Professional Documents
Culture Documents
Selviani
selviani.halawa@gmail.com
Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako
Abstract
This study aims to determine the extent of the quality of Immunization Services in Public Health
Centre of Kinovaro, Sigi Regency. This is a descriptive qualitative research. In this study, informants was
determined by purposive sampling technique. The techniques of data collection in this study are
Observation (observation), interviews, questionnaires and documentation. The results were analyzed by
using the theory of Parasuraman et.al, while the concept used is Tangibles (physical evidence), Reliability,
responsiveness, assurance (guarantees and certainty), Emphaty. The Results in this research was found that
in terms of immunization services , the quality of existing services at the health center is not
currently available Kinovaro optimally : (a) Services Kinovaro PHC terms of facilities (Tangibles)
in immunization services still inadequate, where Kinovaro PHC can not meet the necessary of
health personnel and facilities for community, especially in immunization activities; (b) Reliability
of health workersin providing immunization services is not maximized, where Kinovaro PHC has
given the simplicity of the immunization services procedure, but can not be carried out regularly,
as well as health workers in immunization services have not been sufficiently trained to meet
people's necessary for timely and keep standbye in all of work’s area; (c) Health worker’s
responsiveness of immunization services at the Kinovaro PHC still not good, because health
workers have not been able to provide a rapid response service to complaints receiver
immunization services; (d) Security services (Assurance) given by health workers in immunization
services at Kinovaro PHC, is still inadequate, because, health workers can not provide proper
knowledge to society in their working area, and people do not get comfort when receive
immunization by health personnel Kinovaro health center; (e) Being empathetic health workers in
providing immunization services at health center Kinovaro, is still not good, where health officials
Kinovaro PHC not competent to give less attention to community and understand the people’s
necessary of receiving communities.
Keywords: Tangibles, Reliability, Responseveness, Assurance and Empathy.
12
13 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 2, Februari 2016 hlm 12-19 ISSN: 2302-2019
dukungan dari pemerintah daerah terhadap terbaik. Dimana-mana apakah itu dalam
program imunisasi, kurangnya dana lingkungan birokrasi, militer, bisnis, atau
operasional untuk imunisasi baik rutin maupun organisasi kemasyarakatan, masing-masing
tambahan, dan tidak tersedianya fasilitas dan penanggung jawab, pemikir, dan pelaksana
infrastruktur yang baik. Selain itu juga sudah memperoleh porsi tugas dan kewajiban
kurangnya koordinasi lintas sektor termasuk yang perlu diselesaikan. Loyalitas setiap orang
pelayanan kesehatan swasta, kurang sumber dituntut untuk secara benar, tepat, dan tekun
daya yang memadai serta kurangnya melaksanakan tugas dan kewajiban tersebut
pengetahuan masyarakat tentang program dan dalam usaha memberi pelayanan kepada
manfaat imunisasi. kelompok masyarakat yang dilayanainya.
Kualitas pelayanan pada dasarnya Parasuraman, et.al (dalam Fandy
terkait dengan pelayanan yang terbaik, yaitu Tjiptono, 2007:6) dalam berbagai penelitian
suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani berhasil mengidentifikasi bahwa ada 5 (lima)
pelanggan atau masyarakat secara memuaskan. dimensi yang digunakan oleh para pelanggan
Dalam lingkungan birokrasi pemerintahan, dalam mengevaluasi kualitas pelayanan.
kualitas pelayanan tidak hanya diukur dari Kelima dimensi kualitas pelayanan tersebut,
kepuasan masyarakat tetapi juga dilihat aspek dapat dijelaskan sebagai berikut:
efisiensi dan efektivitas pelayanan. Pelayanan 1. Tangibles (Bukti langsung), yaitu berupa
yang memuaskan masyarakat dengan penampilan fisik, peralatan, pegawai, serta
mengorbankan sumber daya yang besar atau berbagai sarana dan materi komunikasi.
