You are on page 1of 9

Area Pemantauan: Pengadaan supplai alat kesehatan serta obat-obatan penting bagi pasien yang

dibutuhkan secara rutin

STANDAR PMKP 3.2 Manajemen 1: Pengadaan supplai alat kesehatan serta


obat-obatan penting bagi pasien yang dibutuhkan secara rutin
Judul indikator Jumlah kekosongan stok obat esensial
Tipe indikator struktur
Dimensi mutu Efisien
Tujuan Tergambarnya mutu manajemen obat dengan ketersediaan stok obat
esensial Rumah Sakit
Definisi Obat esensial adalah obat terpilih yang paling dibutuhkanb untuk
operasional pelayanan kesehatan mencakup upaya diagnosis, profilaksis terapi,
dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan
sesuai dengan fungsi dan tingkatnya
Alasan/implikasi/ Jumlah kekosongan ini merupakan alat ukut untuk mengetahui
Rasionalisasi manajemen obat yang dilaksanakan di rumah sakit. Apabila obat
telah dipenuhi rumah sakit maka keterlambatan pelayanan obat
tidak akan terjadi
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan Pencatatan dilaksanakan setiap bulan, dilakukan oleh staf instalasi
data farmasi apabila obat esensial stokny kosong dalam 1 bulan
Periode analisis 1 bulan di instalasi farmasi
data 3 bulan di UPM
Periode analisa Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh kepala
data dan instalasi farmasi sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian
pelaporan setiap bulannya data akan dilaporkan kepada UPM dan Direksi.
Secara umum data akan dievaluasi serta didesiminasikan kepada
seluruh komponen rumah sakit setiap bulannya yang akan
dikoordinasikan oleh UPM
Numerator -
Denominator -
Formula Jumlah stok obat esensial yang kosong (item)
standar 0
Sumber data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
melihat/observasi seluruh stok obat esensial yang kosong
Inklusi : seluruh item obat esensial
Ekslusi: -
Area Instalasi farmasi
Penanggung Kepala instalasi farmasi
jawab
pengumpul data
Area Pemantauan: Pelaporan kegiatan seperti diatur oleh undang-undang dan peraturan

STANDAR PMKP 3.2 Manajemen 2: Pelaporan kegiatan seperti diatur oleh


undang-undang dan peraturan
Judul indikator Ketepatan waktu pengiriman laporan kegiatan rumah sakit (RL
5.1) ke dinas kesehatan provinsi dan dirjen BUK Kemenkes RI
Tipe indikator struktur
Dimensi mutu Efisien
Tujuan Tergambarnya ketepatan waktu pengiriman laporan RL 5.1
Definisi Jumlah laporan bulanan yang dapat dikirim tepat waktu (setiap
operasional tanggal 10 bulan berikutnya) ke dinas kesehatan provinsi dan
dirjen BUK Kemenkes RI
Alasan/implikasi/ Ketepatan waktu pengiriman laporan merupakan kewajiban setiap
Rasionalisasi RS sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan
pada unit kerja masing-masing
Frekuensi Pencatatan dilaksanakan setiap bulan, dilakukan oleh staf sub bag
pengumpulan pendataan dan pelaporan
data
Periode analisis Rekapitulasi dan analisa sederhana dilakukan oleh kepala sub bag
data pendataan dan pelaporan sebagai infornmasi awal untuk unitnya,
kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada UPM dan
Direksi. Secara umum data akan dievaluasi serta didesiminasikan
kepada seluruh komponen RS setiap 3 bulan yang akan
dikoordinasikan dengan UPM
Numerator Jumlah laporan bulanan yang terkirim pada tanggal 10 bulan
berikutnya
Denominator Jumlah laporan bulanan yang harus dikirim pada tanggal 10 bulan
berikutnya
Formula Jumlah laporan terkirim pada tgl 10 (pcs) X 100%
Jumlah laporan yang harus terkirim tgl 10 (pcs)

standar 100%
Sumber data Pengumpulan data dilakukan setiap bulan oleh staf bagian
pelaporan mengenai laporan yang dikirim setiap bulan
Inklusi : laporan yang dikirim setiap bulan ke dinas kesehatan
propinsi dan kemenkes RI
Eksklusi : -
Area RSUD Syamrabu
Penanggung Kepala bagian perencanaan, data dan informasi
jawab
pengumpul data
Area Pemantauan: Manajemen Resiko

