Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
ArdiPratama 17502244016
B. Alat
1) Spektrum Analyzer
2) Antenna
3) Mounting dan bracket antenna
4) Feeder
C. Cara Kerja
1) Hubungkan antenna ke ortput spectrum analyzer dengan menggunakan feeder.
2) Nyalakan tombol power spectrum analyzer.
3) Amati grafik yang muncul pada layar spectrum analyzer.
4) Catat hasil pengukuran band frekuensi yang anda dapatkan dari pengamatan pada
tabel.
Pertanyaan Diskusi:
1) Band frekuensi apa saja yang anda dapatkan dari hasil pengamatan? Sebutkan dan jelaskan!
2) Apa yang menyebabkan naik turunnya level daya terima hasil pengamatan pada spectrum
analyzer? Jelaskan dan analisis hasil pengamatan!
3) Bagaimana jika dalam satu band frekensi digunakan oleh lebih dari satu pemancar?
Jelaskan berdasarkan hasil pengamatan praktikum!
4) Mengapa penggunaan spectrum frekuensi diatur oleh pemerintah?
Jawaban Diskusi
1. Pada alat spectrum analyzer (Atten-5011A) yang kita gunakan pada saat praktek hanya dapat
mengolah gelombang frekuensi pada range maksimal 150kHz hingga 1GHz, maka band
frekuensi yang dapat dilihat hanya sebatas :
Tetaapi yang kami amati saat praktek ini adalah lebih fokus pada frekuensi tv yang
berada di Yogyakarta dimana kami menggunakan antena tv dalam menangkap spektrum
gelombang frekuensi.
2. Hal-hal yang mempengaruhi naik turunnya level daya terima hasil pengamatan pada
spectrum analyzer antara lain :
a. Jenis antenna yang digunakan, frekuensi kerja antena harus sesuai dengan band
frekuensi yang sedang diamati.
b. Arah antenna, jika menggunakan antenna dengan tipe director maka level daya yang
diterima akan semakin besar ketika arah antenna penerima tepat mengarah ke antenna
pemancar (Line of Sight), namun jika mengguanakan antenna dengan tipe omni
perubahan level daya tidak signifikan.
c. Daya pemancar, spesifikasi daya pemancar setiap stasiun televisi juga mempengaruhi
level daya terima frekuensi karena setiap stasiun televise pun memiliki stasiun
pemancar yang berbeda satu dengan yang lain.
d. Halangan, semakin banyak halangan antara antenna pemancar dan penerima maka
semakin kecil pula level daya yang dapat diterima. Hal tersebut karena pada band
frekuensi yang kami amati yaitu UHF hasil penerimaan akan lebih baik jika posisi
antenna pemancar dana antenna penerima berada pada posisi Line of Sight.
3. Jika dalam satu band frekuensi terdapat lebih dari satu pemancar dengan frekuensi yang
sama maka akan terjadi interferensi (gangguan) pada televise (penerima). Interferensi yang
terjadi bisa berupa tayangan yang berbayang-bayang, suara tidak jelas, atau salah satu
siaran akan benar-benar tertutup oleh siaran dengan pemancar yang level daya-nya lebih
tinggi.
4. Karena pada aturan tersebut terdapat band frekuensi mana yang akan digunakan sebagai
band frekuensi radio amatir, siaran televisi, siaran radio, frekuensi komunikasi satelit dan
lain sebagainya. Ketika tidak ada yang mengatur spectrum frekuensi tersebut maka
penggunaan frekuensi akan kacau dan perangkat radio menjadi kurang kompatibel. Hal ini
lah yang medasari kenapa pemerintah yang lebih berwenang mengatur karena agar terjadi
sinkronisasi stasiun stasiun pada frekuensi tertentu, dan juga agar terjadi keharmonisan
penggunaan frekuensi radio, tv, ataupun lain sebagainya.
KESIMPULAN
Pada praktek kali ini dapat disimpulkan bahwa frekuensi pemancar televisi di daerah
Yogyakarta berapa pada band UHF. Kemudian banyak hal yang dapat mempengaruhi daya
level terima frekuensi antara lain jenis antenna, arah antenna, daya pemancar, dan juga
halangan yang di lewati gelombang.