian analisis path yang menuju ke Pantai Pangandaran akses jalan

75-76
Pengaruh Marketing Public Relation Terhadap Keputusan Mengunjungi Objek Wisata
sangat mendukung bagi kendaraan kecil Husein Umar, 2003, Studi Kelayakan Bisnis,
seperti motor, mobil maupun bagi kendaraan Gramedia, Jakarta
besar seperti bis. Selain itu juga lahan parkir Husein Umar, 2002, Metode Riset Bisnis, PT.
yang luas sehingga mempermudah akses Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
jalan bagi transportasi yang masuk ke wilayah Kusnendi, 2004, Analisis Jalur, Konsep dan
pangandaran, dan skor paling rendah Aplikasi Dengan Program SPSS dan Lisrel 8,
diberikan responden pada keputusan Jurusan Pendidikan Ekonomi (JPE) FPIPS
berdasarkan pemilihan produk (kualitas alam) UPI, Bandung.
dengan nilai 497. Oka Yoeti, 2005, Perencanaan Strategis
3. Secara keseluruhan Pemasaran Daerah Tujuan Wisata, Pradnya
berdasarkan hasil analisis data menunjukan Paramita, Jakarta
pada umumnya marketing public relations Philiph Kotler, 2005, Manajemen Pemasaran, PT
yang terdiri publikasi, event, dan news, Prehallindo: Jakarta.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Philiph Kotler, 2005, Manajemen Pemasaran, jilid
keputusan mengunjungi objek wisata Pantai 2, PT. Prehallindo : Jakarta
Pangandaran, yaitu sebesar 88.4% yang Rhenald Kasali, 2003, Public Relations,
termasuk kedalam kategori kuat/tinggi. ____________
a. Dari hasil analisis data publikasi Rosady Ruslan, 2002,____________
berpengaruh positif dan signifikan Sudjana. 2001, Metoda Statistik Edisi Keenam.
terhadap keputusan mengunjungi objek Tarsito, Bandung
wisata Pantai Pangandaran, yaitu Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian
sebesar 80.6% yang termasuk kedalam Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,
kategori kuat/tinggi. Jakarta.
b. Variabel event berpengaruh positif dan Sugiharto, 2001, Teknik Sampling, Gramedia
signifikan terhadap keputusan Pustaka Utama, Jakarta
mengunjungi objek wisata Pantai Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Adminstratif,
Pangandaran, yaitu sebesar 90.9% yang Alfabeta, Bandung.
termasuk kedalam kategori kuat/tinggi. Sutisna, 2004, Perilaku Konsumen dan Komunikasi
c. Variabel news berpengaruh positif dan Pemasaran, pengantar Teddy Pawitra,
signifikan terhadap keputusan ROSDA, Bandung.
mengunjungi objek wisata Pantai Ujang Sumarwan, 2004, Perilaku Konsumen,
Pangandaran, yaitu sebesar 71.5% yang Ghalia Indonesia, Jakarta
termasuk kedalam kategori cukup Winarno Surachmad, 1998, Pengantar Penelitian
kuat/cukup tinggi. Ilmiah, Tarsito, Bandung
Yazid, 2005, Pemasaran Jasa, Ekonisia,
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta.

Berkowitz, 2000. Marketing, Boston: Mc Graw Hill


Buchari Alma, 2004, Manajemen Pemasaran dan
Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung
Fandy Tjiptono, 2005, Strategi Pemasaran, ANDI :
Yogyakarta
Fandy Tjiptono, 2005, Pemasaran Jasa, Bayu
Media Publishing, Malang
George E. Belch, Michael A Belch, 1999,
Advertising and Promotion, Singapore, Irwin-
Mc Graw Hill.
Harun Al Rasyid, 1994, Teknik Penarikan Sample
dan Pengukuran Skala, Pasca Sarjana
UNPAD, Bandung.
76 - 76
Pengaruh Jurnal Strategic, Volume 7, Nomor 13, Februari 2008

You might also like