STANDAR PMKP 3.2 Manajemen 3: Manajemen Resiko


Judul indikator Insiden tertusuk jarum
Tipe indikator outcome
Dimensi mutu Care
Tujuan Mengetahui peran manajemen rumah sakit dalam
mengidentifikasi insiden tertusuk jarum serta kualitas manajemen
dalam perlindungan petugas
Definisi Insiden tertusuk jarum adalah kondisi cidera yang tidak
operasional diinginkan yang berisiko terjadi pada seluruh staf baik medis,
penunjang, paramedic maupun non medis. Penanganan ini sesuain
dengan prosedur tindakan penanganan pajanan di tempat kerja
oleh Risk manajemen
Alasan/implikasi/ Manajemen ini perlu dilaksanakan untuk mencegah terjadinya
Rasionalisasi insiden yang terus menerus dengan melakukan FMEA.
Pencegahan ini dapat terlaksana jika data insiden ini dapat
teridentifikasi secara rutin oleh risk manajemen
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 1 bulan di tim PPI
data 3 bulan di UPM
Periode analisa Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh kepala tim
data dan PPI sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap
pelaporan bulannya data akan dilaporkan kepada UPM dan Direksi. Secara
umum data akan dievaluasi dan dideminasikan kepada seluruh
komponen rumah sakit setiap 3 bulan yang dikoordinasi oleh
UPM
Numerator -
Denominator -
Formula Jumlah insiden tertusuk jarum

standar <2%
Sumber data Pengumpulan data dilakukan setiap ada insiden tertusuk jarum
dilakukan oleh timPPI dari setiap unit yang mengalami insiden
Inklusi : seluruh insiden
Eksklusi : -
Area RSUD Syamrabu
Penanggung Ketua Tim PPI RS
jawab
pengumpul data
Area Pemantauan: Manajemen Pemanfaatan Sumber Daya
STANDAR PMKP 3.2 Manajemen 4: Manajemen Pemanfaatan Sumber Daya

Judul indikator Pemanfaatan alat CT-SCAN


Tipe indikator outcome
Dimensi mutu efisien
Tujuan Mengetahui manajemen utilisasi alat yang efektif dan efisien
Definisi pemanfaatan alat CT-scan adalah angka yang menunjukkan
operasional jumlah pemakaian alat CT-SCAN sesuai dengan indikasi dan
urgensi keperluan penggunaan alat CT-SCAN. Alat CT-Scan yang
digunakan memang benar-benar sesuai dengan indikasi perawatan
yang dibutuhkan untuk melihat gambaran yang lebih baik dari
foto konvensional. Dalam pengukuran indicator ini akan
difokuskan untuk CT Scan kepala dalam proses penegakan
diagnosa pasien yang dilaksanakan di instalasi radiologi
Alasan/implikasi/ Pemanfaatan alat CT-scanini harus dipantau untuk mengurangi
Rasionalisasi unit cost pengeluaran rumah sakit sehingga sumber daya rumah
sakit dapat dihemat secara efektif dan efisien
Frekuensi setiap bulan
pengumpulan
data
Periode analisis Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh kepala
data instalasi radiology sebagai informasi awal untuk unitnya,
kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada UPM dan
Direksi. Secara umum data akan dievaluasi serta didesiminasikan
kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3 bulan yang akan
dikoordinasikan oleh UPM
Numerator Jumlah pemeriksaan CT scan kepala yang dicatat sesuai dengan
indikasi dan urgensi pasien dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaaan CT scan kepala dalam bulan yang
sama
Formula Jumlah pemeriksaan CT scan kepala yang dicatat sesuai dengan
indikasi dan urgensi pasien dalam 1 bulan : Jumlah seluruh
pemeriksaaan CT scan kepala dalam bulan yang sama x 100%
standar 100%
Sumber data Pengumpulan data dilakukan data dengan total sampling yaitu
dengan mencatat seluruh pasien yang dilakukan pemeriksaan CT
scan, dilaksanakan oleh staf instalasi radiologi
Inklusi : seluruh pasien CT scan kepala
Eksklusi : -
Area Instalasi radiologi
Penanggung Kepala instalasi radiologi
jawab
pengumpul data
Area Pemantauan: Harapan dan Kepuasaan pasien dan keluarga Pasien

STANDAR PMKP 3.2 Manajemen 5: Harapan dan Kepuasaan pasien dan


keluarga Pasien

Judul indikator Kepuasan pelanggan


Tipe indikator Proses dan outcome
Dimensi mutu equity
Tujuan Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu pelayanan
berdasarkan elemen-elemen tingkat kepuasan pelanggan yang
ditetapkan
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
operasional terhadap pelayanan rumah sakit dengan indeks kepuasan ≥3
berdasarkan elemen-elemen tingkat kepuasan pelanggan yang
ditetapkan
Alasan/implikasi/ Kepuasan pelanggan menggambarkan kualitas pelayanan yang
Rasionalisasi diberikan. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan
berakhir pada persepsi pelanggan (kottler, 1994). Hal ini berarti
bahwa citra kualitas yang baik bukanlah berdasar sudut pandang
atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut
pandang dan persepsi pelanggan. Persepsi pelanggan terhadap
kualitas jasa merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan
jasa
Frekuensi Minimal 1 tahun sekali
pengumpulan
data
Periode analisa Dilaksanakan oleh bagian promkes
data dan
pelaporan
Numerator -
Denominator -
Formula

standar >80%
Sumber data
Area RSUD Syamrabu
Penanggung Kepala PROMKES
jawab
pengumpul data
Area Pemantauan: Harapan dan Kepuasaan Staf

STANDAR PMKP 3.2 Manajemen 6: Harapan dan Kepuasaan staf

Judul indikator Kepuasan pegawai


Tipe indikator Proses dan outcome
Dimensi mutu equity
Tujuan Tergambarnya persepsi pegawai terhadap elemen two factor
theory hygiene dan motivasi dalam mengetahui tingkat kepuasan
staf di RSUD Syamrabu
Definisi Kepuasan pegawai adalah pernyataan puas oleh pegawai terhadap
operasional elemen two factor theory hygiene dan motivasi yang ditetapkan
rumah sakit dengan indeks kepuasan ≥ 3.
Pegawai yang dimaksud adalah pegawai yang telah bekerja
minimal 1 tahun, tidak sedang cuti dan secara aktif masih bekerja
di RSUD Syamrabu
Alasan/implikasi/ Kepuasan kerja karyawan adalah terpenuhoi atau tidaknya
Rasionalisasi keinginan mereka terhadap pekerjaan. Apabila dalam lingkungan
kerja seseorang karyawan tidak mendapatkan apa yang
diharapkan diantaranya peluang promosi yang adil, pendapatan
yang baik, rekan kerja dan atasan yang menyenangkan serta
kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri maka dipastikan kinerja
karyawan akan buruk (Timmreck, 2001)
Frekuensi Setiap tahun
pengumpulan
data
Periode analisa Rekapitulasi dan analisa sederhana dilakukan oleh kepala
data dan kepegawaian sebagai informasi awal untuk unitnya, analisa dan
pelaporan laporan dilaksanakan kepala bagian SDM, maksimal terselesaikan
di trimester awal tahun berikutnya sebagai laporan tahun
sebelumny, kemudian dilaporkan kepada UPM dan Direksi.
Secara umum data akan dievaluasi serta dideminasikan kepada
seluruh komponen rumah sakit setiap triwulan kedua yg
dikoordanasi oleh UPM
Numerator Jumlah pegawai yang menyatakan puas terhadap elemen-elemen
tingkat kepuasan pegawai yang ditetapkan rumah sakit ( indeks
kepuasan ≥ 3) dalam 1 tahun
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang disurvey dalam periode yang sama
Formula Jumlah pegawai yang menyatakan puas terhadap elemen tingkat
kepuasan pegawai dalam 1 tahun:jumlah seluruh pegawai yang
disurvey dalam periode yang sama :…..%

standar >80%
Sumber data Pengumpulan data dilakukan dengan sampling, sample yang
digunakan dengan proporsi minimal 15% dari keseluruhan
populasi pegawai
Inklusi : pegawai yang telah bekerja minimal 1 tahun
Secara aktif bekerja
Eksklusi : pegawai yang sedang cuti
Pegawai yang sedang tugas belajar
Pegawai yang sedang sakit
Area Seluruh area RSUD Syamrabu
Penanggung Kepala kepegawaian RSUD syamrabu
jawab
pengumpul data
Area Pemantauan: Demografi dan Diagnosis klinis pasien