terjadi pemborosan yang sangat besar bukanlah 2. Realibility (Keandalan), yaitu kemampuan
sebuah kualitas pelayanan. untuk memberikan jasa sesuai dengan yang
Pemahaman akan adanya perbedaan dijanjikan secara terpercaya, akurat dan
pandangan terhadap kualitas pelayanan konsisten.
sebagaimana dikemukakan di atas, dapat 3. Responsiveness (Ketanggapan), yaitu
bermanfaat dalam mengatasi konflik-konflik kemampuan dan keinginan dari para staf
yang kadangkala timbul di antara pimpinan karyawan dan pengusaha untuk membantu
dalam bagian yang berbeda. Cara yang terbaik pelanggan dan memberikan jasa dengan
bagi setiap penyelenggara negara adalah cepat serta mendengar dan mengatasi
menggunakan perpaduan antara beberapa keluhan yang diajukan oleh pelanggan.
perspektif kualitas dan secara aktif 4. Assurance (Jaminan), yaitu mencakup
menyesuaikan setiap saat dengan kondisi yang kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dihadapi. dipercaya yang dimiliki karyawan, bebas
Paradigma yang sekarang ini sedang dari bahaya, resiko ataupun keragu-raguan.
berkembang dan menjadi gerakan setiap Ini dapat diartikan berupa kemampuan
organisasi publik atau private adalah sejalan karyawan untuk menimbulkan keyakinan
dengan adanya revolusi mutu melalui dan kepercayaan terhadap janji yang telah
pendekatan Manajemen Mutu Terpadu. Mutu dikemukakan kepada pelanggan.
yang oleh banyak pihak dipandang sebagai 5. Empathy (Empati), yaitu kesediaan
suatu paradigma yang perlu mendapatkan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli
perhatian serius. memberikan perhatian secara pribadi kepada
Mutu atau Kualitas merupakan sebuah pelanggan. Ini dapat diartikan meliputi
kata yang sudah lazim kita dengarkan yang kemudahan dalam melakukan hubungan,
merupakan pekerjaan setiap orang dalam komunikasi yang baik dan perhatian dengan
organisasi, setiap orang berkewajiban tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar Masyarakat dalam menilai kualitas
agar mampu memberikan pelayanan yang layanan yang diberikan oleh birokrat
15 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 2, Februari 2016 hlm 12-19 ISSN: 2302-2019
data lapangan yang terkait dengan objek yang Sebelum pelayanan kesehatan dimulai
dikaji. terlebih dahulu tenaga kesehatan memberikan
pengumuman dan penyuluhan singkat di rumah
HASIL DAN PEMBAHASAN ibadah (gereja) bekerjasama dengan pemuka
agama. Pemberian pelayanan imunisasi dan
Ada beberapa program standar yang
pelayanan kesehatan lainnya di desa sulit
dilakukan di Puskesmas Kinovaro, salah satunya
dilaksanakan di gedung sekolah atau gedung
adalah Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
kosong lainnya. Itupun tidak semua masyarakat
yang termasuk di dalamnya adalah Imunisasi.
mau membawa anak mereka untuk diimunisasi.
Banyak kematian dan kecacatan yang disebabkan
Berdasarkan fokus penelitian tentang
oleh penyakit yang dapat dicegah dengan
kualitas pelayanan imunisasi di Puskesmas
imunisasi.