STANDAR PMKP 3.2 Manajemen 7: Demografi dan Diagnosis klinis pasien


Judul indikator Trend 10 besar diagnosa dan data demografi yang bersangkutan
Tipe indikator Proses dan outcome
Dimensi mutu effisien
Tujuan Tergambarnya distribusi 10 besar diagnosa dan data demografi
yang bersangkutan untuk dapat dilaksanakan pelaporan dengan
cepat dan tindak lanjutnya
Definisi 10 besar diagnosa dan data demografi adalah 10 penyakit yang
operasional memiliki jumlah pasien terbanyak serta data demografinya
meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa,
daerah asal, dan agama
Alasan/implikasi/ Pencatatan yang regular sangat diperlukan untuk memberikan
Rasionalisasi informasi kepada unit kesehatan masyarakat dalam rangka
kegiatan preventif untuk mengurangi penyebaran penyakit yang
dapat terjadi
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan
data
Periode analisa Rekapitulasi dan analisa sederhana dilakukan oleh kepala rekam
data dan medis sebagai informasi awal untuk unitnya kemudian setiap
pelaporan bulannya data akan dilaporkan kepada UPM dan Direksi. Secara
umum data akan dievaluasi serta diseminasikan kepada seluruh
komponen rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan
oleh UPM
Numerator -
Denominator -
Formula -

standar deskripsi
Sumber data Rekapitulasi dilakukan oleh staf rekam medik
Area Seluruh area RSUD Syamrabu
Penanggung Kepala instalasi rekam medis
jawab
pengumpul data
Area Pemantauan: Manajemen keuangan

STANDAR PMKP 3.2 Manajemen 8: Manajemen keuangan


Judul indikator Cost recovery Rate
Tipe indikator outcome
Dimensi mutu effisien
Tujuan Tergambarnya tingkat kesehatan keuangan rumah sakit
Definisi Cost recover adalah jumlah pendapatan fungsional dalam periode
operasional waktu tertentu dibagi dengan jumlah pembelanjaan operasional
dalam periode waktu tertentu
Alasan/implikasi/ Untuk mengetahui gambaran kondisi kesehatan keuangan RSUD
Rasionalisasi
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisa Rekapitulasi dan analisa sederhana dilakukan oleh kepala bagian
data dan keuangan sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap
pelaporan bulanny dilaporkan kepada UPM dan Direksi. Secara umum data
akan dievaluasi serta dideminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh UPM
Numerator Jumlah pendapatan fungsional dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pembelanjaan operasional dalam 1 bulan
Formula Jumlah pendapatan fungsional dalam 1 bulan :jumlah
pembelanjaan operasional dalam 1 bulan x 100% :…..%

standar >35%
Sumber data Pengumpulan data di bagian keuagan
Area Bagian keuangan
Penanggung Kepala kepegawaian keuangan RSUD syamrabu
jawab
pengumpul data
Area Pemantauan: Pencegahan dan Pengendalian peristiwa yang membahayakan keselamatan pasien,
keluarga pasien dan staf
STANDAR PMKP 3.2 Manajemen 9: Pencegahan dan Pengendalian peristiwa
yang membahayakan keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf
Judul indikator Peralatan ukur medis yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan
ketentuan kalibrasi BPFK
Tipe indikator outcome
Dimensi mutu safety
Tujuan Tergambarnya pemeliharaan akurasi alat medis untuk keselamatan
pasien
Definisi Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan peralatan
operasional ukur oleh balai pengamanan fasilitas kesehatan (BPFK) sesuai
standar waktu yang ditentukan
Alasan/implikasi/ Kalibrasi perlu dilaksanakan untuk memastikan agar alat ukut
Rasionalisasi medis memiliki fungsi yang baik sebelum digunkan untuk
melayani pasien guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
Frekuensi Setiap tahun
pengumpulan
data
Periode analisa Rekapitulasi data dan analisa sederhana dilakukan oleh kepala
data dan IPS RS sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap
pelaporan bulannya dilaporkan kepada UPM dan Direksi. Secara umum data
akan dievaluasi serta dideminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh UPM
Numerator Jumlah peralatan ukur medis yang dikaliberasi tepat waktu
Denominator Jumlah peralatan ukur medis yang harus dikaliberasi tepat waktu
Formula Jumlah peralatan ukur medis yang dikaliberasi tepat waktu :
Jumlah peralatan ukur medis yang harus dikaliberasi tepat waktu
x 100% :…..%

standar >80%
Sumber data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling
yaitu dengan mencatat seluruh peralatan ukur medis yang
terkaliberasi tepat waktu sesuai dengan kaliberasi BPFK
Inklusi : seluruh alat ukur medis yang dipakai untuk pasien
Eksklusi : alat ukur medis yang rusak dan atau sedang perbaikan
Area IPS RS
Penanggung Kepala IPS RS RSUD syamrabu
jawab
pengumpul data

You might also like