Kinovaro yang didasarkan pada penilaian
Wilayah kerja Puskesmas Kinovaro terdiri
kualitas pelayanan SERVQUAL (Service
dari 10 desa dan 3 desa di antaranya termasuk
Quality) oleh Parasuraman berdasarkan hasil
desa sulit dan terpencil yaitu desa Rondingo,
wawancara yang bersumber dari Informan,
Pobolobia dan Kayumpia. Masing – masing desa
maka diperoleh data sebagai berikut:
memiliki tenaga kesehatan yaitu Bidan/Perawat
PTT atau pengabdi yang tinggal di rumah kepala
desa dengan fasilitas yang sangat terbatas. Desa 1. Kualitas Pelayanan dari Segi Fasilitas
sulit dan terpencil tersebut tidak memiliki listrik (Tangibles) dalam Pelayanan Imunisasi di
dan jarak tempuh yang membutuhkan waktu, Puskesmas Kecamatan Kinovaro
Fasilitas yang memadai seperti ruangan
tenaga dan biaya untuk melaksanakan pelayanan
yang nyaman, kebersihan dan kerapian turut
kesehatan khususnya pelayanan imunisasi. Listik
berpengaruh pada kualitas pelayanan prima
yang belum tersedia menyebabkan vaksin
(Depkes RI, 2001). Kenyamanan ruang
(larutan untuk imunisasi) harus dibawa dari
merupakan salah satu faktor yang
Puskesmas Kinovaro. Vaksin harus disimpan
mempengaruhi kepuasan pelanggan.
pada lemari
Kenyamanan ruang periksa dan ruang tunggu
. Sehingga tenaga kesehatan yang ada didesa
merupakan aspek penting bagi suatu jasa
tidak dapat melakukan pelayanan imunisasi
pelayanan kesehatan karena kenyamanan bisa
secara rutin setiap bulan.
Masyarakat yang ada di desa tersebut memberikan warna pada suasana hati pemakai
jasa pelayanan sehingga dapat mempengaruhi
mempunyai mata pencarian berkebun sehingga
penilaian terhadap jasa tersebut. Kualitas
masyarakatnya banyak tinggal di kebun dan akan
pelayanan dari segi fasilitas (Tangibles) dalam
kembali ke rumah pada hari Minggu untuk
pelayanan imunisasi di Puskesmas Kecamatan
beribadah dan berisitirahat.
Kinovaro masih belum memadai, dimana
Oleh karena masyarakatnya berkumpul
Puskesmas Kinovaro tidak dapat memenuhi
hanya pada hari Minggu maka pelayanan
kebutuhan tenaga kesehatan serta fasilitas pusat
imunisasi dirangkaikan dengan pelayanan
pelayanan kesehatan masyarakat khususnya
kesehatan lainnya pada hari tersebut. Pelaksanaan
dalam kegiatan imunisasi/posyandu, ruang
pelayanan pun tidak dapat dilakukan setiap bulan
bersalin, ruang perawatan bayi, dan ruang inap
karena keterbatasan biaya. Dalam 1 tahun
di seluruh wilayah kerja Kinovaro.
pelayanan hanya dilakukan 2-3 kali. Sedangkan
pelayanan imunisasi seharusnya dilakukan setiap
bulan melaui posyandu di setiap desa. Jarangnya
pelayanan dilakukan di desa sulit mengakibatkan
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya imunisasi bagi bayi, batita, anak
sekolah, Wanita Usia Subur dan ibu hamil.
17 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 2, Februari 2016 hlm 12-19 ISSN: 2302-2019
DAFTAR RUJUKAN
Departemen Kesehatan R.I, 2006, Profil
Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Departemen Kesehatan R.I, 2007, Pedoman
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Masyarakat, Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi, 2014, Profil
Kesehatan Kabupaten Sigi Tahun 2014.
Kementerian Kesehatan RI, 2012, Petunjuk
Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar, Tim
Pengelola Jaminan Kesehatan
Masyarakat Pusat, Jakarta.
Nawawi, Hadari, 1998, Metodologi Penelitian
Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Parasuraman, A. Valarie, diterjemahkan oleh
Sutanto, 2001, Delivering Quality
Service, New York: The Free Press.
Patilima, Hamid, 2007, Metode Penelitian
Kualitatif, Jakarta : Alfabeta.
Rochman, dkk, 2012, Panduan Belajar Asuhan
Neonatus Bayi dan Balita, Penerbit Buku
Kedokteran.
Tjiptono, Fandy, 2007, Strategi Pemasaran,
Yogyakarta: Andi.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesahatan.